140 137 1 PB PDF
140 137 1 PB PDF
ABSTRAKSI
This research aims to evaluate Universitas Islam Negeri Sunan Kaljaga Library Information System
which is focused on collage students satisfaction as user.
Metode yang digunakan adalah dengan penyebaran kuisioner kepada mahasiswa yang diambil acak
sebanyak 100 orang. Isi kuisioner mengacu kepada lima variabel pengukuran kepuasan pengguna yang
dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh, yaitu Content, Accuracy, Format, Ease of Use dan Timeliness.
the method of using questionaire through random-picked 100 students is used for the primary data.
the questionaire refers to the five user satisfaction measurement variables which was developed by Doll and
Torkzadeh: COntent, Accuracy, Format, Ease of Use, and Timeliness.
The results of this research indicated that generally the five variables mentioned above are
representations of user satisfaction. This research would hopefully become a recommendation to the
management of UINSK's library to improve the quality of the LIS.
ijns.org - 8
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 9
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
tahapan ini akan dibahas dasar – dasar uji coba cepat dan informasi topologi jaringan komputer.
desain dan model yang intinya merupakan Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa didalam
kumpulan tehnik yang digunakan untuk jaringan komputer tersebut memiliki bandwith
melakukan uji coba sesuai permasalahan yang (Link Capasity) antara client kepada PC Router
disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan tetap atau stabil yaitu 2 (dua) Mb, Delay 10
secara menyeluruh. (sepuluh) ms, bandwith (Link Capasity) antar PC -
Router yaitu 20 (dua puluh) Mb Delay 10
G. Jalannya Penelitian (sepuluh) ms dan kondisi jalur atau rute dari
masing – masing router dapat berubah – ubah
Penelitian mengenai perancangan pengembangan
atau terputus. Jenis paket yang terinisialisasi
jaringan komputer di Universitas Surakarta ini
adalah UDP dan TCP. Ukuran paket UDP yang
secara keseluruhan terbagi atas 2 (dua) tahapan
dikirimkan adalah 500 (lima ratus) dan intervalnya
utama yang berbeda namun saling terkait satu
0,005. Parameter yang dipergunakan untuk
dengan yang lainnya. Tahapan tersebut adalah
perbandingan adalah jumlah paket data yang
tahap pengumpulan data serta analisa kebutuhan
harus dikirim ulang karena terjadi putusnya jalur
dan tahap perancangan pengembangan jaringan
transmisi (packet drop) maupun jumlah bytenya
komputer dengan menggunakan modelling
selama selang kurun waktu tertentu selama
jaringan komputer untuk mengetahui
proses routing flap, waktu tunggu atau jeda yang
perbandingan hasil simulasi pengembangan
diperlukan (End to End Delay) untuk mengirimkan
jaringan komputer dengan topologi jaringan yang
paket data terhadap Throughput of Sending Bit
sama namun memiliki perbedaan penerapan
dan Throughput dari paket yang dikirimkan
routing protocol.
(Throughput Of Sending Packet) dan Throughput
dari paket yang harus dikirim ulang (Throughput
H. Tahap Pengumpulan Data Of Dropping Packet).
Skenario 2 - Network Overload karena Flooding,
Tahap pengumpulan data ini menggunakan skenario ini akan dipergunakan untuk mengetahui
beberapa tehnik pengumpulan data yang sejauh mana protokol yang dipergunakan akan
dipergunakan. Hal ini disebabkan karena jenis mengakomodir jumlah paket data (advertisment)
data yang dibutuhkan juga memiliki yang dapat dikirimkan dengan baik selama proses
peruntukannya sendiri. Data – data yang akan inisialisasi jaringan komputer yang memiliki jumlah
dikumpulkan adalah sebagai berikut : client yang banyak. Asumsi yang dipergunakan
a. Kondisi jaringan komputer, adalah bahwa didalam jaringan komputer tersebut
b. Data jaringan komputer yang dipergunakan, memiliki bandwith (Link Capasity) antara client
c. Data traffik jaringan komputer dengan kepada PC Router tetap atau stabil yaitu 1 (dua)
mengamati parameter utamanya adalah Byte Mb, Delay 10 (sepuluh) ms, bandwith (Link
Drop, Byte Delay dan waktu transmisi, Capasity) antar PC - Router yaitu 10 (sepuluh) Mb
d. Rencana pengembangan jaringan komputer. Delay 10 (sepuluh) ms dan kondisi jalur atau rute
Data – data tersebut diatas akan dipergunakan dari masing – masing router tidak pernah terputus
sebagai dasar untuk mengembangkan jaringan atau stabil. Jenis paket yang terinisialisasi adalah
komputer di Universitas Surakarta. UDP dan TCP. Ukuran paket UDP yang
dikirimkan adalah 1000 (seribu) dan intervalnya
I. Tahap Analisis Kebutuhan 0,005. Parameter yang dipergunakan untuk
Tahap analisa kebutuhan merupakan modal dasar perbandingan adalah jumlah paket data yang
atau pondasi dari penelitian mengenai harus dikirim ulang karena terjadi putusnya jalur
pengembangan perancangan pengembangan transmisi (packet drop) maupun jumlah bytenya
jaringan komputer di Universitas Surakarta. selama selang kurun waktu tertentu selama
Didalam analisa kebutuhan akan dilakukan proses routing flap, waktu tunggu atau jeda yang
analisis terhadap semua data yang sudah diperlukan (End to End Delay) untuk mengirimkan
dikumpulkan untuk menemukan permasalahan paket data terhadap Throughput of Sending Bit
dan menghasilkan alternatif pemecahan terhadap dan Throughput dari paket yang dikirimkan
persoalan yang ada dalam rangka mencapai (Throughput Of Sending Packet) dan Throughput
tujuan akhir dari penelitian ini yaitu untuk dari paket yang harus dikirim ulang (Throughput
memenuhi kebutuhan pengguna didalam Of Dropping Packet).
melakukan interaksi didalam jaringan komputer di
Universitas Surakarta. K. Simulasi (Modelling) Jaringan
Permasalahan dan alternatif pemecahan yang Setelah melakukan tahap perancangan, maka
dihasilkan didalam tahap ini akan dipergunakan tahap yang berikutnya adalah melakukan tahap
sebagai dasar untuk melakukan langkah modelling jaringan komputer. Tahap modelling
penelitian yang berikutnya. jaringan komputer ini dilakukan untuk
meminimalisir biaya dan kerusakan yang dapat
J. Tahap Perancangan terjadi pada perangkat keras jaringan komputer
baik yang disebabkan faktor alam maupun faktor
Skenario 1 - Routing Flaps / Routing Instability,
human error. Dalam tahap ini dipergunakan 3
skenario ini akan dipergunakan untuk mengetahui
(tiga) macam software yang memiliki
ketidak stabilan routing pada jaringan yang
peruntukannya masing – masing. Ketiga macam
disebabkan perubahan jaringan yang sangat
ijns.org - 10
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
software NS-2 (Network Simulator – 2), NAM jelas tentang apa yang sedang terjadi didalam
(Network Animator), Tracegraph simulasi jaringan komputer dengan menggunakan
NS-2. Didalam tracegraph berbagai parameter
Penggunaan NS-2 diperuntukan untuk melakukan jaringan dapat diketahui dan ditampilkan baik
simulasi jaringan komputer yang akan diuji. dalam bentuk 2 dimensi, 3 dimensi dan histogram.
Software NS-2 merupakan simulator jaringan
dengan basis Text Programming yang artinya
bahwa dalam melakukan simulasi sebuah model
jaringan komputer dipakai perintah text yang akan
menginisialisasi sebuah model dan atau design
dari jaringan komputer. Dalam menuliskan
program untuk mevisualisasikan jaringan
komputer tersebut dipakai sebuah skrip dengan
menggunakan bahasa tcl.
ijns.org - 11
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 12
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 13
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
8000
6000
Byte Drop
4000
2000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (Menit)
Gambar 11 Informasi Graph Analysis Aktivitas Gambar 14 Informasi Packet Drop Jaringan
Jaringan Komputer Di Universitas Surakarta
Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui
bahwa dalam menit pertama setelah dimulai
pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah byte
drop sudah mulai ada. Pada menit kedua yang
secara drastis naik menjadi lebih dari 7000 (tujuh
ribu) byte. Pada menit ketiga jumlah byte drop
sudah mulai berkurang walaupun hanya sedikit
dibawah kisaran 7000 (tujuh ribu) byte, namun
pada menit keempat jumlah byte drop justru agak
naik sedikit diatas 7000 (tujuh ribu) byte dan pada
menit kelima jumlah byte drop semakin menurun
sampai dengan menit kesepuluh.
ijns.org - 14
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
Paket Delay
40 dibawah 3000 (tiga ribu) byte. Pada menit ketiga
20 jumlah byte drop sudah justru agak naik menjadi
sekitar 3000 (tiga ribu), namun pada menit
0
keempat jumlah byte drop justru menurun kembali
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu (Menit)
dibawah 3000 (tiga ribu) dan pada menit kelima
jumlah byte drop kembali naik sedikit walaupun
sudah dibawah kisaran 3000 (tiga ribu)
Gambar 15 Informasi Paket Delay Jaringan byte.Sedangkan pada menit keenam sampai
KomputerDi Universitas Surakarta dengan menit kesepuluh jumlah byte drop
memiliki kecenderungan untuk naik dan turun
Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui 3000 byte – 2500 byte.
bahwa dalam menit pertama setelah dimulai
pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah
paket delay sudah mulai ada dan jumlah paket 60
yang tertunda atau biasa dikenal dengan antrian 50
paket jumlahnya sudah melebihi kisaran 70 (tujuh
Paket Delay
40
puluh) paket. Pada menit kedua justru jumalah 30
paket yang tertunda jumlahnya menurun menjadi
20
dibawah kisaran 50 (lima puluh) paket. Pada
10
menit ketiga jumlah paket yang tertunda semakin
menurun menjadi dibawah kisaran 40 (empat 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
puluh), namun pada menit keempat jumlah paket
Waktu (Menit)
yang tertunda justru agak naik sedikit diatas 40
(empat puluh) paket dan pada menit kelima
jumlah paket drop semakin menurun sampai
dengan menit kesepuluh. Gambar 17 Informasi Paket Delay Dengan
Menggunakan OSPF Di Jarkom UNSA
Didalam melakukan pengumpulan data traffik
jaringan komputer perlu adanya perbandingan Dalam gambar tersebut diatas dapat diketahui
data traffik jaringan yang menerapkan protokol bahwa dalam menit pertama setelah dimulai
OSPF itu sendiri, sehingga dapat diketahui secara pengamatan traffik jaringan komputer, jumlah
pasti apakah dengan kondisi yang sama sekarang paket delay sudah mulai ada dan jumlahnya
ini jika dipergunakan protokol yang berbeda akan sudah melebihi kisaran 40 (empat puluh) paket.
memberikan efek maupun perbedaan terhadap Pada menit kedua jumlah paket delay menjadi
konektifitas transmisi data didalam jaringan bertambah diatas 50 (lima puluh) paket. Pada
komputer. Dari konfigurasi jaringan komputer yang menit ketiga jumlah paket delay justru agak turun
ada maka dilakukan sedikit perubahan guna sedikit dibawah kisaran 50 (lima puluh) paket,
melakukan pergantian routing protokol. namun pada menit keempat jumlah paket delay
Perubahan yang dimaksud adalah dengan justru naik hampir mendekati kisaran 60 (enam
melakukan instalasi sebuah perangkat lunak yaitu puluh) paket dan pada menit kelima, keenam dan
Zebra yang berbasis linux kesemua router yang tujuh jumlah paket drop semakin menurun menjadi
ada di jaringan komputer di Universitas Surakarta. dibawah 40 (empat puluh) paket. Sedangkan pada
Data – data hasil pengamatan dengan menit kedelapan jumlah paket delay sedikit naik
menggunakan protokol OSPF terdapat di diatas 40 (empat puluh) paket. Pada menit
lampiran-2. Hasil dari perubahan tersebut dapat kesembilan jumlah paket delay sedikit turun dan
terlihat seperti gambar pada halaman berikut ini : pada menit kesepuluh jumlah paket delay semakin
naik mendekati kisaran 50 (lima puluh) paket.
Data Rencana Pengembangan Jaringan
3500
3000 Komputer
2500 Saat ini jaringan komputer yang ada di Universitas
Byte Drop
ijns.org - 15
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
Surakarta guna perencanaan program – program dikumpulkan maka dapat dibuat sekumpulan
Universitas maupun bagi proses Akreditasi yang pertanyaan yang berkaitan dengan adanya
merupakan hal terpenting bagi sebuah instansi rencana pengembangan jaringan komputer di
pendidikan swasta. Dalam melakukan penelitian Universitas Surakarta, pertanyaan tersebut adalah
ini, berbagai sumber informasi yang sebagai berikut :
memungkinkan untuk memperoleh kejelasan
mengenai rencana pengembangan jaringan 1) Pemenuhan kebutuhan yang bagaimanakah
komputer di Universitas Surakarta sudah nantinya akan berusaha untuk dipenuhi
didapatkan. Hasil dari pengumpulan informasi dengan adanya pengembangan jaringan
tersebut antara lain : komputer di Universitas Surakarta ?
2) Sejauhmana peranan jaringan komputer yang
o Jaringan komputer yang ada dilingkungan akan dikembangkan akan dapat memenuhi
Universitas Surakarta akan dikembangkan kebutuhan yang diperlukan oleh Universitas
untuk dapat dipergunakan oleh seluruh Surakarta ?
Fakultas yang ada di Universitas 3) Dapatkah perangkat jaringan komputer yang
Surakarta, ada sekarang ini lebih dimaksimalkan
o Kondisi jaringan komputer yang sudah ada fungsinya untuk pemenuhan kebutuhan
saat ini, harus dimaksimalkan terlebih komunikasi maupun sharring data dalam
dahulu utamanya dalam hal koneksi antar rangka untuk memperlancar proses belajar
client yang dibeberapa tempat sudah tidak mengajar dan proses administrasi baik secara
layak pakai, internal Jurusan, Fakultas maupun
o Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat Universitas ?
keras yang akan dipergunakan dari masing 4) Dapatkah sistem administrasi jaringan
– masing Fakultas yang ada dilingkungan komputer yang ada dipergunakan untuk
Universitas Surakarta sangatlah berbeda memenuhi kebutuhan yang akan datang
sehingga perangkat yang nantinya akan setelah dilakukannya pengembangan jaringan
disediakan juga akan berbeda baik dari sisi komputer di Universitas Surakarta ?
jumlah perangkat maupun dari sisi dana, 5) Dengan adanya kebutuhan yang berbeda dari
o Pengembangan jaringan komputer masing – masing Fakultas yang ada
dilingkungan Universitas Surakarta harus dilingkungan Universitas Surakarta dan
mempertimbangkan sisi ekonomi. dengan adanya keterbatasan dalam soal
Maksudnya, dalam melakukan pendanaan maka solusi yang bagaimanakah
pengembangan jaringan komputer harus dapat dipergunakan untuk dapat
mempertimbangkan dana yang ada mengakomodir kebutuhan yang ada dengan
dengan kebutuhan yang diperlukan kemampuan yang dimiliki oleh yayasan ?
sehingga alokasi bagi masing – masing Semua pertanyaan tersebut diatas, pada
Fakultas dapat berbeda. intinya adalah semua permasalahan yang akan
o Dalam melakukan pengembangan jaringan dihadapi dalam rangka pemenuhan kebutuhan
komputer perlu adanya pemusatan dan rencana pengembangan jaringan komputer
kegiatan dari masing – masing Fakultas dilingkungan Universitas Surakarta. Berdasarkan
untuk mempermudah proses pengawasan data yang diperoleh dalam penelitian ini maka
maupun proses sharing data, pertanyaan yang ada dapat jawab sebagai berikut
o Dengan adanya sistem administrasi :
jaringan komputer yang ada saat ini perlu
adanya peninjauan ulang agar supaya a. Kebutuhan utama yang diperlukan oleh
pemenuhan kebutuhan akan konektivitas Universitas Surakarta adalah adanya
yang terbaik dari dan ke client didalam kemudahan dalam melakukan pengawasan
jaringan komputer di Universitas Surakarta dan monitoring proses belajar mengajar dan
dapat terpenuhi secara maksimal, administrasi utamanya adalah administrasi
o Proses pengembangan jaringan komputer keuangan yang merupakan tulang punggung
dilingkungan Universitas Surakarta akan utama dalam menjalankan kegiatan, sehingga
dilakukan secara bertahap sesuai dengan semua data yang semua hanya terpusat pada
tingkat kebutuhan Fakultas yang ada dan masing – masing fakultas dapat diakses
kemampuan dari yayasan. secara langsung oleh pihak Rektorat guna
menentukan kebijakan yang akan diterapkan.
O. Analisis Kebutuhan b. Jaringan komputer yang sudah ada saat ini
dirasakan oleh pihak Rektorat sebagai
Setelah semua data yang dibutuhkan sebuah sarana untuk dapat menunjang
terkumpulkan maka tahap yang berikutnya adalah semua kegiatan Universitas guna mencapai
tahap analisa kebutuhan. Dalam tahap ini semua hasil semaksimal mungkin sehingga
data yang sudah diperoleh akan dilakukan analisis sangatlah perlu adanya pengembangan
untuk menemukan inti persoalan atau kebutuhan jaringan komputer guna mempermudah
utama dan jika memungkinkan akan mencoba proses monitoring maupun sharring data
untuk menemukan solusi pemecahannya. Dalam utamanya dalam rangka proses Akreditasi.
hubungannya dengan perancangan c. Perangkat jaringan komputer yang sudah ada
pengembangan jaringan komputer di Universitas dilingkungan Universitas Surakarta masih
Surakarta, berdasarkan data yang sudah dapat dipergunakan, hanya saja perlu adanya
ijns.org - 16
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 17
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
Penggunaan PC – Router pada masing – masing Skenario perbandingan yang dibuat juga
fakultas tehnik telah diorganisir didalam satu berdasarkan jumlah client minimal dan jumlah
ruang bersama yang dinamakan dengan ruang client maksimal yang nantinya akan dimiliki oleh
server tehnik yang terletak digedung U, jaringan komputer di Universitas Surakarta.
sedangkan untuk 4 (empat) Fakultas yang lain Dengan demikian akan terdapat 8 (delapan)
juga akan dipusatkan dalam sebuah ruang yang macam hasil simulasi dengan terbagi atas 2
sama namun pada gedung yang berbeda. kategori yaitu Kategori protokol RIP dan Kategori
Pemusatan ruang ini dimaksudkan untuk protokol OSPF.
mempermudah dalam mengorganisasikan
administrasi jaringan komputer pada masing – Masing – masing kategori terdiri atas 2 (dua)
masing Fakultas dan juga untuk melakukan macam sub kategori, yaitu :
perawatan maupun pengawasan pada masing – 1. Sub kategori jumlah masing – masing client
masing jaringan komputer ditiap – tiap Fakultas. dari PC – Router adalah sebanyak 10
PC – Router yang dipergunakan pada masing – (sepuluh) dengan total client adalah 70 dan
masing Fakultas juga merupakan PC – Server 2. Sub kategori jumlah masing – masing client
yang artinya bahwa setiap PC – Router yang dari PC – Router adalah sebanyak 30 (tiga
dipergunakan akan merangkap tugasnya sebagai puluh) dengan total client 210.
penyedia data dan aplikasi yang dibutuhkan oleh
masing – masing Fakultas.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat
Setiap PC – Router dan PC – Server yang ada sejauh mana kemampuan dari masing – masing
didalam jaringan komputer di Universitas protokol dalam merutekan paket data didalam
Surakarta direncanakan akan mempunyai jumlah jaringan komputer dengan beban client dari
minimal client adalah 10 (sepuluh) unit komputer masing – masing PC – Router secara minimal
dan jumlah maksimal client adalah 30 (tiga puluh) maupun secara maksimal dalam durasi waktu
unit komputer, sehingga secara keseluruhan tertentu.
jumlah client yang dimiliki oleh jaringan komputer
di Universitas Surakarta adalah minimal 70 (tujuh Q Desain Simulasi atau Modelling Jaringan
puluh) unit komputer dan maksimal 210 (dua ratus Komputer
sepuluh) unit komputer dengan ditambah 7 (tujuh) Setelah melakukan tahap perancangan, maka
buah unit PC – Router yang juga merupakan PC – tahap yang berikutnya adalah melakukan tahap
Server. Tentunya dengan adanya perbedaan modelling jaringan komputer. Tahap modelling
jumlah client yang sangat besar tersebut akan jaringan komputer ini dilakukan untuk
membutuhkan sebuah Routing Protocol yang meminimalisir biaya dan kerusakan yang dapat
terbaik guna memenuhi kebutuhan akan terjadi pada perangkat keras jaringan komputer
pertukaran data dari masing – masing client yang baik yang disebabkan faktor alam maupun faktor
terdapat didalam jaringan komputer Universitas human error. Dalam tahap ini digunakan 3 (tiga)
Surakarta. buah software yaitu : Network Simulator-2 (NS-
Kebutuhan akan Routing Protocol yang dapat 2), Network Animator (NAM) dan Tracegraph.
mengadopsi kebutuhan akan pertukaran data Dalam melakukan simulasi jaringan komputer
tersebut sangat penting, hal ini disebabkan maka simulasi ini akan mengacu kepada dua
dengan menggunakan asumsi penggunaan buah skenario perbandingan yang telah dibuat
seperti pada saat sekarang ini yang sangat tinggi pada tahap perancangan. Desain perbandingan
maka sebuah Routing Protocol yang terbaik protokol ini akan terbagi kedalam 2 (dua) macam
sangatlah diperlukan. Dalam rangka memenuhi jumlah beban client dari masing – masing PC –
kebutuhan akan protokol routing yang terbaik Router. Desain perbandingan protokol itu adalah
maka akan dibandingkan antara protokol Routing sebagai berikut :
Information Protocol (RIP) dengan Open
Shortest Path First (OSPF). Perbandingan • Router Flap (Jumlah Client 70 / Protokol RIP)
protokol tersebut dikarenakan protokol routing • Masing – masing PC router terdiri atas 10
yang dipergunakan sekarang ini adalah RIP, client,
sedangkan protokol OSPF merupakan alternatif • Kapasitas link bandwidth dari masing –
protokol yang akan diterapkan jika protokol RIP masing dari client ke PC – Router adalah 2
tidak mampu mengatasi ataupun memberikan Mb dengan delay 10 ms,
hasil seperti yang diharapkan. • Kapasitas link bandwidth dari sebuah PC –
Router ke PC – Router yang lain adalah 20
Perbandingan protokol yang akan dilakukan
Mb dengan delay 10 ms,
terhadap protokol RIP dan OSPF dilakukan
secara simulasi atau modelling jaringan komputer • Protokol yang dipergunakan adalah RIP,
dengan menggunakan beberapa skenario • Terdapat 6 (enam) client yang melakukan
perbandingan. Skenario perbandingan transmisi data dengan jenis data UDP yaitu
kemampuan protokol yang digunakan adalah dari client 75 ke 8, 65 ke 18, 48 ke 28, 10 ke
sebagai Routing Flap dan Network Overload 38, 12 ke 50 dan 30 ke 40. Masing – masing
karena Flooding. ukuran paket UDP yang dikirimkan adalah
500,
• Interval pengiriman paket adalah 0.005 detik,
ijns.org - 18
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 19
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
R. Pengujian
Dalam tahap pengujian yang dilakukan adalah
melakukan pengujian terhadap desain dan
konfigurasi jaringan komputer yang dalam tahap
modelling sudah dibuat. Pengujian ini meliputi
bagaimana tingkat stabilitas transmisi data,
konfigurasi jaringan dan koneksi antar client
didalam modelling jaringan komputer. Hasil Gambar 25 Informasi Hasil Simulasi Jaringan
pengujian simulasi jaringan tersebut akan diolah Skenarip OSPF Flap-10
dan ditampilkan oleh Tracegraph dalam bentuk
Dari hasil simulasi jaringan komputer dengan
informasi berupa grafis dan informasi aktifitas
menggunakan skenario OSPF Flap dan jumlah
jaringan. Informasi yang diperoleh adalah sebagai
total client 70 didapatkan informasi Router Flap
berikut ini :
dengan Client 210 Protokol RIP.
¾ Router Flap dengan Client 70 Protokol
RIP.
ijns.org - 20
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 21
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 22
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
bahwa jika jumlah client semakin besar maka protokol RIP dengan jumlah client 70 (tujuh puluh)
paket drop yang dimiliki oleh protokol RIP lebih jumlah paket drop dari OSPF lebih banyak
banyak jika dibandingkan dengan menggunakan dibandingkan dengan jaringan komputer dengan
protokol OSPF. Hal tersebut juga secara tidak menggunakan OSPF, namun sewaktu jumlah
langsung menjelaskan mengapa protokol RIP clientnya mencapai 210 (dua ratus sepuluh) maka
memiliki nilai End to End delay yang lebih kecil kondisi tersebut menjadi terbalik yaitu jumlah
jika dibandingkan dengan protokol OSPF, karena paket drop didalam jaringan komputer yang
mayoritas paket data yang dikirimkan didalam menggunakan protokol RIP menjadi jauh lebih
protokol RIP tidak mencapai tujuan didalam besar dibandingkan dengan jaringan komputer
simulasi jaringan komputer tersebut. yang menggunakan protokol OSPF. Dengan
demikian didalam jaringan komputer yang memiliki
Dari hasil simulasi jaringan dengan menggunakan jumlah cleint yang banyak maka protokol RIP
skenario Router Network sejak gambar 4.42 akan lebih banyak mengalami kegagalan dalam
sampai dengan gambar 4.65 dapat diperoleh mengirimkan paket datanya (Packet Drop / Paket
gambaran sementara bahwa dengan jumlah client yang gagal dikirimkan sampai ketujuannya dan
yang relatif kecil yaitu 70 client dengan harus dikirimkan ulang) jika dibandingkan dengan
menggunakan protokol RIP menghasilkan packet jaringan komputer yang menggunakan protokol
drop sebanyak 5055 (lima ribu lima puluh lima) OSPF. Didalam skenario Router Network juga
paket dan paket loss sebanyak 0 (nol) paket terlihat hal yang sama yaitu jaringan komputer
sedangkan jika menggunakan protokol OSPF yang menggunakan protokol RIP akan lebih
menghasilkan packet drop sebanyak 211 (dua banyak mengalami kegagalan dalam mengirimkan
ratus sebelas) paket dan paket loss sebanyak 0 paket datanya. Berdasarkan sebuah jurnal yang
(nol). Secara sepintas memang terlihat dengan ditulis oleh Arif Hamdani Gunawan diinternet
menggunakan protokol OSPF akan memiliki dengan judul Quality of Service dalam Data
packet drop yang jauh lebih kecil jika Komunikasi(http://www.gematel.com/Edisi40/Ana
dibandingkan dengan menggunakan protokol RIP, lisis%20Teknologi/analisis1-e.html) yang
namun demikian jumlah packet loss yang dimiliki mengatakan bahwa drop paket berarti menuntut
oleh protokol OSPF dibandingkan dengan protokol adanya retransmisi, dan ini akan menimbulkan
RIP adalah sama yaitu 0 (nol). Dalam jumlah suatu fenomena baru yang dikenal dengan Global
client yang lebih besar maka perbedaan tersebut Synchronization. Global Synchronization
semakin nampak. terjadi, karena interaksi dari mekanisme di layer
Dalam simulasi jaringan komputer dengan atas dari TCP/IP, yang disebut dengan sliding
menggunakan skenario Router Network yang window. Jika blok – blok data berhasil dikirimkan
memiliki jumlah client sebanyak 210 (dua ratus tanpa adanya error, maka window atau jendela
sepuluh) client maka kinerja dari masing – masing akan maju ke blok berikutnya, untuk kemudian
protokol benar – benar teruji. Hal ini nampak dari mengirimkan blok data selanjutnya, sehingga hal
jumlah packet drop yang dimiliki oleh protokol RIP ini dinamakan Sliding Window. Jika error terjadi
sebanyak 13565 (tiga belas ribu lima ratus enam saat pengiriman, maka window akan bergerak
puluh lima) paket dan paket loss sebanyak 12 mundur untuk mengirimkan kembali blok yang
(dua belas) paket sedangkan protokol OSPF mengalami error. Komunikasi ini akan
memiliki packet drop sebanyak 6436 (enam ribu menggunakan semua bandwidth yang tersedia, di
empat ratus tiga puluh enam) paket dan packet mana dapat menyebabkan antrian paket menjadi
loss sebanyak 683 (enam ratus delapan puluh drop. Paket – paket yang mengalami drop
tiga) paket. diintepretasikan sebagai Transmission Error,
yang secara simultan akan menyebabkan
Berdasarkan informasi simulasi jaringan dengan berkurangnya ukuran window untuk pengiriman
skenario Router Network tersebut dapat terlihat paket selanjutnya pada setiap interval. Global
bahwa jika jumlah client semakin besar maka synchronization ini menyebabkan fluktuasi pada
packet drop yang dimiliki oleh protokol RIP lebih penggunaan jaringan, atau dengan kata lain
banyak jika dibandingkan dengan menggunakan semakin banyak paket drop yang dimiliki oleh
protokol OSPF, namun disisi lain jumlah packet sebuah jaringan komputer dalam melakukan
loss yang dimiliki oleh protokol OSPF sangat transmisi data maka jaringan komputer tersebut
besar jika dibandingkan dengan protokol RIP. akan mengalami kendala.
Disamping itu nilai perbandingan antara Didalam skenario Router Flap dapat diketahui
Throughput Of Sending Bit terhadap End to End bahwa jaringan komputer yang menggunakan
Delay yang dimiliki oleh protokol RIP cenderung protokol RIP akan memiliki End to End Delay rata
untuk bertambah atau naik nilainya sedangkan – rata lebih singkat dibandingkan dengan jaringan
nilai perbandingan antara Throughput Of Sending komputer yang menggunakan protokol OSPF baik
Bit terhadap End to End Delay yang dimiliki oleh dengan jumlah client 70 (tujuh puluh) maupun
protokol OSPF walaupun pada awal inisialisasi dengan jumlah client 210 (dua ratus sepuluh).
simulasi jaringan komputer memiliki nilai yang Dalam sebuah presentasi yang dikemukakan oleh
besar namun kecenderungan yang terjadi adalah sebuah perusahaan jaringan Chesapeake
nilai tersebut beranjak turun. NetCraftsmen Inc yang berjudul Basic Routing
Didalam skenario Router Flap dapat diketahui yang terdapat di internet
bahwa jaringan komputer yang menggunakan (http://www.netcraftsmen.net/welcher/ovcourse/08
basicrouting.pdf) dikatakan bahwa sebuah
ijns.org - 23
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
protokol routing yang memiliki Delay Time yang waktu pengamatan simulasi jaringan komputer.
rendah biasanya akan memiliki jumlah paket drop Hal serupa juga terjadi pada hasil simulasi dengan
yang besar. Hal ini disebabkan karena paket yang jumlah client yang lebih besar yaitu 210 (dua ratus
terkirim tidak sampai kepada tujuannya sehingga sepuluh) client, Throughput of Sending packet
akan dilakukan retransmisi paket. Selain itu dari dari protokol RIP justru berada dibawah protokol
hasil simulasi jaringan komputer didalam OSPF dan kecenderungan yang terjadi dengan
penelitian ini terlihat bahwa waktu yang lebih lama protokol RIP serupa dengan jumlah client 70
tersebut dipergunakan oleh protokol OSPF untuk (tujuh puluh) yaitu tingkat keberhasilan pengiriman
memetakan jalur atau rute dari jaringan komputer paketnya naik dan turun atau tidak stabil jika
yang terputus agar dapat tetap mengirimkan paket dibandingkan dengan protokol OSPF.
data sampai kepada tujuannya. Hal ini juga Dalam skenario Router Network simulasi jaringan
dikatakan dalam presentasi yang dikeluarkan oleh komputer dengan menggunakan protokol RIP
Chesapeake NetCraftsmen Inc yang dengan jumlah client 70 (tujuh puluh) dalam
mengatakan bahwa protokol OSPF akan gambar 4.45 nampak bahwa nilai Throughput of
melakukan inisiasi rute atau jalur yang terdapat Sending packet sebesar 2200 (dua ribu dua
didalam jaringan komputer dengan mengirimkan ratus) dan cenderung untuk terjadi naik dan turun
Hello Packet yang berguna untuk memetakan nilainya selama waktu pengamatan, sedangkan
rute atau jalur jaringan komputer, sedangkan dalam simulasi jaringan komputer dengan
protokol RIP hanya akan menerima informasi dari menggunakan protokol OSPF dengan jumlah
router yang bersebelahan langsung dengannya client 70 (tujuh puluh) dalam gambar 4.51 nampak
dan tidak akan mengembalikan informasi yang bahwa nilai Throughput of Sending packet
didapatkannya kepada pembawa informasi sebesar lebih dari 3500 (tiga ribu lima ratus) dan
tersebut. Dengan adanya hal tersebut tentunya cenderung untuk stabil dalam nilai tersebut
protokol RIP akan lebih sulit untuk mengubah rute selama waktu pengamatan. Dalam simulasi
paket data yang akan dikirimkan sewaktu jaringan komputer dengan skenario yang sama
terjadinya putus jalur atau rute pengiriman paket dengan jumlah client sebanyak 210 (dua ratus
data selama proses Router Flap. Walaupun sepuluh) dengan menggunakan protokol RIP
protokol RIP memiliki End to End Delay yang lebih dalam gambar 4.57 nampak bahwa nilai
pendek jika dibandingkan dengan protokol OSPF, Throughput of Sending packet sebesar lebih
namun ternyata hal tersebut berpengaruh pada dari 4000 (empat ribu) dan cenderung untuk
jumlah paket data yang berhasil dikirimkan. terjadi naik dan turun nilainya selama waktu
Namun demikian jika sebuah jaringan komputer pengamatan, sedangkan dalam simulasi jaringan
yang memiliki jumlah client sedikit dan aktifitas komputer dengan menggunakan protokol OSPF
jaringan atau networks loads sedikit maka kondisi dengan jumlah client 210 (dua ratus sepuluh)
terputus dan tersambungnya kembali sebuah rute dalam gambar 4.63 nampak bahwa nilai
atau jalur pengiriman data tidak terlalu Throughput of Sending packet sebesar kurang
berpengaruh bagi jumlah packet drop dari lebih 5000 (lima ribu) dan memiliki kecenderungan
jaringan komputer yang menggunakan protokol stabil berkisar dalam nilai tersebut. Dalam sebuah
RIP yang secara otomatis memiliki nilai End to White Paper yang dikeluarkan oleh Intel
End Delay yang hampir sama dengan jaringan Corporation dengan judul Key Performance
komputer yang menggunakan protokol OSPF, Consideration For Selecting a Gigabit Server
namun apabila jumlah client banyak dan aktifitas Adapter dikatakan bahwa Throughput of
jaringan atau networks loads besar maka kondisi Sending packet adalah jumlah paket yang
terputus dan tersambungnya kembali jalur atau berhasil dikirimkan ketujuannya dari sebuah
rute pengiriman data akan sangat memperbesar jaringan komputer, dengan demikian dapat
jumlah packet drop yang dari jaringan komputer dikatakan bahwa tingkat keberhasilan pengiriman
yang menggunakan protokol RIP yang juga paket data yang dikirimkan sampai kepada
secara otomatis akan memperkecil nilai End to tujuannya yang dimiliki oleh protokol OSPF lebih
End Delay yang dimiliki jika dibandingkan dengan besar dibandingkan dengan RIP.
jaringan komputer yang menggunakan protokol Berdasarkan hasil pengamatan simulasi jaringan
OSPF. komputer baik dengan menggunakan skenario
Dalam skenario Router Flap dengan jumlah client Router Flap maupun dengan menggunakan
70 menggunakan protokol RIP dalam gambar 4.21 skenario Router Network maka protokol OSPF
terlihat bahwa jumlah Throughput of Sending memiliki nilai lebih dibandingkan dengan protokol
packet mencapai angka hampir 4000 (empat ribu) RIP. Nilai lebih yang dimaksud adalah dari segi
paket yang berhasil terkirim, walaupun demikian jumlah paket drop yang lebih sedikit, throughput
jumlah paket yang berhasil terkirim tersebut paket yang berhasil dikirimkan dan end to end
nilainya mengalami penurunan atau tidak stabil delayyang dimiliki oleh protokol OSPF lebih baik
jika dibandingkan dengan hasil simulasi jaringan dari protokol RIP. Hanya saja kekurangan protokol
komputer yang menggunakan protokol OSPF OSPF didalam menangani kedua skenario
yang memiliki nilai lebih dari 3500 (tiga ribu lima penelitian yang dibuat adalah adanya proses
ratus) paket seperti digambarkan pada gambar pemetaan ulang rute atau jalur pengiriman data
4.27 dibawah hasil yang dimiliki oleh protokol RIP akan memakan waktu. Namun demikian kinerja
namun kecenderungan yang terjadi adalah jumlah protokol OSPF akan sangat terasa jika
Throughput of Sending packet adalah nilai dipergunakan dengan jumlah client yang sangat
tersebut cenderung konstan atau stabil selama besar yaitu dengan jumlah client masing – masing
ijns.org - 24
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700
ijns.org - 25
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security