Anda di halaman 1dari 24

On progress online

Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and
Essay Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

ASTON BALIKPAPAN HOTEL & RESIDENCE

DI BALIKPAPAN

C.Prihandoyo1, Alvin Rivaldi Pratama2

Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

pribpp@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran dalam


penjualan kamar Aston Balikpapan Hotel & Residence. Penelitian ini diuji
dengan menggunakan analisis SWOT yaitu dengan mengidentifikasi berbagai
faktor internal dan eksternal perusahaan yaitu analisis faktor internal (kekuatan
dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman).

Berdasarkan hasil kuesioner dari total dua puluh lima responden yang
terdiri dari sepuluh responden internal manajemen perusahaan dan lima belas
responden eksternal perusahaan dan dari hasil analisis pada Diagram Cartesius
dan Matriks SWOT nampak bahwa posisi Aston Balikpapan Hotel & Residence
terletak pada sel I yang menunjukkan bahwa Aston Balikpapan Hotel &
Residence menghadapi beberapa peluang dan mempunyai berbagai kekuatan
yang mendorong untuk mendapatkan peluang-peluang tersebut. Dan posisi
Aston Balikpapan Hotel & Residence pada matrik Internal Eksternal berada
pada sel VII yaitu pada posisi pertahanan dan pelihara. Hal ini membuat Aston
Balikpapan berada pada posisi kekuatan yang kuat dengan peluang yang besar
tapi tetap juga dihadapi dengan kelemahan yang besar dan ancaman yang besar
juga. Hasil penelitian ini juga menentukan strategi strategi alternatif yang
didapat dari strategi SO (Strenght to Opportunity), WO (Weakness to
Opportunity), ST (Strenght to Threat) dan WT (Weakness to Threat).

245
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and
Essay Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Kata kunci : Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities),


Ancaman (Threats)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Abstract.

This research is being made to find out how is the marketing strategy to sell the
rooms of Aston Balikpapan Hotel & Residence. This research is tested using the SWOT
analysis to indentified many factors internals and externals of the company which
Internal for strengthness and weaknesses also external for opportunities and threats.
Based on the questionnaire from twentieth fives respondents, tenth from the
internal management and fifteenth on the external company and also according to the
analysis of Cartesius Diagram it seems that Aston Balikpapan Hotel & Residence is
located on the 1st Sel which showed that Aston Balikpapan Hotel & Residence is facing
a few Opportunities and many Strengths that grab that Opportunities and Aston
Balikpapan Hotel & Residence position Internal External Matrix located on the 7 th Sel
which on the Defence and Maintain position. This matter makes Aston Balikpapan
Hotel & Residence is in posision of many Strenghts with many Opportunities but also
facing a big Weaknesses and big Threats from outside.
This research is determined it’s alternative strategies which get from SO
(Strenght to Opportunity), WO (Weakness to Opportunity), ST (Strenght to Threat) dan
WT (Weakness to Threat) strategies.

Keywords : Strengths, Weakness, Opportunities, Threats

246
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Pendahuluan

Aston Balikpapan Hotel & Resisdence adalah merupakan salah satu hotel yang ada di
kota Balikpapan dimana pelayanannya selalu mengacu pada kualitas pelayanan yang tinggi
dan maksimal, mempunyai tim manajemen yang diandalkan dan komiten yang baik.
Manajemen Aston Balikpapan Hotel mempunyai tujuan untuk mewujudkan pelayanan
yang berkualitas yang menjadi kunci dalam mencapai kesuksesan dalam berkompetisi, hotel
ini berpeluang mendepankan diri dipasar domestik yang berada dikota Balikpapan. Oleh
karena itu, perencanaan sales marketing perlu mengarah dan menjawab kebutuhan dari pasar
domestik dari pada memasarkan hotel ini diluar negeri.
Dengan mengutamakan fasilitas yang sudah tersedia dimana lokasi hotel ini berada di
pusat kota Balikpapan, dan hanya menempuh perjalanan 5 menit dari pusat bisnis/niaga maka
hotel akan lebih dapat menarik pengunjung baik dari kelas bisnis maupun travel agen,
dikarenakan dekat dengan pusat kota dan tidak begitu jauh pula dengan bandara SAM
Sepinggan.
Melalui penelitian ini akan dapat diketahui faktor external dan internal yang dapat sangat
mempengaruhi pencapaian tujuan hotel ini agar tetap unggul dalam dunia persaingan bisnis
jasa.
SWOT merupakan salah satu alat yang dapat dipakai untuk mengetahui keunggulan dan
kelemahan suatu perusahaan (hotel), khususnya pada bidang pemasaran. Analisis SWOT
adalah analisis terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),peluang /kesempatan
(opportunities) dan ancaman (therats) yang dimiliki dan dihadapi oleh perusahaan (hotel).
Persaingan yang sangat ketat saat ini mengakibatkan Aston Balikpapan Hotel
membutuhkan antisipasi yang tepat dan akurat sehingga hotel dapat memasarkan produknya
di pasar, dan bahkan bila memungkinkan menjadi pemimpin pasar. Aston Balikpapan Hotel
harus menjalankan semua operasinya secara efektif dan efesien tidak terkecuali dibidang
pemasaran. Strategi perusahaan, khususnya strategi pemasaran merupakan langkah yang tepat
yang harus ditempuh dan direalisasikan oleh setiap perusahaan yang ingin dapat bertahan
dipasar.
Dalam perkembangannya saat ini analisis SWOT, tidak hanya dipakai untuk menyusus
strategi di medan pertempuran, melainkan banyak dipakai dalam penyususnan perencanaan
strategi bisnis . (Business Startegic Plannning) yang bertujuan untuk menyusun strategi
strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan
dapat segera diambil keputusan, serta semua perubahannya dalam mengahadapi pesaing.
Berdasarkan keseluruhan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa analisis SWOT
sangatlah dibutuhkan dalam manajemen perusahaan antara lain sebagai dasar perencanaan
dan pelaksanaan strategi pemasaran dalam perusahaan. Motivasi dilakukannya penelitian
dengan menggunakan analisis SWOT karena adanya perubahan lingkungan dunia non

247
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

perbankan yang semakin dinamis. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul :

”ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PEMASARAN ASTON


BALIKPAPAN HOTEL & RESIDENCE DI BALIKPAPAN”

Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka diidentifikasi beberapa masalah penelitian,
yaitu :
1. Kelemahan dan kekuatan apa yang dimiliki oleh Aston Balikpapan Hotel & Residence
dalam persaingan bisnis dengan hotel lainnya ?.
2. Apakah analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya saing pada Aston Balikpapan
Hotel & Residence ?
3. Apakah analisis SWOT berperan dalam meningkatkan daya saing pada Aston Hotel
Balikpapan & Residence ?

Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk


mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities,
dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung
dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Menurut Albert Humphrey : Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara


menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats)
yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
baru”.

248
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Strategi

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana
strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Hal ini didukung oleh pendapat Fitri Lukiastuti, “Strategi adalah rencana umum
menyeluruh dari serangkaian tindakan utama yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan.” (Manajemen Strategik Dalam Organisasi, hal 20). Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

Menurut Chandler, dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus


berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai
strategi selama 30 tahun terakhir. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi
dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang
disusun. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut :

 Distinctive Competence
Tindakan yang dilakukan perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik
dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang
tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang
memiliki “Distinctive Competence”. Distinctive Competence menjelaskan
kemampuan spesifik suatu organisasi. “Menurut Day dan Wensley (1988), identifikasi
distinctive competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan
kemampuan sumber daya”

Dua faktor tersebut menyebabkan perusahaan ini dapat lebih unggul dibandingkan
pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan
membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaingnya.
Misalnya, menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik disbanding dengan
produk pesaing dengan cara memahami secara detail keinginan konsumen, serta
membuat program pemasaran yang lebih baik dari pada program pesaing.

Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik


perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat
menyusun strategi-strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan
pesaingnya. Semua kekuatan tersebut dapat diciptakan melalui penggunaan seluruh
potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan proses produksi
yang canggih, penggunaan jaringan saluran distribusi yang cukup luas, penggunaan

249
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan pendiptaan brand image yang positif.
Semua itu merupakan keungulan-keunggulan yang dapat diciptakan untuk
memperoleh keuntungan dari pasar dan mengalahkan pesaing.

 Competitive Advantage
Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul
dibandingkan dengan pesaingnya. Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan
strategi yang dilakukan perusahaan ntuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada
tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan
bersaing, yaitu Cost Leadership, Diferentation, Focus.

Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi


dibandingkan dengan para pesaingnya jika dapat memberikan harga jual yang lebih
murah daripada yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai atau kualitas produk
yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan tersebut
karena memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi,
kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya. Perusahaan juga dapat
melakukan strategi diferensiasi dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu
pada konsumennya. Selain itu, strategi fokus juga dapat diterapkan untuk memperoleh
keunggulan bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan.

 Tipe-tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu :

1. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi
pengembangan strategi secara makro. Misalnya strategi pengembangan produk, strategi
penetapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi keuangan, dan
sebagainya.

2. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah
perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan
penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau
strategi divestasi, dan sebagainya

3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi
ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran,
stratgei produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-
strategi yang berhubungan dengan keuangan.

250
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

 Unsur-unsur Utama Pemasaran


Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama,
yaitu :

A. Unsur Strategi Persaingan


Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1) Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau
konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
kebutuhan produk, dan bauran pemasaran sendiri.

2) Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

3) Positioning
Postioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun
dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak
konsumen.

B. Unsur Taktik Pemasaran


Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :

1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai
aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan perusahaan lain.
2) Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga,
promosi dan tempat.

C. Unsur Nilai Pemasaran


Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1) Merek atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan
melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan
brand equity-nya. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang
bersangkutan setidaknya mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima
nilai produknya. Mereka dapat measakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang
mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua,
perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu

251
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efisiensi serta efektivitas kerja
khususnya pada program pemasarannya.
2) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang bekaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada
konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.
3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap
karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen,
baik secara langsung maupun tidak langsung.

 Ekuitas Merek (Brand Equity)


Cara Mengelola Ekuitas Merek (Brand Equity) ada lima, yaitu :

1. Brand Loyalty
Dapat dikelola dengan cara, menciptakan tingkat pembelian kembali, menciptakan daya tarik
kepada konsumen (perhatian dan melibatkan konsumen serta pelayanan secara terus
menerus), memberikan respon terhadap pesaing yang mengancam, serta berusaha untuk
mengoptimalkan biaya pemasaran.

2. Brand Awareness
Dapat dikelola dengan cara mengingatkan secara terus menerus manfaat produk terhadap
konsumen.

OBJEK PENELITIAN

Latar Belakang

PT. Helindo Kelola Sarana merupakan perusahaan properti asal Ibukota DKI
Jakarta yang dimiliki oleh Chief Executive Officer Bapak Steven Hakim yang
mengelola satu kawasan yang bernama Grand Sudirman Office & Residences yang
terdiri dari tiga gedung sekaligus, satu gedung perkantoran yang bernama Panin
Tower, lalu dua gedung apartemen yang bernama Malibu Apartment dan Aston
Balikpapan Hotel & Residence sejak tahun 2009, merupakan salah satu dari 6 brand
hotel yang dimiliki oleh Archipelago International Indonesia terdiri dari Kamuela,
Aston, Neo, Fave, Harper & Quest .

Aston Balikpapan Hotel meruapakan sebuah hotel bintang 5 bertaraf


international yang berlokasi di daerah strategis di wilayah Jl. Jendral Sudirman
Balikpapan , hanya sekitar 15 menit dari Bandara Internasional SAMS Sepinggan dan
tidak jauh pula dari pusat perbelanjaan Balikpapan Plaza , Balcony ataupun BSB
Penta City.

252
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Visi dan Misi

Visi & Misi Aston Balikpapan Hotel & Residence memiliki visi yang sama
dengan Archipelago International Indonesia begitu juga dengan semua hotel yang di
kelola oleh Archipelago International Indonesia. Visi mereka yaitu “To be universally
recognized as the preffered hospitality company in Asia for guests, owners, and
employees”. Dan misi mereka yaitu “Exceeding guest expectations in all our hotels,
helping out staff develop their careers while supporting owners in designing, creating
and successfully operating a “best in Class” hotel that they can be proud of”.

Archipelago International Indonesia juga memiliki lima basic values untuk semua
karyawan di Hotel yaitu :

1. Integrity
Say what you mean, mean what you say. Live your truth whether someone is around to see it
or not.
2. Enthusiasm
Love what you do, do what you love. Make today worth remembering no matter how plain the
day might seem.
3. Excellence
Do it well, and do it better the next time. Perfection is not always instantaneous or attainable,
but if we consistenly chase perfection we can catch excellence.
4. Ownership
Make results not excuses. The moment you take ownership for everything in your life is the
moment you can change anything in your life
5. Compassion
Be kind whenever possible. It’s always possible. The greatness of a person is not their
wealth, but their ability to affect others around them positively.

Fasilitas Hotel

Satu buah restoran utama yang bernama The East Restaurant yang beroperasional
mulai pukul 6 pagi sampai 11 malam, dilengkapi dengan Fitness Center, kolam
renang, lapangan tennis, spa dan sebuah bar yang menjajakan minuman beralkohol,
selain itu layanan kamar untuk layanan binatu dan Cuci Kering.

Dan ada 8 ruang meeting yang terbagi dalam kapasitas meeting maksimal 20
orang yaitu Ruby dan Tourmaline lalu kapasitas meeting maksimal 50 orang sampai

253
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

100 orang yaitu Quartz 1,2,3,4 dan yang terbesar ada ruang meeting Jade dan
Sapphire yang memiliki kapasitas lebih dari 150 orang sampai 200 orang

Akomodasi

Aston Balikpapan Hotel & Residence merupakan salah satu hotel berbintang 4
terbesar di Balikpapan yang mempunyai fasilitas total 150 kamar yang terdiri dari
empat tipe kamar yaitu tipe kamar 1 kamar tidur Superior yang berjumlah 45 kamar
dan Deluxe yang berjumlah 15 kamar lalu tipe kamar dengan 2 kamar tidur Executive
yang berjumlah 75 kamar dan yang terbesar merupakan tipe kamar dengan 3 kamar
tidur Royal Suite yang berjumlah 15 kamar

 Metode Penelitian

1. Variabel Penelitian
Karena sifat penelitian ini adalah eksploratif, maka penelitian ini berusaha menjajaki sesuatu
yang belum dikenal atau sifat penelitian ini bertujuan untuk menemukan problematik-
problematik baru, sehingga dalam penelitian ini mempunyai ruang lingkup kajian
sebagaimana identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya untuk dicarikan
solusinya dalam beberapa variable berikut ini :

 Adapun yang dimaksud dengan analisis SWOT dalam penelitian ini adalah model analisis
antara kekuatan, kelemahan dengan peluang dan ancaman dalam meningkatkan daya saing
bisnis jasa pada Aston Hotel Balikpapan & Residence.
 Aston Hotel Balikpapan & Residence yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hotel
bintang empat bertaraf internasional yang berlokasi di Balikpapan , yang kemudian
dijadikan sebagai sampel lokasi penelitian.

Teknik Pengambilan Sampel dan Responden Penelitian

Uma Sekaran (2006:23), “Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data.” Metode ini menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan
sebagainya
Untuk menjamin bahwa informasi yang diperoleh benar-benar mencerminkan populasi
yang dikehendaki, maka perlu dilakukan pemilihan responden penelitian secara tepat. Studi
ini mengarah pada penggunaan teknik sampling non-probability, hal ini dilakukan karena
prosedur pengambilan sampel non-probalita ini memenuhi tujuan pengambilan sampel secara
memuaskan disamping menghemat biaya dan waktu.

254
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Adapun jenis yang digunakan adalah purposive sampling (pengambilan sampel


bertujuan), dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan kriteria tertentu (judment sampling)
yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh seorang peneliti. Kriteria yang ditetapkan peneliti
dalam studi ini adalah adanya pertimbangan terhadap pihak-pihak yang mengelola dan
bertanggung jawab langsung terhadap karakteristik dan citra (image) hotel, yaitu manajemen
Aston Balikpapan Hotel & Residence. Selain itu, apabila ditinjau dari sisi keterlibatan pelaku
bisnis, baik pimpinan maupun staff perusahaan maka tidak semua pihak dalam penelitian ini
mempunyai kesempatan yang sama sebagai responden.

Sugiyono (2011:84), “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan


pertimbangan tertentu.” Dari pendapat peniliti diatas, sampel yang akan digunakan peneliti
memliki ketentuan staff mana saja yang memiliki hubungan atau yang mengambil keputusan
atau yang bersangkutan langsung terhadap keputusan strategi pemasaran Aston Balikpapan
Hotel & Residence,

 Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi
kepustakaan, observasi, dan wawancara (in depth interview)
 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada
sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman yang dimiliki oleh Aston Hotel

Matriks SWOT

Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi.

 Analisis dan Pembahasan


Sebelum memasuki dalam perhitungan SWOT, penelitian ini harus menentukan setiap
indikator Aston Balikpapan Hotel & Residence dalam setiap faktor Strenght (Kekuatan),
Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman). Setelah melakukan
riset dan survey di lapangan juga wawancara terhadap sampel penelitian, kesimpulan faktor-
faktor internal dan eksternal sebagai berikut:

255
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Tabel Perhitungan Bobot IFAS


Skala
Faktor – Faktor Konstanta
Perioritas SP x K Bobot
Strategi Internal Eksternal (K)
(SP)

STRENGHTNESS

1. Kamar Apartment luas berkapasitas


4 4 16 0,15
banyak

2. Sea View 4 4 16 0,15

3. Promosi yang baik (Weekday,


4 4 16 0,15
Weekend, Membership)

4. Top 3 Trip Advisor (Rating tinggi


3 4 12 0,11
8.1)

5. Pilihan bed setup bervariasi 4 4 16 0,15

Total

WEAKNESSES

1. Balkon tidak dapat dibuka 1 4 4 0,03

2. Jika sedang ramai, waktu check in 1 4 4 0,03


terlambat
3. Tidak memiliki connecting door 1 4 4 0,03

4. Peralatan masak tidak lengkap 2 4 8 0,07

5. Interior yang sudah cukup lama 2 4 8 0,07

Total 104 1,00

Sumber : data yang diolah

256
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Tabel Perhitungan Nilai IFE


Skala
Bobo
Faktor - Faktor Strategi Prioritas Konstanta SP x K
t
(SP)

OPPORTUNITIES

1. Renovasi kamar baru 3 4 12 0,11

2. Penambahan unit kamar 4 4 16 0,15

3. Perluasan Pertamina 4 4 16 0,15

4. Perluasan kerjasama antar


4 4 16 0,15
perusahaan dan travel

5. Peningkatan teknologi E- 4 4 16 0,15


Commerce
Total 0,71

THREATS

1. Bertambahnya jumlah 1 4 4 0,03


hotel budget
2. Berkurangnya perusahaan 2 4 8 0,07
Oil & Gas
3. Pertumbuhan ekonomi
lambat, daya beli 2 4 6 0,05
konsumen turun

4. Review dengan rating


2 4 8 0,07
rendah di OTA

5. Adanya perang tarif harga 1 4 4 0,03


antar hotel berbintang
Total 106 0,25

Sumber : data yang diolah

257
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Tabel Perhitungan Nilai EFE


Faktor Strategi Bobot Rating Nilai

OPPORTUNITIES

1. Renovasi kamar baru 0,11 3 0,33

2. Penambahan unit kamar 0,15 4 0,6

3. Perluasan Pertamina 0,15 4 0,6

4. Perluasan kerjasama antar perusahaan 0,15 4 0,6


dan travel

5. Peningkatan teknologi E-Commerce 0,15 4 0,6

Total 0,57

THREATS

1. Bertambahnya jumlah hotel budget 0,03 1 0,03

2. Berkurangnya perusahaan Oil & Gas 0,07 2 0,14

3. Pertumbuhan ekonomi lambat, daya beli 0,05 2 0,1


konsumen turun

4. Review dengan rating rendah di OTA 0,07 2 0,14

5. Adanya perang tarif harga antar hotel 0,03 1 0,03


berbintang

Total 0,44

Jumlah 1,01

Sumber : data yang diolah

258
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Gambar Diagram Cartesius SWOT

TOTAL IFE

T High (3 – 4) Medium (2 – 3) Low (1 – 2)

O 3,10

T High Growth 1 Growth II Retrenchment III

A (3- 4) Tumbuh dan Bina Tumbuh dan Pertahanan dan


Bina pelihara
L
Medium Stability IV Growth V Retrenchment VI
(2 – 3)
Tumbuh dan Bina Pertahanan dan Panen atau divestasi
E
pelihara
F
Low Growth VII Growth VIII Liquidity IX
E
(1 – 2) Pertahanan dan Panen atau Panen atau divestasi
pelihara divestasi
1,01

259
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Matrix SWOT Perusahaan

Sumber : Data yang diolah

260
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Pembahasan
Langkah pertama dalam menghitung Analisis SWOT adalah menetukan bobot
tiap indikator. Bobot akan mewakili seberapa penting indikator tersebut dengan hasil
akhir 100 atau 100%. Cara menentukan bobot setiap indikator dari faktor-faktor
internal maupun eksternal yaitu dengan menggunakan Skala prioritas mulai dari 4
(sangat penting), 3 (penting), 2 (cukup penting) dan 1 (tidak penting) pada variabel
bersifat positif.
Setelah menentukan bobot tiap masing-masing indikator, maka langkah
selanjutnya adalah untuk menentukan nilai dari masing-masing indikator yang
dihitung menggunakan Matriks IFE (Internal Factors Evaluations) & EFE (External
Factors Evaluations) yang merupakan matrik portofolio produk yang dibagi menjadi
sembilan sel. Matrik ini disusun berdasarkan 2 dimensi, yaitu total terbobot dari
matrik IFE pada sumbu horizontal dan nilai terbobot dari matrik EFE pada sumbu
vertikal. Matrik IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal untuk
melihat kekuatan dan kelemahan utama perusahaan terhadap fungsi – fungsi
bisnisnya. Sedangkan Matrik EFE memungkinkan perencana strategi untuk
mengevaluasi faktor – faktor eksternal seperti ekonomi, politik, social teknologi dan
kondisi persaingan atau untuk melihat pergerakan kompetitor Aston Balikpapan
Residence yaitu Hotel Jatra, Novotel, SwissBel Balcony, Le Granduer, Blue Sky
Hotel juga hotel – hotel bintang 4 lainnya dan bintang 3, setelah itu akan
diperhitungkan selanjutnya menggunakan Diagram Cartesius atau dengan Matriks
Internal Eksternal.
Berapapun banyaknya indikator yang dimasukkan dalam Matriks IFE atau EFE,
total rata-rata tertimbang berkisar antara yang terendah dengan nilai 1,0 tertinggi 4,0
dan rata-rata 2,5. Total rata-rata dibawah 2,5 menggambarkan organisasi yang lemah
secara internal, jumlah faktor memiliki pengaruh terhadap kisaran total rata-rata
tertimbang karena bobot selalu berjumlah 1,0. Berikut dibawah perhitungan nilai IFE
(Internal Factors Evaluations) pada Aston Balikpapan Hotel & Residence yang terdiri
dari Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness).
Dapat disimpulkan dari perhitungan Matriks IFE pada Tabel 4.4 bahwa hasil
untuk Aston Balikpapan Hotel & Residence menunjukkan angka 3,1 yaitu total antara
Kekuatan (Strenght) yang berjumlah 2,73 dan Kelemahan (Weakness) yang berjumlah
0,37 dengan hasil yang menunjukkan angka 3,1 yang artinya jika nilai rata-rata diatas
2,5 maka Aston Balikpapan Hotel & Residence cukup kuat secara internal. Hal ini
tentu saja didukung dengan manajemen yang kuat, produk kamar yang berkualitas,
pelayanan yang memuaskan juga fasilitas yang tidak kalah dengan pesaing – pesaing
utamanya, membuat Aston Balikpapan Hotel & Residence sangat unggu dengan
Kekuatannya (Strenght) tapi tetap juga memiliki beberapa kelemahan (Weakness)

261
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

yang cukup mengecewakan banyak konsumen dan membuat kesan yang kurang
menyenangkan yang dapat berefek terhadap popularitas hotel dan rating di online.
Setelah menghitung Internal, selanjutnya menghitung nilai faktor ekstenal dengan
EFE (External Factors Evaluations).
Dapat disimpulkan dari perhitungan Matriks EFE pada Tabel 4.5 bahwa hasil dari
Aston Balikpapan Hotel & Residence menunjukkan angka 1,01 yang merupakan
jumlah dari peluang (opportunity) dan ancaman (threat) yang artinya jika nilai
tertimbang perusahaan ada di antara 1 – 2, maka Aston Balikpapan kurang
memanfaatkan peluang dengan baik dan tidak menghindari ancaman.
Dari hasil analisis Diagram Cartesius pada Gambar 4.1 nampak bahwa posisi
Aston Balikpapan Hotel & Residence terletak pada sel I yang menunjukkan bahwa
Aston Balikpapan Hotel & Residence menghadapi beberapa peluang dan mempunyai
berbagai kekuatan yang mendorong untuk mendapatkan peluang-peluang tersebut,
maka strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan adalah strategi agresif atau
perluasan untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.
Aston Balikpapan Hotel & Residence juga dapat melakukan strategi seperti
pengembangan strategi pemasaran, pengembangan produk dan inovasi, hal ini
dikarenakan Aston Balikpapan Hotel & Residence berada dalam kondisi prima dan
berkembang. Hal ini juga dapat dilihat dari Tabel 4.6 Matriks Internal-Eksternal yang
mempunyai sembilan status sel strategis sebagai berikut :

1. Growth 1 (Tumbuh dan Bina)


2. Growth 2 (Tumbuh dan Bina)
3. Retrenchment III (Pertahanan dan Pelihara)
4. Stability IV (Tumbuh dan Bina)
5. Growth V (Pertahanan dan Pelihara)
6. Retrenchment VI (Panen atau divestasi)
7. Growth VII (Pertahanan dan Pelihara)
8. Growth VIII (Panen atau divestasi)
9. Liquidity IX (Panen atau divestasi)

Berdasarkan hasil analisis dari matrik IFE dan EFE yang dilakukan pada Aston
Balikpapan Hotel & Residence, dapat diketahui sumbu X matrik IE adalah total skor
matrik IFE sebesar 3,10 dan sumbu Y matrik IE adalah total skor matrik EFE sebesar
1,01. Hasil dari analisis Matrik IE Tabel 4.6 menunjukan bahwa Aston Balikpapan
Hotel & Residence berada pada sel VII, yang berarti bahwa Aston Balikpapan Hotel
& Residence memiliki strategi pertahanan dan pelihara.

262
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Didalam sel VII, strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya


dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat
tetapi nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha
memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien karena
perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik.
Prinsipnya adalah untuk menciptakan sinergi (2+2=5) dengan harapan bahwa dua
bisnis secara bersama-sama dapat menciptakan lebih banyak profit dari pada jika
melakukannya sendiri-sendiri (joint venture).
Secara dasar, industri perhotelan merupakan perusahaan independen yang
bergerak di bidang jasa akomodasi yang biasanya tidak melakukan joint venture untuk
meningkatkan pendapatannya, tiap hotel memiliki ciri khas dan karakteristik masing-
masing yang dimana semua produknya berbeda dan independen. Dalam hal ini, Aston
Balikpapan merupakan sebuah Hotel chain group yang memiliki banyak sister hotel
untuk menciptakan lebih banyak profit yang dimana dapat “berbagi keuntungan”
dengan sesama satu perusahaan. Dengan berbagi koneksi pelanggan dan pendapatan
maka profit juga akan meningkat. Dengan berbagi informasi dan kontrak kerjasama
sentral yang langsung dikelola oleh Archipelago International pusat, maka kerjasama
kontrak akan lebih menyeluruh dan tersalur dalam seluruh grup Archipelago
International Indonesia.
Setelah mengetahui posisi Aston Balikpapan Hotel & Residence dalam
Diagram Cartesisus pada gambar 4.1 yang menunjukkan Aston Balikpapan Hotel &
Residence pada sel I dan Matriks Internal Eksternal pada Tabel 4.6 yang
menunjukkan Aston Balikpapan Hotel & Residence pada sel 7, selanjutnya adalah
untuk menentukan alternatif strategi sebagai berikut :
a. SO (Strenght to Weakness)
Bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada.
b. WO (Weakness to Opportunity)
Bagaimana mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang
ada.
c. ST (Strenght to Threat)
Bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada.
d. WT (Weakness to Threat)
Bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi
nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

263
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Setiap strategi yang dimasukkan kedalam matriks SWOT diperoleh


berdasarkan diskusi oleh pihak internal manajemen Aston Balikpapan Hotel &
Residence, juga berdasarkan survey di lapangan yang telah diamati oleh penulis dan
pendapat penulis. Berdasarkan analisis menggunakan model Matrik SWOT seperti
pada Tabel 4.7 maka dapat dibuat berbagai alternatif strategi yang dapat
dikembangkan oleh Aston Balikpapan Hotel & Residence untuk meningkatkan
performa penjualan kamar, meminimalisir kelemahan dan menggapai segala peluang
yang ada, maka strategi – strategi SO (Strenght to Opportunity), WO (Weakness to
Opportunity), ST (Strenght to Threat) dan WT (Weakness to Threat) adalah sebagai
berikut :

Strategi SO
Merupakan strategi bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari
peluang yang ada. Berdasarkan Matrik SWOT diatas, strategi SO Aston Balikpapan
Hotel & Residence adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat renovasi kamar.
Dengan merenovasi kamar dan interior hal ini akan memberikan hal positif dan
feedback yang baik untuk tamu-tamu reguler begitu juga dengan tamu yang
pertama kali datang. Efek lainnya juga akan menambah review yang baik dan
rating yang tinggi di Online Travel Agent dan Trip Advsisor.
2. Dengan peralihan ambil alih Oil Refinery sepenuhnya oleh Pertamina, maka
kerjasama yang baru dengan Pertamina dan kontraktor-kontraktornya dan lebih
memberikan harga yang kompetitif akan meningkatkan hubungan yang baik dan
tentu saja profit yang lebih menguntungkan.
3. Dengan promosi harga yang lebih kompetitif di periode weekday, weekend juga
dengan long weekend dengan pihak-pihak travel dan E-commerce atau Online
Travel Agent akan menarik perhatian tamu atau calon pelanggan untuk lebih
memilih Aston Balikpapan Hotel & Residence sebagai pilihan mereka.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan pelatihan-pelatihan baru juga pencerahan
product knowledge terhadap staff.
Memberikan pelatihan yang ter-update untuk para karyawan terkait dan
refreshment tentang product knowledge akan meningkatkan kreatifitas dan kinerja
karyawan yang akan berefek terhadap pelayanan yang lebih baik.

264
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Strategi WO
Strategi WO merupakan strategi bagaimana mengatasi kelemahan yang mencegah
keuntungan dari peluang yang ada. Berdasarkan Matrik SWOT diatas, strategi WO
Aston Balikpapan Hotel & Residence adalah sebagai berikut :
1. Mempercepat renovasi kamar
Hal ini akan memberikan hal positif dan feedback yang baik untuk tamu-tamu
reguler yang menginap begitu juga dengan tamu yang pertama kali datang. Efek
lainnya juga akan menambah review yang baik dan rating yang tinggi di Online
Travel Agent dan Trip Advsisor.
2. Menyuguhkan welcome drink
Dengan menyuguhkan welcome drink terhadap tamu yang menunggu, akan
mengurasi rasa bosan dan kesal terhadap tamu yang sedang menunggu kamar
yang sedang disapkan.
3. Memberikan kompensasi fruit plate.
Dengan memberikan kompensasi fruit plate di kamar terhadap tamu yang
menunggu, hal ini akan mengurasi rasa kekecewaan tamu terhadap tamu-tamu
yang sedang menunggu kamar terlalu lama.
4. Memberikan kamar renovasi terbaru dapat memberikan kesan positif terhadap
tamu-tamu yang pertama kali datang dan kesan yang baik, hal ini juga menambah
review yang baik dan rating yang tinggi di Online Travel Agent dan Trip
Advsisor.

Strategi ST
Strategi ST merupakan strategi bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman
yang ada. Berdasarkan Matrik SWOT diatas, strategi ST Aston Balikpapan Hotel &
Residence adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan promosi unit kamar apartement untuk lebih menarik minat pelanggan
dalam menghadapi perang harga yang terjadi, sekaligus memberikan upaya agar
mendapatkan review yang baik.
2. Mengutamakan tamu yang pertama kali datang dengan pelayanan terbaik akan
memberikan kesan pertama yang baik , tentu saja akan berefek terhadap pengalaman baik
mereka dan akan menjadi hal positif bagi Hotel.
3. Mengawasi harga-harga kompetitor dan memberikan harga terbaik yang lebih kompetitif
terhadap publik dan OTA (Online Travel Agent), maka pelanggan akan diberikan sebuah
pilihan yang lebih kompetitif dan juga Hotel – hotel akan dapat lebih bersaing terhadap
harga.

265
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

4. Menjalin kerjasama perusahaan - perusahaan Oil & Gas yang tersisa dengan harga yang
sesuai dengan kapasitas mereka
5. Dengan menurunnya segmentasi Oil & Gas hal ini memaksa hotel-hotel di Balikpapan
harus mencari alternatif segmentasi lain selain dari Oil & Gas. Saat ini segmentasi terbaik
yang dapat dicapai adalah Online Travel Agent dan kerjasama Biro Perjalanan atau Travel.

Strategi WT
Strategi WT merupakan strategi bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu
membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Berdasarkan
Matrik SWOT diatas, strategi WT Aston Balikpapan Hotel & Residence adalah sebagai
berikut :
1. Mempercepat renovasi kamar
Dengan renovasi kamar terbaru dan interior terbaru, juga penambahan unit kamar yang
lebih banyak, hal ini akan memberikan hal positif dan feedback yang baik untuk tamu-
tamu reguler yang menginap begitu juga dengan tamu yang pertama kali datang.
2. Memberikan kompensasi fruit plate dan welcome drink jika terlalu lama menunggu kamar
siap digunakan.
3. Memberikan discount lebih untuk reservasi selanjutnya akan memberikan minat kembali
pelanggan atau tamu untuk kembali ke Hotel.

Dengan setelah ditentukan semua strategi di keempat faktor tersebut, maka


Aston Balikpapan harus dapat memberikan performa terbaiknya dalam menjual produk
utamanya yaitu kamar. Penelitian ini akan dikembalikan kembali kepada pihak manajemen
Aston Balikapapan Hotel & Residence untuk membantu Aston Balikpapan Hotel &
Residence meningkatkan performa penjualan kamar, meminimalisir kelemahan,
menggapai segala peluang yang ada, memberikan kesan yang baik terhadap pelanggan
atau tamu juga menghadapi atau menghindari ancaman – ancaman yang ada saat ini.

266
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Daftar Pustaka

Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Ke 5, Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta.

Assauri, S. 2009. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta :

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis Konsep. Diterjemahkan oleh Dono Sunardi. Edisi
12 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat Rajawali Pers

Dale Timpe. 1990. Manajem Pemasaran. Jakarta : PT Transito Asri Media

Ferdinand Augusty 2000. Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategi. Research


Paper series NO.1 Program Manejem Universitas Diponegoro

Hitt, Michael A., R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoskisson. 2001. Manajemen Strategis:
Daya Saing dan Globalisasi Konsep. Edisi Pertama Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Hunger, David J dan Wheelen.L Thomas. 2001. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Kotler, P dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga,

Kotler, P dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi ke 13. Jakarta :Erlangga.

Morrison, Alastair M. 2002. Hospitality and Travel Marketing third edition. USA : Delmar
Thomson Learning

Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik membedah kasus bisnis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.

___________. 2002. Creating Effective Marketing Plan. Jakarta.: Gramedia Pustaka Utama,

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis Edisi 4 Buku 1. Jakarta : Salemba
Empat.

Sinambela, Lijan P. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

________. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

________. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta

267
On progress online
Prosiding Seminar Nasional Balikpapan University Faculty of Economics Seminar National and Essay
Competition
Volume 1, 16 Desember 2017

Tjiptono, F. 2007. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publishing

Tripomo,T dan Udan. 2005. Manajemen Strategi.Bandung : Rekayasa Sains

Utama, I gusti Bagus Rai dan Mahadewi, Ni made Eka. 2012. Metodologi Penelitian
Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta : ANDI

Usman, Husaini dan Purnomo. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT.Bumi
Aksara

Umar, H. 2008. Strategic Management In Action. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Yoeti, A. 2007. Hotel Marketing. Jakarta : PT. Perca

268

Anda mungkin juga menyukai