CJR Matfis
CJR Matfis
Critical Jurnal Report ini disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih yang sama juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua
yang selalu mendukung di saat senang maupun susah. Penulis menyadari bahwa
Critical Jurnal Report ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik
dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan laporanini
sehingga menjadi lebih sempurna, baik, dan bermanfaat.
Penulis
1
Daftar isi
1. Kesimpulan .............................................................................................................. 10
2. Saran ......................................................................................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia
yang dapatmembawa perubahan pada bagaimana cara manusia menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi. Hadirnya pengaruh komputer membawa
perkembangan yang terus berkelanjutan dalam melakukan pendekatan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Untuk menangani pesamaan yang rumit dapat menggunakan metode
numerik. Metode numerik merupakan teknik dimana masalah matematika
diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh
pengoperasian matematika, dimana penggunaan metode ini menghasilkan
solusi hampiran yang memang tidak persis sama dengan solusi yang
sebenarnya (sejati).
Penyelesaian integrasi dengan metode numerik terdiri dari tiga kelompok
berdasarkan proses penurunannya yaitu metode pias, metode Gauss dan
metode Newton-Cotes. Metode pias seperti metode trapesium, segi empat dan
titik tengah. Metode Gauss seperti Gauss Legendre 2 titik, 3 titik dampai n
titik. Sedangkan metode Newton-Cotes seperti metode trapesium, metode
Simpson dan metode Boole. Metode Romberg merupakan gabungan dari
rumus trapesium rekursif dan Boole.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menyelesaikan Persoalan tentang integral lipat dua
dengan fungsi aljabar yang berebentuk rasional dan irrasional. Dengan
menggunakan dua metode yaiyu metode Romberg dan metode Monte Carlo.
1.3 Tujuan
Dengan adanya penyelesaian dengan metode Romberg dan metode
Maonte Carlo, mampu mengetahui dengan galat bahwa dengan metode
Romberg jauh lebih kecil dibandingkan dengan simulasi metode Monte Carlo.
Adapun metode Romberg lebih akurat dibandingkan dengan Metode Monte
Carlo.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Perbandingan Solusi Numeric Integral Lipat Dua
Pada Dua Fungsi Aljabar Dengan Metode Romberg Dan Simulasi
Monte Carlo
Penulis : Ermawati, dkk
Jenis jurnal : Jurnal MSA
Tahun Terbit : 2017
Volume :5
Nomor :1
4
fungsi dibedakanmenjadi dua yaitu fungsi aljabar dan
fungsitransenden. Fungsi aljabar adalah fungsi yangdiperoleh
darisejumlahberhingga operasi aljabarseperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan dan penarikan
akar.Adapun yang termasuk fungsi aljabar adalahfungsi polynomial,
fungsi rasional dan fungsiirasional.
Misalkan f suatu fungsi yang didefinisikan pada interval tertutup [a, b].
Jika ada, maka dikatakan f adalah terintegrasikan pada [a, b].
b. Integral
Integral merupakan perhitungan kebalikan dari diferensial suatu
fungsi (suatu fungsi asal yang diturunkan dapat kefungsi asalnya
dengan cara integral). Integral terdiri dari integral taktentu(indefinite)
dan integral tentu (definite).
c. Integrasi Numerik
Integrasi numerik adalah suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan nilai-nilai hampiran dari beberapa integral tentu yang
memerlukan penyelesaian numeric sebagai hampirannya. Terdapat tiga
pendekatan dalam menurunkan rumus integral numerik. Pendekatan
pertama adalah berdasarkan tafsiran geometri integral tentu. Daerah
integrasi dibagi atas sejumlah pias (strip) yang berbentuk segiempat.
Luas daerah integrasi dihampiri dengan luas seluruh pias. Integrasi
numerik yang diturunkan dengan pendekatan ini digolongkan kedalam
metode pias. Kaidah integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan
metode pias adalah kaidah segiempat, kaidah trapezium dan kaidah
titik tengah. Pendekatan kedua adalah berdasarkan interpolasi
polinomial.
d. Metode Romberg
Metode Romberg merupakan metode integrasi yang didasarkan
pada perluasan ekstrapolasi Richardson yang dihasilkan dari aturan
trapesium rekursif. Kelemahan dari metode iniadalah harus
menggunakan jumlah interval yang besar guna mencapai akurasi yang
diharapkan.Salah satu cara untukmeningkatkan akurasi adalah dengan
5
membagi dua interval secara terus menerus sampai nilai integral yang
dihitung dengan 2k dan 2k+1 konvergen pada suatu nilai.Proses
penyelesaian integral dengan menggunakan metode Romberg.
e. Simulasi Monte Carlo
Metode simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode
integrasi numerik dengan cara memasukkan sejumlah N nilai fungsi x
secara random dengan x berada dalam interval integral, menurunkan
secara acak nilai variabel tidak pasti secara berulang-ulang dalam
simulasi model.Rumusan integrasi numerik dengan metode simulasi
Monte Carlo adalah sebagai berikut:
𝑏 𝑏−𝑎
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∑𝑛𝑖=1 𝑓(𝑥𝑖)
𝑛
f. Galat
Galat atau biasa disebut error dalam metode numerik adalah selisih
antara yang ditimbulkan antara nilai sebenanrnya dengan nilai yang
dihasilkan dengan metode numerik. Galat dibedakan menjadi tiga
yaitu:
Galat Mutlak
Kesalahan mutlak dari suatu angkat. Pengukuran, atau
perhitungan adalah perbedaan numeric nilai ini sesungguhnya
terhadap nilai pendekatan yang diberikan, atau yang diperolek
dari hasil perhitungan pengukuran. Kesalahan (Error) = nilai
eksak-nilai perkiraan jika a* adalah hampiran dari nilai eksak a
maka berarti hampiran = nilai eksak – galat.
Galat Relatif
𝐸 𝑎−𝑎∗ 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡
𝑒= = =
𝐴 𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑘𝑠𝑎𝑘
6
Perumusan Galat
Prsentase galat adalag 100 kali galat relative 𝜀𝑎 = 𝑒 ∗
100%
2. Metedeologi
Adapun prosedur penelitian yang digunakan penulis untuk mencapai
tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Memberikan contoh soal integral lipat dua dengan fungsi
aljabar rasional untuk diselesaikan secara analitik.
2. Membandingkan hasil simulasi untuk n = 2 dan n = 4.
Kemudian menganalisis galat mutlak dan kedua metode untuk
mendapatkan metode yang paling akurat.
3. Pembahasan
1. Contoh soal integral lipat dua
2
1
𝑥2𝑦
∫∫ 𝑑𝑥𝑑𝑦
0 𝑥3 + 1
0
1
𝑑𝑢 = 𝑥 2𝑑𝑦
3
7
Solusi diatas merupakan solusi eksak. Namun untuk
menyelesaikan perhitungan secara numeric harus diubah dalam
bentuk decimal untuk mendapatkan solusi hampiran. Oleh
4
karena itu nilai 𝐼𝑛 2 jika diubah dalam bentuk decimal
6
menjadi 0,46209812
2. Perhitungan Galat
Metode Romberg galat mutlak dari metode Romberg yaitu sebagai
berikut :
a. Untuk n = 2
𝜀 = [𝐼 − 𝐼]
= [0,46209812 − 0,45296296]
= 0,00086484
b. Untuk n = 4
𝜀 = [𝐼 − 𝐼1 ]
= |0,46209812 − 0,46296296| = 0,00000019
a. Untuk n = 2
𝜀 = |𝐼 − 𝐼1 |
= |0,46209812 − 0,44361109|
= 0,01848703
b. Untuk n = 4
𝜀 = |𝐼 − 𝐼1 |
= |0,46209812 − 0,44705718|
= 0,01499812
8
4. Kelebihan jurnal
Sistematika penulisan tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul
penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, bahan dan alat penelitian,
metode penelitian ,hasil, kesimpulan dan pustaka. Tata bahasa yang
dipergunakan dalam jurna lini pun cukup mudah dipahami sehingga
memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan. Judul penelitian cukup jelas, akurat dan tidak ambigu.
Tinjauan pustaka mengenai materi yang di kaji dijelaskan cukup rinci.
5. Kekurangan jurnal
Selain keunggulan, jurnal ini juga memiliki kelemahan yakni, judul
jurnal masih belum menerapkan prinsip 5W+1H dimana dalam jurnal
tidak di cantumkan judul penelitian.
9
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pada penyelesaian integral lipat dua fungsi aljabar yang berbentuk
rasional dan irrasional, metode Romberg lebih akurat dengan metode
simulasi Monte Carlo. Hal ini dibuktikan dengan nilai galat mutlak yang
dihasilkan metode Romberg jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode
simulasi Monte Carlo. Dengan iterasi n = 4, metode Romberg bias
menghasilkan galat sebesar 0,00000003 pada fungsi aljabar rasional dan
0,00000007 pada fungsi aljabar irrasional.sedangkan pada simulasi Manto
Carlo untuk iterasi n = 1000 sekalipun galat yang dihasilkan tidak lebih
kecil dari galat yang dihasilkan dengan Metode Romberg.
5.2 Saran
Untuk mempermudah kita dalam memahami suatu materi,perlu kita
ada panduan dalam melakukan suatu hal.Selain itu perbayaklah melakukan
praktikum agar lebih mudah mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-
hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
11