Anda di halaman 1dari 2

Kanker kulit atau skin cancer berawal dari tumor jinak (tahi lalat atau kista) dan tumor

ganas (kanker).
Diantaranya ada keadaan yang disebut prakanker, yaitu penyakit kulit yang dapat berubah menjadi
ganas atau kanker kulit. Misalnya kemerahan karena terkena arsen atau sinar matahari, jaringan parut
menahun, beberapa jenis benjolan yang membesar perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa
jenis tahi lalat, bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah
ada sejak lahir dan lain-lain. Disamping itu terdapat juga keadaan yang disebut genodermatosis, yaitu
penyakit kulit yang disebabkan oleh karena kelainan gen yang dihubungkan dengan keganasan.

Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling umum dari kanker kulit baik yang melanoma
maupun yang non melanoma. sinar ultraviolet dengan panjang gelombang yang paling efektif
adalah UVB. Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan dari UVB itu sendiri untuk
menembus kedalam lapisan ozon dan juga startum korneum yang akhirnya akan diabsorbsi
oleh DNA. Langkah pertama dari proses karsinogenik ini adalah penginduksian DNA oleh
photon UVB. Ini dapat menyebabkan struktur DNA yang abnormal. Tumor kulit dapat terbentuk
dari berbagai jenis sel dalam kulit seperti sel-sel epidermis dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat
merupakan tumor jinak atau ganas dan dapat terlokalisis dalam epidermis atau menembus kedalam
dermis dan jaringan subkutan. Spektum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang
panjang gelombangnya berkisar antara 280 – 320 nm. Spektum matahari inilah yang membakar dan
membuat kulit menjadi rusak (perubahan warna kulit menjadi cokelat).

Tanda yang dapat dilihat adalah berdasarkan empat ciri berikut yang biasa

disebut dengan Panduan “ABCD”yaitu :

 Asymmetric (asimetris). Berbeda dengan tahi lalat yang normal


umumnya bulat dan simetris, tahi lalat tanda kanker kulit melanoma bisa
memiliki bentuk yang tidak beraturan.
 Border (tepi).Tahi lalat pertanda melanoma tidak memiliki garis tepi
yang mulus, bisa tampak bergerigi atau memiliki batas yang tidak tegas.
 Color (warna).Tahi lalat normal biasanya berwarna hitam, cokelat, atau
senada dengan warna kulit Anda. Namun tahi lalat melanoma dapat
memiliki gradasi warna yang tidak beraturan, misalnya hitam dengan
bayangan abu-abu hingga gradasi putih dan biru.
 Diameter.Tahi lalat yang membesar bisa jadi merupakan gejala kanker
kulit melanoma. Demikian pula dengan tahi lalat berdiameter lebih dari
tujuh milimeter.
 Evolving (perubahan).Perubahan pada bentuktahi lalat melanoma bisa
terjadi secara drastis dalam hitungan minggu atau bulan dan perubahan
lainnya adalah tahi lalat mudah berdarah.

Anda mungkin juga menyukai