Anda di halaman 1dari 9

Soraya Rahmanisa

Steroid Sex Hormone And It’s Implementation to Reproductive


Function
Soraya Rahmanisa
Department of Medical Biology, Faculty of Medicine, University of Lampung,
Indonesia

Abstract

The synthesize of steroid sex hormone were producted primary by gonad and conducted
by two kinds of gonadotrophic hormone which produce by adenohyphofisis. Follicle-
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) that come from hyphofisis
bring good influence to the ovarium and testes. FSH primary has the responsibility on the
growth of germinal cell both on the gonads (testes and ovarium) and the synthesize of
estrogen from ovarium. LH and hCG stimulate the synthesize of androgen sex steroid in
testis and ovarium, and the production of progesterone by corpus luteum. LH, FSH, and
hCG don’t have any important clinical activity besides the tractus reproductivus.
[JuKeUnila 2014;4(7):97-105]

Kata kunci: FSH, steroid sex hormone, LH, prolactine

Pendahuluan Waktu paruh LH kurang lebih


Steroid seks dianggap sebagai 30 menit sedangkan FSH sekitar 3
satu-satunya pengatur produksi jam. FSH dan LH berikatan dengan
hormon gonadotropin. Akhir-akhir reseptor yang terdapat pada ovarium
ini, peptida gonad mempunyai sifat dan testis, serta mempengaruhi
pengatur penting sekresi FSH. fungsi gonad dengan berperan dalam
Inhibin dan follistatin menekan produksi hormon seks steroid dan
pelepasan FSH, dan aktivin gametogenesis .
merangsang pelepasan FSH. Pada wanita selama masa
Sintesis dan fungsi hormon ovulasi GnRH akan merangsang LH
reproduksi berbeda, tetapi saling untuk menstimulus produksi
berhubungan dan mempengaruhi. estrogen dan progesteron. Peranan
Berikut akan dibahas sintesis dan LH pada siklus pertengahan
fungsi dari masing-masing hormon (midcycle) adalah ovulasi dan
reproduksi ini. merangsang korpus luteum untuk
menghasilkan progesteron. FSH
1. Gonadotropin Releasing berperan akan merangsang
Hormone (GnRH), Follicle perbesaran folikel ovarium dan
Stimulating Hormonedan bersama-sama LH akan merangsang
Lutheineizing Hormone (LH) sekresi estrogen dan ovarium .
Hipothamalus mengeluarkan Selama siklus menstruasi
GnRH dengan proses sekresinya yang normal, konsentrast FSH dan
setlap 90-120 menit melalui aliran LH akan mulai meningkat pada hari-
portal hipothalamohipofisial. Setelah hari pertama. Kadar FSH akan lebih
sampai di hipofise anterior, GnRH cepat meningkan dibandingkan LH
akan mengikat sel gonadotrop dan dan akan mencapai puncak pada fase
merangsang pengeluaran FSH folikular, tetapi akan menurun
(Follicle Stimulating Hormone) dan sampai kadar yang yang terendah
LH (LutheinizingHormone) (1). pada fase preovulasi karena

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 97


Soraya Rahmanisa
pengaruh peningkatan kadar estrogen puncakestradiol. Setelah hari ke-
lalu akan meningkat kembali pada 14 korpus luteurn akan
fase ovulasi. Regulasi LH selama mengalami involusi karena
siklus menstruasi, kadarnya akan disebabkan oleh penurunan
meninggi di fase folikular dengan estradiol dan progesteron
puncaknya pada midcycle, bertahan sehingga terjadi proses
selama 1-3 hari, dan menurun pada menstruasi (2)
fase luteal . c. Umpan balik negatif (Negative
Sekresi LH dan FSH Feedback)
dikontrol oleh GnRH yang Proses umpanbalik ini memberi
merupakan pusat kontrol untuk basal dampak pada sekresi
gonadotropin, masa ovulasi dan gonadotropin. Pada wanita
onset pubertas pada masing-masing terjadinya kegagalan
individu. Proses sekresi basal pernbentukan gonad primer dan
gonadotropin ini dipengaruhi oleh proses menopause disebabkan
beberapa macam proses: karena peningkatan kadar LH
a. Episode sekresi (Episodic dan FSH yang dapat ditekan
secretadon) oleh terapi estrogen dalam
Pada pria dan wanita, proses jangka waktu yang lama.
sekresi LH dan FSH bersifat
periodik, dimana terjadinya Tujuan pemeriksaan FSH dan
secara bertahap dan LH adalah untuk melihat fungsi
pengeluarannya dikontrol oleh sekresi hormon yang dikeluarkan
GnRH . (2) oleh hipotalamus dan mekanisme
b. Umpan balik positif (Positive fisiologis umpan balik dari organ
feedback) target yaitu testis dan ovarium (3)
Pada wanita selama siklus Kadar FSH akan meningkat pada
menstruasi estrogen memberikan hipogonadism, pubertas prekoks,
umpan balik positif pada kadar menopause, kegagalan diferensiasi
GnRH untuk mensekresi LH dan testis, orchitis, seminoma,
FSH dan peningkatan kadar acromegall, sidroma Turner. Serta
estrogen selama fase folikular menurun pada keadaan insufisiensi
merupakan stimulus dari LH dan hipotalamus, disfungsi gonad,
FSH setelah pertengahan siklus, anovulasi, insufisiensi hipofise, dan
sehingga ovum menjadi matang tumor ovanium. Faktor yang
dan terjadi ovulasi. Ovulasi mempengaruhi kadarnya adalah obat-
terjadi hari ke 10-12 pada siklus obatan seperti steroid, kontrasepsi
ovulasi setelah puncak kadar LH oral, progesteron, estrogen, dan
dan 24-36 jam setelah testoteron

Gambar 1. Umpan balik positif dan negatif dalam pengaturan sekresi hormonal sistem HPO

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 98


Soraya Rahmanisa
Harga normal LH dan FSH hormon testoteron dan
bervariasi tergantung dari usia, jenis androgendalam jumlah yang sedikit
kelamin dan siklus ovulasi pada yang digunakan bukan hanya untuk
pasien wanita. Kadarnya akan prekursor estrogen tetapi langsung
rendah sebelum pubertas dan jika dikeluarkan ke jaringan perifer .
sesudahnya akan meningkat (4) .
Berikut harga normal kadar 2. 1 Estrogen
hormon FSH dan LH pada pria dan Estrogen terdiri dari tiga
wamita berdasarkan usia dan jenis hormon yang berbeda, yaitu
keadaan. estron, estradiol, dan estriol. Pada
wanita normal, estrogen banyak
Tabel 1. Nilai normal kadar FSH diproduksi oleh folikel selama
proses ovulasi dan korpus luteum
FSH selama keharmilan (6)
Pada saat keluar dari
ng/L sirkulasi, hormon steroid berikatan
Wanita
dengan protein plasma. Estradiol
< 8 thn 0,6-0,8
8 - 12 thn 1,2-2,4
berikatan dengan transpor globulin
12 - 14 thn 1,7-2,8 yang dikenal dengan seks
14 - 18 thn 2,2-3,0 hormonebinding globulin (SHBG)
dan berikatan lemah dengan
Dewasa albumin, sedangkanestrone berikatan
Midcycle 2,6-24 kuat dengan albumin. Sirkulasi
kehamilan Tak terdeteksi estradiol secara cepat diubah menjadi
Premenopause 1,1-5,3 estron di hepar dengan bantuan 17 -
Pasca monopause 11,0-66 hidroksisteroid dehidrogenase.
Sebagian estrone masuk kernball ke
(Disadur dari Greenspan dan sirkulasi, dan sebagian lagi
Strewler, 1997) (5) dimetabolisme menjadi -
hidroksiestrone yang dikonversi
2. Hormon Seks Steroid menjadi estriol .
Hormonsteroid disintesis Pada awal siklus ovulasi -
dari kolesterol yang berasal dari produksi estradiol akan menurun
sintesis asetat, dari kolesterol ester sampai titik terendah, tetapi karena
pada janingan steroidogenik, dan pengaruh hormon FSH estradiol akan
sumber makanan. Sekitar 80% mulai meningkat. Sebelum fase mid
kolesterol digunakan untuk sintesis cycle kadar estradiol dibawah 50
hormon seks steroid . pg/mL, tetapi akan terus meningkat
Pada wanita, ovum yang sejalan dengan pematangan ovum.
matang akan mensintesis dan Estradiol akan mencapai puncaknya
mensekresi hormon steroid aktif. sebesar 250-500 pg/mL pada hari ke
Ovarium yang normal merupakan 13-15 siklus ovulasi. Pada fase luteal,
sumber utama dari pembentukan kadar estrogen akan menurun sampai
Pada wanita menopause dan 125 pg/mL. Progesteron yang
kelainan ovarium estrogen dihasilkan oleh korpus luteum
dihasilkan dari prekursor androgen bersarna-sarna dengan estrogen akan
pada jaringan lain. Selain itu memberikan umpanbalik negatif
ovariurn juga memproduksi pada hipotalamus dan hipofise
progesteron selama fase luteal pada antenior. Kadar dibawah 30 pg/mL
siklus menstruasi, testoteron dan menunjukan keadaan oligomenore
androgen dalam jumlah sedikit. atau amenore sebagai indikasi
Korteks adrenal juga memproduksi kegagalan gonad. Hormon estradiol

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 99


Soraya Rahmanisa
dipenganihi oleh ritme sirkadian Kadar estrogen meningkat
yaitu adanya variasi diurnal pada pada keadaan ovulasi, kehamilan,
wanita pasca menopause yang pubertas prekoks, ginekomastia,
diperkirakan. karena adanya variasi atropi testis, tumor ovarium., dan
pada kelenjar adrenal (2) tumor adrenal. Kadarnya akan
Hormon estrogen yang dapat menurun pada keadaan menopause,
diperiksa yaitu estrone (El), estradiol disfungsi ovarium, infertilitas,
(E2), dan estriol (E3). Pemeriksaan sindroma turner, amenorea akibat
estadiol dipakal , untuk mengetahui hipopituitari, anoreksia nervosa,
aksis hipotalamus-hipofise-gonad keadaan stres, dan sindroma
(ovarium dan testis), penentuan testikular ferninisas pada wanita.
waktu ovulasi, menopause dan Faktor interfensir yang
monitoring pengobatan fertilitas. meningkatkan estrogen adalah
Waktu pengambilan sampel untuk preparat estrogen, kontrasepsi oral,
pemeriksaan estradiol adalah pada dan kehamilan. Serta yang
fase folikular (preovulasi) dan fase menurunkan kadarnya yaitu obat
luteal(3,4,7). clomiphene (4)

Tabel 2. Harga normal hormon estrogen pada wanita

Hormon Jenis kelamin Unit


konvensional
Estradiol Wanita (pg/mL)
< 8 thn <7
8 - 12 thn 8- 18
12 - 14 thn 16- 34
14 – 16 thn 20- 68
Fase folikular 20- 100
Preovulasi 100- 350
Luteal 100- 350
Pasca menopause 10 - 30

Estriol Kehamilan (ng/mL)


30 - 32 mgg 2 - 12
33 - 35 mgg 3 - 19
36 - 38 mgg 5 - 27
39 - 40 mgg 10 - 30
Tdk hamil <2

Estrone Wanita (ng/mL)


Fase folikular 30 - 100
Ovulasi >150
Luteal 90 - 150
Pascamenopause 20 - 40

(Disadur dari Greenspan dan Strewler, 1997) (5)

2.2 Progesteron hidroksipregnenolone dan perubahan


Progesteron bersama-sama ini tergantung dari fase ovulasi
dengan estrogen memegang peranan dimana progesteron disekresi oleh
penting di dalam regulasi seks korpus luteum dalam jumlah yang
hormon wanita. Pada wanita, besar. Progesteron juga merupakan
pregnenolon diubah menjadi prekursor untuk testoteron dan
progesteron atau 17a- estrogen, pada saat terjadi

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 100


Soraya Rahmanisa
metabolisme 17α- Tabel 3. Harga normal hormon
hidroksiprogesteron menjadi progesteron wanita
dehidroepiandrosteron yang
dikonversi menjadi 4 androstenedion Hornion Jenis kelamin Unit konvensional
dengan bantuan enzim 17α Progesteron Wanita (ng/mL)
hidroksilase pregnenolon . Fase folikular 0.3 - 0,8
Pada awal menstruasi dan fase Fase luteal 4 - 20
folikular kadar progesteron sekitar 1
ng/mL. Pada saat sekresi LH, (Disadur dari Greenspan dan
konsentrasi progesteron dapat Strewler, 1997) (5)
bertahan selama 4-5 hari di dalam
plasma dan mencapai puncaknya 2. 3 Testoteron (Androgen)
yaitu sebesar 10-20 ng/mL selama Testoteron atau androgen
fase luteal. Pengukuran progesteron merupakan hormon seks steroid yang
di dalam plasma dapat digunakan dominan pada pria. Hormon ini
ntuk memonitor keadaan ovulasi. mempunyai berat molekul 288,41
Jika konsentrasi progesteron lebih Dalton. Proses sintesis testoteron
dari 4-5 ng/mL mungkin sudah berlangsung di sel Leydig interstitial
terjadi ovulasi . pada testis yang memberikan respon
Progesteron berperan di dalam pada interstitial cell stimulating
organ reproduksi termasuk kelenjar hormone (ICSH, atau yang lebih
mamae dan endometrium serta dikenal dengan luteinizing hormone).
peningkatkan suhu tubuh manusia. Pada pria sebagian dihidrostestoteron
Organ target progesteron yang lain dibentuk di jaringan perifer. (1)
adalah uterus, dimana progesteron Di dalam aliran darah
membantu implantasi ovum. Selama testoteron terikat oleh protein serum
kehamilan progesteron dan sebagian tidak terikat (unbound).
mempertahankan plasenta, Sebanyak 60% testoteron terikat kuat
menghambat kontraktilitas uterus dan dengan binding protein utama yaitu
mempersiapkan mamae untuk proses SHGB dan sekitar 38% terikat lemah
laktasi (8) dengan albumin dan corlisol binding
Pada umumnya pemeriksaan globulin. Sekitar 2% sirkulasi
kadar progesteron dilakukan untuk testoteron tidak terikat oleh
pemeriksaan fungsi plasenta selama proteinserum tetapi masuk ke dalam
kehamilan, fungsi ovarium pada fase set . (1,9)
luteal, dan monitoring proses ovulasi. Testoteron diubah menjadi
Pada pemeriksaaan ini sampel dihidrostestoteron di dalam target
diambil satu sampai dua kali pada jarigan testoteron yang spesifik.
fase luteal (7) Metabolisme testoteron terjadi di
Kadamya meningkat pada hepar. Testoteron dikonversi menjadi
kehamilan, ovulasi, kista ovarium, androstenedion dan etiokolanolon.
tumor adrenal, tumor ovarium, mola Testoteron masuk ke dalam
hidatidosa. Dan menurun pada membran sel dengan cepat dan di
keadaan amonorea, aborsi dalam sel testoteron berubah secara
mengancarn, dan kematian janin. enzimatik menjadi androgen
Faktor yang mempengaruhi dihidrotestoteron dengan bantuan
pemeriksaanhormon progesteron isoenzim microsomal reduktase-2,
adalah penggunaan steroid, dan isoenzim 5 -reduktase-1.(1)
progesteron, dan kontrasepsi oral(4)

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 101


Soraya Rahmanisa
seperti skrotum, epididimis, vas
Konsentrasi testoteron mulai deferens, vesika seminalis, prostat,
meningkat sebelum pematangan dan penis. Testoteron juga berperan
ksisa hipotalamus-hipofise-gonad dalam pertumbuhan organ skeletal,
yaltu pada awal usia 6-7 tahun, laring yang berperan dalam
meningkat selama pubertas, dan pembentukkan suara pada. pria dan
mencapal puncaknya pada usia kartilago epifisial serta
dewasa (1) mempengaruhi pertumbuhan rambut
pada daerah pubis, axilla, janggut,
Berikut tabel harga normal testoteron: jambang, dada, abdomen, dan daerah
punggung, aktivitas kelenjar sebasea,
Tabel 4. Harga normal hormon testoteron dan perubahan tingkah laku (1)
pada pria dan wanita Pada wanita yang normal,
Unit
ovarium akan memproduksi
Hormon Jenis kelamin testoteron dalam jumlah yang sedikit
konvensional
Testoteron (ng/dL)
yaitu kurang dari 300 g selama 24
Wanita
jam. Testoteron berperandalam
Prepubertas 5-13
proses pertumbuhan rambut selama
Pubertas 9-24
masa pubertas. Penigkatan testoteron
Dewasa 30-70
yang berlebih akan menyebabkan
Pria amenorea, pertumbuhan rambut dan
Prepubertas 8-14
kelenjar sebasea yang berlebih .
Pubertas 84-180 Kadar androgen meningkat
Dewasa 300-1000
pada hirsustisme, amenorea
hipotalamus, dan turnor sel sertoll.
(Disadur dari Greenspan dan
Dan menurun pada andropause,
Strewler, 1997) (5)
sindrom klinefelter, aplasia sel
leydig, dan criptorchidism .
Pada pria, testoteron
Berikut gambar yang akan
memegang peranan penting dalam
menjelaskan tentang sintesis hormon
diferensiasi system organ yang
steroid dan siklus ovulasi pada
genital pria pada saat pertumbuhan
wanita normal
fetus, pertumbuhan dan fungsi organ
yang diperngaruhi oleh testoteron

Gambar 2. Siklus ovulasi pada wanita normal

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 102


Soraya Rahmanisa
Hubungan umpan balik steroid pada wanita dapat dilihat
hormongonadotropindan hormon pada gambar dibawah ini :

Gambar 3. Regulasi steroid dan peptida gonad atas fungsi ovarium. Hypothalamus
menghasilkan GnRH, yang merangsang pelepasan LH dan FSH hypofise.
Peptida hypofise ini merangsang steroidogenesis dan pematangan folikel.

2.4 Prolaktin estrogen, progesteron, human


Prolaktin terdiri dari 199 placenta lactogen (HPL), dan cortisol
pasang asam. amino hormon untuk merangsang pertumbuhan
polipeptida dengan berat molekul mamae. Setelah melahirkan, kadar
23.000 Dalton dan disintesis serta estrogen dan progesteron akan
disekresi oleh laktotrop yang menurun sehingga kadar prolaktin
terdapat pada hipofise anterior. akan meningkat dan merangsang
Sama seperti hormon hipofise mamae untuk mengeluarkan ASI.
anterior yang lain, prolaktin juga Kadar prolaktin akan meningkat pada
dikontrol oleh hypothalamic- fetus dan bayl baru lahir terutama
releasin .factors. Sekresi prolaktin pada usla bulan pertama.
terutama dihambat oleh dopamin Dalam keadaan fisiologis,
yang disekresi oleh neuron prolaktinemia dapat terjadi pada saat
dopaminergik tuberoinfundibular (2) kehamilan, ibu menyusui, tidur,
Prolaktin akan merangsang stres, dan, konsumsi protein tinggi
pengeluaran ASI pada saat sesudah dan olah raga. Keadaan patologis
melahirkan. Selama kehamilan yang menyebabkan
prolaktin akan banyak disekresi dan hiperprolaktinemi adalah tumor
dipengaruhi oleh bormon lain seperti pituitari, adenomapituitari, - gagal

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 103


Soraya Rahmanisa
ginjal, akromegali, dan anoreksia Tabel 5. Kadar prolaktin pria dan wanita
nervosa. Dan kadarnya menurun pada serum
dalam keadaan osteoporosis, Jenis Usia, Konvensional
ginekomasti, nekrosis hipofise, dan kelamin keadaan unit
hirsutism. Pada wanita, hiper-protaktinemia (ng/mL)
dapat menyebabkan memendeknya fase Bayi baru
luteal sehingga dapat menyebabkan Wanita labir < 500
anovulasi, amenorea, bahkan infertil. Bayi 1-5
bulan 6-14
Fluktuasi prolaktin lebih nyata pada Anak-anak 4-8
wanita premenopause dibandingkan Dewasa
pasca menopause.(2). Pemeriksaan Fase
prolaktin akan memberikan fluktuasi folikular < 20
hasil yang berbeda pada masing- Fase luteal <40
masing individu. Pengambilan
sampel sebaiknya dilakukan 3-4 jam Disadur dari Greenspan dan Strewler,
setelah pasien bangun tidur. (3,4) 1997)
Faktor interferensi yang
mempengaruhi pemeriksaan Interpretasi Pemeriksaan
prolaktin adalah penggunaan Hormonal Dalam Gangguan
steroid, kontrasepsi oral, Masa UsiaReproduksi (Dewasa)
progesteron, metil dopa, fenotoazid, Nilai-nilai normal dari
antidepresan, morfin, haloperidol, kadar hormon dalam siklus
levodopa, dan ergot alkaloid (4) ovulatorik (WHO Laboratory No.
21 Zone B for EQC and No. 104
Berikut kadar prolaktin pada pria for MRP):
maupun wanita

Tabel 7. Patokan normal hormon untuk siklus ovulatorik

Fase siklus haid


Hormon Satuan
Folikuler Ovulasi Luteal
FSH mUI/ml 5-20
LH mUI/ml 3-13
Estrogen (E2) pg/n-d -12:50-100 200-400 + 2:90- 200
-4:120- 220 +12:60-130
Progesteron ng/ml 0,5-1,5 5-8 10-30
Prolaktin m UI/M - 5-25 -

Gangguan yang sering hipotalamik, amenorea


dialami wanita dalam usia reproduksi hipofisis), paling sering
yang pernah mengalami haid, namun disebabkan oleh karena
haidnya berhenti untuk sedikitnya 3 gangguan psikis dimana terjadi
bulan berturut-turut disebut dengan gangguan pengeluaran LH-RH
amenorea sekunder. Penyebab tidak akibatnya pengeluaran hormon
munculnya haid ini dapat disebabkan gonadotropin berkurang,
oleh organ yang bertanggung jawab sehingga pada pemeriksaan
terhadap proses terjadinya siklushaid hormon FSH, LH, estradiol
dan proses pengeluaran darah haid, kadarnya rendah.
sehingga dikenal dengan: b. Amenorea ovarium atau dikenal
a. Amenorea sentral (amenorea dengan Premature ovarian

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 104


Soraya Rahmanisa
failure , amenorea yang disertai Carl- A.13 dan Edward, R.A (eds),
dengan kadar estrogen yang The textbook of Clinical Chemistry.
menurun sedangkan kadar FSH 3rded. 1999.Philadelphia :
meningkat (> 40 mIU/ml) pada WB.Saunders Company.
5. Greenspan, F.S dan Strewler, G.D.
wanita usia < 40 tahun.
Appendix. In Francis S.G and
Diperkirakan 5-10% dari wanita Gordon J. S (eds), Basic and
ini mempunyai risiko < 1% Clinical Endocrinology. 5th ed. 1997
mengalami menopause sebelum London: Prentice-Hall International
usia 40 tahun, dan diperkirakan Inc
15-20% dihubungkan dengan 6. Gronowski, A.M dan Landau-
penyakit auto-imun. Levine,M. Reproductive endocrine
c. Amenorea uteriner, dapat fuction. In Carl, A.B dan Edward,
disebabkan kerusakan pada R.A (eds), The textbook of Clinical
endometrium akibat Chemistry.3 rd ed.
perlengketan (sindrom 1999.Philadelphia: WB. Saunders
Company
Asherman) atau adanya infeksi
7. Linde. R dan Goshin J.P.
berat (TBC), dimana Reproduction. In James P.G.
endometrium ada tetapi tidak Lawrence V.B (eds), immunoassay
bereaksi sama sekali terhadap Laboratory Analysis and Clinical
hormon. Application. 1994. Boston
Butterworth-Heineman
Daftar Pustaka 8. Bodlaender. 1995. Progesteron :
Physiology and Clinical Utility.
1. Braunstein, G.D.. Testes. In Francis Melalui www.dpcweb.com
S.G and ordon J.S (eds), Basic 9. Vankrinken, L, dkk. 2000. HCG
andClinical Endocrinology. 5thed. and Subunit : DPC Assay
1997.London: Prentice-Hall Specificitiesand Clinical Utility in
InternationalInc. Obstetrical Care and Oncology.
2. Aron, D.C, dan Findling, J.W. Melaluiwww.dvcweb.com
Hipothalannus & pituitary. In 10. Kricka, L.J dan Ph1l,D. Principle
Francis S.G and Gordon J.S of immunochernical technique. In
(eds), Basic and Clinical Carl, A.B dan Edward, R.A (eds),
Endocrinology. 5th The textbook of'Clinical Chemistry.
ed.1997.London Prentice-Hall 3ed. 1999.Philadelphia WB.
International Inc. Saunders Company.
3. Howaritz, B dan Henrv J.B. 11. Asihara,Y dan Kasahara, Y.
Evaluation of endocrine function. In Immunoassay and
John, B.H (eds), (7117iCUl immunochemistry. In John, B.H
Diagnosis and Management by (eds), Clinical Diagnosis and
LaboratoryMethods. 2 1 st ed. 2001 Management by Laboratory
Philadelphia: WB Saunders Methods 21st ed. 2001.Philadelphia
Company. : WB Saunders Company.
4. Demers, L.M. Pituitary function. In

JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014 105

Anda mungkin juga menyukai