Anda di halaman 1dari 9

KONSEP KEBIDANAN

“Standar Pelayanan Kebidanan”

di susun oleh :
Shinta Silvia Christin Dubu (18631362)
Meylin Nufika Sari (18631348)
Marni Yakoba Seubelan (18631356)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN D-III


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Di samping itu kerja sama yang baik
dari tim penyusun serta dukungan dari banyak pihak juga berpengaruh dalam proses pembuatan
makalah ini dari awal, pertengahan hingga berakhir.

Maka pada kesempatan ini tim penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
Galuh Pradian Y, SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sebagai
bahan pembelajaran.

Adapun tujuan pembuatan Makalah ini salah satu untuknya memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Kebidanan. Selain itu Makalah yang berjudul “Standar Pelayanan Kebidanan” ini di
harapkan memberikan pengetahuan, menjadi bahan Referensi mengenai standar pelayanan
kebidanan.

Sebagai mahasiswa, kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini, tentu ada banyak
kekurangan. Oleh karna itu kami berharap mendapatkan kritik dan saran yang baik serta
membangun, agar ke depannya penyusunan makalah dapat lebih terarah.

Kediri, 27 november 2018

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

Tujuan ................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

Standar Pelayanan Kebidanan .............................................................................................. 5

Format Standar Pelayanan Kebidanan ................................................................................. 5-6

Standar Pelayanan Umum dalam kebidanan ........................................................................ 6-7

BAB II PENUTUP ............................................................................................................... 8

Kesimpulan .......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kernatian selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cedera.
Jumlah kasus kematian Bayi turun dari 33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun
2016, dan di tahun 2017 di semester I sebanyak 10.294 kasus. Demikian pula dengan angka
kematian Ibu turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 4912 di tahun 2016 dan di tahun 2017 (semester
I) sebanyak 1712 kasus. Salah satu data yang dipaparkan adalah data dari ASEAN Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2017. Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2015
kematian ibu di Indonesia masih mencapai 305 per 100 ribu. Angka ini tiga kali lipat lebih tinggi
daripada target MDGs Indonesia, yaitu 102 per 100 ribu. Angka ini menempatkan Indonesia
sebagai negara dengan angka kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara. Urutan pertama ditempat
oleh Laos dengan angka kematian 357 per 100 ribu.
Permasalahan kematian ibu dan bayi memiliki penyebab yang kompleks, sehingga upaya
penurunannya memerlukan kolaborasi berbagai sektor seperti profesional di bidang kesehatan,
pemerintah, dan masyarakat. Dalam dunia kebidanan khusunya, sebagai ujung tombak pelayanan
Ibu dan Anak sudah di berlakukan Standar Pelayanan Kebidanan yang berisi mengenai acuan
tindakan kebidanan yang di gunakan dalam pelayanan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya yaitu :
1. Apakah yang di maksud dengan Standar Pelayanan Kebidanan ?
2. Apakah yang termasuk dalam format Standar Pelayanan Kebidanan ?
3. Bagaimana Standar Pelayanan Umum dalam Kebidanan ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuannya yaitu :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Kebidanan
2. Memahami definisi dan manfaat penerapan Standar Pelayanan Kebidanan
3. Memahami format Standar Pelayanan Kebidanan
4. Memahamai Standar Pelayanan Umum dalam Kebidanan

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Standar Pelayanan Kebidanan


Standar pelayanan berguna dalam penerapana norma dan tingkat kinerja yang di perlukan
untuk mencapai hasil yang di inginkan. Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi
masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan dasar
yang jelas. Dengan adanya standar pelayanan, yang dapat dibandingkan dengan pelayanan yang
diperoleh, maka masyarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksana
pelayanan.
Suatu standar pelayanan akan efektif apabila dapat diobservasi dan diukur, realistik, mudah
dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu mempunyai akses terhadap pelayanan kebidanan, maka
di perlukan stndar pelayanan kebidanan untuk penjagaan kualitas. Pelayanan yang berkualitas
dapat dikatakan sebagai tingkat pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan, dan penilaian kualitas pelayanan.
Standar kebidanan dapat di gunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan
dalam menjalani praktik sehari-hari. Standar ini juga dapat di gunakan sebagai dasar untuk menilai
pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan kurikulum pendidikan. Selain itu
standar pelayanan dapat membantu dalam penentuan kebutuhan operasinal untuk penerapannya,
misalnya kebutuhan akan obat-obatan dan peralatan yang di butuhkan. Ketika standar pelayanan
kebidanan ini dilakukan, maka berbagai kekurangan yang berkaitan dengan pelayanan tersebut
akan di temukan sehingga perbaikannya dapat dilakukan secara spesifik. Nextttt...

2. Format Standar Pelayanan Kebidanan


Dalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan, digunakan format bahasan sebagai
berikut :
Tujuan : merupakan tujuan dari tiap standar.
Pernyataan standar : berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan,
dengan penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan.
Hasil : hal yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk
yang dapat diukur.
Prasyarat : hal-hal yang diperlukan (misalnya : obta, alat, keterampilan) agar pelaksana
pelayanan dapat menerapkan standar.
Proses : berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan standar.
“penjelasan tambahan di cetak miring ,berupa hal-hal yang perlu diingat, ringkasan, hasil
penelitiann yang berpengaruh terhadap pelayanan kebidanan ditulis dalam kotak”

5
Ruang Lingkup Standar Pelayanan Kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokkan
menjadi :
a) Standar Pelayanan Umum (2 Standar)
b) Standar Pelayanan Antenatal (6 Standar)
c) Standar Pertolongan Persalinan (4 Standar)
d) Standar Pelayanan Nifas (3 Standar)
e) Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obsetri-Neonatal (9 Standar)

3. Standar Pelayanan Umum dalam Kebidanan


Standar 1 : Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat
Tujuan
Memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan
kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang tua yang bertanggung
jawab.
Pernyataan Standar
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga,
dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan termasuk
penyuluhan kesehatan umum, gizi, Kb, dan kesiapan menghadapi kehamilan dan
menjadi orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung
kebiasaan yang baik.
Hasil
1. Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapi kehamilan yang
sehat.
2. Ibu, keluarga dan masyarakat terus meningkat pengetahuannya tentang fungsi
alat-alat reproduksi dan bahaya kehamilan pada usia muda.
3. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan diketahui oleh keluarga dan masyarakat.
Prasyarat
1. Bidan bekerja sama dengan kader kesehatan dan sektor terkait sesuai dengan
kebutuhan.
2. Bidan di didik dan dilatih dalam hal :
 Penyuluhan kesehatan
 Komunikasi dan keterampilan konseling dasar
 Siklus menstruasi, perkembangan janin, metode kontrasepsi, gizi,
bahaya kehamilan pada usia muda, kebersihan dan kesehatan diri,
kesehatan/kematangan seksual dan tanda bahaya pada kehamilan.
3. Tersedianya bahan untuk penyuluhan kesehatan tentang hal-hal tersebut di atas

6
Standar 2 : Pencatatan dan Pelaporan
 Tujuan
Mengumpulkan, mempelajari, dan menggunakan data untuk pelaksanaan,
penyuluhan, kesinambungan pelayanan, dan penilaian kinerja
 Pernyataan Standar
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya dengan seksama
seperti yang sesungguhnya yaitu pencatatan semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian
pelayanan yang telah di berikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu hamil/bersalin, nifas,
dan bayi baru lahir semua kunjungan rumha dan penyuluhan kepada masyarakat. Di
samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu hamil,
ibu dalam proses melahirkan, ibu dalam masa nifas, dan bayi baru lahir. Bidan meninjau
secara teratur catatan tersebut untuk menilai kinerja dan menyusun rencana kegiatan
pribadi untuk meningkatkan pelayanan.
 Hasil
1. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik.
2. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri.
3. Meningkatnya keterlibatan mesyarakat dalam kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan
kebidanan.
 Prasyarat
1. Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran dan kematian ibu
dan bayi.
2. Sistem pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi dilaksanakan
sesuaiketentuan nasional atau setempat.
3. Bidan bekerja sama dengan kader/tokoh masyarakat dan memahami masalah kesehatan
setempat.
4. Register Kohort Ibu dan Bayi, Kartu Ibu, KMS Ibu Hamil, Buku KIA, dan PWS KIA,
partograf digunakan untuk pencatatan dan pelaporan pelayanan. Bidan memiliki
persediaan yang cukup untuk semua dokumen yang diperlukan.
5. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format pencatatan tersebut.
6. Pemetaan ibu hamil.
7. Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatata jumlah kasusu dan
jadwal kerjanya setiap hari.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Standar kebidanan dapat di gunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan
dalam menjalani praktik sehari-hari. Standar ini juga dapat di gunakan sebagai dasar untuk menilai
pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan pengembangan kurikulum pendidikan. Selain itu
standar pelayanan dapat membantu dalam penentuan kebutuhan operasinal untuk penerapannya,
misalnya kebutuhan akan obat-obatan dan peralatan yang di butuhkan. Ketika standar pelayanan
kebidanan ini dilakukan, maka berbagai kekurangan yang berkaitan dengan pelayanan tersebut
akan di temukan sehingga perbaikannya dapat dilakukan secara spesifik.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. file:///C:/Users/user/Documents/AKI%205%20tahun%20terakhir.pdf

2. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.2006.Buku 2 Instrumen Audit:JAKARTA

3. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia.2006.Buku 1 Standar Pelayanan

kebidanan:JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai