BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa
penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang dapat dicegah dengan
Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah
diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat menimbulkan
kecacatan atau kematian, dan merupakan salah satu intervensi kesehatan yang
kematian nomor 1 untuk penyakit infeksi. Laporan TB dunia oleh WHO yang
di dunia setelah India dan Cina. Jumlah kasus TBC pada anak di Indonesia
menular yang menyerang organ tubuh utamanya paru yang disebabkan oleh
juga menyerang organ tubuh seperti tulang sendi, usus, kelenjar limfa, dan
1
2
Imunisasi BCG tepat apabila diberikan pada bayi usia <2 bulan dan diberikan
hanya 1 kali. Apabila ibu tidak tepat dalam mengimunisasi BCG bayinya maka
antibodi yang dimiliki bayi untuk melawan penyakit tuberkulosis akan melemah.
depan.
atau batita. Karena sebagian besar ibu yang memiliki bayi atau batita dengan
Oleh sebab itu Peran seorang ibu dalam program imunisasi sangat
dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita. Keadaan ini perlu
(Suprajitno, 2004).
dan non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau tingkah laku yang diberikan
oleh orang-orang yang akrab dengan subyek di dalam lingkungan sosialnya atau
dapat menurunkan angka Kematian anak akibat PD3I Melalui penigkatan capain
2016 sebesar 91,58%. Capaian ini lebih besar dari capaian tahun 2015 sebesar
Renstra tahun 2016. Imunisasi dasar pada bayi seharusnya diberikan pada anak
sesuai dengan umurnya sebelum anak berusia satu tahun. Pada kondisi ini,
Poli-Polia, pada tahun 2017 tercatat 187 bayi yang menjadi sasaran imunisasi
BCG dimana tercatat 80 bayi (42,7%) yang dimana diberikan imunisasi BCG
dengan tepat waktu sedangkan 107 bayi (57,3%) yang tidak diberikan
imunisasi BCG dengan tepat waktu (>2bulan. Pada tahun 2018 tercatat ada 208
(47,2%) yang diberikan imunisasi BCG dengan tepat waktu dan 112 (53,8%)
yang tidak diberikan imunisasi BCG tidak tepat waktu yaitu (>2bulan).
sudah mengetahui tentang imunisasi BCG dan 7 ibu kurang mengetahui tentang
mempunyai bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Poli-polia yang terdiri
banyak ibu-ibu yang tidak tepat waktu dalam memberikan imunisasi pada
bayinya.
larangan dari keluarga terutama suami dengan alasan anaknya masih terlalu
B . Rumusan Masalah
dan dukungan keluarga dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi BCG pada
2019?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
waktu pemberian imunisasi BCG pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas Poli-
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat.
b. Bagi Instansi.
anaknya.
c. Bagi Peneliti.
E. Keaslian Penelitian
tepatan
waktu ibu
dalam
pemberian
imunisasi
campak
7 Siisfiani Analisis Penelitian ini Pengetahuan Hasil uji
sarimin. factor- factor Mengunakan , statistic pada
(2014) yang deskriptif pendidikan,si penelitian
berhubunga korelasional kap dan mengunakan
n dengan dengan prilaku ibu uji chi-square
prilaku ibu pendekatan (X). dengan uji
dalam cross Pemberian alternatifnya
pemberian sectional imunisasi uji fisher’s
imunisasi study. dasar(Y) Exact Test
dasar pada nilai yang
balita didesa diperoleh
taraitak satu. ialah nilai
p=0,005.kare
na nilai p
<0,05 maka
dengan
dengan
demikian
dapat ditarik
kesimpulan
Ho ditolak.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Puskesmas
2. Fungsi Puskesmas
berikut:
10
11
meliputi:
perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun
rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada masa
tetapkan oleh bupati atau walikota, dengan saran teknis dari kepala dinas
kesehatan kabupaten/ kota. Khusus kota besar dengan jumlah penduduk satu
juta jiwa atau lebih, wilayah kerja puskesmas dapat meliputi satu kelurahan.
1. Imunisasi
a. Pengertian imunisasi
antigen sehingga bila kelak ia terpapar pada antigen yang serupa tidak
terjadi penyakit. Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari
kuman, komponen kuman (bakteri, virus, dan riketsia) atau racun kuman
menghasilkan zat anti yang pada saatnya nanti digunakan tubuh untuk
b. Tujuan Imunisasi
agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang
menular.
bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak
tiga faktor, yaitu daya tahan tubuh anak, lingkungan dan kuman. Kalau
anak kuat, status gizi baik, lalu terinfeksi kuman yang jumlahnya
sedikit dan tidak begitu ganas, kemungkinan dia tidak akan sakit.
Indonesia. Imunisasi ini diberikan mulai dari bayi baru lahir (hepatitis B)
(Depkes.2009)
15
1) Vaksin BCG.
singkatan dari Bacille Calmette Guerin Calmite dan Guerin adalah dua
Gambar 2.2 Lokasi dan Teknik Penyuntikan BCG (Veri Maaryam, 2010).
2) Vaksin Hepatitis B
3) Vaksin Polio.
banyak terjadi pada kaki sebelah Ada 2 macam vaksin polio, yaitu
menderita demam selama 2-5 hari Bila kelumpuhan itu terjadi pada
4) Vaksin Campak.
selaput otak (meningitis), Batuk rejan batuk 100 hari, radang paru-
anterolateral paha atas pada bayi dan lengan kanan pada anak usia
merupakan bagian dari imunisasi dasar pada bayi. Diberikan pada bayi
usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulandan anak usia 1,5 tahun. Vaksin ini
disuntikkan pada lokasi yang berlainan. Efek samping jenis dan angka
Kontra indikasi dosis pertama DPT Kejang atau gejala kelainan otak
Gambar 2.8 Vaksin Tetanus Toksoid (TT) dan DPT (Veri Maryam ,2010)
Imunisasi.
adalah kejadian sakit yang mungkin timbul setelah imunisasi, kejadian ini
timbul setelah pasca imunisasi biasanya akan timbul reaksi local di tempat
dimana rekasi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi dan akan hilang
dalam 1-2 hari. Berikut ini reaksi/kejadian ikutan pasca imunisasi yang
1) Imunisasi BCG
2) Imunisasi Hepatitis B
samping yang muncul pada umumnya berupa reaksi lokal yang ringan
3) Imunisasi DPT
a) Reaksi lokal kemerahan, bengkak dan nyeri pada lokasi injeksi dari
b) Proporsi demam ringan dengan reaksi lokal sama dan sekitar 2,2%
pertusis.
4) Imunisasi Polio
5) Imunisasi Campak
b) Gejala berupa demam yang lebih dari 39,500c yang terjadi pada 5-
15%.
hidup yang dibuat dari Mycobacterium bovis yang dibiak berulang selama 1-3
tahun sehingga di dapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai
pemberian. munisasi BCG sebaiknya diberikan kepada bayi pada usia 0-1
bulan apabila BCG diberikan di atas usia 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji
negatif
3. Kontra Indikasi.
b. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak yang sedang
menderita TBC.
4. Efek samping.
menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan,
leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini
sendirinya.
1. Pengertian.
telinga.
a. Tahu (Know). Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah
yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
menyatakan.
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
(sebenarnya).
keseluruhan.
( Notoatmodjo 2010).
pengetahuan yaitu:
ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode
pengetahuan.
memperoleh Pengetahun.
deduksi.
a. Umur
b. Pendidikan.
perkenalkan.
c. Pekerjaan.
d. Pengalaman.
baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut
orang akan menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan
e. Kepercayaan.
1. Definisi Kepercayaan
anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau
dengan hal – hal yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu
sebuah penyakit
mulai dari keluarga, dalam kelekatan hubungan orang tua dan anak.
dekat. Lebih lanjut kepercayaan pada orang lain merupakan hal yang tidak
budaya. Hal ini akan mempengaruhi dalam pemberian imunisasi karena ada
dan Putnam (dalam Tranter dan Skrbis, 2009), ada dua yaitu:
kata lain orang dapat dipercaya karena memiliki keahlian khusus atau
(trust) kepada orang lain harus terlebih dahulu mendapat informasi atau
pengetahuan tentangnya.
dasar nilai yang disepakati suatu komunitas, gerak hati, dan kepentingan
saja (Mishler & Rose dalam Job, 2005). Teori relasional mengatakan
(reliabilty)
1. Definisi Keluarga.
adopsi dalam satu rumah tangga yang berinteraksi satu dengan lainnya
bantuan jika diperlukan. Dalam hal ini penerima dukungan keluarga akan
mencintainya.
dengan lingkungan dimana hal itu memiliki manfaat emosional atau efek
a. Dukungan informasional.
b. Dukungan penilaian.
c. Dukungan instrumental.
d. Dukungan emosional.
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istrahat dan
BAB III
KERANGKA KONSEP
difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, TB, dan lain sebagainya.
32
33
mulai dari keluarga, dalam kelekatan hubungan orang tua dan anak.
dekat.
imunisasi kepada anaknya. Sebab jika tidak ada dukungan dari keluarga
B. Kerangka Konsep.
Faktor yang mempengaruhi:
Variabel Independent Variable Dependent
Kepercayaan
Dukungan Keluarga
Pendapatan Keluarga
Ketepatan Waktu
Pemberian Imunisasi
Sikap orang Tua
BCG
Lingkungan
Sosial Budaya
Keterangan:
1. Pengetahuan.
Kriteria objektif :
2. Kepercayaan/Tradisi
imunisasi BCG.
Kriteria objektif :
3. Dukungan Keluarga.
dukungan emosional.
Kriteria objektif:
Kriteria Obyektif:
a. Tepat waktu : bila imunisasi BCG diberikan pada umur bayi < 2
bulan.
b. Tidak tepat waktu :.bila imunisasi BCG diberikan pada umur bayi > 2
bulan.
E. Hipotesis Penelitian.
1. Pengetahuan
2. Dukungan keluarga
3. Kepecayaan/tradisi
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
pada bayi .
1. Waktu
Penelitian telah dilaksanakan setelah proposal ini di seminarkan
2. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Poli-
2. Besar Sampel
N
n =
1+ N (d2)
Keterangan
n : Besar Sampel
N : Besar Polpulasi
Perhitungan Sampel:
n : 125 90
1+125 (d2)
n : 125 90
1+(125.0,01 )
n : 125 90
2,25
n : 55,5
berikut:
39
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi:
1) Ibu bayi yang komunikatif.
2) Ibu yang bersedia Menjadi respondent dalam penelitian ini
3) Ibu dengan bayi umur 2-9 bulan
b. Kriteria Ekslusi: Ibu dengan bayi berumur 0-1 bulan.
D. Sumber Data dan Cara Pengumpulan Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data
2. Instrumen penelitian
dengan cara melihat data yang terdapat dalam buku register peserta
1. Pengolahan Data
a) Editing
b) Coding
c) Scoring
d) Tabulating
bentuk tulisan.
a) Analisis Univariat
𝑓
𝑋= 𝑥 100
𝑛
Keterangan
N= jumlah populasi
b) Analisis Bivariat
Chi- Square dengan bantuan program SPSS 16: Setelah dihitung nilai
sebagai berikut:
1) Jika x² hitung > x² tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti
independen.
2 = X2
n
ketentuan :
F. Etika Penelitian
2. Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
4. Confidentiality (kerahasian)
BAB V
1. Keadaan Geografis
jiwa/2907 KK yang terdiri dari 5.304 laki-laki dan 5.295 perempuan yang
perkotaan dan jalur transportasi cukup lancar dari ibu kota Kabupaten
Kolaka Timur.
b. Dana Pendukung
Dana pendukung kegiatan Puskesmas Poli-polia bersumber dari:
1) BPJS (Bantuan jaminan Kesehatan)
2) BOK (Bantuan Oprasional Kesehatan)
44
2) Bidan : 20 orang
3) Perawat : 18 orang
5) Apoteker : 1 orang
8) Analis : 1 Orang
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2019. Data primer yang dikumpulkan melalui
1. Karakteristik Responden
pendidikan, pekerjaan.
No Pekerjaan Jumlah %
1. IRT 39 70,9
2. Petani 4 7,3
3. Wiraswasta 8 14,5
4. PNS 4 7,3
Total 55 100
Sumber : Data Primer, diolah tanggal 29 Juni 2019
2. Analisis Univariat
variabel yang diteliti baik variabel terikat maupun variabel bebas, kemudian
pengetahuan cukup.
BCG, yakni dari 55 orang ibu bayi yang menjadi responden, ada 28
imunisasi BCG yang tidak tepat waktu pada bayinya, yakni dari 55
3. Analisis Bivariat
Ketepatan Waktu
pemberian Imunisasi Total
No Pengetahuan BCG X2 X2
Phi
Tepat Tdk. Tepat Tabel Hitung
Waktu Waktu
n %
n % n %
1 Cukup 14 25.5% 7 12.7% 21 38.2% 3,841 11,678 0,461
2 Kurang 7 12.7% 27 49.1% 34 61,8%
Total 21 38,2 34 61,8 55 100,0
(12,7%) ibu bayi tidak tepat waktu dalam memberikan imunisasi BCG
(49,1%).
3,841, dan nilai Phi (φ) = 0,461 yang dapat disimpulkan Ho ditolak
Ketepatan Waktu
Pemberian Imunisasi
Total
No Kepercayaan BCG X2 X2
Tepat Tdk. Tepat Tabel Hitung
Phi
Waktu Waktu
n %
n % n %
1 Cukup 12 21.8% 4 7.3% 16 29,1%
2 Kurang 9 16.4% 30 54.5% 39 70,9% 3,841 12,959 0,485
Total 21 38,2 34 61,8 55 100,0
orang (7,3%) tidak tepat waktu. Sedangkan ibu bayi yang memiliki
30 (54,4%) responden.
52
3,841, dan nilai Phi (φ) = 0,461 yang dapat disimpulkan Ho ditolak dan
12 orang (21,8%) ibu bayi tidak tepat waktu. Sedangkan ibu bayi yang
(9,1%) ibu dan mayoritas lebih banyak yang tidak tepat waktu yaitu 22
(40,0%) responden.
3,841, dan nilai Phi (φ) = 0,397 yang dapat disimpulkan Ho ditolak dan
C. Pembahasan
Imunisasi BCC
(Notoatmodjo,2010).
yang memiliki pengetahuan baik yang terdiri dari 14 (25,5%) yang tepat
waktu melakukan imunisasi BCG pada bayinya , dan 7 (12,7%) ibu yang
seorang ibu.
tidak tepat waktu melakukan imunisasi BCG pada bayinya ini di karenakan
memperoleh imunisasi.
55
yang dilakukan oleh Fitriani Sahid (2018) dan Arumsari (2015) diperoleh
Imunisasi BCG
(Notoatmodjo, 2010).
yang tepat waktu melakukan imunisasi BCG pada bayinya , dan 4 (7,3%)
sedang sakit dan factor askes menuju ketempat pelayanan sulit dijangkau
yang memiliki kepercayaan kurang tetapi tepat waktu ini dukungan dari
imunisasi BCG pada bayi . Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
dipercaya oleh orang tua ataupun pengalaman buruk yang pernah dilami
oleh orang tua sehingga hal ini dapat mempengaruhi orang tua untuk
(Friedman, 2010).
57
dari 16 (29,1%) yang tepat waktu melakukan imunisasi BCG pada bayinya
, dan 12 (21,8%) ibu yang tidak tepat waktu memberikan Imunisasi BCG
ini sejalan dengan penelitian oleh Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan
B. Saran
1. Bagi Masyarakat
2. Bagi Instansi
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut hasil
dikembangkan. 58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Albertina, M., Febriana, S., Firmanda, W., Permata, Y., & Gunardi, H.
2009.Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita dan Faktor-Faktor
yang Berhubungan di Poliklinik Anak Beberapa Rumah Sakit di
Jakarta dan Sekitarnya pada Bulan Maret 2008. Sari Pediatri, Vol.
11, No. 1, Juni
Hidayat, Aziz Alimun .2009. Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta: Salemba Medika
Kaplan, H.I & Saddock, B.J. Sinopsis Psikiatri. 8th ed. Jakarta: Bina Rupa
Aksara
Pudiastuti, Ratna Dewi. (2011). Waspadai Penyakit pada Anak. Jakarta : Indeks.
Rahayu, Juniati Kohar, Eva Rahayu. (2007). Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Melalui Interaksi Sosial, Upaya Penyediaan Transportasi, Finansial,
Dan Dukungan Dalam Menyiapkan Makanan Dengan Respon
Kehilangan Pada Lansia Di Desa Pekaja, kalibagor Kabupaten
Banyumas, diakses dari http://jurnalonline.unsoed.ac.id/index.php/
keperawatan/article/view/2
49/ 100, tanggal 27April 2019
Wawan dan Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia,Cetakan II. Yogyakarta.: Nuha Medika
71
. Kepercayaan Responden
No Pernyataan
1 Apakah ibu percaya bahwa setiap bayi baru lahir tidak boleh keluar rumah untuk
diimunisasi? 2 Apakah ibu percaya bahwa imunisasi pada bayi baru lahir dapat
DAFTAR PUSTAKA
Albertina, M., Febriana, S., Firmanda, W., Permata, Y., & Gunardi, H.
2009.Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita dan Faktor-Faktor
yang Berhubungan di Poliklinik Anak Beberapa Rumah Sakit di
Jakarta dan Sekitarnya pada Bulan Maret 2008. Sari Pediatri, Vol.
11, No. 1, Juni
Hayati dan Novita. 2014. Penuntun Praktik Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita.
Jakarta. EGCAtikah. 2010. Imunisasi Dan Vaksinasi.Yogyakarta: Nuha
Offset.
Hidayat, Aziz Alimun .2009. Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta: Salemba Medika
Kaplan, H.I & Saddock, B.J. Sinopsis Psikiatri. 8th ed. Jakarta: Bina Rupa
Aksara
Rahayu, Juniati Kohar, Eva Rahayu. (2007). Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Melalui Interaksi Sosial, Upaya Penyediaan Transportasi, Finansial,
Dan Dukungan Dalam Menyiapkan Makanan Dengan Respon
Kehilangan Pada Lansia Di Desa Pekaja, kalibagor Kabupaten
Banyumas, diakses dari http://jurnalonline.unsoed.ac.id/index.php/
keperawatan/article/view/2
49/ 100, tanggal 27April 2019
Wawan dan Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia,Cetakan II. Yogyakarta.: Nuha Medika
74
. Kepercayaan Responden
No Pernyataan
1 Apakah ibu percaya bahwa setiap bayi baru lahir tidak boleh keluar rumah untuk
diimunisasi? 2 Apakah ibu percaya bahwa imunisasi pada bayi baru lahir dapat
KEPERCAYAAN
I.G.N Ranuh, Dkk. 2011. Pedoman Imunisasi Di Indonesia . Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia.
Menurut I.G.N. Gde Ranuh (2011), salah satu faktor yang perlu
diperhatikan dalam imunisasi adalah kepatuhan jadwal imunisasi. Apabila ibu
tidak patuh dalam mengimunisasi bayinya maka akan berpengaruh terhadap
kekebalan dan kerentanan bayi terhadap suatu penyakit. Sehingga bayi harus
mendapatkan imunisasi tepat waktu agar terlindung dari berbagai penyakit
berbahaya.
Faktor penentu yang mempengaruhi pemberian imunisasi di
masyarakat adalah perilaku masyarakat tersebut (Mahfoedz, 2006). Menurut
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG...
RACHMAWATI SOEKARNO PUTRI
3
teori perubahan perilaku
Health Belief Model
ada 3 kategori utama dalam
pelayanan kesehatan yaitu persepsi individu, faktor-faktor modifikasi yang
terdiri dari usia, jenis kelamin, etnis, kepribadian, sosial-ekonomi,
pengetahuan dan
cues to action
(isyarat untuk bertindak), serta kemungkinan
tindakan. Selain teori HBM ada model Konseptual Pengambilan Keputusan
Parental menurut Sturm
et.al.
(2005), yang meliputi kelembagaan, personal,
sosial-lingkungan, dan tatapmuka dengan tenaga kesehatan. Dari penelitian
Istriyati (2011), didapatkan hasil adanya hubungan antara tingkat pendidikan
ibu dan status pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
Sedangkan dari penelitian Mulyanti (2013), ada hubungan antara pekerjaan,
pendapatan keluarga dengan kelengkapan imunisasi dasar.
Berdasarkan latar belakang tersebut Peneliti perlu melakukan
penelitian yang berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kepatuhan Ibu
75
2016, MUI mengeluarkan Fatwa MUI No.4 Tahun 2016 tentang Imunisasi. Dalam
sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah
terjadinya suatu penyakit tertentu. Imunisasi dengan vaksin yang haram dan/atau
najis tidak dibolehkan kecuali: digunakan pada kondisi al-dlarurat atau al-hajat; belum
ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci; dan adanya keterangan tenaga medis
yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal.(3) Namun,
Majelis Ulama Indonesia. Fatwa MUI No.4 Tahun 2016 tentangImunisasi. Komisi
*Peran seorang ibu dalam program imunisasi sangat penting, sehingga pemahaman
kepercayaan dan perilaku kesehatan orang tua. Kurangnya sosialisasi dari petugas
KARAKTERISTIK
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 20 tahun 6 10.9 10.9 10.9
20-35 tahun 43 78.2 78.2 89.1
> 35 tahun 6 10.9 10.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tdk. sekolah 9 16.4 16.4 16.4
SD 14 25.5 25.5 41.8
SMP 11 20.0 20.0 61.8
SMA 13 23.6 23.6 85.5
PT 8 14.5 14.5 100.0
Total 55 100.0 100.0
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid IRT 39 70.9 70.9 70.9
Petani 4 7.3 7.3 78.2
Wiraswasta 8 14.5 14.5 92.7
PNS 4 7.3 7.3 100.0
Total 55 100.0 100.0
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 34 61.8 61.8 61.8
Cukup 21 38.2 38.2 100.0
Total 55 100.0 100.0
77
ANALISIS UNIVARIAT
Kepercayaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 39 70.9 70.9 70.9
Cukup 16 29.1 29.1 100.0
Total 55 100.0 100.0
Dukungan keluarga
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Kurang 27 49.1 49.1 49.1
Cukup 28 50.9 50.9 100.0
Total 55 100.0 100.0
ANALISIS BIVARIAT
Pengetahuan * Ketepatan waktu pemberian imunisasi BCG
Crosstab
Ketepatan waktu
pemberian imunisasi
BCG
Tdk. tepat Tepat
waktu waktu Total
Pengetahuan Kurang Count 27 7 34
% of
49.1% 12.7% 61.8%
Total
Cukup Count 7 14 21
% of
12.7% 25.5% 38.2%
Total
Total Count 34 21 55
% of
61.8% 38.2% 100.0%
Total
78
Chi-Square Tests
Asymp. Exact
Sig. (2- Sig. (2- Exact Sig.
Value df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 11.678a 1 .001
Continuity Correctionb 9.807 1 .002
Likelihood Ratio 11.836 1 .001
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
11.465 1 .001
Association
N of Valid Casesb 55
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 8.02
b Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Approx.
Value Sig.
Nominal by Phi .461 .001
Nominal Cramer's V .461 .001
Contingency Coefficient .418 .001
N of Valid Cases 55
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pengetahuan
7.714 2.254 26.407
(Kurang / Cukup)
For cohort Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG = 2.382 1.271 4.467
Tdk. tepat waktu
For cohort Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG = .309 .149 .638
Tepat waktu
N of Valid Cases 55
79
Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG
Tdk. tepat
waktu Tepat waktu Total
Kepercayaan Kurang Count 30 9 39
% of Total 54.5% 16.4% 70.9%
Cukup Count 4 12 16
% of Total 7.3% 21.8% 29.1%
Total Count 34 21 55
% of Total 61.8% 38.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Exact
Sig. (2- Sig. (2- Exact Sig.
Value Df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-
12.959a 1 .000
Square
Continuity
10.852 1 .001
Correctionb
Likelihood Ratio 13.014 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
12.723 1 .000
Association
N of Valid Casesb 55
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 6.11.
b. Computed only for a 2x2 t
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kepercayaan
10.000 2.580 38.758
(Kurang / Cukup)
For cohort Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG = Tdk. 3.077 1.294 7.314
tepat waktu
For cohort Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG = .308 .162 .583
Tepat waktu
N of Valid Cases 55
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.688a 1 .003
Continuity Correctionb 7.128 1 .008
Likelihood Ratio 9.026 1 .003
Fisher's Exact Test .005 .003
Linear-by-Linear
8.530 1 .003
Association
N of Valid Casesb 55
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 10.31.
b. Computed only for a 2x2 table
81
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .397 .003
Cramer's V .397 .003
Contingency
.369 .003
Coefficient
N of Valid Cases 55
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Dukungan
5.867 1.722 19.991
keluarga (Kurang / Cukup)
For cohort Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG 1.901 1.195 3.024
= Tdk. tepat waktu
For cohort Ketepatan waktu
pemberian imunisasi BCG .324 .138 .761
= Tepat waktu
N of Valid Cases 55
82
PELAJARI
apa yang akan bisa terjadi apa bila bayinya tidak memperoleh imunisasi
dilakukan peninjauan pada saat penelitian hal ini di karenakan sebagian ibu
imunisasi BCG hal ini tergambar dari dianalisis berdasarkan karakteristik dari
informasi.
(Notoatmodjo, 2010). Hal ini sesuai dengan teori (Notoatmodjo, 2010) yang
yang baik tetapi jika tidak mendapat dukungan dari kelurga baik berupa
kendala bagi ibu untuk memberikan imunisasi dengan tepat waktu.Hal ini juga
diungkapkan oleh Azizah (2011) bahwa responden yang tidak patuh tapi
keluarga khawatir dengan efek samping dari imunisasi seperti demam pada
kepada ibu bayi sangat besar tetapi jika ibu tidak memiliki pengetahuan yang
pemberian imunisasi kepada bayi, sebab jika ibu sebagai domain utama
Dengan pengetahuan yang rendah ibu akan kurang peduli, hal ini
menjadi dasar bagi ibu untuk tidak memberikan imunisasi pada bayi dengan
85