PENGELOLA
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR
Penulis :
Hendri Guntoro
Editor :
...........................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Deskripsi Singkat
Maksud dari modul pengelola TIK adalah untuk memberikan panduan serta
penjelasan terakit tugas dan fungsi pengelola TIK dalam melaksakan tugas. Dengan
tujuan agar pengelola TIK dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai
faktor pendorong pelaksanaan e-Government di lingkungan Kementerian Hukum
dan HAM.
3
C. Hasil Belajar
Peserta diklat memiliki sudut pandang yang selaras terkait pelaksanaan e-
Government di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Meskipun secara
substansi unit-unit pusat di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM memiliki
karakteristik data dan informasi yang berbeda-beda. Sehingga dalam pengelolaan
dan pengembangan TIK dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip e-Government.
BAB II
Tugas dan fungsi Pengelola TIK
Indikator Keberhasilan:
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu memahami bidang tugas
Pengelola Teknologi Informasi
A. Tugas dan fungsi pengelola TIK serta rumpun jabatan JFT Pranata
Komputer
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
66/KEP/M.PAN/7/2003 yang menjelaskan tentang jabatan fungsional Pranata
Komputer dan angka kreditnya, Pranata Komputer adalah Pegawai Negeri Sipil
yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab, dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan sistem informasi berbasis
komputer.
1. Fungsi Operator
Fungsi operator ialah fungsi yang langsung menghasilkan keluaran yang
nyata, praktis, dan hasilnya bisa dilihat dan langsung dirasakan dengan
mengoperasikan perangkat komputer. Contohnya ialah entri data, menulis
dan mencetak surat.
2. Fungsi Teknisi
Fungsi teknisi ialah fungsi yang berhubungan dengan perbaikan perangkat
keras. Misalnya, menemukan atau membuat node jaringan baru,
pemasangan sistem komputer, pembersihan virus, instalasi program. Hasil
yang diharapkan ialah lembaga bisa lebih menghemat biaya
reparasi,instalasi, dan pengadaan. Oleh karenanya biaya pengadaan
perangkat komputer bisa menjadi lebih rendah karena bisa memilih yang
belum berisi sistem operasi. Karena seorang prakom tentu mempunyai
kemampuan memasang sistem operasi suatu perangkat komputer.
2. Fungsi Analisis
Fungsi analisis ialah mengkaji suatu proses sehingga bisa ditetapkan bahwa
proses itu memerlukan perangkat komputer dengan spesifikasi tertentu dan
melengkapinya dengan program aplikasi tertentu. Baik itu program aplikasi
yang telah tersedia maupun program aplikasi yang harus dibuat ( fungsi
rekayasa). Suatu pendistribusaian perangkat komputer menjadi lebih diterima
karena sudah menggunakan analisis kebutuhan yang proporsional, pasti, dan
bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekadar berdasar suka atau tidak suka
semata.
7
3. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan ialah menetapkan seperti apa sistem teknologi informasi
di waktu yang akan datang. Secara umum hal itu meliputi perangkat keras,
perangkat lunak, dan SDM yang perlu disediakan. Hal itu menyangkut analisa
kebutuhan sistem informasi di waktu yang akan datang, perkembangan
teknologi, dan kemampuan pembiayaan lembaga. Singkatnya, perencanaan
seperti apa wujud teknologi informasi di waktu yang akan datang, adalah tidak
bisa dilepaskan dari peran prakom.
BAB III
Indikator keberhasilan:
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu memahami Grand Design
Pengelola Teknologi Informasi Kementerian Hukum dan HAM
A. IT Manajemen
1. IT Management
Pada dunia teknologi informasi, dikenal pula istilah IT Management, karena
pada hakekatnya sebuah organisasi perlu mengelola berbagai aset teknologi
yang dimilikinya untuk mendukung perusahaan dalam mencapai visi dan
misinya. Sesuai dengan berbagai standar internasional (best practice) -
seperti COBIT, ITIL, ISO-20000, CMMI, TOGAF, dan lain-lain – yang
dimaksud dengan sumber daya teknologi informasi adalah piranti keras atau
hardware, jaringan infrastruktur, piranti lunak atau software, basis data atau
database, piranti informasi atau infoware, fasilitas dan sarana prasarana
pendukung teknologi (data center, server room, backup system, dan lain
sebagainya), dan manusia (pengguna, penyelenggara, penerap, dan
manajemen). Sementara itu ISACA (Information System Audit and Control
Association) melalui entitas risetnya ITGI (Information Technology
Governance Institute) yang menyusun COBIT versi 4.0 membagi domain
manajemen teknologi informasi menjadi 4 (empat) bagian besar, yaitu
masing-masing:
a) Domain Perencanaan dan Pengorganisasian (Planning and Organisation);
b) Domain Pengadaan dan Penerapan (Acquisition and Implementation);
c) Domain Pemanfaatan dan Pemeliharaan (Delivery and Support) ; dan
d) Domain Pengawasan dan Penilaian (Monitoring and Evaluation).
Masing-masing domain tersebut terdiri dari sejumlah proses terkait dengan
pengelolaan sumber daya teknologi informasi dalam sebuah organisasi.
9
2. IT Governance
BAB IV
Indikator keberhasilan:
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu memahami konsep
pengelolaan aplikasi dan infrastruktur pendukung aplikasi
A. Pengelolaan Aplikasi
Masing-masing unit pusat di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
mengelola aplikasi terkait substansi yang diemban.
a) Pengelolaan aplikasi Fasilitatif dan Kantor Wilayah
b) Pengelolaan aplikasi substantif PP
c) Pengelolaan aplikasi substantif AHU
d) Pengelolaan aplikasi substantif Pemasyarakatan
e) Pengelolaan aplikasi substantif Imigrasi
f) Pengelolaan aplikasi substantif KI
g) Pengelolaan aplikasi substantif HAM
h) Pengelolaan aplikasi substantif Inspektorat Jenderal
i) Pengelolaan aplikasi substantif BPHN
j) Pengelolaan aplikasi substantif Balitbang HAM
k) Pengelolaan aplikasi substantif BPSDM
BAB V
Indikator keberhasilan:
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu memahami aspek
perencanaan, pengembangan dan pemeliharaan terhadap bidang aplikasi dan
infrastuktur jaringan
1. Fase Perencanaan
Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan
sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi
yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis
Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai
informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan
14
3. Fase Desain
Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan
oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang
menyediakan desain. Desain sistem adalah ketentuan mengenal proses dan
data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru. Proses desain akan
menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak
yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada :
struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail
(algoritma) prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam
bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang
basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa
juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput
aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul yang ada.
Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga kerangka
kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah
ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap
pengembangan (development) maupun pada saat implementasi
(deployment).
BAB VI
PENUTUP
B. Tindak Lanjut
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Kepala BPS Nomor 16 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Angka Kredit Pranata Komputer;
2. Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-Government;
3. COBIT 4.1: Framework for IT Governance and Control;
4. Information Technology Infrastructure Library Framework;
5. Cisco Enterprise Campus Infrastructure Best Practices Guide;