MKN Des2005 PDF
MKN Des2005 PDF
yang sama. Transfusi dari kembar pertama yang lainnya, dan kecil atau tidak terlihatnya
ke kembar kedua saat kelahiran kembar kandung kemih pada donor sementara pada
pertama. Namun demikian, bila tali pusat resipien memiliki kandung kemih yang besar.
kembar pertama terlambat dijepit, darah (Tabel 2).
dari kembar yang belum dilahirkan dapat
tertransfusi ke kembar pertama.9 Diagnosis Tabel 2.
biasanya dibuat pada saat post natal. Kriteria diagnostik twin-to-twin transfusion
syndrome pada trimester kedua atau awal
trimester ketiga (Kriteria Diagnostik Ultrasonografi)*15
2. Tipe kronik. Biasanya terjadi pada
kehamilan dini (umur kehamilan 12–26 • Kehamilan monokorionik
minggu). Kasus tipe ini merupakan yang
• Jenis kelamin yang sama
paling bermasalah karena bayinya masih
immatur dan tidak dapat dilahirkan, • Satu massa plasenta
sehingga dalam pertumbuhannya di uterus, • Membran pemisah yang tipis
bisa mengalami kelainan akibat dari twin-
• Kelainan volume cairan amnion
to-twin transfusion syndrome seperti
hydrops. Tanpa terapi, sebagian besar bayi Satu kantung amnion oligohidramnion, ukuran
vertikal 2,0 cm.
tidak dapat bertahan hidup atau bila
survival, akan timbul kecacatan.2,10 Satu kantung amnion polihidramnion, ukuran
Walaupun arah transfusi darah menuju vertikal 8,0 cm.
kembar resipien, tetapi trombus dapat • Kantung kencing yang persisten
secara bebas berpindah arah melalui
Kantung kencing yang kecil atau tidak tampak
anastomosis pembuluh darah sehingga pada kembar
dapat menyebabkan infark atau kematian
oligohidramnion
pada kedua janin.9
Tampak kantung kencing yang besar pada
kembar polihidramnion.
DIAGNOSA TTTS
Tambahan untuk membantu diagnosis
Diagnosa prenatal TTTS dibuat dengan
• Perkiraan perbedaan berat janin (20% lebih
menggunakan ultrasonografi. Dengan berbagai berat kembar besar)
variasi, para ahli memberikan kriteria untuk
diagnosis TTTS antenatal sebagai berikut: • Adanya stuck twin
Nilai pertumbuhan janin dan volume cairan amnion (AFVs) Kemungkinan MA twins
Gambar 3. Algoritma untuk konfirmasi USG dari suatu kehamilan kembar monochorion
lebih kecil (stuck twin), menstabilkan kembar satu telur disebabkan adanya faktor penghambat
yang besar, mengurangi ketidaknyamanan ibu pada proses pembelahan hasil konsepsi yang
akibat jumlah cairan amnion yang banyak, dan terjadi pada fase awal dari proses kehamilan.12,13
kehamilan dapat berlanjut lebih aman dengan Adanya kehamilan biamnial monochorion
berkurangnya risiko persalinan prematur16 memungkinkan terjadinya anastomosis
Komplikasi terapi ini (sekitar 8%) meliputi pembuluh darah antar kedua janin. Anastomosis
korioamnionitis, persalinan prematur, ketuban yang paling berbahaya terjadi bila didapatkan
pecah dini, dan solusio plasenta.3 Secara anastomosis arteri - vena. Janin donor akan
keseluruhan, keberhasilan terapi amniosintesis menjadi hipovolemik, mikrokardi, anemis,
cukup baik, dengan sekitar 44% kehamilan oligohidramnion dan kecil menyeluruh, sedang
kedua janin hidup, dan 66% satu janin hidup,4 janin resipien akan menjadi hipervolemik,
survival rate 30%-83%, namun kelainan hipertrofi jantung, dengan jumlah cairan amnion
neurologi masih tinggi 5%-32%.10 yang berlebihan (hidramnion).11,13,14
Septostomi (diperkenalkan oleh Dr. Penanganan dari TTTS antenatal dapat
George Saade dkk dari Amerika) dilakukan dilakukan amniosentesis atau dilakukan
dengan cara membuat lubang kecil pada koagulasi dengan bedah laser yang didasarkan
membran pemisah, yang akan berfungsi sebagai atas diagnosis ultrasonografi dengan peta dari
tempat lewatnya cairan amnion dari satu anastomosis pembuluh darah dengan metode
kantung amnion ke kantung amnion yang lain yang perlu dikembangkan lebih lanjut.11
sehingga terjadi keseimbangan cairan amnion.4 Sedangkan penanganan postnatal pada
Komplikasi terapi ini meliputi pecahnya selaput janin donor dapat diberikan transfusi packed red
pemisah, terjadi pertautan tali pusat kedua janin cells bila didapatkan anemia yang berat,
dan kematian janin.11 sedangkan bila anemia ringan diberikan preparat
Terapi laser (dipelopori Dr. Julian De Lia besi. Pada janin resipien yang menderita
dkk dari Amerika Serikat) dilakukan dengan polisitemia dapat dilakukan transfusi tukar
memasang endoskopi melalui perut ibu ke kantung parsial, dan bila didapatkan hiperbilirubinemia
amnion kembar resipien. Fetoskop dan laser diberikan transfusi tukar ataupun fototerapi
dilewatkan melalui endoskop. Dengan bantuan sesuai dengan tingkat hiperbilirubinemia yang
USG dan petunjuk pada video realtime , laser ada.14,15
digunakan untuk mengkoagulasi atau merusak
anastomosis pembuluh darah secara selektif.9 DAFTAR PUSTAKA
Selektif feticide dilakukan pada kronik
twin-to-twin transfusion syndrome sebelum 1. Quintero RA. TTTS. In Chervenak FA,
umur kehamilan 25 minggu. Cara yang Kurjak A, Papp Z. The fetus as a patient.
dipergunakan berupa ligasi tali pusat dengan London: The Parthenon Publishing Group
bantuan USG 10 dan injeksi larutan NaCl 2002:222-8.
kedalam kavum perikardial sehingga terjadi 2. Talbert DG, Bajoria R, Sepulvida W,
tamponade jantung.17 Bower S, Fisk NM. Hydrostatic and
Pemakaian digoksin bertujuan mengatasi osmotic pressure gradients produce
gagal jantung kembar resipien,9 namun sering manifestations of fetofetal transfusion
tidak berhasil oleh karena digoksin tidak dapat syndrome in a computerized model of
melewati plasenta dalam jumlah yang cukup monochorial twin pregnancy. Am J Obstet
untuk terapi tersebut.17 Gynecol 1996 ; 174 : 598-608.
Pilihan penanganan kasus dengan kematian
satu janin adalah persalinan preterm elektif 3. Denbow ML, Battin MR, Cowan F,
terhadap janin yang hidup (dengan steroid untuk Azzopardi D, Edwards AD, Fisk NM.
mematangkan paru) dengan segala risiko Neonatal cranial ultrasonographic findings
prematuritas atau konservatif yang juga berisiko in preterm twins complicated by severe
kematian janin dalam uterus dan kelainan feto-fetal transfusion syndrome. Am J
neurologis.13 Obstet Gynecol 1998 ; 178 : 479-83.
4. Bajoria R, Wigglesworth J, Fisk NM.
RINGKASAN Angiorachitecture of monochorionic
placentas in relations to the twin-twin
TTTS merupakan suatu proses yang transfusion syndome. Am J Obstet Gynecol
progresif dari suatu kehamilan kembar 1995 ; 172 : 856 – 863.
monochorion. Terjadinya kehamilan kembar
5. Vayssiere CF, Heim N, Camus EP, Hillion 11. James DK, Steer PJ, Weiner CP, Gonik B.
YE, Nisand IF. Determination of Multiple pregnancy. In: High risk
chorionicity in twin gestation by high- pregnancy, management options. 2nd
frequency abdominal ultrasonography : ed.London:W.B.Saunders Company; 1999.
counting the layers of the dividing p.130-51.
membrane. Am J Obstet Gynecol 1996 ;
12. Gardosi JO. Multifetal pregnancy.
175 : 1529-33.
In:Ransom SB.Practical strategies in
6. Machin GA, Keith LG. Can twin-to-twin obstetrics and gynecology. Philadelphia:
transfusion syndrome be explained, and W.B. Saunders Company; 2000.p.337-42
how is it treated ? Clin Obstet Gynecol
13. Roberts D, Neilson JP, Weindling AM.
1998 ; 41 : 105 – 113.
Interventions for the treatment of TTTS.
7. Blickstein I, Goloman D, Smith-Levitin M, The Cochrane Library, 2003.
Greerberg M, Sherman D, Rydhstroem H.
14. Skupski DW, Chervenak FA. Twin-twin
The relation between inter-twin birth
transfusion syndrome: An evolving challenge.
weight discordance and total twin birth
Ultrasound Rev Obstet Gynecol 2001;1:28-
weight. Obstet Gynecol 1999 ; 93 : 113-16.
37.
8. Hashimoto B, Callen PW, Fully RY, et al.
15. Quintero R, Morales W, Allen M, Bornick P,
Utrasound evaluation of polyhidramnions
Johnson P, Krueger M. Staging of TTTS. J
and twin pregnancy. Am J Obstet Gynecol
Perinatol 1999;19:550-5.
1996 ; 154 : 1069.
16. Ville Y, Hecher K, Bagnon A, Sebire N,
9. De Lia JE, Kuhlmann RS, Harstad TW,
Hyett J, Nicolaides K. Endoscopic laser
Cruikshank DP. Fetoscopic laser ablation
coagulation in the management of severe
of placental vessels in severe previable
TTTS. Br J Obstet Gynecol 1998;105: 446-
TTTS. Am J Obstet Gynecol 1995 ; 172 :
53.
1202-211.
17. Hecher K, Plath H, Bregenzer R, Hansm, and
10. Neilson JP, Bajoria R. Multiple pregnancy.
M, Hackeloer BJ. Endoscopic laser surgery
In: Chamberlain G, Steer PJ Turnbull’s
versus serial amniocentesis in the treatment of
obstetrics. 3rd ed. London: Churchill
severe TTTS. Am J Obstet Gynecol
Livingstone Inc; 2001.p.229-41.
1999;180:717-24.