Anda di halaman 1dari 53

Bahan Pelajaran Pelatihan Umum Teknik Pertambangan Batu Bara

Proyek Alih Teknologi Pertambangan Batu Bara

P Manajemen Usaha

P-3 Manajemen Usaha Dan Ketenagakerjaan


Taiheiyo Coal Mine
Manajemen Usaha Dan Ketenagakerjaan Taiheiyo Coal Mine
1. Manajemen Perusahaan................................................................................................1
1.1 Mengaktifkan organisasi.........................................................................................1
1.2 Prinsip manajemen pada Taiheiyo Coal Mine.........................................................3
1.3 Manajemen target usaha........................................................................................26
1.4 Manajemen ketenagakerjaan.................................................................................30
1.5 Manajemen personalia...........................................................................................30
1.6 Kesejahteraan dan kesehatan.................................................................................32
1.7 Diversifikasi usaha................................................................................................34

2. Sistem Manajemen Ketenagakerjaan.........................................................................38


2.1 Sistem manajemen kepegawaian.........................................................................39
2.2 Sistem manajemen kerajinan/ kemalasan kerja...................................................40
2.3 Sistem dukungan kesejahteraan...........................................................................42
2.4 Sistem penggajian................................................................................................44
Teknik Manajemen Usaha pada Perusahaan Taiheiyo Coal Mine

1. Manajemen Perusahaan
1.1
Mengaktifkan organisasi
1) Pemikiran dasar mengenai organisasi dan tingkatan dalam Perusahaan
Taiheiyo Coal Mine
Untuk membangun sistem produksi yang baik dan efisien dengan biaya rendah
dan terjamin tingkat keamanannya, memerlukan landasan pembangunan sistem
perintah- instruksi dan pengendalian organisasi dengan disiplin.
Kemudian, pegawai pada tingkatannya masing-masing tidak hanya bekerja
pada batasan pekerjaannya sendiri, tetapi juga saling membantu pekerjaan dari
pegawai pada tingkatan di atas dan di bawahnya.
Pada tingkatan penanggung jawab, juga berdiri pada kedudukan pengelola yang
bersama-sama dengan keseluruhan pegawai secara aktif menyampaikan usulan
perbaikan dan sebagainya, sehingga dapat memusatkan kemampuan untuk mencapai
tujuan perusahaan.

Organisasi adalah suatu bentuk kelompok yang masing-masing anggotanya bersama-


sama melakukan pekerjaan yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama
yaitu “mendapatkan keuntungan”

= Unsur dasar dari organisasi =


 Tujuan dan target yang jelas dan tepat.
Pada organisasi ditetapkan “Tujuan bersama” yang harus dapat diterima oleh
semua orang dalam struktur organisasi.
 Kerjasama timbal balik mengenai pekerjaan yang berlangsung efektif
Karena pencapaian tujuan organisasi tidak dilakukan seorang diri, tetapi
merupakan hasil kerja dari banyak orang, sehingga diperlukan kerjasama timbal
balik yang berlangsung efektif
 Pegawai dalam struktur memiliki kemauan penuh untuk mencapai tujuan
organisasi

Untuk mewujudkan tujuan dari organisasi, harus mengerti prinsip-prinsip dasar


dan mengetahui secara maksimum kemampuan pribadinya.

Melaksanakan perintah dan instruksi secara jujur, dan berusaha dengan penuh

P-3-1
tanggung jawab.

Mengetahui dengan baik bagian tempat kerjanya, mengerti pekerjaan pada


bagian-bagian yang berhubungan, komunikasi dan kerjasama dilakukan
secara aktif, dan melakukan pekerjaan dengan rasa saling percaya.

Selalu memiliki pemahaman masalah dan pemahaman inovasi, sehingga


berkemauan untuk melakukan perbaikan, penemuan, dan mengajukan
usulan.
 Komunikasi dalam organisasi berlangsung secara giat
Karena kegiatan organisasi adalah kegiatan untuk mencapai tujuan bersama
dengan cara bekerjasama dan saling pengertian, maka apakah pemikiran
seseorang disampaikan dengan benar merupakan penentu baik tidaknya kegiatan.

 Melakukan tugasnya dengan memahami peranannya


Mengetahui apa yang diharapkan secara pribadi oleh organisasi, atasan dan juga
oleh bawahan, memahami peranannya, melaksanakan kegiatan dengan kesadaran
pribadi, dan melakukan kegiatan organisasi untuk peningkatan hasil.

2) Peranan perbedaan tingkatan


Bagian manajemen yang bermacam-macam dalam perusahaan, masing-masing
merupakan rangkaian dari seluruh kegiatan usaha, dan melakukan pekerjaan yang
memiliki fungsi yang sangat penting (fungsi usaha/bisnis, fungsi pengelolaan, fungsi
pengawasan, fungsi pelaksanaan) secara sistematis, dengan membagi peranan sesuai
perbedaan tingkatannya masing-masing.

Peranan dari tingkatan yang berbeda

[Pengawasan [Fungsi bisnis]


keseluruhan] Menetapkan tujuan dan target
TOP

[Pengawasan [Fungsi pengelolaan]


perbagian] Tingkatan Menetapkan tujuan dan pedoman per bidang, membimbing
pembuatan rencana pada bagian yang nyata
Manajer
[Fungsi pengawasan]
[Pengawasan
pelaksanaan] Tingkatan Menetapkan pedoman kerja di lapangan, membimbing
dan mengawasi pekerja pada garis depan.
Pengawas
Menyetujui pekerjaan di lapangan.
[Pengawasan
pribadi] Tingkatan P-3-2
Pelaksana
[Fungsi pelaksanaan]
Melaksanakan pekerjaan dengan memikirkan
sendiri cara terbaiknya berdasarkan pada
perintah atasan. Perusahaan ini melakukan
pengelolaan “bisnis yang bebas”.

Seperti itulah dalam suatu perusahaan, masing-masing bagian manajemen


membagi masing-masing fungsi secara rasional, berusaha agar tidak saling
berketergantungan, dan melakukan kegiatan untuk mencapai salah satu targetnya,
yaitu : pedoman bisnis. Siapun dia dan di bagian manapun dia berada, merupakan
hal yang harus ada di bagi perhitungan perusahaannya

1.2
Prinsip manajemen pada Taiheiyo Coal Mine

Untuk menjaga kelangsungan hidup dalam jangka panjang di bidang


pertambangan, Perusahaan Taiheiyo Coal Mine melakukan usaha-usaha dengan
bersatunya seluruh karyawan baik di dalam maupun di luar tambang sebagai satu
kesatuan dengan kegiatan utama : pengelolaan dan pengawasan mandiri,
pelaksanaan 5S dan penerapan TPM serta sistem pengajuan usulan perbaikan, juga
pengurangan biaya produksi.
Dalam waktu yang singkat, dilakukan pelatihan perubahan pemahaman dari
para pengelola dan pengawas, kemudian untuk semua pegawai dilaksanakan
pelatihan mengenai pengelolaan sumber daya manusia, bahan, peralatan, waktu,
dsb., yang terus berlangsung hingga saat ini.
Kemudian saat ini, dengan terlebih dahulu menetapkan target untuk masing-
masing seksi dan bagian dilakukan usaha-usaha : perbaikan tempat kerja, daur
ulang, penghapusan kerusakan, penyusunan dan pengaturan.

1) Pengelolaan Dan Pengawasan Mandiri

Pengelolaan dan pengawasan mandiri adalah kegiatan yang berlandaskan


pemikiran “Pengelolaan dengan kemampuan sendiri, melakukan kerja dengan
kemauan dan pemikiran sendiri” yang merupakan perubahan dari bentuk
pengelolaan dan pengawasan secara pasif berdasarkan perintah dan petunjuk seperti
selama ini. Isi pekerjaan dipikirkan sendiri, penyusunan kerja juga dilakukan sendiri
sehingga bisa dilaksanakan guna mencapai bentuk sistem kerja yang aktif.
Tetapi dalam pelaksanaannya, bila dilakukan hanya sesuai dengan kemauan

P-3-3
sendiri, maka tidak bisa dikatakan sebagai telah terwujudnya pengelolaan dan
pengawasan secara mandiri dalam arti sebenarnya. Sebagai dasarnya, dengan
adanya aturan kerja sebagai landasan, baru dapat dikatakan telah terwujud.
Berikut ini gambaran dari keadaan dimana pengelolaan dan pengawasan
mandiri telah sempurna dilaksanakan :
 Dilakukan dengan pemahaman yang mendalam mengenai tujuan, target,
pedoman, rencana, program serta pemikiran atasan.
 Memiliki target, disampaikan dengan jelas kepada bawahan, di tempat kerja
dilaksana-kan dengan pemahaman yang baik.
 Dilaporkan secara tepat.
 Hal-hal yang telah ditetapkan (perintah, larangan, standar/batasan/prosedur,
aturan kerja, ketepatan waktu, dsb) dipatuhi secara mandiri.
 Keinginan penuh dalam pencapaian hasil, diselesaikannya pekerjaan dengan
sempurna.
 Penuh semangat untuk perbaikan, banyak dihasilkan usulan-usulan.
 Memiliki semangat penuh untuk meningkatkan keahlian dan pengurangan biaya
dasar.

Gambaran keadaan seperti di atas pasti akan timbul.


Dalam pelatihan karyawan di Taiheiyo Coal Mine, diusahakan untuk mencapai
bentuk ideal seperti di atas, kemudian terhadap pertanyaan “Apa yang harus
dilakukan untuk mewujudkan pengelolaan dan pengawasan mandiri ?” pada
masing-masing tingkatan, sambil berusaha untuk bertanya dan menjawab sendiri,
dilaksanakan pelatihan dan pendidikan secara berulang-ulang.

2) Penerapan 5S
Nama 5S ini diambil dari 5 huruf awal dalam bahasa Jepang dari kegiatan-
kegiatan sebagai berikut: keteraturan (Seiri), ketertiban (Seiton), kerapihan (Seiso),
kebersihan (Seiketsu) dan kedisplinan (Shitsuke), dan merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan terciptanya “lingkungan kerja yang cerah” dengan
pengaturan lingkungan tambang bawah tanah. Karena keteraturan dan ketertiban
tempat kerja merupakan dasar dari keselamatan kerja, maka perlu senantiasa
berusaha untuk menjaga keteraturan, ketertiban, kerapihan di sekeliling diri sendiri,
serta membuat lingkungan kerja yang selalu bersih untuk memudahkan pelaksanaan
pekerjaan.

3) TPM

P-3-4
 Rangkuman TPM
a) TPM
TPM adalah suatu langkah inovasi produksi untuk meningkatkan hasil secara
cepat, merupakan pula cara yang banyak dipakai dan dikembangkan di banyak
perusahaan. Dalam kata yang singkat, dengan mengubah penilaian dalam sistem
produksi, mengganti pekerja dan dengan tercapainya “Zero Loss”, maka dalam
beberapa hal seperti : kualitas, harga dan ketepatan waktu dapat meningkatkan daya
saing di dalam dan di luar negeri serta menjadikan perusahaan yang penuh dengan
inovasi.
TPM (Total Productive Maintenance) adalah “Pemeliharaan produksi yang
melibatkan keseluruhan pegawai”.

b) Sejarah TPM
Sebelum tahun 1950-an, biasa diterapkan cara pemeliharaan setelah kejadian
dimana perbaikan dilakukan dengan terpaksa karena peralatan rusak dan berhenti
bekerja.
Sejak memasuki tahun 1950-an, mulai diterapkan metode pemeliharaan untuk
pencegahan cara Amerika yaitu dengan melakukan pemeliharaan sehari-hari dan
pengecekan berkala. Kemudian pada tahun 1960-an untuk meningkatkan
produktifitas perusahaan diterapkan pemeliharaan produksi sebagai suatu tujuan.
Setelah melalui tahapan tersebut, pada tahun 1970-an dimulailah cara Jepang
sendiri, yaitu metode pemeliharaan produksi secara total yang disebut dengan TPM.

Peralihan dari masa-masa dimana perbaikan dilakukan karena keterpaksaan


(apa boleh buat), menjadi cara pemeliharaan poduksi yang menuntut
produktifitas dengan melibatkan keseluruhan karyawan.

Masa tahun 1950-an Masa tahun 1960-an Masa tahun 1970-an

Pemeliharaan Pemeliharaan
Pencegahan
setelah ada TPM
kejadian Pemeliharaan
Produksi
<Perbaikan setelah <Dengan berpusat pada <Partisipasi
ada kerusakan > bagian Pemeliharaan> keseluruhan>
PM cara Amerika PM cara Jepang

P-3-5
c) Ilmu kedokteran pencegahan pada fasilitas
Pemeliharaan fasilitas, bila dimisalkan dengan tubuh manusia merupakan
pemeliharaan kesehatan pada fasilitas. Ilmu kesehatan pencegahan pada tubuh,
pertama-tama dibagi dalam 3, yang pertama pencegahan sehari-hari agar tidak
terkena penyakit. Yang kedua, secara berkala mengikuti pemeriksaan kesehatan, dan
yang ketiga berusaha melakukan penyembuhan dalam waktu yang singkat.
Pemeliharaan untuk pencegahan sangat sesuai dengan hal-hal di atas, yaitu
usaha sehari-hari agar tidak terkena penyakit. Dengan kata singkat, kerusakan
peralatan dapat dianggap sebagai “penyakit”. Sehingga agar tidak terkena penyakit
perlu dilakukan pemeliharaan sehari-harinya.
Untuk itu, dilakukan hal-hal seperti membersihkan, menambahkan minyak (oli)
, dsb. dengan bersunguh-sunguh. Kemudian, selain itu dilakukan pemeriksaan
berkala serta pengukuran (pengecekan) kemampuan, agar tidak menimbulkan
kerusakan yang lebih besar, dilakukan perbaikan untuk pencegahan sebagai cara
pengobatan yang cepat.
Sama seperti halnya, bahwa badan sendiri harus dirawat sendiri oleh orang
yang memakai badan tersebut, maka penting untuk memahaminya sekali lagi.

Ilmu kedokteran pencegahan pada fasilitas/peralatan


Peralatan adalah badan sendiri; pemeliharaan untuk pencegahan adalah
pemeliharaan kesehatan
Kerusakan adalah penyakit, Penyakit adalah sumber kerusakan.
Badan sendiri harus dijaga oleh diri kita sendiri
Ilmu kedokteran pencegahan

Pencegahan Pemeriksaan Penyembuhan


sehari-hari kesehatan dini

Pemeliharaan Pemeriksaan Perbaikan


sehari-hari berkala pencegahan

(dibersihkan, (pengukuran (penggantian


tambah oli) kemampuan) sebelum waktu)

Pemeliharaan
pencegahan

P-3-6
d) Apa yang dimaksud dengan TPM
Apakah yang dimaksud dengan TPM ? dijelaskan dengan membaginya dalam 5
pokok ketentuan /poin.
Pertama-tama, sebagai poin pertama adalah hal peningkatan efisiensi
peralatan/fasilitas yang digunakan semaksimum mungkin. Dengan kata lain,
menuntut efisiensi secara total, yang juga merupakan arah yang dituju perusahaan
sebagai targetnya.
Kemudian, poin keduanya adalah mencegah segala kerugian (loss) dengan
obyek keseluruhan sistem dan fasilitas, agar tercipta mekanisme untuk mencapai
“Nol Kecelakaan” dan “Nol Kerusakan”,.
Selanjutnya poin ketiga, bukan hanya bagian produksi saja yang berpartisipasi,
tetapi semua bagian yang ada sangat penting untuk ikut berpartisipasi. Poin
keempat, semuanya mulai dari tingkat pimpinan hingga pegawai di garis terdepan
berpartisipasi. Poin kelima, dengan berdasarkan kegiatan pengelolaan mandiri dalam
kelompok yang kecil, untuk membantu pemecahan masalah.
Kelima 5 pokok ketentuan/poin ini adalah definisi dari TPM.

e) Arah yang dituju oleh TPM


Arah yang dituju oleh TPM, bila disebutkan dengan satu kalimat adalah :
“Perbaikan kondisi perusahaan yang berdasarkan pada perbaikan fasilitas dan
SDM”.
Kegiatan produksi perusahaan adalah melahirkan “keselamatan”, “jumlah
produksi”, “mutu” dan “biaya” dari masukan berupa “manusia”, “fasilitas” dan
“bahan”, dan selanjutnya menciptakan perasaan “semangat kerja” dan “semangat
hidup” pada diri masing-masing orang.
Apabila dengan masukan berupa “manusia”, “fasilitas” dan “bahan” yang lebih
sedikit bisa diperoleh hasil yang lebih efektif dan unggul, maka dikatakan
produktifitasnya sangat baik, atau dikatakan sangat efisien.
Untuk itu, “loss (kerugian)” dan “pemborosan” yang banyak ditimbulkan oleh
peralatan harus dihilangkan. Kemudian, perbaikan kualitas manusia berarti adalah
meningkatkan kemampuan pemeliharaan masing-masing personil untuk dapat
memiliki kemampuan perencanaan fasilitas yang tidak memerlukan pemeliharaan.
Dan ini berarti meningkatkan fasilitas dengan mengubah cara berpikir, yaitu
peralatan sendiri harus dijaga oleh diri sendiri.

Perbaikan karakter perusahaan berdasarkan perbaikan peralatan dan sumber


daya manusia (SDM).
(1) Dengan sedikit biaya mendapatkan hasil yang maksimum
(2) Pelaksanaan sepenuhnya pengelolaan mandiri
(3) Pembuatan tempat kerja yang cerah/ceria
P-3-7
f) Tahapan pelaksanaan TPM
TPM adalah perbaikan karakter manusia dan peralatan/ fasilitas. Yang
dimaksud dengan perbaikan karakter manusia adalah harus dimulai dari mengubah
cara berpikir manusia tersebut. Perubahan ini perlu dilaksanakan mulai dari
tingkatan yang tertinggi yaitu para pimpinan hingga para karyawan sebagai garis
terdepan dari perusahaan, sehingga perlu agar semua karyawan memiliki cara
berpikir yang sama.
Bagaimana caranya, setelah sampai pada cara berpikir yang sama, adalah
bagaimana teknik dan kemampuan tersebut dapat diserap dan diterapkan. Tetapi,
penyerapan teknik-teknik tersebut bukanlah hal yang mudah, untuk meningkatkan
keterampilan dan mengubah cara berpikir manusia memerlukan waktu yang cukup
lama. Penerapan kegiatan-kegiatan tersebut dengan sempurna perlu dilakukan secara
bertahap.
Pengelolaan awal peralatan
Kegiatan dari bagian yang tidak

Perbaikan masing-masing
berhubungan langsung dengan

Pernyataan keputusan
Pengelolaan keamanan &

Pendidikan & pelatihan


Pemeliharaan kualitas

Pemeliharaan rencana

pimpinan
Penetapan pedoman
keterampilan
lingkungan

dasar
pengelolaan

Pendirian ruang Pengorganisasian


pendukung komite/panitia

P-3-8
g) Kegiatan dalam kelompok kecil yang berulang-ulang
TPM dilakukan sebagai suatu pekerjaan, dan sebagai suatu kegiatan kerja maka
kegiatan tersebut dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil pada masing-masing
tingkatan. Dengan berdasarkan perwujudan secara pasti mengenai fungsinya pada
masing-masing tingkatan, bisa mencapai “Zero loss / tanpa kerugian”.
Dengan perkembangan kegiatan seperti ini, pedoman dan target dari pimpinan
selanjutnya akan dikembangkan sebagai pedoman dan target pada kelompok-
kelompok kecil dibawahnya, sehingga dapat diserap sampai pada garis terdepan
perusahaan.
Dan juga, pendapat serta usulan dari garis terdepan perusahaan akan
disampaikan pada tingkatan pimpinan, sehingga terjadi komunikasi yang baik antara
atasan-bawahan.

 Latar belakang penerapan dan pedoman pokoknya


Untuk masa mendatang, agar Perusahaan Taiheiyo Coal Mine dapat terus
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, maka tidak boleh mengabaikan
usaha-usaha penghilangan kecelakaan serta pengurangan biaya dalam jumlah yang
sangat besar.
Saat ini pada akhir tahun anggaran 2001, berarti telah berakhirnya masa
pemberlakuan kebijakan (nasional) batubara yang baru, dimana perbedaan harga
batubara di dalam dan luar negeri masih tetap besar seperti sebelumnya, sehingga
tetap berada dalam keadaan harus mengurangi biaya produksi dalam jumlah yang
sangat besar.
Kemudian, mengenai persoalan di dalam perusahaan sendiri adalah bencana
dan kecelakaan masih terjadi seperti pada masa sebelumnya, berkurangnya
produktifitas mesin karena kerusakan, dsb dan kerugian yang tidak jelas dari
masing-masing bidang usaha, kelambatan pengembangan teknik-teknik, dsb. yang
tentu saja memberikan pengaruh yang besar terhadap struktur produksi yang stabil,
juga biaya.
Selain dari itu, kesiapan lingkungan kerja serta wilayah sekitarnya saat inipun
masih mengalami keterlambatan. Dimana terciptanya tempat yang memudahkan
pekerjaan serta menumbuhkan rasa semangat kerja, berhubungan dengan usaha
penghilangan bencana, kecelakaan dan kerusakan, yang membuat struktur sistem
produksi yang stabil dan murah.
Dari latar belakang luar-dalam seperti di atas, sebagai pedoman dasar dan
permasalahan penting dari TPM disebutkan 5 poin utama, sehingga kegiatan TPM

P-3-9
dapat berkembang, yaitu :
1. Tercapainya kondisi tanpa korban kecelakaan (Nol luka dan kecelakaan).
2. Peningkatan efisiensi mesin dengan peniadaan kerusakan.
3. Peningkatan kemampuan teknik produksi dan pengembangan teknologi
4. Pengurangan biaya secara sungguh-sungguh dengan penghilangan
bermacam-macam kerugian.
5. Pembentukan tempat kerja yang penuh dengan semangat dan gairah.

 Target utama dari masing-masing bagian bidang keahlian


Kegiatan TPM mempertimbangkan permasalahan dan latar belakang
permasalahan dari bidang-bidang yang bertanggung jawab mengenai 8 tiang bidang
keahlian, dengan memperjelas sasaran dan target nilai, sehingga dapat
mengembangkan kegiatan.
Peranan dari masing-masing bagian pada garis besarnya adalah dengan
mengarah kepada pencapaian target dari masing-masing bidang yang menjadi
tanggung jawabnya, merancang rencana kemajuan, serta melakukan pengecekan
kondisi kemajuannya dan tindak lanjutnya.
Kemudian, target dari kelompok bagian adalah setelah dengan
mempertimbangkan bermacam-macam permasalahan dan latar belakangnya,
menetapkan sasaran, memperjelas nilai target, merancang kebijakan serta jadwal
pelaksanaannya, dan menjalankannya.

P-3-10
Sasaran dari kelompok bidang keahlian dan target kegiatan
Nama kelompok
Latar belakang dan permasalahan Sasaran Nilai Target Tindakan penting
bidang
 Kerugian akibat berhentinya  Peningkatan efisiensi  Pengurangan kerusakan fasilitas
peralatan, besar total dari fasilitas Pengurangan kerugian  Peningkatan efisiensi dan tingkat
Perbaikan masing-  Tingkat pengoperasian total BC, pengoperasian fasilitas
masing rendah 2 Milyar Yen
 Kerugian akibat bervariasinya
nilai panas batubara tercuci, besar
 Belum siapnya sistem  Pembuatan sistem  Menyaring petugas belt terbaik
pemeliharaan inisiatif sendiri pemeliharaan inisiatif Efisiensi total dari untuk mendorong kemajuan
 Kurangnya pemahaman sendiri peralatan /fasilitas pemeliharaan atas inisiatif sendiri
Pemeliharaan
permasalahan  Peningkatan keteram-
inisiatif sendiri
 Tidak adanya pendidikan pilan operator 80 %
berkelanjutan untuk peningkatan  Peningkatan efisiensi
kemampuan total dari produksi
 Belum siapnya sistem  Pembuatan sistem Kerusakan  Dukungan pemeliharaan
pemeliharaan terencana pemeliharaan pencegah-an inisiatif sendiri
Pemeliharaan (sistem pemeliharaan 1/10  Pembuatan kalender
terencana terencana) pemeliharaan terencana
 Peningkatan teknik, kemam-
puan tentang pemeliharaan
 Kurangnya kesadaran krisis pada  Pendidikan SDM yang Pelatihan manajemen  Pelaksanaan pelatihan mengenai
seluruh karyawan termasuk bagian diperlukan untuk bertahan 1 kali / bulan permasalahan sesuai dengan
Pendidikan SDM
manajerial jangka panjang Tingkat Sertifikasi tingkatannya.
Nasional : 80 %
 Kurangnya pengambilan data dan  Pemasangan yang cepat Masa pemasangan  Pengumpulan dan analisis
analisis sejak pemasangan peralatan melalui pengumpulan dan peralatan baru informasi dari di lapangan model
Pengelolaan tahap baru hingga beroperasi sempurna analisis data kurang baik  Pembuatan sistem langkah-
awal  Tidak berpola pikir ala LCC  Peniadaan LCC Pengurangan 20 % langkah peniadaan kerugian
 Penghitungan dan kegiatan
peniadaan LCC
Pemeliharaan  Variasi nilai panasnya besar  Mengoptimasi nilai panas Kalori  Sewaktu pengapalan dilakukan
kualitas 6.300 Kcal penyesuaian kalori
Pemeliharaan
kualitas (lanjutan)  Sebagian kandungan air melekat  Mengurangi kandungan Kandungan air  Penelitian perubahan kandungan
lebih besar dari nilai kontrak air melekat <7% air

P-3-11
 Sewaktu pembuangan air, ada  Mengumpulkan kembali
batubara serbuk halus yang turut batubara serbuk halus Pengumpulan
mengalir kembali
29.000 Ton
 Target peningkatan  Pembentukan lingkungan  Pelaksanaan 5S di kantor
produktifitasnya tidak jelas tempat kerja yang efisien Luas kantor  Pekerjaan S S dan pengefisienan
Bagian yang tidak
 Petugas bagian yang tidak dan mudah dalam bekerja Pengurangan 30 %  Pengefisienan pekerjaan anak
berhubungan
berhubungan langsung dengan  Tingginya efisiensi perusahaan
langsung dengan
pengelolaan, serta sistem produksi dari bagian yang Reformasi pekerjaan
pengelolaan
pengelolaan dari kegiatan usaha, tidak berhubungan langsung Pengurangan 65 %
dsb-nya tidak jelas dengan pengelolaan
 Timbulnya korban kecelakaan  Tidak adanya korban  Melaksanakan pemeriksaan
 Tidak jelasnya pihak yang kecelakaan  Luka dan keamanan dari peralatan/ fasilitas
Keselamatan,
bertanggung jawab dalam  Pencegahan terulangnya kecelakaan  Pengecekan kembali manual-
sanitasi dan
kecelakaan kecelakaan nya
lingkungan
 Sikap mental yang membiarkan  Menjadikan fasilitas 0 kejadian  Pelaksanaan patroli keamanan
perbuatan tidak aman aman secara esensial

P-3-12
Master Plan Kegiatan
Tahun 1998 1999 2000 2001 2002
Pernyataan Menerima
Kegiatan penerapan Kick off hadiah PM
pendorong Pelatihan
pendorong

Perbaikan Pemilihan Kegiatan pengurangan


masing-masing Kerugian kerugian

Pemeliharaan Pengem- Kegiatan pemeliharaan


inisiatif diri mandiri
bangan model berdasarkan kelompok
Pemeliharaan Dukungan peme- Kegiatan pengurangan
terencana liharaan mandiri kerusakan yang mendadak

Pendidikan Seminar/ pelatihan sesuai tingkatan dan


Sumber Daya Pendidikan peningkatan kemampuan
Manusia
Penelitian pembuatan sistem dan
Pengelolaan tahap
awal dan analisis penghapusan kerugian

Pemeliharaan Penelitian, pemeriksaan tindakan pengurangan


kualitas kerugian dan kegiatan pengurangan

Bagian yang tidak


berhu-bungan 5 S kantor dan perbaikan bermacam-macam
langsung dengan jenis pekerjaan
pengelolaan

Keamanan,
sanitasi & Mendorong kegiatan pengurangan kerusakan dan
lingkungan keseluruhan kecenderungan kerusakan

Dasar dari perencanaan pelaksanaan adalah sesuai dengan master plan yang
ditargetkan, yaitu tahap pertama kegiatan TPM akan tercapai pada akhir tahun anggaran
2001, dimana tiap semester dirancang rencana pelaksanaannya, dan merencanakan
kelanjutannya.
Cara pelaksanaannya, kelompok bidang menentukan targetnya sendiri lalu
melakukan kegiatan, dengan melalui kegiatan kelompok kecil yang banyak target
tersebut ditetapkan dan dikembangkan pada bidang masing-masing, lalu dengan
melakukan perbaikan pada struktur perusahaan atau membentuk proyek, kemudian
berperan sesuai dengan permasa-lahan dan hal-hal yang dihadapi, dan terus berlangsung.

P-3-13
 Struktur kerugian dan langkah perbaikannya masing-masing

a) Struktur kerugian
Pada TPM, kerugian pada garis besarnya dibagi dalam 3 jenis, yaitu : [Peralatan/
fasilitas], [Manusia/ SDM], [Satuan dasar], kemudian masing-masing dibagi dengan
lebih detil, kerugian dari keseluruhan perusahaan digambarkan secara terstruktur.

Delapan kerugian besar dari peralatan/ fasilitas:


1. Kerugian karena kerusakan
Pada kerugian karena kerusakan, ada tipe kerusakan karena mesin berhenti dan
tipe kerusakan karena kemampuannya berkurang. Tipe kerusakan karena mesin
berhenti adalah kerusakan yang timbul secara tiba-tiba, sedangkan kerusakan karena
kemampuannya berkurang adalah kemampuan mesin berkurang dari kemampuan
normalnya.
2. Kerugian karena persiapan / penyesuaian
Kerugian akibat berhenti yang menyertai persiapan. Waktu persiapan adalah
waktu sejak pekerjaan yang selama ini dikerjakan berhenti sampai pekerjaan
berikutnya bisa dilakukan kembali.
3. Kerugian karena pengantian
Kerugian yang disebabkan mesin berhenti untuk pergantian mata bor, rantai,
wheel, baut, O ring, reducer, motor, dsb. dikarenakan sudah umurnya atau adanya
kerusakan.
4. Kerugian pada start-up
Kerugian yang ditimbulkan sewaktu awal dimulainya produksi, yaitu selama awal
peralatan mulai bekerja, dijalankan sampai stabil, dan kondisi produksinya stabil.
5. Kerugian berhenti sejenak / mesin berjalan kosong (idle)
Berhenti sejenak ini berbeda dengan kerusakan pada umumnya, yaitu peralatan
berhenti sementara karena ada masalah atau mesin berjalan kosong.
6. Kerugian karena penurunan kecepatan
Kerugian karena timbulnya perbedaan kecepatan sewaktu dijalankan sebenarnya
dibandingkan dengan kecepatan sewaktu peralatan dirancang.
7. Kerugian karena hasil buruk / perlu perbaikan
Pada umumnya hasil buruk selalu dianggap sebagai hasil buruk yang harus
dibuang, padahal barang perbaikan juga memerlukan kerja boros yang banyak untuk
perbaikannnya, sehingga harus dianggap sebagai hasil buruk.
8. Kerugian SD
Yang dimaksud di sini adalah kerugian Shut Down, yaitu kerugian akibat
berhentinya peralatan yang telah direncanakan pada tahapan produksi untuk
pemeriksaan dan pemeliharaan berkala, atau pemeriksaan yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan.

Lima kerugian besar dari manusia/ SDM:

P-3-14
1. Kerugian karena pengelolaan
Menunggu bahan, menunggu lori, menunggu peralatan, menunggu perintah,
menunggu perbaikan kerusakan, dsb. yang merupakan kerugian yang terjadi dalam hal
pengelolaan.
2. Kerugian karena sikap/ perbuatan
Kerugian jumlah kerja yang terjadi akibat perbedaan kemampuan (keterampilan)
sewaktu melakukan pekerjaan persiapan, pengaturan, penggantian, dsb.
3. Kerugian penyusunan
Kerugian kekosongan kerja karena menunggu proses lainnya atau tempat kerja
lainnya. Termasuk kerugian yang terjadi karena susunan pekerja (pembagian kerja
gilir).
4. Kerugian aliran barang
Kerugian jumlah kerja pada aliran barang, seperti pada pengangkutan bahan,
pengangkutan produk, dsb.
5. Kerugian karena pengukuran dan pengaturan
Kerugian kerja akibat sering melakukan pengukuran dan pengaturan untuk mencegah
timbul dan mengalir keluarnya produk tidak baik.

Tiga kerugian besar dari satuan dasar:

1. Kerugian energi
Dikatakan untuk energi yang tidak termanfaatkan secara efektif dalam proses terhadap
energi yang dimasukkan (seperti listrik, gas, bahan bakar minyak, dsb.).
2. Kerugian cetakan / jig
Biaya yang ditimbulkan dari adanya kerusakan atau umur dari bahan cetakan, jig,
peralatan. Selain itu termasuk bahan sampingan lain (minyak/oli untuk pemotongan
dan gerenda), dsb.
3. Kerugian perolehan
Merupakan perbedaan antara bahan yang dimasukkan (dalam beratnya) dengan berat
barang hasil produksi yang baik, atau kerugian karena barang hasil produksi yang
tidak baik.

Kerugian- kerugian di atas disebut sebagai 16 kerugian besar, dibagi berdasarkan


kelompok-kelompok utama, cara pembagian serta pokok-pokok ketentuannya
berbeda-beda untuk masing-masing perusahaan.
Pada perusahaan Taiheiyo Coal Mine, pembagian dalam garis besarnya adalah :
“Kerugian dari fasilitas/ peralatan”, “Kerugian SDM”, “Kerugian biaya”, “Kerugian
karena luka”, kemudian di bagi lagi menjadi 7 pokok-pokok ketentuan, dan lebih
detilnya dibagi menjadi 36 kerugian besar, masing-masing didefinisikan dan
dikembangkan untuk dapat dipecahkan permasalahannya.

P-3-15
Definisi kerugian pada usaha pertambangan (Cara berpikir dasar)
Pokok-pokok pembagian kerugian Definisi kerugian
Kerugian kerusakan peralatan Kerugian berhenti karena kerusakan peralatan selain belt.
Kerugian berhenti sewaktu operasi karena pemadatan/pengerasan tanah, selain waktu
Kerugian pemadatan/pengerasan
pemasangan baru dan pembongkaran peralatan/ fasilitas
Kerugian kerusakan BC Kerugian berhenti karena kerusakan belt.
Kerugian pemasangan tambahan BC Kerugian berhenti karena pemasangan dan penambahan belt.
Kerugian penggaruan lantai Kerugian penggaruan lantai untuk pemeliharaan lorong, selain penggaruan untuk memperbaiki
Berhenti

kesalahan pemotongan
Kerugian peralatan/ fasilitas

Kerugian penyesuaian produksi karena kebutuhan (permintaan), berhenti karena memeriksa jumlah
Kerugian penyesuaian produksi
kepenuhan batubara atau atas permintaan.
Kerugian pengeboran Kerugian berhenti karena pengeboran untuk membuang air, pemeriksaan, dan untuk maju ke depan
Kerugian berhenti karena penanganan air di sekitar permuka kerja, penggalian bag, pemasangan
Kerugian penanganan air
pipa pompa, dsb.
Kerugian perpindahan peralatan Kerugian karena ada pembongkaran, penyusunan, perpindahan, pergeseran (semua peralatan), dsb.
Kerugian SD (Shut Down) Kerugian berhenti karena pemeliharaan peralatan/ fasilitas sesuai rencana
Kerugian karena berhenti lainnya Kerugian berhenti lainnya yang tidak termasuk dalam golongan di atas
Kerugian karena peralatan berjalan dengan kemampuan di bawah normal (kemampuan belt,
Manusia Tidak baik Kemam-puan

Kerugian penurunan kemampuan


kemampuan preparasi batu bara, kemampuan memotong)
Kerugian berhenti sejenak Kerugian berhenti di bawah 5 menit
Kerugian fungsi lainnya Kerugian karena penurunan fungsi lainnya yang tidak termasuk dalam golongan di atas

Kerugian perbaikan seperti penggaruan lantai karena salah potong, pekerjaan reparasi lain, kerugian
Kerugian perbaikan
perbaikan karena pemasangan ulang dan kurang terpeliharanya penyangga
Kerugian hasil yang tidak baik Kerugian karena hasil tidak baik (NG) dalam merakit, membuat barang.
Kerugian hasil tidak baik lainnya Kerugian hasil tidak baik (NG) lainnya yang tidak termasuk dalam golongan di atas
Kerugian waktu karena menunggu tenaga, perintah, bahan, aturan waktu, pekerjaan lain, pencarian,
Kerugian pengelolaan
serta bertumpuknya pekerjaan, dsb.
Kerugian penyusunan Kerugian pembagian gilir yang berlebihan, serta pelatihan, pendidikan, masuk kerja yang tidak baik
Kerugian pelayanan tamu Kerugian karena melayani tamu, dsb.
Kerugian SDM
Kerugian karena manusia lainnya Kerugian yang berhubungan dengan manusia lainnya yang belum termasuk dalam golongan di atas

Pokok-pokok pembagian kerugian Definisi kerugian


Kerugian uang bantuan/ sumbangan Bisa ditagih sebagai uang bantuan, namun belum menjadi pemasukan
Pema- sukan

Kerugian biaya sewa Kerugian karena penyewaan, pemakaian atas tanah, fasilias kesejahteraan, kesehatan umum, dsb.
Kerugian pemasukan uang lainnya Kerugian pemasukan uang lainnya yang belum termasuk dalam golongan di atas

Kerugian biaya yang sebenarnya dapat dikurangi melalui perundingan harga, penawaran harga,
Kerugian pembelian/ pembelanjaan
kerugian biaya angkutan udara untuk barang yang dipesan mendadak.
Kerugian biaya

Kerugian stok barang Kerugian untuk barang persediaan yang lebih banyak dari yang diperlukan
Kerugian karena pembelian peralatan kantor yang tidak sesuai dengan jumlah pemakaian dan
Kerugian biaya peralatan kantor
waktunya, biaya resiko, dsb.
Kerugian karena penyelenggaraan bermacam-macam acara/ perayaan/ event (biaya yang melebihi
Kerugian karena acara/ perayaan
Pengeluaran

kewajaran)
Kerugian pengelolaan fasilitas Kerugian bermacam-macam tunjangan, biaya air, listrik, gas, pemanas (steam) dan rumah dinas yang
kosong, dsb.
kesejahteraan
Kerugian untuk biaya entertainment yang dilihat dari keperluannya dengan siapa, jumlah orangnya,
Kerugian biaya entertainment
jumlah penyelengaraannya, untuk acara tahap kedua , dsb.
Kerugian yang dilihat dari jenis angkutan, penggunaan paket wisata, penerimaan setempat (Tokyo,
Kerugian biaya perjalanan dinas
Sapporo), pengaturan waktu, pemanfaatan e-mail, dsb.
Kerugian barang yang dipakai perusahaan (filter masker debu, masker CO, perkakas, kalender, buku
Kerugian penggunaan / barang konsumsi
catatan, dsb), kerugian berbagai barang konsumsi
Kerugian pengeluaran lainnya Kerugian pengeluaran lainnya yang belum termasuk dalam golongan di atas
Keru

Kerugian luka kerja/dinas Kerugian karena luka kerja/dinas


Luka

Kerugian penyakit pribadi Kerugian karena penyakit pribadi


Kerugian karena luka lainnya Kerugian yang berhubungan dengan luka lainnya yang belum termasuk dalam golongan di atas
angi-
 Cara berpikir tentang efisiensi keseluruhan dari peralatan

Terhadap waktu pergerakan mesin dan kemampuan dari peralatan/ fasilitas,


efisiensi keseluruhan dari peralatan adalah indeks yang menunjukkan keadaan
pergerakan mesin dari keseluruhan peralatan sebagai obyek, dan ditambahkan
dengan kerugian karena berhenti, kerugian karena kemampuan, kerugian-kerugian
yang berhubungan dengan hasil produksi yang tidak baik, dsb.

◎ Yang dimaksud dengan produktifitas waktu dari mesin


Terhadap waktu dari beban (waktu dimana peralatan harus
dioperasikan), perbandingan-nya dengan waktu operasi yang sesungguhnya
ditunjukkan dengan rumus sbb :

Waktu Beban  Waktu Berhenti


Produktifitas Waktu dari Mesin 
Waktu Beban

Disini, waktu dari beban adalah dari waktu selama beroperasi dalam 1 hari
(atau dalam sebulan) dikurangi dengan waktu istirahat dalam perencanaan produksi,
waktu istirahat dalam pemeliharaan rencana, waktu istirahat untuk apel pagi,
pergantian tugas, istirahat siang dsb.
Sedangkan, yang dimaksud dengan waktu berhenti adalah waktu berhenti
karena kerusakan, pergantian tumpukan, penyusunan, pergantian, dsb.

◎ Yang dimaksud dengan produktifitas kemampuan dari mesin


Produktifitas kemampuan dari mesin terdiri dari : produktifitas atas kecepatan
dan produktifitas dalam arti sebenarnya.
Produktifitas kecepatan berarti perbedaan atas kecepatannya, yaitu : merupakan
perbandingan kecepatan sebenarnya terhadap kemampuan yang dimiliki peralatan
pada dasarnya.

Waktu Siklus Standar


Produktifitas Kecepatan 
Waktu Siklus Sebenarnya

Lalu, produktifitas dalam arti sebenarnya adalah dalam satuan waktu tertentu
apakah dapat menunjukkan bahwa tetap beroperasi dengan kecepatan yang stabil.
Jumlah hasil produksi  Waktu siklus sebenarnya
Produktifitas dalam arti sebenarnya 
Waktu Beban  Waktu Berhenti
Kemudian, produktifitas kemampuan dihitung berdasarkan rumus seperti di
bawah ini.

Produktifitas Kemampuan  Produktifitas Kecepatan  Produktifitas dlm arti sebenarnya

◎ Yang dimaksud prosentase hasil barang baik


Terhadap jumlah barang yang diproses atau dimasukkan (bahan mentah •
bahan, dsb), sebenarnya berapa perbandingannya dengan jumlah barang baik yang
dihasilkan.

Jumlah yang diproses  Jumlah yang tidak baik


Prosentase barang baik 
Jumlah yang diproses
Struktur Kerugian dalam Kegiatan Produksi ( 16 Kerugian terbesar )
[Efektifitas Manusia] [Efektifitas Peralatan]
<Manusia> <Fasilitas>
 Jumlah kerja  Waktu yang dilalui Rencana berhenti
Rencana (8) Kerugian Pintu pencegah waktu
Jumlah pekerjaan Waktu pengoperasian berhenti Shut Down pada beban di peralatan
sementara
Tunggu Jumlah (1) Kerugian
5 kerugian besar dari halangan efisiensi Manusia (SDM)

7 kerugian besar dari halangan efisiensi total fasilitas


perintah diluar Jumlah Waktu rusak
(dukungan beban beban Pemeriksa-
Tunggu (9) Kerugian bagian lain) (2) Kerugian an keber-
bahan Pengeelolaan persiapan/atur sihan
Jumlah
Peralatan (10) Kerugian kerugian Jumlah pekerjaan Waktu Kerugian (3) Kerugian Menunggu
berhenti sikap/kelakuan pekerjaan sebenarnya (Net) beroperasi berhenti ganti mata perintah

Kemampu- (4) Kerugian start Menunggu


an peralatan Jumlah Jumlah kerja Waktu beroperasi Kerugian awal bahan
kerugian efektif sebenarnya kemampuan
Cara, penyusunan Kerugian henti Menunggu
prosedur lainnya penempat-
an orang
Kemampu- Kerugian hasil Jumlah keja Waktu operasi Kerugian hasil (5) Kerugian
an, moral tidak baik bernilai bernilai tidak baik henti sejenak Menunggu
dan idle pemeriksa-
Kerugian an kualitas
Susunan (11) Kerugian (6) Kerugian (penyesuai
susunan kecepatan an peng-
Berjalan turun ukuran)
otomatis (12) Kerugian
aliran (7) Kerugian
barang hasil tidak baik,
reparasi
(13) Kerugian
pengukuran &
pengaturan
Struktur Kerugian dalam Kegiatan Produksi ( 16 Kerugian terbesar ) <Lanjutan >
Jumlah barang bagus untuk Jumlah barang bagus untuk
setiap jumlah pemasukan setiap waktu yang dijalani
<Energi> <Bahan>
Kerugian Energi yang Bahan yang dimasukkan
start-up dimasukkan   (jumlah dan berat)
Kerugian (15) Kerugian Kerugian hasil
Energi yang Jumlah
beban energi tidak baik
lebih bermanfaat barang baik
Kerugian Kerugian
Berat
pelepasan start-up
panas barang baik
Kerugian (14) Kerugian
potongan perolehan

Kerugian
(16) Kerugian
cetakan, jig Kerugian
kelebihan

[Efektifitas satuan dasar] 3 Kerugian besar dari halangan pengefisienan satuan dasar
◎ Yang dimaksud dengan efisiensi total peralatan/ fasilitas
Semuanya digabungkan untuk menunjukkan keadaan produktifitas peralatan,
sehingga seberapa efektif peralatan dipergunakan dapat diputuskan/ dihitung. Hal ini
dijelaskan dengan rumus seperti di bawah ini.

Efisiensi total peralatan  Produktifitas Waktu  Produktifitas Kemampuan  Prosentase baik

4) Sistem pengajuan usul perbaikan


Penerapan “Perbaikan” pada Perusahaan Taiheiyo Coal Mine, bukan dengan
cara pemaksaan searah dari pihak manajemen perusahaan, tetapi dengan meminta
pendapat dan usulan dari orang-orang yang benar-benar bekerja di lapangan,
kemudian masing-masing berusaha melakukan perbaikan dan perubahan untuk lebih
baik lagi.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan sistem tersebut, pada Perusahaan
Taiheiyo Coal Mine sejak tahun 1981 telah dibentuk sistem pengajuan usulan
perbaikan untuk menerapkan peningkatan efisiensi pekerjaan dan jaminan
keamanan.
Tujuan pembuatan sistem tersebut adalah untuk peningkatan keselamatan dan
mengurangi biaya, juga dengan meminta karyawan memberikan “Usulan perbaikan”
dalam keseluruhan bidang, maka akan membentuk lingkungan kerja yang
menerapkan “Perbaikan” di tempat kerjanya secara aktif sehari-harinya. Kemudian,
kegiatan dari para pekerja di lapangan itu sendiri untuk ikut memikirkan perbaikan
merupakan hal yang penting, karena mempunyai arti bahwa mereka memiliki
perhatian sehari-harinya terhadap pekerjaannya sendiri.
Di bawah ini, akan dijelaskan mengenai sistem pengajuan usulan perbaikan di
Perusahaan Taiheiyo Coal Mine.
 Perjalanan sejarah.
Tahun 1981 : Diresmikannya Sistem pengajuan usulan perbaikan.
Tahun 1994 : Peninjauan kembali Sistem perbaikan ini. Ada sedikit pertambahan
menjadi 173 masalah.
Tahun 1995 : Dengan harapan ada pertambahan besar mengenai Sistem perbaikan
ini, maka sebagain di tinjau ulang.
 Sistem
 Tema
Ide-ide baik secara fisik maupun pemikiran (atau yang sudah diterapkan)
 Sistem pemberian penghargaan
1 kali / bulan (Penghargaan bulanan) + 2 kali / tahun (Penghargaan per semester)
 Penilaian
Menetapkan standar penilaian (Produktifitas • faktor keselamatan • kegunaan
praktis • kemungkinan pengembangan • ide-ide), harus benar-benar dilakukan
pengecekan untuk penilaian
 Hadiah utama : Dari beberapa yang hasil penilaiannya di atas dari standar,
dibuat-kan peringkat berdasarkan tingkat peranannya
terhadap peningkatan keselamatan dan pengurangan biaya.
 Hadiah usulan terbanyak : Dari seluruh jumlah pengajuan usul dalam suatu
waktu tertentu diberikan peringkat.

 Keputusan terakhir ditetapkan oleh Kepala Divisi (Bagian).


 Pemberian hadiah uang
Untuk setiap pengusul, selalu diberikan hadiah berupa uang atau kupon barang.
 Hasil dari perbaikan secara teknis.

Jumlah pengajuan usulan perbaikan pertahunnya pada Perusahaan Taiheiyo


Coal Mine dijelaskan pada gambar grafik dibawah ini.

Perubahan jumlah pengajuan usulan perbaikan

800 747

700

600
530 517
Jumlah pengajuan usul

497
500 467

394
377
400

305
290 278
300 256
214
185 173
200
141
120
90
100
40
5
0
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99

Tahun

Di halaman selanjutnya akan diperkenalkan contoh usulan perbaikan pada


Perusahaan Taiheiyo Coal Mine.
 Contoh usulan perbaikan

USULAN : [Jig pemasangan switch pencegah pergeseran belt (sabuk)


untuk burr trough]
< Sebelum perbaikan > < Sebelum perbaikan >

bergeser
Pada belt di lapangan ini, kadang-
Belt atas
kadang sering bergeser/miring,
sehingga sering terjadi batu-baranya
burr trough
terjatuh dan menim-bulkan kerusakan
pada belt Belt bawah

< Sesudah perbaikan > < Sesudahperbaikan >

Dengan memasang stopper


Belt atas
pendeteksi pergeseran yang
digabungakan dengan jig yang dibuat burr trough
dari jig pemasangan snowbull untuk Belt bawah
burr trough, maka bisa
menghilangkan pergeseran/
Jig pemasangan
kemiringan, sehingga kerusakan belt
dan terjatuhnya batubara dapat Stopper pendeteksi pergeseran
dikurangi.
<Pertimbangan dan Penilaian> Level 2
Pemakaian burr trough dimulai dari bentuk 3 frame dasar belt selama ini, lalu
menjadi belt ekstraksi batubara yang bila dibandingkan dengan bentuk 3 frame
dasar pergeser-annya lebih sedikit, untuk berjaga-jaga sebagai alat bantu keamanan
harus dipasang stopper pendeteksi pergeseran.
Bentuknya selama ini adalah untuk 3 frame dasar, pada keadaan di lapangan
dengan menggunakan jig pemasangan snowbull untuk burr trough, dibuatlah jig
penopang stopper pendeteksi pergeseran dan dilakukan pemasangan. Berdasarkan
pemasangan ini bukan hanya memperbaiki pengurangan pergeseran, tetapi juga
sebagai alat bantu keamanan, sehingga sangat bermanfaat.
1.3
Manajemen target usaha
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuan utamanya (mendapatkan keuntungan)
harus mengerahkan semua kemampuan pegawainya sebagai satu kesatuan yang
utuh. Untuk mencapai tujuan utama tersebut, kepada masing-masing pegawai
diharapkan agar selalu memahami persoalan yang ada dan memiliki target untuk
memecahkan persoalan tersebut.
Kemudian, untuk mencapai tujuan tersebut, suatu hal yang tidak bisa diabaikan
adalah manajemen target usaha, yang bertanggung jawab atas peranan penting dari
perusahaan termasuk peranan kejiwaan sehari-hari.
Salah satu peranan penting dari manajer adalah manajemen target ini, dimana
selalu dilakukan pemantauan mengenai apakah target perusahaan diusahakan secara
sungguh-sungguh di seluruh lingkungan perusahaan, apakah masing-masing divisi •
bagian sudah mencanangkan targetnya, dan apakah target tersebut sudah sesuai
dengan target dari perusahaan, dsb, kemudian perlunya dukungan seperti dengan
mengumpulkan usulan serta pendapat dari bawah, lalu melakukan penyesuaian jalur
yang dilalui, melakukan perbaikan, dsb.
Penetapan rancangan Penetapan rancangan
Perkiraan lingkungan target dari bagian target dari pribadi
Rencana bisnis jangka Penetapan rancangan Penetapan sementara Penyusunan target
panjang target dari divisi target dari pribadi bersama
Target keseluruhan Penetapan sementara (rancangan Penyusunan target
perusahaan pertahun target dari bagian rekomendasi) secara grup
Ditetapkan
terperinci
dari target
Mendukung Mempengaruhi Mempengaruhi
Direksi•Kepala Divisi Kepala Divisi•Bagian Kepala Bagian • * Pertemuan keselu-
Staf perencanaan Staf utama/ penting Anggota Bagian ruhan pegawai

* Untuk menyusun target yang susah diperkirakan atau hasilnya tidak pasti :

Tahapan Penyusunan Nilai harapan ..... Target bila sesuai dengan perkiraan
TARGET
Nilai pesismis ..... Target bila lebih buruk dari perkiraan
Perkiraan Lingkungan Nilai optimis ....... Target bila lebih baik dari perkiraan

Dengan memperkirakan bermacam-macam kemungkinan, sesuai dengan


perubahan syarat kondisinya dilakukan penyesuaian target awalnya, merupakan
unsur penting agar tidak kehilangan target walaupun dilakukan perubahan standar
pencapaiannya.

1) Penyusunan target.
 Apa yang dimaksud dengan target
Hal-hal yang tidak bisa diperbaiki .......................................... Permasalahan
Hal-hal pengelolaan pemecahan masalah (perbaikan) ........... Target

Target
utama
Utama /besar
T (Kondisi seharusnya) Peru-
A sahaan
R Menengah
G (Bagaimana caranya)
E * * * * * * * * * * * * *
Target tengah
T
Kecil Mana-
(Kegiatan nyata) jer
Target kecil

Target utama dan sebagian target menengah ditetapkan oleh perusahaan (pimpinan)
Sebagian target menengah dan target kecil ditetapkan oleh kepala divisi

* Apabila target kecil tidak tercapai, maka tidak akan bisa mencapai tujuan menengah
dan utama /besar. (Sehingga tujuan kecil adalah hal yang penting)
Target adalah :
 Dengan adanya target, maka ada “Pekerjaan”.
 Dengan adanya target, maka bisa dilakukan pengelolaan manusia (SDM),
barang dan uang.
 Sebutan dari target adalah “Menggerakkan manusia (SDM)”.
 Perbedaan antara target dan keadaan saat ini disebut sebagai
“Permasalahan”.

 Hal-hal penting dalam penyusunan target


 Perjelas masalah yang dihadapi
 Untuk itu target dibagi menjadi target 1•2•3•4 atau target
utama/besar•menengah•kecil.
 Bersatu untuk mencapai target yang dituju.
 Tampilkan keadaan saat ini dan kondisi keberhasilan dengan menggunakan
angka.
 Sebaiknya pikirkan cara-cara untuk mencapai tujuan sebanyak mungkin, lalu
pilihlah cara yang paling tepat (efisiensi, berpotensi, ekonomis) dari
beberapa pilihan tersebut.
 Perjelas waktu/saat pencapaian target.
 Peganglah keadaan kemajuan dalam angka • prosentasenya.
 Harus selalu memiliki keinginan untuk mencapai target (Introspeksi dan
tantangan baru).

 Penyebab target tidak bisa dicapai


 Penyusunan target yang kurang baik
 Tidak realitasnya/nyata, tidak jelas.
 Tidak ada perwujudannya (terlalu muluk)
 Cara, langkah dan prosedurnya tidak baik.
 Tidak ada keinginan untuk mencapai target.
 Tidak cukup pemahaman untuk mencapai target.
2) Penyusunan target dan contoh kecil pencapaiannya.

Naik ke puncak gunung X bersama orangtua dan anak.

Puncak Gunung X
Pohon besar
B C

Warung teh

Pintu pendakian A

 Apa target utama dari orangtua dan anak di atas ?


 Target kecil antara ABC (Anak-anak cepat berkata ingin istirahat, “cap…
pek~ Pak!!”)

* Banyak manajer yang hanya menjelaskan mengenai tujuan utama/besar saja, yaitu naik
gunung, tetapi tidak menjelaskan tujuan kecil yang dicapai secara bertahap.
1.3
Manajemen ketenagakerjaan
1) Dasar-dasar manajemen ketenagakerjaan
Dasar dari bisnis perusahaan yang sehat adalah pembentukan karyawan yang
gagah berani sebagai tiangnya. Karena itu, dengan melalui pendidikan tenaga ahli
dari masing-masing karyawan, maka perencanaan kegiatan peningkatan
kesempurnaan [jiwa/hati • teknik • badan] merupakan landasan dari bisnis
perusahaan.
Untuk itu, dalam usaha meningkatkan kemampuan karyawan, dilakukan
pendidikan /pelatihan. Kemudian juga berusaha keras untuk menjaga kesehatan
karyawan dengan meminta seluruh karyawan untuk mengikuti pemeriksaan general
check up kesehatannya, yang berguna untuk mencegah adanya penyakit.

2) Jaminan kehidupan sejahtera (Gaji yang stabil • kesempurnaan atas kesehatan dan
kesejahteraan)
Untuk membuat karyawan nyaman bekerja, perlu untuk menjaga kehidupannya
yang stabil. Untuk itu perlu penekanan pada hal-hal di bawah ini :
 Gaji yang stabil (Sistem penggajian yang sedikit perubahannya)
 Kesempurnaan atas kesehatan dan kesejahteraan

1.5
Manajemen personalia
Beberapa sistem personalia, semuanya memiliki cara pandang peranan apa
yang bisa diberikan oleh sistem manajemen, hal ini perlu diingat, diperbaiki •
diperbaharui.

1) Unsur dasar penilaian


 Ciri khas : Penilaian hasilnya dilakukan dengan konsultasi antara kedua belah pihak
yaitu perusahaan dan pegawai.
 Hal-hal penilaian :
 Teknis........ Penilaian berdasarkan tingkat pemahaman mengenai pengetahuan •

pengalaman • teknik dalam proses produksi, dan tingkat


perwujudannya
 Kehadiran .. Penilaian dengan mempertimbangkan kondisi kehadiran selama
setahun pada tahun sebelumnya.
 Keselamatan ... Penilaian mengenai ada/tidaknya jumlah hari dimana terjadi
luka • cara penerapan keselamatannya • peranannya.
 Hubungan antar manusia.... Penilaian apakah hubungan manusia dengan atasan •
penambang yang lebih berpengalaman • sama
pengalamannya • lebih rendah pengalamannya
berlangsung dengan baik, mengukur kerukunan
dalam bekerjasama, apakah sudah berperan dalam
pembentukan tempat kerja yang demokratis.
 Perbaikan ... Penilaian mengenai usulan perbaikannya dan menurut cara
penerapan perbaikan tempat kerja di lapangan.

 Penilaian tingkatan dan penyebarannya


Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
10 % 20 % 40 % 20 % 10 %

2) Struktur penggajian
Penggajian terbagi atas gaji yang diberikan dengan tetap dan
gaji yang diberikan secara khusus.
Gaji yang diberikan dengan
tetap

Gaji pokok Gaji sesuai umur • gaji lamanya bekerja • gaji pokok
-------------- (sesuai kemampuan) • gaji penyesuaian jenis kerja

Tunjangan keluarga Tunjangan terhadap anggota keluarga tanggungan


----

Tunjangan kerja lain


---

Gaji yang diberikan secara khusus

Tunjangan kelebihan Tunjangan lebih cepat datang kerja atau lembur •


------ tunjangan kerja terus menerus • tunjangan kerja di hari
jam kerja libur

Tunjangan kerja Tunjangan terhadap pekerjaan antara jam 10 malam


---------- hingga jam 5 pagi keesokan harinya
malam

Tunjangan penyesuaian Untuk cuti dengan gaji, diberikan tunjangan rata-rata


---
tahun berikutnya

Tunjangan lainnya Tunjangan perumahan • tunjangan untuk shift ke-3 •


------- tunjangan pengangkutan • tunjangan tempat khusus.
1.6 Kesejahteraan dan kesehatan

1) Lingkungaan perumahan
 Fasilitas perumahan : Rumah lengkap dengan pemanas dan pendingin ada 10
bangunan (316 pintu)
Tidak berhubungan dengan status • jabatan, apabila memenuhi syarat yang telah
ditetapkan siapapun bisa menempatinya.
 Sistem rumah khusus : Untuk memajukan formasi kepemilikan dari pegawai, untuk
para pegawai yang berminat rumah khusus diberikan pinjaman berbunga rendah.
Prosentase rumah khusus : 70 %

2) Pemeliharaan kesehatan
 Rumah sakit yang berhubungan dengan perusahaan (Yayasan Rumah Sakit Taiheiyo
Memorial Minami : Tahun 1998 berpisah)

Dokter : Dokter tetap 5 orang, tidak tetap 3 orang.


Jumlah kamar : 80 kamar


 Jenis Spesialis : Penyakit dalam, pencernaan, pernafasan, bedah,
pembuangan
(anus), general check up, rehabilitasi, perawatan kunjungan.
Yayasan Rumah Sakit Taiheiyo Memorial Minami

 Sistem pemeriksaan kesehatan


Di Rumah Sakit Minami, setiap tahun sekali dilakukan pemeriksaan general
check up sehari penuh untuk keseluruhan karyawan, sehingga dapat dilakukan
penemuan penyakit • penyembuhannya dengan lebih awal.
(Untuk yang berminat bisa melakukan pemeriksaan general check up selama 2
hari dan 3 hari penuh)
Kemudian, untuk yang sudah menikah juga dilakukan pemeriksaan general
check up untuk para isteri, sebagai upaya memperhatikan kesehatan keluarga.

3) Kegiatan ekstra (kegiatan budaya-olahraga)


 Bantuan kepada bermacam-macam kelompok • pencinta seni, olahraga
Klub baseball, klub judo, klub pendaki gunung, klub ski, kelompok pemelihara
kesenian gendang, kelompok alat musik tiup.
 Bermacam-macam fasilitas
Gedung olah raga, lapangan baseball, lapangan tenis, lapangan sepakbola,
taman bermain golf.
Klub baseball perusahaan Taiheiyo Coal Mine

4) Koperasi
 Sistem saling membantu berdasarkan kerjasama antara perusahaan • karyawan.
A. Bermacam-macam pemberian (pernikahan, kelahiran, anak masuk sekolah,
kebahagiaan dan belasungkawa)
B. Peminjaman fasilitas sewaktu berduka
C. Potongan harga fasilitas rekreasi, hotel
D. Bermacam-macam pinjaman (pendidikan anak, pinjaman jangka pendek
untuk biaya hidup, pinjaman untuk perjalanan rekreasi)

1.7 Diversifikasi usaha


Dengan tujuan membangun fasilitas untuk kelayakan pekerjaan dan
pengembangan kegiatan usaha di sekitar lingkungan tambang batubara, maka
banyak sekali perusahaan-perusahaan yang berhubungan.
Kemudian, dalam kondisi yang sangat ketat bagi Taiheiyo Coal Mine seperti
keadaan saat ini, kemudian sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah Jepang
“Kebijakan baru mengenai batubara” untuk melakukan diversifikasi usaha dan
pembukaan usaha baru, sehingga usaha-usaha untuk mendorong adanya diversifikasi
usaha dan pembukaan usaha baru merupakan tugas mendesak, dan menjadi kunci
penting untuk kelangsungan usaha.

1) Perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Taiheiyo Coal Mine


Perusahaan Taiheiyo Coal Mine sejak berdirinya selama sekitar 80 tahun,
melakukan kegiatan penambangan batubara di kota Kushiro, Pulau Hokkaido
dengan perencanaan pengembangan kegiatan yang menyatu dengan masyarakat
Kushiro, dan memiliki perusahaan-perusahaan yang berhubungan seperti di bawah
ini.
Grup perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan
Perusahaan Taiheiyo Coal Mine
 Penambangan batubara, penjualan
Taiheiyo Coal Mine Penambangan batubara, penjualan
Pembuatan, penjualan Penjualan batubara,
barang-barang Taiheiyo Construction Taiheiyo Coal angkutan kereta,
dari beton Engineering Trading & Distributionpergudangan

Pembuatan, Desain, pembuatan,


Taiheiyo Remikon penjualan beton reparasi jenis Taiheiyo Production
setengah jadi mesin-mesin

Penambangan batu gamping


Perpipaan, dan penjualan,
Taiheiyo Construction konstruksi Kunneppu Limestone
pembuatan pupuk
bangunan Mining
serta penjualan

Mesin konstruksi, Kushiro Coal


Eiwa Service pembuatan mesin Penyediaan
penambangan gas metan Carbonization

Pengelolaan hotel, Pengawasan perhitungan teknik


Hilltop & alat kantor, pengembangan H.C.C.
beer garden,
pemandian, dll. software, penjualan alat OA

Pekerjaan kontrak di dalam dan Pembuatan bahan


Eiwa luar penambangan serta Taiheiyo Material
Industrial material konstruksi
pekerjaan yang berhubungan baru

Taiheiyo Foreign Penjualan, survey & pengembangan Marimo


Development teknik sumber tambang di luar negeri,
konsultan Usaha Taksi Transport

Pydick Perencanaan, pembuatan, Penyewaan di Taiheiyo


penjualan Video, gambar wilayah umum, Transportation
komputer pengangkutan mobil

Kegiatan
pengobatan Pengelolaan umum
Rumah Sakit Taiheiyo Taiheiyo
Memorial Minami gedung & mansion, Living Sevice
reformasi rumah, dsb.

Kegiatan komputerisasi, Taiheiyo Taiheiyo


photo type setting, Media Service Silver Service Pengelolaan rumah
jompo komersial
percetakan
Pembangunan rumah, apartemen.
Taiheiyo Kohatsu Pembelian, penyewaan, perantara real
estate, penjualan batubara & minyak
2) Contoh-contoh pengembangan kegiatan usaha dalam rangka diversifikasi

Kegiatan pembukaan usaha baru dari Grup Taiheiyo

Pelaksana
Jenis kegiatan usaha Isi kegiatan usaha
utama
Pembuatan dan penjualan bahan anti karat
Taiheiyo
Produk fine chemical berupa cairan yang tidak membeku, bahan
Production
penambah efek pelumasan
Pembuatan dan penjualan bahan baku
Kushiro Coal
Pembuatan tuff pearlite konstruksi dengan membakar (blowing)
Carbonization
lempung tufa
Pengelolaan data, pembuatan database •
Komputerisasi photo type Taiheiyo Media
editing • pemasukan data photo type setting
setting Service
dengan komputer
Pembuatan dan penjualan pupuk organik
Eiwa
Pupuk Organik yang merupakan campuran zeolit dengan
Industrial
buangan/ kotoran ternak dan ikan
Dukungan teknologi penggalian lubang
Pengembangan batubara Taiheiyo Coal
bukaan di sepanjang lapisan batu bara di
di Luar Negeri Mine
Vietnam
Taiheiyo
Melakukan pembangunan fasilitas •
Penyediaan fasilitas dasar Kohatsu,
komplek apartemen di tanah milik
kawasan Industri Taiheiyo Coal
perusahaan untuk menarik perusahaan
Mine
Melakukan perluasan kegiatan usaha untuk
Perluasan kegiatan hotel Hilltop menampung peserta pelatihan teknisi
tambang, dsb.
Dengan RS Taiheiyo Memorial Minami
Jasa untuk kesejahteraan Taiheiyo sebagai intinya, melakukan perluasan usaha
orang jompo • kesehatan Kohatsu di bidang kesejahteraan orang jompo dan
kesehatan
Penggunaan ulang Taiheiyo Coal
Perusahaan bidang recycle sumber daya/
sumber daya/bahan • Mine,
bahan (penggunaan ulang), dsb.
recycle Eiwa Service
3) Kegiatan usaha baru dari Taiheiyo Coal Mine (Pengembangan usaha dari
bagian pengembangan usaha baru)

Pokok-pokok kegiatan usaha


Zeolit Pemilihan/ pengumpulan zeolit alam, produksi pembuatan butiran (produk


sekunder), serta penjualannya.

Vinyl House Penanaman bunga, sayuran


(Rumah Plastik)

Pupuk Organik Pembuatan dan penjualan pupuk organik dengan bahan baku ampas
ikan

Pendirian Laboratorium Penelitian untuk meningkatkan teknologi pertambangan


batu bara, peningkatan nilai tambah sumber daya, dsb.
Penelitian/ pengkajian tentang pemanfaatan puing hasil
preparasi batu bara dan diversifikasi bidang baru.

Kegiatan daur ulang Recycle barang buangan


Utilisasi teknik tambang batu bara (peremukan •
pekerjaan sipil • pengangkutan)

Pengolahan sampah umum Menerima kepercayaan dari kota Kushiro untuk


menghancurkan dan memilah sampah besar.
2. Sistem Manajemen Ketenagakerjaan

Perusahaan tambang Taiheiyo, saat ini melakukan perjanjian kerja dengan


1.203 pegawai, mempunyai tugas untuk mengelola pegawai-pegawai tersebut.
Manajemen/ pengelolaan adalah dimulai dari manajemen manusia (SDM) sampai
dengan kemalasan kerja/ absen • penggajian • kesejahteraan, kesehatan, dsb. Selama
ini manajemen ini dilakukan oleh bagian kepegawaian dan bagian keuangan, tetapi
untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan pengelolaan, maka dipergunakan sistem
manajemen/ pengelolaan dengan memakai komputer.
Sistem manajemen ketenagakerjaan terbagi menjadi 4 seperti di bawah ini,
dimana masing-masing merupakan sistem yang berdiri sendiri, tetapi dikelola dalam
satu mesin komputer utama (Host Komputer AS/400) yang di pasang pada
perusahaan Taiheiyo.
 Sistem manajemen pegawai.
 Sistem manajemen absen.
 Sistem dukungan kesejahteraan.
 Sistem penggajian.
Sistem manajemen ketenagakerjaan

Sistem manajemen Sistem manajemen absen


pegawai

Sistem Sistem dukungan


penggajian kesejahteraan

Pembuatan sistem ini dilakukan oleh perusahaan software komputer HCC


(Hightechnology, Computer & Communication), dan untuk pengelolaan sehari-
harinya dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan host computer (AS/400)
milik perusahaan HCC. Ringkasnya, hanya data-data yang diperlukan HCC
ditransfer dari host komputer di perusahaan Taiheiyo ke host komputer HCC, lalu
dilakukan pengolahan data di komputer HCC tsb. Proses seperti ini disebut dengan
Proses Center Batch.
Pada gambar bawah ini, dijelaskan mengenai susunan mesin dari sistem manajemen
ketenagakerjaan.

Susunan mesin dari sistem manajemen ketenagakerjaan

Terminal khusus Terminal untuk masuk dan naik


HCC tambang bawah tanah
Untuk masuk ke U/G 1 buah
Pemrosesan Taiheiyo Untuk naik dari U/G 2 buah
Center Batch Cadangan masuk/
naik U/G 1 buah
Dukungan Terminal untuk pegawai
jarak jauh AS/400 Tambang U/G …....... 2 buah

AS/400 Terminal untuk


pimpinan teknik ..…… 3 buah

Terminal untuk
Manajer .................. 1 buah

Mesin
Terminal umum permohonan
otomatis .... 1 buah

・・・

2.1 Sistem manajemen kepegawaian

Informasi lebih terperinci mengenai pegawai yang memiliki bermacam-macam


bidang keahlian dibuatkan databasenya, kemudian dikelola dengan menggunakan
host komputer. Dengan cara ini, data dapat dikelola menjadi satu kesatuan, sehingga
pada saat diperlukan informasi mengenai seorang pegawai dengan mudah dapat
diketahui.

Pada sistem manajemen kepegawaian ini, dikelola hal-hal seperti di bawah ini.
 Informasi dasar : Nama, tanggal lahir, pendidikan, dll.
 Informasi karir : Riwayat kenaikan, mutasi, dll.
 Informasi keluarga : Susunan keluarga pribadi.
 Alamat : Alamat pribadi
 Keahlian umum : SIM kendaraan bermotor, dll.
 Penghargaan, hukuman : Riwayat penghargaan dan hukuman pribadi
 Kondisi kesehatan : Hasil pemeriksaan kesehatan (general check up)
 Isi kecelakaan : Riwayat terluka pribadi
 Keahlian keselamatan : Sertifikat sebagai pekerja tambang. Petugas
keselamatan (safety foreman) tambang bawah
tanah, petugas mesin tambang bawah tanah,
dll.
Data-data di atas dihubungkan dengan sub-sistem yang berhubungan, kemudian
dilakukan penyajian informasi.

2.2 Sistem manajemen kerajinan/ kemalasan

Sistem manajemen kerajinan/kemalasan adalah sistem yang mengelola data


kehadiran pegawai dan data-data bermacam-macam tunjangan dengan menggunakan
komputer.
Di bawah ini dijelaskan mengenai gambar imajinasi dari sistem manajemen tsb.

Sistem manajemen kerajinan/ kemalasan

Menyajikan informasi mengenai


(Bar code reader) Manajemen pegawai yang ditampilkan di
Di sini dilakukan pembacaan pegawai masing-masing terminal komputer
kode pada kartu pegawai
Sistem
Terminal Informasi Keuangan
komputerbu Data masuk ke, pegawai
naik dari Jumlah absen, data
untuk data terowongan bermacam tunjangan
masuk ke,
naik dari Sistem manajemen
terowongan kerajinan/ kemalasan
Data bermacam-
macam tunjangan
(Magnetic card reader)
Di sini dilakukan
pembacaan kode pada
kartu pegawai
Terminal komputer Terminal Komputer Terminal komputer untuk
untuk pimpinan teknik untuk Manajer pegawai dalam terowongan
Pimpinan teknik memasukkan Melakukan pemantauan Melakukan pengecekan hasil
data-data tentang bermacam mengenai keadaan absen kerja sendiri dan pemantau-
tunjangan dari anggota tim dan dan rencana kerja di an mengenai rencana kerja
memasukkan data rencana kerja lingkungan kerja yang dari anggota timnya
diawasinya.
Pada perusahaan Taiheiyo, sebagian
Kartu PegawaiTaiheiyo Coal Mine 01Unit
besar karyawannya adalah pegawai yang KushiroAkreditasi
bekerja di tambang bawah tanah, karena Negara9999KeamananTambang
itu pengelolaan masuk kerja bisa dapat U/GTaihei TaroKeamananMesin U/G|||||||||||||||||||||||||||
Dikeluarkan pada 13 Mei 1998
dilakukan dengan melakukan pengaturan
pegawai yang masuk dan keluar tambang
bawah tanah.
Dalam melakukan pengelolaan data
pegawai yang masuk ke dan naik dari
tambang bawah tanah, pegawai harus selalu membawa “kartu pegawai”-nya seperti
gambar di sebelah kanan, sewaktu masuk ke dan naik dari tambang bawah tanah,
kartu tersebut dibacakan/ digesekkan ke alat pencatat, sehingga bisa dilakukan
pencatatan dengan komputer, kapan waktu masuk ke dan naik dari tambang bawah
tanah untuk masing-masing pegawai.
Pada permukaan depan dari “Kartu Pegawai” terdapat bar-code, yang bila
digunakan pada alat pembaca bar-code yang dipasang di terminal komputer untuk
pemasukkan data masuk ke dan naik dari tambang bawah tanah dapat digunakan
untuk membedakan kartu tersebut. Kemudian pada permukaan belakang “Kartu
Pegawai” terdapat strip magnet yang dapat digunakan pada (magnetic card reader)
di terminal komputer untuk pimpinan teknik.

“Kartu Pegawai” ini dapat digunakan pada terminal-terminal komputer seperti


di bawah ini :
 Terminal komputer untuk data masuk ke dan naik dari tambang bawah tanah:
Digunakan sewaktu akan masuk ke dan naik dari tambang bawah tanah.
 Terminal komputer pimpinan teknik :
Pimpinan teknik dapat memasukkan data mengenai bermacam-macam tunjangan
(tunjangan pengangkutan bahan material, bahan peledak, dsb) serta perencanaan
kerja untuk pegawai bawahannya.
 Terminal komputer untuk manajer :
Manajer dapat memantau keadaan kehadiran serta rencana kerja dari para
bawahan yang berada di bawah pengawasannya.
 Terminal komputer untuk pegawai tambang bawah tanah:
Pegawai tambang bawah tanah dapat melakukan pengecekan atas hasil kerja dan
rencana kerja dari diri sendiri maupun anggota timnya.
 Komputer untuk mengajukan permohonan secara otomatis :
Masing-masing pegawai dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan
kupon potongan harga di beberapa fasilitas dan tempat rekreasi, permintaan
batubara, permohonan peminjaman uang dalam waktu pendek, dsb. (Sistem
dukungan kesejahteraan)

Pada sistem manajemen kerajinan/ kemalasan pegawai ini, untuk data-data


pribadi dari masing-masing pegawai didapatkan dari data-data di sistem manajemen
pegawai. Kemudian, data-data mengenai jumlah kehadiran, bermacam-macam
tunjangan yang diberikan kepada pegawai dari sistem manajemen kerajinan/
kemalasan pegawai ini, pada akhirnya dikirim ke sistem penggajian, dan dipakai
sebagai data-data untuk pembayaran gaji dari masing-masing pegawai.

Terminal komputer untuk data masuk-keluar tambang bawah tanah

2.3 Sistem dukungan kesejahteraan


Sistem dukungan kesejahteraan merupakan sistem yang mendukung hal-hal
yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kesehatan pegawai. Sama halnya
dengan sistem lainnya, dengan menggunakan kartu pegawai para pegawai bisa
mendapatkan pelayanan kesejahteraan dan kesehatan dari perusahaan.

Bentuk nyata pelayanannya adalah hal-hal sebagai berikut :


 Penerbitan kupon potongan harga untuk beberapa fasilitas dan tempat rekreasi
Merupakan mata rantai dari pelayanan kesejahteraan dan kesehatan yang
dilakukan perusahaan kepada pegawai, dengan memberikan pelayanan potongan
harga untuk fasilitas pemeliharaan/penitipan, hotel, tempat rekreasi seperti taman
bermain, dsb, dengan menerbitkan kupon potongan harga untuk mendapatkan
pelayanan tersebut.
Sistem dukungan kesejahteraan
Memberikan
Sistem manajemen informasi dari
(Monitor proses) kepegawaian pegawai dengan
Dengan sistem Touch-Panel, (Tempat keluar kupon) menampilkannya
Informasi di layar monitor
untuk mengurangi prosedur Dari lubang ini kupon pegawai
pemasukkan data akan dikeluarkan
Data pembayaran• Sistem

peminjamana
Sistem pemotongan gaji penggajian
dukungan
kesejahteraan Data permohonan Sistem
batubara

permohonan
uang waktu pendek
pengiriman
(Magnetic card reader) Pengiriman
Penerbitan kupon potong- Tempat memasukkan sampai

Data
an harga untuk fasilitas, rumah
rekreasi kartu pegawai
Permohonan batubara
Permohonan peminjaman
uang jangka pendek
Penyerahan
Sistem keuangan di loket
(loket pengambilan) pembayaran

 Permintaan/ permohonan batubara


Terhadap karyawan yang menggunakan pemanas berbahan bakar batubara di
rumahnya, perusahaan melakukan pemberian batubara, dan bila ada permohonan
maka akan diberikan pelayanan pengantaran batubara sampai rumah karyawan.
 Permohonan peminjaman uang dalam jangka waktu pendek
Untuk pegawai, perusahaan memberlakukan sistem peminjaman uang dalam
jangka waktu pendek, dimana pegawai dapat menggunakan pelayanan ini sesuai
keperluannya.

Untuk mendapatkan pelayanan-pelayanan ini, harus menggunakan kartu


pegawai pada mesin permohonan otomatis yang khusus untuk sistem dukungan
kesejahteraan. Untuk menjalankan sistem ini dengan lebih efisien, digunakan mesin
permohonan otomatis, kemudian berdasarkan input datanya, sistem memberikan
perintah untuk melakukan kegiatan sesuai dengan masing-masing permohonannya.
Khusus untuk permohonan peminjaman uang dalam jangka waktu pendek,
setelah peminjamannya data pembayaran dikirimkan ke sistem pembayaran,
sehingga masing-masing bisa dipotong dari pembayaran gajinya secara otomatis.
2.4 Sistem penggajian
Untuk pembayaran gaji pegawai juga telah menggunakan proses pada
komputer secara keseluruhannya, dengan dasar informasi dari mulai sistem-sistem
yang telah disebutkan sebelumnya seperti sistem manajemen kepegawaian, sistem
manajemen kerajinan/ kemalasan, sistem dukungan kesejahteraan, juga dengan sub-
sub sistem lainnya, maka perhitungan gaji dari masing-masing pegawai dilakukan
secara otomatis setiap bulannya.

Sebagai sub-sub sistem adalah sistem-sistem berikut di bawah ini yang masing-
masing dikelola pada host komputer (AS/400).
 Sistem manajemen kepegawaian : mengelola informasi umum seperti alamat,
strukur keluarga dari pegawai, dsb.
 Sistem manajemen kerajinan/ kemalasan : mengelola data kehadiran dan
bermacam-macam tunjangan dari pegawai.
 Sistem pembayaran • pemotongan gaji : mengelola hal-hal yang berhubungan
dengan pembayaran • pemotongan gaji
 Sistem manajemen perumahan : mengelola biaya-biaya perumahan, listrik, air.
 Sistem penyimpanan uang pegawai : mengelola hal-hal yang berhubungan
dengan penyimpanan uang milik pegawai.
 Sistem dukungan kesejahteraan : dukungan atas hal-hal kesejahteraan,
kesehatan.
 Sistem perkumpulan/ koperasi : mengelola hal-hal yang berhubungan dengan
pembayaran • pemotongan dari perkumpulan/ koperasi
 Sistem asuransi jiwa : mengelola tagihan angsuran asuransi dari perusahaan
asuransi jiwa ke pegawai

Pada sistem penggajian, data-data yang diperlukan dalam perhitungan dikirim


dan dicek dari sub-sub sistem di atas, kemudian data dikirimkan ke H.C.C.
Perhitungan penggajiannya dilakukan sebagai proses batch di H.C.C.,
kemudian dilaku-kan pencetakan dengan printer yang cepat terhadap kertas slip gaji
dalam jumlah besar seperti perhitungan terperinci dari penggajian, dsb, yang
nantinya dibagikan kepada seluruh pegawai.
Untuk pembayaran gajinya, dengan berdasarkan data-data pada sistem
penggajian dibuat sistem pengiriman uang secara otomatis ke rekening bank pribadi
milik masing-masing pegawai.

Seperti keterangan di atas, perusahaan Taiheiyo membangun “Sistem


manajemen ketenagakerjaan” ini sebagai sistem pendukung untuk pengelolaan
ketenagakerjaan secara efisien dengan jumlah staf pengelola yang sedikit, yang
masih berjalan dengan baik hingga saat ini. Sehingga, saat ini bagi perusahaan
Taiheiyo merupakan sistem yang harus ada.
Untuk waktu mendatang, direncanakan untuk memiliki database mengenai
“Sistem pengawasan terpusat” yang mengawasi keadaan di dalam tambang bawah
tanah, sehingga menjadi satu kesatuan data dalam keseluruhan permuka kerja
batubara, dan dapat mencapai peningkatan efisiensi pekerjaan.
Sistem Penggajian
HCC
Sistem
Penggajian
Tambang Center batch
AS/400 batubara
Sistem manajemen
kepegawaian Mutasi kerja,
kenaikan jabatan
Data
Keluarga dalam tanggungan,
tunjangan rumah, rekening bank
mutasi

Sistem manajemen
kerajinan/ kemalasan Data perbaik
-an master
Sistem Data
Penggajian perhitungan
Sistem pembayaran gaji
• pemotongan gaji Data jumlah
pembayaran • absen
pemotongan gaji
Data macam
Sistem manajemen tunjangan
perumahan Data
biaya perumahan, listrik, air umur/hidup

Data bayar
Sistem penyimpanan
pembayaran •

dari koperasi
pemotongan

potong gaji
uang milik pegawai

Sistem dukungan
kesejahteraan
Sistem asuransi
jiwa
Sistem perkumpulan/
koperasi

Anda mungkin juga menyukai