Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya: Perum Pegadaian

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 18

  1

 
 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari- hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar
berbagai keperluan. Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat
dicukupi dengan uang yang dimilikinya. Kalau sudah demikian, mau tidak mau kita mengurangi
untuk membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting, namun untuk keperluan yang
sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai
sumber dana yang ada.
Perum pegadaian sebagai satu- satunya perusahaan di Indonesia yang menyelenggarakan
bisnis gadai dan sarana pendanaan alternative telah ada sejak lama dan banyak dikenal masyarakat
Indonesia, terutama dikota kecil. Pegadain merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank
yang fokus kegiatannya adalah memberikan pembiayaan. Ada dua hal yang membuat pegadain
menjadi suatu bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank.. Pertama, transaksi pembiayaan yang
diberikan oleh pegadaian mirip dengan pinjaman melalui kredit bank, namun diatur secara terpisah
atas dasar hukum gadai dan bukan dengan peraturan mengenai pinjam meminjam biasa.
Kedua,usaha pegadain di Indonesia secara legal dimonopoli oleh satu badan usaha saja, yaitu
Perum Pegadaian.
Secara umum, tujuan ideal Perum Pegadaian adalah penyediaan dana dengan prosedur yang
sederhana kepada masyarakat luas terutana kalangan menengah ke bawah untuk berbagai tujuan,
seperti komsumsi produksi dan lain sebagainya. Keberadan Perum Pegadaian juga diharapkan
dapat menekan menculnya lembaga keuangan non formal yang cenderung merugikan masyarakat
seperti praktik ijon, pegadaian gelap, bank gelap, rentenir dan lain-lain. Untuk dapat mengetahui
lebih jauh tentang pegadain tersebut, maka berikut dipaparkan mengenai tinjauan umum pegadain
konvensional yang meliputi : pengertian pegadaian, sejarah dan perkembangan pegadaian, tugas,
tujuan, dan fungsi pegadaian, struktur organisasi pegadaian, hak dan kewajiban para pihak, serta
berakhirnya hak gadai. Selanjutnya juga akan dipaparkan mengenai pelaksanaan gadai di pegadain
konvensional yang meliputi: kegiatan usaha pegadaian, produk dan jasa pegadaian, penggolongan
uang pinjaman, bunga gadai, kategori barang gadai, prosedur penaksiran barang gadai, prosedur
pemberian kredit gadai, prosedur pelunasan kredit gadai, serta prosedur pelelangan barang gadai.
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  2  
 

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Pengertian Usaha Gadai


Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata pasal 1150 disebutkan bahwa gadai
adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak,
dan yang menberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripadaorang yang berpiutang
lainya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah
dikeluarkan untuk menyelamatkan barang itu setelah digadaikan, biaya- biaya mana
yang harus didahulukan.
Pegadaian adalah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran
kredit atas dasar hukum kredit. Dengan demikian, dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki cirri- ciri diantaranya:
1. Terdapat barang- barang berharga yang digadaikan;
2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nilai barang yang digadaikan;
3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali.
Tujuan Usaha Pegadaian
a) Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah
b) Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya, pegadaian
memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang
c) Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
d) Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap seperti
karyawan
e) Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar
hokum gadai
f) Mencega praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainya
g) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah kebawa
melalui penyediaan dana atas dasar hokum gadai, dan jasa dibidang keuangan lainya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  3  
 

h) Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum
gadai kepada masyarakat
i) Di samping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya yang bermanfaat
terutama bagi pemerintah dan masyarakat
j) Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat, terutama
mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas daerah
operasionalnya.

Manfaat Pegadaian
1. Bagi Nasabah
Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian
adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam
waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan.
Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak
hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai berikut:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang
telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya
Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang
bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai sarana penyimpanan
suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu barang bergerak dapat
menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.
2. Bagi Perusahaan Pegadaian
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada
nasabahnya adalah:
a. Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana;
b. Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian;
c. Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  4  
 

kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relatif sederhana;
d. Berdasarkan Beraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang diperoleh
oleh Perum Pegadaian digunakan untuk:
1. Dana pembangunan semesta (55%);
2. Cadangan umum (5%);
3. Cadangan tujuan (5%);
4. Dana sosial (20%)

Konvensional  
Pegadaian  
Syariah  

A. PEGADAIAN KONVENSIONAL
Ø Landasan Hukum Gadai Konvensional
1. Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 pasal 6 dijelaskan bahwa sifat usaha
pegadaian adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan
sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
2. Undang-undang Nomor 9 tahun 1969 pasal 7 dijabarkan:
a. Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah
ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang
keuangan lainnya berdasarkan ketentuanperundang-undangan yang berlaku.
b. Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba danpinjaman tidak
wajar.

Ø Sumber Pendanaan
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan menghimpun dana
secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro, deposito,
dan tabungan. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian memiliki
sumber-sumber dana sbb:

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  5  
 

a) Modal sendiri
b) Penyertaan modal pemerintah
c) Pinjaman jangka pendek dari perbankan
d) Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank indonesia
e) Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi
Ø Produk dan Jasa Sistem Konvensional
1. Jasa Taksiran
Layanan Pegadaian untuk memberikan penilaian berbagai jenis dan kualitas
emas dan berlian, para penaksir akan bergerak atau bertindak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Jasa Titipan
Bagi nasabah yang ingin manyimpan barangnya yang berharga, dapat
menyimpan dipegadaian dengan layanan tititpan, dengan prosedur mudah,
layanan murah, dan barang akan dijamin oleh pegadaian. Selain itu, jika nasabah
akan meninggalkan rumah dalam jangka waktu yang lama, nasabah dapat
manitipkan barang- barang dipegadaian.
3. Penjualan Koin Emas ONH
Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang dapat digunakan untuk
tujuan persiapan dana pergi menunaikan ibadah haji bagi pembelinya. Nasabah
hanya cukup membeli sejumlah koin emas ONH (yang tersedia dalam pilihan
berat), baik sekali saja maupun secara rutin. Setelah koin emas ONH milik
nasabah telah mencapai sekitar 250-300 gram, secara otomatis nasabah akan
didaftarkan sebagai calon jamaah haji melalui Sistem Haji Terpadu (Siskoat).
Selain untuk haji, dapat pula dibeli untuk tujuan investasi.
4. Unit Toko Emas “Galeri 24”
5. Krasida
Kredit angsuran system gadai merupakan pemberian pinjaman kepada para
pengusaha mikro kecil (dalam rangka mengembangkan usaha) atas dasar gadai
yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Dengan janka
waktu maksimal tiga tahun dan jaminan bergerak,seperti: perhiasan, kendaraan
bermotor, dan barang bergerak lainya.
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  6  
 

6. Kreasi
Kreasi adalah pemberian pinjaman uang yang ditujukan kepada pengusaha kecil
dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit atas dasar fidusia.Kredit atas
dasar fidusia merupakan pengikatan jaminan dengan lembaga pengikatan
jaminan yang sempurna dan memberikan hak yang preferent kepada kreditor,
dalam hal ini adalah lembaga jamin atau fidusia.Kredit pada fitur fidusia, bagi
kreditor dan debitur merupakan jaminan yang ideal.
7. Kresna
Kresna merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai atau karyawan dalam
rangka kegiatan produktif /konsumtif dengan pengembalian secara
angsuran.Sampai saat ini kresna baru bisa diambil oleh pegawai pegadaian.
Kresna dimasa mendatang akan dikembangkan menjadi produk yang bisa
dimanfaatkan untuk cicilan kendaraan bermotor.
8. Jasa gadai (Kredit Cepat Aman/KCA)
Proses pemberian system gadai hanya memakan waktu 15 menit, selain itu,
aman dan prosedurnya mudah, yaitu dengan jaminan barang bergerak.
9. Usaha Sewa Gedung
Perum pegadaianjuga menyediakan sewa gedung, seperti : Gedung Langen
Palikrama, Gedung Serbaguna, dan Harco Pasar Baru, serta Kenari Baru.
10. Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian
Kredittunda jual komoditas pertanian ini diberikan kepada petani degan jaminan
gabah kering giling.Layanan kredit ini ditujuhkan untuk membantu para petani
pasca panen terhindardari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan
permainan para tengkulak.Sasaran utama gadai gabah adalah membantu petani
agar dapat menjual gabah yang dimilikinya sesuai dengan harga dasar yang
ditetapkan pemerintah.
11. Kredit Kelayakan Usaha
Suatu bentuk pengembangan dari kredit gadai yang diperuntukkan bagi para
pengusaha kecil dan mikro agar tidak lagi menggadaikan alat- alat
produksinya.Dengan melihat kelayakan usahanya, mereka tetap memperoleh
kredit dan barang jaminanya tetap dapat digunakan untukmenjalankan usahanya.
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  7  
 

12. Lelang Barang Jaminan


Jika sampai batas waktu tertentu, nasabah tidak melunasi, mencicil atau
memperpanjang pinjaman, barang akan dilelang pada bulan ke-5. Pelelangan
akan di dilaksanakan oleh pegadaian sendiri. Tanggal lelang akan diumumkan
pada papan pengumuman dan media radio. Dalam hal barang jaminan akan
dilelang, nasabah masih berhak menerimah uang kelebihan yaitu hasil penjualan
dalam lelang setelah setelah dikurangi uang pinjaman + sewa modal, biaya
lelang. Apabila kredit belum dapat dikembalikan dalam waktunya dapat
diperpanjang dengan cara dicicil atau gadai ulang. Kedua cara ini secara
otomatis akan memperpanjang jangka waktu kredit.

B. PEGADAIAN SYARIAH
Ø Pengertian
Gadai dilihat dari sisi fiqih disebut “Ar- Rahn” yaitu suatu akad (perjanjian)
pinjam- meminjam dengan menyerahkan barang milik sebagai tanggungan
utang.Perjanjian Gadai pada prinsipnya diterimah dan diakui dalam Islam,
berdasarkan firman Allah Swt. Dalam transaksi rahn (gadai syariah) dikenal
beberapa istilah yang harus dipahami oleh setiap individu yang melaksanakan
transaksi. Rahn dalam pengertian hukum perdata adalah sama dengan gadai, tetapi
dalam pengertian Syariah (Islam) terdapat hal- hal yang spesifik yang tidak terdapat
pada pengertian gadai , yaitu sebagai berikut.
a. Rahn artinya tetap, kekal, dan jaminan . Menurut beberapa mazhab, rahn
berarti perjanjian penyerahan harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan
utang yang nantinya dapat dijadikan sebagai pembayar hak piutang tersebut,
baik seluruhnya maupun sebagian.
b. Rahn adalah produk jasa berupa pemberian pinjaman menggunakan system
gadai dengan berlandaskan prinsip- prinsip syariat islam, di mana: tidak
menentukan tarif jasa dari besarnya uang pinjaman.
c. Rahn dalam hokum islam dilakukan secara sukarela atas dasar tolong
menolong dan tidak untuk semata- mata mencari keuntungan.

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  8  
 

Ø Landasan Hukum Gadai Syariah


a) Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah (2) : 283
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang.
b) HR. Bukhari dan Muslim
Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah membeli makanan seorang Yahudi dan
nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.
c) HR. Asy-Syafi’i, Al-Daraquthni dan Ibnu Majah
Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang
menggadaikannya.Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya.
d) HR. Jama’ah, kecuali Muslim dan An-Nasa’i
Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung
biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan
menanggung biayanya. Bagi yang menggunakan kendaraan dan memerah susu
wajib menyediakan biaya perawatan dan pemeliharaan.
e) HR Jamaah kecuali Muslim dan Nasa’i-Bukhari
Apabila ada ternak digadaikan, maka punggungnya boleh dinaiki (oleh orang
yang menerima gadai), karena ia telah mengeluarkan biaya (menjaga)nya.
Apabila ternak itu digadaikan, maka air susunya yang deras boleh diminum
(oleh orang yang menerima gadai), karena ia telah mengeluarkan biaya
(menjaga)nya. Kepada orang yang naik dan minum, maka ia harus
mengeluarkan biaya (perawatan)nya.
Ø Rukun & Syarat Gadai
1. Rukun
a. Orang yang ber-akad
1) Yang berhutang (Rahin)
2) Yang berpiutang / pemilik modal (Murtahin)
b. Sighat (Ijab Qabul)
c. Harta yang di rahn-kan (Marhun)
d. Pinjaman (Marhun Bih)
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  9  
 

2. Syarat
a. Akad tidak mengandung syarat fasik/bathil, seperti Murtahin (Pemilik Modal)
mensyaratkan barang jaminan dapat dimanfaatkan tanpabatas.
b. Marhun Bin (Pinjaman)
1) Merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada Murtahin.
2) Pinjaman itu bisa dilunasi dengan barang yang di rahn-kan tersebut.
3) Pinjaman itu jelas dan tertentu.
c. Marhun (barang/harta yang di rahn-kan):
1. Bisa dijual dan nilainya seimbang dengan pinjaman
2. Memiliki nilai
3. Jelas ukuran, jumlah, dan sifatnya tertentu
4. Milik sah dan penuh dari rahin
5. Tidak berkait dengan hak orang lain
6. Bisa diserahkanbaikmaterimaupunmanfaatnya(dipegang/dikuasai secara
hukum)
d. Jumlah maksimum dana Rahn dan nilan likuidasi barang yang di rahn-kan,
serta jangka waktu rahn ditetapkan dalam prosedur.
e. Rahin setiap bulan dibebani jasa manajemen atas barang, berupa:
1) Biaya asuransi
2) Biaya penyimpanan
3) Biaya keamanan
Ø Mekanisme Produk Syariah
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah harus terlebih
dahulu memenuhi kebutuhan berikut:
1. Membawa fotokopi KTP atau identitas lainnya ( SIM, paspor, dan lain-lain )
2. Mengisi permulir permintaan rahn
3. Menyerahkan barang jaminan ( marhun ) bergerak, seperti:
a. Perhiasan emas, berlian
b. Kendaraan bermotor
c. Barang-barang elektronik

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  10  
 

Selanjutnya, presedur pemberian pinjaman ( Marhun Bih)dilakukan melalui


tahapan berikut:
i. Nasabah mengisi fermulir permintaan rahn
ii. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri
dengan fotokopi; idenditas serta barang jaminan ke loket.
iii. Petugas pegadaian menaksir ( marhun ) agunan yang diserahkan
iv. Besarnya pinjaman / marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhun.
v. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah
menandatangani akad dan menerima uang pinjaman.

Perbedaan Pegadaian Konvensional dengan Pegadaian Syariah


Pegadaian Konvensional Pegadaian Syariah
Didasarkan pada Peraturan Pemerintah Didasarkan pada Peraturan Pemerintah
Nomor 103 tahun 2000 Nomor 103 tahun 2000 dan Hukum
Agama Islam
Biaya administrasi berdasarkan Biaya administrasi menurut ketetapan
prosentase berdasarkan golongan barang berdasarkan golongan barang
Bila lama pengembalian pinjaman lebih Bilamana lama pengembalian pinjaman
dari perjanjian barang gadai dilelang lebih dari akad, barang gadai nasabah
kepada masyarakat dijual kepada masyarakat
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase Jasa simpanan dihitung dengan:
x uang pinjaman (UP) konstanta x taksiran
Maksimal jangka waktu 4 bulan Maksimal jangka waktu 3 bulan
Uang Kelebihan (UK)= hasil lelang- Uang kelebihan (UK) = hasil penjualan -
(uang pinjaman + sewa modal + biaya (uang pinjaman + jasa penitipan + biaya
lelang) penjualan)
Bila dalam satu tahun uang kelebihan Bila dalam satu tahun uang kelebihan
tidak diambil, uang kelebihan tersebut tidak diambil, diserahkan kepada
menjadi milik pegadaian Lembaga ZIS

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  11  
 

1 hari dihitung 15 hari 1hari dihitung 5 hari


Mengenakan bunga (sewa modal) Tidak mengenakan bunga pada nasabah
terhadap nasabah uang memperoleh yang mendapatkan pinjaman
pinjaman
Istilah- istilah yang digunakan: Istilah- istilah yang digunakan:
· Gadai · Rahn
· Pegadaian · Murtahin
· Nasabah · Rahin
· Barang Pinjaman · Marhun
· Pinjaman · Marhun Bih

Perbedaan Pegadaian dengan Bank


Pegadaian Bank
Prosedur pemberian dana mudah dan Prosedur sulit dan lama
cepat dan tidak berbelit-belit
Untuk masyarakat yang meminjam dana Hanya peminjam besar dan terpercaya
kecil karena pegadaian merambah ke
kalangan masyarakat atas
Dengan jaminan barang sehari- hari Barang jaminan bernilai tinggi karena
seperti emas dan barang elektronik lainya pinjaman dalam jumlah besar
Bunga rendah dan sesuai dengan Bunga pasar dan berfluktuasi
kesepakatan
Bila tidak bisa dibayar, barang yang Bila tidak membayar didatangi debt
digadaikan akan disita untuk dilelang collector, sebelum diusut ke pengadilan

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  12  
 

BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN

Tiga Nasabah Pegadaian Mengaku Tak Terima Dana Kredit


Tiga nasabah Kantor Pegadaian Pelita Cabang Makassar mengaku tidak pernah
menerima dana kredit yang dicairkan oleh Irshan Suryam.Irshan Suryam adalah
tersangka kasus dugaan korupsi di tubuh kantor pegadaian setempat karena terbukti
melakukan penyimpangan dana kredit fiktif senilai Rp 9 miliar di kantornya.Tiga
nasabah tersebut, Nuraini, Jamaluddin dan Irfan. Pernyataan mereka itu terungkap
dalam proses pemeriksaan di ruang penyidik pidana khusus Kejati Sulsel.
Juru bicara Kejati Sulsel, Irsan Djafar yang ditemui di kejaksaan, sore tadi
mengatakan, kesaksian yang disampaikan tiga nasabah tersebut semakin menguatkan
adanya indikasi pengelolaan kredit fiktif di Kantor Pegadaian Regional VII Makassar
dan Pegadaian Palopo yang dilakukan oleh Irshan Suryam.
Ditambahkan, motif operandi yang ditemukan pihak kejaksaan yaitu pihak
pegadaian dalam mencairkan dana kredit melakukan pemalsuan data pemohon kredit.
"Modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan cara memanipulasi
nama-nama nasabah yang mengajukan kredit," tambah Irsan
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- Tim penyidik Kejaksaan Tinggi
(Kejati) Sulawesi Selatan berhasil menyita seluruh asset milik tersangka kasus dugaan
korupsi kredit fiktif di Pegadaian Palopo dan Kantor Wilayah Regional VII Makassar
2008-2010 lalu, Selasa (23/8/2011).
Penyitaan barang berharga milik tersangka yakni Irsan Suryam, pegawai di
Pegadaian Palopo yang menjabat selaku tim perivikasi data peminta kredit di Pegadaian
Pelita Makassar untuk dijadikan sebagai barang bukti dalam persidangan saat berkas
tersangka dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Makassar.
"Yang jelas seluruh asset tersangka telah kami sita sebagai hasil penyelewengan
dana kredit fiktif yang dilakukan tersangka dalam kasus itu," kata Amirullah kepada
awak media di Kejaksaan, membenarkan akan penyitaan tersebut.
Meski pihaknya telah melakukan penyitaan barang berharga milik tersangka
seperti empat mobil berlainan jenis yakni Toyota Rush, Suzuki Grand Vitara, Honda
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  13  
 

Jazz dan Toyota Yaris bahkan satu unit rumah di kawasan Jl Cenderawasih Nomor 36
Lorong 2 Makassar, namun Amirullah tidak dapat merinci secara detail jumlah
keseluruhan milik tersangka yang disita oleh sejumlah penyidik kejaksaan.
"Yang jelas semuanya sudah kita sita, namun kami tidak dapat merinci secara
jelas jumlah keseluruhan yang sudah kami sita untuk dijadikan sebagai barang
bukti,"ujarnya.
Mereka yang bertindak selaku juru sita untuk asset tersangka diantaranya adalah,
Raimel Jesaja, M Yusuf Saputra, dan Arifin Hamid. Mereka juga bertindak selaku tim
penyidik dalam kasus yang telah merugikan negara senilai Rp 9 miliar berdasarkan
kerugian negara pada perusahaan tersebut.
Ia mengatakan, barang berharga tersebut disita di Kantor Pegadaian Wilayah
Regional VII Makassar yang berada di Jl Mappanyukki, Makassar, setelah tim verifikasi
asset tersangka dititip di pegadian.
Penyitaan yang dilakukan berdasarkan surat perintah yang diterbitkan
Pengadilan Negeri Makassar beberapa waktu lalu sesuai dengan permintaan kejaksaan.
Sebelumnya, Kejaksaan juga telah menyita sejumlah perhiasan emas tersangka
lantaran disinyalir uang hasil kredit fiktif yang dinikmati tersangka di gunakan untuk
barang tersebut. Namun mantan Kajari Semarang ini pun tidak dapat menyebutkan
secara pastii jumlah total perhiasan tersangka yang disita.
Terpisah, Ramel yang dikonfirmasi, sore tadi mengaku dirinya beserta tim
penyidik lainnya telah berhasil melakukan penyitaan sebagaimana mestinya.
Kejati Penjarakan Pejabat Pegadaian di Lapas
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi
Selatan akhirnya menahan dua orang pejabat Perum Pegadaian cabang Palopo karena
menjadi tersangka dalam kasus dugaan kredit fiktif di Pegadian Palopo dan Pegadaian
Cabang Pelita Makassar hingga menimbulkan kerugian keuangan negara senilai Rp 9
miliar sejak 2008-2010 silam.
Penahanan Dany Ruliyanto yang merupakan tim pengawas internal pegadaian
dan Muhammad Kasman dilakukan setelah keduanya menjalani proses pemeriksaan di
Kejati Sulsel Jl Urip Sumiharjo, Makassar selama empat jam lebih, Rabu (27/6). Mulai
pukul 11.00 wita hingga pukul 15,25 wita.
BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  
Perum Pegadaian
 
  14  
 

“Proses penahanan para tersangka sudah memenuhi unsur subjektif dan


objektinya,” kata Asisten Pidana Khusus Kejati Sulsel Chaerul Amir membenarkan
adanya proses penahanan terhadap dua pejabat pegadaian.
Berdasarkan pantuan Tribun di institusi penegak hukum kejaksaan, usai
menjalani proses pemeriksaan dan menandatangani sejumlah kelengkapan berkas
administrasi, keduanya langsung digiring ke mobil Nissan Grand Livina bernomor
polisi L 1516 XJ untuk di jebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Makassar.
Dany yang merupakan tim pengawas internal Pegadaian Palopo tampak diapik
sang isteri dan anaknya yang masih bayi tatkala empat penyidik bagian pidana khusus
dipimpin langsung Kepala Seksi Penyidikan Tipikor Kejati Sulsel Muhammad Syahran
Rauf menggiring tersangka ke mobil tahanan berwarna biru dongker.
“Pelaku kami tahan karena dikawatirkan jangan sampai melarikan diri,
menghilangkan barang bukti serta mengulangi perbuatannya,” kata mantan Kajari
Tangerang ini.

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  15  
 

Namun berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun di Kejaksaan, Dany


ditetapkan sebagai tersangka karena dinilai lalai menjalankan tugasnya sebagai
pengawas internal.
Dalam kasus tersebut, pihaknya juga sudah melakukan penyitaan 100 aset milik
Perum Pegadaian Regional VII Makassar dan Pegadaian Kantor Cabang Palopo yang
menjadi hasil kejahatan tersangka Kepala Pengelolaan Kredit Usaha Makro Kreasi
Pegadaian Cabang Pelita, Makassar, Irysam Suryam yang sudah menjalani persidangan
di PN Makassar.
Sejumlah aset yang akan dijadikan sebagai barang bukti untuk disita yaitu antara
lain empat jenis mobil yakni Toyota Rush, Suzuki Grand Vitara, Honda Jazz dan
Toyota Yaris. Termasuk, satu rumah di kawasan Jalan Cenderawasih Nomor 36 Lorong
2, Makassar yang diduga milik tersangka dalam upayanya menggelontorkan dana
nasabah pun akan ikut disita.
"Semua aset di tangan tersangka yang sudah diinventarisasi pihak pegadaian
akan disita dalam waktu dekat ini. Selain itu, beberapa aset lainnya berupa uang, berkas
dan dokumen berharga lain juga disita, sehingga jumlahnya mencapai 100 item,"
ungkapnya dengan yakin.
Diketahui, kucuran kredit yang diduga fiktif itu, berupa kredit kreasi atau kredit
usaha mikro untuk anggaran 2008-2010.
Chaerul menjelaskan modus operandi yang ditemukan pihak kejaksaan ataupun
penyidik yaitu pihak pegadaian dalam mencairkan dana kredit dengan cara
menjaminkan bukti pemilik kendaraan bermotor (BPKB) atau mobil.
"Modus yang dilakukan tersangka adalah dengan cara memanipulasi nama-nama
nasabah yang mengajukan kredit," ucapnya.
Berdasarkan jumlah nasabah yang mengambil kredit sebanyak 200 orang lebih
dengan estimasi pencairan dana setiap orang bervariatif mulai dari Rp10 juta hingga
Rp200 juta per orang.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel terus mendalami keterlibatan sejumlah pejabat
dan mantan pejabat Perusahaan Umum (Perum) Pegadian Cabang Bantaeng dalam
dugaan penggelapan dana senilai Rp 1 miliar lebih.

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  16  
 

“Saat ini tim penyidik masih terus mendalami keterlibatan sejumlah pihak yang
dinilai bertanggungjawab secara pidana atas dugaan raibnya uang pegadaian yang
mencapai miliaran rupiah itu,” kata Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi
Penkum) Kejati Sulsel Nur Alim Rachmin, saat dikonfirmasi, Sabtu (17/11/2012).
Hal ini dilakukan setelah tim penyidik pada bidang pidana khusus (pidsus)
Kejati Sulsel memeriksa sejumlah saksi-saksi yang dianggap mengetahui duduk
persoalan atas terjadinya kredit fiktif yang mengakibatkan terjadinya kerugian pada
perusahaan tersebut.
Sebelumnya, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dari kalangan pejabat dan
mantan pejabat pegadaian cabang Bantaeng, termasuk para pimpinannya.
“Baru empat orang saksi yang telah dimintai keterangan dan sebagain besar
menerangkan adanya keterlibatan pihak internal atas terjadinya kredit fiktif,” ujar
mantan Kasi Intel Kejari Parepare ini.

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  17  
 

KESIMPUAN

Banyaknya berbagai lembaga di Indonesia, salah satunya dalam bidang keuangan


adalah sebuah lembaga yang melakukan pembiayaan dengan bentuk penyaluran kredit
atas dasar hukum kredit yaitu yang disebut sebagai pegadaian. Tujuan dari pegadaian
ialah lebih untuk membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat
mudah, menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya serta
menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar
hukum gadai.
Pegadaian juga dibagi menjadi dua yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian
syariah. Dimana diantara keduanya terdapat karakter dan spesifik tertentu. Di Indonesia,
dalam lembaga keuangan pegadaian juga sering timbul masalah, salah satunya ialah
kasus dari Kantor Pegadaian Pelita Cabang Makassar mengaku tidak pernah menerima
dana kredit yang dicairkan oleh Irshan Suryam.Irshan Suryam dan penahanan dua orang
pejabat Perum Pegadaian cabang Palopo karena menjadi tersangka dalam kasus dugaan
kredit fiktif di Pegadian Palopo dan Pegadaian Cabang Pelita Makassar.

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 
  18  
 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.researchgate.net/publication/50371514_TANGGUNG_JAWAB_PERUM_
PEGADAIAN_TERHADAP_OBYEK_JAMINAN_GADAI%28Studi_Kasus_di_Peru
m_Pegadaian_Cabang_Bantul_Yogyakarta%29
http://makassar.tribunnews.com/topics/kasus-kredit-fiktif-pegadaian
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/01/04/43608

http://www.researchgate.net/publication/50371514_TANGGUNG_JAWAB_PERUM_
PEGADAIAN_TERHADAP_OBYEK_JAMINAN_GADAI%28Studi_Kasus_di_Peru
m_Pegadaian_Cabang_Bantul_Yogyakarta%29

BANK  DAN  LEMBAGA  KEUANGAN  LAINNYA  


Perum Pegadaian
 

Anda mungkin juga menyukai