Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PENA MEDIKA, ISSN : 2086-843X

Vol. 6, No. 2, Desember 2016 : 103 – 111

Formulasi Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS)


Ekstak Daun Pepaya (Carica papaya L.) dengan
Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Minyak Pembawa

Metha Anung Anindhita, Nila Oktaviani


Program Studi D III Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan
Korespondensi : anindhita.m.a@gmail.com

ABSTRACT
Background. Treatment with natural substances have side effect that are quite small
compare to chemicals. Papaya leaves contain flavonoids that have analgesic effect.
Flavonoid inhibits the production of prostaglandins. This study was conducted to
formulate a papaya leave extract into Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System
(SNEDDS) technique. Method. Papaya leaves extract SNEDDS made with Virgin
Coconut Oil (VCO) as oil, tween 80 as surfactant, and PEG 400 as cosurfactant. The
nanoemulsion tested clarity, transmittance, emulsification time and stability. Result.
Papaya leaves extract SNEDDS can be produced with VCO as oil and surfactant-
cosurfactan in 1:9.

Keyword: papaya leaves extract, snedds, virgin coconut oil

PENDAHULUAN pemanfaatannya baru berkisar buahnya


Indonesia merupakan negara yang langsung dikonsumsi atau pun
yang memiliki sekitar 3000 tanaman daunnya yang diolah menjadi makanan.
obat yang sudah diteliti dari 35000 Tanaman pepaya ternyata juga banyak
tanaman obat yang ada, dimana baru digunakan sebagai bahan pengobatan
berkisar 190 tanaman yang dipakai tradisional. Bagian yang dimanfaatkan
dalam pengobatan (Sumarny dkk., adalah daunnya. Daun pepaya
2013). Kelebihan dari pengobatan mengandung alkaloid karpainin,
dengan menggunakan bahan alam karpain, pseudokarpin, vitamin C dan E,
adalah efek samping yang terjadi relatif kolin, karposid, dan glukosinolat benzyl
lebih kecil dibanbingkan obat dengan isotiosianat. Daun pepaya juga
bahan kimia (Krisynella dkk., 2009). mengandung mineral seperti kalium,
Pepaya (Carica papaya L.) kalsium, magnesium, tembaga, zat besi,
merupakan salah satu tanaman yang zink, dan mangan (Milind dan Gurditta,
banyak ditemukan di Indonesia, yang 2011).

103
Metha Anung Anindhita, Nila Oktaviani

Manfaat daun pepaya adalah spontan ketika berada di dalam saluran


dapat mempercepat penyembuhan luka cerna (Patel dkk., 2011).
sayat, menambah nafsu makan, Pengembangan formulasi bahan
memiliki aktivitas anti-tumor (Depkes alam salah satunya adalah dengan
RI, 2000; Iwan dan Atik, 2010; Otsuki teknik Self-Nanoemulsifying Drug
dkk., 2009). Kandungan kimia yang Delivery System (SNEDDS), metode ini
terdapat dalam ekstrak etanol daun digunakan untuk dapat meningkatkan
pepaya berberam terhadap aktivitas ketersediaan hayati zat aktif di dalam
farmakologi sebagai antelmintik, tubuh. Partikel zat aktif yang berukuran
antimalaria, antibakteri, dan kecil akan meningkatkan luas
antiinflamasi (Ayoola dan Adeyeye, permukaan secara signifikan sehingga
2010; Bora, 2012; Nirosha dan mampu menambah kelarutan, laju
Mangalanayaki, 2013; Owoyele dkk., disolusim dan absorpsi zat aktif di
2008; Rehena, 2010). dalam tubuh (Lovelyn dan Attama,
Obat-obat yang berasal dari 2011).
bahan alam memiliki kendala dalam Penelitian ini bertujuan untuk
formulasi. Formulasi ekstrak dalam memformulasi ekstrak daun pepaya
sediaan tablet dalam beberapa kasus dengan teknik Self-Nanoemulsifying
menimbulkan ketidaknyamanan Drug Delivery System (SNEDDS)
pemakaian oleh pasien karena dosis dengan menggunakan Virgin Coconut
pemberian yang tinggi sehingga akan Oil (VCO) sebagai minyak
berpengaruh pada ukuran tablet yang pembawanya.
besar atau membutuhkan lebih dari satu
tablet sekali pemberian kepada pasien METODE PENELITIAN
(Pather dan Woldemariam, 2012). Penelitian ini merupakan
SNEDDS adalah sediaan yang penelitian eksperimental laboratorium
terdiri dari minyak, surfaktan, dan dengan variabel bebas meliputi jenis
kosurfaktan dengan komposisi yang minyak pembawa (VCO), jenis
sesuai sehingga mampu menciptakan surfaktan (tween 80), jenis kosurfaktan
campuran isotropik yang stabil. (PEG 400). Variabel tergantung dalam
SNEDDS mampu membentuk emulsi penelitian ini adalah emulsification time
dan stabilitas nanoemulsi. Sedangkan

104
FormulasiSelf-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstak Daun
Pepaya (Carica papaya L.) dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Minyak
Pembawa

variabel kendali dalam penelitian ini minyak dengan perbandingan seperti


adalah kondisi percobaan meliputi suhu, pada tabel 2 yang merupakan
kecepatan pencampuranm dan waktu modifikasi dari Patel dkk. (2011).
pencampuran. Untuk menentukan formula
Ekstraksi dilakukan dengan SNEDDS terpilih dilakukan pengujian
menggunakan metode maserasi. Proses kejernihan, transmitan dan
maserasi dilakukan dengan emulsification time. SNEDDS
menggunakan pelarut etanol 70% diemulsikan, hasil pencampuran yang
dengan perbandingan antara simplisia homogen dan memberikan tampilan
dan pelarut adalah 1:5 (Depkes RI, visual yang jernih menjadi tanda awal
2004). Maserasi dilakukan selama 24 keberhasilan SNEDDS. Emulsi tersebut
jam dan diulangi sebanyak 1 kali. kemudian diukur serapannya pada
Penentuan komposisi surfaktan panjang gelombang 650 nm dengan
dan kosurfaktan diawali dengan blanko akuades untuk mengetahui
merancang komposisi antara surfaktan tingkat kejernihannya.
dan kosurfaktan (Patel dkk., 2011) yang Tabel 2. Komposisi minyak dengan
surfaktan-kosurfaktan
dapat dilihat pada tabel 1.
Rasio Komposisi
Tabel 1. Komposisi surfaktan dan
Minyak Surfaktan-kosurfaktan
kosurfaktan
1 10
Rasio Komposisi
Surfaktan Kosurfaktan 1 9,5
1 1
1 9
1 2
1 8,5
1 3
1 8
2 3
1 7,5
3 2
1 7
2 1
1 6,5
3 1
1 6

Komposisi surfaktan- 1 5,5

kosurfaktan yang telah diperoleh pada 1 5


tahap sebelumnya dicampur dengan

105
Metha Anung Anindhita, Nila Oktaviani

1 4,5 vortex selama 30 detik. Metode freeze

1 4 thaw dilakukan dengan menyimpan


sediaan pada suhu 4oC selama 24 jam
1 3,5
kemudian dipindahkan ke suhu 25oC
1 3
selama 24 jam. Tiap siklus selesai
1 2,5 dilihat % transmitan dari sediaan.
1 2
ANALISIS DATA
1 1
Perhitungan emulsification time
1,5 1
dilakukan dengan menggunakan
2 1 stopwatch. Pengamatan stabilitas
2,5 1 nanoemulsi dengan menggunakan

3 1
spektrofotometer dimana dibandingkan
dengan hasil serapan sampel dengan
4 1
blanko.
7 1

9 1 HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan emulsification time Jumlah ekstrak daun pepaya

dilakukan terhadap nanoemulsi ekstrak yang ada dalam SNEDDS mengacu

daun pepaya dalam tiga media, yaitu pada Oktavianus dkk. (2014) yang

akuades, artificial intestinal fluid (AIF), menyatakan dosis ekstrak pepaya yang

dan artificial gastric fluid (AGF)tanpa biasa digunakan di masyarakat adalah

pepsin. Pengamatan dilakukan terhadap sebanyak 2,494 g.

waktu yang diperlukan oleh SNEDDS Penentuan komposisi surfaktan

untuk membentuk nanoemulsi yang dan kosurfaktan adalah dengan

ditandai dengan telah terlarutnya menentukan komposisi/campuran yang

ekstrak daun pepaya secara sempurna stabil. Karena stabilitas akan

dalam media. memperngaruhi homogenitas, kelarutan

SNEDDS berisi ekstrak daun obat, absorbs, dan ukuran partikel. Hasi;

papaya sebanyak 100 μL ditambahkan penentuan komposisi surfaktan (tween

akuades hingga volume 5 mL. 80) dan kosurfaktan (PEG 400) dapat

Campuran dihomogenkan dengan dilihat pada tabel 3.

106
FormulasiSelf-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstak Daun
Pepaya (Carica papaya L.) dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Minyak
Pembawa

Tabel 3. Hasil penentuan komposisi Kombinasi yang terjadi


surfaktan dan kosurfaktan
berkaitan dengan interaksi antara gugus
Rasio
Hasil pengamatan hidroksi pada senyawa tersebut. Tween
Komposisi
Setelah Setelah
A B
24 jam 30 hari
80 memiliki tiga gugus hidroksi dan
1 1 Stabil Terpisah PEG 400 memiliki gugus hidroksi dua
1 2 Terpisah Terpisah
1 3 Terpisah Terpisah gugus hidroksi. Keseimbangan interaksi
2 3 Terpisah Terpisah
3 2 Stabil Terpisah dicapai pada perbandingan jumlah
2 1 Stabil Terpisah
3 1 Stabil Stabil tween 80 yang lebih banyak dari pada
Keterangan: A= surfaktan, B= kosurfaktan, PEG 400.
Stabil= campuran tetap homogen melalui
pengamatan visual, Terpisah= campuran Hasil penentuan komposisi
tidak homogen melalui pengamatan visual
minyak dengan surfaktan-kosurfaktan
Hasil penentuan komposisi dapat dilihat pada tabel 4. Minyak yang
surfaktan dan kosurfaktan menunjukkan digunakan adalah VCO. Hasil
komposisi tween 80 mampu penentuan komposisi minyak dengan
membentuk campuran yang homogen surfaktan-kosurfaktan menunjukkan
dengan perbandingan yang lebih besar campuran yang stabil adalah campuran
dari kosurfaktan yang digunakan yaitu dengan komposisi surfaktan-
PEG 400 sampai kombinasi yang sama. kosurfaktan yang lebih besar, yakni
Komposisi surfaktan sangat komposisi 1:10; 1:9,5; 1:9; 1:8,5; 1:8;
mempengaruhi stabilitas campuran, 1:7,5; 1:7; 1:6,5 dan 1:6. Setelah
semakin banyak surfaktan maka penyimpanan kurang lebih 25 hari
campuran akan semakin jernih. Untuk diperoleh formula yang masih stabil
pengamatan selama 24 jam diperoleh adalah dengan komposisi 1:10; 1:9 dan
hasil yang stabil yang tetap homogen 1:7,5.
selama penyimpanan 24 jam yaitu VCO dipilih sebagai fase
campuran 1:1, 3:2, 2:1, dan 3:1. minyak karena VCO dapat berikatan
Kemudian penyimpanan dilanjutkan dengan tween 80. Ikatan tersebut terjadi
sampai 30 hari, didapatkan hasil bahwa karena tween memiliki kandungan asam
komposisi yang masih stabil melalui oleat yang memiliki Xlog P sebesar 6,5
pengamatan visusal adalah campuran sehingga asam oleat akan mudah
3:1. berikatan dengan senyawa lain yang
lebih lipofilik.

107
Metha Anung Anindhita, Nila Oktaviani

Tabel 4. Hasil penentuan komposisi minyak


dengan surfaktan-kosurfaktan
Ditinjau dari nilai %
Rasio Komposisi Hasil
No Surfaktan- Pengamatan transmitannya formula A dan B
Minyak
Kosurfaktan selama 24 jam
memiliki nilai transmitan yang lebih
1 1 10 Stabil
2 1 9,5 Stabil mendekati 100%. Hal ini menunjukkan
3 1 9 Stabil
4 1 8,5 Stabil bahwa kedua komposisi formula
5 1 8 Stabil
6 1 7,5 Stabil tersebut mampu menghasilkan emulsi
7 1 7 Stabil
8 1 6,5 Stabil dengan kejernihan yang paling
9 1 6 Stabil mendekati kejernihan akuades,
10 1 5,5 Terpisah
11 1 5 Terpisah diperkirakan tetesan emulsi yang
12 1 4,5 Terpisah
13 1 4 Terpisah terbentuk sudah berada dalam rentang
14 1 3,5 Terpisah
15 1 3 Terpisah ukuran nanometer. Menurut Costa dkk.
16 1 2,5 Terpisah
17 1 2 Terpisah (2012) suatu formula nanoemulsi yang
18 1 1,5 Terpisah
baik akan memiliki visual yang jernih
19 1,5 1 Terpisah
20 2 1 Terpisah dengan transmitan lebih dari 90%.
21 2,5 1 Terpisah
22 3 1 Terpisah Komposisi formula A dan B
23 4 1 Terpisah
24 7 1 Terpisah menunjukkan perbandingan minyak
25 9 1 Terpisah
dalam komposisi formula lebih kecil
dari pada komposisi surfaktan-
Berdasarkan hasil pengamatan
kosurfaktan. Hal tersebut sama dengan
dari 3 formula terdapat 2 yang
yang telah disampaikan dalam
menunjukkan tampilan yang jernih.
penelitian Indratmoko (2014) bahwa
Yaitu formula dengan komposisi
jumlah surfaktan-kosurfaktan harus
minyak disbanding surfaktan-
lebih banyak dari jumlah minyaknya
kosurfaktan 1:10 dan 1:9, sedangkan
agar mampu melingkupi tetesan minyak
komposisi 1:7,5 terlihat sangat keruh.
saat teremulsi di dalam air dan
Hasil pengukuran % transmitan dapat
menghasilkan ukuran tetesan dalam
dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil pengukuran % Transmitan rentang nanometer. Dalam pemilihan
formulas SNEDDS ini dipilih formula B
Kompos Minya Surfaktan %
isi k - Transm karena memiliki % transmitan tertinggi,
Formula Kosurfakt itan
an yaitu 98,1%.
A 1 10 91,8
B 1 9 98,1
C 1 7,5 54,5

108
FormulasiSelf-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstak Daun
Pepaya (Carica papaya L.) dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Minyak
Pembawa

Emulsifikasi dari SNEDDS sekali siklus berjalan memiliki nilai


tersebut akan terjadi karena gerak yang lebih besar dari 90%, hal tersebut
peristaltik di saluran pencernaan, baik menunjukkan bahwa nanoemulsi yang
itu lambung maupun usus. Pengujian terbentuk masih ada dalam rentang
dilakukan dengan 3 medium yang ukuran nanopartikel.
berbeda, yaitu akuades, AGF, dan AIF. Tabel 7. Hasil pengamatan stabilitas
nanoemulsi
Hasil penentuan emulsification time
Siklus Pengamatan visual %
dapat dilihat pada tabel 6. Transmitan
0 Tidak menggumpal 90,77 ± 0,15
Tabel 6. Hasil pengukuran emulsification 1 Tidak menggumpal 90,93 ± 0,75
time 2 Tidak menggumpal 92,40 ± 0,78
2 Tidak menggumpal 90,93 ± 0,75
Media Emulsification Time (rerata
waktu ± SD)
(detik) SIMPULAN
Akuades 7,77 ± 0,39
AGF 4,96 ± 0,61 Formulasi emulsi dengan surfaktan
AIF 4,78 ± 0,60
(tween 80), kosurfaktan (PEG 400) dan

Emulsification time dalam media minyak pembawa (VCO) dapat

akuades, AGF dan AIF dilakukan pada menghasilkan nanoemulsi ekstrak daun

suhu 37oC bernilai kurang dari 2 menit, pepaya. Komposisi SNEDDS terdiri

hal tersebut menunjukkan formula atas tween 80 : PEG 400 (3:1) dan

SNEDDS yang dibuat telah mampu komposisi VCO : surfaktan-kosurfaktan

membentuk nanoemulsi dalam waktu (1:9).

yang singkat. Pembentukan nanoemulsi


dalam tiap media terjadi karena adanya SARAN

surfaktan dan kosurfaktan yang Perlu dilakukan pengujian efektivitas

mekanisme kerjanya adalah dengan analgetik SNEDDS ekstrak daun

menurunkan tegangan antar muka dari papaya.

air dan minyak. Perlu dilakukan pengujian dengan

Pengamatan stabilitas minyak pembawa yang berbeda agar

nanoemulsi dengan metode freeze thaw dapat dilihat mana yang terbaik.

bertujuan untuk mengetahui stabilitas


dalam penyimpanan nanoemulsi. Hasil DAFTAR PUSTAKA
pengamatan dapat dilihat pada tabel 7. Ayoola, P.B. & Adeyeye, A. 2010,
Effect ofHeating on The
Hasil pengamatan % transmitan tiap Chemical Composition and

109
Metha Anung Anindhita, Nila Oktaviani

Physico – Chemical Properties of Aqueous Leaf Extract of Carica


Arachis hypogea (Groundnut) papaya (ALEC) dan Madu
Seed Flour and Oil, Pakistan Khaula Terhadap Percepatan
Journal of Nutrition. 9(8): 751- Penyembuhan Luka Sayat pada
754. Kulit Mencit (Mus musculus),
MKB.
Bora, A.M.A.B. 2012, Vermisidal dan
Ovisidal Ektrak Daun Pepaya
(Carica papaya L.) terhadap Krisyanella, Dachriyanus, dan Marlina,
Cacing Ascaris suum secara In 2009, Karakterisasi Simplisia
Vitro, Fakultas Kedokteran dan Ekstrak serta Isolasi
Hewan Universitas Udayana, Senyawa Aktif Antibakteri dari
Denpasar. Daun Karamunting
(Rhodomyrtus tomentosa (W.Ait)
Costa, J.A., Lucas, E.F., Queiros, Hassk.) Fakultas Farmasi
Y.G.C., dan Mansur, C.R.E. Universitas Andalas. Padang.
2012, Evaluation of
nanoemulsions in the cleaning of Lovelyn, C., dan Attama, A.A. 2011,
polymeric resins. Colloids Surf. Current State of Nanoemulsions
Physicochem. Eng. Asp. 415, in Drug Delivery, Journal of
112-118. Doi: Pharmaceutics, 330(1-2): 155-
10.1016/j.colsurfa.2012.10.0011. 163.

Departemen Kesehatan Republik Milind, P., dan Gurditta, 2011,


Indonesia, 2000, Inventaris Basketful Benefits of Papaya,
Tanaman Obat Indonesia (I). IRJP, 2(7):6-12.
Jakarta.
Nirosha, N., dan Mangakanayaki, R.
Departemen Kesehatan Republik 2013. Antibacterial Activity of
Indonedia, 2004, Parameter Leaves and Stem Extract of
Standar Umum Ekstrak Carica papaya L. IJAPBC,
Tumbuhan Obat, cetakan 2(3):475.
pertama, Depkes RI, Jakarta.
Octavianus, S., Fatimawali, dan Widya
Indratmoko, S. 2014. Pengembangan A. Lolo. 2014, Uji Efek
Nanopartikel Ekstrak temulawak Analgetik Ekstrak Etanol Daun
(Curcuma xanthorrhiza, Roxb) Pepaya (Carica papaya L.) pada
dengan Teknik Self- Mencit Putih Jantan (Mus
Nanoemulsifying Drug Delivery mucculus), Pharmacon Jurnal
System (SNEDDS) Menggunakan Ilmiah Farmasi, 3(2): 87-92.
Fase Minyak Ikan Cucut Botol
(Centrocymnus crepidater) Otsuki, Dang, Kumagai, Kondo, Iwata,
sebagai Obat Antiinflamasi, dan Morimoto, 2010, Aqueous
Tesis, Universitas Gadjah Mada, Extract of Carica papaya Leaves
Yogyakarta. Exhibit anti-tumor Activity and
Immunomodulatory Effects.
Iwan, J. dan Atik, N. 2010, J.Ethnopharmacol. 127(3): 760-
Perbandingan Pemberian Topikal 7.

110
FormulasiSelf-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstak Daun
Pepaya (Carica papaya L.) dengan Virgin Coconut Oil (VCO) sebagai Minyak
Pembawa

Rehena, J.F. 2010, Uji Aktivitas Ekstrak


Owoyele, B.V., Adebukola, O.M., dan Daun Pepaya (Carica papaya
Soladoye, A.O. 2008, Anti- Linn.) sebagai Antimalaria In
inflammatory Activities of Vitro. Jurnal Ilmu Dasar, 11(1):
Ethanolic Extract of Carica 96-100.
papayaLeaves,
Inflammapharmacology, 16: 168-
173. Sumarny, R., Prisoeryanto, B.P., dan
Candra, S.M. 2013, Uji
Patel, J., Kevin, G., Patel, A., Raval, M. Penghambatan Proliferasi dari
and Sheth, N., 2011, Design and Beberapa Ekstrak Daun Pepaya
Development of a Self- (Carica papaya L.) terhadap Sel
Nanoemulsifying Drug Delivery Tumor MCA-B1dan MCM-B2
System for Telmisartan for Oral secara In Vitro, Dipresentasikan
Drug Delivery, Int. J. Pharm. dalam Seminar Nasional
Investig., 1 (2), 112-118. “Pengembangan dan
Pemanfaatan Bahan Alam
Pather, I., Woldemariam, T.Z. 2012, Indonesia untuk Meningkatkan
Novel Formulation and Uses For Daya Saing Industri Farmasi
Curcuma Extract. Google Nasional”, 28-29 Juni 2013,
Patents. United States. Jakarta.

111

Anda mungkin juga menyukai