Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan menggunakan : 1. model analitis, 2.database khusus, 3.penilaian dan pandangan pembuat keputusan, 4.proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis yang semiterstruktur (Harlinda L. Dalam James A. O’Brien, 2016).
2.2 Tahapan Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
Tahapan pengembangan sistem pendukung keputusan, terutama sistem pendukung keputusan yang besar, merupakan proses yang rumit. Proses tersebut melibatkan banyak hal mulai dari hal yang bersifat teknis, seperti pemilihan perangkat keras dan jaringan, sampai hal yang berhubungan dengan perilaku, seperti antar muka pengguna manusia dengan mesin (komputer) dan akibat yang potensial pada seseorang maupun kelompok. Pengembangan sistem pendukung keputusan dibagi dalam delapan tahapan sebagai berikut : 1. Perencanaan 2. Riset 3. Analisa dan Desain Konseptual 4. Perancangan 5. Konstruksi 6. Implementasi 7. Perawatan dan Dokumentasi 8. Adaptasi Tahap ini memerlukan pengulangan dari semua langkah-langkah di atas pada waktu rentang tertentu untuk menanggapi perubahan-perubahan kebutuhan pengguna. (Harlinda L. Dalam Turban,2016). 2.3. Pengertian Masyarakat masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut. (Hj. Nofiawaty, SE, MM dalam Paul B. Horton & C. Hunt: 2010) Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini : 1. Berangotakan minimal dua orang. 2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan. 3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat. 4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat (Hj. Nofiawaty, SE, MM: 2010).
2.4. Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH)
Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebuah bantuan bersyarat sebagai jaminan sosial untuk mengakses kesehatan dan pendidikan yang mencakup kesehatan balita dan ibu hamil serta pendidikan bagi anak usia pendidikan dasar yang dilaksanakan sejak tahun 2007. PKH lebih dimaksudkan kepada upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. PKH merupakan salah satu program Conditional Cash Transfer (CCT) yang juga dikenal di dunia dalam menanggulangi kemiskinan yang kronis, sebagai bentuk penanggulangan sosial.( Ayu Andira et all : 2018). Program Keluarga Harapan diberikan kepada Keluarga Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM) dan memenuhi sedikitnya satu kriteria kepesertaan program, yaitu memiliki anak usia prasekolah dan sekolah atau ibu hamil. Kriteria yang digunakan PKH untuk menentukan kemiskinan tersebut terdiri dari 12 kriteria, yaitu kepemilikan telepon selular, pekerjaan, tatus tempat tinggal, luas lantai, jenis lantai terluas, jenis dinding terluas, jenis atap terluas, fasilitas jamban, tempat pembuangan akhir tinja, kelompok usaha bersama, usaha ekonomi produktif dan beras miskin (Rofiqoh Hasanah, et all : 2016)