Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DI

SD ADVENT 01 TIKALA MANADO


Rohvita Enjelina Sumiran*, Franckie R. R. Maramis*, Frans. J. O. Pelealu*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Derajat kesehatan anak pada saat ini belum bisa dikatakan baik karena masih banyak terdapat
masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah. Permasalahn perilaku kesehatan pada anak
usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah semakin memperjelas bahwa nilai-
nilai PHBS disekolah masih minimal dan belum mencapai tingkat yang diharapkan. Oleh karena
itu diperlukan suatu kegiatan intervensi yang dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
tindakan tentang PHBS pada anak sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sekolah adalah
sekumpuln perilaku yang di praktekkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah berdasarkan kesadaran, sehingga mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penelitian ini bertujuan
mengetahui Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di SD Advent 01 Tikala Manado.
Penelitian ini adalah suatu penelitin yang bersifat deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini
150 responden. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Hasil
penelitian: Gambaran Pengetahuan 96,1% dikategorikan sangat baik, gambaran sikap 90,8%
dikategorikan sangat baik, dan gambaran tindakan 76,8% dikategorikan baik. Kesimpulan: belum
adanya kesinambungan dari pengetahuan, sikap, dan tindakan untuk membentuk suatu perilaku
yang baik. Tingkat pengetahuan dan sikap sudah sangat baik tapi tindakan untuk membentuk
suatu perilaku yang baik. Tingkat pengetahuan dan sikap sudah sangat baik tapi tindakan siswa
dalam kategori baik.

Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sekolah, Siswa Sekolah Dasar

ABSTRACT
Health status of the child at this can’t be said to be either because there are till many health
problems especially among school children. Behavioral health problems in children of primary
school age are usually associated with personal hygiene, environment and the emergence of a
variety of disease that often affects school is still minimal and has not reached the expected level.
Therefore, we need and actions of clean and healthy lifestyle on the child school. The behavior of
living clean and healthy schools is a set behaviors that are practiced by leaners, teacher, and
school environment based on public awareness, so as to prevent disease improve health, as well as
play an active role in cerating healthier environment. This research aims to know the imge clean
and healthy lifestyles in elementary school students Advent 01 Tikala Manado. Methods: The study
was a qualitative method. Number of samples in the study as many 150 respondents. Data
collection through interviews using questionnaire. Result: on overview of knowledge 96,1%
categorized very well, 90,8% attitude representation categorized very well and 76,8% action
picture categorized either. Conclusion: The absence of continuity knowledge, attitudes, and
actions to establish a good behavior. Knowledge level and attitude, is very good but the actions of
the students have only been on either category.

Keyword: The behavior of living clean and healthy schools, elementary school students

PENDAHULUAN usiayang kritis karena pada usia tersebut


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat rentan terhadap masalah kesehatan.
(PHBS) belum bisa dikatakan baik Anak usia sekolah selain rentan terhadap
karena masih banyak terdapat masalah masalah kesehatan juga pekaterhadap
kesehatan khususnya pada anak sekolah. perubahan. Masalah ini kurangbegitu
Anak usia sekolah merupakan kelompok diperhatikan baik oleh orang tua,

1
sekolah,atau para klinisiserta profesional masyarakat termasuk anak usia sekolah.
kesehatan lainnyayang saat ini masih Anak sekolah merupakan generasi
memprioritaskankesehatan anak balita. penerus bangsa yang harus dijaga,
Padahal peranan merekayang sangat ditingkatkan, dan dilindungi
dominan akan mempengaruhi kualitas kesehatannya. Jumlah anak yang cukup
hidupanak di kemudian hari. (Gobel, besar yakni 30% dari jumlah penduduk
2009) Indonesia sekitar 73 juta orang
Dalam UU Nomor 36 Tahun merupakan masa keemasan untuk
2009pasal 79 tentang kesehatan, menanamkan nilai-nilai PHBS sehingga
ditegaskan bahwa “Kesehatan Sekolah” berpotensi sebagai agen perubahanuntuk
diselenggarakan untukmeningkatkan mempromosikan PHBS, baik di
kemampuanhidup sehat peserta didik lingkungan sekolah, keluarga, dan
dalam lingkungan hidup sehat sehingga masyarakat. (Proverawati. A, 2012)
peserta didikdapat belajar, tumbuh, dan Permasalahan perilaku kesehatan
berkembang secara harmonis dan pada anak usia Sekolah Dasar biasanya
setinggi-tingginya sehingga diharapkan berkaitan dengan kebersihan
dapat menjadi sumberdaya manusia perorangan, lingkungan dan munculnya
yang berkualitas. Peningkatan kualitas berbagai penyakit yang sering
hidup anak salah satunya ditentukan menyerang anak usia sekolah, ternyata
oleh penanaman perilaku kesehatananak umumnya berkaitan dengan PHBS
sejak dini. Perilaku anak sekolah sangat (Depkes, 2010). Hasil penelitian Badan
bervariatif. Bila tidak dikenali dan Pengawas Obat dan Makanan pada
ditangani sejak dini, gangguan kesehatan tahun 2014 melibatkan ratusan Sekolah
ini akan mempengaruhi prestasi belajar Dasar di Indonesia menunjukkan 60%
dan masa depan anak (Hendra, 2007) perilaku jajanan sembarangan Anak
PHBS Sekolah adalah Sekolahan dan Tidak memenuhi standar
sekumpulan perilaku yang di praktekkan mutu keamanan (Suci, 2016).
oleh peserta didik, guru, dan masyarakat Masalah kesehatan yang terjadi
lingkunagan sekolah atas dasar pada anak usia sekolah semakin
kesadaran, sehingga secara mandiri memperjelas bahwa penanaman nilai-
mampu mencegah penyakit, nilai PHBS di sekolah masih minimal
meningkatkan kesehatannya, serta dan belum mencapai tingkat yang
berperan aktif dalam mewujudkan diharapkan sedangkan sekolah
lingkungan sehat (Depkes, 2010). PHBS merupakan tempat anak-anak selain
dapat diterapkan pada semua golongan memperoleh ilmu pengetahuan juga

2
belajar berinteraksi dan bersosialisasi (Notoatmodjo, 2005). Besar sampel
terhadap sesama. Di sekolah pula anak- yang digunakan adalah sebanyak 150
anak mengahabiskan sebagian besar siswa (responden). Analisis data
waktunyauntuk beraktivitas sehingga hal dilakukan secara deskriptif.
itu bisa menjadi ancaman bagi penularan
penyakit jika sekolah tidak di kelola HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan baik Oleh karena itu diperlukan
suatu kegiatan intervensi yang dapat Karakteristik Responden
meningkatkan pengetahuan dan praktek Hasil penelitian yang telah dilakukan
PHBS pada anak sekolahan pada bulan juli 2017 di Sekolah Dasar
(Anggrahitha, 2009). Advent 01 Tikala Manado diperoleh
Berdasarkan latar belakang di atas, maka sampel sebanyak 90 responden, dimana
penulis tertarik untuk meneliti dan responden merupakan siswa kelas I-VI.
mengetahui sejauh mana PHBS Sekolah Dari hasil yang di dapatkan semua
yang diterapkan oleh siswa di SD responden sebanyak 150 (100%)
Advent 01 Tikala Manado. beragama Kristen Protestan.
Berdasarkan jenis kelamin lebih banyak
jymlah responden laki-laki yaitu 127
METODE PENELITIAN responden (50,67%) dibandingkan
Peneltian ini adalah suatu penelitian jumlah responden perempuan yaitu 113
yang bersifat deskriptif. Penelitian ini (49,33) sedangkan jumlah responden
dilaksanakan di Sekolah Dasar Advent menurut kelas terbanyak yaitu 33
01 Tikala Kecamatan Wenang Kota responden (22%) untuk kelas V dan
Manado Provinsi Sulawesi Utara, yang paling sedikit adalah kelas I yaitu 20
dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017. responden (13,33%).
Populasi target pada penelitian ini Berdasarkan umur responden yang
adalah seluruh siswa di Sekolah Dasar diteliti, sebagian besar berumur 10-11
Advent 01 Tikala tahun 2017 yang tahun sebanyak 60 siswa (40%), umur 8-
berjumlah 240 siswa. Metode 9 tahun sebanyak 46 siswa (30,67%) dan
pengambilan sampel yang digunakan paling terendah 6-7 tahun yaitu
yaitu cluster random sampling sebanyak 44 siswa (29,33%). Umur anak
(pengambilan sampel secara acak). sekolah merupakan masa rawan
Adapu besar sampel yang digunakan terserang gangguan berbagai penyakit.
dalam penelitian ini ditentukan dengan Umur seseorang merupakan salah satu
memnggunakan rumus dari Slovin kedewasaan fisik dan kematangan

3
psikologis yang berkaitan dengan untuk terlaksananya Perilaku Hidup
memberikan tanggapan atau respon Bersih dan Sehat (PHBS) Sekolah.
sebagai objek yang ada di sekitarnya. Faktor ini menjadi pemicu atau
Umur yang semakin dewasa akan lebih anteseden terhadap perilaku yan menjadi
mudah memberikan tanggapan yang dasar atau motivasi bagi tindakannya
diperoleh baik melalui pendidikan akibat tradisi atau kebiasaan,
maupun pengalaman-pengalaman lain kepercayaan, tingkat pendidikan dan
(Sumanta, 2012). tingkat sosial ekonomi (Notoatmodjo,
Permasalahan perilaku kesehatan 2010)
pada anak usia Sekolah Dasar biasanya Pengetahuan siswa tentang perilaku
berkaitan dengan kebersihan perorangan hidup bersih dan sehat (PHBS) Sekolah
dan lingkungan dan munculnya berbagai sesuai dengan indikator PHBS Sekolah.
penyakit yang sering menyerang anak Berdasarkan hasil penelitian
usia sekolah (usia 6-10 tahun), ternyata pengetahuan siswa Sekolah Dasar
umumnya berkaitan dengan PHBS Advent 01 Tikala Manado tentang
(Depkes RI, 2010). PHBS Sekoolah adalah sangat baik
Anak sekolah merupakan modal sebesar 96,1%, apabila dibandingkan
utama pembangunan di masa depan dengaqn azmi (2006) tentang
yang perlu di jaga, di tingkatkan dan di pengetahuan siswa tentang jamban, air
llindungi kesehatannya. Jumlah anak bersih, sampah, Usaha Kesehatan
yakni 30% dari total penduduk Sekolah dan tentang kebersihan kuku.
Indonesia atau sekitar 73 juta orang dan Pengetahuan siswa yang sangat
usia sekolah merupakan masa keemasan baik ini sebesar 96,1% SD Advent 01
untuk menanamkan nilai-nilai PHBS Tikala Manado tentang PHBS Sekolah
sehingga berpotensi sebagai agen ditunjang dengan adanya pendidikan
perubahan dan mempromosikan PHBS, PHBS dalam kurikulum mata pelajaran
baik di lingkungan sekolah, keluarga, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
dan masyarakat (Depkes, 2011) Kesehatan (PENJASKES) dari kelas I-
VI. Setiap kelas khususnya mata
Pengetahuan siswa tentang Perilaku pelajaran PENJASKES ada pokok
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bahasan yang membahas tentang PHBS
Sekolah Dasar Advent 01 Tikala Sekolah. Mata pelajaran ini diberikan
Manado oleh guru olahraga. Dari kegiatan ekstra
Pengetahuan faktor mempermudah kurikuler pengetahuan PHBS ini juga di
(presdisposising factor) bagi anak-anak dapatkan melalui pendekatan Usaha

4
Kesehatan Sekolah, yang anak adalah komponen paling penting
pengetahuannya di berikan oleh guru dalam perilaku menjaga kesehatannya,
UKS yang sudah mengikuti pelatihan. kemudian di asumsikan bahwa adanya
Pengetahuan yang sangat baik ini hubungan langsung antara sikap dan
dipengaruhi oleh media massa misalnya perilaku anak. Sikap positif anak
televisi, majalah, poster, dan penyuluhan terhadap kesehatan hamper pasti
tentang PHBS di Puskesmas setiap 6 berdampak pada perilaku anak menjadi
bulan sekali. positif, tetapi sikap yang negative
Rata-rata hasil penelitian mengenai terhadap kesehatan hamper pasti
pengetahuan siswa tentang PHBS berdampak negative pada perilakunya
berdasarkan indikator yaitu untuk (Notoatmodjo, 2010).
pengetahuan responden tentang mencuci Berdasarkan hasil penelitian
tangan dengan air bersih yang mengalir tentang sikap siswa sekolah di SD
dan sabun membuat tangan menjadi Advent 01 Tikala Manado yaitu sangat
bersih dan bebas dari kuman, sebanyak baik sebesar (90,8%). Cenderungan
141 responden (94%) menjawab benar siswa yang mempunyai pengetahuan
bahwa mencuci tangan dengan air bersih tinggi tentang perilaku hidup bersih dan
yang mengalir dan sabun membuat sehat diikuti dengan tinggi optimalnya
tangan menjadi bersih dan bebas dari sikap siswa tentang perilaku hidup
kuman sebanyak 9 responden atau (6%) bersih dan sehat. Sikap yang sangat baik
menjawab adalah salah. Mencuci tangan ini di tunjang dengan kegiatan
adalah kegiatan membersihkan telapak ekstrakurikuler tentang PHBS di
tangan, punggung tangan dan jari agar sekolah. Berdasarkan hasil penelitian
bersih dari kotoran membunuh kuman sikap siswa tentang PHBS adalah setiap
penyebab penyakit yang merugikan hari siswa harus mencuci tangan dengan
kesehatan manusia serta membuat air yang mengalir dan sabun sebanyak
tangan menjadi harum baunya (Sibuea, 136 responden (90,7%). Kebiasaan cuci
2012). tangan sebelum makan memakai air dan
Gambaran Sikap Siswa terhadap sabun mempunyai peranan penting
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kaitannya dengan pencegahan
(PHBS) Sekolah di SD Advent 01 infeksi kecacingan, karena dengan
Tikala Manado mencuci tangan dengan airdapat lebih
Sikap adalah reaksi atau rewspon efektif menghilangkan noda dan debu
seseorang yang masih tertutup terhadap dari permukaan kulit dan mengurangi
suatu stimulus atau objek. Sikap seorang jumlah mikro organisme penyebab

5
penyakit seperti virus, bakteri, dan kondisi lingkungan dan tingkat budaya
parasit lainnya pada kedua tangan. tersebut salah satu faktor sikap
Mencuci tangan dengan menggunakan pemilihan makanan jajanan adalah sikap
air dan sabun dapat lebih efektif dalam pemilihan makanan
membersihkan kotoran dan telur cacing (Yulianingsih, 2009).
yang menempel pada permukaan kulit, Hasil penelitian tentang sikap
kuku, dan jari-jari pada kedua tangan pernyataan anak-anak dilarang merokok
(Umar, 2008). karena merokok sangan berbahaya bagi
Sikap pernyataan tentang mengajak kesehatan, sebanyak 140 responden
siswa untuk buang air kecil dan besar di (93,3%) menjawab setuju. Merokok
jamban atau wc sekolah ketika berada di sudah meracuni kalangan murid SD.
sekolah yaitu sebanyak 139 responden Perilaku buruk anak-anak tersebut harus
(92,7%) dan setiap siswa harus menjaga di sikapi pemerintah dengan
kebersihan kuku dan memotongnya mencantumkan zat-zat racun dan emisi
secara rutin sebanyak 141 responden produk tembakau pada kemasan rokok
(94%). Faktor resiko perilaku anak sebagai informasi bagi masyarakat
BABtidak di jamban atau di sembarang (Faizal, 2009).
tempat menyebabkan pencemaran tanah Sikap siswa terhadap cara
dan lingkungan oleh tinja yng berisi pemeliharaan dan cara hidup sehat
telur cacing. Penyebaran infeksi merupakan penilaian atau pendapat
kecacingan tergantung dari lingkungan siswa terhadap cara-cara pemeliharaan
yang tercemar tinja yang mengandung dan cara hidup sehat. Dari hasil
telur cacing. Infeksi pada anak sering penelitian yaitu siswa tidak boleh
terjadi karena menelan tanah yang membuang sampah sembarangan karena
tercemar telur cacing atau melalui membuat lingkungan menjadi kotor
tangan dengan kuku yang kotor dan sebanyak 139 responden (92,7%)
terkontaminasi telur cacing (Umar, menjawab setuju, pernyataan sebaiknya
2008). kegiatan pemberantasan jentik nyamuk
Hasil penelitian tentang sikap siswa dilakukan secara rutin di sekolah
mengkonsumsi makanan/jajanan di sebanyak 137 responden (84,7%)
kantin sekolah sebanyak 121 responden menjawab setuju, pernyataan setiap
(80,7%). Sikap pemilihan jajanan siswa harus menimbang badan dan
merupakan hasil perubahan pada anak mengukur tinggi badan setiap bulan
SD dan mengalami perubahan terus sebanyak 130 responden (86,7%)
menerus menyesuaikan diri dengan menjawab setuju, menggosok gigi secara

6
teratur dan minimal 2 kali sehari pengetahuaanya. Tindakan inilah
sebanayk 147 responden (98%) sebagai kunci tercerminnya perilaku
menjawab setuju dan setiap siswa wajib suatu individu atau masyarakat pada
mengikuti kegiatan olahraga teratur di umumnya (Notoatmodjo, 2011).
sekolah sebanyak 142 responden Berdasrkan hasil penelitian ini
(94,7%) menjawab setuju. Sikap menunjukkan bahwa siswa di SD
merupakan reaksi atau respon emosional Advent 01 telah berperilaku hidup bersih
(emotional feelings) seseorang terhadap dan sehat yang baik sebesar (78,6%).
stimulus atau objek luaranya. Respon Hal ini menunjukkan bahwa mereka
emosional ini bersifat penilaian atau memiliki kesadaran yang tinggi akan
evaluasi pribadi terhadap stimuli atau pentingnya kesehatan bagi dirinya dan
objek luarnya dan penilaian ini dapat membiasakan diri untuk senantiasa
dilanjutkan atau tidak melakukan berperilaku hidup sehat. Secara nyata
terhadap objek (Azmi, 2013). usaha untuk menjaga kesehatan pribadi
Menurut Notoatmodjo (2010), mereka tunjukkan dari telah baikknya
sikap ini berbentuk karena adanya seluru aspek kesehatan pribadi dan
stimulus. Stimulus dalam hal ini lingkungan.
merupakan pengetahuan. Pengetahuan Tindakan yang baik ini di peroleh
merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi selain dari pengetahuan dan sikap yang
setelah seseorang melakukan baik juga masih terlaksannya program
penginderaan terhadap suatu objek kerja UKS tetapi ada sarana yang sudah
tertentu. Penginderaan terjadi melalui rusak seperti timbangan berat badan dan
cara pancaindera manusia, yakni indera pengukur tinggi badan sehingga
penglihatan, pendengaran, penciuman, mempengaruhi perilaku siswa dalam
rasa, dan raba. Sebagian besar melakukian penimbangan bera6t badan
pengetahuan manusia diperoleh melalui dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
mata da telinga (Azmi, 2013). sebanyak 104 responden (69,33) tidak
melakukan penimbangan berat badan
Gambaran Tindakan Siswa tentang dan mengukur tinggi badan setiap bulan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat hanya terdapat 46 responden (30,67%)
(PHBS) Sekolah di SD Advent 01 melakuikan penimbangan berat badan
Tikala Manado dan tinggi badan setiap bulan. Sekolah
Tindakan merupakan perbuatan tidak dapat memantau perkembangan
seseorang terhadap situasi dari luar siswanya melalui penimbangan berat
berdasarkan persepsi dan badan dan mengukur tinggi badan

7
setiap bulan tetapi sekolah sekolah (34,67%) tidak terlibat, tingkat
selalu mengadakan kegiatan olahraga penggunaan jamban sebanyak 142
untuk menjaga agar tubuh tetap sehat responden (94,67%) tidak terlibat,
dan tidak mudah terserang penyakit. membuang air kecil dan besar di WC,
Dari hasil penelitian di sekolah, semuaa walaupun ada yang membuang air kecil
responden 150 (100%) mengikuti dan besar tidak di WC/jamban sebesar 8
kegiatan olahraga secara rutin. responden (5,33%). Kegiatan siswa
Di SD Advent 01 Tikala Manado membuang sampah pada tempatnya,
mempunyai warung atau kantin sekolah terdapat 114 responden (76%)
yang cukup sehat dan telah dilakukan membuang sampah pada tempatnya.
pemeriksaan oleh tim dari Puskesmas. Kegiatan ini di dukung dengan
Setiap siswa dilarang atau membeli tersedianya tempat sampah di setiap
makanan atau jajanan sembarangan kelas 1-6, sehingga siswa dapat menjaga
diluar sekolah dan diwajibkan kebersihan lingkungan dengan baik.
mengkonsumsi makanan atau jajanan di Pihak sekolah melarang setiap siswa
warung/kantin sekolah. Tindakan siswa merokok, dapat dilihat dari hasil
ini dapat dilihat dari hasil penelitian penelitian tidak terdapat responden yang
bahwa tindakan siswa mengkonsumsi merokok. Data susenas (suvei social
jajanan sehat di kantin sekolah ini di ekonomi nasional) tahun 2014
mungkinkan siswa membawa bekal menyebutkan sekitar 3% anak-anak
makanan dari rumah, hasil penelitian mulai merokok sejak kurang dari 10
Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun dan persentasi jumlah orang
Pada Tahun 2014 melibatkatkan ratusan merokok tertinggi (64%) berada pada
sekolah dasar di Indonesia menunjukkan kelompok umur remaja (15-19 tahun).
60% perilaku jajanan sembarangan anak Hal ini berarti bahaya merokok pada
sekolah tidak memenuhi standar mutuh masyarakat yang rentan yakni anak-anak
keamanan (Suci, 2012) dan berdampak pada remaja (Depkes,
Salah satu program kerja daqri 2014),
UKS adalah kegiatan jumat bersih atau SD Advent 01 Tikala Manado juga
kerja bakti bersaama. Kegiatan yang bekerjasama dengan puskesmas wenang
dilakukan dapat dilihat dari hasil dalam Program Kerja UKS seperti
penelitian sebanyak 98 responden (65, dilaksanakannya demo/praktek
33%) terlibat dalam kegiatan menggosok gigi yang benar, menjaga
pemberantasan jentik nyamuk di sekolah kebersihan kuku dan mencuci tangan
seperti 3M plus dan 52 responden dengan air bersih yang mengalir dan

8
sabun. Dari hasil penelitian bahwa UKS masih ada yang rusak misalnya
perilaku siswa terhadap PHBS sebanyak alat penimbangan berat badan sehingga
131 responden (87,33%) menjaga siswa tidak dapat melakukan
kebersihan kuku, sebanyak 146 pengukuran tinggi badan setiap bulan.
responden (97,33%) menjaga kebersihan Penelitian dari marsita tahun 2011
gigi, sebanyak 112 respoden (74,64%) tentang pelaksanaan program UKS dan
mencuci tangan dengan air bersih kebiasaan hidup bersih dan sehat murid
dengan sabun sebelum dan sesudah kelas 6 SD RA Kartini Kota Tebing
makan. Penelitan yang dilakukan oleh tinggi untuk pelaksanaan kegiatan PHBS
torsilowati (2015) tentang tingkat di lingkungan sekolah rata-rata
perilaku hidup bersih dan terhadap mencapai di atas 90%.
pencegahan penyakit pada anak sekolah Pendidikan tentang PHBS di
dasar di kecamatan salam menunjukan sekolah yang baik ini didapatkan dari
tingkat yang tinggi yaitu sebanyak guru, orang tua dan juga puskesmas di
32,56%. tunjang dengan fasilitas yang lengkap
dalam meningkatkan PHBS. Di sekolah
Gambaran Tindakan Perilaku Hidup guru berperan sangat penting dalam
Bersih dan Sehat (PHBS) sekolah di kegiatan belajar mengajar. Sebagai
SD Advent 1 Tikala Manado. pendidik guru tidak hanya bertugas
Dilihat dari hasil penelitian didapatkan memberi dan menyampaikan materi
bahwa pengetahuan sangat baik mata pelajaran saja, melainkan harus
(96,1%), sikap sangat baik (90,8%), dan dapat membimbing, mengarahkan dan
tindakan baik (78,6%) tentang perilaku memberi teladan yang baik untuk siswa
hidup bersih dan sehat (PHBS) siswa didiknya sehingga dapat membantu
sekolah di SD Advent 1 Tikala Manado. menumbuhkan dan mengmbangkan
Dari hasil penelitian ini dilihat bahwa, perilaku yang baik bagi semua siswa
belum adanya kesinambungan dari didikannya (Fitriawatiningsih, 2009).
pengetahuan, sikap dan tindakan untuk Guru olahraga di SD Advent 1
membentuk suatu perilaku yang baik. Tikala Manado yaitu lulusan dari
Tingkat pengetahuan dan sikap sudah sekolah Guru olahraga (SGO) yang
sangat baik tetapi tindakan siswa hanya memberikan mata pelajaran pendidikan
berada pada kategori baik, hal ini jasmani olahraga dan kesehatan
disebabkan karena sarana dan prasarana (Penjaskes) dalam kurikulukum bahasan
yang ada di SD Adventi 1 Tikala tentang PHBS sekolah adanya hubungan
Manado khususnya yang ada di ruangan kerjassama yang baik dengan

9
Puskesmas. Setiap 3 bulan sekali tim Advent 01 Tikala Manado, maka ditarik
dari puskesmas melakukan kunjungan kesimpulan sebagai berikut:
untuk memberikan penyuluhan tentang 1. Gambaran Pengetahuan tentang
PHBS serta melakukan praktek atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
demo cara berperilaku hidup bersih dan (PHBS) Siswa di Sekolah Dasar
sehat. Advent 01 Tikala adalah sangat baik
Fasilitas sekolah sangat menunjang (96,1%).
dalam meningkatkan PHBS. Di SD 2. Gambaran Sikap tentang Perilaku
Advent 1 Tikala Manado mempunyai Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS)
fasilitas yang cukup lengkap yaitu Siswa Sekolah di Sekolah Dasar
fasilitas air bersih yang berasal dari mata Advent 01 Tikala Manado adalah
air yang telah disaring dan mempunyai sangat baik (90,8%).
sitem pembuangan sampah yag baik. Di 3. Gambaran Tindakan tentang Perilaku
setiap kelas terdapat tempat sampah dan Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS)
sampah-sampah itu lalu dibuang di Siswa Sekolah di Sekolah Dasar
pembuangan sampah berupa lubang dan Advent 01 Tikala Manado adalah
sebagian di angkut oleh mobil sangat baik (78,6%).
pengangkut sampah.
Dari hasil penelitian yang baik ini SARAN
dapat menjadi cermin tambahan bagi 1. Pihak sekolahdiharapkan dapat terus
institusi pendidikan lainnya tentang meningkatkan dan mengembangkan
perilaku hidup bersih dan bagi murid kegiatan kurikuler dan ekstra
sekolah dasar dan setiap siwa hendaknya kurikuler yang berorientasi kesehatan
mempertahnkan kebiasaannya untuk sehingga dapat meningkatkan derajat
berperilaku hidup bersih dan tersebut kesehatan anak didiknya.
yang telah baik dan senantiasa 2. Pengukuran tinggi badan dan
meningkatkannya menjadi lebih baik penimbanagan berat badan siswa di
agar mereka dapat terhindar dari lakukan setiap bulan agar dapat
berbagai penyakit yang disebabkan oleh mengetahui pertumbuhan dan
kondisi tubuh maupun lingkungan yang perkembangan siswa.
tidak bersih (marsita, 2013). 3. Meningkatkan peran aktif siswa
dalam kegiatan pemberantasan jentik
KESIMPULAN nyamuk di sekolah atau di rumah.
Berdasarkan hasil penelitian yang di 4. Sarana dan prasarana yang telah
lakukan pada siswa Sekolah Dasar rusakkhususnya diruang UKS yaitu

10
alat penimbang berat badan perlu di Faizal Y. 2009. Anak SD Sudah
ganti. Merokok (Online). (http//available
5. Pendidikan kesehatan kepada siswa from www.wartakota.co.id/) di
tentang PHBS Sekolah perlu di kses pada tanggal 07 Maret 2017
tingkatkan. Gobel, 2009. Perilaku Kesehatan Anak
6. Melaksanakan kerjasama dengan Usia Sekolah. Bandung: CV
pihak puskesmas dan dinas kesehatan Alphabeta
terkait tentang PHBS Sekolah Hendra, 2007. Promosi Kesehatan
sehingga dapat berjalan dengan baik Sekolah. Yogyakarta: Nuha
dan efektif. Medika
Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Perilaku
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Azmi, N. 2014. Hubungan Antara Hal. 127-128
Pengetahuan dengan Sikap Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku
Tentang Perilku Hidup Bersih dn Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Sehat Pada Siswa Kelas 5 SD Hal. 89
Negeri Pelatan Kecamatan Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku
Pemalang Kabupaten Pemalang. Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Skripsi, FKM Universitas Negeri, Hal. 23-26
Semarang. Proverawati, A 2012. Perilaku Hidup
Depkes, RI 2010. Perilaku Hidup Bersih Bersih dan Sehat (PHBS)
dan Sehat di Rumah Tangga. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal.
Pusat Promosi Kesehatan 21-22
Departemen Kesehatan RI. (Hal. Suci, E. 2016. Gambaran Perilaku Jajan
14-33) Murid Sekolah Dasar Di Jakarta.
Depkes, RI 2010. Perilaku Hidup Bersih Jurnal Psikobuana
dan Sehat di Rumah Tangga. Vol.01/No.01/2016 Hal. 9-38.
Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI. (Hal.
2)
Depkes RI 2011. Pedoman Pelatihan
dan Pembinaan Perilku Hidup
Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga. Pusat Promosi Kesehatan
Departemen Kesehatan RI Ha. 67

11

Anda mungkin juga menyukai