Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (M. Adib, 2013). Berdasarkan American Heart Association (AHA) 2001, terjadi peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989 sampai tahun 1999. Secara keseluruhan kematian akibat hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.1 Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia (Purnomo, 2013). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, diketahui hampir seperempat (24,5%) penduduk Indonesia usia di atas 10 tahun mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali bahkan lebih. Sementara prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan, Pada orang dewasa, peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg menyebabkan peningkatan 60% risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Penelitian epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8 – 28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Saat ini terdapat adanya kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga, merokok, alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya. Tabel 1.1 Rekapitulasi Penyakit Rawat Inap Periode Januari-Agustus 2013 Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Subang
No Nama Penyakit Jumlah %
1 Typoid 195 19 % 2 Gastritis 270 27% 3 Diare 251 25% 4 Hipertensi 298 29% Jumlah 1.014 100 % Rekam Medik Puskesmas Cipeundeuy Kab. Subang, 2013 Jika dilihat dari data tersebut di atas, angka kejadian penyakit Hipertensi di Puskesmas Cipeundeuy Kap. Subang cukup tinggi. Ditandai dengan lebih besar jumlah penderita Hipertensi di bandingkan dengan penyakit lain. Hal ini dikarenaka hiperteins yang cepat dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi. Berdasarkan data-data diatas maka penulis tertarik untuk membuat laporan karya tulis yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. E dengan gngguan system kardiovaskuler a.i Hipertensi Di Puskesmas Cipeundeuy Di Ruang II Kab. Subang Tahun 2013