PENDAHULUAN
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki
gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu
senyawa yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu
bentuk anion nitrogen.
Amida adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nitrogen trivalen
yangterikat pada suatu gugus karbonil. Dan merupakan turunan dari asam
karboksilat yangsangat tidak reaktif, dimana gugus –OH diganti dengan –NH2
atau amoniak, dimana1 H diganti dengan asil. Dalam senyawa amida,
gugusfungsi asil berkaitan dengan gugus –NH2. Dalam pemberian
namanya, akhiran –Oat atau –At dalam nama asaminduknya diganti
dengan kata amida.
1
BAB II
PEMBAHASAN
AMINA
1. Pengertian
2. Ciri Khas
3. Isomerisasi Amina
Contohnya: C4H11N
2
kimiawi kelompok alkoid yang mempunyai peran penting dalam pembuatan
obat-obat sinetik dewasa ini.
Nama sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti
nama sistematik alkohol, monohidroksi akhiran –a dalam nama alkana
induknya diganti oleh kata amina..
Contoh:
CH3- CH-CH3
│ 2-propanamina
NH2
CH3-CH2-CH-CH2-CH3
│ 3-pentanamina
NH-3
Untuk amina sekunder dan tersier yang asimetrik (gugus yang terikat
pada atom N tidak sama), lazimnya diberi nama dengan menganggapnya
sebagai amina primer yang tersubtitusi pada atom N. Dalam hal ini berlaku
ketentuan bahwa gugus sustituen yang lebih besar dianggap sebagai amina
induk, sedangkan gugus subtituen yang lebih kecil lokasinya ditunjukkan
dengan cara menggunakan awalan N (yang berarti terikat pada atom N).
Contoh:
CH3NCH3N3N-dimetilsiklopentamina
3
Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan
gugus-gugus alkil/aril yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa
urutan penulisannya harus memperhatikan urutan abjad huruf terdepan
dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di belakang
nama gugus-gugus tersebut.
Contoh:
CH3
CH3
7. Klasifikasi Amina
Amina primer (suatu karbon Terikat kepada N), Amina sekunder (Dua
Korbon terikat kepada N), Amina tersier (Tiga karbon terkait kepada N).
8. Sifat-Sifat Amina
1. Sifat Kimia
· Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring bertambah
cenderung bertambah panjangnya rantai karbon.
4
· Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina
dalam air bersifat basis.
2. Sifat Fisika
Reaksi-reaksi Amina
│ │
CH3 CH3
5
Contoh :
N-metilanilina N-metilnitrosoanilina
Contoh :
Contoh:
6
AMIDA
A. Pengertian Amida
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki
gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau
suatu senyawa yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah
suatu bentuk anion nitrogen
Amida adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nitrogen trivalen
yangterikat pada suatu gugus karbonil. Dan merupakan turunan dari asam
karboksilat yangsangat tidak reaktif, dimana gugus –OH diganti dengan –
NH2 atau amoniak, dimana1 H diganti dengan asil. Dalam senyawa
amida, gugusfungsi asil berkaitan dengan gugus –NH2. Dalam
pemberian namanya, akhiran –Oat atau –At dalam nama
asaminduknya diganti dengan kata amida.
Amida banyak digunakan dalam alam dan teknologi sebagai bahan
struktural. Keterkaitanamida mudah dibentuk, menganugerahkan kekakuan
struktural dan menolak terjadinyahidrolisis. Nilon (poliamida) adalah material
yang sangat tangguh termasuk twaron dan kevlar. Hubungan amida dalam
konteks hubungan biokimia disebut peptida. Hubungan amidayang seperti itu
mendefinisikan molekul protein. Struktur sekunder protein terbentuk
karenakemampuan ikatan hydrogen dari amida. Amida memiliki berat
molekul rendah, sepertidimetilformamida (HC (O) N (CH3)2) yang biasa
digunakan sebagai pelarut. Banyak obat yang bahan dasarnya amida,
seperti penisilin dan LSD.
Amida merupakan salah satu turunan dari asam karboksilat. Turunan-
turunan asamkarboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda
tergantung pada gugus yangmelekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan
reaktifitas memiliki hubungan terbalik, yangberarti bahwa senyawa yang lebih
stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asilhalida adalah kelompok
paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara kimiadiubah
ke jenis lain. Karena amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis
harusmengikuti bahwa amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi
jenis molekul lain.
Stabilitas semua jenis asam karboksilat derivatif umumnya ditentukan
oleh kemampuan kelompok fungsional untuk menyumbangkan elektron ke
7
seluruh molekul. Pada dasarnya, semakin elektronegatif atom atau kelompok
yang melekat pada gugus karbonil maka molekulakan kurang stabil. Hal ini
mudah menjelaskan fakta bahwa asil halida yang paling reaktif, karena
halida biasanya cukup elektronegatif. Ini juga menjelaskan mengapa
anhidrida asamtidak stabil, dengan dua kelompok karbonil begitu dekat
bersama oksigen di antara mereka sehingga tidak dapat menstabilkan baik
oleh resonansi maupun pada pinjaman elektron untuk kedua karbonil.
Urutan kereaktifan asam karboksilat derivatif adalah sebagai berikut.Asil
Halida (CO-X) > Anhidrida Asil > (-CO-O-OCR) > Tioester Asil(-CO-SR)
>EsterAsil (COOR) > Amida(-CO-NR2)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, molekul yang lebih di kiri dapat
berubah menjadi molekul yang lebih di kanan, yaitu jenis derivatif lebih
reaktif (asil halida) dapat langsungdiubah menjadi jenis derivatif kurang
reaktif (ester dan amida).
C. Tata Nama
Amida ialah suatu senyawa yang mempunyai nitrogen trivalen yang
terikat pada suatu gugus karbonil. Dalam senyawa amida, gugusfungsi asil
berkaitan dengan gugus –NH2. Dalam pemberian namanya, akhiran –Oat
atau –At dalam nama asam induknya diganti dengan kata amida.
Contoh:
HCOOH : Asam metanoat / asam format
HCONH2 : metanamida(IUPAC)
Formamida (trivial)
CH3CH2CH2COOH : asam bityanoat/asam butirat
CH3CH2CH2CONH2 : butanamida (IUPAC)
8
Butiramida (trivial)
2. sifat kimia
9
tanaman-tanaman pertanian dan perkebunan. Urea juga digunakan
sebagai bahan baku pembuatan obat dan plastik.
Turunan-turunan asamkarboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang
berbeda tergantung pada gugus yangmelekat pada gugus karbonil.
Stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik, yangberarti bahwa
senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asilhalida
adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat
secara kimiadiubah ke jenis lain. Karena amida adalah jenis yang paling
stabil, secara logis harusmengikuti bahwa amida tidak dapat dengan
mudah berubah menjadi jenis molekul lain.Stabilitas semua jenis asam
karboksilat derivatif umumnya ditentukan oleh kemampuankelompok
fungsional untuk menyumbangkan elektron ke seluruh molekul. Pada
dasarnya,semakin elektronegatif atom atau kelompok yang melekat pada
gugus karbonil maka molekulakan kurang stabil. Hal ini mudah menjelaskan
fakta bahwa asil halida yang paling reaktif karena halida biasanya cukup
elektronegatif.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Amina adalah senyawa organik yang merupakan turunan dari ammonia,
amina atom nitrogen trivalen, yang terikat pada satu atom karbon Dalam bidang
farmasi amina banyak dikenal sebagai senyawa yang mempunyai aksi
farmakologi.Berdasarkan posisi ikatannya amina secara umum dikelompokkan
dalam tiga 3N. Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan, da banyak
amina yang mempunyai keaktivan faali, misalnya norepinafrina dan epinafrina
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua
pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki
gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu
senyawa yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu
bentuk anion nitrogen.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://chyntamiputriersa.blogspot.co.id/2013/03/amida.html
https://www.slideshare.net/indanamgrangerkitty/kimia-organik-36224479
12