Teknik Anamnesa Pada Anak
Teknik Anamnesa Pada Anak
Disusun Oleh :
Wira Wicaksana Setiyadi 10612001
Vita Riza Febrina 10612016
Septiana Wulansari 10612034
Firdaus Putra Pratama 10612046
Sri Hardiyati 10612076
Ida Bagus Putu Eka S. 10612024
Chella Premita A. 10612049
Deno Restuti 10612011
Galuh Putra Permadi 10612012
Stiendri Della H. 10612042
Ade Setyo A. 10612043
Hasnatul Mawaddah 10612045
Carmelita Moniz P. 10612097
Domingos Savio R.B 10612099
Sebty Chriesnasari 10609040
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
1.3 Manfaat………………………………………………………. 2
3.2 Hipotesa................................................................................... 16
Puji syukur kami berikan kehadirat Allah SWT, karena atas seijinNya kami
berhasil menyelesaikan penyusunan laporan hasil diskusi mengenai Psikologi
Komunikasi yang merupakan bagian dari pembelajaran Tutorial Blok II Kurikulum
Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri.
Tidak lupa kami menghanturkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu terselesaikannya tulisan ini, antara lain :
1. Drg. Erista Dona yang telah dengan sabar memberikan bimbingan selama
penyusunan tulisan ini.
2. Pihak Institusi yang telah menyediakan segala fasilitas study sehingga
penyusunan tulisan ini berjalan lancar.
3. Orang tua kami yang selalu menyertai kami dengan restu dan doanya.
Semoga apa yang kami sajikan dalam tulisan ini dapat menjadi tambahan wacana
dan semakin memperluas cakrawala keilmuan khususnya di dunia komunikasi
kedokteran.
Kami menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak cacat dan kekurangan di
sana sini yang mana semua itu tidak terlepas dari kekurangan dan keterbatasan kami.
Untuk itu kami selalu menerima dengan tangan terbuka segala kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Terima kasih,
Hormat kami,
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Sebagai bekal para mahasiswa fakultas kedokteran gigi agar dapat menjalin
hubungan interpersonal dan melakukan anamnesa kepada pasien khususnya
pasien anak dengan optimal, sehingga mampu menetapkan diagnosis klinik
berdasarkan anamnesa pendamping pasien atau dari pasiennya sendiri dan
pemeriksaan fisik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Traktus lokomotorius
b. Sistem saraf pusat
c. Panca indra
d. Traktus respiratorius
e. Traktus sirkulatorius
f. Traktus digestivus
g. Traktus urogenitalis
4. Anamnesa familial, dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
kelainan atau penyakit yang ada hubungannya dengan faktor herediter
seperti : DM, muscle distropi,dll (Aswar, 2003).
Biasanya dokter menyebut nama pasien. Proses ini sangat penting untuk
menghindari kekeliruan yang dapat menyulitkan pasien maupun dokter.
B. Keluhan Utama
F. Riwayat Kebiasaan/Sosial
2. Penampilan dokter
6. Buat catatan
7. Perhatikan pasiennya
a. Penampilan dokter
PETA KONSEP
3.1Konsep Mapping
ANAMNESA
JENIS
AUTOANAMNESA ALLOANAMNESA
TEKNIK
3.2 Hipotesa
PEMABAHASAN
Yang dimaksud keluhan utama adalah keadaan yang mendorong pasien untuk
meminta pertolongan medis. Biasanya pasien terdorong meminta pertolongan bila
sakitnya tidak baik setelah upaya sendiri (self medication) atau sakitnya tidak
tertahankan lagi, atau bila sudah ada kekhawatiran. Keluhan utama tersebut dapat
dipandang sebagai masalah ( problem) medis yang utama dipandang dari sisi
pasien, meskipun dari sisi dokter tidak selalu demikian. Keluhan utama selalu kita
cari kapan hal tersebut timbul.
Yang dimaksud dengan deskripsi keluhan utama adalah upaya dokter untuk
memberi makna keluhan (gejala) yang diceritakan oleh pasien, yang kiranya
merupakan bagian dari kelainan organ apa atau keadaan tersebut merupakan
bagian dari penyakit apa (Daldyono, 2006).
Dari teknik anamnesa diatas digunakn menjalin hubungan interpersonal yang baik
antara dokter dengan pasien yang bersangkutan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran