Anda di halaman 1dari 5

PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

& SEX BEBAS DI KALANGAN REMAJA MELALUI


PEMBINAAN HUKUM DAN PENYULUHAN PENDIDIKAN
KESEHATAN SISWA MTS SA AL-MINA KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG

Martitah, Arif Hidayat

Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang


Email: martitahlatif@yahoo.co.id

Abstrak. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan


bahan berbahaya lainnya (Narkoba) maupun maraknya sex bebas dengan
berbagai implikasi dan dampak negatifnya merupakan suatu masalah global yang
mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan permasalahan
tersebut pembinaan hukum dan penyuluhan pendidikan kesehatan di kalangan
remaja perlu dilakukan agar remaja dapat lebih mengerti dan memiliki daya
tangkal terhadap pengaruh negatif. Metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab
dipilih untuk menjelaskan mengenai karakteristik dan perkembangan motorik
siswa MTs, Selain itu, media film juga dipakai untuk mendukung kelancaran
penyampaian informasi. Dengan memperhatikan persentase kehadiran dan
keaktifan peserta dalam setiap sesi serta hasil posttest dapat disimpulkan bahwa
peserta mampu mengenali dampak hukum dan dampak sosial serta dampak
negatif lain akibat penyalahgunaan Narkoba maupun perilaku seks bebas di
kalangan remaja. Harapannya mereka mampu secara mandiri menjauhi dan
menghindari hal tersebut. Rekomendasi kegiatan ini adalah perlunya penyuluhan
dilaksanakan secara berkala, terprogram, dan berkesinambungan, khususnya
sehingga kesadaran dan daya tangkal siswa terhadap penyalahgunaan Narkoba
dan perilaku seks bebas dapat lebih ditingkatkan.

Kata Kunci: Hukum, Narkoba, Seks Bebas, Al-Mina

PENDAHULUAN NAPZA paling banyak berumur antara 15–24


tahun. Tampaknya generasi muda adalah sa-
Maraknya penyalahgunaan NAPZA ti-
saran strategis perdagangan gelap NAPZA.
dak hanya di kota-kota besar saja, tapi sudah
sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Oleh karena itu kita semua perlu mewaspa-
Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial dai bahaya dan pengaruhnya terhadap anca-
ekonomi menengah bawah sampai tingkat man kelangsungan pembinaan generasi muda.
sosial ekonomi atas (Effendi, Luqman, 2008: Sektor kesehatan memegang peranan penting
17). Dari data yang ada, penyalahgunaan dalam upaya penanggulangan penyalahgu-

92
Martitah, Arif Hidayat Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba 93

naan NAPZA (Mangku, Made Pastika dkk, siswa dapat lebih mengerti dan sebagai daya
2007: 56-58). tangkal terhadap pengaruh yang negatif.
Surviani Istanti (2004: 39-40) menyebut- Berdasarkan analisis situasi tersebut di
kan bahwa remaja yang sedang mengalami atas, rumusan permasalahan dalam kegiatan
pubertas (pengembangan kepribadian) cen- ini adalah bagaimanakah Pembinaan Hukum
derung dilematis untuk mengambil keputusan & Penyuluhan Pendidikan Kesehatan dapat
yang bertanggung jawab, sehingga mengaki- mengurangi Penyalahgunaan Narkoba dan
batkan kenakalan yang mengarah pada kebe- Sex bebas di Kalangan Remaja siswa MTs
basan seks dan sejenisnya. Di sini terlihat bah- SA Al-Mina di Kecamatan Bandungan Kabu-
wa sex instruction tanpa education in sexuality paten Semarang?
dapat menyebabkan promiscuity (pergaulan Meskipun sudah ada perundang-undang-
dengan siapa saja) serta hubungan-hubungan an yang mengatur khusus, penyalahgunaan
seks yang menyimpang (Suraji dan Sofia Rah- narkoba dan seks bebas semakin merajalela
mawatie, 2008: 13). Berkaitan dengan tujuan hingga saat ini. Untuk itu semua pihak ha-
pendidikan seks, beberapa ahli berpendapat rus lebih intens lagi mengkampanyekan hal
bahwa: (1) Usaha untuk mempersiapkan tersebut di kalangan remaja (Sofyan, Ahmadi,
dan mengantar remaja ke arah kematangan 2007: 32). Target atau tujuan khusus dari ke-
psikologi agar nantinya mampu membentuk giatan ini adalah: (1) Membantu murid dalam
keluarga yang bahagia (Athar, Shahid, 2004: mengembangkan kepribadiannya, memper-
21). (2) Memberikan pengertian mengenai siapkan dan mengantar remaja ke arah kema-
proses kematangan dirinya, baik fisik maupun tangan psikologi sehingga mampu untuk me-
mental emosional yang berhubungan den- ngambil keputusan yang bertanggung jawab,
gan seks (Sarlito W. Sarwono, 2002: 19). (3) misalnya memilih jodoh, hidup berkeluarga
Memberikan petunjuk yang bermanfaat me- atau tidak, perceraian, kesusilaan dalam seks,
ngenai tanggung jawab masing-masing dalam dan lain-lain. (2) Mengurangi kenakalan rema-
berhubungan dengan lain jenis (Shadily Has- ja siswa-siswi MTs SA Al-Mina di Kecamatan
san, 1993: 22). Bandungan Kabupaten Semarang melalui
Kawasan Bandungan Kabupaten Sema- pembinaan hukum. (3) Menginformasikan
rang merupakan daerah wisata yang pen- & menyebarluaskan pengaruh penggunaan
duduknya sangat kompleks, banyak pendatang narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya
yang masuk ke daerah ini dengan berbagai lainnya (Narkoba). (4) Menginformasikan dan
tujuan yang berbeda. “Akibat banyaknya pen- menyebarluaskan Pengaruh sex bebas di ka-
datang yang masuk serta informasi yang leng- langan remaja melalui penyuluhan pendidikan
kap dapat mengakibatkan pengaruh positif kesehatan.
maupun negatif” (Kartono, Kartini, 1992: 17). Sedangkan luaran atau manfaat dari ke-
Apalagi banyak sekali tempat hiburan malam giatan ini adalah terciptanya pemahaman
yang berada di sekitar MTs SA Al-Mina cu- komprehensif (hukum, sosial, kesehatan)
kup mencemaskan. Untuk menghindari pen- dan penguatan daya tangkal secara mandiri
garuh yang negatif khususnya yang berkaitan terhadap penyalahgunaan narkoba maupun
dengan kenakalan remaja tentunya harus ada perilaku seks bebas di kalangan remaja. Ha-
benteng yang kuat dari para remaja dalam rapannya, mereka dapat menyosialisasikan hal
menangkal pengaruh-pengaruh negatif, pem- tersebut kepada teman sebaya.
binaan hukum maupun penyuluhan pendi- METODE
dikan kesehatan terhadap penyalahgunaan
Narkoba dan Sex bebas di Kalangan Remaja Metode yang digunakan pada pelaksa-
siswa MTs SA Al-Mina perlu diberikan agar naan kegiatan ini adalah active and parcipa-
94 ABDIMAS Vol. 18 No. 2, Desember 2014

tory learning melalui ceramah, diskusi, pre- Tahap analisis kebutuhan ini dilakukan
sentasi serta penayangan film. Ceramah dan pada tanggal 2 Agustus 2013 dilanjutkan de-
diskusi digunakan untuk menjelaskan men- ngan membentuk rancangan kegiatan ber-
genai karakteristik dan perkembangan moto- dasarkan analisis kebutuhan, yang menghasil-
rik siswa SMP, Faktor-faktor penyebab kena- kan identifikasi dan klasifikasi dalam tabel
kalan remaja dan Peran UKS dalam menga- berikut.
tasi kenakalan remaja, Pengaruh penggunaan
narkotika, psikotropika dan bahan berbahaya Tabel 1 Identifikasi & Klasifikasi Faktor Internal-
lainnya (narkoba), serta Pengaruh sex be- Eksternal
bas di kalangan remaja (Pendidikan sex bagi
remaja). Peserta merupakan siswa-siswi MTs No. Aspek Keterangan
SA Al-Mina yang biasanya remaja usia muda Bahaya Narkoba
dalam hal bertanya relatif masih malu-malu 1.
dan Seks Bebas dari
Media Film
dan kesulitan. Sehingga selain menggunak- segi hukum dan
kesehatan
an metode ceramah, materi juga ditampilkan Akibat Psikologis
dengan media film yang berhubungan dengan Pengguna Narkoba
2. Diskusi
dan Pelaku Seks
materi agar peserta tertarik dan langsung men- Bebas
gena pada sasaran. Jenis-jenis Narkoba
Penyuluhan ini telah diselenggarakan 3. dan efeknya bagi Presentasi
kesehatan
pada, Selasa tanggal 10 September 2013, ber-
Pandangan Agama
tempat di MTs SA Al-Mina, Kecamatan Ban- 4. tentang Narkoba Ceramah
dungan Kabupaten Semarang dengan tema dan Seks Bebas
“Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Upaya-upaya
& Sex Bebas di Kalangan Remaja Melalui Pencegahan
5. Narkoba dan Diskusi
Pembinaan Hukum dan Penyuluhan Pendidik- perilaku Seks Bebas
an Kesehatan Siswa MTs SA Al-Mina Keca- di kalangan remaja
matan Bandungan Kabupaten Semarang”.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan ini dilaksanakan di dalam ruang


kelas VIII MTs SA Al-Mina, pada hari Selasa,
Kegiatan pengabdian ini dilakukan tanggal 10 September 2013 dari jam 08.00 –
dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu: (1) tahap per- 14.00. Peserta penyuluhan yang hadir seban-
siapan dengan membuat rancangan kegiatan yak 30 peserta (siswa-siswi MTs), sedangkan
berdasarkan analisis kebutuhan; (2) melaku- tamu undangan sebanyak 2 orang (Kepala
kan kegiatan yang berbentuk penyuluhan; Sekolah dan Wali Murid). Dengan kehadiran
(3) melakukan evaluasi kegiatan. Pada tahap peserta yang relatif banyak ini merupakan
persiapan, Tim Pengabdian mengadakan per- sesuatu yang menggembirakan, karena be-
temuan anggota tim yang dilanjutkan dengan rarti kegiatan ini telah berhasil menarik minat
pembagian kerja. Anggota Tim yang bertugas siswa untuk mengikutinya.
mengkoordinasikan kerjasama dan perijinan Kegiatan penyuluhan ini dihadiri dan di-
dengan Kepala Sekolah MTs SA Al-Mina, buka oleh Bapak Kepala Sekolah MTs SA Al-
serta memohon masukan dan saran tentang Mina Bandungan, yaitu Bpk. Agus Sucipto,
peserta, tempat, dan waktu pelaksanaan. Ang- Spd. Beliau menyempatkan diri hadir dalam
gota yang lain bertugas mempersiapkan sega- kegiatan ini, meski sebenarnya ada kegiatan
la sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan lain yang bersamaan waktunya. Menurut be-
kegiatan, seperti LCD, makalah, transportasi, liau, kegiatan penyuluhan penanggulangan
dokumentasi, dan sebagainya. Narkoba dan pencegahan seks bebas seperti
Martitah, Arif Hidayat Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba 95

ini harus bisa dilakukan secara terus menerus serupa di lain waktu.
kepada siswa, karena hal ini merupakan ben- Skor hasil pre-test dan post-test menun-
tuk manifestasi konkrit kepedulian kaum in- jukkan adanya perbedaan pemahaman siswa
telektual yang berasal dari kampus terhadap peserta penyuluhan ini sebelum (pre-test)
pemenuhan informasi yang dibutuhkan siswa. sebesar 4,13 dan sesudah (post-test) penyulu-
Sambutan juga disampaikan oleh Wakil Wali han sebesar 4,94. Hal ini berarti kegiatan pe-
Murid, yaitu Ibu Lilis Setiani yang menyatakan nyuluhan yang dilakukan efektif dalam mem-
bahwa kegiatan ini sangat penting bagi putra- berikan pemahaman kepada peserta tentang
putri mereka untuk memiliki pengetahuan dan bahaya dan cara penanggulangan penyalah-
daya tangkal terhadap penyalahgunaan narko- gunaan Narkoba dan pencegahan seks bebas.
ba maupun penanggulangan seks bebas. Rangkaian acara penyuluhan tersebut terrang-
Setelah pembukaan, kegiatan penyuluh- kum dalam tabel berikut.
an dilanjutkan dengan pemberian pre-test ke-
pada peserta sebagai penjajagan seberapa ba- Tabel 3. Rundown Kegiatan Pengabdian
nyak pengetahuan yang mereka miliki tentang
Narkoba dan seks bebas sebelum mengikuti Jam Acara
penyuluhan ini. Hal ini penting untuk menge- 08.00-08.15 Registrasi peserta
tahui efektivitas kegiatan penyuluhan yang di- Pembukaan acara dan Sambutan
08.15-08.45
lakukan. Setelah pre-test dilanjutkan inti aca- Kepala Sekolah
ra, yaitu penyuluhan. Strategi penyampaian 08.45-09.00 Coffe Break
materi diawali dengan pertanyaan untuk men- 09.00-09.15 Pre Test
gevaluasi pengetahuan dan sikap peserta terha- 09.15-09.45 Pemutaran Film
dap masalah narkoba dan seks bebas, kemudi- 09.45-10.45 Ceramah I
an materi disampaikan, disertai gambar-gambar 10.45-11.45 Ceramah II
visualisasi berbagai jenis narkoba dan efeknya 11.45-12.00 Post Test
terhadap otak serta dampak negatif seks bebas. 12.00-13.00 Ishoma
Setelah selesai satu materi penyuluhan, 13.00-13.45 Penguatan Materi
kemudian diikuti session diskusi dan tanya 13.45-14.00 Penutupan
jawab. Diskusi dan tanya jawab sengaja di-
lakukan untuk setiap materi penyuluhan agar Secara umum kegiatan penyuluhan ini
peserta tidak terlalu lama menunggu infor- berhasil dan tepat sasaran, karena siswa-siswa
masi lanjut yang diinginkan yang berkaitan MTs yang menjadi peserta merasa mendapat-
dengan materi tersebut. Penyampaian materi kan tambahan ilmu, bahkan di akhir acara
penyuluhan berikutnya dilakukan sama seper- mereka menginginkan kegiatan ini berke-
ti itu sampai seluruh materi penyuluhan yang lanjutan. Jumlah peserta yang tidak berkurang
direncanakan tersampaikan kepada peserta dari pagi sampai selesai juga merupakan indi-
penyuluhan. kasi bahwa para peserta serius dalam mengi-
Setelah seluruh rangkaian ceramah/pe- kuti kegiatan penyuluhan ini.
nyuluhan selesai, kemudian peserta diberi Harapan Tim pengabdian semoga peserta
post-test untuk melihat seberapa banyak pe- yang hadir pada kegiatan ini berkenan dengan
ngetahuan mereka bertambah setelah men- ikhlas menularkan ilmunya kepada siswa lain,
dengarkan materi penyuluhan yang disampai- baik yang satu sekolah maupun beda sekolah
kan seluruh penyuluh. Terakhir, peserta men- yang kebetulan tidak memiliki kesempatan
gisi lembar angket yang berisi ada tidaknya untuk hadir pada penyuluhan kali ini, sehing-
manfaat penyuluhan ini bagi mereka serta ga kemanfaatan dari kegiatan ini dapat dira-
masukan yang dapat diberikan untuk kegiatan sakan pula oleh mereka. Pemberian VCD film
96 ABDIMAS Vol. 18 No. 2, Desember 2014

bahaya Narkoba dan kisah nyata korban Nar- jutan dengan melibatkan instansi-instansi baik
koba diharapkan dapat digunakan sebaik-baik- di tingkat kecamatan ataupun kabupaten agar
nya sebagai media penyuluhan bagi masing- terjadi kerjasama lintas sektoral yang saling
masing sekolah peserta penyuluhan ini, yang berkesi nambungan. Saran yang disampaikan
mungkin juga dapat diperbanyak sendiri untuk antara lain: (a) perlunya penyuluhan digiatkan
diberikan kepada sekolah lain yang membu- dan diadakan keliling dari sekolah ke sekolah;
tuhkan. Keberhasilan kegiatan penyuluhan ini (b) perlunya dilakukan penyuluhan untuk guru
juga ditunjukkan adanya perbedaan skor yang berbagai mata pelajaran dan mengikutser-
diperoleh dari hasil pre-test terhadap post-test, takan orangtua atau komite, serta penyuluhan
yaitu 4,13 dengan 4,94. dilakukan terjadwal setiap tahun/semester.

SIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
Simpulan
Athar, Shahid. 2004. Bimbingan Seks bagi
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyara- Kaum Muda. Jakarta: Pustaka Zahra.
kat tentang “Penanggulangan Penyalahgu- Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar
naan Narkoba & Sex Bebas di Kalangan Sosiologi dan Sosiologi Kesehatan. Ja-
Remaja Melalui Pembinaan Hukum dan Pe- karta: PSKM FKK UMJ.
nyuluhan Pendidikan Kesehatan Siswa MTs Kartono, Kartini, 1992. Patologi Kenakalan
SA Al-Mina Kecamatan Bandungan Kabupa- Remaja. Jakarta: Rajawali.
ten Semarang”ini berhasil memberikan bekal Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief
tentang bahaya Narkoba dan seks bebas bagi Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.
kesehatan dan masa depan siswa MTs SA Al- Pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini.
Mina di Kecamatan Bandungan Kabupaten Jakarta: Badan Narkotika Nasional Re-
Semarang, dan memberikan pemahaman pen- publik Indonesia.
tingnya kesadaran siswa MTs, dalam melaku- Sarlito W. Sarwono. 2002. Pengantar Umum
kan pencegahan diri terhadap pengaruh Nar- Psikologi. Jakarta: PT. Surya Melati
koba dan seks bebas yang dapat datang dari Grafika
teman bergaul di sekolah dan di rumah, ling- Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Ma-
kungan masyarakat sekitar, dan media massa. syarakat Indonesia. Jakarta: PT RINE-
Kegiatan ini sangat menarik dan tepat sasa- KA CIPTA.
ran, hal ini tercermin dari antusiasme mereka Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar
dalam mengikuti penyuluhan dan mengajukan Anak Anda Panduan bagi Orang tua,
pertanyaan tentang banyak hal dalam forum Guru, dan Badan Narkotika dalam
diskusi (tanya jawab). Keberhasilan kegiatan Penanggulangan Bahaya Narkoba di
penyuluhan ini ditunjukkan adanya perbedaan Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi
skor yang diperoleh dari hasil pre-test terha- Pustaka Publisher.
dap post-test, yaitu 4,13 dengan 4,94. Suraji dan Sofia Rahmawatie. 2008. Pendidik-
an Seks bagi Anak: Panduan Keuarga
Saran Muslim. Yogyakarta: Pustaka Fahima.
Surviani, Istanti. 2004. Membimbing Anak
Untuk lebih mengoptimalkan peran seko- Memahami Masalah Seks; Panduan
lah dalam upaya pencegahan masalah narkoba Praktis untuk Orang Tua. Bandung:
dan seks bebas, perlu dilakukan kegiatan lan- Pustaka Ulumuddin.

Anda mungkin juga menyukai