TINJAUAN TEORI
3. Klasifikasi Lansia
Depkes RI ( 2003 ) mengklasifikasikan lansia dalam kategori
berikut :
1. Pralansia ( prasenelis ) , seseorang yang berusia antara 45 – 59
tahun.
2. Lansia , seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3. Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/
seseorang yang berusia 60 tahun atau lebiih dengan masalah
kesehatan.
4. Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan
dan/ atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.
5. Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya bergantung pada orang lain.
Sedangkan menurut WHO adalah sebagai berikut :
1. Middle Age ( Usia Pertengahan ) : 45 - 59 tahun.
2.Eldery ( Lanjut Usia Tua ) : 60 - 74 tahun.
3. Old ( Lanjut Usia Tua ) : 75 – 90 tahun.
4. Very Old ( Usia Sangat Tua ) : diatas 90 tahun.
4.
B. Tinjauan Khusus Depresi Pada Lansia
1. Pengertian Depresi
Depresi adalah proses menua dapat menimbulkan berbagai faktor
yang mempengaruhi meliputi faktor biologis, faktor fisik, faktor
psikologis, dan juga faktor sosial. Masalah yang sering dijumpai pada
lanisa adalah stress, depresi, dan kecemasan. Pada faktor sosial
penyebab pada usia lanjut disebabkan adanya isolasi sosial,
kehilangan kerabat dekat, kehilangan pekerjaan dari kegiatan harian,
serta kehilangan pendapatan. Faktor luar yang dapat mempengaruhi
terjadinya depresi adalah kurangnya dukungan keluarga, dan
lingkungan ( Ibrahim 2011 ) .
Depresi yang serius dapat melibatkan gejala – gejala yang berkaitan
dengan mood , kognitif dan fisik. Gejala – gejala yang berkaitan dengan
mood yaitu merasa sedih dan kehilangan minat pada aktivitas sehari –
hari ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan , merasa bersalah
dan tidak berguna. Gejala kognitif termasuk ketidakmampuan untuk
berkonsentrasi dan kesulitan dalam membuat keputusan. Gejala fisik
termasuk kelelahan, kekurangan energi , nafsu makan dan tingkat
aktivitas berkurang yang terlihat pada pasien depresi. Tempat tinggal
memiliki juga pengaruh dan peranan penting terhadapa kualitas
kehidupan lansia. Lansia yang tinggal dirumah bersama keluarga
secara fisik , psikologis,dan kepuasaannya terhadap lingkungan lebih
tinggi dari pada lansia yang tinggal di panti. Keadaan lansia yang
tinggal dirumahnya memiliki keterikatan, sehingga lansia merasa lebih
terkontrol , rasa aman , memiliki identitas diri , konsep diri , dan
perasaan yang positif. Sedangkan Lansia yang harus pindah ke tempat
tinggal baru seperti panti terdapat kemungkinan munculnya kesulitan
beradaptasi sehingga merasa stress, kehilangan kontrol atas hidupnya,
dan kehilangan identitas diri yang secara tidak langsung akan
berpengaruh kualitas hidupnya ( Pratt & Brody, 2014 ).