Anda di halaman 1dari 21

DESKRIPSI

ALAT BERAT

Disusun oleh:
Nama : Putu Gede Ody Gunadiksa Utama
NIM : 1815124058
No : 13
Kelas : III B
Jurusan : Jurusan Teknik Sipil
Prodi : Program Study D4 Manajemen Proyek Konstruksi

Jurusan Teknik Sipil


Program Study D4 Manajemen Proyek Konstruksi
Kelas B
POLITEKNIK NEGERI BALI
ALAT BERAT

Alat-alat berat yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil merupakan alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur
bangunan. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek
konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Tujuan dari
penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan
pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan
waktu yang relatif lebih singkat ( Rochmanhadi, 1985 ).
Setiap perusahaan atau organisasi dalam menjalankan aktivitas / usahanya, pasti
dihadapkan pada teknologi yang akan mencerminkan kekuatan perusahaan dalam mencapai
tujuan. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba dalam hal teknologi salah satunya
penggunaan alat berat guna mencapai sasaran.
Menurut Ir. Susy Fatena Rostyanti Msc dalam bukunya Alat Berat Untuk Proyek
konstruksi (2008) menyebutkan bahwa bonafiditas suatu perusahaan konstruksi tergantung dari
aset-aset teknologi yang dimiliknya, salah satunya adalah alat berat. Alat berat yang dimiliki
sendiri oleh perusahaan konstruksi akan sangat menguntungkan dalam memenangkan tender
proyek konstruksi secara otomatis hal tersebut akan mencerminkan kekuatan perusahaan tsb.
Menurut ( Rohman, 2003 ) melaksanakan suatu proyek konstruksi berarti
menggabungkan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan,
pada proyek konstruksi kebutuhan untuk peralatan antara 7 – 15 % dari biaya proyek, Peralatan
konstruksi yang dimagsud adalah alat/perlalatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
konstruksi secara mekanis. Artinya pemanfaatan alat berat pada suatu proyek konstruksi dapat
memberikan insentif pada efisiensi dan efektifitas pada tahap pelaksanaan maupun hasil yang
dicapai.
Alat berat terdiri dari beberapa fungsi diantaranya yaitu,
• Alat pengolah lahan
• Alat Penggali
• Alat pengangkut material
• Alat pemindahan material
• Alat pemadat
• Alat pemroses material
Dari ke Tujuh fungsi dasar alat berat tersebut yakni akan menganalisa pada jenis fungsi
alat untuk penggali, pemindah dan pengangkut, pada jenis alat penggali jenis alat ini dikenal
juga dengan istilah excavator. Yang termasuk dalam kategori ini adalah , Front Shovel,
Dragline, dan Clamshell. Secara umum alat excavator terdiri atas struktur bawah, struktur atas,
sistem dan bucket .Struktur bawah alat adalah berupa penggerak yang dapat berupa roda ban
atau Crawler, alat gali mempunyai as ( Slewing ring ) diantara alat penggerak dan badan mesin
sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan
pada alat penggerak atau mobilisasi. Kemudian sistem pada alat gali ada dua macam yaitu
sistem hidrolis dan sistem kabel. Backhoe dan Power Shovel disebut alat penggali dengan
sistem hidrolis karena bucket digerakan dengan sistem pompa minyak hidrolis. Sistem hidrolis
ini selain menggerakan bucket juga menggerakan boom dan arm. Pada backhoe terdiri dari
enam bagian utama, yaitu struktur atas yang dapat berputar, boom , lengan ( arm ), bucket,
Slewing ring, dan struktur bawah boom, lengan dan bucket digerakan oleh sistem hidrolis.

Jenis – Jenis Alat Berat


1. EXCAVATOR

PC200-8
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis PC200-8
Operation / Application
Boom size (m) & type 5700 Heavy Duty
Arm size (m) & type 2900 Heavy Duty
Bucket size – KGA standard GP (m3) 0.97
Arm crowd force – ISO (kgf) 11,000
Bucket crowd force – ISO (kgf) 15,200
Digging depth – maximum (mm) 6,620
Digging reach – maximum (mm) 9,875
Maximum reach @ ground level (mm) 9,700
Swing radius (mm) 2,750
PC210LC-10
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis PC210LC-10
Model Komatsu SAA6D107E-2*
Water-cooled, 4-cycle, direct
Type
injection
Turbocharged, aftercooled, cooled
Aspiration
EGR
Number of cylinders 6
Bore 4.21” 107 mm
Stroke 4.88” 124 mm
408
Piston displacement 6.69 ltr
in³
Horsepower
165
SAE J1995 – Gross 123 kW
HP
158
ISO 9249 / SAE J1349 – Net 118 kW
HP
Rated rpm 2000 rpm
Fan drive method for radiator cooling Mechanical
Governor All-speed control, electronic
*EPA Tier 4 Interim and EU stage 3B
emissions certified

PC210LC-10 Long Front


Berikut ini merupakan spesifikasi teknis PC210LC-10 Long Front
PC300LC-8
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis PC300LC-8
Boom size (m) & type 6500
Arm size (m) & type 3200
Bucket size – KGA standard GP (m3) 1.61
Arm crowd force – ISO (kgf) 17400
Bucket crowd force – ISO (kgf) 23100
Digging depth – maximum (mm) 7380
Digging reach – maximum (mm) 11100
Maximum reach @ ground level (mm) 10920
Swing radius (mm) 3450

PC800LC-10
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis PC800LC-10

Gambar Spesifikasi Kombinasi Bucket, Arm, dan Boom PC400


PC1250LC-10

Gambar PC1250LC-10
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis PC1250LC-10
CAT312E
Untuk brosur spesifikasi dari alat berat ini, dapat klik di tulisan kode unit alat berat di
atas.

Berikut ini merupakan spesifikasi teknis CAT312E


ENGINE
Engine Model Cat® C4.4 ACERT™
Flywheel Power 68.0 kW
Bore 105.0 mm
Stroke 127.0 mm
Displacement 4.4 L
Gross Power – SAE J1995 71.0 kW
Net Power – SAE J1349 68.0 kW
WEIGHTS
Operating Weight 15000.0 kg
Maximum Operating Weight 15000.0 kg
Maximum Operating Weight** 15000.0 kg
Minimum Operating Weight 13500.0 kg
Minimum Operating Weight* 13500.0 kg
SWING MECHANISM
Swing Torque 30.9 kN·m
Swing Speed 11.5 RPM

• Produktivitas Backhoe
rumus :

• Faktor Koreksi
• untuk Kedalaman dan Sudut Putar (S)
• untuk Alat Gali (BFF)

Di Indonesia alat berat ekskavator banyak fungsi lebih populer disebut beko atau
bego. Fungsi utama alat berat ekskavator yakni untuk memudahkan pekerjaan akskavasi
atau penggalian. Akan tetapi, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya alat berat
ekskavator termasuk alat multifungsi. Berikut ini beberapa fungsi atau manfaat
penggunaan dari alat berat excavator:
• Proyek pengerukan sungai
• Pembuatan sloping atau kemiringan
• Pembuatan loading atau dumptuck
• Pemecahan batu
• Pertambangan khususnya pertambangan pit terbuka
• Penghancuran bangunan
• Pekerjaan kehutanan
• Perataan tanah
• Penggalian lubang, parit, atau pondasi suatu bangunan
• Pemotongan semang
• Penanganan material
• Pemasangan batang pondasi
• dan sebagainya
Itulah beberapa fungsi dari alat berat ekskavator secara keseluruhan. Jadi tidak salah
bila dikatakan ekskavator alat berat paling serbaguna dan memiliki banyak fungsi. Tidak
hanya itu saja. Ternyata masing-masing bagian dari ekskavator pun memiliki fungsi
penting diantaranya yaitu:
• Bahu merupakan bagian tuas utama yang digunakan untuk menggerakan lengan
ekskavator naik dan turun. Agar bahu bisa bergerak sempurna ada bagian yang
namanya boom cylinder.
• Lengan berfungsi untuk mengayunkan keranjang atau bucket naik dan turun. Adapun
arm cylinder ada untuk menggerakkan lengan ekskavator.
• Keranjang berfungsi mengeruk tanah dengan bucket cylinder untuk menggerakkannya.
• Kabin merupakan tempat untuk mengendalikan alat berat excavator.
• Tracker menjadi roda atau kaki berantai bagi ekskavator agar bisa berpindah tempat.
Adapun ekskavator pertama kali diciptakan seorang ahli mekanik muda asal
Amerika, William Smith Otis pada tahun 1835. Saat itu William Smith Otis masih berusia
22 tahun. Ekskavator versi pertama dulu memamg belum secanggih sekarang dimana.
Ekskavator pertama masih menggunakan mesin uap dan hanya bisa berjalan di atas rel
kereta api. Inilah mengapa ekskavator pertama hanya dimanfaatkan untuk membantu
penggalian membangun jalan kereta api saja.
Fungsi dari Hydraulic Excavator secara umum adalah mengerjakan kegiatan
pertambangan, Pembukaan lahan hutan untuk lahan pertanian, Pembuatan jalan perintis,
Pembuatan parit dan saluran irigasi, mengerjakan kegiatan kehutanan, dan lain-lain.
Excavators terdiri dari dua tipe yaitu excavator dengan roda dari ban biasa digunakan
untuk jalanan padat dan rata disebut Wheel Excavator dan ada yang mempunyai roda
dari rantai besi / track yang dioperasikan di jalanan yang tidak padat atau mendaki .
Excavators jenis ini disebut juga Crawler Excavators.
Tenaga penggerak utama Hydraulic Excavator adalah mesin diesel yang merubah
energi mekanik menjadi energi hidraulik melalui tekanan pompa yang kemudian
didistribusikan ke silinder hidraulik untuk menghasilkan gerakan tertentu. Sedangkan
motor listrik berfungsi untuk menstarter dan menyuplai energi komponen-komponen
elektrik seperti dinamo, lampu, alat-alat ukur dan sebagainya.
Secara umum konstruksi Hydraulic Excavator terdiri dari 2 bagian yaitu attachment
dan Base Machine. Attachment terdiri dari:
• Boom adalah attachment yang menghubungkan base frame ke arm dengan panjang
tertentu untuk menjangkau jarak loading/unloading.
• Arm adalah attachment yang menghubungkan boom ke Bucket.
• Bucket adalah attachment yang berhubungan langsung dengan material pada saat
loading.
Base Machine terdiri dari:
• Base Frame adalah bagian yang terdiri dari cabin, mesin, counter weight dan
komponen
• lainnya diatas revo frame.
• Track Frame adalah komponen yang terdiri dari center frame dan crawler frame
yang menjadi tumpuan operasional Hydraulic Excavator.
• Track Shoe adalah komponen yang berfungsi seperti roda pada kendaraan, untuk
menggerakan Hydraulic Excavator.
Konstruksi Hydraulic Excavator beserta bagian-bagiannya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Mekanisme kerja pada Hydraulic Excavator yang digerakkan secara hydraulic


adalah:
Mesin Diesel memutar pompa yang kemudian mengalirkan fluida hydraulic dari
tangki ke dalam sistem dan kembali lagi ke tangki. Komponen-komponen yang mendapat
distribusi fluida hydraulic dan pompa adalah Bucket Cylinder, Arm Cylinder, Boom
Cylinder, Swing Motor dan Travel Motor untuk menghasilkan suatu kondisi kerja tertentu.
Jenis gerakan Hydraulic Excavator terdiri atas 6 gerakan, cara kerjanya adalah sbb:
1. Swing
Swing Hydraulic Excavator berputar sampai360o. Sistem gerakan ini adalah dengan
menggerakan lever yang membuka katup pada Control Valves yang berisi fluida
hydraulic sehingga mengalir ke Swing Motor sehingga Hydraulic Excavator akan
berputar dengan putaran tertentu.
2. Traveling Left Shoe
Pergerakan ini dibagi menjadi dua gerakan yaitu gerakan maju dan gerakan mundur
yang digerakan oleh katup yang ada di Control Valves. Energi hydraulic dari pompa
akan diubah lagi menjadi energi mekanis melalui Travel Motor. Travel Motor memutar
Sprocket selanjutnya menggerakkan Track Shoe sehingga menghasilkan gerakan pada
Hydraulic Excavator.
3. Traveling Right Shoe
Pergerakan ini dibagi menjadi dua gerakan yaitu gerakan maju dan gerakan mundur
yang digerakkan oleh katup yang ada di Control Valves. Energi hydraulic dari pompa
akan diubah lagi menjadi energi mekanis melalui Travel Motor. Travel Motor memutar
Sprocket selanjutnya menggerakan Track Shoe sehingga menghasilkan gerakan pada
Hydraulic Excavator.
4. Boom (Raise-Down)
Pergerakan Boom dilakukan oleh Boom Cylinder. Sistem gerakan ini dilakukan
dengan menggerakkan lever di ruang operator sehingga katup Boom Raise dan katup
Boom Dowm pada Control Valve yang berhubungan dengan Boom Cylinder sehingga
membuka. Boom akan melakukan gerakan mengangkat jika katup Boom Raise terbuka
sedangkan katup Boom Down tertutup. Fluida akan mengalir dari katup Boom Raise
dan menekan piston dari Cylinder Boom sehingga boom melakukan pergerakan raise-
down.
5. Arm (In-Out)
Pergerakan Arm dilakukan oleh Arm Cylinder. Sistem gerakan ini diatur oleh katup
Arm In dan katup Arm Out. Arm akan melakukan gerakan rnengangkat jika katup Arm
out terbuka sedangkan katup Arm In tertutup. Fluida akan mengalir dari katup Arm Out
dan menekan piston Arm Cylinder. Sedangkan untuk gerakan Arm turun, kondisi katup
arm in dan arm out berlaku sebaliknya.
6. Bucket (Crawl-Dump)
Pergerakan Bucket dilakukan oleh Bucket Cylinder. Sistem gerakan ini diatur oleh
pergerakan katup Bucket Crawl dan katup Bucket Dump. Bucket akan melakukan
gerakan mengangkat (dump) jika katup Bucket dump terbuka sedangkan katup Bucket
Crawl tertutup. Pada saat itu, fluida akan mengalir dari katup Bucket dump dan
menekan piston Bucket Cylinder. Sedangkan gerakan Bucket menekuk (crawl) kondisi
katup bucket crawl dan katup bucket dump adalah sebaliknya.
RANGKAIAN HIDROLIK TRAVEL MOTOR

2. BULLDOZER
Spesifikasi Bulldozer
• Blade width (m) = 3,15 - 3,9
• Blade Capacity (m3)= 4,26 - 4,5
• Kecepatan Maju = 3,9 - 10,9 km/jam
• Kecepatan Mundur = 3,9 - 10,9 km/jam
• Operating Weight = 18..000 - 20.000 (kg)
• Jumlah Track Shoe = 39 (tiap sisi)
• Bagian-bagian Bulldozer
Keterangan Gambar :
1. Blade
2. Lift Cylinder
3. Hydraulic tank
4. Ripper
5. Main frame
6. Straight frame
7. Track shoe
• Pengkodean, Contoh : D 8 5 E SS - 2
Keterangan : D = Dozer
8 = Size/besarnya unit
5 = Torque Conventer
E = Long Track
SS = Skipper
2 = Modifikasi
• Bucket Factor :

Fungsi Bulldozer adalah Alat berat yang digunakan untuk pekerjaan menggali,
mendorong dan menarik material seperti tanah, pasir, dan sebagainya. buldoser dapat
dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan di daerah yang berhutan.
Bulldozer adalah alat berat bertipe traktor menggunakan rantai serta dilengkapi dengan
pisau (blade) yang terletak di depan. Bulldozer merupakan traktor yang mempunyai traksi
besar.

Keterangan gambar:
1. Blade
2. Lift cylinder
3. Work lamp
4. Muffler
5. Precleaner
6. Cabin
7. ROPS Canopy
8. Fuel tank
9. Ripper tilt cylinder
10. Shank ripper
11. Ripper lift cylinder
12A. Ripper
12B. Shank protector
13. Point ripper
14. Arm ripper
15. Final drive
16. Teeth sprocket
17. Carrier roller
18. Track shoe
19. Track roller
20. Straight frame
21. Brace
22. Cutting edge
• Blade terdapat di bagian depan bulldozer yang berfungsi untuk mendorong dan
memotong permukaan tanah. Sedangkan ripper yang ada di bagian belakang unit
berfungsi untuk menghancurkan structure permukaan tanah. Ada beberapa macam jenis
pisau yang dipasangkan pada dozer, pemilihan jenisnya tergantung pada jenis pekerjaan
yang akan dilakukan. Jenis-jenis pisau yang ada adalah:
a. Straight blade ( S-blade)
b. Angle blade (A-blade)
c. Universal blade (U-blade)
d. Cushion blade (C-blade)
• Di bagian tengah ada frame tempat kedudukan track shoe, dan di atas track frame
terdapat komponen engine sebagai penggerak utama unit dan radiator untuk
mendinginkan engine.
• Power train system yang ada di belakang engine untuk mengatur pergerakan unit saat
travelling dan hydraulic system untuk mengatur pergerakkan dari attachment.
• Di atas power train terdapat cabin sebagai tempat pengoperasian unit oleh operator. Dan
di atas cabin, dipasang ROPS cannopy yang digunakan untuk melindungi operator pada
saat unit mengalami insiden terguling.

Metode Kerja Bulldozer


1. Slot Dozing
a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini
banyak dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran.
b. Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga
agar tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa
beban material
c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi.
transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan
kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli
transmisi agar tidak overheating
d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali
kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi
blade.
2. Straight Dozing
• Isilah material semaksimal mungkin, dorong material dengan selalu menggunakan
gigi satu jangan memaksakan pekerjaan diluar kemampuan bulldozer. Atur tenaga
bulldozer, atur blade control dan jangan sampai track shoe slip
• perhatikan kebersihan area kerja. Untuk mendapatkan hasil dorongan yang bagus,
pertahankanlah ketinggian blade agar permukaan tetap rata
• Menggusur lurus (straight dozing): jika blade menggali kedalam dan bagian
belakang traktor sedikit terungkit, naikan blade sedikit keatas untuk melanjutkan
pemotongan rata. jika beban gusuran menghambat laju traktor, pindahkan gigi
transmisi rendah atau mengangkat blade sedikit.
3. Dozing up and down ( menggusur di lereng )
a. Jika bekerja didaerah kemiringan usahakan mendorong material dari area yang lebih
tinggi ke area yang lebih rendah. Berhati-hati bila bekerja di lereng agar tidak
terbalik, bila tractor tergelincir kesamping segera putar tractor kearah menurun.
Jangan memotong bagian bawah tebing berlebihan karena akan mempertajam
tebing, jaga jarak jangan terlalu dekat dengan pinggiran jurang atau persis dibawah
tebing.
b. Melakukan pekerjaan dari daerah rendah ke daerah yang lebih tinggi akan memaksa
dozer berkerja lebih berat, untuk itu operator harus selalu menggunakan gigi
transmisi satu dan perhatikan indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating.
hidarkan slip pada track shoe.
c. Memotong lereng bukit: jika mungkin, mulailah melakukan potongan menurun.
berkerjalah dengan posisi traktor agak miring kesebelah dalam pemotongan. teras
yang dibuat harus cukup lebar.
d. Bila operator akan memotong suatu perbukitan maka lakukan tehnik mendorong
mulai dari depan seperti gambar dibawah.
4. Dozing di disposal
a. Usahakan selalu merapikan dan membersihkan lantai disposal.
b. Buatlah tanggul pengaman setinggi setengah ban haul truck yang
melakukan aktivitas di disposal
c. Naikkan lantai disposal setinggi 2% ( ± 3 meter sebelum tanggul ). Posisi operasi
bulldozer selalu sebelah kiri dari posisi lokasi damping haultruck. Menjaga
kestabilan landasan disposal maupun pinggiran dumping agar tidak amblas slip dan
sliding/longsor.
d. Sebelum melakukan pekerjaan pembuangan material, pastikan disposal bebas dari
material lembek, berlumpur, semak belukar, sehingga mudah merekat dengan
material buangan.
5. Ripping
• Posisi saat sebelum menurunkan shank, shank harus berada pada posisi keluar
penuh, untuk menghujamkan shank ripper kedalam material, miringkan sudut shank
ripper tersebut sehingga ujung tip pada posisi yang tepat untuk bisa masuk kedalam
material dengan mudah, besarnya sudut disesuaikan dengan jenis material yang
harus dibongkar.
• Setelah shank diturunkan, operator harus mengatur kecepatan putaran engine (rpm)
untuk mengantisipasi kekerasan material yang akan di ripping. sambil bergerak
maju, masukkan shank ripper kedalam material. Setelah mencapai kedalaman yang
diinginkan, gerakkan shank ripper kedepan agar besarnya sudut pada posisi yang
paling efektip. sudut tersebut biasanya terletak diantara posisi tegak lurus dan maju.
• Atur kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan mengatur posisi shank
mengarah kedalam material. gerakkan shank ripper kedepan atau posisi ”shank in”
menghadapi material yang sulit diangkat.
• Setelah posisi shank diarahkan kedalam, disesuaikan dengan jenis kekerasan
material, operator diharuskan tetap mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk
menjaga agar tidak terjadi slip pada track shoe. gerakkan shank ripper kebelakang
atau posisi ”shank out” bila diperlukan jarak yang lebih lebar antara shank ripper
dan track.
• Pada saat melakukan ripping, operator harus tetap mempergunakan gigi transmisi
satu, dan tidak dibenarkan mempergunakan gigi transmisi tinggi. Pada saat
melakukan ripping, operator dilarang untuk membelokkan bulldozer. Pada saat
melakukan pembongkar (ripping) bisa dilakukan dengan cara menyilang, hanya
dilakukan bila diperlukan.
• Penambahan jarak ripping antara 1,5 m menjadi 2,0 m kearah kanan sampai
mendapatkan kondisi loading point yang tepat pada excavator. penambahan jarak
2,0m bisa dilakukan pada ripping pertama dan 1,5 m bisa dilakukan pada ripping
silang (second ripping) untuk mendapatkan bongkahan yang diinginkan (dilihat dari
jenis kekerasan material).
6. Land clearing.
• Perkerjaan land clearing harus dilakukan oleh operator yang benar-benar
berpengalaman,waspadalah terhadap bahaya-bahaya yang akan timbul saat
mengerjakan land clearing,
• Daerah seperti lereng/tebing curam yang dapat membahayakan operator dan alat
yang dioperasikanya, pengalaman dan pengawasan dilapangan dalam perkerjaan
land clearing perlu ditingkatkan karena kecelakaan tersebut disebabkan oleh bahaya-
bahaya tersebut diatas dan masih banyak lagi bahaya-bahaya lain yang tidak terduga.
• Membersihkan belukar.
• belukar tinggi dan pohon berukuran sedang, titik singgung dengan batang pohon
dilakukan pada ketinggian 12-16 inc (300-400 cm) diatas permukaan tanah sambil
mengangkat blade bergerak maju.
• pembersihan belukar; tekan blade beberapa inci masuk ketanah, kemudian
doronglah dan angkat blade bila belukar sudah tercabut agar tanah bersih dari akar.
• pembersihan tanggul; angkat blade sewaktu mendorong.
3. LOADER

Spesifikasi

Limited slip w/45% transfer on front and rear


Limited Slip Front Differential
axles
Type
Straight tipping load - kg 8406 kg
Main Pump Type/ Total Flow - gpm / l-
L/min
min
Reach, 45° dump; 7 ft clearance - m 1469 mm
Dump reach at full ht discharge - in / m 2665 m
Turning radius, outside of tire - ft-in / m 4972 mm
Operating Weight - kg 10 464 kg
Axle Oscillation 24°
Lift Capacity Full Ht - kg 5560 kg
Hinge Pin Height - m 3608 mm
Bucket breakout force - lbf / kN 9445 kg
Peak Torque @ RPM - lb-ft / N-m 391 lb-ft | 530 N-m
4F/3R Proportional w/Electronic control Module
Transmission Type
torque
Full turn tipping load - kg 7320 kg
Net Engine Power - hp / kW 118 hp | 88 kW
Bucket Capacity - cu meter 1.35 m3
Wheel Loader merupakan alat pemuat beroda karet (ban), penggunaannya hampir sama
dengan Dozer Shovel. Perbedaannya terletak pada landasan kerjanya, dimana landasan kerja
untuk whell loader relatif rata, kering dan kokoh. Dipergunakan terutama pada pengoperasian
yang dituntut agar tidak merusak landasan kerja.
Secara Umum Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang
akan dimuat kedalam dumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader
menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan
bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan. Fungsi utamanya adalah untuk memuat
material ke dalam alat pengangkut dimana hampir sama dengan dozer shovel yang berfungsi
untuk mengangkut dari stock pile ke atas dump truck, mengisi hopper pada AMP, Batching
plant dan Crushing Plant. Penggunaannya pada areal yang datar.
Fungsi Lain Dari Wheel Loader Adalah
1. Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).
2. Penggusuran tanah dalam jarak dekat.
3. Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.
4. Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.
5. Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)
6. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut finishing.
Ada 3 bagian utama yang merupakan bagian paling penting pada Wheel Loader yaitu:
Cab, Lift Arm, dan Bucket. Berikut masing-masing fungsinya:
• Cab. Ini merupakan bagian Wheel Loader tempat dimana operator mengoperasikan
kendaraan. Bagian ini dilengkapi pintu, tempat duduk, dan peralatan untuk mengendalikan
loader. Umumnya Cab bebentuk bilik dari kaca dengan posisi di tengah loader.
• Lift Arm. Posisi Lift Arm tepat di depan loader. Bagian ini berfungsi mengangkat ember
atas, bawah, maupun depan. Cara kerjanya berkaitan dengan silinder ember atau sistem
hydrolic.
• Bucket. Pada alat berat Wheel Loader, Bucket merupakan bagian paling menonjol.
Bentuknya mirip sekop besar.
Sistem Kerja Alat Berat Wheel Loader. Seperti mayoritas alat berat lainnya Wheel Loader
dioperasikan dengan alat penggerak yang menggunakan sistem hydrolic. Kemudahannya
dalam mengeruk ataupun mengangkut material volume besar disebabkan oleh sistem hydrolic
yang menghasilkan daya yang sangat besar. Pengoperasian bucket tidak lagi memakai cable
controlled tapi menggunakan hydraulic controlled atau kendali hidrolis. Wheel Loader mampu
bergerak leluasa apabila area disekitar material yang dikerjakan rata atau datar. Adapun
gerakan dasar dari alat berat ini yaitu saat bermanuver menurunkan bucket di atas tanah dan
ketika mendorong (menggusur) ke depan, mengangkat bucket, mengambil dan membuang
muatan, juga ketika menurunkan muatan di media angkut seperti Dump Truck.
Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya, dimana alat
penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik mempunyai daya
atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut
material atau benda yang berukuran besar.
Untuk pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled),
sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-loader.
Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa, serta membongkar.
Jika daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa
dalam posisi yang menyenangkan.
Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa
muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting
adalah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan
(memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila harus
dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu:
1) V – Loading
Merupakan cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V
2) L – Loading
Adalah truk di belakang loader, kemudian lintasan seperti membuat garis tegak lurus.
3) Cross Loading
Merupakan cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif
4) Overhead Loading
• Pergerakkan Arms dan Bucket pada Wheel Loader
Ada empat pergerakkan pada arms dan bucket wheel loader yaitu:
- Hold Position
- Raise Position
- Float Position dan
- Lower Position
• Pergerakan bucket Wheel Loader
Ada tiga pergerakkan pada arms yaitu:
- Tilte Position
- Dump Position dan
- Hold Position
Pengaplikasian wheel loader terutama dalam kehidupan sehari hari dalam dunia
konstruksi adalah penggunaan Wheel loader yang lain untuk menggali pondasi basement,
dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader tersebut. Disamping itu dapat
juga digunakan untuk memuat material yang telah ditiadakan, misalnya pada pembuatan
terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Wheel loader juga dapat digunakan
untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar ke dalam“grizly hopper” pada
crusher plant.

Anda mungkin juga menyukai