Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Partai politik merupakan sarana bagi warga Negara untuk turut dalam
proses pengelolaan Negara. Partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita.
Sebagai suatu lembaga politik, partai bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya.
Kelahirannya mempunyai sejarah yang cukup panjang, meskipun juga belum
cukup lama. Dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan organisasi yang
baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi
Negara. Partai politik pun mulai ada di Negara-negara modern.

Sebagai subjek penelitian ilmiah, partai politik tergolong relative lebih


muda. Pada awal abad ke-20 studi masalah ini baru dimulai. Sarjana-sarjana yang
mempelopori diantara lain adalah M. Ostrogosky (1902), Robert Michels (1911)
dan sebagainya.

Berjalannya suatu Negara pasti tak lepas dari sebuah system politik,
karena pasti system politiklah yang menjadi tolak ukur kemajuan dalam suatu
Negara. Negara yang maju dapat dipastikan bahwa system politik didalamnya
tertata dengan baik. Systemang mengikat politik sendiri dapat diartikan sebagai
suatu mekanisme dari seperangkat fungsi, dimana fungsi-fungsi tadi melekat pada
suatu struktur-struktur politik, dalam rangka pelaksanaan dan pembuatan
kebijakan yang mengikat masyarakat.

Dalam suatu sistem politik terdapat berbagai unsur, dan salah satu unsur
tersebut adalah partai politik. Partai politik dalam hubungannya dengan system
social politik ini memainkan beberapa fungsi, salah satunya pada fungsi input,
dimana partai politik menjadi sarana sosialisasi politik, komunikasi politik.
Rekruitmen politik, agregasi kepentingan, dan artikulasi kepentingan.

Dalam menyelesaikan tugas riset ini, kami memilih partai demokrat untuk
diwawancarai karena partai demokrat merupakan partai yang terbilang cukup
besar dan sudah banyak di daerah Indonesia khususnya di Medan. Lokasi risetpun
juga mudah dijangkau dari daerah kampus dan beberapa teman sudah riset kesana
sehingga lebih memudahkan kami untuk melakukan observasi.
TINJAUAN TEORITIS

Menurut Carl J. Friedrich (Mirriam Budiardjo, 1982:161) mengatakan bahwa


partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir serta stabil dengan
tujuan merebut atau mempertahankan kekuasaan.

Menurut Huszar dan Stevensen dalam buku Sukarna (1981:89) mengatakan, partai
politik adalah sekelompok orang yang terorganisir serta berusaha untuk
mengendalikan pemerintahan agar dapat melaksanakan programnya dan
menempatkan atau mendudukkan anggota-anggotanya dalam jabatan
pemerintahan.

Menurut Sigmund Neumann (1963:352) partai politik adalah merupakan


organisasi dari aktifitas-aktifitas politik yang berusaha untuk menguasai
kekuasaan pemerintahan dan merebut dukungan rakyat atas persaingan dengan
suatu golongan lainnya yang mempunyai pandangan yang berbeda.

Syaibani mendefenisikan partai politik sebagai suatu kelompok anggota yang


terorganisasi secara rapi dan stabil yang mempersatukan dan dimotivasi oleh
ideologi tertentu serta berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam
pemerintah melalui pemilu.

Miriam Budiarjo partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama,
tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan berebut
kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan-
kebijakan mereka.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan secara umum partai politik


merupakan suatu organisasi yang disusun secara rapi dan stabil oleh sekelompok
orang yang mempunyai kesamaan kehendak, cita-cita, persamaan ideologi,
tertentu dan berusaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan melalui
pemilihan umum untuk mewujudkan alternative kebijakan dan program-program
yang telah mereka susun.
METODE RISET

a. Wawancara (Tanya Jawab)

Metode wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih yakni antara narasumber dan pewawancara. Tujuan wawancara yaitu untuk
memperoleh suatu informasi yang akurat.

Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan berinteraksi secara


langsung kepada narasumber, kami melakukan riset dengan menggunakan metode
wawancara.

b. Narasumber : JOKO IMAWAN M.Pd

c. Jabatan : Wakil Koordinator Bid. BUMD

d. Lokasi Penelitian : DPD Partai Demokrat SUMUT ( JL. Abdullah Lubis)

e. Tanggal Wawancara : Kamis, 28 Desember 2017


PEMBAHASAN

Sejarah partai Demokrat

Partai democrat didirikan atas inisiatif Susilo Bambang Yudhoyono pada


pemilihan calon wakil Presiden dalam siding MPR tahun 2001. Dari perolehan
suara dalam pemilihan cawapres dan hasil pooling public yang menunjukkan
popularitas yang ada pada diri SBY, beberapa orang terpanggil nuraninya untuk
memikirkan bagaimana sosok SBY dalam menjalankan tugas yang akan
dikerjakannya dan menjadikannya sebagai presiden untuk masa mendatang.
Hasilnya adalah beberapa orang diantaranya Vence Rumangkang
menyatakandukungannya untuk mengusung SBY ke kursi presiden dan agar cita-
cita tersebut dapat terlaksana, jalan satu-satunya adalah dengan mendirikan partai.

Pada tanggal 9 September 2001, bertempat di Gedung Graha Pratama


Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 dari 99
orang menyatakan bersedia menjadi Pendiri Partai Demokrat dan hadir
menandatangani Akte Pendirian Partai Demokrat. 53 (lima puluh tiga) orang
selebihnya tidak hadir tetapi memberikan surat kuasa kepada saudara Vence
Rumangkang. Kepengurusanpun disusun dan disepakati bahwa Kriteria Calon
Ketua Umum adalah Putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam,
sedangkan Calon Sekretaris Jenderal adalah dari luar pulau jawa dan beragama
Kristen. Setelah diadakan penelitian, maka saudara Vence Rumangkang meminta
saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso sebagai Pejabat Ketua Umum dan saudara
Prof. Dr. Irsan Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal sementara Bendahara
Umum dijabat oleh saudara Vence Rumangkang.

Pengesahan Partai Politik Demokrat

Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai Demokrat


didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh saudara Vence
Rumangkang, saudara Prof. Dr. Subur Budhisantoso, saudara Prof. Dr. Irsan
Tandjung, saudara Drs. Sutan Bhatogana MBA, saudara Prof. Dr. Rusli Ramli dan
saudara Prof. Dr. RF. Saragih, SH, MH dan
diterima oleh Ka SUBDIT Pendaftaran Departemen Kehakiman dan HAM.
Kemudian pada tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh &
HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai
Demokrat.
Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi
salah satu partai politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001
Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara
Nomor : 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan. Partai Demokrat dan Lambang
Partai Demokrat. Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton
Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan
dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober
2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.
Sejalan dengan deklarasi berdirinya Partai Demokrat, sebagai perangkat
organisasi dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama
sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun. 2003 diadakan koreksi dan
revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai
Persyaratan berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran tersebut, AD/ART
Partai Demokrat sudah bersifat tetap dan mengikat hingga ada perubahan oleh
forum Kongres ini.

Platform Partai Politik Demokrat

Platform partai Demokrat merupakan landasan berpijak untuk mengetahui


dari mana dan mau kemana arah perjuangan dari partai Demokrat. Pada platform
partai Demokrat ini terdapat beberapa hal yang menjadi landasan berpijak partai
Demokrat yaitu,

Tujuan Partai Politik Demokrat

Adapun tujuan dari partai Demokrat secara umum adalah,

1. Tegak, aman dan utuhnya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).


2. Terwujudnya cita-cita bangsa sesuai dengan pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 (UUD 1945)
3. Terbagunnya masyarakat berwawasan nasionalis, pluralisme dan
humanisme.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk terwujudnya pemerintahan
yang bersih, sederhana dan mengabdi.

Garis Ideologi Partai Politik Demokrat

Partai Demokrat menganut paham nasionalis-religius. Nasionalis-relidgius


yang dimaksud oleh partai Demokrat dalam aertian bahwa secara horizontal pusat
perhatian partai Demokrat adalah pada memperthankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) serta memupuk kecintaan kepada bangsa dan negara.
Secara vertical adalah membangun manusia, masyarakat dan bangsa Indonesia
yang dilandasi dengan semangat keagamaan, yakni beriman kepada tuhan sang
pencipta dan menyebarluaskan kasih saying tuhan dimuka bumi.

Visi dan Misi Partai Politik Demokrat

Adapun visi partai politik demokrat adalah,


“partai demokrat bersama masyarakat luas berperan mewujudkan keinginan luhur
rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam kehidupan kebangsaan yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menjunjung tinggi semangat
Nasionalisme, Humanisme dan Internasionalisme, atas dasar ketakwaan kepada
Tuhan yang maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis dan
sejahtera.”

Adapun misi partai politik democrat secara umum adalah,

1. Memberikan garis yang jelas agar partai berfungsi secara optimal dengan
peranan yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan Indonesia
baru yang dijiwai oleh semangat reformasi serta pembaharuan dalam
semua bidang kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
kedalam formasi semula sebagaimana telah diikrarkan oleh para pejuang,
pendiri pencetus Proklamasi kemerdekaan berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan titik berat kepada upaya mewujudkan
perdamaian, demokrasi (Kedaulatan rakyat) dan kesejahteraaan.
2. Meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan baru dalam
melanjutkan dan merevisi strategi pembangunan Nasional sebagai
tumpuan sejarah bahwa kehadiran partai Demokrat adalah melanjutkan
perjuangan generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif sepanjang
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sejak melawan penjajah merebut
Kemerdekaan, merumuskan Pancasila dan UUD 1945, mengisi
kemerdekaan secara berkesinambungan hingga memasuki era reformasi.
3. Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban Warga negara
tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan dalam rangka
menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah
yang luas serta terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur
lebaga perwakilan dan permusyawaratan.

Sedangkan misi partai Demokrat secara khusus adalah,

1. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas.


2. Mewujudkan kehidupan bangsa yang nasionalis-religius.
3. Menciptakan lingkungan politik yang dinamis, demokratis, aman dan
damai.
4. Menciptakan suasana kehidupan masyarakat Indonesia dalam bingkai
NKRI.
5. Membangun pemerintahan “Good Government”
6. Menciptakan ekonomi makro yang kondusif.
7. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan bahagia.
8. Melindungi gender dan lingkingan hidup.
9. Menaikkan harkat bangsa dan negara republik Indonesia
10. Memantapkan peran partai Demokrat dalam rangka pengabdian
masyarakat dan perwujudan Demokrasi Pancasila.
Pembahasan Berdasarkan hasil Wawancara

Setelah melakukan riset dengan mengajukan beberapa pertanyaan


langsung kepada salah satu anggota dari partai democrat, kami berhasil
mendapatkan jawaban dan informasi langsung dari narasumber mengenai
partainya. Informasi tersebut telah kami rangkum dalam beberapa paragraf berikut
ini :

Sebagai peserta pemenang Pemilu 2009, Demokrat berhasil merebut 148


kursi di DPR. Tentu saja jumlah ini sangat menentukan dalam pengambilan
keputusan di rapat paripurna DPR. Selain itu, Partai Demokrat juga mendapat
kursi nomor satu di DPR yang diisi oleh Wakil Ketua Dewan Pembinanya yaitu
Marzuki Ali.

Adapun fungsi komunikasi politik menurut narasumber yang kami ajak


berbincang yaitu sebagai alat untuk mengungkapkan berbagai macam keluhan
yang dialami oleh rakyat, sebagai penghubung antara pemerintah dan rakyat dan
juga sebagai alat sosialisasi politik kepada masyarakat.

Partai Demokrat melakukan sosialisasi politiknya dengan cara terjun


langsung ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan
sosialisasi tersebut dilakukan pada semua tingkatan baik itu dikalangan
masyarakat maupun para pemuda pemudi.

Kepada kami narasumber menyampaikan bahwa berhubung beliau


termasuk salah satu pengurus partai yang masih muda, beliau lebih konsentrasi
kepada pemilih pemula untuk melakukan sosoialisasi politik, karena pemilih
pemula bisa dikatakan mengisi hampir 40% suara. Oleh karena itu sangat
disayangkan jika Partai Demokrat ini tidak melakukan sosialisasi politiknya
kepada para pemilih pemula. Partai Demokrat juga membuat sebuah program
Seminar Nasional dan program pelatihan Interprenersif Kewirausahaan untuk para
pemuda-pemudi dan bahkan pelajar terutama pelajar kelas XII, karena pada tahun
2019 mendatang mereka sudah dapat menggunakan hak suaranya.
Partai Demokrat sangat mendengarkan berbagai macam keluhan
masyarakat, karena Partai Demokrat selalu Open Hand pada rakyatnya. Untuk
mampu menterjemahkan berbagai macam tuntutan/aspirasi masyarakat, Partai
Demokrat mempunyai sebuah program bernama Demokrat Peduli dan Beresolusi.
Disana Partai Demokrat terjun langsung untuk membantu masyarakat. Misalnya
pada bulan lalu ketua umum Partai Demokrat Bapak Susilo Bambang Yudhoyono,
melakukan tour ke Jawa untuk memberikan bantuan langsung dan
mendistribusikan bantuan kepada masyarakat Pacitan yang terkena musibah banjir
dengan menaiki sampan.

Tuntutan yang sering diterima oleh Partai Demokrat yaitu tentang


kebutuhan pokok masyarakat yang tidak bisa terpenuhi dikarenakan semakin
melonjaknya harga-harga pangan. Terlebih baru-baru ini mulai langkanya gas
elpiji ukuran 3 kg. Ini menyebabkan rakyat bawah yang tidak mampu sulit untuk
mendapatkan kebutuhan pokok.

Partai Demokrat melakukan komunikasi politiknya dengan melakukan


rapat konsolidasi, baik yang dilakukan pada tingkat DPD maupun cabang-cabang.
Biasanya rapat tidak harus dilakukan dikantor, tidak jarang para kader melakukan
rapat diruang terbuka. Rapat diadakan untuk dapat meminimalisir jika ada
ketidaksinergian antar anggota sehingga apapun masalah yang terjadi bisa dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah agar bisa satu fisi dalam menjalankan roda
partai.

Partai ini melakukan rekrutmen dengan cara bersentuhan langsunng


dengan masyarakat. Ketika ada masyarakat yang antusias/simpati kepada partai,
maka dengan open hand Partai Demokrat langsung memberikan Kartu Tanda
Anggota (KTA) kepada yang bersangkutan. Kemudian akan terjun langsung ke
tingkat bawah, dan seluruh DPC kami instruksikan juga demikian.

Agar bisa terhubung dengan masyarakat, sambungan yang digunakan


untuk komunikasi politik yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan kemudian
program pelayanan langsung kepada masyarakat.
PENUTUP

Perlu diketahui bahwa partai politik berbeda dengan gerakan dan berbeda
juga dengan kelompok penekan atau istilah lainnya yang memang
memperjuangkan suatu kepentingan kelompok, atau memang ingin melakukan
perubahan terhadap paradigma masyarakat kearah yang lebih baik.

Partai politik merupakan alat yang digunakan dalam melakukan system


politik untuk mendapatkan atau mencapai kepentingan yang telah disepakati
bersama.

Partai politik di Indonesia mungkin memang agak sedikit carut marut akan
tetapi di sisilain partai politik Indonesia tidak sepenuhnya mengacuhkan rakyat,
jika ada kasus-kasus yangmengaitkan dengan partai politik itu mungkin hanya
ulah beberapa oknum yang tidak bertanggungjawab saja. Pemilu di Indonesia
banyak di warnai dengan pencalonan para artis yangdi pinang oleh beberapa partai
politik. Dengan adanya pencalonan-pencalonan seperti inimenimbulkan banyak
keraguan dari masyarakat. Dibandingkan dengan partai-partai politik yangada di
jerman, partai politik di Indonesia masih cukup jauh tertinggal.Jadi partai politik
di masa yang akan datang selayaknya lebih memperhatikankesejahteraan rayat.
Jangan hanya memperhatikan kesejahteraan badan partai itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarjo, Miriam.”Partisipasi dan Partai Politik”.Yayasan Obor Indonesia,


Jakarta,1998

Surbakti, Ramlan. “Memahami Ilmu Politik”. Grasindo, Jakarta, 1992.

www.landasanteori.com/2015/10/sejarah-lahirnya-partai-demokrat-
visi.html
LAMPIRAN

Gambar diatas merupakan bukti dari riset yang telah kami lakukan
pertama kali pada materi Fungsi Legislatif tetapi tidak mendapatkan respon yang
baik dari kantor DPRD KOTA MEDAN sehingga dengan beberapa pertimbangan
kami beralih pada materi Fungsi Partai Politik.

Untuk lampiran, kami hanya menyertakan bukti-bukti pada saat riset di


lokasi kantor DPRD kota Medan.

Anda mungkin juga menyukai