Anda di halaman 1dari 15

TUGAS FITOMEDISIN

KELOMPOK 4

Daun Sirsak Sebagai Antioksidan

DOSEN PENGAMPU :

Fransiska Leviana, M.Sc.,Apt

NAMA : Ria Agustini S (21154404A)

Krisnisca Aprilia Suryanto (22164846A)

Mayang Indah Sari (22164850A)

Fitri Melati (22164852A)

Dyah Lestarining Pangesti (22164901A)

Riski Erian Rahmawati (22164902A)

Chicilia I N Dame (22164711A)

Yosefa Maria Wean (23175197A)

Dinda Catur Cahyani (23175198A)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang


melimpah ruah. Sumber daya alam tersebut banyak memberikan manfaat
bagi masyarakat Indonesia, antara lain dalam bidang ekonomi, bidang
kesehatan, bidang tekhnologi dan lain-lain. Sumber daya alam dibagi
menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Namun, sungguh sangat disayangkan apabila masyarakat Indonesia


kurang menyadari akan pentingnya manfaat dari sumber daya alam
tersebut. Kebanyakan dari mereka menggunakannya secara ilegal tanpa
memperdulikan akibat yang akan ditimbulkan bagi kehidupan yang akan
datang. Mereka menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa
memperdulikan kepentingan umum. Akibatnya, banyak sumber daya alam
yang berkurang dan hampir mengalami kepunahan. Untuk mengantisipasi
(mencegah) agar hal tersebut tidak terjadi, maka kita sebagai generasi
penerus harus berusaha menjaga, merawat dan melestarikan sumber daya
alam tersebut agar tidak mengalami kepunahan.

Salah satu sumber daya alam yang bermanfaat di bidang kesehatan


adalah sirsak. Sirsak memiliki bagian-bagian, seperti daun, buah, bunga
dan biji sirsak untuk kesehatan terutama untuk pengobatan kanker,
ambeien, sakit liver, bisul, eksim, rematik, sakit pinggang dan lain-lain.

Pada dekade terakhir ini, perubahan gaya hidup manusia modern


yang tidak sehat serta tingkat stres yang semakin tinggi menyebabkan
peningkatan penyakit degeneratif. Kontributor utama terjadinya penyakit
degeneratif adalah paparan oksidasi yang tinggi (stres oksidatif). Menurut
data statistik dari studi Global Status Report on Noncommunicable Diseses
WHO, hingga akhir tahun 2008 penyakit degeneratif telah menyebabkan
kematian hampir 36 juta orang di seluruh dunia dan diperkirakan akan
terus meningkat sebanyak 70% dari populasi global. Dalam jumlah total,
pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun
akibat penyakit degeneratif seperti kanker, jantung, stroke, dan diabetes.

Stres oksidatif merupakan ketidakseimbangan antara radikal bebas


(pro oksidan) dan antioksidan yang dipicu oleh dua kondisi umum yaitu
kurangnya antioksidan dan kelebihan produksi radikal bebas. Paparan
radikal bebas yang terjadi setiap saat menyebabkan masyarakat menjadi
lebih protektif sehingga muncul trend mengkonsumsi antioksidan dalam
bentuk suplemen herbal sebagai upaya preventif karena dianggap lebih
praktis dan tanpa efek samping. Antioksidan mampu bertindak sebagai
penyumbang radikal hidrogen atau dapat bertindak sebagai akseptor
radikal bebas sehingga dapat menunda tahap inisiasi pembentukan radikal
bebas. Daun sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu bahan
yang digunakan sebagai suplemen herbal dan sangat popular di pasaran
karena kaya akan kandungan antioksidan. Daun sirsak adalah tanaman
yang mengandung senyawa flavonoid, tannin, fitosterol, kalsium oksalat,
dan alkaloid. Kulit buah manggis juga kaya akan antioksidan seperti
xanthone dan antosianin

B. Rumusan Masalah

Atas dasar penentuan latar belakang di atas, maka dapat diambil


pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kandungan serta kegunaan atau manfaat dari sirsak?


2. Berapakah dosis empiris daun sirsak yang digunakan dalam
antioksidan?
3. Apa keunggulan sirsak dibandingkan dengan buah lain?
4. Apakah dosis daun sirsak untuk antioksidan sudah ada rujukan uji
praklinis atau klinis?
5. Apa saja contoh produk dari daun sirsak yang sudah beredar
dipasaran?

C. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui beberapa kandungan beserta manfaat buah sirsak


untuk kesehatan.
2. Untuk mengetahui dosis empiris daun sirsak.
3. Untuk mengetahui keunggulan daun sirsak.
4. Untuk mengetahui dosis daun sirsak untuk antioksidan sudah ada
rujukan uji praklinis atau klinis.
5. Untuk mengetahui contoh produk dari daun sirsak yang sudah beredar
di pasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Daun Sirsak
Sirsak merupakan jenis tanaman yang paling mudah tumbuh
diantara jenis-jenis Annonalainnya dan memerlukan iklimtropik yang
hangat dan lembab(Arief, 2012). Tanaman ini dapat tumbuh
padaketinggian sampai 1200 m dari permukaan laut. Tanaman sirsak akan
tumbuh sangat baik pada keadaan iklim bersuhu 22-28oC, dengan
kelembaban dan curah hujan berkisar antara 1500-2500mm per
tahun(Bilqisti, 2013).Tanaman sirsak (Annona muricata) termasuk
tanaman tahunan dengan sistematika sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta ( tumbuhan berbunga)
Sub Divisi:Spermatophyta ( menghasilkan biji)
Kelas: magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Famili: Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata L. (Abidondifu,2013).
Daun sirsak berbentuk bulat panjang dengan ujung lancip pendek.
Daun tuanya berwarna hijau tua/coklatsedangkan daun mudanya berwarna
hijau kekuningan. Daun sirsak tebal dan agak kaku dengan urat daun
menyirip atau tegak pada urat daun utama. Daun sirsak terkadang
menimbulkan bau yang tidak enak dicium (Vitrya et al.,2011).Daun sirsak
mengandung senyawa flavonoid, triterpenoid, saponin, polifenol, dan
metabolit sekunder lainnyayang diduga dapat menjadi bahan antikanker
(Bilqisti, 2013).
Daun sirsak memiliki kandungan kimia berupa alkaloid, tannin,
dan beberapa kandungan lainnya termasuk senyawa annonaceous
acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang
memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik merupakan senyawa yang
dapat bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan
sel kanker. Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain
steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa
flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti
mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur tumbuh.
Daun sirsak dikenal memiliki zat anti-kanker yang dapat
membunuh sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel sehat dalam tubuh
manusia yang disebut acetogenins. Acetogenins adalah senyawa
polyketides dengan struktur 30-32 rantai karbon tidak bercabang yang
terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone. Salah satu gugus dari acetogenin
adalah fenol sehingga menyebabkan kandungan total fenol yang terdapat
pada daun sirsak tergolong tinggi. Ekstrak etanol daun sirsak ditemukan
asam fenolat dalam bentuk bebas, bentuk glikosida, dan bentuk ester
adalah asam kafeat, asam p-kumarat, asam p-hidroksibenzoat, dan asam
vanilat. Sedangkan asam ferulat hanya ada dalam bentuk glikosida dan
ester. Dari ekstraksi etanol maserasi-perkolasi ditemukan adanya flavanol
yang tersulih pada 3-O yang memiliki gugus hidroksi pada posisi 4’, 5,
dan 7 serta memiliki glukosa dan satu senyawa gula lain yang belum
diketahui sebagai glikonnya. Flavonoid yang ditemukan diduga kaemferol.
Hasil identifikasi golongan flavonoid menunjukkan ekstrak daun sirsak
mengandung flavonoid golongan flavon, dihidroflavonol, flavonol, dan
flavanon.
Daun sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk
pengobatan kanker, yakni dengan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak.
Kandungan zat aktif pada daun sirsak yang berguna sebagai antikanker
ialah quersetin. Quersetin merupakan antioksidan namun, disisi lain
mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker. Selain untuk pengobatan
kanker, tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan demam,
diare, antikejang, anti jamur, anti parasit, antimikroba, sakit pinggang,
asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, dan lain-lain. Daun sirsak berpotensi
sebagai antihipertensi, antispasmodik, obat pereda nyeri, hipoglikemik,
antikanker, emetic (menyebabkan muntah), vermifuge (pembasmi cacing).
Daun sirsak juga memiliki efek yang bermanfaat dalam meningkatkan
aktivitas enzim antioksidan dan hormon insulin pada jaringan pankreas
serta melindungi dan menjaga sel-sel β-pankreas.
Pada daun sirsak ditemukan senyawa acetogenin yang bermanfaat
mengobati berbagai penyakit. Acetogenin berperan serta dalam melindungi
sistem kekebalan tubuh serta mencegah infeksi yang mematikan. Daun
sirsak mengandung acetogenin yang mampu melawan 12 jenis sel kanker.
Banyaknya manfaat sirsak membuat orang mulai beralih mengonsumsi
suplemen herbal daun sirsak sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan
konvensional. Pada daun sirsak, telah ditemukan 18 jenis annonaceous
acetogenin dan telah terbukti secara in vitro bersifat sitotoksik. Daun
sirsak memiliki sifat toksik yang tinggi terhadap sel kanker ovarium,
serviks, dan sel kanker kulit pada dosis rendah. Acetogenins sering disebut
sebagai inhibitor I atau penghambat pertumbuhan sel kanker paling kuat.
B. Pengertian Sirsak
Sirsak, nangka belanda, atau durian belanda (Annona muricataL.)
adalah tumbuhan yang tingginya mencapai 8 m, kulit buahnya berduri-duri
pendek dan lunak, isinya berwarna putih serta berbiji banyak, berwarna
hitam, rasanya masam-masam dan manis serta berguna yang berasal dari
Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di berbagai daerah
Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka
walanda, sirsak (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali),
deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian betawi
(Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung). Penyebutan "belanda"
dan variasinya menunjukkan bahwa sirsak (dari bahasa Belanda: zuurzak,
berarti "kantung asam") didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-
Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan berasal dari
Eropa.

Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang


berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial.
Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong
ke atas dan ada yang mendatar. Memiliki daun berbentuk jorong (ovalis
atau ellipticus). Permukaan daun licin (laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi
daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku seperti kulit/belulang
(coriaceus). Pangkal daun runcing dan ujung daun tumpul (obtusus).

Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging


buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh di sembarang tempat, paling baik
ditanam di daerah yang cukup berair. Nama sirsak sendiri berasal dari
bahasa Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang asam.

Tanaman ini ditanam secara komersial atau sambilan untuk diambil


buahnya. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. Di Indonesia sirsak
dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut.
Buah sirsak bukan buah sejati, yang ukurannya cukup besar hingga 20-30
cm dengan berat mencapai 2,5 kg. Yang dinamakan "buah" sebenarnya
adalah kumpulan buah-buah (buah agregat) dengan biji tunggal yang
saling berhimpitan dan kehilangan batas antar buah. Daging buah sirsak
berwarna putih dan memiliki biji berwarna hitam. Buah ini sering
digunakan untuk bahan baku jus minuman serta es krim. Buah sirsak
mengandung banyak karbohidrat, terutama fruktosa. Kandungan gizi
lainnya adalah vitamin C, vitamin B1 dan vitamin B2 yang cukup banyak.
Bijinya beracun, dan dapat digunakan sebagai insektisida alami,
sebagaimana biji srikaya.

C. Kandungan Sirsak

Kandungan Gizi dalam buah sirsak adalah sebagai berikut:

Buah sirsak terdiri atas 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit
buah, 8,5 persen biji buah, dan 4 persen inti buah. Setelah air, kandungan
zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis
karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa)
dengan kadar 81,9 – 93,6 persen dari kandungan gula total.
Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g),
sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari
asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam
isositrat. Vitamin yang paling dominan dalam buah sirsak adalah vitamin
C, yaitu sekitar 20 mg per 100 gram daging buah. Kebutuhan vitamin C
per orang per hari (yaitu 60 mg), telah dapat dipenuhi hanya dengan
mengkonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang
cukup tinggi pada sirsak merupakan zat antioksidan yang sangat baik
untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta memperlambat proses penuaan
(tetap awet muda). Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan
kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g. Kedua mineral
tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna
untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.

Selain komponen gizi, dalam buah sirsak juga sangat kaya akan
komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak
serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/ 100 g daging buah.
Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat
pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa
fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak
manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut dipastikan
memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti
secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan
batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan.
Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar
pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).

D. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang
dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal
bebas tanpa terganggu sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi
berantai dari radikal bebas. Antioksidan juga dapat diartikan sebagai bahan
atau senyawa yang dapat menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi
pada substrat atau bahan yang dapat teroksidasi, walaupun memiliki
jumlah yang sedikit dalam makanan atau tubuh jika dibandingkan dengan
substrat yang akan teroksidasi.

Senyawa antioksidan diantaranya adalah asam fenolik, flavonoid,


karoten, vitamin E (tokoferol), vitamin C, asam urat, bilirubin, dan
albumin. Dikenal ada tiga kelompok antioksidan, yaitu antioksidan
enzimatik, antioksidan pemutus rantai dan antioksidan logam transisi
terikat protein. Yang termasuk antioksidan enzimatik adalah superoksida
dismutase (SOD), katalase (CAT), gluthathion peroksidase (GPx),
gluthation reduktase (GR) seruloplasmin. Mekanisme kerja antioksidan
enzimatik adalah mengkatalisir pemusnahan radikal bebas dalam sel.
Antioksidan pemutus rantai adalah molekul kecil yang dapat menerima
dan memberi elektron dari atau ke radikal bebas, sehingga membentuk
senyawa baru yang stabil, contoh antioksidannya adalah vitamin E dan
vitamin C. Sedangkan antioksidan logam transisi terikat protein bekerja
mengikat ion logam seperti Fe2+ dan Cu2+ contohnya flavonoid dapat
mencegah radikal bebas. Antioksidan jenis ini memperbaiki kerusakan sel-
sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas.

Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi atau


menghentikan reaksi berantai pada radikal bebeas dari lemak yang
teroksidasi dapat disebabkan oleh empat macam mekanisme reaksi, yaitu:
1). Pelepasan hidrogen dari antioksidan, 2) Pelepasan elektron dari
antioksidan, 3). Adisi lemak ke dalam cincin aromatik pada antioksidan,
4). Pembentukan senyawa kompleks antara lemak dan cincin aromatik dari
antioksidan.
E. Manfaat Sirsak
Manfaat sirsak bagi kesehatan tidak hanya terletak pada daging
buahnya. Namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit batang,
akar dan bunga. Setiap bagian pohon sirsak memiliki khasiat yang
berbeda-beda dan berpotensi sebagian zat sitotoksik (zat racun).

Manfaat sirsak ditinjau dari bagian-bagiannya yaitu sebagai berikut :


Daging buah merupakan bagian buah yang dapat dimakan.
Senyawa-senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah sirsak
diantaranya, annonain, acetaldehyde, muricine, muricinine, tannin, ananol,
anomurine juga mengandung senyawa sitotoksik yang cukup kuat, yaitu
acetogennis. Senyawa acetogennis adalah senyawa bioaktif yang berfungsi
sebagai sitotoksik di dalam tubuh manusia.
Buah sirsak mengandung serat yang tinggi. Serat sangat baik untuk
membantu proses pencernaan. Serat ini mampu menghambat timbulnya
penyakit-penyakit dalam usus atau saluran pencernaan. Dengan berbagai
kandungan yang dimilikinya buah sirsak diyakini dapat mengobati
penyakit, disentri, osteoporosis, asam urat, demam, diabetes dan batu
empedu.

Manfaat sirsak untuk pengobatan adalah sebagai berikut :

a) Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan


penyembuhan penyakit kanker. Untuk pencegahan, disarankan makan atau
minum jus buah sirsak. Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10
lembar daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air
dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja. Air yang
tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
b) Untuk mengobati ambeien . Caranya peras buah sirsak yang sudah masak
untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan
sore.
c) Untuk obat sakit kandung air seni. Caranya adalah dari buah sirsak
setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut
dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, kemudian lakukan terus secara rutin
setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.
d) Untuk bayi manfaat yang terkandung dari sirsak juga ada. Terutama untuk
obat tradisonal mencret. Untuk mendapatkan khasiat semacam ini caranya
adalah buah sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring
untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3
sendok makan.
e) Untuk sakit pinggang, caranya pakai 20 lembar daun sirsak, direbus
dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, diminum 1 kali
sehari 3/4 gelas. Tapi kalau sakit pinggangnya terlalu parah obat tradisonal
ini mungkin nggak sanggup.
f) Untuk obat bisul. Gunakan daun sirsak yang masih muda secukupnya,
ditumbuk halus dan ditambah 1/2 sendok air, diaduk sampai merata,
ditempelkan pada bagian bisul.

F. Contoh Produk dari Daun Sirsak

Suplemen herbal produksi PT. Sido Muncul yang dibuat dari ekstrak daun
sirsak, dan bermanfaat sebagai suplemen pendamping pada penderita
kanker. Sari Daun Sirsak secara aman dan efektif menyerang sel kanker
secara alami tanpa menimbulkan efek samping dari kemoterapi.
Komposisi :
Setiap kapsul mengandung ekstrak Annonae muricatae Folium (daun
sirsak) 400 mg, setara dengan 2 g daun sirsak kering.
Manfaat :
Secara tradisional digunakan pada penderita kanker.
Aturan minum :
 Untuk pemeliharaan kesehatan: 3 x 1 kapsul sehari.
 Untuk pengobatan: 3 x 2 kapsul sehari.
 Diminum setelah makan.
 Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.
 Penderita darah rendah sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter.
 Tidak dianjurkan untuk diminum bersama dengan obat Co-enzim
Q10.
Kemasan :
Botol isi 50 kapsul transparan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buah sirsak merupakan tanaman yang berasal dari Karibia,
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini ditanam secara
komersial untuk diambil daging buahnya. Tumbuhan ini dapat tumbuh
disembarang tempat, paling banyak ditanam di daerah yang cukup berair.
Ternyata buah ini juga memiliki banyak maanfaat yang sangat baik untuk
kesehatan kita. Namun sayangnya masih sedikit kalangan yang
membudidayakan buah tersebut.
Padahal cara pembudidayaannya tidaklah sulit, hanya
membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Jika kita menelusuri lebih nutrisi
yang terkandung dalam buah ini maka kita dapat mengetahui banyaknya
manfaat pada buah ini. Selain itu buah ini juga memiliki potensi yang
cukup besar untuk diolah menjadi makanan alternatif yang memiliki nilai
jual yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes. 2012. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan: Penyakit Tidak
Menular. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Rush, J.W.E., Denniss, S.G., Graham, D.A. 2005. Vascular nitric oxide and
oxidative stress: Determinants of endothelial adaptations to cardiovascular
disease and to physical activity. Can J Appl Physiol 30(4): 442-474.

Mardiana, L., dan Ratnasari, J. 2011. Ramuan dan Khasiat Sirsak. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai