Anda di halaman 1dari 13

REFLEKSI KASUS

ABORTUS INKOMPLETUS

Disusun oleh:

Mohamad Reza Hendratmoko

30101206681

Penguji:

dr. Rini Aryani, Sp.OG

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2017
ABORTUS INCOMPLETE

A. DEFINISI
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan. WHO menetapkan bahwa usia kandungan adalah sebelum 20 minggu dan atau
bila berat janin kurang dari 500 gram. Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut
sebagai abortus spontan, sedangkan yang terjadi dengan sengaja disebut sebagai abortus
provokatus yang dibagi menjadi dua yaitu abortus medisinalis dan abortus kriminalis. Disebut
medisinalis bila didasarkan pada pertimbangan dokter untuk menyelamatkan ibu.

B. KLASIFIKASI
Abortus dapat diklasifikasikan sesuai dengan usia kehamilan yaitu :
- Pre clinical/ biochemical misscarriage : terjadi sebelum usia kehamilan 5 minggu
- Clinical misscarriage didiagnosis bila terdapat dokumentasi bukti kehamilan berupa tes
HCG atau ultrasound yang terbagi atas :
o Embryonic misscarriage : terjadi pada usia kehamilan 6-9 minggu atau CRL
(Crown Rump Length) > 5 mm tanpa aktivitas jantung
o Fetal misscarriage : terjadi di antara usia kehamilan 10 sampai dengan 20
minggu atau CRL (Crown Rump Length) > 30 mm tanpa aktivitas jantung

C. FAKTOR RESIKO
- Faktor dari janin : kelainan genetik (kromosom)
- Faktor dari ibu : infeksi, kelainan hormonal seperti hipotiroidisme, DM, malnutrisi,
penggunaan obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol, faktor immunologis dan defek
anatomis seperti uterus didelfis, inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan servix
sebelum waktu in partu) dan sinekia uteri
- Faktor dari ayah : kelainan sperma

D. ETIOLOGI
Abortus dapat disebabkan oleh:
1. Kelainan pertumbuhan konsepsi:
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin pada hamil
muda atau cacat. Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan adalah:
 Kelainan kromosom: trisomi,poliploidi, kelainan kromosom seks.
 Lingkungan kurang sempurna: lingkungan endometrium di sekitar tempat
implantasi kurang sempurna sehingga pemberian, zat-zat makanan pada hasil
konsepsi terganggu.
 Pengaruh dari luar: radiasi, virus, obat-obatan.
2. Kelainan pada plasenta:
Endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales, dan menyebabkan oksigenasi plasenta
terganggu. Sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. Bisa
terjadi karena hipertensi menahun.
3. Faktor ibu:
 Penyakit pada ibu: adanya penyakit mendadak seperti pneumonia, malaria, tifus
abdominalis bisa menyebabkan abortus, karena toksin, bakteri, virus dan
plasmodium bisa melalui plasenta masuk ke janin. Penyakit menahun, seperti
toksoplasmosis juga bisa menyebabkan kematian janin.
 Faktor psikologis: adanya syok fisik dan emosional mendadak dapat
menyebabkan abortus.
 Kelainan traktus genitalis: inkompetensi servik, retroversi uteri, dan kelainan
bawaan pada uterus.

E. MACAM- MACAM ABORTUS


1. Abortus imminens : Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya

abortus, ditandai dengan perdarahan per vaginam, ostium uteri

masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan

2. Abortus insipien : Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan servix

yang telah mendatar dan ostium uteri telah membuka akan tetapi

hasil konsepsi masih di dalam cavum uteri dan dalam proses

pengeluaran

3. Abortus incomplete : Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20

minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus

4. Abortus complete : Abortus dengan semua hasil konsepsi sudah keluar dari uterus
5. Missed abortion : Abortus yang ditandai dengan embrio/ fetus telah meninggal dalam

kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi

seluruhnya masih tertahan di dalam kandungan

6. Abortus Infeksiosa : Abortus yang disertai infeksi pada alat genitalia

7. Abortus Septik : Abortus yang disertai penyebaran infeksi pada peredaran darah

tubuh atau peritoneum

8. Habitualis abortus : Abortus yang terjadi secara berulang tiga kali berturut-turut

Tabel 1. Penegakan Diagnosis Macam-macam Abortus


Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut Uterus Serviks Gejala Khas
Abortus Sedikit Sedang Sesuai usia Tertutup Tidak ada
Imminens gestasi ekspulsi
jaringan
konsepsi
Abortus Sedang- Sedang-hebat Sesuai usia Terbuka Tidak ada
Insipiens banyak kehamilan ekspulsi
jaringan
konsepsi
Abortus Sedang- Sedang-hebat Sesuai usia Terbuka Ekpulsi
Inkomplit banyak kehamilan sebagian
jaringan
konsepsi
Abortus Sedikit Tanpa/sedikit Lebih kecil Terbuka/ Ekspulsi
Komplit dari usia tertutup seluruh
gestasi jaringan
konsepsi
Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil Tertutup Janin telah
Abortion dari usia mati tapi
kehamilan tidak ada
ekspulsi
jaringan
konsepsi
Gambar 1. Perbedaan Kondisi Genitalia Interna Feminina Tiap Abortus

D. PATOGENESIS
Pada awal abortus terjadi perdarahan desidua basalis, diikuti nekrosis jaringan sekitar yang
menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian
uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8
minggu, villi korialis belum menembus desidua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat
dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8- 14 minggu, penembusan sudah lebih dalam lagi,
sehingga plasenta tidak dapat dilepaskan seluruhnya, dan menimbulkan banyak perdarahan.
Pada ke Pada kehamilan diatas 14 minggu, setelah ketubah pecah janin yang telah mati akan
dikeluarkan dalam bentuk kantong amnion kosong dan kemudian plasenta.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Tes kehamilan akan menunjukkan hasil positif bila janin masih hidup bahkan 2-3 hari
setelah abortus,
2) Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup dan sisa
jaringan.

F. ABORTUS INCOMPLETE
Abortus incomplete adalah pengeluaran hasil konsepsi dimana sebagiannya telah keluar dari
cavum uteri dan masih ada yang tertinggal. Penegakan diagnosis dari abortus incomplete
adalah :
1) Hamil kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
2) Pemetiksaan vagina kanalis servikalis masih terbuka
3) Teraba jaringan dalam cavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum
4) Masih terjadi perdarahan
5) Pasien jatuh dalam keadaan anemia atau syok hemoragik
6) Besar uterus lebih kecil dari umur kehamilan
7) Pada pemeriksaan USG : kantong gestasi sulit dikenali dan pada cavum uteri tampak
massa hiperekoik yang bentuknya tidak beraturan

G. PENATALAKSANAAN ABORTUS INCOMPLETE


Bila terjadi perdarahan yang hebat, segera melakukan pengeluaran sisa hasil konsepsi secara
manual agar jaringan yang mengganjal terjadinya kontraksi uterus segera dikeluarkan
sehingga kontraksi uterus dapat berlangsung baik dan perdarahan bisa berhenti. Selanjutnya
dilakukan tindakan kuretase. Tindakan kuretase harus dilakukan secara hati-hati sesuai
dengan keadaan umum ibu dan besarnya uterus. Pasca tindakan perlu diberikan uterotonika
parenteral ataupun per oral dan antibotika.

H. KOMPLIKASI
- Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika
diperlukan pemberian transfusi darah. Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila
pertolongan tidak diberikan pada waktunya
- Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi
hiperretrofleksi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang awam
menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas (abortus
provokatus). Mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih atau uterus.
- Infeksi
Sebenarnya pada genitalia eksterna dan vagina dihuni oleh bakteri flora normal.
Umumnya pada abortus infeksiosa, infeksi terbatas pada desidua. Pada abortus septik,
virulensi bakteri tinggi dan infeksi menyebar ke perimetrium, tuba, parametrium dan
peritoneum.
- Syok
Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik) dan karena infeksi
berat (syok endoseptik)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2017

A. IDENTITAS
1. Nama penderita : Ny. Y
2. Umur : 21 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. No CM : 131.28.69
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8. Status : Menikah
9. Tanggal Masuk : 4 April 2016
10. Masuk Jam : 15.30
11. Ruang : Baitunnissa-2
12. Kelas : III
13. Alamat : Genuk

B. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 April 2017 pukul 11.30 WIB.
1. Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir.
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien GIP0A0 usia 21 tahun, datang ke IGD dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 7 hari yang lalu. Awalnya darah yang
keluar sedikit dan hanya flek-flek saja lalu pasien dirawat di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang selama 3 hari sampai tanggal 1 April 2017 dengan diagnosis
Abortus Imminens. Pada tanggal 4 April, pasien mengeluarkan darah berwarna
merah segar disertai prongkolan dari jalan lahir. Pasien langsung periksa ke poli
kandungan di RSI Sultan Agung dan oleh dokter disarankan untuk mondok lagi di
rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Sebelumnya pasien tidak
pernah jatuh, tidak minum jamu, tidak dipijat dan tidak melakukan hubungan suami
istri selama kehamilan. Tidak ada keluhan lain yang dirasakan oleh pasien.
3. Riwayat Kehamilan
HPHT : 7 Februari 2016
HPL : 14 November 2017
Usia Kehamilan : 8 minggu
Pasien tidak menstruasi sejak bulan Maret 2017, 2 minggu setelah terlambat haid
pasien melakukan tes kehamilan dengan tes pack kehamilan dan hasilnya positif.
Kemudian pasien periksa ke bidan dan oleh bidan dinyatakan hamil. Pada tanggal 4
April keluar darah warna merah segar disertai prongkolan-prongkolan.
4. Riwayat ANC
ANC dilakukan di bidan, selama kehamilannya sudah terlaksana sebanyak 2 kali.
Setiap kali periksa ke bidan, pasien mendapat multivitamin dan penambah darah.
5. Riwayat Haid
- Menarche : 14 tahun
- Siklus haid : 30 hari teratur
- Lama haid : 5 hari
- Dismenore : (-)
- HPHT : 7 Februari 2016
- HPL : 14 November 2017
6. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan ± 1
tahun.
7. Riwayat Obstetri
GI P0 A0
G I : Hamil ini
8. Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB jenis apapun
9. Riwayat Gizi
Pasien makan 3-4 x sehari, nafsu makan baik, mual (-), muntah (-)
10. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat Penyakit Paru : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
11. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat Hipertensi : disangkal
- Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
- Riwayat Penyakit Paru : disangkal
- Riwayat DM : disangkal
12. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja sebagai pegawai
pabrik. Kesan ekonomi cukup, untuk biaya kesehatan menggunakan BPJS NON PBI

C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit TB : 152 cm
RR : 24 x/menit BB : 50 Kg
Suhu : 36 0C
b. Status Internus
- Kepala : Mesocephale
- Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Discharge (-), septum deviasi (-), nafas cuping hidung (-)
- Telinga : Discharge (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
- Tenggorokan : Faring hiperemesis (-), pembesaran tonsil (-)
- Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)
- Kulit : Turgor baik, ptekiae (-)
- Mamae : Simetris, tegang (+/+), benjolan abnormal (-/-)
- Paru :
 Inspeksi : Hemithorax dextra dan sinistra simetris
 Palpasi : Stem fremitus dextra dan sinistra sama, nyeri tekan (-)
 Perkusi : sonor seluruh lapang paru
 Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
- Jantung :
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
 Perkusi : Redup
Batas atas jantung : ICS II linea sternalis sinistra
Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kanan bawah jantung : ICS V linea sternalis dextra
Batas kiri bawah jantung : ICS V 2 cm medial linea midclavicularis
sinistra
 Auskultasi : suara jantung I dan II murni, reguler, suara tambahan (-)

- Extremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Varises -/- -/-
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-

c. Status Obstetri
- Abdomen
o Inspeksi : Perut sedikit cembung, striae gravidarum (-)
o Palpasi : nyeri tekan (-), uterus + sebesar telur ayam
o Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
- Genitalia
o Externa : darah segar (+), prongkolan (+)
o Interna/ VT : Pembukaan 1 cm, tidak teraba jaringan, flx (+), stolsel (-),
corpus uteri antefleksi

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium Darah (tanggal 4/4/2017)
Hb : 10,9 g/dL
Hematokrit : 38,5 %
Lekosit : 11.000 /uL
Trombosit : 363.000 /uL
HbsAg Kualitatif (-)
b. Pemeriksaan USG (4/4/2017)
Kantong gestasi tidak utuh dan terdapat sisa hasil konsepsi

E. RESUME
Pasien GIP0A0 usia pasien 21 tahun, hamil 8 minggu, PPV (+), darah berwarna merah
segar disertai prongkolan (+). Riwayat jatuh (-), minum jamu (-), dipijat (-), hubungan
suami istri (-).
Riwayat Kehamilan
HPHT : 7 Februari 2017
HPL : 14 November 2017
Usia Kehamilan : 8 minggu
Pasien tidak menstruasi sejak bulan Maret 2017, 2 minggu setelah terlambat haid pasien
melakukan tes kehamilan dengan tes pack kehamilan dan hasilnya positif. Kemudian
pasien periksa ke bidan dan oleh bidan dinyatakan hamil.
Pada tanggal 4 April 2017 keluar darah warna merah segar disertai prongkolan-
prongkolan.
Status Present
Vital sign :
- Tensi : 110/70 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 24 x/menit
- Suhu : 36 0C
Status Obstetri :
- Abdomen
o Inspeksi : Perut sedikit cembung, striae gravidarum (-)
o Palpasi : nyeri tekan (-), uterus + sebesar telur ayam
o Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janin
- Genitalia
o Externa : darah segar (+), prongkolan (+)
o Interna/ VT : Pembukaan 1 cm, tidak teraba jaringan, flx (+), stolsel (-),
corpus uteri antefleksi
F. DIAGNOSA
Pasien GIP0A0 21 tahun hamil 8 minggu dengan abortus incomplete

G. TERAPI
1. Terapi medicamentosa
 Infus dan transfusi darah (bila perlu)
 Antibiotic
 Uterotonika
 As. Traneksamat
2. Terapi operatif
 Kuretage dilakukan pada tanggal 5 April 2017

H. SIKAP
1. Pasien rawat inap dan tirah baring
2. Pengawasan : KU, vital sign, Hb, PPV
3. Keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretage
4. Pemberian terapi

I. PROGNOSA
Kehamilan : ad malam

J. EDUKASI
1. Rawat inap dan tirah baring
2. Memberitahu kondisi ibu dan janin pada keluarga
3. Membesarkan hati ibu dan keluarga dan memberikan empati agar tidak sedih
karena kehamilan pertama
4. Memberitahu tujuan terapi dan tindakan (kuretage) yang akan dilakukan serta
kemungkinan terjadinya komplikasi setelah tindakan
5. Memberitahu untuk kontrol satu minggu setelah keluar dari rumah sakit
6. Diharapkan tidak hamil dalam waktu 3 bulan sehingga perlu memakai kontrasepsi
seperti kondom atau pil

Anda mungkin juga menyukai