Anda di halaman 1dari 9

A.

TUJUAN
Tujuan praktikum ini adalah Memahami prinsip dasar geolistrik tahanan
jenis konfigurasi wenner, konfigurasi schlumberger, dan mengetahui sebaran nilai
resistivitas lokasi penelitian.

B. ALAT DAN BAHAN


Spesifikasi yang dibutuhkan dalam melakukan eksperimen ini adalah :
1. Laptop
2. Software RES2DINV.
3. Software Exel.
4. 1 set alat Geolistrik
5. 12 elektroda
6. 1 accu mobil
7. 4 set kabel 100 meter
8. Konektor
9. 2 multimeter

C. DASAR TEORI
Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas
dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap
sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah
satu dari jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah
permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah
permukaan bumi.
Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 –
500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui
dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi
harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur.
Ilustrasi garis ekipotensial yang terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan pada dua
titik arus yang berlawanan di permukaan bumi dapat dilihat pada gambar 1 :

Semakin besar jarak antar elektroda menyebabkan semakin dalam tanah yang dapat
diukur. Ada beberapa konfigurasi untuk tahanan jenis dalam melakukan akuisi data.
Salah satunya dengan menggunakan konfigurasi Wenner. Konfigurasi Wenner
ditunjukan pada gambar 2.

Gambar 2. Konfigurasi Wenner


Konsep perambatan listrik yang berlaku pada media homogen isotropis dengan
mengukur beda potensial antara dua titik yang terjadi akibat adanya aliran arus
searah melalui bawah permukaan. Dasar metoda tahanan jenis adalah hukum Ohm
yang pertama kali dicetuskan oleh George Simon Ohm. Dia menformulasikan
hubungan antara tegangan dengan arus listrik pada tegangan jepit. Untuk media
terbatas (silinder balok) berlaku :
Dengan : I = besar arus dalam

ampere R = tahanan listrik


dalam Ohm

Pada balok atau silinder yang homogen, besar tahanan listrik pada (gambar 2.1)
adalah :

Dimana : R = hambatan listrik


dalam Ohm A = Luas penampang
dalam m2
L = Panjang silinder dalam meter

Faktor Geometri Dan Konfigurasi Elektroda


Pada metoda Eksplorasi Tahanan jenis, ada beberapa konfigurasi elektrode atau
susunan elektrode arus dan potensial yang digunakan. Perbedaan letak elektrode
potensial (M-N) dari letak elektroda arus (A-B) akan mempengaruhi besar medan
listrik yang diukur. Besar faktor oleh perbedaan akibat letak titik pengamatan
disebut Faktor Geometri.

Masing-masing aturan atau konfigurasi elektrode memiliki nilai yang tetap. Tabel II
memperlihatkan beberapa konfigurasi elektrode yang dikenal dalam metoda tahanan
jenis.

Tabel II Jenis Konfigurasi Elektrode dengan Faktor Geometri dalam Metoda


Geolistrik Tahanan Jenis
C1 dan C2 adalah elektrode-elektrode arus, elektrode-elektrode potensial, a adalah
spasi elektrode, n adalah perbandingan jarak antara elektrode C1 dan P1 dengan
spasi ‘a’ , L adalah bentangan maksimum.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan simulasi komputasi, pertama menyusun alat seperti pada
gambar :

Kemudian menyusun elektroda dengan konfigurasi Wenner dan konfigurasi Schlumberger, setelah itu
mengatur jarak elektroda dengan spasi 5m untuk setiap elektroda, dan menghubungkan Sumber tegangan
dengan Alat, kemudian menginjeksikan arus dan tegangan lalu catat dalam tabel, dan mengulangi
langkah untuk nilai spasi (n)=15m dan 20m selanjutnya menggambarkan dan mencatat koordinat
lokasi pengambilan data lapangan.

E. DATA DAN PEMBAHASAN


1. Data Pengamatan
Dari eksperimen yang telah dilakukan, data yang didapatkan adalah sebagai berikut:
a. Data perhitungan pada excel
Konfigurasi Wenner 2D

Konfigurasi Schlumberger 2D
Data pada notepad yang harus dikonveksi ke format “.dat”

Gambar resistivitas 2D pada software RES2DINV


Wenner
Schlumberger

2. PEMBAHASAN
Percobaan ini yang berjudul metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner dan konfigurasi
Schlumberger yang bertujuan untuk Memahami prinsip dasar geolistrik tahanan jenis konfigurasi
wenner, dan mengetahui sebaran nilai resistivitas lokasi penelitian. Pada percobaan ini dilakukan dengan
mengambil data dengan menggunakan alat geolistrik dilapangan, kemudian mengaplikasikan dari data
yang telah didapatkan pada software Res2dinv untuk mengetahui jenis kandungan bumi pada lapangan
tersebut.

Setelah di konveksikan dalam software res2dinv, dapat terlihat kandungan bumi yang terdapat pada
software tersebut, terdapat beberapa warna berbeda pada tiap gambar. Dapat diketahui warna gambar
tersebut merupakan indikator dari resistansi kandungan bumi. Pada software res2dinv tersebut terdapat 3
bentuk indikator gambar, gambar pertama menunjukan gambar dari hasil model data yang terukur pada
lapangan, sedangkan gambar kedua menunjukan merupakan gambar hasil dari model yang dibuat oleh
software dengan perhitungan untuk mendekati gambar pertama, dan gambar ketiga menunjukan hasil
inversi dari gambar yang kedua.

Error adalah perbedaan dari gambar pertama dengan gambar kedua, dengan semakin kecilnya nilai
error tersebut, maka akan semakin mendekati model permukaan bawah yang sebenarnya. Pada
percobaan ini kita mendapatkan hasil error sebesar 35.7% pada Wenner dan 29.3 pada Schlumberger, ini
jelas menunjukan data yang didapatkan kurang mendekati model permukaan yang sebenarnya, ini
dikarenakan faktor tanah yang terlalu lembek(bekas leburan) sehingga pada saat menancapkan elektroda
tidak terlalu sulit, dan kurang tepatnya menentukan nilai tegangan dan nilai arus dari multimeter.

Software RES2DINV merupakan sebuah program komputer yang secara otomatis menentukan model
resistivity 2 dimensi untuk bawah permukaan dari hata hasil survey geolistrik. Model 2D menggunakan
program inverse yang terdiri dari sejumlah kotak persegi. Susunan dari kotak-kotak ini terikat oleh
distribusi dari titik datum dalam psuedesection. Distribusi dan ukuran dari kotak secara otomatis
dihasilkan oleh program maka jumlah kotak tidak akan melebihi jumlah datum point. Subroutine dari
pemodelan maju nilai resistivitas semu, dan teknik optimasi least-squares non linear digunakan untuk
routine inverse.

Berdasarkan gambar pada sofware tersebut, dengan konfigurasi Wenner menunjukan hasil
interpretasi resistivitas sebesar (99.3-66215)Ωm. Pada jarak sekitar (0.600-1) meter dengan kedalaman
(0.676-0.215) meter berwarna biru tua terdapat resistivitas sebesar (99.3-251)Ωm yang merupakan
lapisan yang diperkirakan batu berpasir yang bercampur dengan kerikil. Pada jarak (1.05-1.55) meter
dengan kedalaman (0.0125-0.140) meter berwarna tosca atau biru kehijau-hijauan terdapat nilai
resistivitas sebesar (636-1611) Ωm yang diperkirakan merupakan lapisan pasir yang kering dan tidak
mengandung air. Sedangkan pada jarak (0.950-1.35) meter dengan kedalaman (0.134-0.262) meter
berwarna hijau tua, hijau muda, kuning, coklat, merah muda, merah tua, dan ungu tua dengan besar nilai
resistivitas sebesar (1611-26153)Ωm yang diperkirakan lapisan tanah yang mengandung granite.

Pada konfigurasi Schlumberger, menunjukan hasil interpretasi resistivitas sebesar (318-24172)Ωm.


Pada jarak sekitar (0.100-0.500) meter dengan kedalaman (0.0125-0.215) meter berwarna hijau muda
dan hijau tua terdapat resistivitas sebesar (2034-3777)Ωm yang merupakan lapisan yang diperkirakan
batu berpasir yang bercampur dengan kerikil. Pada jarak (0.550-1.10) meter dengan kedalaman (0.134-
0.262) meter berwarna biru muda dan biru tua terdapat nilai resistivitas sebesar (318-590) Ωm yang
diperkirakan merupakan lapisan batu gamping. Sedangkan pada jarak (1.15-1.45) meter dengan
kedalaman (0.676-0.262) meter berwarna kuning, coklat, merah muda, merah tua, dan ungu tua dengan
besar nilai resistivitas sebesar (7012-24172)Ωm yang diperkirakan lapisan tanah yang mengandung
granite.
Pada percobaan ini nilai yang didapat kurang akurat, hal ini dikarenakan adanya anomali air dan
udara di dalam tanah sehingga hasil nilai resistivitas dan perkiraan lapisan yang terkandung di bawah
tanah kurang akurat dan kurang mendekati nilai sebenarnya.

F. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa dapat diketahui kandungan bumi yang
terdapat pada lapangan tersebut, yaitu sebagian besar kerikil dan batu pasir serta lapisan tanah yang
mengandung granite, dengan variasi nilai resistivitas tertentu.

LAPORAN PRAKTIKUM
METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DAN
SCHLUMBERGER DUA DIMENSI
DISUSUN OLEH:
AVIVA FAJRIATI
(1710442022)

DOSEN:
AFDAL, M.SI

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2019

Anda mungkin juga menyukai