5.6.1.1 Panduan Monitoring Kinerja Puskesmas
5.6.1.1 Panduan Monitoring Kinerja Puskesmas
I. PENGERTIAN
Monitoring kinerja adalah suatu proses pengumpulan dan pengukuran kemajuan dari suatu
kegiatan atau program. Monitoring pencapaian target program dilaksanakan oleh
Penanggung Jawab program. Penanggung jawab program di Puskesmas melakukan
monitoring program setiap bulan. Monitoring dan penilaian kinerja dilakukan sebagai wujud
akuntabilitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Audit internal
Salah satu mekanisme monitoring adalah dilakukannya audit internal oleh tim audit
internal dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan
berupa data, hasil analisis, hasil penilaian, dan rekomendasi auditor sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan atau perubahan baik pada
sistem pelayanan maupun sistem manajemen mutu kemudian untuk membantu
menyelesaikan permasalahan puskesmas dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja
puskesmas, yang dilakukan secara periodik dan terencana. Prosedur / Langkah-langkah:
a. Wawancara Audit Meliputi
1) Pertemuan awal audit dengan auditee
2) Auditor menjelaskan peran auditor
3) Auditor menjelaskan tujuan audit, lingkup audit,
4) Auditor meminta pendapat pihak yang diaudit tentang permasalahan utama yang
mereka hadapi.
5) Audit menentukan pelaksanaan audit, siapa yang akan ditemui selama proses
audit.
b. Mengaamati proses pelaksanaan Kegiatan meliputi :
1) Auditor melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan kegiatan
pelayanan dengan menggunakan instrument audit internal.
2) Dalam mengamati proses kegiatan auditor dapat menanyakan pada auditee
bagaimana proses kegiatan pelayanan di unit tersebut.dan dilanjutkan dengan
pengamatan terhadap proses pelaksanaan kegiatan.
3) Auditor menyiapkan instrument audit berupa daftar tilik untuk mengamati suatu
proses kegiatan.
c. Meminta penjelasan kepada Auditee Auditor meminta kepada auditeeuntuk
menjelaskan secara lebih rinciapa yang ingin diketahui lebih lanjut oleh auditor.
d. Auditor meminta audite untuk memperagakan suatu kegiatan yang semestinya bisa
dilakukan oleh auditee.
e. Memeriksa dan menelaah Dokumen Ada dua dokumen yang perlu diperhatikan oleh
auditor yaitu dokumen regulasi dan dokumen yang berupa rekam kegiatan
f. Memeriksa dengan menggunakan instrumen berupa daftar tilik. Untuk mengukur
tingkat kepatuhan terhadap dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan.
g. Mencari bukti-bukti yang berupa hasil dari wawancara pengamatan, peragaan, telusur
kegiatan,maupun telusur dokumen/ rekam kegiatan.
h. Melakukan penelusuran silang untuk melakukan verifikasiatas fakta-fakta yang
dikumpulkan, pemeriksaan silang dapat dilakukan berupa wawancara dengan
pihak/unit terkait.
i. Mencari informasi dari sumber lain untuk melakukan verifikasi maupun validasi
dapat dilakukan upaya untuk memperoleh informasi dari sumber luar.
j. Menganalisis data dan informasi, semua data dan informasi yang dikumpulkan
dianalisis dengan dibandingkan dengan standar /kriteria yang digunakan.
k. Menarik kesimpulan, proses audit diakhiri dengan menarik kesimpulan, yaitu:
menyatakan kesesuaian atau ketidak sesuaian dengan standard/kriteria yang
digunakan untuk audit.
l. Auditor melaporkan hasil audit kepada kepala Puskesmas dan unit terkait. Hasil dari
Audit Internal akan dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan
sesuai dengan SOP rapat Tinjauan Manajemen.
IV. DOKUMENTASI
1. SOP-SOP:
a. Rapat mingguan
b. Laporan bulanan
c. Lokakarya mini bulanan
d. Supervisi terencana
e. Supervisi incidental
f. Audit internal
2. Undangan, daftar hadir, dan notulen baik rapat mingguan maupun lokakarya mini
bulanan, bukti pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi rapat
3. Form-form laporan bulanan
4. Bukti-bukti pelaksanaan supervisi dan tindak lanjutnya
5. Rencana audit internal, form-form instrument audit, bukti pelaksanaan audit dan tindak
lanjutnya