DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP UJUNGJAYA
Jl. Rd. Ali Sadikin KM. 05 No. 02 Ujungjaya – Sumedang Kode Pos 45383
Telp ( 0261 ) 2700759 Email : puskesmasujungjaya@yahoo.com
TENTANG
PELAYNAN FARMASI
DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP UJUNGJAYA
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila ada
kekeliruan dari keputusan ini akan dilakukan perubahan.
Ditetapkan di : Ujungjaya
Pada tanggal : 19 Agustus 2019
KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT
INAP UJUNGJAYA
HENDRIAWAN
Lampiran: Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Rawat Inap Ujungjaya.
Nomor :
Tanggal : 19 Agustus 2019
Hal : Pelayanan Farmasi
PELAYANAN FARMASI
A. PENGERTIAN
B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya pelayanan farmasi di Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya
adalah agar:
1. Kebutuhan masyarakat dalam hal ini pasien dapat terlayani secara optimal.
2. Terdapat mekanisme pelayanan yang jelas dan teratur dalam melaksanakan pelayanan
farmasi.
C. SISTEM PELAYANAN
1. Menulis obat yang dikeluarkan dari loket obat pada resep pasien.
2. Memberi etiket pada obat yang diresepkan.
3. Menuliskan perintah pemakaian obat pada etiket atau plastik resep.
4. Memberikan obat kepada pasien dengan disertai penjelasan cara penggunaan dan efek
samping obat.
5. Memastikan pasien mengerti penjelasan yang telah diberikan.
6. Ikut menjaga dan memastikan keamanan obat di kamar obat
terjamin mutunya untuk di berikan dan dikonsumsi oleh pasien serta menghitung
2. Pengendalian Obat
Pengendalian obat adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetepakan sehingga tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan/ kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Puskesmas dan seluruh unit pelayanan, kemudian ditentukan stok optimum dan stok
gudang), lalu dihitung jumlah obat yang dapat dipesan dengan rumus:
Q = SO – SS
Keterangan:
SS = sisa stok
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Melihat perbandingan sisa stok dengan pemakaian bulan terkahir pada buku
gudang, apabila ditaksir kebutuhan obat tidak mencukupi hingga akhir bulan,
Tambahan.
antara kartu stok obat dengan fisik obat (stok opnam), yaitu jumlah setiap jenis obat.
3. Penyediaan Obat
Penyediaan obat dalam hal ini adalah menyediakan obat yang dibutuhkan oleh UPTD
Puskemas Rawat Inap Ujung Jaya sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium
Obat UPTD Puskemas Rawat Inap Ujung Jaya. Formularium ini disusun berpedoman
4. Penggunaan Obat
obat meliputi :
1. Semua kegiatan pengobatan dan penulisan resep di Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya
dilaksanakan oleh dokter/dokter gigi sesuai kompetensinya dengan persyaratan sebagai
berikut:
a. Memiliki Surat Tanda Registrasi.
b. Memiliki Surat Ijin Praktik Dokter/Dokter gigi di Puskesmas Rawat Inap
Ujungjaya.
Penyediaan obat dan Pengelolaan Obat di Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya dilaksanakan
oleh:
Apabila persyaratan petugas yang diberi kewenangan melaksanakan penyedian obat tidak
dapat dipenuhi, maka petugas tersebut harus mengikuti pelatihan khusus yang diberikan
oleh penanggung jawab pengelola obat Puskesmas untuk melaksanakan tugas penyediaan
obat.
Pelatihan yang diberikan meliputi:
1. Jenis obat dan penggolongannya
2. Cara membaca resep
3. Cara pemakaian dan aturan pakai obat
4. Efek samping obat
5. Penyampaian informasi cara pemakaian dan aturan pakai obat kepada pasien
6. Cara merekap resep harian
I. PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
1. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter
gigi, dan praktisi lain yang diberi limpahan wewenang oleh dokter kepada pengelola
obat di Puskesmas Rawat Inap Unungjaya untuk menyediakan atau membuatkan
obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi
profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep
merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus
rasional.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan
sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan
(statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah
tafsir.
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat
jalan dan rawat inap di Puskesmas Rawat Inap Ujungjayaharus tercantum:
1) Tanggal penulisan resep.
2) Nama pasien.
3) Umur pasien.
4) Alamat pasien.
5) Diagnosis penyakit.
6) Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7) Nama obat, jumlah dan dosis obat
8) Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
9) Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
10) Kode pasien Umum, BPJS dan JAMKESDA
b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang diberi limpahan wewenang oleh dokter harus memahami isi
resep dan memperhatikan:
1) Nama obat
2) Jenis dan bentuk sediaan obat
3) Nama dan umur pasien
4) Dosis
5) Cara pemakaian dan aturan pemberian
6) Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas Konsultasi alternatif
obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia
7) Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
8) Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat
c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter
atau praktisi lain yang diberi limpahan wewenang oleh dokter harus memperhatikan:
1) Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2) Pemberian obat melalui loket
3) Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4) Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat
kepada pasien atau keluarga pasien.
2. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya berasal dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Obat yang diperkenankan untuk disediakan
di Puskesmas Rawat Inap Ujungjayaadalah obat – obat yang tercantum dalam
Formularium.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Rawat Inap
Ujungjaya diajukan oleh Kepala Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dengan menggunakan format LPLPO,
sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di
Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
Kecamatan Ujungjaya.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
a Menentukan jenis permintaan obat
1) Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumedang untuk Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya.
2) Permintaan Tambahan
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
kebutuhan meningkat
terjadi kekosongan
ada KLB atau Bencana
b Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
1) Data pemakaian obat periode sebelumnya.
2) Jumlah kunjungan resep.
3) Jadwal distribusi obat dari Gudang Farmasi Kabupaten Sumedang.
4) Sisa Stok.
c. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Dengan memperkirakan/ menghitung pemakaian rata-rata periode
tertentu di UPTD Puskemas Rawat Inap Ujungjaya dan seluruh unit pelayanan,
kemudian ditentukan stok optimum dan stok pengaman/penyangga (buffer stock).
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan perhitungan jumlah
pemakaian dalam satu bulan (rekapitulasi buku gudang), lalu dihitung jumlah obat
yang dapat dipesan dengan rumus:
Q = SO – SS
Keterangan:
SS = sisa stok
3. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian,
tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
a perencanaan dan permintaan,
b penerimaan,
c penyimpanan dan distribusi,
d pencatatan dan pelaporan serta monitoring dan evaluasi pengelolaan obat.
K. REKONSILIASI OBAT
Rekonsiliasi obat atau penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien dilakukan dengan
Tata cara penggunaan obat sebagi berikut :
1. Dokter menetapkan terapi atas diagnosa pasien;
2. Dokter mengetahui dan menetapkan penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh
pasien/keluarga yang dapat dikonsumsi bersama dengan obat yang diperoleh dari
puskesmas;
3. Obat yang dibawa sendiri oleh pasien dan diijinkan dikonsumsi bersama dengan obat
puskesmas harus dicatat di rekam medis;
4. Obat yang dibawa sendiri oleh pasien yang tidak jelas identitasnya ditarik/diminta oleh
petugas puskesmas.
L. PENYIMPANAN OBAT
Penyimpanan Obat merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Obat yang diterima
agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap
terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Obat dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. bentuk dan jenis sediaan;
2. stabilitas (suhu, cahaya, kelembaban);
3. mudah atau tidaknya meledak/terbakar; dan
4. narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus.
Kegiatan:
a. Mencatat laporan adanya efek samping obat.
b. Menganalisis laporan efek samping Obat.
c. Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami efek
samping Obat.
d. Menindaklanjut kejadian ESO agar tidak terjadi lagi pada pasien tersebut
HENDRIAWAN