Gas Medis
Gas Medis
DISUSUN OLEH :
RIFFATUL FATMA
Gas medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
pelayanan medis pada sarana kesehatan. Jenis Gas Medis yang dapat digunakan
pada sarana pelayanan kesehatan meliputi : Oxygen (O2); Nitrous Oksida (N2O);
Nitrogen (N2); Karbon dioksida (CO2); Cyclopropana (C3H6); Helium (He);
Udara tekan (Compressed Air) (Medical Breathing Air); dan Mixture gas.(1)
1. Oxygen/Oksigen (O2)
1
adalah efek jangka panjang merokok, sehingga pasien mungkin
membutuhkan oksigen tambahan. Dapat digunakan hanya saat keadaan
memburuk atau sebagai pendukung permanen setiap hari. Terapi ini telah
terbukti secara siknifikan membantu pasien dengan PPOK untuk bertahan
hidup.
2. Nitrogen (N)
3. Dinitrogen Oksida(N2O)
Dinitrogen Oksida Adalah gas medis yang dikenal sebagai gas tertawa.
Kemudian dokter gigi mulai menggunakannya sebagai obat analgesik
(penghilang nyeri), sejak tahun 1812. Sejak saat itu, dinitrogen oksida
banyak digunakan dalam pembedahan, baik sebagai analgesik atau pun
anestesi (obat bius). Ada kalanya ini merupakan kontradiksi dari pasien
yang menjalani beberapa jenis prosedur pengobatan tertentu, sehingga
tidak disarankan untuk menggunakan jenis gas ini.
2
Biasanya ini ada dalam kemasan tabung, namun untuk kebutuhan dalam
jumlah besar sabaiknya didistribusikan melalui sistem instalasi gas medis
5. Medical Air
Medical air dihasilkan oleh compressed air yang digunakan di rumah sakit
dan fasilitas kesehatan yang mendistribusikan gas medis.
Tidak terkontaminasi oleh partikel-partikel lainnya, tidak berbau atau pun
lembab. Saat seorang pasien berada dalam ruang operasi, baik itu dalam
keadaan darurat atau pun tidak, ahli bedah/dokter menggunakan medical
air untuk menjaga pasien tetap bernafas dengan nyaman. Compressed air
dapat digunakan sebagai medical air, atau sebagai penggerak alat.(3)
Tentang penggunaan gas medik dan vakum medik pada fasilitas pelayanan
kesehatan.
BAB III
Pasal 5
(1) Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik di fasilitas pelayanan kesehatan
dilakukan melalui:
3
(2) Dalam hal penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas
pelayanan kesehatan di ruang operasi, ruang intensif, dan ruang gawat darurat
harus dilakukan melalui penyaluran pada Sistem Instalasi Gas Medik dan
Vakum Medik.
(3) Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) harus memenuhi persyaratan penggunaan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 6
(1) Dalam penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik wajib dioperasikan oleh
petugas fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kompetensi di bidang Gas
Medik dan Vakum Medik atau menunjuk pihak yang berkompeten.
(2) Pengoperasian Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan
kesehatan oleh petugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan Standar Prosedur
Operasional.
Pasal 7
Penggunaan Gas Medik dan Vakum Medik pada fasilitas pelayanan kesehatan
harus didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan.(4)
4
2) Jenis pipa yang digunakan untuk semua instalasi pemipaan gas
medis harus memenuhi persyaratan medis dan pada umumnya dipakai
pipa tembaga (cooper) dengan kadar cooper diatas 97% atau stainless
steel.
3) Sebelum dipasang pipa-pipa tembaga harus dibersihkan dan ditutup
kedua ujungnya untuk menghindari kotoran, debu, oli dan sejenisnya
atau zat kimia lain yang dapat menimbulkan kontaminasi.
4) Pada instalasi pipa gas medis penyambungan pipa harus di las dengan
menggunakan kawat las perak, agar sambungan pipa rapat sempurna
dan tahan lama. gas yang dipergunakan adalah campuran oxygen
acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas nitrogen.
5) Pemasangan pipa pada instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi
dudukan dan gantungan pipa yang diikat kuat pada dek beton atau
kuda-kuda kayu masing-masing pipa harus diberi klem penguat dengan
jarak yang cukup (10-25 cm).
6) Jarak dudukan satu dengan lainnya ± 1 meter, baik vertikal ataupun
horizontal.
7) Untuk menghindari penurunan tekanan gas (pressure drop) pemasangan
pipa pada instalasi pipa diatur menurut diameter pipa disesuaikan
dengan panjang instalasi pipa dan jumlah outlet.
8) Pemasangan pipa pada instalasi pipa didinding harus dilengkapi pipa
pelindung (pvc/konduit) untuk menghindari benturan yang mungkin
terjadi dan untuk memudahkan perawatan/maintenance instalasi pipa
didinding biasanya berukuran 10 – 16 mm.
9) Penyambungan pipa semua pemasangan instalasi pipa gas medis harus
menggunakan fitting-fitting yang sesuai seperti: elbow, tee, reducer dan
socket.
10) Untuk membedakan jenis gas pada isntalasi pipa harus dipasang stiker
yang menyatakan jenis dan arah aliran gas dengan jarak yang cukup (±
2 meter), ataupun memberi warna, mengecat pipa sesuai dengan jenis
gasnya masing-masing.(5)
5
DAFTAR PUSTAKA