Anda di halaman 1dari 25

TUGAS RESUME

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI BISNIS


PENDEKATAN STRATEGIS

DI RESUME OLEH:
DWI CAHYO HADI KUSUMO
BAB 1.
Sistem-sistem teknologi informasi pada fungsi-
fungsi organisasi

Sistem-sistem teknologi informasi dalam fungsi-fungsi organisasi


Bergantung pada perusahaannya, jika struktur organisasi didasarkan
Pada fungsi-fungsi organisasinya, unit-unit di perusahaan di
kelompokkan ke dalam beberapa fungsi atau departemen seperti
akuntansi, keuangan, pemasaran, produksi, sumber daya manusia,dan
lain sebagainya.

Informasi produksi (production information sytem atau manufacturing


Information system) dan apabila sistem yangsama di terapkan dalam
fungsi sumber daya manusia akanmenjadi sistem informasi sumber
daya manusia (human resource information system).

Sistem-sistem teknologi informasi fungsional (functional information


system) ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi kepada para
manajer fungsi.
Sistem-sistem Teknologi Informasi Pada Tingkatan
Organisasi

Perkembangan persaingan menyebabkan para manager fungsi merasa


Tidak cukup mendapatkan informasi dari STI manajemen dalam
fungsinya karena fungsi STI fungsional ini hanya menyediakan informasi
yang rutin.
Manager, tingkat bawah secara umum membutuhkan STI system
pemroses transaksi (transaction processing system---TPS). Manager,
tingkat bawah dalam fungsi produksi membutuhkan sistem pengontrol.
Proses produksi atau sistem pengontrol proses (process control
system---PCS) untuk membantu proses produksi menghasilkan produk
yang berkualitas.

Letak Sistem Teknologi Informasi Bisnis Pada


Organisasi

Sistem teknologi informasi merupakan subsistem dari sistem


organisasi.sebagai suatu sistem, organisasi mempunyai beberapa
komponen atau subsistem.yaitu STI, struktur organisasi, kultur, tugas-
tugas, dan manusia sebagai berikut.
BAB 2.
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI BISNIS
STRATEGIS

PERAN-PERAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI BISNIS

Peran STIB yang paling rendah adalah peran efsiensi. Dalam peran
efisiensi, STIB membantu organisasi untuk mengefisienkan biaya-biaya
transaksi operasional.ide dari peran ini adalah mengganti manusia
dengan teknologi untuk keperluan efisiensi.

DEFINISI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI STRATEGIS

Definisi sistem teknologi informasi strategis (strategic information


systems) atau SIS masih bervariasi.Beberapa definisi dari frasa SIS
adalah seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut.
1. Baksos dan Treacy (1986) mendefinisikan SIS sebagai sistem-sistem
Teknologi informasi yang menghasilkan efisiensi internal dan
efisiensi komparatif.
2. Wiseman (1988) mendefinisikan SIS sebagai suatu penggunaan TI
untuk mendukung atau menerapkan strategi kompetisi dari
perusahaan.
3. Laudon dan Laudon (1998) mendefinisikan SIS sebagai sistem-
sistem computer pada level mana pun pada organisasi yang
mengubah tujual (goal) operasi-operasi, produk-produk, jasa-jasa,
atau hubungan-hubungan lingkungan.
4. Hartono (2005) mendefinisikan SIS sebagai sistem-sistem teknologi
informasi apapun dan pada level mana pun yang dapat digunakan
untuk membantu mengimplementasikan strategi.

Perusahaan yang Membutuhkan Sistem Teknologi


Informasi Strategis

McFarlan dan McKenney memperkenalkan suatu model yang disebut


dengan Mcfarlan and McKenney’s strategic grid.
Model McFarlan dan Mckenney menggunakan dua factor, yaitu
pengaruh strategis dari sistem-sistem teknologi informasi yang ada
terhadap perusahaaan (pengaruh sekarang) dan pengaruh strategis
portofolio pengembangan aplikasi-aplikasi (pengaruh pada masa
depan) terhadap perusahaan.
Kuadran (1) disebut dengan factory. Perusahaan-perusahaan yang
masuk kedalam kuadran ini sangat mengandalkan sistem-sistem
teknologi informasi yang ada.
Informasi yang ada untuk mendukung operasinya yang kritis dan tepat
waktu. Untuk perusahaan-perusahaan dalam kuadran ini, kegagalan
operasi walaupun sesaat dapat mengganggu jalannya perusahaan
sehingga STI digunakan untuk mendukung operasinya.
Kuadran (2) disebut strategic. Perusahaan-perusahaan yang berada
dalam kuadran ini sangat menggangtungkan sistem-sistem teknologi
baik pada saat ini maupun pada masa yang akandatang untuk
mendukung strateginya.
Kuadran (3) disebut dengan turnaround. Perusahaan-perusahaan yang
berada dalam kuadran ini belum menggantungkan sistem-sistem TI
untuk memenangkan persaingannya, tetapi pada masa mendatang
sistem-sistem Ti sangat dibutuhkan untuk kepentingan strateginya.
Kuadran (4) disebut dengan support. Perusahaan-perusahaan yang
berada didalam kuadran ini tidak menggantungkan sistem-sistem TI,
baik pada saat ini maupun pada masa mendatang yang digunakan
untuk mendukung strateginya.

BAB 3.
MANAJEMEN STRATEGIS

Proses-proses pada manajemen strategis

Manajemen strategis terdiri atas beberapa aktivasi yang berhubungan


dengan strategi.
Proses-proses dari manajemen strategis adalah sebagai berikut.
1. Analis strategi (strategy analysis), yaitu analisis lingkungan luar.
2. Formulasi strategi (strategy formulation), yaitu fungsi dari
manajemen untuk mengonsepsualisasikan suatu misi dan visi dari
organisasi, menetapkan sasaran-sasaran kinerja, dan mengukir
strategi (crafting strategy).
3. Implementasi strategi (strategy implementation), yaitu kegiatan
manajemen yang berhubungan dengan implementasi atau
mengeksekusi strategi yang di pilih.
4. Evaluasi strategi (strategy evaluation), yaitu kegiatan manajemen
yang berhubungan dengan penilaian kinerja dengancara
mengawasi kemajuan-kemajuan.

Analisis Strategi

Memilih strategi tidak hanya diputuskan sesaat saja. Memilih strategi


membutuhkan sesuatu analisis yang cukup mendalam.
1. Analisis situasi eksternal
Analisis tentang lingkungan luar perusahaan merupakan analisis
tentang industri dan kondisi persaingan di industry tersebut untuk
menentukan keuntungan kompetisi yang dapat diperoleh.

Kondisi industri dan kompetisi berubah karena adanya pergeseran


tekananan-tekanan yang menjadikan perubahan-perubahan. Tekanan-
tekanan yang paling dominan disebut dengan tekanan penggerak
(driving forces). Tekanan-tekanan penggerak yang paling umum adalah
sebagai berikut.

a. Perubahan-perubahan pada tingkatpertumbuhan industri.


b. Inovasi produk.
c. Perubahan-perubahan teknologi.
d. Inovasi perubahan.
e. Difusi dan keahlian teknikal.
Analisis pemetaan grup strategis (strategic grup mapping analysis)
digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan pesaing-
pesaingnya.
2. Analisis Situasi internal
Analsis tentang situasi internal perusahaan digunakan untuk
menentukan kemampuan kompetisi dan posisi pasar dari perusahaan,
sumber-sumber daya yang di milikinya, kekuatan, dan kesempatan yang
dimiliki serta tantangan-tantangan dan kelemahan-kelemahan yang
dihadapi.
Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats)
disebut juga dengan analisis KEKEPAN (Kekuatan-kekuatan, Kelemahan-
kelemahan, Peluang-peluang, Ancaman-ancaman).
3. Analisis keunggulan kompetitif
Analisis SWOT hanya digunakan untuk melihat posisi kekuatan-
kekuatan, Kelemahan-kelemahan, kesempatan-kesempatan dan
ancaman-ancaman yang dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan.

FORMULASI STRATEGI

Formulasi strategi (strategy formulation), yaitu dari manajemen


strategi untuk mengonsepsualisasikan suatu misi dan visi dari
organisasi.
1. Mengembangkan misi,visi dan nilai-nilai
Pada awal-awal proses pembentukan strategi, Para manager
perusahaan perlu mengangkat isu tentang misi dan visi perusahaan.
Perusahaan tidak boleh hanya menekankan pada misi perusahaan
sekarang saja, tetapi harus melihat jauh dan berpikir strategis tentang
perubahan-perubahan kondisi serta lingkungan pada masa depan.
Visi dari bisnis harus realitis dapat dicapai, bermakna, tepat, mudah
dipahami, dan menarik bagi semua orang di dalam organisasi untuk
mencapainya.
2. Menentukan sasaran-sasaran
Langkah kedua dari manajemen strategis adalah menentukan sasaran-
sasaran (setting the objective) yang dicapai.
Sasaran-sasaran merupakan alat ukur yang pentin untuk menetapkan
kemajuan dan kinerja organisasi.
Organisasi membutuhkan strategi-strategi untuk membimbing
bagaimana mencapai sasaran-sasaran dan bagaimana memcapai misi
dari bisnis dan misi straegis perusahaan.

Implementasi Strategi

Implementasi strategi (strategy implementation) merupakan


kegiatan—kegiatan manajemen yang berhubungan dengan
mengeksekusi strategi yang di pilih dan mengevaluasi kinerja dengan
melakukan perbaikan-perbaikan atau koreksi.
Evaluasi Strategi

Tugas dari manajemen adalah menjaga posisi perusahaan supaya


selalu berada pada posisi teratas untuk semua situasi yang terjadi do di
dalam perusahaan, menentukan apakah segala sesuatunya telah
berjalan dengan baik secara internal dan memonitor perkembangan-
perkembangan luar dengan seksama.

BAB 4.
PENERAPAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
STRATEGIS

DEFINISI STRATEGI

Suatu strategi perusahaan (company’s strategy) didefinisikan sebagai


“rencana permaianan” (“game plan”) yang dilakukan oleh manajemen
untuk memosisikan perusahaan di dalam arena pasar yang di pilih
supaya dapat memenangkan kompetensi, memuaskan pelanggannya,
dan mencapai kinerj bisnis yang baik.
PERLUNYA STRATEGI

Strategi sebenarnya adalah suatu bentuk kegiatan, cara, atau


pendekatan yang diterapkan manajer-manajer untuk memuaskan
pelanggannya, membentuk posisi pasar yang menarik, dan mencapai
sasaran-sasaran organisasi.

JENIS-JENIS STRATEGI

Tiga strategi umum yang biasa perusahaan terapkan untuk


menghadapi pesaing-pesaingnya menurut porter (1980) adalah cost
leadership (kepemimpinan biaya), differentiation (perbedaaan), dan
focus (fokus).

Penerapan strategi kepemimpinan biaya

Suatu sistem teknologi informasi dikatakan mendukung strategi


Kepemimpinan biaya (cost leadership strategy) jika dapat mencapai
posisi sebagai produser dengan biaya terendah tanpa mengurangi
kualitas yang ada di dalam industri. Roadway express juga perusahaan
angkutan truk 7-eleven jepang perusahaan jaringan ritel dan Caterpillar
company (CAT).
1. Roadway Express mempunyai pompa bensin tersendiri secara
nasional.
2. 7-Eleven merupakan perusahaan jaringan ritel di Amerika serikat
berkantor pusat di Houston, Texas. 7-Eleven Jepang merupakan
francihisee dari jepang oleh perusahaan Ito-Yakado.
3. Caterpillar Cmpany (CAT) merupakan perusahaan alat berat
berlokasi di Peoria, ILLnois, perusahaan ini menghadapi
persaingan berat dari perusahaan alat berat Jepang, yaitu
Komatsu.
4. American Express terkenal dengan kartu debit, cek perjalanan,
dan jasa perjalanan/treveling.

Penerapan Strategi Diferensiasi

Suatu STI dikatakan mendukung strategi yang berbeda atau strategi


diferensiasi (differentiation strategy). Strategi berbeda ini dapat
dikatakan dengancara sebagai berikut.

1. Menggunakan TI untuk membuat produk atau jasa yang berbeda.


2. Menggunakan TI untuk mengurngi keuntungan diferensiasi dari
pesaing.

Perusahaan melakukan strategi ini, misalnya adalah Digital Equipment


Corporation (DEC).contoh lain dari perusahaan yang menerapkan
strategi ini adalah Progressive Insurance.
Penerapan Strategi Fokus

Suatu STI dikatakan mendukung strategi fokus (focus strategy) jika


dapat membantu perusahaan memfokuskan pada produk atau jasa
khusus pada suatu niche (ceruk/segmen) khusus di pasar.
1. Fokus biaya (cost focus) atau biaya terrendah terfokus (focused
low cost).
2. Fokus berbeda (diffenrence focus) atau diferensiasi terfokus
(focused differentiation).

Perusahaan ini yang melakukan strategi ini, misalnya Domino’s pizza.


Hotel Marriot International juga menerapkan strategi fokus berbeda
dengan melayani tamu-tamu hotelnya dengan lebih cepat.
Ritz-Carlton Hotel juga menerapkan strategi fokus berbeda untuk
melayani tamu-tamunya.

Penerapan Starategi Inovasi

Suatu STI dikatakan mendukung strategi inovasi (innovation


strategy).strategi ini dapat dilakukan dengancara sebagai berikut.
1. Membuat pasar baru dengan melibatkan, TI misalnya
adalah Merril Lynch bekerjasama dengan Bank One.
2. Memuatcara baru untuk menjual produk dan jasa yang
melibatkan TI, misalnya adalah McKesson Drug Corp.
Contoh dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi
inovasi adalah sebagai berikut.
a. Merril Lynch dan Bank One melihat keinginan nasabah pasar
medal dan nasabah pasar uang untuk mendapatkan sesuatu
laporan terpadu mengenai dana mereka
b. McKsson Drug Company menggunakan sistem order secara
elektronik yang disebut dengan Economost yang diguanakan
mulai 1975.
c. Amarican Hospital Supply Company (AHSC) pada 1964
menyediakan kartu plong yang sudah dilubangi untuk setiap
item (barang) yang dipesan oleh pelanggan.

Penerapan Strategi Aliansi

Suatu STI dikatakan mendukung strategi aliansi (alliance strategy) jika


dapat membuat hubungan kerjasama yang menggunakan
(informatition partnership).

Perusahaan yang melakukan strategi ini misalnya adalah Merril Lynch


bekerjasama dengan Bank One, Wal-Mart bekerjasama dengan P&G, 7-
Eleven Jepang bekerjasama dengan pemasok-pemasoknya, dan lainnya.
Penerapan Strategi Bertumbuh

Suatu STI dikatakan mendukung strategi bertumbuh (growth strategy)


jika membantu untuk mengembangkan dan mendiversifikasi pasar
contohnya, perusahaan yang melakukan strategi ini adalah Citicorp
yang menggunakan ATM pertama kali dikota New York untuk
mendapatkan bayak nasabah baru.

Penerapan Strategi Kualitas

Suatu STI dikatakan mendukung strategi kualitas (quality strategy) jika


dapat membantu meningkatkan kualitas dari produk dan jasa.strategi
ini dapat dilakukan dengancara sebagai berikut.
1. Menggnakan robot, CAM, atau CIM untuk meningkatkan kualitas
produk.
2. Menggunakan TI untuk peningkatan berkelanjutan (continuous
improvement) dari produk.

BAB 5.
STRATEGI MEMBANGUN SISTEM TEKNOLOGI
Dari Peran Efisiensi ke Peran Strategis
Perusahaan harus mempunyai pengalaman terlebih dahulu
menggunakan STI pada organisasinya. Tahapan membangun SIS yang
baik di dalam organisasi dapat di lakukan dengancara sebagai berikut.
1. Membangun STI untuk peran efisiensi terlebih dahulu.
2. Membangun STI untuk peran efektivitas, komunikasi, dan
kolaborasi.
3. Membangun STI untuk peran strategis.

Menarik dan Menjangkau

Model penting yang dapat digunakan untuk menunjukan urutan


membangun SIS adalah model yang diperkenalkan oleh Peter G. Keen
(1991).

Pada awalnya pada saaat perusahaan pertama kali menerapkan STI,


jangkauannya masih berada di internal perusahaan dengan lingkup
aplikasi yang masih sedikit pada gambar di tunjukkan di titik A.

Tahap berikutnya adalah menarik jangkauan dari basis data ini supaya
dapat diakses oleh pemakai di dalam organisasi dan juga menarik
lingkup aplikasinnya lebih luas tidak hanya berupa TPS saja.
Ilustrasi Analitic Sytem Automated Purchasing di
American Hospital Supply Corporation

Berikut iniakan diberikan contoh penerapan model jangkauan dan


lingkupan dari keen sesuai dengan perkembangan sistem teknologi
informasi ASAP di perusahaan American Hospital Supply Corporation
(AHSC) adalah sebagai berikut. (Applegate, McFarlan, McKenney),
1996).
1. Sistem teknologi informasi telah diterapkan di AHSC sejak 1950.
2. Sistem AHSC di tarik ke luar mulai 1964 oleh manager penjualan
yang berada di California untuk membantu rumah-rumah sakit
lokal mengendalikan investarisnya.
3. Pada 1985, AHSC kemudian di beli oleh Baxter Travenol yang
kemudian bekerjasama dengan General Electric Information
Service (GEIS) membuat ASAP generasi baru yang di berinama
ASAP Express.

BAB 6.
MENGATASI TEKANAN-TEKANAN KOMPETISI
Model Tekanan-Tekanan Kompetisi
Model Porter (1985) mengenai ancaman-ancaman kompetisi atau
tekanan-tekanan kompetisi (competitive forces model) banyak di
gunakan untuk menjelaskan tentang persaingan.
Mengatasi Ancaman Pesaing-Pesaing yang sudah ada

Salah satu ancaman yang hanya di perhatikan adalah ancaman-


ancaman langsung dari pesaing-pesaing yang sudah ada.
Seperti telah dibahas sebelumya, untuk dapat mengatasi ancaman dari
pesaing-pesaing yang sudah ada, maka SIS harus dapat mengubah
dasar strategi carabersaing.
Contoh tersebut menunjukkan bagaimana TI dapat digunakan untuk
mentransformasikan perusahaan ke dalam bentuk model yang lain dan
mengubahcara untuk bersaing.
Contoh perusahaan lainnya yang menggunakan TI untuk mengatasi
pesaing-pesaing yang ada adalah Amazon.

Mengatasi Ancaman Pesaing-Pesaing Baru

Ancaman lainnya yang perlu diatasi adalah ancaman yang datangnya


dari pesaing-pesaing baru.
Dengan bantuan TI, barriers to entry dapat dilakukan dengan
membuat produk skala ekonomis (economics of scale), menguasi akses
ke kanal distribusi, dan menciptakan biaya yang mahal untuk kompetisi.
Mengenal Ancaman Produk atau Jasa Substitusi

Untuk mengatasi ancaman produk atau jasa substitusi, ilmu


manajemen strategis mengusulkan perusahaan untuk dapat
menghasilkan produk-produk baru yang dapat mengatasi ancaman-
ancaman tersebut.
Pertanyaan ini digunakan untuk menjawab ancaman produk-produk
atau jasa-jasa substitusi (thread of substitute products of service).

Mengatasi Ancaman Kekuatan Menawar Pemasok

Pemasok adalah pihak yang penting untuk menyediakan kebutuhan


barang yangakan diproduksi untuk perusahaan pabrikan atau barang
yangakan dijual untuk perusahaan penyalur atau pengecer.
Jika pemasok mempunyai kekuatan menawar (bargaining power)
terhadap perusahaan, maka perusahaan harus dapat mengubah
ketidakseimbangan kekuatan menawar ini.
Pertannyaan ini dimasuksudkan untuk menjawab pertanyaan ancaman
kekuatan menawar dari para pemasok (bargaining power of suppliers).

Mengatasi Ancaman Kekuatan menawar pelanggan


Pelanggan merupakan salah satu pihak yang sangat penting karena
keberhasilan menjual produk dan jasa bergantung dari keputusan
pelanggan.
Salah satucara yang di usulkan oleh ilmu manajemen strategis untuk
mengatasi kekuatan menawar dari pelanggan adalah dengan
membangun biaya-biaya berpindah (switching costs).
Pertanyaan ini dihubungkan dengan kekuatan menawar dari para
pelangan (bargaining power of customers).
Perusahaan obat McKesson memberikan terminal-terminal kepada
pelanggannya, yaitu toko-toko obat dan apotek-apotek untuk
digunakan dalam memesan obat secara online.
Penerapan STI mempunyai potensi untuk menciptakan biaya-biaya
berpindah untuk mengunci pelanggan supaya menjadi pelanggan yang
loyal.
Hal yangsama juga dilakukan oleh AHSC’s ASAP, dan AA’s SABRE.

BAB 7.
MEMBANGUN RANTAI NILAI

Model Rantai Nilai

Di dalam rantai nilainya ini, Porter (1985) membagi aktifitas di dalam


perusahaan menjadi Sembilan aktivitas.
Porter menjelaskan bahwa untuk mencapai keuntungan kompetisi,
kesembilan kegiatan-kegiatan tersebut harus mempunyai dan
ditingkatkan nilainya, yaitu harus efisien dan efektif.
Porter menjelaskan bahwa untuk mencapai keuntungan kompetisi,
kesembilan kegiatan-kegiatan tersebut harus mempunyai dan
ditingkatkan nilainya, yaitu harus efisien dan efektif.
Dari aktivitas-aktivitas rantai nilai (value chain activities) ini kemudian
perlu diubah menjadi kemampuan-kemampuan kompetitif
(comptetitive capabilities) yang selanjutnya diubah lagi menuju pada
keunggulan kompetitif (comptetitif advantage).

Penerapan Sistem Teknologi Informasi Bisnis di dalam


Rantai Nilai

Sistem teknologi dikatakan strategis jika dapat menciptakan nilai-nilai


pada masing-masing kegiatan di dalam rantai nilai.
Untuk kegiatan infrastruktur, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan
manajerial dan pemberian jasa administrasi, Sistem-sistem TI yang
dapat digunakan untuk menambah nilai adalah sebagai berikut.
1. Sistem teknologi informasi akuntansi (SIMAK) atau accounting
information system (AIS) yang berguna dalam kegiatan jasa
akuntansi.
2. Sistem teknologi informasi keuangan (SIMKEU) atau financial
information sysyem (FIS) yang berguna dalam kegiatan jasa
keuangan.

Rantai Nilai pemasok


Menghubungkan rantai nilai perusahaan kedalam rantai nilai pemasok
merupakan hal yang penting.
Rantai Nilai Pelanggan

Rantai nilai yang lain adalah rantai nilai pelanggan atau rantai nilai
kanal maju (forward channel value chain).
Electronic data interchange (EDI) dapat digunakan untuk
menghubungkan STI perusahaan dengan STI pelanggan supaya
pelanggan dapat memesan barang secara langsung.
Contoh dari rantai nilai pelanggan adalah yang dilakukan oleh
McKesson Drug Co.

BAB 8.
ENTERPRISERESOURCE PLANNING STRATEGIS

Tentang Enterprise Resource Planning

Perencaraan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning---


ERP) adalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi yang
terintegrasi untuk digunakan secara luas pada organisasi.
Paket ERP berbeda dengan paket-paket komersial yang lainnya.
Perbedaannya adalah sebagai berikut.
1. Modul-modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang
mengikuti proses rantai nilai (value chain) atau rantai penyediaan
(supply chain).

Manfaat-manfaat Enterprise Resource Planning

Martin dkk. 2005 menunjukkan adanya beberapa manfaat bisnis


dengan membeli paket ERP. Manfaat –manfaat ini adalah sebagai
berikut.
1. Integrasi data yang menyebabkan akses data ke unit bisnis lain,
fungsi-fungsi lain, proses-proses, dan organisasi meningkat.
2. Menyediakan kemampuan global dengan menyediakan globalisasi
lewat proses bisnis yang umum dan berkelas dunia.

Systeme Analyse und Programmentwicklung Strategis

Enterprise resource planning sudah menjadi standar pemakaian STI


yang terintegrasi. Fosser ddk. (2008) menggunakan tiga kriteria untuk
menentukan apakah suatu sumber daya dapat dikatakan strategis.
1. Kriteria pertama adalah suatu sumber daya dikatakan strategis jika
menambah nilai terhadap perusahaan.
2. Kriteria kedua adalah suatu sumber daya atau kemampuan
dikatakan strategis jika terdistribusi secara heterogen (tidak
merata) lintas perusahaan-perusahaan kompetisi.
3. Kriteria ketiga suatu sumber daya atau kemampuan dikatakan
strategis jika tidak mudah berpindah.
BAB 9.
E-BUSINESS

Sejarah Singkat E-Business

Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan e-commerce sangat besar


didalam mengubah model bisnis konvensional, struktur biaya transaksi,
dan hubungan transaksi antara para pembeli, para penjual, dan setiap
orang yang terlibat didalamnya.
1. Tahap pertama (1994-1997)
Tahapan ini merupakan tahapan awal e-commerce yang masih
berupa situs web (website).
2. Tahapan kedua (1997-2000)
Pada Tahapan ini e-commerce sudah mulai digunakan untuk
transaksi jual dan beli melalui media digital.
3. Tahapan ketiga (2000-sekarang)
Fokus dari e-commerce ini adalah untuk mendapatkan keuntungan.

Perbedaaan E-Commerce dan E-Business


E-business tidak hanya jual dan beli lewat situs jaringan, tetapi lebih
diarahkan ke strategi bisnis yang mengubah model atau struktur bisnis,
dengan bantuan teknologi internet, memaksimumkan nilai kepada
langganan, dan meningkatkan laba pada perusahaan. E-business lebih
luas dari e-commerce yaitu tidak hanya melibatkan penjualan dan
pembeliaan barang-barang, dan jasa-jasa.

Model Bisnis

Penerapan e-business tidak hanyak sekedar penerapan internet atau


teknologi dari sisi teknisnya saja.
Contohainnya adalah International Business Machines Corporation
(IBM) dan DEC (Digital Equipment Corporation) pada 1980-an.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah melalui merambah ke
semua industry bisnis, seperti jasa keuangan, distribusi barang,
pengecer, agen, dan sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah
terutama pada perusahaan yang sudah mapan dengan model
tradisionalnya.
Kalau dulu AOL yang cepat mentransformasi struktur bisnisnya,
sekarang keballikannya, AOL yang kalah cepat mentransformasi
struktur bisnisnya.
Ilustrasi tersebut menunjukan bahwa perusahaan sekarang
menghadapi tentangan yang besar, yaitu transformasi model secara
terus-menerus menghindari status quo, mengembangkan kemampuan
untuk mendeteksi tren yang muncul pada masa depan
mengantisipasinya dengan lebih cepat.

SELESAI;)

Anda mungkin juga menyukai