Anda di halaman 1dari 30

USUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BERBASIS RISET

Pemanfaatan Biji Rambutan Sebagai Kopi Untuk Menurunkan


Kadar Glukose Darah pada Penderita Diabetes Mellitus

Oleh :
IDA BAGUS RAI WIADNYA,S.Si,M.Si
NIDN 4029126801

PROGRAM STUDI D-IV ANALIS KESEHATAN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul :
Pemanfaatan Biji Rambutan Sebagai Kopi Untuk Menurunkan Kadar
Glukose
Darah pada Penderita Diabetes Mellitus
2. Bidang Pengabdian :
Analis Kesehatan
3. Ketua Tim Pengusul (Pengabdi) :
Nama Lengkap : Ida Bagus Rai Wiadnya.S.Si,M.Si
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIDN : 4029126801
Disiplin Ilmu : Analis Kesehatan
Pangkat/Golongan : Penata Tk. I / IIId
Program Studi : DIV Analis Kesehatan
Alamat : Jln Praburangkasari, Dsn.Cermen, Sandubaya Mataram
Nomor HP/email : 0817364228 / goesrai2912@gmail.com
Alamat Rumah : Jln.Gora I Gang Markisa RT 001 RW 129 Seksari
Cakranegara Utara Mataram
4. Jumlah Anggota : 4 Orang
Nama Anggota 1 : Haekal Satriawan
Nama Anggota 2 : Imelda Hamdani
Nama Anggota 3 : Cindy Ayu Novita S.
Nama Anggota 4 : Lale Erni Widyasari
5. Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan : Desa Karang Bayan
Wilayah Mitra : Jl. Raya Karang Bayan
Kabupaten : Lombok Barat
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Jarak PT ke lokasi : 8 KM
6. Jumlah Dana Yang diusulkan : Rp. 2.000.000,-

Mengetahui: Mataram, 23 Juli 2019


Ketua Jurusan Analis Kesehatan Ketua Tim Pengusul,
Poltekkes Kemenkes Mataram

(Zainal Fikri,SKM,M.Sc) (Ida Bagus Rai Wiadnya.S.Si,M.Si)


NIP. 197512311994021001 NIP. 196812291990031001

Tim Reviewer

(Iswari Pauzi,SKM,M.Sc) (I B Rai Wiadnya,S.Si.,M.Si) (Nurul Inayati, SSi.,M.Sc.)


NIP.196912091990031003 NIP. 196812291990031001 NIP. 198101182001122001

Mengetahui,
Direktur Poltekkes Mataram Kemenkes RI

(Awan Dramawan, S.Pd.,M.Kes.)


NIP. 196402081984011001
3
1. Judul
Pemanfaatan Biji Rambutan Sebagai Kopi Untuk Menurunkan Kadar Glukose
Darah pada Penderita Diabetes Mellitus (DM)

2. Analisis Situasi
Gambaran wilayah yang dipergunakan sebagai lokasi Pengabdian Kepada
Masyarakat adalah Desa Karang Bayan. Desa Karang Bayan merupakan salah satu
desa yang ada di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Desa Karang
Bayan merupakah wilayah kerja dari Puskesmas Sigerongan. Data Demografi Desa
Karang Bayan adalah sebagai berikut : Luas wilayah 5,75 km2, jumlah dusun 5
jumlah penduduk 4.775 jiwa dengan kepadatan penduduk 830,43 jiwa/Km2, jumlah
rumah tangga 1.820 dengan rata-rata jiwa / rumah tangga 2,62. Berdasarkan hasil
laporan pada profile BLUD PKM Sigerongan tahun 2018 jumlah penderita
Diabetes Mellitus sebanyak 46 orang yang merupakan urutan ke 10 dari 10 penyakit
terbanyak di Puskesmas Sigerongan tahun 2018. (Profil PKM Sigerongan,2018).

3. Identifikasi dan Perumusan Masalah


a. Identifikasi Masalah
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan, karena setiap
manusia ingin memiliki tubuh yang sehat dan terbebas dari penyakit. Namun,
dewasa ini kesehatan masyarakat Indonesia semakin memburuk. Di sana-sini
masyarakat kita terjangkit penyakit. Baik masyarakat yang berusia muda maupun
yang telah berusia lanjut. Penyakit yang diderita pun beragam. Penyakit yang baru-
baru ini membuat resah masyarakat kita adalah penyakit diabetes mellitus (Suyono,
2009)..
Diabetes mellitus adalah suatu jenis penyakit yang disebabkan kurangnya
produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau terjadi gangguan fungsi insulin.
Kekurangan insulin disebabkan terjadinya kerusakan sebagian kecil atau sebagian
besar sel-sel dalam kelenjar pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Insulin
merupakan suatu polipeptida (protein). Penurunan hormon ini mengakibatkan
seluruh gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproduksi secara
sempurna sehingga kadar glukosa didalam tubuh akan meningkat. Gula yang

4
meliputi polisakarida, digosakarida, disakarida dan monosakarida merupakan
sumber tenaga yang menunjang keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini
akan diproses menjadi tenaga oleh hormon insulin tersebut. Terjadinya gangguan
fungsi insulin bisa disebabkan karena faktor keturunan dan pola hidup yang tidak
sehat. (Suyono, 2009).
Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh Indonesia.
Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati urutan
keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak setelah
India, China, Rusia, Jepang dan Brasil. Jumlah penderita diabetes mellitus di
Indonesia juga meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 1995 jumlah
penderita DM di Indonesia mencapai 5 juta, Pada tahun 2000 yang lalu saja,
terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes, sedangkan di
wilayah kerja BLUD Puskesmas Sigerongan pada tahun 2018 jumlah penderita
penyakit diabetes melitus. adalah sebanyak 46 orang. Namun, pada tahun 2006
diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14
juta orang, dimana baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru
sekitar 30 % yang datang berobat teratur. Jumlah penderita diabetes mellitus di
Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sebanyak 7 juta orang atau 1,5 –
2%pendudukdunia.Sangatdisayangkanbahwabanyakpenderitadiabetesyangtidakm
enyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau
kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat
tentang diabetes terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.(IDF, 2013).
Penderita diabetes mellitus biasanya akan mengalami lesu, kurang tenaga,
selalu merasa haus, sering buang air kecil, dan pengelihatan menjadi kabur, gejala
lain akibat adanya kadar glukosa yang terlalu tinggi akan terjadi ateroma sebagai
penyebab awal penyakit jantung koroner. (Perkeni, 2011)
Banyaknya penderita diabetes mellitus mendorong para peneliti untuk
mengkaji lebih mendalam mengenai penyakit tersebut. Hasil kajian para peneliti
ditemukan suatu upaya untuk mencegah dan mengobatinya, diantaranya dengan
olagraga yang cukup, terapi insulin dan mengonsumsi obat-obatan. Namun, upaya
tersebut belum cukup untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus. Hal ini
dikarenakan mahalnya biaya terapi insulin dan obat-obatan yang harus dikonsumsi.

5
Usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan pengobatan alternatif,
yaitu pengobatan kembali ke alam (back to nature ) yang saat ini banyak dinikmati
oleh masyarakat. Penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal
dengan herbal sebenarnya sudah lama digunakan oleh masyarakat. Hanya saja
perkembangan kedokteran modern (Barat) membuatnya hanya sebagai alternatif
pilihan saja. Padahal sudah banyak bukti keampuhan dan khasiat herbal. Disamping
lebih ekonomis, herbal juga mempunyai efek samping yang sangat kecil. Salah satu
contoh adalah biji rambutan sebagai obat diabetes mellitus (Limoa,2013).
Dalam sebuah penelitian ilmiah “Telaah Fitokimia Biji Rambutan
(Nephellium lappaceumL.)” menyatakan bahwa dalam biji rambutan tersebut
ternyata mengandung flavonoid (Melisa dkk. 2006) dan salah satu jenis flavonoid
adalah senyawa polyfenol, kandungan polyfenol tinggi yang berkhasiat
menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus.Dapat dikatakan biji
buah rambutan bukanlah biji beracun namun biji ini mengandung karbohidrat,
lemak, protein yang dapat memenuhi gizi dalam tubuh. Inilah yang menjadi alasan
biji rambutan dapat dijadikan terapi dalam menurunkan kadar gula darah penderita
DM yang cenderung tinggi (Asrianti, 2006).
Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang performa biji rambutan sebagai
obat alternatif DM yang terjangkau dan aman dengan memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia. Selain itu, banyaknya biji rambutan yang belum dimanfaatkan
secara maksimal menarik penulis untuk memanfaatkan biji rambutan sebagai obat
DM.
Hasil pemaparan di atas menunjukkan fakta-fakta yang melatarbelakangi penelitian
antara lain:
1) Banyaknya jumlah penderita diabetes yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun.
2) Mahalnya biaya terapi insulin dan obat-obat kimia (medis) yang digunakan untuk
menyembuhkan diabetes mellitus.
3) Belum maksimalnya pemanfaatan kekayaan alam yang ada untuk diolah menjadi
obat herbal yang lebih aman dikonsumsi.
4) Penggunaan obat-obat sintetis yang berkepanjangan memberi dampak buruk
pada penggunanya.

6
5) Kurangnya pemanfaatan biji rambutan yang notabennya sebuah limbah yang
banyak ditemukan di masyarakat.
6) Obat herbal dari tanaman lebih terjangkau bila dibandingkan dengan obat-obat
kimia yang beredar di masyarakat, sehingga obat herbal dapat dijangkau oleh
semua lapisan masyarakat.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah di


kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PKM) sebagai berikut :

Bagaimana cara pemanfaatan biji rambutan sebagai kopi untuk menurunkan


glucose darah pada penderita diabetes mellitus?

4. Tujuan Kegiatan
a. Memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan biji rambutan sebagai kopi
untuk menurunkan glukose darah pada penderita diabetes melittus.
b. Memeriksa kadar glukose darah pada masyarakat yang menderita diabetes
melittus.

5. Manfaat Kegiatan
a. Masyarakat secara umum mengetahui obat-obat berasal dari alam
khususnya obat herbal untuk mencegah / menurunkan kadar glukose darah
pada penderita diabetes mellitus.
b. Masyarakat mengetahui tentang pemanfaatan biji rambutan sebagai kopi
untuk obat herbal menurunkan kadar glukose darah.

7
6. Kerangka Pemecahan Masalah
a. Tanaman Rambutan
Kita semua pasti sudah mengenal yang namanya buah rambutan,dan mungkin
anda adalah salah satu penyuka buah rambutan karena buah yang satu ini
mempunyai rasa manis yang membuat buah ini digemari hampir semua orang.
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan
atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara Kata "rambutan"
berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Buah rambutan terdapat dalam satu tangkai di ujung ranting. Buah rambutan
berbentuk bujur atau bulat lonjong, panjang 3-5 cm. Buah muda berwarna hijau dan
menjadi kuning atau merah apabila masak. Dinding buah tebal dengan duri tempel
(rambut) lemas sampai kaku. Kulit buah mempunyai rambut berukuran 0.8-1.0 cm
dan berwarna merah apabila sudah masak. Kulit buah tipis dan dapat dikelupas dari
daging buah. Biji berbentuk elips, terbungkus daging buah berwarna putih
transparan yang dapat dimakan dan banyak mengandung air. Rasanya bervariasi
dari masam sampai manis. Berat biji berkisar antara 1,0 g – 2,6 g kulit biji tipis
berkayu.

b. Manfaat Tanaman Rambutan


Buah Rambutan yang banyak ditanam sebagai pohon buah, ternyata memiliki
berbagai macam manfaat yang dapat anda ketahui, mulai dari biji, daun hingga
kulitnya. Inilah beberapa manfaat buah rambutan (Trisusilo. 2014)
Kulit buah digunakan untuk mengatasi disentri dan demam.
Disentri
Cuci kulit buah rambutan (10 buah), potong-potong seperlunya. Tambahkan tiga
gelas minum air bersih, lalu rebus airnya sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin,
saring dan minum sehari dua kali, masing-masing tiga perempat gelas.
Demam
Cuci kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 g). Tambahkan tiga gelas air
bersih, lalu rebus sampai mendidih sampai 15 menit. Setelah dingin, saring dan
minum tiga kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi sariawan.

8
Cuci kulit kayu rambutan (tiga ruas jari), lalu rebus dengan dua gelas air bersih
sampai tersisa satu gelas. Gunakan untuk berkumur selagi hangat.
Daun digunakan untuk menghitamkan rambut.
Cuci daun rambutan secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tambahan sedikit air
sambil diaduk merata sampai menjadi adonan seperti bubur. Peras dan saring
dengan sepotong kain. Gunakan air yang terkumpul untuk membasahi rambut
kepala lakukan setiap hari sampai terlihat hasilnya.
Akar digunakan untuk mengatasi demam.
Biji digunakan untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus).
Sangrai biji rambutan (lima biji), lalu giling sampai menjadi serbuk. Seduh dengan
satu cangkir air panas. Setelah dingin, minum airnya sekaligus. Lakukan 1-3 kali
sehari.(http://www.hajsmy.us/2012/01/mengetahui-manfaat-buah-
rambutan.html#ixzz1k4LYCCAQ/)
c. Kandungan Biji Rambutan
Rambutan kaya akan kandungan kimia seperti air (84,7 %), zat besi (2,5),
kalsium (22,0 mg), karbohidrat (13,9 g), gizi, fosfor, lemak (0,1 g), zat tepung,
seperti gula yang mudah larut dalam air, protein 90,7 g), serat (0,2), posporus 930,0
mg), thiamin (0,01 mg), riboflamin (0,04 mg), niacin (0,1), zat-zat enzim esensial
dan non esensial serta zat mineral makro dan mikro dan juga vitamin C (38,6 mg).
Buah rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium, dan
vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Daun mengandung tanin dan
saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoida, pectic substances,
dan zat besi.(Asrianti,2006)
Biji rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein,
yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung
lemak polifenol cukup tinggi. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut
menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) sehingga
biji rambutan banyak digunakan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan
kadar gula darah penderita kencing manis (diabetes mellitus yang cenderung
tinggi).( http:// khasiat-biji-rambutan-nephelium.htmlSEJARAH SINGKAT/)
Keunggulan obat DM dari tanaman:
1) Harganya lebih terjangkau.

9
2) Tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya sehingga aman dikonsumsi.
3) Limbahnya lebih ramah lingkungan.
4) Efek samping yang timbul sangat kecil pengaruhnya terhadap tubuh.

Alat dan Bahan yang digunakan untuk pembuatan kopi biji rambutan
Alat - alat
Peralatan yang digunakan dalam mengolah biji rambutan yaitu:
Lumpang dan alu, Gelas, Wajan, Saringan, Stick.
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan kadar glukose darah yaitu :
Swab alkohol, stick glukose darah, glucometer easy touch, blood lancet, tissu
Bahan
Bahan yang digunakan yaitu:
Air panas.
Air panas yang digunakan untuk satu kali minum adalah satu gelas.
Biji rambutan.
Biji yang penulis olah sebanyak 30 buah untuk enam kali konsumsi(2 hari).

Gambar 1. Biji Rambutan

Memiliki berat rata-rata 1,0-2,6 g.


Tekstur biji keras, padat dan tidak lembek.
Warna biji yang masih segar.
Aroma biji yang masih harum dan tidak menyengat.
Kondisi biji yang baik (tidak busuk dan tidak dimakan ulat).
Pengolahan Biji Rambutan
a. Pengulitan yaitu pemisahan biji rambutan dari daging buahnya.

10
b. Pengeringan yaitu pengolahan biji rambutan dengan cara dikeringkan dibawah
terik matahari langsung agar getah yang menyebabkan rasa pahit pada biji
rambutan dapat hilang. Pengeringan dilakukan selama 2-3 hari.
c. Penyanggraian yaitu biji rambutan disangrai (menggoreng tanpa minyak).
Penyangraian menggunakan wajan. Proses ini berlangsung sampai kulit biji
berubah menjadi kecoklatan. Api yang digunakan sedang (nyala api biru).

Gambar 2. Penumbukan Biji Rambutan


d. Ditumbuk sampai halus. Penumbukan menggunakan lumpang dan alu.
e. Penyeduhan yaitu tumbukan biji rambutan diseduh dengan segelas air hangat.

Gambar 3. Tumbukan Biji Rambutan

Penyeduhan
Penyaringan yaitu air biji rambutan disaring dengan menggunakan saringan yang
bersih. Setelah itu, minuman biji rambutan telah siap diminum.

11
Gambar 4.
Penyaringan Gambar 5. Hasil Saringan
Minum 3 kali sehari pada saat pagi, siang dan sore tergantung tinggi kadar gula
pada penderita diabetes mellitus.
Cara pengolahan biji rambutan dengan cara ini lebih sering digunakan karena lebih
efektif dan kandungan yang terdapat dalam biji rambutan lebih banyak, sehingga
masyarakat dapat meniru dengan cara yang sama.
Pengolahan biji rambutan dengan cara lain
1) Pengulitan yaitu pemisahan biji rambutan dari daging buahnya.
2) Pengeringan yaitu pengolahan biji rambutan dengan cara dikeringkan dibawah
terik matahari langsung agar getah yang menyebabkan rasa pahit pada biji
rambutan dapat hilang. Pengeringan dilakukan selama 2-3 hari.
3) Perebusan yaitu pengolahan biji rambutan dengan cara direbus. Biji rambutan
terlebih dahulu dipotong menjadi 2 bagian. Perebusan dengan menggunakan 1-
2 gelas air dan 10-20 biji rambutan.
4) Penyaringan yaitu air biji rambutan disaring dengan menggunakan saringan yang
bersih. Setelah itu, minuman biji rambutan telah siap diminum.
Pengujian
Pengujian biji rambutan sebagai obat alternatif diabetes mellitus yang telah diolah
terlebih dahulu meliputi; uji warna, rasa dan bau, uji daya simpan obat, uji efek
samping dan uji khasiat biji rambutan.
Pengujian warna, rasa dan bau
Pengujian warna dilakukan dengan menambahkan air pada tumbukan biji rambutan
yang berada di dalam gelas. Setelah melalui proses penyaringan air hasil tumbukan
biji rambutan berwarna hijau kekuning-kuningan.

12
Pengujian rasa dilakukan dengan memakan sangraian biji rambutan dan meminum
air yang telah dicampur dengan tumbukan biji rambutan. Ternyata dari kedua
bentuk pengujian itu, citarasa yang didapat adalah rasa tidak pahit dan hambar. Rasa
tidak pahit didapat dari proses penyangraian yang menghasilkan biji yang berwarna
kecoklatan. Hal ini dipengaruhi dari lama tidaknya proses penyangraian (tidak
terlalu sebentar dan tidak terlalu lama). Jika proses penyanggraian terlalu lama,
maka biji rambutan akan gosong atau terlalu matang. Hal ini mengakibatkan biji
rambutan menjadi pahit. Sama halnya ketika biji rambutan terlalu sebentar
disanggrai sehingga belum terlalu matang dan biji belum terlalu renyah maka,
rasanya akan pahit pula.
Pengujian aroma dilakukan dengan mencium aroma yang dihasilkan dari tumbukan
biji rambutan. Aroma yang tercium tidak terlalu menyengat bahkan aromanya mirip
dengan sanggraian kacang tanah.
Pengujian Ketahanan Obat
Pengujian ini dilakukan dengan mengamati lamanya daya simpan obat. Ternyata
tepung biji rambutan yang telah disimpan dalam botol yang tertutup rapat, tempat
yang kering (tidak lembab), dan terkena sinar matahari langsung hanya bertahan 7-
10 hari saja. Penyimpanan obat herbal ini dalam bentuk tumbukan halus hasil
penyanggraian dan penumbukan biji rambutan.

13
Kopi Filtrat Biji Penderita
rambutan Diabetes Melittus

Pola Hidup yang


salah khususnya Kadar Glukose Memperbaiki pola
konsumsi darah pada hidup ke arah
Makanan tinggi penderita DM pemanfaatan
Karbohidrat tumbuhan sebagai
obat herbal

Secreening test
POCT Glukose

14
7. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah
seluruh warga masyarakat yang ada di Wilayah Kerja BLUD Puskesmas
Sigerongan khususnya pada masyarakat yang dicurigai penderitan diabetes
melittus di Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
8. Metode Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi dan penjelasan
pemanfaatan biji rambutan sebagai obat alternatif yang diolah menjadi produk
kopi untuk menurunkan kadar glukose darah pada penderita diabetes melittus
dan kegiatan pemeriksaan kadar glukose darah secara stick (POCT) pada
masyarakat yang dicurigai mendrita DM.
9. Rancangan Evaluasai
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli tahun
2019 bertempat di Kantor Desa Karang Bayan Jalan Raya Karang Bayan,
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini akan dilaksanakan
dengan metode penyuluhan dan pemeriksaan kadar glukose darah secara stick
metode POCT pada masyarakat. Tingkat keberhasilan kegiatan dapat dinilai
dengan indikator antusiasme masyarakat yang hadir dan bersedia diperiksa
kadar glukose. Laporan hasil kegiatan Pengabmas selanjutnya akan dilaporkan
kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram selanjutnya disosialisasikan
dalam bentuk laporan yang diserahkan kepada Kepala Desa.
10. Rencana dan Jadwal Kerja
No Rincian Kegiatan Waktu pelaksanaan (Juli-Agustus)
Minggu ke-
II/Juli. III- I/Agust II/Agus
IV/Juli t
1 Survey lokasi kegiatan dan II
pencatatan data lokasi
2 Pengusunan proposal III
3 Persiapan pelaksanaan kegiatan IV
4 Pelaksanaan Pengabdian IV
5 Laporan Kegiatan I --- II

Kegiatan PkM ini di awali dengan dilakukan survey, observasi atau pengamatan
kepada lokasi yang akan menjadi sasaran PkM, setelah itu awal bulan Juli 2019

15
dilakukan pendataan pada warga tentang pola hidup dan keadaan lingkungan
serta profil dari Desa Karang Bayan dan Data Profil dari BLUD Puskesmas
Sigerongan tahun 2018. Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis
kegiatan apa yang sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan. Pengumpulan buku pustaka penunjang dan
penyusunan proposal yang dilanjutkan dengan persiapan pelaksanaan PkM
sekitar minggu ke-IV bulan Juli 2019.

11. Organisasi Pelaksana


a. Ketua Tim Pelaksana :
1) Nama dan Gelar Akademik : Ida Bagus Rai Wiadnya,S.Si.,M.Si
2) NIP/NIDN : 196812291990031001/4029126801
3) Pangkat/Golongan : Penata Tk. I / IIId
4) Jabatan Fungsional : Lektor
5) Bidang Keahlian : Analis Kesehatan
6) Jurusan/Program Studi : Analis Kesehatan/ D IV
7) Waktu yang disediakan : 5 jam
b. Mahasiswa 1
1) Nama :Haekal Satriawan
2) NIM : P07134117019
3) Jurusan/Prodi : Analis Kesehatan/DIV Analis Kes
4) Tugas dalam PkM : Membantu persiapan alat dan bahan
pemeriksaan
5) Waktu yang disediakan : 5 Jam
c. Mahasiswa 2
1) Nama : Imelda Hamdani
2) NIM : P07134117021
3) Jurusan/Prodi : Analis Kesehatan/DIV Analis Kes
4) Tugas dalam PKM : Mencatat data warga suspek DM
5) Waktu yang disediakan : 3 jam
d. Mahasiswa 3
1) Nama : Cindy Ayu Novita S.

16
2) NIM : P07134117011
3) Jurusan/Prodi : Analis Kesehatan/D IV Analis Kes.
4) Tugas dalam PkM : Membantu pemeriksaan Glukose darah
5) Waktu yang disediakan : 5 jam
e. Mahasiswa 4
1) Nama : Lale Erni Widyasari
2) NIM : P07134117023
3) Jurusan/Prodi : Analis Kesehatan/D IV Analis Kes.
4) Tugas dalam PkM : Membantu pemeriksaan Glukose darah
5) Waktu yang disediakan : 5 jam

12. Rencana Anggaran


1. 1. Honor maksimal 20 %
Honorarium Tenaga Ahli (20%)
Honor Honor/hari (Rp) Waktu( jam) Minggu Honor (Rp)
Tenaga Ahli /
Teknisi 50.000 x 2 org 4 - 400.000

SUB TOTAL (Rp) 400.000


2. 2. Biaya Pengadaan Bahan Habis Pakai 60%
Harga Satuan
Material Justifikasi peralatan Kuantitas Biaya (Rp)
(Rp)
Alkohol Pemeriksaan 1 btl 35.000 35.000
Glukose
Stick Glukose Pemeriksaan 2 tube 115.000 230.000
Glukose
Blood lancets Pemeriksaan 1 box 30.000 30.000
Glukose
Alkohol swabs Pemeriksaan 1 box 20.000 20.000
Glukose
Handscoon Pemeriksaan 1 box 30.000 30.000
Glukose
Konsumsi di Konsumsi warga 50 paket 14.860 743.000
lapangan sasaran PkM
Tissue gulung Pemeriksaan 3 gulung 4.000 12.000
Glukose
Konsumsi Konsumsi Tim PkM 10 ktk 10.000 100.000
ringan teknisi,
Dosen dan
mahasiswa
SUB TOTAL (Rp) 1.200.000
3. 4. Perjalanan 10 %

17
Harga Satuan
Perjalanan Justifikasi perjalanan Kuantitas Biaya (Rp)
(Rp)

Perjalanan lokal Perjalanan menuju 5 org X 1 hr 40.000 200.000


lokasi PkM di Desa
Karang Bayan
SUB TOTAL (Rp) 200.000
4. Lain-lain 10 %
Harga
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Biaya (Rp)
Satuan (Rp)
ATK dan Beli kertas A4 1 rim 50.000 50.000
Administrasi. Jilid dan foto copy 5 eksemplar 20.000 100.000
Spanduk di lapangan 1 buah 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 200.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN 2.000.000

18
13. Lampiran – lampiran
a. Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA

Asrianti, M . Komar R., As’ari N., 2006 “Telaah Fitokimia Biji Rambutan
(Nephelium lappaceum L.)”, Skripsi, Sekolah Farmasi ITB,.
http://bahan-alam.fa.itb.ac.id/
http://www.hajsmy.us/2012/01/mengetahui-manfaat-buah-
rambutan.html#ixzz1k4LYCCAQ/
http://www.lailahaillallah.com/profile-Sehat/blog/biji-rambutan-menyembuhkan-
diabetes/
http://kurin78.weebly.com/rambutan.html/
http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/18/pemanfaatan-pare-momordica-charantia-
l-sebagai-obat-alternatif-diabetes-mellitus/
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternatif-medicine/2214295-
alternatif-pengobatan-diabetes-dengan-biji/#ixzz1k4Wk7TOD/
http://cerpenmahasiswa.blogspot.com/2011/09/khasiat-biji-rambutan-
nephelium.htmlSEJARAH SINGKAT/
Suyono S., Sudoyo AW., Setiyohadi B.,Alwi I., Simadibrata M.K., Setiati S. 2009,
Diabetes melitus di Indonesia. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. pp. 1873-
9.
International Diabetes Federation (IDF). 2013. IDF Diabetes Atlas. 6th ed. p 11-3
PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2
di Indonesia 2011. Jakarta: P.B. PERKENI.
Limoa R., 2013. Jurnal Kesehatan Gula Darah.
http://www.fakultaskedokteran.com/ 2013/01/jurnal-kesehatan-gula-darah.
January 14th, 2014.
Trisusilo. 2014. Rambutanku berkhasiat. http://trisusiloc30305.wordpress.com.
January 28th, 2014.
Wiadnya,IBR, Pauzi, I.,2013, Uji Efektivitas Biji Rambutan (Nephelium
lappaceum) Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Wistar
Dengan Hiperglikemia, Risbinakes Poltekkes Depkes Mataram

19
WHO. 2006. Definition and diagnosis of diabetes mellitus and intermediate
hyperglycemia. Geneva: WHO Document Production Services. p 5.

20
Curiculum Vitae Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap (dengan Ida Bagus Rai Wiadnya,S.Si,M.Si
Gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan FungsionalLektor
4 NIP 196812291990031001
5 NIDN 4029126801
6 Tempat dan Tgl Lahir
Cakranegara,29 Desember 1968
7 E-mail goesrai2912@gmail.com
8 No. Telp/HP 0817364228
9 Alamat kantor Jln Prabu Rangkasari Dasan Cermen
Cakranegara
10 Nomor Telp/Fax -
11 Mata Kuliah yang 1. Kimia Analitik
diampu 2. Kimia Dasar
3. Kimia Makanan dan Minuman
4. Toksikologi
5. Pengantar Lab. Medik

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang Nama Perguruan Bidang Tahun Tahun


Pendidikan Tnggi Ilmu Masuk Lulus
S1 Universitas Islam Biologi 1995 2000
Al-Azhar Mataram
S2 Universitas Kimia 2009 2012
Airlangga Surabaya Analitik
S3 - - - -

C. Pengalaman penelitian 5 tahun terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
1 2015 Analisa Kadar Oksigen Terlarut (DO) Mandiri Rp. 10.000.000
dalam Air pH 9, 10 dan 11
2 2016 Analisa Kadar Kalsium (Ca), Mandiri Rp. 10.000.000
Magnesium (Mg) dalam Air pH 9, 10
dan 11
3 2016 Analisis cemaran logam berat Cd dalam Risbinakes
ikan dan masyarakat didaerah Utan Dipa Rp. 31.500.000
Pulau Sumbawa Poltekkes
Mataram
Tahun 2016
4. 2017 Perbedaan Kadar Kalsium Urine pada Penelitian
Wanita sebelum dan setelah Dosen Rp. 14.000.000
Menopause yang diberikan susu tinggi Pemula
kalsium Dipa

21
Poltekkes
Mataram
Tahun 2017
Pengaruh Pemberian Kombinasi Penelitian
5 2018 Makanan Yang Mengandung Estrogen Dosen
Rp. 12.500.000
Dan Kalsium Terhadap Penyerapan Pemula
Kalsium Pada Wanita Menopause Dipa
Poltekkes
Mataram
Tahun 2018

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam 5 Tahun terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun
1. Efektivitas Pemberian Filtrat media bina Ilmiah
Labu Siam (Sechium edule) Lembaga Pengem-
Terhadap Penurunan Kadar bangan Sumber Vol. 8 / No.1/2014
Kolesterol Total Pada Hewan Daya Insani
Coba Tikus Putih (Rattus (LPSDI) Bina
Norvegicus) Strain Wistar Patria
2. Pengaruh Penambahan Ragi Jurnal Analis
Tempe (Rhizopus sp.) pada Medika Bio Sains Vol. 1 / No.1/2014
Pembuatan Minyak Kelapa (JAMBS)
Terhadap Mutu Minyak
3. Pengaruh Lama Penyimpanan Jurnal Analis
Minuman Tuak (Arenga Medika Bio Sains
pinnata) Terhadap Kadar (JAMBS) Vol. 2 / No.1/2015
Alkohol dan Kadar Asam
Cuka.
4. Pengaruh Lama Waktu media bina Ilmiah
Penyimpanan Terhadap Kadar Lembaga Pengem-
Sisa Klor Pada Air yang Telah bangan Sumber Vol. 9 / No.7/2015
Diklorinasi Dengan Kaporit Daya Insani
(LPSDI) Bina
Patria
5. Pengaruh Penambahan Asam media bina Ilmiah
Cuka terhadap waktu dan Lembaga Pengem-
Kualitas Minyak Kelapa bangan Sumber Vol.10/No.4/2016
Murni (Virgin Coconut Oil) Daya Insani
dengan Fermentasi Enzim. (LPSDI) Bina
Patria
6. Perbedaan Kadar Kalsium Media bina Ilmiah
Urine pada Wanita sebelum Lembaga
dan setelah Menopause yang Pengembangan Vol 1/No.1/2018
diberikan susu tinggi kalsium Sumber Daya
Insani (LPSDI)
Bina Patria

22
UJI EFEKTIVITAS
SUPERNATAN BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)
DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH
PADA TIKUS WISTAR DENGAN HIPERGLIKEMIA

Ida Bagus Rai Wiadnya, Iswari Pauzi

ABSTRAK

Biji rambutan (Nephelium lappaceum) mengandung zat polyfenol tinggi yang dapat
mengatasi penyakit diabetes mellitus dengan cara memperbaiki hormon insulin dan
hormon beta yang dihasilkan oleh pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis efek pemberian diet supernatan biji rambutan. terhadap kadar
glukosa darah pada tikus wistar dengan hiperglikemia. Penelitian ini adalah
penelitian true experiment dengan rancangan post test only control group design.
Sampel terdiri dari 15 ekor tikus wistar. Sampel dibagi dalam 3 kelompok, yaitu 1
kelompok kontrol positif (K) dan 2 kelompok perlakuan (P1,P2). Ketiga kelompok
tersebut diinduksi aloksan dosis 70 mg/kgBB. Setelah itu kelompok K hanya diberi
pakan standard an air, kelompok P1 diberi diet supernatan biji rambutan dosis 5
ml/kg BB/hari, kelompok P2 diberi diet supernatan biji rambutan dosis 10
ml/kgBB/hari. Pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan metode “GCU
Easy Touch Blood Glukose test strips”. Rerata kadar glukosa darah (dalam satuan
mg/dl) kelompok K ( 110,68) dan kelompok P1 (90,29) lebih rendah dibandingkan
kelompok kontrol K(110,68). Sedangkan kelompok P2 memiliki rerata kadar
glukosa darah (85,00) dibandingkan seluruh kelompok. Hasil uji paired t test
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar glukosa darah yang bermakna
antara kelompok perlakuan (P1,P2) dan kelompok kontrol (K) karena diperoleh
nilai p < 0,05. Pemberian diet supernatant biji rambutan.dengan dosis 5
ml/kgBB/hari dan 10 ml/kgBB/hari menimbulkan efek penurunan kadar glukosa
darah yang bermakna pada tikus wistar yang diinduksi dengan aloksan.

Kata Kunci : Supernatan, Biji Rambutan, Glukose darah, Hiperglikemia

23
SURAT PERNYATAAN
KETUA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ida Bagus Rai Wiadnya, S.Si, M.Si


NIP/NIDN : 196812291990031001/ 4029126801
Pangkat/Golongan : Penata TK I, III/d
Jabatan Fungsional : Lektor
Dengan ini menyatakan bahwa setelah selesai kegiatan pengabdian kepada

masyarakat berbasis riset : Pemanfaatan Biji Rambutan sebagai Kopi untuk

menurunkan kadar glukose darah pada penderita diabetes melittus, maka kami

bersedia melakukan kegiatan seminar dan membuat publikasi hasil pengabdian

kepada masyarakat (PKM).

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

Mengetahui, Mataram, 23 Juli 2019


Unit Pengabdian Pada Masyarakat Yang menyatakan
Ketua,

Mutiara Rachmawati Suseno, M.Keb I B Rai WiadnyaS.Si,M.Si


NIP. 1984062220122001 NIP. 196812291990031001

Mengesahkan,

Poltekkes Kemenkes Mataram


Direktur,

Awan Dramawan, S.Pd, M.Kes


NIP. 196402081984011001

Evaluasi Proposal PkM Berbasis Riset

24
Ketua Tim Pengabdi : Ida Bagus Rai Wiadnya,S.Si,M.Si
Judul : Pemanfaatan Biji Rambutan sedbagai Kopi untuk menurunkan kadar
Glukose darah pada penderita diabetes melittus
No Aspek Indikator skor Bobot Jumlah skor
(skor x bobot)
- Dirumuskan secara singkat dan
1. Judul jelas dalam bentuk kalimat
pernyataan. 5
- Menggambarkan permasalahan
dan solusi permasalahan.
- Menggambarkan hasil dan
kemanfaatan program
- Sejalan dengan visi dan misi
Jurusan dan Poltekkes
Kemenkes Mataram

- Analisis situasi berisi Situasi


2. Analisis situasi gambaran secara kuantitatif dan
kualitatif tentang potret, profil,
dan kondisi khalayak sasaran 15
- Menggambarkan kondisi dan
potensi wilayah dari segi fisik,
pendidikan, sosial, ekonomi,
budaya, produksi, manajemen,
pemasara n, sumber daya
manusia, permodalan, atau
lingkungan yang relevan dengan
kegiatan yang akan dilakukan

- Landasan teori mendasari


3. Kepustakaan kegiatan yang akan diPKM-kan.
- Kutipan dari berbagai sumber
dalam landasan teori harus 5
dituliskan sumbernya dengan
mengacu pada aturan ilmiah

- Dirumuskan secara spesifik


4. Perumusan konkret dan, jelas
masalah - Mencerminkan kegiatan serta
solusi yang akan dilakukan 5

o Dirumuskan secara spesifik yang


5. Tujuan merupakan kondisi baru yang
diharapkart terwujud setelah 5
program kegiatan PKM
- - Menggambarkan perobahan
- Dijelaskan secara, konkrit, dan
6. Manfaat terukur.
- Kemungkinan untuk di HaKI-
kan 15

25
Pemecahan - Memiliki alternatif, dilandasi
7. masalah teori, kenyataan dan kondisi 15

Khalayak - Keterkaitan dengan keahlian


8. sasaran pengabdi, strategis, daya sebar, 5
dan layak
- Keterkaitan dan peran institusi
9. Keterkaitan terkait 5

Rancangan - Relevan, rinci, memiliki criteria


10. Evaluasi dan tolok ukur 5

- Rinci, kurang relevan dengan


Jadwal tujuan, metode, khalayak dan 5
11.
kondisi
- Bidang ilmu pengabdi,
12. Organisasi kesibukan, relevan dengan
5
Pelaksana masalahnya, melibatkan
mahasiswa, jumlah dan
kelayakan
13 Biaya - Relevan dan rinci
5
14 Lain-lain Kesesuaian dengan
format proposal dan
5
kelengkapan.

Nilai Total

Skor : 1,2,4, atau 5 (1= sangat kurang, 2=kurang, 4=baik, 5=sangat baik)
Nilai diterima: >350
Hasil Penilaian : Diterima/Ditolak * (coret salah satu)

Mataram,23 Juli.2019
Tim Penilai,

(Iswari Pauzi,SKM,M.Sc)

Evaluasi Proposal PkM Berbasis Riset

26
Ketua Tim Pengabdi : Ida Bagus Rai Wiadnya,S.Si,M.Si
Judul : Pemanfaatan Biji Rambutan sedbagai Kopi untuk menurunkan kadar
glukose darah pada penderita diabetes melittus

No Aspek Indikator skor Bobot Jumlah skor


(skor x bobot)
- Dirumuskan secara singkat dan
1. Judul jelas dalam bentuk kalimat
pernyataan.
- Menggambarkan permasalahan 5
dan solusi permasalahan.
- Menggambarkan hasil dan
kemanfaatan program
- Sejalan dengan visi dan misi
Jurusan dan Poltekkes
Kemenkes Mataram

- Analisis situasi berisi Situasi


2. Analisis situasi gambaran secara kuantitatif dan
kualitatif tentang potret, profil,
dan kondisi khalayak sasaran 15
- Menggambarkan kondisi dan
potensi wilayah dari segi fisik,
pendidikan, sosial, ekonomi,
budaya, produksi, manajemen,
pemasara n, sumber daya
manusia, permodalan, atau
lingkungan yang relevan dengan
kegiatan yang akan dilakukan

- Landasan teori mendasari


3. Kepustakaan kegiatan yang akan diPKM-kan.
- Kutipan dari berbagai sumber 5
dalam landasan teori harus
dituliskan sumbernya dengan
mengacu pada aturan ilmiah

- Dirumuskan secara spesifik


4. Perumusan konkret dan, jelas
masalah - Mencerminkan kegiatan serta 5
solusi yang akan dilakukan

o Dirumuskan secara spesifik yang


5. Tujuan merupakan kondisi baru yang
diharapkan terwujud setelah 5
program kegiatan PKM
- - Menggambarkan perobahan
- Dijelaskan secara, konkrit, dan
6. Manfaat terukur.
15

27
- Kemungkinan untuk di HaKI-
kan

Pemecahan - Memiliki alternatif, dilandasi


7. masalah teori, kenyataan dan kondisi 15

Khalayak - Keterkaitan dengan keahlian


8. sasaran pengabdi, strategis, daya sebar, 5
dan layak
- Keterkaitan dan peran institusi
9. Keterkaitan terkait
5
Rancangan - Relevan, rinci, memiliki criteria
10. Evaluasi dan tolok ukur 5

- Rinci, kurang relevan dengan


11. Jadwal tujuan, metode, khalayak dan 5
kondisi
- Bidang ilmu pengabdi,
12. Organisasi kesibukan, relevan dengan
5
Pelaksana masalahnya, melibatkan
mahasiswa, jumlah dan
kelayakan
13 Biaya - Relevan dan rinci
5
14 Lain-lain Kesesuaian dengan
format proposal dan
5
kelengkapan.

Nilai Total
Skor : 1,2,4, atau 5 (1= sangat kurang, 2=kurang, 4=baik, 5=sangat baik)
Nilai diterima: >350
Hasil Penilaian : Diterima/Ditolak * (coret salah satu)

Mataram, 23 Juli .2019


Tim Penilai,

(Nurul Inayati,S.Si,M.Sc)

28
Form Pemonev

Identitas Program

1. Judul : Pemanfaatan Biji Rambutan Sebagai Kopi untuk Menurunkan Kadar Glukose darah
2. Ketua Tim Pelaksana : Ida Bagus Rai Wiadnya,S.Si,M.Si
3. Jurusan/Program Studi :Analis Kesehatan / D-IV Analis Kesehatan
4. Biaya : Rp. 2.000.000 (Dua juta rupiah)
5. Lokasi Kegiatan : Desa Karang Bayan wilayah kerja BLUD PKM Sigerongan

Substansi Pemantauan Program:


- Tanggal mulai 27 Juli 2019
- Perkiraan tanggal penyerahan laporan 3 Agustus 2019
- Perkiraan tanggal penyerahan artikel ilmiah 7 Agustus 2019

Peranan Unit Litbang dan Pengabmas:


- Seleksi usul Penerapan Ipteks Ya/Tidak
- Menyelenggarakan seminar proposal Ya/Tidak
- Memantau pelaksanaan program Ya/Tidak
- Menyelenggarakan seminar hasil Ya/Tidak
- Menggandakan laporan Ya/Tidak
- Mengirim laporan Ya/Tidak
- Meminta artikel ilmiah untuk publikasi Ya/Tidak
- layanan lainnya, sebutkan …………………………………..

Keterkaitan pelaksana dengan usul


- Waktu pelaksanaan Sesuai/menyimpang
- Bahan yang dipakai Sesuai/menyimpang
- Alat yang digunakan Sesuai/menyimpang
- Kerangka pemecahan masalah Sesuai/menyimpang
- Metode Sesuai/menyimpang
- Belanja Sesuai/menyimpang
- Personalia Sesuai/menyimpang
- Bila menyimpang berikan penjelasan ……………………………………..

Cara pemantauan:

- Tinjauan Lapangan

- Tinjauan Lab

- Wawancara

29
- Melihat data dasar/foto/laporan

- Lainnya, sebutkan

6. Masalah yang dihadapi pelaksana dan upaya mengatasinya:

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………

7. Hal Penting dalam penerapan Ipteks

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………

8. Penilaian umum dan sasaran

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……….

9. Foto Kegiatan

Mengetahui, Lingsar, Juli 2019


Kaunit Pengabdian Pada Masyarakat Pemantau,

Mutiara Rachmawati Suseno, M.Keb …………………………………


NIP. 1984062220122001 NIP. ………………………….

30

Anda mungkin juga menyukai