Anda di halaman 1dari 2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan


Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sistem informasi
berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan
praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan
menggunakan :
1. model analitis,
2.database khusus,
3.penilaian dan pandangan pembuat keputusan,
4.proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan
keputusan bisnis yang semiterstruktur (Harlinda L. Dalam James A. O’Brien, 2016).

2.2 Tahapan Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan


Tahapan pengembangan sistem pendukung keputusan, terutama sistem pendukung
keputusan yang besar, merupakan proses yang rumit. Proses tersebut melibatkan banyak hal
mulai dari hal yang bersifat teknis, seperti pemilihan perangkat keras dan jaringan, sampai
hal yang berhubungan dengan perilaku, seperti antar muka pengguna manusia dengan mesin
(komputer) dan akibat yang potensial pada seseorang maupun kelompok. Pengembangan
sistem pendukung keputusan dibagi dalam delapan tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan
2. Riset
3. Analisa dan Desain Konseptual
4. Perancangan
5. Konstruksi
6. Implementasi
7. Perawatan dan Dokumentasi
8. Adaptasi
Tahap ini memerlukan pengulangan dari semua langkah-langkah di atas pada waktu
rentang tertentu untuk menanggapi perubahan-perubahan kebutuhan pengguna. (Harlinda L.
Dalam Turban,2016).
2.3. Pengertian Masyarakat
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut. (Hj. Nofiawaty, SE, MM dalam Paul B. Horton & C. Hunt: 2010)
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat Menurut Soerjono Soekanto alam
masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru
yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
satu sama lain sebagai anggota masyarakat (Hj. Nofiawaty, SE, MM: 2010).

2.4. Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH)


Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebuah bantuan bersyarat sebagai
jaminan sosial untuk mengakses kesehatan dan pendidikan yang mencakup kesehatan balita
dan ibu hamil serta pendidikan bagi anak usia pendidikan dasar yang dilaksanakan sejak
tahun 2007. PKH lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial
kepada masyarakat miskin. PKH merupakan salah satu program Conditional Cash Transfer
(CCT) yang juga dikenal di dunia dalam menanggulangi kemiskinan yang kronis, sebagai
bentuk penanggulangan sosial.( Ayu Andira et all : 2018).
Program Keluarga Harapan diberikan kepada Keluarga Rumah Tangga Sangat Miskin
(RSTM) dan memenuhi sedikitnya satu kriteria kepesertaan program, yaitu memiliki anak
usia prasekolah dan sekolah atau ibu hamil. Kriteria yang digunakan PKH untuk menentukan
kemiskinan tersebut terdiri dari 12 kriteria, yaitu kepemilikan telepon selular, pekerjaan, tatus
tempat tinggal, luas lantai, jenis lantai terluas, jenis dinding terluas, jenis atap terluas, fasilitas
jamban, tempat pembuangan akhir tinja, kelompok usaha bersama, usaha ekonomi produktif
dan beras miskin (Rofiqoh Hasanah, et all : 2016)

Anda mungkin juga menyukai