Anda di halaman 1dari 15

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
(SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN
BUDAYA MELAYU RIAU

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI RIAU
2016

1
PENDAHULUAN

A. Rasional

Tema pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat


menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dalam
rangka mewujudkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif.
Oleh karena itu proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Secara umum, pembelajaran budaya melayu Riau bertujuan agar peserta


didik memiliki kecakapan atau kemahiran tentang budaya melayu Riau.
Kecakapan atau kemahiran tentang budaya melayu Riau merupakan bagian
dari kecakapan hidup yang harus dimiliki peserta didik terutama dalam
pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (problem
solving) yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Budaya
melayu Riau selalu digunakan dalam segala segi kehidupan.

Budaya melayu Riau merupakan karakter, pengetahuan serta keterampilan


yang harus tercermin pada peserta didik di Riau.

Pembelajaran budaya melayu Riau di SMA/MA/SMK/MAK diarahkan untuk


mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber, mampu
mengembangkan bukan hanya memahami namun dapat
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu,
pembelajaran diarahkan untuk melatih peserta didik memahami,
mempraktekan serta bersikap positif dan merasa memiliki terhadap budaya
melayu Riau.

Pembelajaran budaya melayu Riau dilakukan dalam rangka mencapai


kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan
melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching).

Silabus mata pelajaran Budaya melayu Riau SMA/MA/SMK/MAK disusun


dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah
dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan
agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup
dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata
urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini
dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan
kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh
peserta didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable); dan bermakna
untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan
kelanjutan pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan


kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta
mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut,
komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus
merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru
dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai dengan karakteristik
masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru
diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan

2
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan
kemampuan peserta didik.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Budaya melayu Riau di Pendidikan


Menengah

Pendidikan budaya melayu Riau di sekolah diharapkan memberikan


kontribusi dalam mendukung pencapaian kompetensi lulusan pendidikan
menengah melalui pengalaman belajar, agar mampu:
1. memahami konsep dan menerapkan nilai azas-azas jatidiri budaya
melayu Riau dalam kehidupan sehari-hari,
2. melaksanakan azas-azas jadi diri melayu Riau dalam kehidupan sehari-
hari,
3. melakukan pelestarian alam di lingkungan wilayah Riau,
4. mempraktikkan berbagai seni, antara lain seni music, seni tari dan seni
rupa melayu Riau.
5. mengomunikasikan gagasan melalui tunjuk ajar melayu, seni, pakaian
melayu, atau adat dan adab melayu Riau untuk implementasi budaya
melayu Riau,
6. menumbuhkan sikap positif seperti sikap, cermat, teliti, dan tidak
mudah menyerah dalam implementasi budaya melayu Riau.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Budaya melayu Riau di Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan

Kompetensi Budaya melayu Riau untuk SMA/MA/SMK/MAK sebagai berikut.

Aspek Kompetensi Budaya melayu Riau SMA/MA/SMK/MAK


Nilai Azas-azas Memahami dan Menerapkan tentang; Kebersamaan,
dan Jati diri persebatian, gotong royong, tenggang rasa, Ikhlas dan rela
berkorban, Budiman, bertanggung jawab, Musyawarah dan
mufakat, berani, hemat dan cermat serta rendah hati, baik
sangka, tahu diri, terbuka, pemaaf, pemurah, dermawan,
amanah dan Menghargai dan memanfaatkan waktu, hidup
sederhana, santun dan sopan, lapang dada, arif-bijaksana,
mahir bersiasah serta Mewariskan budi, keteladanan, dan
karya.
Alam Riau Memahami dan menyajikan fungsi, hubungan manusia dan
alam serta kearifan melayu dalam pemanfaatan
alam/lingkungan dalam budaya melayu di Riau (daerah
setempat)
Bahasa dan Memahami sejarah bahasa melayu, Keragaman Dialek/Logat
Sastra Melayu dan mendemonstrasikan adab dan kesantunan bahasa
Riau melayu di keluarga dan masyarakat serta Sastra Melayu di
Riau.
Pakaian Melayu Menganalisis dan mendemonstrasikan kaidah dan jenis
Riau pakaian melayu Riau dan daerah setempat
Kuliner Mengidentifikasi dan membuat masakan tradisional;
Melayu Riau makanan pokok atau berat, makanan ringan dan minuman
melayu Riau.
Kesenian Memahami dan mendemonstrasikan seni music dan seni
melayu Riau tari melayu Riau
Sejarah Memahami dan mempresentasikan Sejarah Melayu Pra-
daerah melayu Kolonial, Islam dan Era Kolonial dan Perjuangan Riau di
Riau masa revolusi kemerdekaan RI dan tokoh-tokoh di Riau
Adat dan Adab Memahami hukum dan peradilan adat dan
melayu Riau mendemonstrasikan adat dalam upacara daur hidup (rite
de passage), Adat dalam aktivitas sehari-hari, adat dan

3
Aspek Kompetensi Budaya melayu Riau SMA/MA/SMK/MAK
makna upacara pengobatan, perayaan social dan hari besar
keagamaan dan adab melayu di Riau dan daerah setempat
Kepemimpinan Memahami dan menyajikan tentang pemimpin dalam
melayu Riau budaya Melayu Riau.

D. Kompetensi Inti pada kelas X sampai dengan kelas XII SMA/MA/SMK/MAK


sebagai berikut.

Kelas X Kelas XI Kelas XII


KI 1: Menghayati dan KI 1: Menghayati dan KI 1: Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan mengamalkan
ajaran agama yang ajaran agama yang ajaran agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
KI 2 : Menunjukkan KI 2: Menunjukkan KI 2: Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, peduli jawab, peduli jawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif, dan pro- responsif, dan pro- responsif, dan pro-
aktif sebagai bagian aktif sebagai bagian aktif sebagai bagian
dari solusi atas dari solusi atas dari solusi atas
berbagai berbagai berbagai
permasalahan permasalahan permasalahan
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
secara efektif secara efektif secara efektif
dengan lingkungan dengan lingkungan dengan lingkungan
sosial dan alam sosial dan alam sosial dan alam
serta menempatkan serta menempatkan serta menempatkan
diri sebagai diri sebagai diri sebagai
cerminan bangsa cerminan bangsa cerminan bangsa
dalam pergaulan dalam pergaulan dalam pergaulan
dunia dunia dunia
KI 3: Memahami, KI 3: Memahami KI 3: Memahami,
menerapkan, dan ,menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan
pengetahuan pengetahuan mengevaluasi
faktual, konseptual, faktual, konseptual, pengetahuan
prosedural prosedural, dan faktual, konseptual,
berdasarkan rasa metakognitif prosedural, dan
ingintahunya berdasarkan rasa metakognitif
tentang ilmu ingintahunya berdasarkan rasa
pengetahuan, tentang ilmu ingintahunya
teknologi, seni, pengetahuan, tentang ilmu
budaya, dan teknologi, seni, pengetahuan,
humaniora dengan budaya, dan teknologi, seni,
wawasan humaniora dengan budaya, dan
kemanusiaan, wawasan humaniora dengan
kebangsaan, kemanusiaan, wawasan
kenegaraan, dan kebangsaan, kemanusiaan,
peradaban terkait kenegaraan, dan kebangsaan,
penyebab fenomena peradaban terkait kenegaraan, dan
dan kejadian, serta penyebab fenomena peradaban terkait
menerapkan dan kejadian, serta penyebab fenomena
pengetahuan menerapkan dan kejadian, serta
prosedural pada pengetahuan menerapkan

4
Kelas X Kelas XI Kelas XII
bidang kajian yang prosedural pada pengetahuan
spesifik sesuai bidang kajian yang prosedural pada
dengan bakat dan spesifik sesuai bidang kajian yang
minatnya untuk dengan bakat dan spesifik sesuai
memecahkan minatnya untuk dengan bakat dan
masalah memecahkan minatnya untuk
masalah memecahkan
masalah
KI 4: Mengolah, menalar, KI 4: Mengolah, menalar, KI 4: Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam
ranah abstrak ranah abstrak ranah konkret dan
terkait dengan terkait dengan ranah abstrak
pengembangan dari pengembangan dari terkait dengan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari
sekolah secara sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mandiri, bertindak sekolah secara
mampu secara efektif dan mandiri serta
menggunakan kreatif, serta bertindak secara
metoda sesuai mampu efektif dan kreatif,
kaidah keilmuan menggunakan dan mampu
metoda sesuai menggunakan
kaidah keilmuan metoda sesuai
kaidah keilmuan

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran


tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Ruang lingkup Budaya melayu Riau SMA/MA/SMK/MAK mencakup:


1. Azas dan jati diri melayu Riau,
2. Alam dan lingkungan Riau,
3. Bahasa dan Sastra melayu Riau,
4. Pakaian melayu Riau,
5. Kuliner melayu Riau,
6. Kesenian melayu Riau,
7. Sejarah daerah melayu Riau,
8. Adat dan Adab melayu Riau,
9. Kepemimpinan melayu Riau.

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran
Pembelajaran Budaya melayu Riau menggunakan pendekatan saintifik
yang dapat diperkuat dengan model-model pembelajaran, antara lain:
Model Pembelajaran Kooperatif; Pembelajaran Kontekstual; Model
Pembelajaran Penemuan Terbimbing; Project Based Learning; dan
Problem Based Learning.

Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada silabus.

Pada proses pembelajaran langsung, pendekatan saintifik disesuaikan


dengan materi yang ada pada mata pelajaran budaya melayu Riau

5
dimana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut
peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati kejadian, peristwa,
situasi, pola, fenomena yang terkait dengan budaya melayu Riau dan
mulai dikenalkan pemodelan budaya melayu Riau dalam berbagai
bentuk; menanya atau mempertanyakan mengapa atau bagaimana
fenomena bisa terjadi; mengumpulkan atau menggali informasi melalui
mencoba, percobaan, mengkaji, mendiskusikan untuk mendalami
konsep yang terkait dengan fenomena tersebut; serta melakukan asosiasi
atau menganalisis secara kritis dalam menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan menggunakan, memanfaatkan dan memilih
prosedur/algoritma yang sesuai, menyusun penalaran dan generalisasi,
dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan
analisis.

Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan


keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pada pembelajaran tidak langsung yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran
tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan
perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap
kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

2. Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh informasi


atau data mengenai proses dan hasil belajar peserta didik. Strategi
penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik, dan instrumen penilaian hasil belajar dengan
pendekatan penilaian otentik yang memungkinkan para pendidik
menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong
pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang
termasuk kategori pebelajar cepat.

Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis dan menafsirkan data


hasil pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang


menekankan pembelajaran berbasis aktivitas yang bertujuan
memfasilitasi peserta didik memperoleh sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut sesuai
dengan kondisi dan karakteristik peserta didik. Implementasi Kurikulum
2013 menghendaki agar penilaian hasil belajar peserta didik mencakup
penilaian kompetensi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
pelaksanaannya terintegrasi dengan proses pembelajaran dan
menjadikan portofolio sebagi instrumen utama. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam proses penilaian pada pembelajaran dengan
Kurikulum 2013, yaitu: (1) mengukur tingkat berpikir peserta didik
mulai dari rendah sampai tinggi, (2) menekankan pada pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), (3)
mengukur proses kerjasama, bukan hanya hasil kerja, (4) menggunakan
portofolio pembelajaran peserta didik.

Dengan demikian kompetensi peserta didik yang dinilai pada tiap ranah

6
kompetensi disesuaikan dengan aktivitas yang ditempuh peserta didik
dalam proses pembelajaran. Terkait hal itu perlu diingat, dalam Standar
Proses dinyatakan bahwa sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Sikap diperoleh melalui
aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi”. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”. Aktivitas-aktivitas pada tiap ranah kompetensi
tersebut bergradasi.

F. Buku Teks Pelajaran


Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang minat
baca dan meningkatkan kreativitas peserta didik. Lembar kerja (LKS) sedapat
mungkin disusun oleh guru dengan memberi peluang kreativitas peserta
didik terlibat dalam merancang prosedur kegiatan.

7
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

B. Kelas XI

Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui


pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang


proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan


sebagai berikut ini.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.1. Mendeskripsikan 1. “TAM-20” dan  Mengidentifikasi nilai azas-
azas-azas jatidiri “Berbaik azas Jati diri melayu Riau dan
melayu (Tunjuk Ajar sangka” Tunjuk Ajar Melayu.
Melayu) Riau  Mendiskusikan makna Tunjuk
2. “TAM-21” dan
tentang; baik Ajar Melayu tentang: berbaik
sangka, tahu diri, “Tahu akan
sangka, tahun akan bodoh diri,
terbuka, pemaaf, bodoh diri”; keterbukaan dalam
pemurah, 3. “TAM-22” dan kemajemukan, tahu unjuk
dermawan, amanah “Keterbukaan dengan beri, tahu hidup
dan Menghargai dan dalam bertenggangan, TAM 24 dan
memanfaatkan Kemajemukan” TAM 25 menggulut air setimba.
waktu. Mempresentasikan dan
4. “TAM-23“ dan
“Tahu unjuk mendemonstrasikan sikap
4.1. Menampilkan sikap sesuai azas-azas jatidiri
sesuai azas-azas dengan beri,
tahu hidup melayu Riau Tunjuk Ajar
jatidiri melayu
(Tunjuk Ajar bertenggangan” Melayu tentang: berbaik
Melayu) Riau 5. “TAM-24” sangka, tahun akan bodoh diri,
tentang; baik 6. “TAM-25” dan keterbukaan dalam
sangka, tahu diri, kemajemukan, tahu unjuk
“Menggulut air
terbuka, pemaaf, dengan beri, tahu hidup
pemurah, setimba”
bertenggangan, TAM 24 dan
dermawan, amanah
dan Menghargai dan TAM 25 menggulut air setimba
memanfaatkan
waktu.
3.2. Menganalisis 1. Peta  Mengidentifikasi dialek dan
keragaman dialek dialek/logat logat bahasa melayu Riau
dan logat bahasa Bahasa Melayu  Menganalisis kesamaan dan
melayu Riau perbedaan keragaman dialek
di Riau
dan logat bahasa melayu di
4.2. Mempraktikkan 2. Keragaman
lingkup kabupaten kota di
keragaman dialaeg dialek/logat Riau.
dan logat bahasa Bahasa Melayu  Menirukan dan memperagakan
melayu Riau di lingkup berbagai dialek dan logat
Kabupaten/Ko bahasa melayu di lingkup
ta setempat kabupaten kota di Riau

8
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.3. Mendeskripsikan 1. Bahasa  Mendefinisikan makna bahasa
konsep bahasa melayu berkias
Melayu berkias berkias  Merangkum contoh-contoh
meliputi: bahasa melayu berkias dalam
4.3. Menyajikan contoh petatah bentuk pantun dan petitih
bahasa melayu petitih dan yang digunakan sehari-hari
berkias dalam pantun  Menjelaskan makna dari
kehidupan sehari- bahasa melayu berkias yang
hari dalam bentuk digunakan dalam kehidupan
lisan dan tulisan sehari-hari
 Menyajikan contoh bahasa
melayu berkias dalam bentuk
lisan dan tulisan serta
menjelaskan makna dari setiap
bahasa berkias yang disajikan.
3.4. Memahami dan 1.Sastra melayu  Memahami bentuk baku
membandingkan bentuk : pantun Melayu: jumlah baris
sastra melayu pantun, syair, per bait; sampiran – isi;
gurindam, persajakan; jumlah sukukata
bentuk pantun,
seloka, dan kata
syair, gurindam, peribahasa dan  Mengetahui bentuk baku
seloka, peribahasa petatah petitih pantun berkait
dan petatah petitih  Memahami jenis-jenis pantun
4.4.1 Membuat dan berdasarkan tujuan
menampilkan pengucapannya: nasihat,
pantun dan syair kelakar, sindiran, pujian,
melayu sederhana penghormatan, ejekan,
pertanyaan, jawaban,
baik secara tulisan
maklumat, bujuk-rayu,
maupun secara himbauan, penolakan, dll.
lisan sesuai  Mengetahui ruang/wilayah
struktur dan pengucapan pantun: pribadi
kaidahnya (pergaulan sehari-hari,
berkasih-sayang, ritual magis,
4.4.2 Menginterpretasikan mengajar), dan publik (acara
adat, upacara sosial, pidato,
makna yang
seni, dll.)
terkandung dalam  Mencipta pantun
gurindam, seloka,  Menampilkan pantun dalam
peribahasa dan gaya sehari-hari
petatah peitih  Menampilkan pantun dalam
melayu gaya nyanyian/ senandung/
dendang setempat
 Mengetahui sejarah syair
sebagai sastra tulis Melayu
 Memahami bentuk baku syair
Melayu: jumlah baris per bait;
persajakan; jumlah sukukata
dan kata
 Memahami keragaman jenis
syair berdasarkan isinya:
keagamaan, pendidikan dan
nasihat, hiburan dan fantasi,
sejarah, simbolik/kiasan,
catatan/rekaman perjalanan
(tavelogue),catatan/rekaman
peristiwa, dll.
 Mengetahui jenis-jenis

9
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
pembacaan/penampilan syair
 Menulis dan menampilkan
syair
 Mengetahui sejarah gurindam
sebagai sastra tulis Melayu dan
tokoh-tokohnya (dari Raja Ali
Haji ke Tenas Effendy)
 Memahami bentuk baku
gurindam Melayu: jumlah baris
per bait; persajakan; jumlah
sukukata dan kata
 Mengetahui cara-cara
pembacaan/penampilan
gurindam
 Menulis gurindam
 Membaca/menampilkan
gurindam
 Memahami bentuk seloka
 Memahami tujuan seloka
 Mengetahui ruang/wilayah
peristiwa pengucapan seloka
 Mengurai makna seloka
 Mencipta dan menampilkan
seloka Memahami bentuk
peribahasa
 Memahami tujuan peribahasa
 Mengetahui ruang/wilayah
peristiwa pengucapan
peribahasa
 Mengurai makna peribahasa
 Mencipta dan menampilkan
peribahasa
 Memahami bentuk pepatah-
petitih
 Memahami tujuan peribahasa
 Mengetahui ruang/wilayah
peristiwa pengucapan pepatah-
petitih
 Mengurai makna pepatah-
petitih
 Mencipta dan menampilkan
pepatah-petitih
3.5. Memahami adat 1. Pra-lahir  Mengidentifikasi berbagai
dalam upacara daur (kehamilan) upacara daur hidup orang
hidup (rite de 2. Kelahiran melayu Riau dan daerah
3. Baligh setempat
passage) orang
4. Perkawinan  Menjelaskan kesamaan dan
melayu di Riau dan 5. Kematian perbedaan upacara daur hidup
daerah setempat orang melayu di berbagai
4.5 Mendemonstrasikan daerah di Riau
adat dalam upacara  Memperagakan upacara daur
daur hidup (rite de hidup meliputi: pra lahir
passage) orang (kehamilan), kelahiran, baligh,
melayu di Riau dan perkawinan dan kematian
daerah setempat
3.6 Memahami Adat 1. Adat-istiadat  Mengenal adat dalam aktivitas
dalam aktivitas bertani dan sehari-hari masyarakat melayu

10
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
sehari-hari berkebun Riau dan daerah setempat.
masyarakat melayu 2. Adat-istiadat  Mendiskusikan contoh adat
Riau dan daerah menangkap istiadat keseharian orang
ikan (nelayan) melayu Riau meliputi adat
setempat
3. Adat-istiadat istiadat: bertani dan berkebun,
4.6. Mendemonstrasikan beternak menangkap ikan, beternak,
Adat dalam aktivitas 4. Adat-istiadat berniaga, merantau, menumbai
sehari-hari berniaga mengambil madu lebah hutan),
masyarakat melayu 5. Adat-istiadat berburu, meramu dan
Riau dan daerah merantau membuat rumah
setempat 6. Adat-istiadat
Menumbai  Mendemonstrasikan atau
(mengambil melaporkan tentang adat
madu lebah istiadat keseharian orang
hutan) melayu Riau dalam bentuk
7. Adat-istiadat lisan maupun tulisan
berburu
8. Adat-istiadat
meramu dan
membuat
rumah
3.7. Memahami adat dan 1. Upacara  Mengidentifikasi adat dan
makna upacara pengobatan: upacara melayu riau meliputi:
pengobatan, belian pengobatan, perayaan sosial
(Petalangan), dan hari besar keagamaan
perayaan sosial dan
bulian (Talang melayu Riau
hari besar Mamak),  Menjelaskan makna yang
keagamaan melayu bedikei terkandung dalam upacara
Riau dan daerah (Sakai), adat orang melayu meliputi:
setempat bedewo pengobatan, perayaan sosial
4.7. Mendemonstrasikan (Bonai), dll. dan hari besar keagamaan
adat dan makna 2. Tolak bala melayu Riau
3. Upah-upah  Mendiskusikan berbagai
upacara
4. Tepuk tepung persamaan dan perbedaan
pengobatan, tawar upacara adat orang melayu di
perayaan social dan 5. Begawai berbagai daerah di Riau
hari besar (Talang  Mendemonstrasikan berbagai
keagamaan melayu Mamak) upacara adat melayu Riau
Riau dan daerah 6. Membuat, seperti: pengobatan, perayaan
setempat Menghela, sosial dan hari besar
Melayur, dan keagamaan
Pacu Jalur
Rantau
Kuantan
7. Parahu
Baganduang
(Lubuk Jambi
Kuantan)
8. Ratib tegak
dan/atau
ratib berjalan
9. Mandi Syafar
10. Asyura (10
Muharram)
11. Petang
Berlimau
(Petang
Megang):
menyambut

11
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
bulan suci
Ramadhan
12. Perayaan
malam-malam
Lailatul Qadar
13. ‘Aidil Fitri (1
Syawal)
14. Pertabalan:
Raja/Sultan,
Datuk
(Pemangku
Adat), dan
Penerima
Anugerah
Kehormatan.
15. Dll.
3.8. Memahami konsep 1. Takrif dan  Mendiskusikan takrif dan
takrif dan sejarah sejarah musik sejarah musik melayu
musik melayu, Melayu  Mengidentifikasi jenis-jenis
2. Jenis-jenis musik melayu Riau dan
Jenis-jenis musik
musik melayu konteks penampilannya
Melayu di Riau dan di Riau dan  Menjelaskan jenis-jenis musik
konteks konteks melayu Riau dan konteks
penampilannya: penampilannya penampilannya meliputi: vokal,
vokal, musik : musik instrumen, instrumen
instrument, a. Vokal: dan vokal melayu asli, melayu
instrument dan barzanji- tradisional dan melayu modern
marhaban,  Menampilkan musik melayu
vocal ( melayu asli,
nandung/ Riau dan konteks
melayu tradisional , onduo dan penampilannya meliputi: vokal,
melayu modern ) nyanyian musik instrumen, instrumen
menidurka dan vokal melayu asli, melayu
4.8. Menyajikan n anak tradisional dan melayu modern
/menampilkan lainnya,
konsep takrif dan malalak,
sejarah musik Antau
melayu, jenis-jenis Kopa, dll.
b. Musik
musik melayu di
instrumen:
Riau dan konteks gendang
penampilannya: gong, rarak,
vokal, musik genggong,
instrument, Ketobung,
instrument dan kompang,
vokal ( melayu asli, dll.
c. Instrumen
melayu tradisional ,
& Vokal: (1)
melayu modern ) Melayu
Asli: vokal
diiringi
perkusi
(seperti:
gebane,
qasidah,
dikir (jike)
berdah, dll).
(2) Melayu
Tradisional:
vokal

12
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
diiringi
alat-alat
gong,
rebab,
nafiri,
serunai,
suling,
bebano,
gendang,
dll. (3)
Melayu
Modern:
vokal
diiringi
alat-alat
musik
tradisional
dan modern
(seperti
biola, gitar,
akordion,
harmonium
, kontra
bass, dll.)
3. Ragam musik
Melayu
Modern:
a. Langgam,
metrik 4/4
dengan
kecepatan
Andante.
Misal: lagu-
lagu “Makan
Sirih”,
“Kuala Deli”,
“Patah Hati”,
dll.
b. Inang (Mak
Inang),
metrik 4/4,
Moderato.
Misal: “Mak
Inang Pulau
Kampai”,
“Mak Inang
Selendang”,
dll.
c. Joget,
metrik 2/4,
Allegro.
Misal:
“Serampang
Laut”,
“Tanjung
Katung”, dll.
d. Zapin,
metrik 6/8,
Moderato.

13
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Misal: “Pulut
Hitam”,
“Kasih dan
Budi”, dll.
e. Gazal.
4. Alat-alat
musik Melayu
di Riau dan
konteks
penggunaann
ya menurut
jenis dan
ragam musik:
akordion,
biola,
harmonium,
kontra-bas,
gambus
(selodang dan
‘od), gong,
mong-mong,
marwas,
bebano,
gendang
panjang,
calempong/
talempong,
gambang,
ketuk-ketuk,
nakus/beduk
, ketobung,
tambur, cer-
cer, nafiri,
serunai,
suling,
salung,
rebab,
gebane,
kompang, dll.
5. Mengetahui
dan
menyanyikan
lagu-lagu
rakyat/perma
inan/anak-
anak
setempat dan
konteks
penampilanny
a.
6. Mengetahui
gerenek
(cengkok)
vokal Melayu
dan
mempraktikk
annya dalam
menyanyikan
lagu-lagu

14
Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Melayu.
7. Mengetahui
dan
mempraktikk
an barzanji-
marhaban.
8. Mempraktikk
an permainan
musik asli
dan
tradisional
Melayu
setempat
3.9 Memahami tentang 1. Filosofi tari  Mengidentifikasi jenis-jenis
Ragam musik Melayu di tari melayu Riau
Melayu Modern Riau  Mendiskusikan jenis-jenis tari
seperti langgam, 2. Jenis-jenis melayu dan konteks
Inang (mak Inang), tari Melayu penampilannya meliputi:
Joget, zapin dan dan konteks zapin, joget, mak inang, ritual
gazal. penampilanny pengobatan, pencak, dll
4.9 Mendemonstrasikan a: zapin, joget,
Ragam musik mak inang,  Menampilkan jenis-jenis tari
Melayu Modern ritual melayu dan konteks
pengobatan, penampilannya meliputi:
seperti langgam,
pencak, dll. zapin, joget, mak inang, ritual
Inang (mak Inang), 3. Memahami pengobatan, pencak, dll
Joget, zapin dan dan
gazal mempraktikka
n gerak-gerak
dasar dan
pola lantai
tari
tradisional
Melayu: zapin,
joget, mak
inang, ritual
pengobatan,
pencak, dll.
4. Menampilkan
tarian utuh:
zapin, joget,
mak inang,
ritual
pengobatan,
pencak, dll.
5. Mencipta
tarian yang
bersumber
dari gerak
dasar tari
tradisional
Melayu.
6. Menarikan
Tari
Persembahan
(Makan Sirih).

15

Anda mungkin juga menyukai