Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN

“Pencemaran di Kali Item Akibat Limbah Rumah Tangga dan


Kegiatan MCK Warga Sekitar”

Disusun Oleh :

Haditya Gayendra Putra


03041281823045

Kelas A

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Kampus Indralaya
2019

i
KATA PENGANTAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengetahuan Lingkungan pada Semester 3.
Makalah ini dibuat berdasarkan keresahan penulis terhadap pencemaran lingkungan yang
terjadi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terselesaikan berkat pengarahan, bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi materi maupun dalam penyusunan kata-kata, hal ini
disebabkan oleh terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu
peneliti memohon maaf, saran dan kritik bagi seluruh pembaca dalam upaya perbaikan makalah
ini.

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I .................................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 5

BAB II................................................................................................................................. 6

2.1 Lingkungan ................................................................................................................... 6


2.2 Pencemaran Lingkungan ............................................................................................... 7

2.3 Limbah .......................................................................................................................... 9

2.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ............................................................... 9

BAB III ............................................................................................................................... 12

3.1 Bau Tidak Sedap di Kali Item ....................................................................................... 12

BAB IV ............................................................................................................................... 14

4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 14

4.2 Saran ............................................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 15

iii
BAB 1

1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia.Menurut


Kodoatie (2008) “air merupakan sumber kehidupan. Semua makhluk membutuhkan air.
Untuk kepentingan manusia, makhluk hidup dan kepentingan lainnya, ketersediaan air dari
segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Air di Indonesia sangat melimpah, hal
ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Akan tetapi, hal ini tidak dimanfaatkan
dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, masyarakat kebanyakan
menyalahgunakan kelebihan ini dengan mencemarinya. Pencemaran air ini bisa disebabkan
oleh beberapa hal yang akan dibahas di dalam makalah ini.
Pada zaman dimana semua berubah dengan cepat dan terjadi persaingan untuk tetap
dapat bertahan, manusia sudah cenderung tidak peduli dengan lingkungan di sekitarnya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan memenuhi kebutuh-kebutuhan mereka. Mereka dengan
rasa sadar melakukan pencemaran lingkungan. Baik itu pencemaran air, tanah, ataupun
udara.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara lain:
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,memasak, mencuci, dan keperluan lain.
Air tersebut juga mempunyai standar 3B (tidak berwarna,berbau,dan beracun). dalam
kehidupan sekarang, ada kalanya masyarakat melihat air yang berwarna keruh dan berbau
serta bercampur dengan benda-benda sampah antara lain: kaleng, plastik, dan sampah
organik. Pemandangan seperti itu dapat dijumpai pada aliran sungai, rawa, danau, dan
kolam. Air yang demikian biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi. Bagi
masyarakat pedesaan, sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber-sumber yang
mengakibatkan air tersebut tercemar berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah
industri yang dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya bermura di sungai dan
pencemaran air ini dapat merugikan manusia apabila mengkonsumsi air ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab dari pencemaran air?
2. Bagaimana cara mengatasi pencemaran air?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab dari pencemaran air
2. Untuk mengetahui cara mengatasi pencemaran air
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai
pencemaran lingkungan terutama pencemaran air.

5
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Lingkungan

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi
ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah
segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan,
hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah


kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan
hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya.

Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan


hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan
dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat
bangsa Indonesiamenyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

Untuk lebih meningkatkan masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup, PBB


menetapkan hari lingkungan hidup internasional setiap tanggal 5 Juni Hari Lingkungan

6
Hidup Sedunia merupakan instrumen penting yang digunakan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan serta mendorong
perhatian dan tindakan politik di tingkat dunia. Hari peringatan ini dipandang sebagai
kesempatan bagi semua orang untuk menjadi bagian aksi global dalam menyuarakan
proteksi terhadap planetbumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan
gaya hidup yang ramah lingkungan.

2.2 Pencemaran Lingkungan

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.

Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi

1. Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat


penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang
membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur).
Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk
kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang
setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke
toilet, dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap
hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan
tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum
yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di
negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan
masalah polusi juga. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh
kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan
manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam
kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan,

7
badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas
air dan status ekologi air.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal

 Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


 Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya
oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
 Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
 Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum.
 Pencemaran air oleh sampah.
 Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan.
 Kandang hewan peliharaan yang berdekatan dengan sungai membuat air
tercemar karena kotoran hewan dibuang ke sungai.

2. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih


substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi
suara, panas, radiasi atau polusi cahayadianggap sebagai polusi udara. Sifat
alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang
ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon
monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia
merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi
pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer

8
di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah
contoh dari pencemaran udara sekunder.

3. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia


masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar
ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air
tanah dan udara di atasnya.
2.3 Limbah
Limbah adalah buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki nilai
yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung
pada jenis dan karakteristik limbah.
2.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3. Sedangkan sesuai definisi pada Undang Undang 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimaksud
dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain
yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak

9
langsung, dapat mencemarkan, merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang
berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan,
tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau
lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi
dapat diketahui termasuk limbah B3.
Limbah B3 memiliki karakteristik

 Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar
(25 °C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan sekitarnya.
 Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu
sifat-sifat sebagai berikut:
o Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari60 °C (140 OF) akan menyala apabila
terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg.
o Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar
(25 C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan,
penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar
dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
o Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar .
o Merupakan limbah pengoksidasi.
 Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun
bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit
yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pemafasan, kulit atau mulut.
Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dapat menggunakan baku mu
tu konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar
organik dan anorganik dalam limbah. Apabila limbah mengandung salah satu
pencemar yang terdapat, dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai
10
dalam Lampiran II tersebut, maka limbah tersebut merupakan limbah B3. Bila
nilai ambang batas zat pencemar tidak terdapat pada Lampiran II tersebut maka
dilakukan uji toksikologi.
 Limbah yang menyebabkan infeksi. Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan
cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau
limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular .Limbah ini
berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera
yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi
pembuangan limbah
 Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai
berikut:
o Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
o Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju
korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 °C.
o Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama
atau lebih besar dari 12.5 untuk yang bersifat basa.
 Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu
sifat-sifat sebagai berikut:
o Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan
perubahan tanpa peledakan.
o Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
o Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan
bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
o Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara
2 dan 12,5 dapat menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.
o Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
(25 C, 760 mmHg).
o Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen
atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.

11
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bau Tidak Sedap di Kali Item

Menjelang Asian Games tahun 2018 yang akan dilaksankan di Jakarta dan di Palembang,
kali item yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta. Letaknya yang berdekatan dengan Wisma
Atlet tempat menginap para kontingen dan delegasi peserta Asian Games 2018 di Indonesia.
Aliran sungai ini berada di sepanjang sisi Jalan Raya Bogor, melalui Cimanggis, Depok,
Cilangkap, sampai bermuara di daerah Kali Besar, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pembentukan, sungai ini dahulu juga dimanfaatkan oleh pemerintahan Belanda sebagai
jalur perlintasan untuk mengantar hasil panen dari Bogor ke Batavia. Perubahan nama Kali
tersebut pun semakin melekat dengan sebutan Kali Item lantaran warna air yang mengalir di
sekitar wilayah itu berwarna gelap dan menimbulkan aroma tak sedap. Kondisi Kali Item
semakin diperparah karena pembuangan limbah rumah tangga dan pabrik kedelai langsung
mengarah ke kali yang memiliki lebar 20 meter itu. Kesadaran hidup bersih dan menjaga
lingkungan masyarakat sekitar pun masih lemah. Airnya yang berwarna hitam dan memiliki
bau yang tidak sedap dikhawatirkan akan tercium sampai wisma atlet yang berlokasi tak jauh
dari situ.

Pada sekitar 1980-1990-an, Kali Item dahulu banyak berdiri toilet umum yang dibangun
oleh warga sekitar. Jumlahnya pun cukup banyak, hampir sepanjang Kali Item. Toilet umum
itu, diperuntukkan kebutuhan masyarakat buang hajat atau buang air besar. Menurutnya, ketika
itu warga masih belum banyak yang memiliki MCK sendiri. Problem Kali Item memang sudah
menjadi permasalahan sejak lama. Mulai dari Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, Joko Widodo,
Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Syaiful Hidayat sampai saat ini Anies Rasyid Baswedan.
Namun, saat ini menjadi pertaruhan tersendiri untuk Pemprov DKI ketika berlangsungnya
Asian Games 2018. Mengingat, bukan hanya harga diri Ibu Kota yang dipertaruhkan, tetapi
Negara Indonesia.

Upaya untuk mengurangi pencemaran ke Kali Item ini adalah dengan cara melakukan
penyuluhan kepada warga sekitar yang tinggal di sekitar Kali Item tersebut agar jangan
membuang limbah-limbah rumah ke Kali Item, serta melakukan kegiatan MCK (mandi cuci
kakus) tidak di Kali Item agar mengurangi pembuangan limbah ke Kali Item. Sedangkan upaya
untuk mengurangi bau dari Kali Item dilakukan dengan memasang jaring hitam di atas Kali
Item agar bau tidak sedap yang tercium dapat berkurang. Selain memasang jaring hitam, juga

12
dipasang 4 mesin yang mampu mengalirkan air Kali Item ke Kali Sentiong sebanyak 2000
mililiter agar mengurangi debit air. Serta dipasang alat penghasil oksigen untuk mengurangi
bakteri anaerob yang merupakan salah satu penyebab bau di Kali Item yang dapat hidup di air
yang kadar oksigennya rendah.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Pencemaran disebabkan baik oleh manusia, hewan ataupun peristiwa
alam.

Pencemaran sudah sewajibnya dicegah dan dikurangi agar generasi penerus kita
dapat hidup tanpa khawatir akan rusaknya alam yang mana akan mereka tinggali.
Pencegahan dan mengurangi pencemaran bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan
perusahaan-perusahaan besar, namun ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama
untuk mencegah dan mengurangi pencemaran lingkungan.

4.2 Saran

1. Manusia harus menggunakan dan memanfaatkan alam secara tanggung jawab.

2. Limbah sisa seharusnya diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat atau paling tidak
tingkat pencemarannya menjadi berkurang.

3. Dibuatnya peraturan yang lebih mengatur tentang limbah-limbah sisa yang bisa
mencemari lingkungan baik limbah industri ataupun limbah rumah tangga.

4. Dilakukannya penyuluhan dan sosialisasi tentang bahayanya limbah terhadap


lingkungan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, (2009), Biologi Mahluk Hidup dan Lingkungannya, Pusat Perbukuan, Jakarta
Pratiwi, D.A, (2000), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta .
Kumparan. “Menelusuri Penyebab Bau di Kali Item, Kemayoran” (online).
https://kumparan.com/@kumparannews/menelusuri-penyebab-bau-di-kali-item-kemayoran-
27431110790554312. (Diakses pada tanggal 28 Agustus 2019).
Batubara , Puteranegara. “Riwayat Kali Item, antara Nama dan Tempat Buang Hajat”.
(online). https://nasional.okezone.com/read/2018/08/03/337/1931584/riwayat-kali-item-
antara-nama-dan-tempat-buang-hajat?2. (Diakses pada tanggal 28 Agustus 2019).

15

Anda mungkin juga menyukai