KAPUR
1. PENDAHULUAN
Tanah lempung mengembang merupakan tanah yang memiliki
tingkat sensitifitas tinggi dan mempunyai sifat kembang susut yang dapat
menimbulkan kerusakan pada bangunan yang berdiri diatasnya, tanah ini
juga memiliki potensi mengembang dan menyusut sangat tinggi akibat
perubahan kadar air didalam tanah. Tanah lempung mengembang
mempunyai daya dukung yang cukup baik, bila dalam keadaan tidak jenuh
air dan buruk bila dalam keadaan jenuh air.
Sehingga perlu dilakukan alternatif perbaikan tanah lempung
mengembang untuk mendapatkan tanah yang lebih stabil. Dalam hal ini
langkah yang diambil adalah dengan menstabilisasi tanah lempung dengan
mengubah sifat fisis dan mekanis tanah sehingga kekuatan dan daya
dukungnya dapat meningkat, diantaranya menggunakan kapur sebagai
bahan stabilisasi.
Diharapkan setelah melakukan stabilisasi, sensitifitas tanah lempung
terhadap kadar air akan semakin rendah. Sehingga tanah lempung dapat
digunakan sebagai penopang pondasi bahan konstruksi.
2. METODE PENELITIAN
Bahan uji yang diteliti yaitu tanah lempung yang diambil dari daerah
Besitang Sumatera Utara. Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan cara
menggali langsung tanah dengan kedalaman 1 meter – 1.50 meter. Sampel
tanah tersebut ada 2 yaitu sampel tanah terganggu ( Disturbed Samples ) yang
dimasukkan ke dalam kantong plastik dan tanah yang tidak terganggu (
Undisturbed Samples ) yang dimasukkan ke dalam pipa paralon.
Kapur yang digunakan dalam percobaan ini adalah jenis kapur
padam yang banyak didapatkan di toko – toko bahan bangunan.
2.1. Pelaksanaan Penelitian
Adapun pelaksanaan penelitian meliputi :
- Tahapan persiapan
- Tahapan pelaksanaan pendahuluan
- Pengujian utama
DAFTAR RUJUKAN
Cuti Nuri Badariah, Nasrul, Hanova Yudha (2012), Perbaikan Tanah Dasar Jalan
Raya Dengan Penambahan Kapur, Teknik Sipil ITM.