Anda di halaman 1dari 18

IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Pengembangan Jaringan Komputer Universitas Surakarta Berdasarkan Perbandingan


Protokol Routing Information Protokol (RIP) Dan Protokol Open Shortest Path First (OSPF)
Prawido Utomo, Bambang Eka Purnama

ABSTRAKSI

This research aims to evaluate Universitas Islam Negeri Sunan Kaljaga Library Information System
which is focused on collage students satisfaction as user.
Metode yang digunakan adalah dengan penyebaran kuisioner kepada mahasiswa yang diambil acak
sebanyak 100 orang. Isi kuisioner mengacu kepada lima variabel pengukuran kepuasan pengguna yang
dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh, yaitu Content, Accuracy, Format, Ease of Use dan Timeliness.
the method of using questionaire through random-picked 100 students is used for the primary data.
the questionaire refers to the five user satisfaction measurement variables which was developed by Doll and
Torkzadeh: COntent, Accuracy, Format, Ease of Use, and Timeliness.
The results of this research indicated that generally the five variables mentioned above are
representations of user satisfaction. This research would hopefully become a recommendation to the
management of UINSK's library to improve the quality of the LIS.

A. Latar Belakang adanya Redundant Route dan pengaplikasian


Penggunaan jaringan komputer yang terkoneksi Static Route sudah sangat mencukupi. Namun
dengan internet sudah mulai diterapkan oleh apabila dengan kondisi yang berbeda dimana
Universitas Surakarta sejak tahun 2000 yang didalam jaringan komputer tersebut memiliki
dilaksanakan oleh Fakultas Tehnologi Informatika, banyak Client serta memiliki lebih dari satu
Jurusan Teknik Informatika dalam rangka koneksi untuk berhubungan dengan jaringan
pembuatan Laboratorium Komputer. Seiring komputer yang lain maka harus dipergunakan
dengan perkembangan kebutuhan oleh masing – Dynamic Routing. Salah satu jenis dynamic
masing fakultas di Universitas Surakarta yang routing adalah OSPF.
memerlukan koneksi internet dan adanya sharing OSPF (Open Shortest Path First) adalah
data dari dari setiap fakultas pada Universitas sebuah Routing Protocol yang dipergunakan
untuk keperluan administrasi maka pada tahun untuk merutekan paket data yang akan dikirimkan
2005 pembuatan jaringan komputer direncanakan dari sebuah komputer ke komputer lain didalam
untuk diperluas ke masing – masing fakultas. jaringan komputer. OSPF merupakan Intra –
Perluasan jaringan komputer tentunya Domain Internet Routing Protocol yang paling
akan membawa dampak pada kualitas layanan sering dipergunakan. Routing Protocol ini akan
koneksi internet maupun koneksi pertukaran data mengarahkan lalu lintas data didalam jaringan
yang ada. Jika pada awal pembuatan jaringan dengan berdasarkan hubungan ukuran antar data
komputer, koneksi internet yang ada hanya yang telah ditentukan oleh seorang Administrator
digunakan oleh 1 (satu) fakultas saja namun jaringan. Masing – masing Router yang terdapat
sekarang menjadi digunakan oleh 7 (tujuh) didalam AS (Autonomous Systems) akan
fakultas yang terdiri oleh Fakultas Tehnologi menghitung jalur yang paling pendek dan
Informatika, Fakultas Tehnik Elektro, Fakultas membuat tabel tujuan yang dipergunakan untuk
Tehnik Komputer, Fakultas Hukum, Fakultas mengirimkan paket data kepada Router berikutnya
Sastra dan bahasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmi dalam rangka untuk mengirimkan paket data
Politik dan Fakultas Ekonomi. Kualitas layanan menuju tujuannya yang terakhir.
internet maupun koneksi pertukaran data setelah
adanya perluasan jaringan komputer tersebut B. Rumusan Masalah
tentunya akan sangat drastis sekali menurun jika a. Masalahnya adalah bagaimana membuat
dibandingkan pada awal pembangunan jaringan perancangan pengembangan jaringan
komputer yang hanya digunakan oleh 1 fakultas komputer di Universitas Surakarta sehingga
saja. dapat mencukupi kebutuhan informasi dari
Dengan adanya kondisi tersebut diatas pengguna dalam melakukan pertukaran data
perlu adanya sebuah strategi yang matang dalam dengan melakukan perbandingan
melakukan desain pengembangan jaringan kemampuan protokol Routing Information
komputer yang ada agar setiap pengguna Protokol (RIP) dengan protokol Open
komputer yang akan menggunakan komputer Shortest Path First (OSPF) kedalam desain
didalam jaringan komputer akan mendapatkan pengembangan jaringan komputer tersebut ?
akses baik untuk sharring data maupun untuk b. Disamping itu sejauh mana kemampuan dari
mengakses data ke internet mendapatkan koneksi protokol Routing Information Protokol (RIP)
yang terbaik. dan protokol Open Shortest Path First
Dalam jaringan komputer yang mempunyai (OSPF) dalam menangani pertukaran data
Client sedikit maka lalu lintas data tidaklah terlalu didalam sebuah jaringan komputer yang
rumit dan yang pasti hanya ada satu koneksi yang memiliki jumlah client yang banyak dan
akan dipergunakan untuk berhubungan dengan aktifitas jaringan komputer (Network Loads)
jaringan komputer yang lain. Dengan adanya yang besar ?
kondisi tersebut maka akan sangat minim timbul

ijns.org - 8
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

C. Batasan Masalah Pentium IV 1,7 Ghz, Ram 512 Mb dan Hardisk


A. Desain jaringan komputer dan Seagate Baracuda 7200 RPM 40 Gb.
B. Simulasi atau Modeling jaringan komputer. Sedangkan spesifikasi notebook yang
dipergunakan melakukan perancangan
D. Tujuan dan Manfaat pengembangan jaringan komputer adalah
1. Tujuan Komputer Pentium III 500 Mhz, Ram 192 Mb dan
Menghasilkan suatu desain sistem Hardisk IBM 6 Gb.
pengembangan jaringan komputer yang
terbaik yang dapat diimplementasikan pada 2 Perangkat Lunak
jaringan komputer yang ada di Universitas
Perangkat lunak yang dipergunakan
Surakarta (UNSA).
dalam melakukan penelitian ini dibedakan atas 2
2. Manfaat
(dua) macam yaitu perangkat lunak yang
Manfaat yang dapat diperoleh dari
dipergunakan untuk mengumpulkan data dan
perancangan ini jika diimplementasikan
perangkat lunak yang dipergunakan dalam
didalam jaringan komputer di Universitas
perancangan pengembangan jaringan komputer.
Surakarta yang sudah dikembangkan
Perangkat lunak yang dipergunakan dalam
adalah :
melakukan pengumpulan data adalah :
a. Bagi pemakai, akan mendapatkan
koneksi data yang terbaik didalam - Ethereal yang dipergunakan untuk
penggunaan komputer untuk menangkap traffik jaringan komputer
memperoleh informasi yang harian selama 1 (satu) bulan dan
dibutuhkan. - Microsoft Excel yang dipergunakan untuk
b. Bagi penulis, bisa memberikan melakukan perhitungan rata – rata traffik
alternatif koneksi data pada jaringan perbulan
Universitas Surakarta utamanya bagi Sedangkan perangkat lunak yang dipergunakan
Fakultas Tehnologi Informatika. didalam perancangan pengembangan jaringan
c. Memberikan alternatif pengembangan komputer adalah :
jaringan komputer yang ada agar
mempunyai akses kepada jaringan - NS-2 (Network Simulator – 2) yang
komputer berskala besar dengan biaya dipergunakan untuk melakukan
seminimal mungkin dan hasil yang modelling jaringan komputer.
semaksimal mungkin. - NAM (Network Animator) yang
dipergunakan untuk memvisualisasikan
rancangan yang dibuat pada NS-2.
E. Perangkat Penelitian
- Tracegraph yang dipergunakan untuk
menampilkan output dari NS-2 secara
1. Perangkat Keras grafis dan juga mendapatkan nilai – nilai
Perangkat keras yang dipergunakan parameter dari sumulasi jaringan yang
dalam melakukan penelitian ini dibedakan atas 2 dilakukan.
(dua) macam yaitu perangkat keras yang - Matlab 6.5 (R13) runtime libraries yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data dan dipergunakan untuk mendukung kinerja
perangkat keras yang dipergunakan dalam dari Tracegraph.
perancangan pengembangan jaringan komputer.
Perangkat keras yang dipergunakan dalam F. Metode Penelitian
melakukan pengumpulan data adalah sebuah a. Pengumpulan Data. Metode ini merupakan cara
Personal Computer (PC) yang berperan sebagai yang dilakukan untuk mendapatkan data yang
salah satu router dari 3 (tiga) router yang ada diinginkan yang nantinya akan dipergunakan
didalam jaringan komputer Universitas Surakarta. sebagai dasar pertimbangan utama untuk
Spesifikasi PC router yang dipergunakan adalah melakukan langkah berikutnya.
Komputer Pentium IV 1,7 Ghz, Ram 512 Mb b. Analisis Kebutuhan. Tugas yang paling penting
Visipro dan Hardisk Seagate Baracuda 7200 RPM pada bagian ini adalah proses menemukan
40 Gb. permasalahan dan menghasilkan alternatif
Perangkat keras yang dipergunakan untuk pemecahan masalah yang relevan.
melakukan capturing aktivitas jaringan komputer c. Perancangan. Perancangan merupakan
adalah ”Bit Error Rate Meter”. langkah awal dalam fase pembuatan dan atau
Perangkat keras yang dipergunakan didalam pengembangan sistem untuk setiap produk
perancangan pengembangan jaringan komputer sistem. Pada tahapan ini akan dihasilkan desain
adalah sebuah PC dan sebuah notebook. Fungsi yang nantinya akan dibangun.
dari PC mengambil peranan sebagian besar d. Modelling. Pada tahapan ini akan dilakukan
dibandingkan dengan menggunakan notebook pengaplikasian desain dari perancangan yang
yang hanya dipergunakan untuk mempermudah sudah dibuat dalam skala terbatas sehingga
dan memperlancar penelitian dalam rangka menjadi terpadu dan menjadi karya lain yang lebih
pengembangan jaringan komputer di Universitas bermanfaat.
Surakarta. Spesifikasi PC yang dipergunakan e. Pengujian. Tahapan ini merupakan elemen
dalam melakukan perancangan pengembangan yang paling kritis dari keseluruhan proses desain
jaringan komputer adalah sebagai Komputer dan proses modelling yang telah dikerjakan. Pada

ijns.org - 9
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

tahapan ini akan dibahas dasar – dasar uji coba cepat dan informasi topologi jaringan komputer.
desain dan model yang intinya merupakan Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa didalam
kumpulan tehnik yang digunakan untuk jaringan komputer tersebut memiliki bandwith
melakukan uji coba sesuai permasalahan yang (Link Capasity) antara client kepada PC Router
disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan tetap atau stabil yaitu 2 (dua) Mb, Delay 10
secara menyeluruh. (sepuluh) ms, bandwith (Link Capasity) antar PC -
Router yaitu 20 (dua puluh) Mb Delay 10
G. Jalannya Penelitian (sepuluh) ms dan kondisi jalur atau rute dari
masing – masing router dapat berubah – ubah
Penelitian mengenai perancangan pengembangan
atau terputus. Jenis paket yang terinisialisasi
jaringan komputer di Universitas Surakarta ini
adalah UDP dan TCP. Ukuran paket UDP yang
secara keseluruhan terbagi atas 2 (dua) tahapan
dikirimkan adalah 500 (lima ratus) dan intervalnya
utama yang berbeda namun saling terkait satu
0,005. Parameter yang dipergunakan untuk
dengan yang lainnya. Tahapan tersebut adalah
perbandingan adalah jumlah paket data yang
tahap pengumpulan data serta analisa kebutuhan
harus dikirim ulang karena terjadi putusnya jalur
dan tahap perancangan pengembangan jaringan
transmisi (packet drop) maupun jumlah bytenya
komputer dengan menggunakan modelling
selama selang kurun waktu tertentu selama
jaringan komputer untuk mengetahui
proses routing flap, waktu tunggu atau jeda yang
perbandingan hasil simulasi pengembangan
diperlukan (End to End Delay) untuk mengirimkan
jaringan komputer dengan topologi jaringan yang
paket data terhadap Throughput of Sending Bit
sama namun memiliki perbedaan penerapan
dan Throughput dari paket yang dikirimkan
routing protocol.
(Throughput Of Sending Packet) dan Throughput
dari paket yang harus dikirim ulang (Throughput
H. Tahap Pengumpulan Data Of Dropping Packet).
Skenario 2 - Network Overload karena Flooding,
Tahap pengumpulan data ini menggunakan skenario ini akan dipergunakan untuk mengetahui
beberapa tehnik pengumpulan data yang sejauh mana protokol yang dipergunakan akan
dipergunakan. Hal ini disebabkan karena jenis mengakomodir jumlah paket data (advertisment)
data yang dibutuhkan juga memiliki yang dapat dikirimkan dengan baik selama proses
peruntukannya sendiri. Data – data yang akan inisialisasi jaringan komputer yang memiliki jumlah
dikumpulkan adalah sebagai berikut : client yang banyak. Asumsi yang dipergunakan
a. Kondisi jaringan komputer, adalah bahwa didalam jaringan komputer tersebut
b. Data jaringan komputer yang dipergunakan, memiliki bandwith (Link Capasity) antara client
c. Data traffik jaringan komputer dengan kepada PC Router tetap atau stabil yaitu 1 (dua)
mengamati parameter utamanya adalah Byte Mb, Delay 10 (sepuluh) ms, bandwith (Link
Drop, Byte Delay dan waktu transmisi, Capasity) antar PC - Router yaitu 10 (sepuluh) Mb
d. Rencana pengembangan jaringan komputer. Delay 10 (sepuluh) ms dan kondisi jalur atau rute
Data – data tersebut diatas akan dipergunakan dari masing – masing router tidak pernah terputus
sebagai dasar untuk mengembangkan jaringan atau stabil. Jenis paket yang terinisialisasi adalah
komputer di Universitas Surakarta. UDP dan TCP. Ukuran paket UDP yang
dikirimkan adalah 1000 (seribu) dan intervalnya
I. Tahap Analisis Kebutuhan 0,005. Parameter yang dipergunakan untuk
Tahap analisa kebutuhan merupakan modal dasar perbandingan adalah jumlah paket data yang
atau pondasi dari penelitian mengenai harus dikirim ulang karena terjadi putusnya jalur
pengembangan perancangan pengembangan transmisi (packet drop) maupun jumlah bytenya
jaringan komputer di Universitas Surakarta. selama selang kurun waktu tertentu selama
Didalam analisa kebutuhan akan dilakukan proses routing flap, waktu tunggu atau jeda yang
analisis terhadap semua data yang sudah diperlukan (End to End Delay) untuk mengirimkan
dikumpulkan untuk menemukan permasalahan paket data terhadap Throughput of Sending Bit
dan menghasilkan alternatif pemecahan terhadap dan Throughput dari paket yang dikirimkan
persoalan yang ada dalam rangka mencapai (Throughput Of Sending Packet) dan Throughput
tujuan akhir dari penelitian ini yaitu untuk dari paket yang harus dikirim ulang (Throughput
memenuhi kebutuhan pengguna didalam Of Dropping Packet).
melakukan interaksi didalam jaringan komputer di
Universitas Surakarta. K. Simulasi (Modelling) Jaringan

Permasalahan dan alternatif pemecahan yang Setelah melakukan tahap perancangan, maka
dihasilkan didalam tahap ini akan dipergunakan tahap yang berikutnya adalah melakukan tahap
sebagai dasar untuk melakukan langkah modelling jaringan komputer. Tahap modelling
penelitian yang berikutnya. jaringan komputer ini dilakukan untuk
meminimalisir biaya dan kerusakan yang dapat
J. Tahap Perancangan terjadi pada perangkat keras jaringan komputer
baik yang disebabkan faktor alam maupun faktor
Skenario 1 - Routing Flaps / Routing Instability,
human error. Dalam tahap ini dipergunakan 3
skenario ini akan dipergunakan untuk mengetahui
(tiga) macam software yang memiliki
ketidak stabilan routing pada jaringan yang
peruntukannya masing – masing. Ketiga macam
disebabkan perubahan jaringan yang sangat

ijns.org - 10
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

software NS-2 (Network Simulator – 2), NAM jelas tentang apa yang sedang terjadi didalam
(Network Animator), Tracegraph simulasi jaringan komputer dengan menggunakan
NS-2. Didalam tracegraph berbagai parameter
Penggunaan NS-2 diperuntukan untuk melakukan jaringan dapat diketahui dan ditampilkan baik
simulasi jaringan komputer yang akan diuji. dalam bentuk 2 dimensi, 3 dimensi dan histogram.
Software NS-2 merupakan simulator jaringan
dengan basis Text Programming yang artinya
bahwa dalam melakukan simulasi sebuah model
jaringan komputer dipakai perintah text yang akan
menginisialisasi sebuah model dan atau design
dari jaringan komputer. Dalam menuliskan
program untuk mevisualisasikan jaringan
komputer tersebut dipakai sebuah skrip dengan
menggunakan bahasa tcl.

Gambar 4 Contoh Grafis Aktifitas Jaringan


Komputer Simulasi

Gambar 1 Contoh Skrip NS-2 Dengan


Menggunakan TCL
Penggunaan NAM (Network Animator) adalah
untuk melakukan visualisasi model jaringan
komputer yang dibuat oleh NS-2. Visualisasi yang
Gambar 5 Contoh Informasi Aktifitas Jaringan
dibuat juga dapat memunculkan aktifitas yang
Komputer yang Disimulasikan
terjadi didalam jaringan komputer sesuai dengan
program yang dibuat didalam NS-2. L. Pengujian
Dalam tahap pengujian yang dilakukan adalah
melakukan pengujian terhadap desain dan
konfigurasi jaringan komputer yang dalam tahap
modelling sudah dibuat, selain itu dengan adanya
2 (dua) buah skenario yang akan dilakukan
percobaan untuk dibandingkan performa dari
masing – masing protokol. Pengujian ini meliputi
beberapa hal penting yang harus dimiliki oleh
sebuah protokol, yaitu :
a. Optimalitas. Sebuah algoritma routing
seharusnya bisa memanfaatkan rute atau
Gambar 2 Network Animator jalur yang paling optimal untuk mengirimkan
paket data ke tujuannya jika tersedia, selain
itu rute yang terbaik bukan berarti rute atau
jalur yang terpendek melainkan memiliki
penundaan (delay) yang minim, merupakan
link yang paling secure dan memberikan
beban optimal kepada rasio performanya.
b. Convergence. Jaringan komputer sekarang
ini sangat dinamis perubahannya, hal ini
disebabkan sering adanya perubahan
didalam topologi jaringan sesuai dengan
kebutuhan komputerisasi yang ada. Dengan
adanya perubahan topologi tersebut maka
sebuah router harus dapat dengan cepat
mengadopsi perubahan tersebut dan
Gambar 3 Contoh Visualisasi Traffik Jaringan melakukan perubahan terhadap routing table
Komputer yang dimilikinya dengan cepat.
c. Stabilitas. Rute yang dihitung oleh sebuah
Penggunaan Tracegraph didalam penelitian ini router haruslah stabil selama minimal kurun
adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih waktu tertentu dan juga tidak responsif

ijns.org - 11
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

terhadap seringnya perubahan informasi hanya pada lingkungan Fakultas Tehnik


routing. Informatika yang terdiri atas 3 (tiga) buah
d. Toleransi kesalahan (fault tolerance) dan laboratorium komputer. Peruntukan laboratorium
loop freeness. Ketika sebuah link terputus komputer tersebut adalah sebagai laboratorium
dan tersambung kembali maka sebuah router pemrograman serta aplikasi komputer sebanyak 2
harus menjaga rute didalam jaringan laboratorium dan laboratorium multimedia
komputernya selalu up to date dengan sebanyak 1 laboratorium. Kelengkapan dari
menggunakan topologi jaringan komputer masing – masing laboratorium tentunya sangat
yang diketahuinya serta berusaha berbeda, hal ini disebabkan peruntukan dari tiap
semaksimal mungkin agar paket yang laboratorium itu sendiri juga berbeda. Seiring
dikirimkan tidak mengalami kesalahan jalur dengan perkembangan kebutuhan maka Fakultas
pengiriman (misrouted) Teknik Komputer dan Fakultas Teknik Elektro juga
Didalam melakukan pengujian terhadap desain membangun laboratorium komputernya yang
jaringan komputer yang sudah dibuat akan jumlah dan kapasitasnya sama dengan yang
dibandingkan kemampuan dari masing – masing dimiliki oleh Fakultas Teknik Informatika. Namun
protokol yang digunakan dengan menerapkan demikian peruntukan dari laboratorium komputer
topologi jaringan yang sama. Pengujian dilakukan dari masing – masing fakultas berbeda. Distribusi
dengan menerapkan skenario perbandingan yang laboratorium komputer dari fakultas Tehnik
sudah direncanakan sebelumnya dalam tahap Informatika, Fakultas Tehnik Komputer dan
perancangan dengan menggunakan parameter – Fakultas Tehnik Elektro adalah sebagai berikut :
parameter pembanding yang juga sudah a. Teknik Informatika. 2 Laboratorium
ditentukan didalam tahap perancangan. Pemrograman dengan jumlah komputer
sebanyak 20 (dua puluh) unit dan 1
M. Kesulitan – Kesulitan Laboratorium Multimedia dengan jumlah
Kesulitan utama dalam penelitian ini adalah komputer sebanyak 10 (sepuluh) unit.
bahwa untuk mendapatkan data yang valid b. Teknik Komputer. 2 Laboratorium
mengenai traffik jaringan komputer di Universitas Pemrograman dengan jumlah komputer
Surakarta dibutuhkan waktu yang tidak bisa sebanyak 30 (tiga puluh) unit dan 1
didapatkan dengan singkat. Hal ini disebabkan Laboratorium Perakitan dan Instalasi
dalam rangka mendapatkan validitas data yang Komputer.
baik maka dilakukan pengambilan data selama c. Fakultas Tehnik Elektro. 2 Laboratorium
kurang lebih 1 (satu) bulan dengan masing – Pemrograman dengan jumlah komputer
masing waktu pengambilan kurang lebih selama sebanyak 30 (tiga puluh) unit dan 1
10 (sepuluh) menit yang kemudian akan dibuat Laboratorium Perangkat Keras.
grafik dari masing – masing variable data yang
ditangkap dan direkam traffiknya didalam jaringan Pada tahun 2002 Fakultas Teknik Informatika,
komputer. Fakultas Teknik Komputer dan Fakultas Teknik
Elektro menggabungkan semua fasilitas
Dari sisi perancangan pengembangan jaringan laboratorium komputer yang dimilikinya sehingga
komputer, kendala yang dihadapi adalah jarak titik terbentuklah jaringan komputer Universitas
pengembangan jaringan komputer yang berbeda Surakarta. Jaringan komputer yang ada sekarang
lantai dan juga berbeda gedung membuat ini terdiri atas 3 (tiga) buah PC Router dengan
pendesainan pengembangan jaringan menggunakan sistem operasi Linux dengan tiap –
memerlukan perhatian khusus. Hal ini disebabkan tiap router memiliki beban client sejumlah 30 unit.
pemilihan media transmisi yang akan dipakai akan Koneksi jaringan komputer menggunakan kabel
terbentur pada persoalan dana dan utamanya RJ45 sebagai media transmisi utamanya.
adalah waktu transmisi data juga akan Penggunaan komputer pada laboratorium
mempengaruhi jaringan komputer itu sendiri. komputer di masing – masing komputer sangat
Selain yang seperti disebutkan diatas, untuk tinggi. Hal ini terbukti dengan padatnya jadwal
mendapatkan nilai perbandingan yang tepat maka penggunaan laboratorium komputer setiap
perlu adanya pengamatan yang sangat teliti harinya. Dengan adanya hal tersebut maka
tentang faktor – faktor dan variable yang seringkali timbul kendala dalam operasional
dipergunakan untuk membandingkan protokol komputer di laboratorium komputer tersebut.
yang akan dipergunakan. Hal ini disebabkan Kendala umum yang terjadi adalah kerusakan
karena pengembangan jaringan komputer yang perangkat keras maupun perangkat lunak serta
dalam jangka panjang akan mencakup ke 7 (tujuh) juga kerusakan instalasi jaringan komputer.
Fakultas maka diperlukan sebuah prototype yang Semua ini terjadi dikarenakan usia dari perangkat
tepat dari rencana pengembangan jaringan keras yang dipergunakan dan juga perkembangan
komputer di Universitas Surakarta itu sendiri. virus yang semakin marak sekarang ini sehingga
terkadang membuat sistem belajar mengajar
menjadi terganggu karena tidak maksimalnya
N. Pengumpulan Data
perangkat yang ada.
Data Kondisi Jaringan Komputer. Jaringan Data Jaringan Komputer
komputer di Universitas Surakarta dibangun Jaringan komputer yang ada di Universitas
secara bertahap sejak tahun 1999 sampai dengan Surakarta terdiri atas 3 (tiga) router dan masing –
saat ini. Awalnya jaringan komputer dibangun masing router terdiri atas 30 client, sedangkan

ijns.org - 12
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

topologi jaringan komputer yang dipakai adalah


star Konektivitas jaringan komputer dari masing
– masing Fakultas Tehnik di Universitas Surakarta
dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan oleh
gambar pada dibawah ini :

Gambar 9 Koneksi Antar PC - Router

Didalam jaringan komputer di Universitas


Surakarta peranan router dijadikan satu dengan
server, sehingga sebuah PC – Router juga
berperan sebagai PC – Server. Spesifikasi dari
perangkat keras yang dipergunakan didalam
jaringan komputer di Universitas Surakarta adalah
sebagai berikut :
1. PC – Router dan PC Server. Pentium IV 2,4
Ghz, Ram 512 Mb, 3 buah Hardisk Segate
Gambar 6 Topologi Jaringan Komputer Baracuda 7200 rpm 40 Gb.
Fakultas Tehnik Informatika 2. Switch Hub. 3 (tiga) buah Lantech Flex
Switch Hub 16 Channel, 3 (tiga) buah
Compex Switch Hub PS2208B 8 Channel, 3
(tiga) buah D-Link Switch Hub 8 Channel.
3. PC – Client Laboratorium Pemrograman.
Pentium III 800 Mhz, Ram 128 Mb, Hardisk
Maxtor 20 Gb.
4. PC – Client Laboratorium Multimedia.
Pentium IV / AMD Barton 3200, Ram 256 Mb,
Hardisk Seagate Baracuda 7200 rpm 40 Gb,
Z VGA 64 Mb.
5. Perangkat Transmisi Jaringan. Kabel UTP
dan Konektor RJ45.

Dalam pengoperasian jaringan komputer di


Gambar 7 Topologi Jaringan Komputer Universitas Surakarta juga dipergunakan berbagai
Fakultas Teknik Komputer perangkat lunak yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar yang dilakukan
dilingkungan Universitas Surakarta. Secara umum
perangkat lunak yang dipergunakan didalam
jaringan komputer di Universitas Surakarta
dibedakan atas :
1. Perangkat Lunak Server dan Router. Sistem
Operasi ÎLinux Slackware 10, Aplikasi
Server (DHCP, FTP, Mail dan lain – lain).
2. Perangkat Lunak Client Laboratorium
Pemrograman Sistem Operasi ÎWindows 98
SE, Microsoft Office, Microsoft Visual Studio
6.0, PHP Triad, Turbo C++ 4.5, Borland
Delphi 4.0, SPSS For Windows, Myob,
Clipper 5.0, Fortran, Turbo Prolog 2.0, Turbo
Gambar 8 Topologi Jaringan Komputer Asembller, Turbo Pascal 7.0, Protel
Fakultas Tehnik Elektro Schematic For Windows
3. Perangkat Lunak Client Laboratorium
Router dari masing – masing Fakultas diletakkan Multimedia adalah Sistem Operasi
pada sebuah ruang yang disebut dengan Ruang ÎWindows XP Profesional SP-1, Corel Draw
Server, koneksi antar router dari masing – masing 11, Adobe Photoshop 7.0, Macromedia
fakultas dapat dilihat seperti pada gambar Application (Flash, Dreamweaver dan
dihalaman berikut : Fireworks), Ulead Cool 3D, Adobe Premierre
6.0, Pinnacle Studio 9.0, Ulead Video Studio
9.0, Sony Vegas Studio 5.0, 3D Studio Max
6.0, Adobe Audition 1.5, Cakewalk Home
Studio 9.0, Net Object Fusion 5.0, Poser 5.0,
Swish Max 3D

ijns.org - 13
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Data Traffik Jaringan Komputer


Pengukuran traffik jaringan komputer di
Universitas Surakarta dilakukan selama kurun
waktu 1 (satu) bulan dan dihitung rata – rata
traffiknya. Parameter yang dilakukan perhitungan
rata – rata adalah Packet Drop dan Packet Delay
terhadap Waktu. Pengamatan traffik jaringan
komputer di Universitas Surakarta dilakukan
dengan menggunakan sebuah perangkat lunak
yang berbasis linux yaitu Ethereal. Kemampuan
dari perangkat lunak ini untuk menangkap
aktivitas jaringan sangat baik dan sangat detail Gambar 13 Informasi Protocol Hierarcy
sehingga parameter Packet Drop, Packet Delay Statistics
terhadap waktu transmisi dapat terukur dengan
baik. Informasi yang dapat ditampilkan oleh Sedangkan informasi yang didapat dari 3 (tiga)
perangkat lunak Etheral dapat dijelaskan seperti buah PC – Router yang ada di jaringan komputer
dalam gambar berikut : di Universitas Surakarta adalah Informasi Byte
Drop dari setiap PC – Router terhadap waktu dan
Informasi Packet Delay dari setiap PC – Router
terhadap waktu.
Informasi yang didapat dari masing – masing PC –
Router kemudian dicatat selama kurun waktu 1
bulan dan kemudian dilakukan perhitungan rata –
rata dari data yang diperoleh dari PC – Router
yang ada di jaringan komputer Universitas
Surakarta. Data hasil pengamatan dengan
menggunakan protokol RIP terdapat pada
lampiran-1. Data rata – rata dari Byte Drop dan
Packet Delay dari PC – Router yang ada di
Gambar 10 Informasi Packet Length Yang
jaringan komputer Universitas Surakarta dapat
Ditangkap
diterangkan seperti pada gambar dihalaman
berikut :

8000

6000
Byte Drop

4000

2000

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (Menit)

Gambar 11 Informasi Graph Analysis Aktivitas Gambar 14 Informasi Packet Drop Jaringan
Jaringan Komputer Di Universitas Surakarta
Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui
bahwa dalam menit pertama setelah dimulai
pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah byte
drop sudah mulai ada. Pada menit kedua yang
secara drastis naik menjadi lebih dari 7000 (tujuh
ribu) byte. Pada menit ketiga jumlah byte drop
sudah mulai berkurang walaupun hanya sedikit
dibawah kisaran 7000 (tujuh ribu) byte, namun
pada menit keempat jumlah byte drop justru agak
naik sedikit diatas 7000 (tujuh ribu) byte dan pada
menit kelima jumlah byte drop semakin menurun
sampai dengan menit kesepuluh.

Gambar 12 Informasi Traffik Yang Ditangkap

ijns.org - 14
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah byte


80 drop sudah mulai ada dan jumlahnya sudah
melebihi kisaran 3000 (tiga ribu) byte. Pada menit
60
kedua jumlah byte yang drop menjadi berkurang

Paket Delay
40 dibawah 3000 (tiga ribu) byte. Pada menit ketiga
20 jumlah byte drop sudah justru agak naik menjadi
sekitar 3000 (tiga ribu), namun pada menit
0
keempat jumlah byte drop justru menurun kembali
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (Menit)
dibawah 3000 (tiga ribu) dan pada menit kelima
jumlah byte drop kembali naik sedikit walaupun
sudah dibawah kisaran 3000 (tiga ribu)
Gambar 15 Informasi Paket Delay Jaringan byte.Sedangkan pada menit keenam sampai
KomputerDi Universitas Surakarta dengan menit kesepuluh jumlah byte drop
memiliki kecenderungan untuk naik dan turun
Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui 3000 byte – 2500 byte.
bahwa dalam menit pertama setelah dimulai
pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah
paket delay sudah mulai ada dan jumlah paket 60
yang tertunda atau biasa dikenal dengan antrian 50
paket jumlahnya sudah melebihi kisaran 70 (tujuh

Paket Delay
40
puluh) paket. Pada menit kedua justru jumalah 30
paket yang tertunda jumlahnya menurun menjadi
20
dibawah kisaran 50 (lima puluh) paket. Pada
10
menit ketiga jumlah paket yang tertunda semakin
menurun menjadi dibawah kisaran 40 (empat 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
puluh), namun pada menit keempat jumlah paket
Waktu (Menit)
yang tertunda justru agak naik sedikit diatas 40
(empat puluh) paket dan pada menit kelima
jumlah paket drop semakin menurun sampai
dengan menit kesepuluh. Gambar 17 Informasi Paket Delay Dengan
Menggunakan OSPF Di Jarkom UNSA
Didalam melakukan pengumpulan data traffik
jaringan komputer perlu adanya perbandingan Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui
data traffik jaringan yang menerapkan protokol bahwa dalam menit pertama setelah dimulai
OSPF itu sendiri, sehingga dapat diketahui secara pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah
pasti apakah dengan kondisi yang sama sekarang paket delay sudah mulai ada dan jumlahnya
ini jika dipergunakan protokol yang berbeda akan sudah melebihi kisaran 40 (empat puluh) paket.
memberikan efek maupun perbedaan terhadap Pada menit kedua jumlah paket delay menjadi
konektifitas transmisi data didalam jaringan bertambah diatas 50 (lima puluh) paket. Pada
komputer. Dari konfigurasi jaringan komputer yang menit ketiga jumlah paket delay justru agak turun
ada maka dilakukan sedikit perubahan guna sedikit dibawah kisaran 50 (lima puluh) paket,
melakukan pergantian routing protokol. namun pada menit keempat jumlah paket delay
Perubahan yang dimaksud adalah dengan justru naik hampir mendekati kisaran 60 (enam
melakukan instalasi sebuah perangkat lunak yaitu puluh) paket dan pada menit kelima, keenam dan
Zebra yang berbasis linux kesemua router yang tujuh jumlah paket drop semakin menurun menjadi
ada di jaringan komputer di Universitas Surakarta. dibawah 40 (empat puluh) paket. Sedangkan pada
Data – data hasil pengamatan dengan menit kedelapan jumlah paket delay sedikit naik
menggunakan protokol OSPF terdapat di diatas 40 (empat puluh) paket. Pada menit
lampiran-2. Hasil dari perubahan tersebut dapat kesembilan jumlah paket delay sedikit turun dan
terlihat seperti gambar pada halaman berikut ini : pada menit kesepuluh jumlah paket delay semakin
naik mendekati kisaran 50 (lima puluh) paket.
Data Rencana Pengembangan Jaringan
3500
3000 Komputer
2500 Saat ini jaringan komputer yang ada di Universitas
Byte Drop

2000 Surakarta baru mengkoneksikan 3 (tiga) dari 7


1500
1000
(tujuh) Fakultas yang ada di Universitas
500 Surakarta. Seiring dengan adanya peningkatan
0 kebutuhan untuk dapat mempermudah proses
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kegiatan belajar mengajar dan administrasi baik
Waktu (Menit) dari masing – masing Jurusan, Fakultas maupun
dalam skala Universitas maka jaringan komputer
yang ada harus dikembangkan. Hal ini terbukti
Gambar 16 Informasi Byte Drop Dengan dengan adanya keinginan dari pihak Rektorat
Menggunakan OSPF Di Jarkom UNSA yang sangat membutuhkan data administrasi
Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui keuangan, kegiatan harian maupun aktifitas
bahwa dalam menit pertama setelah dimulai mahasiswa yang ada di lingkungan Universitas

ijns.org - 15
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Surakarta guna perencanaan program – program dikumpulkan maka dapat dibuat sekumpulan
Universitas maupun bagi proses Akreditasi yang pertanyaan yang berkaitan dengan adanya
merupakan hal terpenting bagi sebuah instansi rencana pengembangan jaringan komputer di
pendidikan swasta. Dalam melakukan penelitian Universitas Surakarta, pertanyaan tersebut adalah
ini, berbagai sumber informasi yang sebagai berikut :
memungkinkan untuk memperoleh kejelasan
mengenai rencana pengembangan jaringan 1) Pemenuhan kebutuhan yang bagaimanakah
komputer di Universitas Surakarta sudah nantinya akan berusaha untuk dipenuhi
didapatkan. Hasil dari pengumpulan informasi dengan adanya pengembangan jaringan
tersebut antara lain : komputer di Universitas Surakarta ?
2) Sejauhmana peranan jaringan komputer yang
o Jaringan komputer yang ada dilingkungan akan dikembangkan akan dapat memenuhi
Universitas Surakarta akan dikembangkan kebutuhan yang diperlukan oleh Universitas
untuk dapat dipergunakan oleh seluruh Surakarta ?
Fakultas yang ada di Universitas 3) Dapatkah perangkat jaringan komputer yang
Surakarta, ada sekarang ini lebih dimaksimalkan
o Kondisi jaringan komputer yang sudah ada fungsinya untuk pemenuhan kebutuhan
saat ini, harus dimaksimalkan terlebih komunikasi maupun sharring data dalam
dahulu utamanya dalam hal koneksi antar rangka untuk memperlancar proses belajar
client yang dibeberapa tempat sudah tidak mengajar dan proses administrasi baik secara
layak pakai, internal Jurusan, Fakultas maupun
o Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat Universitas ?
keras yang akan dipergunakan dari masing 4) Dapatkah sistem administrasi jaringan
– masing Fakultas yang ada dilingkungan komputer yang ada dipergunakan untuk
Universitas Surakarta sangatlah berbeda memenuhi kebutuhan yang akan datang
sehingga perangkat yang nantinya akan setelah dilakukannya pengembangan jaringan
disediakan juga akan berbeda baik dari sisi komputer di Universitas Surakarta ?
jumlah perangkat maupun dari sisi dana, 5) Dengan adanya kebutuhan yang berbeda dari
o Pengembangan jaringan komputer masing – masing Fakultas yang ada
dilingkungan Universitas Surakarta harus dilingkungan Universitas Surakarta dan
mempertimbangkan sisi ekonomi. dengan adanya keterbatasan dalam soal
Maksudnya, dalam melakukan pendanaan maka solusi yang bagaimanakah
pengembangan jaringan komputer harus dapat dipergunakan untuk dapat
mempertimbangkan dana yang ada mengakomodir kebutuhan yang ada dengan
dengan kebutuhan yang diperlukan kemampuan yang dimiliki oleh yayasan ?
sehingga alokasi bagi masing – masing Semua pertanyaan tersebut diatas, pada
Fakultas dapat berbeda. intinya adalah semua permasalahan yang akan
o Dalam melakukan pengembangan jaringan dihadapi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
komputer perlu adanya pemusatan dan rencana pengembangan jaringan komputer
kegiatan dari masing – masing Fakultas dilingkungan Universitas Surakarta. Berdasarkan
untuk mempermudah proses pengawasan data yang diperoleh dalam penelitian ini maka
maupun proses sharing data, pertanyaan yang ada dapat jawab sebagai berikut
o Dengan adanya sistem administrasi :
jaringan komputer yang ada saat ini perlu
adanya peninjauan ulang agar supaya a. Kebutuhan utama yang diperlukan oleh
pemenuhan kebutuhan akan konektivitas Universitas Surakarta adalah adanya
yang terbaik dari dan ke client didalam kemudahan dalam melakukan pengawasan
jaringan komputer di Universitas Surakarta dan monitoring proses belajar mengajar dan
dapat terpenuhi secara maksimal, administrasi utamanya adalah administrasi
o Proses pengembangan jaringan komputer keuangan yang merupakan tulang punggung
dilingkungan Universitas Surakarta akan utama dalam menjalankan kegiatan, sehingga
dilakukan secara bertahap sesuai dengan semua data yang semua hanya terpusat pada
tingkat kebutuhan Fakultas yang ada dan masing – masing fakultas dapat diakses
kemampuan dari yayasan. secara langsung oleh pihak Rektorat guna
menentukan kebijakan yang akan diterapkan.
O. Analisis Kebutuhan b. Jaringan komputer yang sudah ada saat ini
dirasakan oleh pihak Rektorat sebagai
Setelah semua data yang dibutuhkan sebuah sarana untuk dapat menunjang
terkumpulkan maka tahap yang berikutnya adalah semua kegiatan Universitas guna mencapai
tahap analisa kebutuhan. Dalam tahap ini semua hasil semaksimal mungkin sehingga
data yang sudah diperoleh akan dilakukan analisis sangatlah perlu adanya pengembangan
untuk menemukan inti persoalan atau kebutuhan jaringan komputer guna mempermudah
utama dan jika memungkinkan akan mencoba proses monitoring maupun sharring data
untuk menemukan solusi pemecahannya. Dalam utamanya dalam rangka proses Akreditasi.
hubungannya dengan perancangan c. Perangkat jaringan komputer yang sudah ada
pengembangan jaringan komputer di Universitas dilingkungan Universitas Surakarta masih
Surakarta, berdasarkan data yang sudah dapat dipergunakan, hanya saja perlu adanya

ijns.org - 16
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

penambahan perangkat maupun perubahan dihasilkan sebuah perencanaan pengembangan


konfigurasi guna pemenuhan kebutuhan akan jaringan komputer dilingkungan Universitas
komunikasi maupun sharring data dari Surakarta yang tepat sasaran dan sesuai dengan
masing – masing Jurusan dan Fakultas kebutuhan dan kemampuan.
kepada lingkup Universitas.
d. Sistem administrasi jaringan komputer yang P Perancangan Pengembangan Jaringan
dipergunakan sekarang ini adalah sistem Komputer
administrasi jaringan dengan menggunakan Tahap perancangan pengembangan jaringan
PC – Router dan memakai Sistem Operasi komputer merupakan tahapan yang akan
Linux serta menerapkan protokol pengelolaan menindaklanjuti hasil analisis kebutuhan.
jaringan komputer Routing Information Berdasarkan data yang diperoleh dari analisis
Protocol (RIP). Untuk mengadopsi rencana kebutuhan didapatkan informasi bahwa topologi
pengembangan jaringan komputer maka jaringan komputer yang dipergunakan harus
diperlukan sebuah uji coba kemampuan dari dilakukan modifikasi agar dapat memenuhi
protokol RIP untuk mengadopsi kebutuhan dari pengembangan jaringan komputer
perkembangan jaringan komputer yang ada. yang nantinya akan memiliki jumlah client yang
Untuk menekan biaya percobaan maka jauh lebih besar. Oleh karena itu, dalam rangka
pengujian kemampuan protokol pengelolaan pengembangan jaringan komputer di Universitas
jaringan komputer ini harus dilakukan secara Surakarta maka perlu adanya sedikit perubahan
modelling atau simulasi, jika dalam dari topologi jaringan komputer untuk
melakukan simulasi atau modelling ternyata mempersiapkan pengembangan jaringan
didapatkan protokol RIP tidak mampu komputer tersebut.
menangani pemenuhan kebutuhan
pengembangan jaringan komputer maka Perubahan pada topologi jaringan komputer di
harus dicari protokol pengelolaan jaringan Universitas Surakarta akan berubah dari hanya
komputer lain yang dapat sekiranya terdapat 3 (tiga) buah router menjadi 7 (tujuh)
memenuhi kebutuhan pengembangan buah router yang akan dipergunakan didalam
jaringan komputer. Dalam penelitian ini, jaringan komputer di Universitas Surakarta.
berdasarkan informasi, jurnal dan penelitian Perubahan koneksi dan penambahan perangkat
yang sudah pernah dilakukan maka alternatif PC – Router sesuai dengan kebutuhan adanya
protokol pengelolaan jaringan yang akan pemusatan sistem administrasi dari masing –
diikut sertakan dalam uji coba pengembangan masing Fakultas dan juga akan mempermudah
jaringan komputer adalah protocol Open koordinasi yang dilakukan oleh Rektorat.
Shortest Path First (OSPF). Kedua protokol Rancangan pengembangan jaringan komputer di
ini akan dibandingkan kemampuannya dalam Universitas Surakarta dapat digambarkan seperti
mengadopsi perkembangan jaringan yang gambar dibawah ini :
ada dilingkungan Universitas Surakarta.
e. Kebutuhan akan adanya kemudahan dalam
melakukan monitoring maupun dalam hal
sharring data dalam jaringan komputer di
Universitas Surakarta yang sangat tinggi
namun dalam sisi lain juga adanya
keterbatasan kemampuan yayasan dalam
penemuhan kebutuhan maka rencana
pengembangan jaringan komputer di
Universitas Surakarta harus dilakukan secara
bertahap berdasarkan kebutuhan Gambar 18 Rancangan Koneksi PC-Router
penggunaan jaringan komputer. Namun
demikian dalam rangka proses belajar Dalam gambar tersebut diatas, dapat terlihat
mengajar maka pengadaan perangkat keras bahwa koneksi utama atau Backbone dari koneksi
juga akan dilakukan secara bertahap sesuai jaringan komputer di Universitas Surakarta sedikit
dengan dana yang dimiliki oleh yayasan yang berbeda dengan kondisi awal jaringan komputer di
mengelola Universitas Surakarta Universitas Surakarta. Hal ini disebabkan karena
letak dari masing – masing Fakultas yang berbeda
Berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang ada lantai dan bahkan berbeda gedung sehingga
maka rencana pengembangan jaringan komputer mengakibatkan adanya perubahan mendasar
di Universitas Surakarta membutuhkan sebuah dalam melakukan perancangan pengembangan
pembuktian pengembangan jaringan komputer jaringan komputer di Universitas Surakarta.
yang valid, dalam hal ini adalah dengan jalan Fakultas Tehnik Informatika, Fakultas Tehnik
dilakukannya simulasi atau modelling Komputer dan Fakultas Tehnik Elektro terletak
pengembangan jaringan komputer yang dapat dalam 1 (satu) gedung yang sama yaitu gedung
mencapai hasil maksimal dengan dana seminimal U, namun berbeda lantai. Sedangkan untuk
mungkin. Dengan adanya simulasi atau modeling Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
pengembangan jaringan komputer diharapkan Politik, Fakultas Sastra dan Fakultas Hukum
hasil dari simulasi atau modeling pengembangan terletak pada gedung yang berbeda yaitu gedung
jaringan komputer di Universitas Surakarta dapat E.

ijns.org - 17
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Penggunaan PC – Router pada masing – masing Skenario perbandingan yang dibuat juga
fakultas tehnik telah diorganisir didalam satu berdasarkan jumlah client minimal dan jumlah
ruang bersama yang dinamakan dengan ruang client maksimal yang nantinya akan dimiliki oleh
server tehnik yang terletak digedung U, jaringan komputer di Universitas Surakarta.
sedangkan untuk 4 (empat) Fakultas yang lain Dengan demikian akan terdapat 8 (delapan)
juga akan dipusatkan dalam sebuah ruang yang macam hasil simulasi dengan terbagi atas 2
sama namun pada gedung yang berbeda. kategori yaitu Kategori protokol RIP dan Kategori
Pemusatan ruang ini dimaksudkan untuk protokol OSPF.
mempermudah dalam mengorganisasikan
administrasi jaringan komputer pada masing – Masing – masing kategori terdiri atas 2 (dua)
masing Fakultas dan juga untuk melakukan macam sub kategori, yaitu :
perawatan maupun pengawasan pada masing – 1. Sub kategori jumlah masing – masing client
masing jaringan komputer ditiap – tiap Fakultas. dari PC – Router adalah sebanyak 10
PC – Router yang dipergunakan pada masing – (sepuluh) dengan total client adalah 70 dan
masing Fakultas juga merupakan PC – Server 2. Sub kategori jumlah masing – masing client
yang artinya bahwa setiap PC – Router yang dari PC – Router adalah sebanyak 30 (tiga
dipergunakan akan merangkap tugasnya sebagai puluh) dengan total client 210.
penyedia data dan aplikasi yang dibutuhkan oleh
masing – masing Fakultas.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat
Setiap PC – Router dan PC – Server yang ada sejauh mana kemampuan dari masing – masing
didalam jaringan komputer di Universitas protokol dalam merutekan paket data didalam
Surakarta direncanakan akan mempunyai jumlah jaringan komputer dengan beban client dari
minimal client adalah 10 (sepuluh) unit komputer masing – masing PC – Router secara minimal
dan jumlah maksimal client adalah 30 (tiga puluh) maupun secara maksimal dalam durasi waktu
unit komputer, sehingga secara keseluruhan tertentu.
jumlah client yang dimiliki oleh jaringan komputer
di Universitas Surakarta adalah minimal 70 (tujuh Q Desain Simulasi atau Modelling Jaringan
puluh) unit komputer dan maksimal 210 (dua ratus Komputer
sepuluh) unit komputer dengan ditambah 7 (tujuh) Setelah melakukan tahap perancangan, maka
buah unit PC – Router yang juga merupakan PC – tahap yang berikutnya adalah melakukan tahap
Server. Tentunya dengan adanya perbedaan modelling jaringan komputer. Tahap modelling
jumlah client yang sangat besar tersebut akan jaringan komputer ini dilakukan untuk
membutuhkan sebuah Routing Protocol yang meminimalisir biaya dan kerusakan yang dapat
terbaik guna memenuhi kebutuhan akan terjadi pada perangkat keras jaringan komputer
pertukaran data dari masing – masing client yang baik yang disebabkan faktor alam maupun faktor
terdapat didalam jaringan komputer Universitas human error. Dalam tahap ini digunakan 3 (tiga)
Surakarta. buah software yaitu : Network Simulator-2 (NS-
Kebutuhan akan Routing Protocol yang dapat 2), Network Animator (NAM) dan Tracegraph.
mengadopsi kebutuhan akan pertukaran data Dalam melakukan simulasi jaringan komputer
tersebut sangat penting, hal ini disebabkan maka simulasi ini akan mengacu kepada dua
dengan menggunakan asumsi penggunaan buah skenario perbandingan yang telah dibuat
seperti pada saat sekarang ini yang sangat tinggi pada tahap perancangan. Desain perbandingan
maka sebuah Routing Protocol yang terbaik protokol ini akan terbagi kedalam 2 (dua) macam
sangatlah diperlukan. Dalam rangka memenuhi jumlah beban client dari masing – masing PC –
kebutuhan akan protokol routing yang terbaik Router. Desain perbandingan protokol itu adalah
maka akan dibandingkan antara protokol Routing sebagai berikut :
Information Protocol (RIP) dengan Open
Shortest Path First (OSPF). Perbandingan • Router Flap (Jumlah Client 70 / Protokol RIP)
protokol tersebut dikarenakan protokol routing • Masing – masing PC router terdiri atas 10
yang dipergunakan sekarang ini adalah RIP, client,
sedangkan protokol OSPF merupakan alternatif • Kapasitas link bandwidth dari masing –
protokol yang akan diterapkan jika protokol RIP masing dari client ke PC – Router adalah 2
tidak mampu mengatasi ataupun memberikan Mb dengan delay 10 ms,
hasil seperti yang diharapkan. • Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC –
Router ke PC – Router yang lain adalah 20
Perbandingan protokol yang akan dilakukan
Mb dengan delay 10 ms,
terhadap protokol RIP dan OSPF dilakukan
secara simulasi atau modelling jaringan komputer • Protokol yang dipergunakan adalah RIP,
dengan menggunakan beberapa skenario • Terdapat 6 (enam) client yang melakukan
perbandingan. Skenario perbandingan transmisi data dengan jenis data UDP yaitu
kemampuan protokol yang digunakan adalah dari client 75 ke 8, 65 ke 18, 48 ke 28, 10 ke
sebagai Routing Flap dan Network Overload 38, 12 ke 50 dan 30 ke 40. Masing – masing
karena Flooding. ukuran paket UDP yang dikirimkan adalah
500,
• Interval pengiriman paket adalah 0.005 detik,

ijns.org - 18
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

• Terdapat 6 (enam) client yang melakukan Waktu pengamatan simulasi adalah 10


o
transmisi data dengan jenis data TCP yaitu detik
dari client 76 ke 7, 66 ke 17, 47 ke 27, 9 ke o Pada detik 0,1 paket data UDP
37, 11 ke 49 dan 29 ke 39, 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 dan 12 mulai
• Waktu pengamatan simulasi adalah 10 dt ditransmisikan,
o Pada detik 0,2 paket data TCP
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 dan 12 mulai
ditransmisikan,
™ Router Flap (Jumlah Client 210 / Protokol
OSPF)
• Masing – masing PC router terdiri atas
30 client,
• Kapasitas link bandwidth dari masing –
masing dari client ke PC – Router adalah
Gambar 19 Desain Koneksi Antar Router 2 Mb dengan delay 10 ms,
Didalam Simulasi Dengan Protokol RIP • Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC
– Router ke PC – Router yang lain
• Router Flap (Jumlah Client 70 / Protokol adalah 20 Mb dengan delay 10 ms,
OSPF) • Protokol yang dipergunakan adalah
• Masing – masing PC router terdiri atas 10 OSPF,
client, • Waktu pengamatan simulasi adalah 10
• Kapasitas link bandwidth dari masing – detik
masing dari client ke PC – Router adalah 2 ™ Router Network (Jumlah Client 70 / Protokol
Mb dengan delay 10 ms, RIP)
• Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC – • Masing – masing PC router terdiri atas
Router ke PC – Router yang lain adalah 20 10 client,
Mb dengan delay 10 ms, • Kapasitas link bandwidth dari masing –
• Protokol yang dipergunakan adalah OSPF, masing dari client ke PC – Router adalah
• Terdapat 6 (enam) client yang melakukan 1 Mb dengan delay 10 ms,
transmisi data dengan jenis data UDP yaitu • Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC
dari client 75 ke 8, 65 ke 18, 48 ke 28, 10 ke – Router ke PC – Router yang lain
38, 12 ke 50 dan 30 ke 40. Masing – masing adalah 10 Mb dengan delay 10 ms,
ukuran paket UDP yang dikirimkan adalah Protokol yang dipergunakan adalah RIP,
500, • Interval pengiriman paket adalah 0.005
• Masing – masing ukuran paket UDP yang detik,
dikirimkan adalah 500,
• Interval pengiriman paket adalah 0.005 detik,
• Terdapat 6 (enam) client yang melakukan
transmisi data dengan jenis data TCP yaitu
dari client 76 ke 7, 66 ke 17, 47 ke 27, 9 ke
37, 11 ke 49 dan 29 ke 39,
• Waktu pengamatan simulasi adalah 10 detik

Gambar 21 Desain Koneksi Antar Router


Didalam Simulasi Dengan Protokol RIP
™ Pada detik 0,1 paket data UDP 1,2,3,4,5 dan
6 mulai ditransmisikan,
™ Pada detik 0,2 paket data TCP 1,2,3,4,5 dan
6 mulai ditransmisikan,
Gambar 20 Desain Koneksi Antar Router ™ Router Network (Jumlah Client 70 / Protokol
Didalam Simulas Dengan Protokol OSPF OSPF)
• Masing – masing PC router terdiri atas
¾ Router Flap (Jumlah Client 210 / Protokol 10 client,
RIP) • Kapasitas link bandwidth dari masing –
o Masing – masing PC Router terdiri atas 30 masing dari client ke PC – Router adalah
client, 1 Mb dengan delay 10 ms,
o Kapasitas link bandwidth dari masing – • Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC
masing dari client ke PC – Router adalah 2 – Router ke PC – Router yang lain
Mb dengan delay 10 ms, adalah 10 Mb dengan delay 10 ms,
o Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC – Protokol yang dipergunakan adalah RIP,
Router ke PC – Router yang lain adalah 20 Waktu pengamatan simulasi adalah 10
Mb dengan delay 10 ms, detik

ijns.org - 19
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Gambar 22 Desain Koneksi Antar Router


Didalam Simulas Dengan Protokol OSPF
Gambar 23 Informasi Hasil Simulasi Jaringan
¾ Router Network (Jumlah Client 210 / Protokol Komputer Skenarip Rip Flap-10
RIP)
• Masing – masing PC Router terdiri atas Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan
30 client, menggunakan skenario Rip Flap dan jumlah total
• Kapasitas link bandwidth dari masing – client 70 didapatkan informasi adalah Jumlah
masing dari client ke PC – Router adalah Paket terkirim adalah 30838 paket,
1 Mb dengan delay 10 ms,
• Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC
– Router ke PC – Router yang lain
adalah 10 Mb dengan delay 10 ms,
• Protokol yang dipergunakan adalah RIP,
™ Router Network (Jumlah Client 210 / Protokol
OSPF)
• Masing – masing PC router terdiri atas
30 client,
• Kapasitas link bandwidth dari masing –
masing dari client ke PC – Router adalah
1 Mb dengan delay 10 ms, Gambar 24 Byte Drop Selama Simulasi RIP-
• Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC Flap-10
– Router ke PC – Router yang lain
adalah 10 Mb dengan delay 10 ms, ¾ Router Flap dengan Client 70 Protokol
• Protokol yang dipergunakan adalah OSPF.
OSPF,

R. Pengujian
Dalam tahap pengujian yang dilakukan adalah
melakukan pengujian terhadap desain dan
konfigurasi jaringan komputer yang dalam tahap
modelling sudah dibuat. Pengujian ini meliputi
bagaimana tingkat stabilitas transmisi data,
konfigurasi jaringan dan koneksi antar client
didalam modelling jaringan komputer. Hasil Gambar 25 Informasi Hasil Simulasi Jaringan
pengujian simulasi jaringan tersebut akan diolah Skenarip OSPF Flap-10
dan ditampilkan oleh Tracegraph dalam bentuk
Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan
informasi berupa grafis dan informasi aktifitas
menggunakan skenario OSPF Flap dan jumlah
jaringan. Informasi yang diperoleh adalah sebagai
total client 70 didapatkan informasi Router Flap
berikut ini :
dengan Client 210 Protokol RIP.
¾ Router Flap dengan Client 70 Protokol
RIP.

Gambar 27 Informasi Hasil Simulasi Jaringan


Komputer Skenarip Rip Flap-30

ijns.org - 20
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan


menggunakan skenario RIP Flap dan jumlah total
client 210 didapatkan informasi sebagai berikut :
Jumlah paket yang terkirim adalah 50379 (lima
puluh ribu tiga ratus tujuh puluh sembilan) paket,
™ Jumlah paket drop adalah 6240 (enam ribu
dua ratus empat puluh) paket,
™ Jumlah paket loss adalah 1844 (seribu
delapan ratus empat puluh empat) paket dan
™ End to End Delay rata – rata simulasi adalah
0,045 (nol koma nol empat lima) detik.

Gambar 30 Paket Drop Selama Simulasi OSPF


–Flap-30
Router Network Client 70 Protokol RIP

Gambar 28 Paket Drop Selama Simulasi RIP –


Flap-30
¾ Router Flap dengan Client 210 Protokol
OSPF
Gambar 31 Informasi Hasil Simulasi Jaringan
Skenarip RIP Network-10
Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan
menggunakan skenario RIP Network dan jumlah
total client 70 didapatkan informasi sebagai
berikut :
a. Jumlah paket yang terkirim adalah 19148
(sembilan belas ribu seratus empat puluh
delapan) paket,
b. Jumlah paket drop adalah 5055 (lima ribu
lima puluh lima) paket,
Gambar 29 Informasi Hasil Simulasi Jaringan c. Jumlah paket loss adalah 0 (nol) paket dan
Skenarip OSPF Flap-30 d. End to End Delay rata – rata simulasi adalah
0,053 (nol koma nol lima tiga) detik.
Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan
menggunakan skenario OSPF Flap dan jumlah
total client 210 didapatkan informasi sebagai
berikut :
a. Jumlah paket yang terkirim adalah 57798
(lima puluh tujuh ribu tujuh ratus sembilan
puluh delapan) paket,
b. Jumlah paket drop adalah 987 (sembilan
ratus delapan puluh tujuh) paket,
c. Jumlah paket loss adalah 995 (sembilan ratus
sembilan puluh lima) paket dan
d. End to End Delay rata – rata simulasi adalah Gambar 32 Paket Drop Selama Simulasi RIP-
0,049 (nol koma nol empat sembilan) detik. Network-10
Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan
menggunakan skenario RIP Network dan jumlah
total client 210 didapatkan informasi sebagai
berikut :
- Jumlah paket yang terkirim adalah 36158
(tiga puluh enam ribu seratus lima puluh
delapan) paket,

ijns.org - 21
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

- Jumlah paket drop adalah 13565 (tiga


belas ribu lima ratus enam puluh lima)
paket,
- Jumlah paket loss adalah 12 (dua belas)
paket dan
- End to End Delay rata – rata simulasi
adalah 0,051 (nol koma nol lima satu)
detik.

Gambar 35 Throughput Paket Drop Dalam


OSPF-Network-30
S. Pembahasan
Penelitian mengenai pengembangan jaringan
komputer dengan membandingkan protokol RIP
dan protokol OSPF menggunakan simulasi atau
modelling jaringan komputer ini dilakukan
berdasarkan kebutuhan akan adanya sebuah
protokol yang handal dalam melakukan
Gambar 33 Paket Drop Selama Simulasi RIP-
administrasi jaringan komputer dalam rangka
Network-30
perluasan jaringan komputer yang dimiliki oleh
¾ Router Network dengan Client 210 Universitas Surakarta. Perbandingan kemampuan
Protokol OSPF protokol dalam penelitian ini dilakukan melalui 2
(dua) buah skenario yaitu Router Flap dan Router
Network. Masing – masing skenario akan
memberikan gambaran mengenai kinerja dari
protokol yang dibandingkan.
Dari hasil simulasi jaringan dengan menggunakan
skenario Router Flap sejak gambar 4.18 sampai
dengan gambar 4.26 dapat diperoleh gambaran
sementara bahwa dengan jumlah client yang
relatif kecil yaitu 70 client dengan menggunakan
protokol RIP menghasilkan packet drop sebanyak
75 (tujuh puluh lima) paket dan paket loss
sebanyak 103 (seratus tiga) paket sedangkan jika
Gambar 34 Informasi Hasil Simulasi Jaringan menggunakan protokol OSPF menghasilkan
Skenarip OSPF-Network-30 packet drop sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) paket
dan paket loss sebanyak 72 (tujuh puluh dua.
Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan Secara sepintas memang terlihat dengan
menggunakan skenario OSPF Network dan menggunakan protokol OSPF akan memiliki paket
jumlah total client 210 didapatkan informasi drop yang lebih besar jika dibandingkan dengan
sebagai berikut : menggunakan protokol RIP, namun demikian
- Jumlah paket yang terkirim adalah 43161 jumlah paket loss yang dimiliki oleh protokol
(empat puluh tiga ribu seratus enam OSPF jauh lebih kecil dibandingkan dengan
puluh satu) paket, protokol RIP. Dalam jumlah client yang lebih besar
- Jumlah paket drop adalah 6436 (enam maka perbedaan tersebut semakin nampak.
ribu empat ratus tiga puluh enam) paket, Dalam simulasi jaringan komputer dengan
- Jumlah paket loss adalah 683 (enam menggunakan skenario Router Flap yang memiliki
ratus delapan puluh tiga) paket dan jumlah client sebanyak 210 (dua ratus sepuluh)
- End to End Delay rata – rata simulasi client maka kinerja dari masing – masing protokol
adalah 0,053 (nol koma nol lima tiga) benar – benar teruji. Hal ini nampak dari jumlah
detik. packet drop yang dimiliki oleh protokol RIP
sebanyak 50379 (lima puluh ribu tiga ratus tujuh
puluh sembilan) paket dan paket loss sebanyak
1844 (seribu delapan ratus empat puluh empat)
paket sedangkan protokol OSPF memiliki packet
drop sebanyak 987 (sembilan ratus delapan puluh
tujuh) paket dan packet loss sebanyak 995
(sembilan ratus sembilan puluh lima) paket.
Berdasarkan informasi simulasi jaringan dengan
skenario Router Flap tersebut dapat terlihat

ijns.org - 22
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

bahwa jika jumlah client semakin besar maka protokol RIP dengan jumlah client 70 (tujuh puluh)
paket drop yang dimiliki oleh protokol RIP lebih jumlah paket drop dari OSPF lebih banyak
banyak jika dibandingkan dengan menggunakan dibandingkan dengan jaringan komputer dengan
protokol OSPF. Hal tersebut juga secara tidak menggunakan OSPF, namun sewaktu jumlah
langsung menjelaskan mengapa protokol RIP clientnya mencapai 210 (dua ratus sepuluh) maka
memiliki nilai End to End delay yang lebih kecil kondisi tersebut menjadi terbalik yaitu jumlah
jika dibandingkan dengan protokol OSPF, karena paket drop didalam jaringan komputer yang
mayoritas paket data yang dikirimkan didalam menggunakan protokol RIP menjadi jauh lebih
protokol RIP tidak mencapai tujuan didalam besar dibandingkan dengan jaringan komputer
simulasi jaringan komputer tersebut. yang menggunakan protokol OSPF. Dengan
demikian didalam jaringan komputer yang memiliki
Dari hasil simulasi jaringan dengan menggunakan jumlah cleint yang banyak maka protokol RIP
skenario Router Network sejak gambar 4.42 akan lebih banyak mengalami kegagalan dalam
sampai dengan gambar 4.65 dapat diperoleh mengirimkan paket datanya (Packet Drop / Paket
gambaran sementara bahwa dengan jumlah client yang gagal dikirimkan sampai ketujuannya dan
yang relatif kecil yaitu 70 client dengan harus dikirimkan ulang) jika dibandingkan dengan
menggunakan protokol RIP menghasilkan packet jaringan komputer yang menggunakan protokol
drop sebanyak 5055 (lima ribu lima puluh lima) OSPF. Didalam skenario Router Network juga
paket dan paket loss sebanyak 0 (nol) paket terlihat hal yang sama yaitu jaringan komputer
sedangkan jika menggunakan protokol OSPF yang menggunakan protokol RIP akan lebih
menghasilkan packet drop sebanyak 211 (dua banyak mengalami kegagalan dalam mengirimkan
ratus sebelas) paket dan paket loss sebanyak 0 paket datanya. Berdasarkan sebuah jurnal yang
(nol). Secara sepintas memang terlihat dengan ditulis oleh Arif Hamdani Gunawan diinternet
menggunakan protokol OSPF akan memiliki dengan judul Quality of Service dalam Data
packet drop yang jauh lebih kecil jika Komunikasi(http://www.gematel.com/Edisi40/Ana
dibandingkan dengan menggunakan protokol RIP, lisis%20Teknologi/analisis1-e.html) yang
namun demikian jumlah packet loss yang dimiliki mengatakan bahwa drop paket berarti menuntut
oleh protokol OSPF dibandingkan dengan protokol adanya retransmisi, dan ini akan menimbulkan
RIP adalah sama yaitu 0 (nol). Dalam jumlah suatu fenomena baru yang dikenal dengan Global
client yang lebih besar maka perbedaan tersebut Synchronization. Global Synchronization
semakin nampak. terjadi, karena interaksi dari mekanisme di layer
Dalam simulasi jaringan komputer dengan atas dari TCP/IP, yang disebut dengan sliding
menggunakan skenario Router Network yang window. Jika blok – blok data berhasil dikirimkan
memiliki jumlah client sebanyak 210 (dua ratus tanpa adanya error, maka window atau jendela
sepuluh) client maka kinerja dari masing – masing akan maju ke blok berikutnya, untuk kemudian
protokol benar – benar teruji. Hal ini nampak dari mengirimkan blok data selanjutnya, sehingga hal
jumlah packet drop yang dimiliki oleh protokol RIP ini dinamakan Sliding Window. Jika error terjadi
sebanyak 13565 (tiga belas ribu lima ratus enam saat pengiriman, maka window akan bergerak
puluh lima) paket dan paket loss sebanyak 12 mundur untuk mengirimkan kembali blok yang
(dua belas) paket sedangkan protokol OSPF mengalami error. Komunikasi ini akan
memiliki packet drop sebanyak 6436 (enam ribu menggunakan semua bandwidth yang tersedia, di
empat ratus tiga puluh enam) paket dan packet mana dapat menyebabkan antrian paket menjadi
loss sebanyak 683 (enam ratus delapan puluh drop. Paket – paket yang mengalami drop
tiga) paket. diintepretasikan sebagai Transmission Error,
yang secara simultan akan menyebabkan
Berdasarkan informasi simulasi jaringan dengan berkurangnya ukuran window untuk pengiriman
skenario Router Network tersebut dapat terlihat paket selanjutnya pada setiap interval. Global
bahwa jika jumlah client semakin besar maka synchronization ini menyebabkan fluktuasi pada
packet drop yang dimiliki oleh protokol RIP lebih penggunaan jaringan, atau dengan kata lain
banyak jika dibandingkan dengan menggunakan semakin banyak paket drop yang dimiliki oleh
protokol OSPF, namun disisi lain jumlah packet sebuah jaringan komputer dalam melakukan
loss yang dimiliki oleh protokol OSPF sangat transmisi data maka jaringan komputer tersebut
besar jika dibandingkan dengan protokol RIP. akan mengalami kendala.
Disamping itu nilai perbandingan antara Didalam skenario Router Flap dapat diketahui
Throughput Of Sending Bit terhadap End to End bahwa jaringan komputer yang menggunakan
Delay yang dimiliki oleh protokol RIP cenderung protokol RIP akan memiliki End to End Delay rata
untuk bertambah atau naik nilainya sedangkan – rata lebih singkat dibandingkan dengan jaringan
nilai perbandingan antara Throughput Of Sending komputer yang menggunakan protokol OSPF baik
Bit terhadap End to End Delay yang dimiliki oleh dengan jumlah client 70 (tujuh puluh) maupun
protokol OSPF walaupun pada awal inisialisasi dengan jumlah client 210 (dua ratus sepuluh).
simulasi jaringan komputer memiliki nilai yang Dalam sebuah presentasi yang dikemukakan oleh
besar namun kecenderungan yang terjadi adalah sebuah perusahaan jaringan Chesapeake
nilai tersebut beranjak turun. NetCraftsmen Inc yang berjudul Basic Routing
Didalam skenario Router Flap dapat diketahui yang terdapat di internet
bahwa jaringan komputer yang menggunakan (http://www.netcraftsmen.net/welcher/ovcourse/08
basicrouting.pdf) dikatakan bahwa sebuah

ijns.org - 23
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

protokol routing yang memiliki Delay Time yang waktu pengamatan simulasi jaringan komputer.
rendah biasanya akan memiliki jumlah paket drop Hal serupa juga terjadi pada hasil simulasi dengan
yang besar. Hal ini disebabkan karena paket yang jumlah client yang lebih besar yaitu 210 (dua ratus
terkirim tidak sampai kepada tujuannya sehingga sepuluh) client, Throughput of Sending packet
akan dilakukan retransmisi paket. Selain itu dari dari protokol RIP justru berada dibawah protokol
hasil simulasi jaringan komputer didalam OSPF dan kecenderungan yang terjadi dengan
penelitian ini terlihat bahwa waktu yang lebih lama protokol RIP serupa dengan jumlah client 70
tersebut dipergunakan oleh protokol OSPF untuk (tujuh puluh) yaitu tingkat keberhasilan pengiriman
memetakan jalur atau rute dari jaringan komputer paketnya naik dan turun atau tidak stabil jika
yang terputus agar dapat tetap mengirimkan paket dibandingkan dengan protokol OSPF.
data sampai kepada tujuannya. Hal ini juga Dalam skenario Router Network simulasi jaringan
dikatakan dalam presentasi yang dikeluarkan oleh komputer dengan menggunakan protokol RIP
Chesapeake NetCraftsmen Inc yang dengan jumlah client 70 (tujuh puluh) dalam
mengatakan bahwa protokol OSPF akan gambar 4.45 nampak bahwa nilai Throughput of
melakukan inisiasi rute atau jalur yang terdapat Sending packet sebesar 2200 (dua ribu dua
didalam jaringan komputer dengan mengirimkan ratus) dan cenderung untuk terjadi naik dan turun
Hello Packet yang berguna untuk memetakan nilainya selama waktu pengamatan, sedangkan
rute atau jalur jaringan komputer, sedangkan dalam simulasi jaringan komputer dengan
protokol RIP hanya akan menerima informasi dari menggunakan protokol OSPF dengan jumlah
router yang bersebelahan langsung dengannya client 70 (tujuh puluh) dalam gambar 4.51 nampak
dan tidak akan mengembalikan informasi yang bahwa nilai Throughput of Sending packet
didapatkannya kepada pembawa informasi sebesar lebih dari 3500 (tiga ribu lima ratus) dan
tersebut. Dengan adanya hal tersebut tentunya cenderung untuk stabil dalam nilai tersebut
protokol RIP akan lebih sulit untuk mengubah rute selama waktu pengamatan. Dalam simulasi
paket data yang akan dikirimkan sewaktu jaringan komputer dengan skenario yang sama
terjadinya putus jalur atau rute pengiriman paket dengan jumlah client sebanyak 210 (dua ratus
data selama proses Router Flap. Walaupun sepuluh) dengan menggunakan protokol RIP
protokol RIP memiliki End to End Delay yang lebih dalam gambar 4.57 nampak bahwa nilai
pendek jika dibandingkan dengan protokol OSPF, Throughput of Sending packet sebesar lebih
namun ternyata hal tersebut berpengaruh pada dari 4000 (empat ribu) dan cenderung untuk
jumlah paket data yang berhasil dikirimkan. terjadi naik dan turun nilainya selama waktu
Namun demikian jika sebuah jaringan komputer pengamatan, sedangkan dalam simulasi jaringan
yang memiliki jumlah client sedikit dan aktifitas komputer dengan menggunakan protokol OSPF
jaringan atau networks loads sedikit maka kondisi dengan jumlah client 210 (dua ratus sepuluh)
terputus dan tersambungnya kembali sebuah rute dalam gambar 4.63 nampak bahwa nilai
atau jalur pengiriman data tidak terlalu Throughput of Sending packet sebesar kurang
berpengaruh bagi jumlah packet drop dari lebih 5000 (lima ribu) dan memiliki kecenderungan
jaringan komputer yang menggunakan protokol stabil berkisar dalam nilai tersebut. Dalam sebuah
RIP yang secara otomatis memiliki nilai End to White Paper yang dikeluarkan oleh Intel
End Delay yang hampir sama dengan jaringan Corporation dengan judul Key Performance
komputer yang menggunakan protokol OSPF, Consideration For Selecting a Gigabit Server
namun apabila jumlah client banyak dan aktifitas Adapter dikatakan bahwa Throughput of
jaringan atau networks loads besar maka kondisi Sending packet adalah jumlah paket yang
terputus dan tersambungnya kembali jalur atau berhasil dikirimkan ketujuannya dari sebuah
rute pengiriman data akan sangat memperbesar jaringan komputer, dengan demikian dapat
jumlah packet drop yang dari jaringan komputer dikatakan bahwa tingkat keberhasilan pengiriman
yang menggunakan protokol RIP yang juga paket data yang dikirimkan sampai kepada
secara otomatis akan memperkecil nilai End to tujuannya yang dimiliki oleh protokol OSPF lebih
End Delay yang dimiliki jika dibandingkan dengan besar dibandingkan dengan RIP.
jaringan komputer yang menggunakan protokol Berdasarkan hasil pengamatan simulasi jaringan
OSPF. komputer baik dengan menggunakan skenario
Dalam skenario Router Flap dengan jumlah client Router Flap maupun dengan menggunakan
70 menggunakan protokol RIP dalam gambar 4.21 skenario Router Network maka protokol OSPF
terlihat bahwa jumlah Throughput of Sending memiliki nilai lebih dibandingkan dengan protokol
packet mencapai angka hampir 4000 (empat ribu) RIP. Nilai lebih yang dimaksud adalah dari segi
paket yang berhasil terkirim, walaupun demikian jumlah paket drop yang lebih sedikit, throughput
jumlah paket yang berhasil terkirim tersebut paket yang berhasil dikirimkan dan end to end
nilainya mengalami penurunan atau tidak stabil delayyang dimiliki oleh protokol OSPF lebih baik
jika dibandingkan dengan hasil simulasi jaringan dari protokol RIP. Hanya saja kekurangan protokol
komputer yang menggunakan protokol OSPF OSPF didalam menangani kedua skenario
yang memiliki nilai lebih dari 3500 (tiga ribu lima penelitian yang dibuat adalah adanya proses
ratus) paket seperti digambarkan pada gambar pemetaan ulang rute atau jalur pengiriman data
4.27 dibawah hasil yang dimiliki oleh protokol RIP akan memakan waktu. Namun demikian kinerja
namun kecenderungan yang terjadi adalah jumlah protokol OSPF akan sangat terasa jika
Throughput of Sending packet adalah nilai dipergunakan dengan jumlah client yang sangat
tersebut cenderung konstan atau stabil selama besar yaitu dengan jumlah client masing – masing

ijns.org - 24
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

PC – Router adalah 30 (tiga puluh) dengan jumlah


total client adalah 210 (dua ratus sepuluh) dan Black, U (1987). “Computer Networks, Protocol,
aktifitas jaringan (Network Loads) besar. Jika Standards and Interfaces”. New
jumlah client sedikit atau dalam hal ini jumlah Jersey, Prentice Hall.
client dari masing – masing PC – Router adalah
10 dengan jumlah total client adalah 70 (tujuh Shaikh A, Isett C, Greenberg A, Roughan M &
puluh) aktifitas jaringan (Network Loads) kecil Gottlieb J, “OSPF Case Study”, [Online],
maka kemampuan dari protokol RIP masih akan Available:
mampu mengakomodasi kebutuhan dari jaringan http://www.research.att.com/~ashaikh/pa
komputer tersebut. pers/ospf-mon-imw02.pdf [2005, Agustus
5]
T. KESIMPULAN
1. Perancangan pengembangan jaringan Pelican S, “OSPF Tutorial”, [Online], Available:
komputer ini dibuat berdasarkan kebutuhan http://www.geocities.com/Heartland/4394
akan pengembangan jaringan komputer /work/ospf.html [2005, Agustus 5]
dilingkungan Universitas Surakarta yang akan
memiliki jumlah client sangat banyak Cisco System Inc, “Cisco Documentation”,
sehingga dibutuhkan sebuah protokol [Online], Available:
jaringan komputer yang dapat melakukan http://www.cisco.com/univercd/cc/td/doc/
proses administrasi jaringan komputer cisintwk/ito_doc/ospf.htm [2005,
dengan optimal, stabil dan performa yang September 17]
maksimal.
2. Protokol jaringan komputer yang Koren D, “OSPF Protocol Analisys”, [Online],
dipergunakan sekarang ini yaitu protokol RIP Available:
tidak mampu menangani perngembangan http://www.ietf.org/rfc/rfc1245.txt?number
jaringan komputer di Universitas Surakarta =1245[2005, September 17]
yang akan memiliki jumlah client yang banyak
dan aktifitas jaringan komputer (Networks Chesapeake NetCraftsmen Inc, “Basic Routing”,
Loads) yang besar dibandingkan dengan [Online], Available:
protokol OSPF yang mampu menangani http://www.netcraftsmen.net/welcher/ovc
perngembangan jaringan komputer di ourse/08basicrouting.pdf [2005,
Universitas Surakarta yang akan memiliki November 10]
jumlah client yang banyak dan aktifitas
jaringan komputer (Networks Loads) yang Albrightson B, “EIGRP - A FAST ROUTING
besar. PROTOCOL BASED ON DISTANCE
3. Protokol OSPF memiliki performa, stabilitas, VECTORS” [Online], Available :
optimalitas, convergence dan toleransi http://www.cse.ucsc.edu/research/ccrg/p
kesalahan serta loop freeness yang jauh lebih ublications/interop94.pdf [2005,
baik dibandingkan dengan protokol RIP Desember 3]
dengan jumlah client yang banyak dan
aktifitas jaringan (network loads) yang besar Greis M, “Tutorial For The Network Simulator
dalam sebuah jaringan komputer. (ns)” [Online], Available :
http://www.isi.edu/nsnam/ns/tutorial/index
Daftar Pustaka .html [2005, Desember 20]

Chung J. And Claypool M, “NS By Example”


Cisco System Inc (2002a). “Interconnecting
[Online], Available :
Cisco Network Device, Student Guide,
http://nile.wpi.edu/NS/ [2006, Januari 2]
Version 2.0, Volume 1”. Cisco System
Inc.
Leis J, “ NS2 Network Simulator Under
Windows” [Online], Available :
Cisco System Inc (2002b). “Open Shortest Path
http://www.usq.edu.au/users/leis/ns
First”, [Online], Available:
[2005, Januari 2]
http://www.cisco.com/univercd/cc/td/doc/
cisintwk/ito_doc/ospf.htm [2005 July 8].
Hamdani Gunawan A, “Quality of Service dalam
Data Komunikasi” [Online], Available :
Cisco System Inc (2004). “OSPF Design Guide”,
http://www.gematel.com/Edisi40/Analisis
[Online]. Available :
Teknologi/analisis1-e.html [2006,
http://www.cisco.com/warp/public/104/1.h
Januari 29]
tml [2005, July 8]
Intel Corporation, “Key Performance
Hedstrorm, K “A Server Based Architecture for
Consideration For Selecting a Gigabit
Advance Reservation in a Link-State
Server Adapter” [Online], Available :
Domain”. [Online], Available :
http://www.intel.com/network/connectivity
http://ieeexplore.ieee.org/iel3/65/3473/LT
/resources/doc_library/tech_brief/key_per
U-EX-01124-SE.pdf [2005, April 6]
formance_gig.pdf [2006, Januari 29]

ijns.org - 25
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security

Anda mungkin juga menyukai