Prinsip Dasar Mekanika-4 PDF
Prinsip Dasar Mekanika-4 PDF
Oleh:
Tingkat 1.A
Kelompok 1:
Kementerian Kesehatan RI
Om Swastyastu
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Fisika Biologi dengan
judul “Prinsip Dasar Mekanika”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Denpasar, 2 September2019
Penulis
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I (PENDAHULUAN)
BAB 3 (PENUTUP)
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari - hari ada banyak aktivitas yang harus dilakukan, tentunya kita
bergerak. Gerakan dapat berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda serta alat yang
diakibatkan oleh kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah, gerak dapat
bersifat horisontal atau vertical merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi sebuah
pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan waktu.
Sedangkan percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu. Dari berbagai gerakan
tersebut tentunya menggunakan konsep fisika dalam proses pelaksanaannnya seperti konsep
biomekanika. Masih banyak orang yang belum memahami apa itu konsep mekanika padahal
dalam kegiatan yang kecil saja itu menggunakan konsep mekanika apalagi dengan kegiatan yang
berat yang membutuhkan energi yang lebih besar.
Untuk pemenuhan energi yang sesuai sehingga dapat melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan konsep biomekanika tentunya membutuhkan nutrisi yang seimbang sehingga stamina
yang dimiliki dan energi dapat seimbang dengan kegiatan yang dilakukan,sehinga dalam
makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai bagaimana penerapan biomekanika dalam
kesehatan
PEMBAHASAN
Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa Yunani mechanikos, "seseorang yang ahli
di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan mesin, alat
atau benda yang seperti mesin. Mekanika merupakan bagian yang sangat penting dalam ilmu
fisika terutama untuk ahli sains dan ahli teknik Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu
pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu.
Tujuan utama mekanika gerak dan gaya pada tubuh yaitu menfasilitasi penggunaan
kelompok otot yang tepat secara aman dan efisien guna menjaga keseimbangan, mengurangi
energi yang digunakan, menurunkan keletihan dan menurunkan resiko cedera. Mekanika tubuh
yang baik sangat penting untuk pasien dan perawat.
1. Gerakan (Ambulating)
Gerakan yang benar dapat membantu keseimbangan tubuh. Sebagai contoh, keseimbangan
pada saat orang berdiri dan saat orang berjalan kaki berbeda. Orang berdiri akan lebih mudah
stabil dibanding dengan orang yang berjalan, karena pada posisi berjalan terjadi perpindahan
2. Menahan (Squating)
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh, posisi orang
yang duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok dan tentunya juga berbeda dengan posisi
membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat
dalam menahan. Dalam menahan sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah
kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
3. Menarik (Pulling)
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan untuk menarik benda, di antaranya ketinggian, letak benda (sebaiknya
berada di depan orang yang akan menarik), posisi kaki dan tubuh dalam menarik (seperti
condong kedepan dari panggul), sodorkan telapak tangan dan lengan atas di bawah pusat
gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut dan
pergelangan kaki ditekuk lalu lakukan penarikan.
4. Mengangkat (Lifting)
Mengangkat merupakan cara pergerakan daya tarik. Gunakan otot – otot besar dari tumit,
paha bagian atas, kaki bagian bawah, perut dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah
tubuh bagian belakang.
5. Memutar (Pivoting)
Memutar merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang
belakang. Gerakan memutar yang baik memperhatikan ketiga unsur gravitasi dalam pergerakan
agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh.
1. Status Kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan sistem
saraf berupa penurunan koordinasi. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit,
berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari dan lain – lainnya.
2. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudah mengalami fraktur.
3. Emosi
Kondisi psikologis seseorang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulasi yang baik, seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan
harga diri rendah akan mudah mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
4. Situasi dan Kebiasaan
Situasi dan kebiasaan yang dilakukan seseoarang misalnya, sering mengankat benda-
benda berat akan menyebabkan perubahan mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya Hidup
Gaya hidup dan perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan
kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktivitas, sehingga dapat
menganggu koordinasi antara sistem muskuloskeletal dan neurologi, yang akhirnya akan
mengakibatkan perubahan mekanika tubuh.
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan mekanika tubuh akan mendorong
seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang
dikeluarkan. Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika
tubuh akan menjadikan seseorang beresiko mengalami gangguan koordinasi sistem neurologi
dan muskulusletal.
Penggunaan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran energi secara
berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan mekanika tubuh yang salah yaitu :
1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam sistem
muskuloskeletal.
Kesejajaran tubuh dan postur yang baik merupakan istilah yang sama dan mengacu pada
posisi sendi, tendon, ligament dan otot selama berdiri, posisi duduk, mengangkat benda dan
berbaring secara benar. Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur
muskuloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang
keseimbangan. Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-
bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal
dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk maupun tidur. Body
aligment yang baik yaitu adanya keseimbangan pada persendian otot, tendon dan ligamen.
2. Posisi duduk
Pada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan akan memiliki keadaan yang sama
pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan verterba
kolumna telapak kaki lurus berpijak pada lantai. Pasien yang dalam keadaan abnormal akan
mengalami kelemahan otot atau pralis otot serta adanya sensasi (kerusakan saraf).
Prinsip Dasar Mekanika|9
3. Posisi berbaring
Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan
dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dan vertebra harus
lurus dengan alas yang ada. Apabila dijumpai kelainan pada pasien, maka terdapat penurunan
sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan.
4. Cara berjalan
Dikaji untuk mengetahui mobilitas dan kemungkinan resiko cedera akibat dari
terjatuh, pasien diminta berjalan sepanjang 10 langkah kemudian perawat memperhatikan
hal-hal berikut ini :
a) Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, punggung tegak.
b) Tumit menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum jari-jari kaki.
c) Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik.
d) Mudah untuk memulai dan mengakhiri berjalan.
e) Jumlah langkah per menit (pace) 70-100x per menit, kecuali pada orang tua mungkin
40x per menit.
Indikasi
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat.
Tujuan:
Mobilisasi
Memberikan perasaan lega pada klien sesak nafas
Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur:
1) Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat).
3. Posisi Sims
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak pada
tulang illium, humerus dan klavikula.
Tujuan:
Indikasi:
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada
bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
Tujuan:
Indikasi:
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta
pada proses persalinan.
Indikasi:
6. Posisi Lithotomi
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke
atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan
memasang alat kontrasepsi.
Tujuan:
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.
Tujuan:
Indikasi:
Pasien hemorrhoid
Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
8. Posisi Orthopeneic
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak
bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang.
Indikasi:
9. Posisi Supinasi
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan
kesejajaran berdiri yang baik.
Tujuan:
Indikasi:
Tujuan:
Indikasi:
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada
pada pinggul dan bahu.
Tujuan:
Tujuan:
1. Pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid
2. Pada persiapan pemeriksaan lumbal pungsi
3. Pada kehamilan akhir, trimester ketiga dengan letak bayi sungsang.
Indikasi:
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Mekanika merupakan bagian yang sangat penting dalam ilmu fisika terutama untuk ahli sains
dan ahli teknik Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan
suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu. Prinsip dasar mekanika dibagi menjadi 2 yaitu
mekanika tubuh (body mechanic) dan kesejajaran tubuh (body aligment). Dalam prinsip dasar
mekanika terdapat berbagai jenis posisi yaitu posisi fowler, semi fowler, supinasi, dll.
5.2.Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
lebih menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini dapat lebih sempurna dan menjadi
pedoman untuk kita semua.
https://www.trendilmu.com/2015/04/macam-macam-posisi-pasien.html?m=1
http://jimipositron.blogspot.com/2016/12/dampak-imobilisasi-tirah-baring-dan.html?m=1
https://junkcreck.wordpress.com/2011/12/20/body-mekanika-dalam-keperawatan/