TINJAUAN PUSTAKA
dengan atom-atom lain. Tetapi ada enam unsur lain yang tidak bersifat demikian,
yaitu unsur-unsur gas mulia yang terdiri dari: helium ( 2 He), neon (10 Ne), argon (18
Ar), krypton (36 Kr), xenon (54 Xe), dan radon (86 Rn). Unsurunsur gas mulia
hampir tidak membentuk ikatan dengan atom lain dan karena tidak reaktifnya maka
sering disebut gas inert. Gas mulia yang paling dikenal adalah helium, neon, dan
argon dengan struktur elektron (disebut rumus titik elektron Lewis). Kecuali helium
yang memiliki 2 elektron (duplet), semua gas mulia memiliki 8 elektron (oktet) pada
kulit terluarnya. Susunan yang demikian menurut Kossel dan Lewis sangat stabil,
sehingga atomatom gas mulia tidak menerima elektron ataupun melepaskan elektron
terluarnya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gas mulia sangat stabil.
(Sugiarto,2004)
kimia mempelajari materi, teori atom merupakan fondasi logis kimia. Namun,
kimia tidak berbasiskan atom saja. Kimia pertama akan muncul ketika atom
hubungan atom dengan atom, yakni pembentukan ikatan kimia sangat berperan dalam
dukungan mekanika kuantum. Kini mekanika kuantum merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kimia. Jadi mekanika kuantum sangat diperlukan bagi yang ingin
ikatan kimia dapat dinyatakan sebagai salah satu dari tiga ikatan di atas, tetapi
senyawa baru yang disintesis satu demi satu tidak selalu dapat diklasifikasikan
tuna-elektron dalam boron hidrida, ikatan koordinat dalam senyawa kompleks logam
transisi, ikatan logam-logam dalam senyawa kluster, dsb., dan konsep-konsep baru
ikatan telah dikenalkan dalam teori ikatan untuk menjelaskan jenis-jenis ikatan kimia
baru ini. Sebagaimana telah dikenal ikatan lemah yang disebut interaksi van der
Waals telah dikenali ada di atom atau senyawa molekular netral. Potensial interaksi
ini berbanding terbalik dengan jarak antar atom pangkat 6. Jarak terdekat namun
nonikatan antar atom diperkirakan dengan menjumlahkan jari-jari van der Waals
Ikatan ionik Untuk mengetahui ikatan kimia dengan lebih dalam, atom harus
dikenal dengan lebih dalam. Daro awal abad 20, pemahaman ilmuwan tentang
ikatan kimia.
ke atom lain. Atom selain gas mulia cenderung mendapatkan muatan listrik (elektron)
dari luar atau memberikan muatan listrik ke luar, bergantung apakah jumlah elektron
di kulit terluarnya lebih sedikit atau lebihbanyak dari atom gas mulia yang terdekat
dengannya. Bila suatu atom kehilangan elektron, atom tersebut akan menjadi kation
yang memiliki jumlah elektron yang sama dengan gas mulia terdekat, sementara bila
atom mendapatkan elektron, atom tersebut akan menjadi anion yang memiliki jumlah
elektron yang sama dengan atom gas mulia terdekatnya. Ia menyimpulkan bahwa
gaya dorong pembentukan ikatan kimia adalah gaya elektrostatik antara kation dan
anion. Ikatan kimia yang dibentuk disebut dengan ikatan ionik. Kulit K dan L atom
natrium terisi penuh elektron, tetapi hanya ada satu elektron di kulit terluar (M). Jadi
natrium dengan mudah kehilangan satu elektron terluar ini menjadi ion natrium Na+
yang memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan atom neon Ne.. Konfigurasi
elektron atom khlor Bila satu atom khlorin menangkap satu elektron untuk
melengkapi kulit M-nya agar menjadi terisi penuh, konfigurasi elektronnya menjadi
yang identik dengan konfigurasi elektron argon Ar. Pada waktu itu, sruktur kristal
keberadaan ion natrium dan khlorida telah diyakini. Jelas tidak ada pertentangan
antara teori Kossel dan fakta sepanjang senyawa ion yang dijelaskan. Namun, teori
ini belum lengkap, seperti dalam kasus dualisme elektrokimia, dalam hal teori ini
Sekitar tahun 1916, dua kimiawan Amerika, Gilbert Newton Lewis (1875-
1946) dan Irving Langmuir (1881-1957), secara independen menjelaskan apa yang
tidak terjelaskan oleh teori Kossel dengan memperluasnya untuk molekul non polar.
Titik krusial teori mereka adalah penggunaan bersama elektron oleh dua atom sebagai
cara untuk mendapatkan kulit terluar yang diisi penuh elektron. Penggunaan bersama
pasangan elektron oleh dua atom atau ikatan kovalen adalah konsep baru waktu itu.
Teori ini kemudian diperluas menjadi teori oktet. Teori ini menjelaskan, untuk gas
mulia (selain He), delapan elektron dalam kulit valensinya disusun seolah mengisi
kedelapan pojok kubus (gambar 3.3) sementara untuk atom lain, beberapa sudutnya
tidak diisi elektron. Pembentukan ikatan kimia dengan penggunaan bersama pasangan
(Takeuchi,2006).
Tetapi banyak senyawa lain ada di mana transfer elektron belum terjadi.
Kekuatan penggeraknya masih sama: mencapai tingkat energi valensi terisi. Tetapi
dalam senyawa ini berbagi elektron. Itulah dasar ikatan kovalen. Contoh Hidrogen
,Hidrogen berada di tabel periodik - sudut kiri atas. Hidrogen yang ditemukan di alam
sering tidak terdiri dari atom individu. Ini terutama ditemukan sebagai H2, senyawa
diatomik (dua atom). (dipalsukan satu langkah lebih jauh, karena molekul adalah
kombinasi dari dua atau lebih atom, H2 disebut molekul diatomik.) Hidrogen
memiliki satu elektron valensi. Ia akan senang mendapatkan elektron lain untuk
mengisi tingkat energi Is, yang akan membuatnya isoelektronik dengan helium
(karena keduanya akan memiliki konfigurasi elektronik yang sama), gas mulia
terdekat. Tingkat energi 1 hanya dapat menampung dua elektron di orbital Is, jadi
mengisi tingkat energi valensi dan mencapai pengaturan elektron yang sama dengan
gas mulia terdekat.Bayangkan satu atom hidrogen mentransfer satu elektronnya ke
atom hidrogen lainnya. Atom hidrogen yang menerima elektron mengisi kulit valensi
dan mencapai stabilitas sambil menjadi anion (1-1). Namun, atom hidrogen lainnya
sekarang tidak memiliki elektron (1-1 +) dan bergerak lebih jauh dari stabilitas.
Proses kehilangan dan perolehan elektron ini tidak akan terjadi, karena kekuatan
pendorong kedua atom adalah untuk mengisi tingkat energi valensi mereka. Jadi
senyawa H2 tidak dapat dihasilkan dari kehilangan atau kenaikan elektron. Apa yang
bisa terjadi adalah bahwa kedua atom dapat berbagi elektronnya. Pada tingkat atom,
pembagian ini diwakili oleh orbital elektron (kadang-kadang disebut awan elektron)
yang tumpang tindih. Dua elektron (satu dari masing-masing atom hidrogen) "milik"
kedua atom. Setiap atom hidrogen merasakan efek dari dua elektron; masing-masing
telah, dengan cara, mengisi tingkat energi valensi. Ikatan kovalen terbentuk - ikatan
kimia yang berasal dari pembagian satu atau lebih pasangan elektron antara dua atom.
Tumpang tindih orbital elektron dan pembagian pasangan elektron ditunjukkan pada