&
PERAWAT “HOSPITAL”(itas)
Editor:
• Budi Susanto, SJ.
• Windarto Fidelis • Saverin
• Sisilia • Baskoro • Lando
Penerbit
Universitas Sanata Dharma
Copyright © 2013
Diterbitkan oleh:
Editor:
Budi Susanto, SJ.
Windarto
LEMBAGA STUDI REALINO
Fidelis Jl. STM Mrican, Gejayan, Sanata Dharma,
Saverin Yogyakarta 55002, Indonesia
Sisil Telp. : 0274-565751; HP: 0274-7407837
Baskoro Fax. : 0274-542502
Lando Email : realino@mail.usd.ac.id
Desain Sampul:
Baskoro
Tata Letak:
Windarto
Cetakan Pertama
124 hlm.; 155 x 225 mm.
ISBN: 978-602-9187-46-5
EAN: 9-786029-187465
AWAL KATA-KATA
1
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.103.
8
2
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.xv.
11
dengannya.
Para insinyur tersebut sama seringnya dengan kita dalam hal
bermimpi dan merencanakan sesuatu. Tetapi merasa lebih dari
sesamannya, mereka sering mengkalkulasi dan yakin bahwa
sama saja antara apa yang disebut perencanaan dan bermimpi itu.
Mereka para insinyur tersebut menjadi sekedar lebih
mengesankan kepada kita-kita lainnnya, (tetapi juga) menjadi
lebih tragis dan lebih (mem)berbahaya(kan). Ketika mereka
mencapai ujung batas , sebagaian dari mereka dan menurut kata-
kata dari seseorang dari mereka yang mungkin paling tragis,
bahkan boleh jadi berani memaklumkan diri sebagai kalangan
“pereka-yasa jiwa manusia.” Tentu saja, harap diingat, bahwa
selalu saja juga ada seseorang insinyur seperti itu dalam diri kita
masing-masing3.
3
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.xvii.
13
4
Benedict Anderson, Imagined Communities. Reflections on the Origin and
Spread of Nationalism, (New York: Verso, 1995), p.6, revised edition.
14
5
Pierre Marthinus, “Public intellectuals or policy architects?” dalam The Jakarta
Post, July 15, 2010.
15
***
6
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.261.
17
7
Tradisi nilai-nilai kebudayaan Jawa memahaminya sebagai babahan nawa
sanga (sembilan jalan keluar hasrat jasmani manusiawi) yang perlu dirawat dan
dihormati sepantasnya dalam kelahiran dan kematian.
8
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.58.
18
9
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.164, 167.
19
10
www.voaindonesia.com, Jumat, 15 Februari 2013 Waktu Washington, DC:
23:33
20
11
Dari berbagai sumber: www.deherba.com, www.kimiafarmaapotek.com dan
www.depkes.go.id
12
Andy Riza Hidayat, Kompas.com , Minggu 12 Februari 2012
21
infus obat pemati-rasa atau steroid dalam dosis tinggi kepada para
penderita kanker dan penyakit parah lainnya.13 Obat kuat bersiasat
menjebak, dan mampu mencegat momok kesakitan dengan cepat,
sesaat dan kilat, dalam arti tertentu, adalah juga hasil binaan (dan
cengkeraman) dari fantasi dan imajinasi dari sebuah (per)ingatan
masa lalu - Tempo Doeloe - yang telanjur menjanji-janjikan sebuah
“negeri bahagia.”
Empat penulis lain dalam buku ini mengemukakan betapa
pentingnya para perawat memahami bahwa bekerja dalam bidang
kesehatan berdasar nilai-nilai hospitalitas (sebagian dari Barat)
perlu jeli memahami perbedaan antara “peng-obat-an” sesaat bagi
para korban yang merasa kesakitan; dengan per-jamu-an bagi para
petangguh yang mencari kesehatan. Para perempuan penjual jamu
(gendong) tradisional, misalnya, yang selama ini masih bertahan,
berkeliling melayani para pelanggannya—sadar atau tak sadar—
mengajari mereka (dari kelas sosial apapun) untuk penuh kesabaran
(patient) merawat kesehatan diri mereka masing-masing.
Pentingnya komunikasi antara perawat dengan yang sedang dirawat
sebagai sejawat sangat mempengaruhi kesehatan warga masyarakat
yang membutuhkan. Warga masyarakat yang—kebetulan—sedang
mengalami sakit, datang ke sebuah “hospital” bukankah
sesungguhnya ingat untuk tidak melupa tentang ketelanjangan
dirinya—sebagai bayi atau sebagai “patient” manusiawi. Seorang
13
Lihat Tempo, 4-10 Februari 2013.
22
14
Rudolf Mrázek, Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan
Nasionalisme di sebuah Koloni, h.181.
23
Metodologi
Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan pre
dan post test, menggunakan quota sampling dengan 68 responden.
Penelitian dibantu 2 kolektor data dari setiap rumah sakit. Validitas
dan reliabilitas pengumpul data telah melakukan interreter
reliability diperoleh uji kappa yang signifikan. Data dianalisis
menggunakan independent sampel t-test dan chi square. Pada
kelompok intervensi dan kontrol dilakukan intervensi selama 3 hari
mengukur skala nyeri dan pembengkakan payudara dengan
Humenick & Hill scale. Pada kelompok intervensi, responden
39
Hasil Penelitian
95% CI
Variabel N Mean SD SE P Value
Nyeri Payudara
Sebelum 34 6.59 0.98 0.16
Setelah 34 2.76 0.60 0.10 0.0005 3.46 - 4.18
Bengkak Payudara
R P
p Square Model
Model B Beta
value
Konstanta 0.50 0.0005
p
p R Square Model
Model B Beta
value
Pembahasan
Hasil penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan skala nyeri
dan skala pembengkakan payudara sebelum dan sesudah intervensi
(p=0.0005; α=0.05). Hasil ini mendukung pendapat Ballering
(2007) yang mengatakan bahwa kol dapat menurunkan rasa nyeri
pada payudara yang bengkak. Peningkatan kenyamanan yang
diberikan oleh kol dapat mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan,
sedangkan metode Cotterman (2004) yang dilakukan dapat
menurunkan tegangan pada daerah areola, sehingga bayi dapat
menyusu dengan baik. Pendapat yang mendukung lainnya antara
lain adalah dengan melakukan kompres pada payudara selama 72
jam postpartum dapat menurunkan atau mencegah pembengkakan
payudara dalam minggu-minggu pertama setelah pulang ke rumah
(Nikodem et al, 2007). Pendapat Newman (2008) pengompresan
kol yang ditempelkan pada payudara setelah menyusui dapat
menurunkan rasa nyeri karena pembengkakan payudara, bahkan
44
Kesimpulan
Paket “Bunda Ceria” sangat bermanfaat sebagai metode
untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada ibu menyusui,
meskipun metode yang telah dilakukan di rumah sakit juga dapat
menurunkan rasa nyeri pada payudara, namun metode Paket
“Bunda Ceria” lebih efektif.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tindakan
promotif dan preventif, artinya, Paket “Bunda Ceria dapat
digunakan juga sebelum pembengkakan terjadi, pencegahan ini
dapat dilakukan untuk memberikan rasa nyaman dengan
vasodilatasi pada pembuluh darah kapiler pada payudara. Selama
pembengkakan payudara intervensi Paket “Bunda Ceria” dapat
membantu terjadi vasodilatasi sehingga bengkak yang dapat
menimbulkan nyeri dapat diminimalkan.
Pada intervensi ini perawat maternitas dapat berperan
sebagi care giver dalam melaksanakan perawatan payudara setelah
melahirkan. Diperlukan keahlian khusus bagi perawat yang akan
melakukan intervensi ini, sehingga mereka dapat terpuaskan
dengan kehadiran dan pemberian intervensi yang kita berikan, dan
pelayanan yang diberikan semakin berkualitas.
Pemberian informasi di antenatal sebagai upaya perawat
sebagai provider pelayanan kesehatan di masyarakat sehingga
46
minggu atau lebih memiliki nilai OR atau risiko sebesar 1.78 kali
lebih besar memilki peningkatan risiko pre-eklampsia. Sangat
penting bagi wanita hamil untuk menjadi sehat dan cukup aktif
tanpa melakukan olah raga yang berlebihan.
Kejadian pre-eklampsia merupakan kejadian yang
“treatable” dalam arti bahwa bisa dicegah dengan menghindari
faktor-faktor yang memberi kontribusi terhadap kejadian pre-
eklampsia dalam hal ini hamil pada usia yang aman untuk
kehamilan yaitu pada usia 20-35 tahun, jumlah paritas tidak lebih
dari 3, melakukan pemeriksaan kehamilan yang rutin dan tidak
terbatas pada 4 kali pemeriksaan kehamilan sampai melahirkan.
Peran dari petugas kesehatan pun sangat penting sehingga
diharapkan agar petugas kesehatan melaksanakan pelayanan
antenatal secara maksimal guna mendeteksi gangguan dan
kesulitan selama kehamilan sehingga baik ibu maupun janinnya
dapat berada dalam kondisi baik saat melahirkan. Selain itu
memberikan pemahaman kepada ibu hamil dan pasangan usia
subur tentang usia reproduksi yang aman dan pentingnya
melakukan pemeriksaan kehamilan. Perlu ditingkatkan promosi
dan pendidikan mengenai Kesehatan Ibu dan Anak sampai pada
tingkat rumah tangga.
Selain tiga faktor di atas, faktor berat badan ibu hamil juga
perlu diperhatikan. Menjaga berat badan ibu penting agar tidak
membahayakan dirinya maupun janin yang dikandungnya. Hal ini
60
Ni Luh Widani
STIK Sint Carolus Jakarta
Tujuan ROM:
1) Mempertahankan mobilitas sendi dan jaringan ikat
2) Meminimalisir efek dari pembentukan kontraktur
3) Mempertahankan elastisitas mekanis dari otot
4) Membantu kelancaran sirkulasi
5) Meningkatkan pergerakan sinovial untuk nutrisi
tulangrawan serta difusi persendian
6) Menurunkan atau mencegah rasa nyeri
Gambar 2.2 Gerakan Range of Motion Flexy – Extensi, Internal & External
Rotasi
105
Gambar 2.3 Gerakan Range of Motion Plantar Flexy & Dorso Flexy Pada ROM
aktif
Gambar 2.11 Gerakan Range of Motion Inversi & Eversi pada ROM aktif
Gambar 2.12 Gerakan Range of Motion Plantar Flexy & Dorso Flexy Pada ROM
pasif
Gambar 2.13 Gerakan Range of Motion Inversi & Eversi pada ROM pasif
KECERDASAN EMOSI (EQ)
PARA PERAWAT
Yuni Kurniawaty
STIKES St. Vincentius a Paulo
Aas, Jørn A., et.al. 2005. Defining the Normal Bacterial Flora of
the Oral Cavity. Journal of Clinical Microbiology,
November 2005, p. 5721-5732, Vol. 43, No. 11.
Data Rekam Medik RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
2012
http://cancer.gov/cancertopics/cancerlibrary/what-is-cancer,
diperoleh 01 Februari 2012
http://www.ykaki.org/id/cancer/page/mengenai-kanker-pada-anak,
diperoleh 01 Februari 2012
124
TENTANG PENULIS
Wahyuny Langelo
Unika De la Salle Manado
Lina D. Anggraeni
STIK Sint. Carolus Jakarta
Jesika Pasaribu
STIK Sint. Carolus Jakarta
Maria Manungkalit
Unika. Widya Mandala Surabaya
Ni Luh Widani
STIK Sint Carolus Jakarta
Y. D. W. Werdani
Unika. Widya Mandala Surabaya
Yuni Kurniawaty
STIKES St. Vincentius a Paulo