Studi kasus ini menggunakan metode kasus deskrptif dengan tujuan memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi yang meliputi pengkajian, diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan melalui wawancara yang mendalam dan observasi pada pasien. Studi kasus dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal dapat berarti satu orang, kelompok penduduk yang terkena suatu masalah (Setiadi, 2012). B. Subyek Studi Kasus Subyek dalam studi kasus ini adalah pada pasien dengan diagnosa medis Hipertensi di RSUD Pandan Arang Boyolali. C. Tempat dan waktu Tempat pengambilan kasus untuk Karya Tulis Ilmiah ini adalah ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pandan Arang Boyolali. D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjelasakan semua variable istilah yang akan digunakan dalam studi kasus secara operasional sehingga dapat mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian. ( Setiadi, 2013). E. Pengumpulan Data Menurut Debora (2012), berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu : 1. Observasi sosial dan spiritual Dalam metode obeservasi ini instrument yang dapat digunakan antara lain lembar observasi, panduan pengamatan, atau lembar cheklis. Menurut Nurssalam (2009), observasi adalah kegiatan mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan pasien. Observasi memerlukan keterampilan displin dan praktik klinik sebagai bagian dari tugas perawat. Kegiatan tersebut mencakup aspek fisik, mental, respon emosi, dan rasa aman serta nyaman yang dirasakan pasien. 2. Wawancara Wawancara dapat dilakukan dengan aloanamnesa ( selain dari pasien yang dapat menunjang pengkajian) maupun autoanamnesa (langsung pada pasien). Wawancara meliputi hal-hal sebagai berikut : Data demografi, keluhan utama yang dirasakan pasien, persepsi tentang kondisi saat ini, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit pembedahan, riwayat dirawat di rumah sakit), riwayat penyakit keluarga, pengobatan yang saat ini dijalani, riwayat alergi, statusperkembangan mental, riwayat psikososial, riwayat sosiokultural, dan aktivitas harian. 3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : a. Inspeksi (I) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan, memerlukan bantuan pencahayaan yang baik, dan pengamatan yang teliti. b. Perkusi (P) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan prinsip vibrasi dan getaran udara. Dilakukan dengan mengetuk perumkaan tubuh dengan tangan pemeriksa. Bisa digunakan untuk memperkirakan densitas organ/jaringan yang diperiksa. c. Palpasi (P) Pemeriksaan menggunakan serabut saraf sesnoris di permukaan telapak tangan untuk mengetahui kelembapan, suhu,tekstur, adanya massa dan penonjolan,llokasi dan ukuran organ, serta pembekakan. Palpasi memerlukan cara yang sistematis dan dilakukan dengan tegas tetapi lembut untuk mencegah timbulnya rasa nyeri pada pasien. d. Auskultasi (A) Menggunakan indra pendengaran, dapat menggunakan alat bantu (stetoskop) ataupun tidak. Suara didalam tubuh dihasilkan oleh gerakan udara (misalnya : suara nafas) atau gerakan organ (misalnya : peristaltik usus). 4. Pemeriksaan diagnostik lainnya Pemeriksaan diagnostik digunakan untuk melengkapi dan menunjang hasil pengkajian yang sudah didapatkan. Pemeriksaan ini berguna untuk mendukung tegaknya diagnosis, mengetahui hasil terapi, dan mengetahui status kesehatan terkini. F. Analisi dan Penyajian Data Analisa yang digunakan dalam studi kasus ini dengan menggunakan cara deskiipstif. Menurut Nurssalam (2016), analisis data dengan cara deskirptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untama untuk membuat gambaran tentang studi keadaan secara objektif yang dilakukan dengan mengobservasi keadaan pasien. Analisis deskriptif meliputi analisis data keperawatan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan dan etiologi. Kemudian dari analisis data tersebut dirumuskan diagnosa keperawatan, lalu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi keperawatan.