Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PENGANTAR FARMASI KLINIK

Kode Mata Kuliah FAF 441 - (2 sks)


Semester 8

Pengampu mata kuliah


Dr clin pharm. Dedy Almasdi, Apt.

Program Studi Farmasi


Fakultas Farmasi
Universitas Andalas
Padang, Tahun 2017

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 1


A. LATAR BELAKANG

Kebanyakan malpraktek di Indonesia tidak dapat diajukan ke pengadilan karena sebagian


besar diantaranya memang bukanlah suatu akibat yang muncul akibat kesalahan dokter
dalam berpraktek. Tapi kebanyakkan reaksi yang tidak diinginkan penderita, bahkan
diantaranya menimbulkan akibat yang fatal muncul karena reaksi sampingan obat-obatan
(Reaksi Obat yang Merugikan/ROM). Bahkan di negara maju pun sebelum mereka
menerapkan pelayanan farmasi klinik, reaksi obat yang merugikan ini merupakan
penyebab masuk rumah sakit yang dominan dari penderita (60-70%).

Kebanyakan kaum berduit Indonesia mempercayakan pelayanan kesehatannya ke


Singapura atau Malaysia bukanlah karena kepintaran para petugas kesehatannya atau
kelengkapan peralatan medisnya. Tapi kebanyakkan disebabkan pelayanan paripurna yang
diberikan, yaitu pelayanan yang berorientasi pada pasien (patient oriented service),
termasuk dalam hal penggunaan obat-obataan.

Pradigma pelayanan kefarmasian di negara-negara maju, dalam hal ini termasuk Singapura
dan Malaysia, sudah jauh berkembang meninggalkan pelayanan yang berorintasi pada
obat, dalam hal ini produksi dan distribusi (Traditional Pharmacy), menuju pelayanan
yang berorientasi pada pasien dan kerjasama kelompok, yang dewasa ini dikenal sebagai
asuhan kefarmasian (Clinical Pharmacy/Pharmaceutical care). Dalam farmasi klinik ini,
seorang apoteker tidak hanya dituntut untuk memahami berbagai aspek dari obat-obatan,
tapi lebih dari itu apoteker juga harus mempunyai kompetensi dalam
mengimplementasikan pengetahuannya sesuai dengan kondisi individual dari masing-
masing pasien. Selain itu apoteker juga harus mampu bekerjasama dengan profesi lain
yang ikut menangani pasien, yaitu dokter dan perawat, sehingga dapat memberikan
pelayan yang terpadu.

B. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Deskripsi Singkat mata kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang konsep dasar farmasi klinik, sejarah
perkembangannya, serta penerapannya dalam praktek kefarmasian di rumah sakit,
apotik dan komunitas. Karena hanya berupa mata kuliah pilihan dengan bobot 2 SKS,
kita hanya memberikan pemahaman dan wawasan baru kepada mahasiswa tentang
berbagai aspek dari asuhan kefarmasian (clinical pharmacy).

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 2


2. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar farmasi
klinik, sejarah perkembangannya, serta penerapannya dalam praktek kefarmasian di
rumah sakit dan apotik

3. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)


Mahasiswa mempunyai sikap dan tata nilai, pengetahuan dan kemampuan berkaiatan
dengan farmasi klinik, serta mengetahui hak dan kewajibannya dalam penerapan
farmasi klinik meliputi pengetahuan dan sikap, serta keterampilan umum dan khusus.
(1) Sikap,
a. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral dan etika.
b. Menggunakan dan mengembangkan kreativitas dan inovasi secara saintifik
dalam memecahkan masalah kefarmasian.

(2) Ketrampilan Umum,


Memahami publikasi ilmiah dan mengambil manfaat praktis dari suatu
penemuan dalam hubungannya dengan penggunaan klinis sediaan farmasi

(3) Ketrampilan Khusus,


Memahami konsep dasar komunikasi terapeutik dalam membangun
kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.

(4) Pengetahuan
a. Dasar-dasar keilmuan yang cukup untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang
lebih tinggi.
b. Memahami konsep pra-klinis dan klinis aspek farmakokinetik dan
farmakodinamik sediaan farmasi untuk mencapai terapi yang rasional.

4. Bahan Kajian (Materi Ajar) dan Daftar Referensi

Bahan kajian adalah perkembangan ilmu dan pelayanan kesehatan, perkembangan


pelayanan kefarmasian, pengertian farmasi klinik dan pengembangan konsepnya,
contoh-contoh pelayanan farmasi klinik di rumah sakit, apotik dan komunitas,
tingkatan dan model pelayanan farmasi klinik di rumah sakit, Evaluasi Penggunan
Obat (EPO), Pemantauan Hasil Terapi Obat (PTO), Monitoring Efek Samping
Obat (MESO).

Referensi yang digunakan antara lain :

a. Clincal Scills for Pharmacist (Tietze,2004)


b. A Practical Guide to Pharmaceutical Care (Rovers, 2003)

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 3


c. Pharmaceutical Care Practice (Cipole, 2000)
d. Clinical Clerckship Manual (Boh, 1993)
e. Handbook of Institutional Pharmacy Practice (Brown, 1992)
f. Medication Eror (Cohen, 1992)
g. The Practice of Pharmacy (McLeod, 1981)
h. Clinical Pharmacy Practice (Blesitt, 1972)
i. Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan R. I. , Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit., Jakarta, 2004
j. Universitas Surabaya., Farmasi Klinis Menuju Pengobatan Rasional dan
Penghargaan Pilihan Pasien (Clinical Pharmacy) , Gramedia, Jakarta, 2003.
k. Siregar, Charles J. P., Farmasi Klinik Teori & Penerapan., ECG, Jakarta, 2005.
l. American Society of Hospital Pharmacists,. Basic Skill in Clinical Pharmacy
Practice,. Universal Printing and Publishing, North Carolina, 1983.
m. Cipolle, R. J. et al., Pharmaceutical Care Practice., McGraw-Hill, New York, 1998.
n. Rovers, J. P. et al. Second edition., A Practical Guide to Pharmaceutical Care.,
WHO, Washington, D. C. , 2003.
o. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., Standar Kompetensi Farmasis Indonesia.
Jakarta, 2004.

5. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dilakukan antara lain; tutorial, small group discussion, case
study, self-directed learning, cooperative learning dan problem based learning.

6. Pengalaman Belajar Mahasisiwa

Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan belajar
mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan
di setiap tahapan pembelajaran. Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan asesmen proses
dan hasil belajar mahasiswa.

7. Kriteria (Indikator) Penilaian

Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan


yang dilakukan secara terintegrasi. Kriteria menunjuk pada standar keberhasilan
mahasiswa dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan unsur-unsur yang
Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 4
menunjukkan kualitas kinerja mahasiswa.

8. Bobot Penilaian

Kriteria penilaian terdiri atas penilaian hasil dan proses sesuai dengan capaian
pembelajaran, dengan contoh sebagai berikut:
No. Komponen Penilaian Bobot (%)
1. Penilaian hasil
a. UTS 35%
b. UAS 35%
2. Penilaian proses
1. Dimensi intrapersonal skill 10%
2. Atribut interpersonal softskill 10%
3. Dimensi sikap dan tatanilai 10%
Total 100

9. Norma Akademik
a. Mahasiswa harus ikut minimal 75% perkuliahan.
b. Mahasiswa harus berpakaian sopan/rapi dalam perkuliahan, yang wanita tak boleh
berpakaian ketat, memperlihatkan dada/leher/pinggang secara dominan.
c. Teloransi keterlambatan 15 menit
d. Selama proses pembelajaran berlangsung HP dimatikan
e. Kegiatan pembelajaran sesuai jadwal resmi dan jika terjadi perubahan ditetapkan
bersama antara dosen dan mahasiswa
f. Yang berhalangan menghadiri perkuliahan karena sakit harus melampirkan surat
sakit, sedangkan berhalangn karena hal lain harus menghubungi dosen sebelum
perkuliahan
g. Mahasiswa harus mengerjakan tugas tepat waktu.
h. Pakai baju/kameja putih dan celana hitam untuk pria dan rok hitam untuk
perempuan pada saat UTS dan UAS
i. Mahasiswa harus jujur dalam ujian, kalau diketahui mencontek/diskusi langsung
didiskulifikasi.

10. Rancangan Tugas Mahasiswa


Rancangan Tugas Mahasiswa terdiri dari : (1)Tujuan tugas, (2) Uraian tugas (objek
garapan, yang harus dikerjakan dan batasan-batasan, metode/cara pengerjaan, acuan yang
digunakan, dan destripsi luaran tugas, dan (3) Kriteria penilaian.

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 5


Tujuan tugas Adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dapat dicapai oleh
mahasiswa bila ia berhasil mengejakan tugas ini (hard skill dan soft skill). Obyek garapan
berisi deskripsi obyek material yang akan distudi dalam tugas ini (misal tentang penyakit
kulit/manejemen RS/narkoba/ bayi /perawatan darurat/dll).
Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan berisi uraian besaran, tingkat kerumitan,
dan keluasan masalah dari obyek material yang harus distudi, tingkat ketajaman dan
kedalaman studi yang distandarkan. (misal tentang perawatan bayi premature), hal yang
perlu diperhatikan, syarat- syarat yang harus dipenuhi - kecermatan, kecepatan,
kebenaran prosedur, dll) Bisa juga ditetapkan hasilnya harus dipresentasi di forum
diskusi/ seminar.
Metode/cara pengerjaan tugas merupakan petunjuk tentang teori/teknik/alat yang
sebaiknya digunakan, alternatif langkah-langkah yang bisa ditempuh, data dan buku
acuan yang wajib dan yang disarankan untuk digunakan, ketentuan dikerjakan secara
kelompok/individual.
Diskripsi luaran tugas yang dihasilkan adalah uraian tentang bentuk hasil studi/
kinerja yang harus ditunjukkan/disajikan (misal hasil studi tersaji dalam paper minimum
20 halaman termasuk skema, tabel dan gambar, dengan ukuran kertas kuarto, diketik
dengan type dan besaran huruf yang tertentu, dan mungkin dilengkapi sajian dalam
bentuk CD dengan format powerpoint).
Kriteria penilaian Berisi butir-butir indikator yang dapat menunjukan tingkat
keberhasilan mahasiswa dalam usaha mencapai kemampuan yang telah dirumuskan.

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 6


Tabel RPS Teori Mata Kuliah Pengantar Farmasi Klinik (2 SKS)

Mg Ke- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman Kreteria (Indikator) Bobot
yg Diharapkan (Materi Ajar) Alokasi Waktu Belajar Penilaian Penilan
Dan Referensi Mahasiswa (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Farmasi Klinik Ceramah,
 Definisi farmasi 2x50 menit
klinik Kriteria Penilaian:
Mahasiswa dapat  Konsep dasar Mendengar,
Ketajaman analisis,
menjelaskan definisi, farmasi klinik Inovasi solusi,
Melihat,
konsep dasar, fungsi Tingkat komunikatif,
1, 2  Fungsi-fungsi Melaksanakan, 6,26%
dan klasifikasi Presentasi
pelayanan farmasi Diskusi,
farmasi klinik
klinik Mempresentasikan
Bentuk penilaian:
 Klasifikasi Lisan,Tulisan, Kinerja.
pelayanan farmasi
klinik
Praktek Farmasi Ceramah, Case Based
Klinik dalam Proses Learning.
Penggunaan Obat 2x50 menit
Kriteria Penilaian:
 Pengkajian sejarah Ketajaman analisis,
Mendengar,
Mahasiswa dapat obat Inovasi solusi,
Melihat,
menjelaskan praktek  Penyiapan obat Tingkat komunikatif,
3, 4 Melaksanakan, 6,26%
farmasi klinik dalam Presentasi
penggunaan obat  Pendidikan dan Diskusi,
konseling penderita Mempresentasikan
Bentuk penilaian:
 Konsumsi obat Lisan,Tulisan, Kinerja.
 Pemantauan hasil
terapi

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 7


Mg Ke- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman Kreteria (Indikator) Bobot
yg Diharapkan (Materi Ajar) Alokasi Waktu Belajar Penilaian Penilan
Dan Referensi Mahasiswa (%)
 Evaluasi
penggunaan oba
 Pendidikan obat
bagi profesional
kesehatan lainnya
Pemantauan Hasil Ceramah,
Terapi Obat (PTO) 2x50 menit
 Urgensi PTO
Kriteria Penilaian:
 Cakupan PTO
Mahasiswa dapat Ketajamananalisis,
menjelaskan proses  Proses PTO Mendengar,
Inovasi solusi,
 Pemantauan Melihat,
pemantauan hasil Tingkat komunikatif,
5, 6 Melaksanakan, 6,26%
terapi dan penentuan kepatuhan Presentasi
Diskusi,
prioritas obat yang penderita Mempresentasikan
akan dipantau Bentuk penilaian:
 Peggunaan catatan
Lisan,Tulisan, Kinerja.
medis dalam PTO
 Penetapan prioritas
pemantauaan
Reaksi Obat yang Ceramah,
2x50 menit Kriteria Penilaian:
Merugikan (ROM)
Ketajamananalisis,
Mahasiswa dapat  Defenisi ROM Mendengar,
Inovasi solusi,
menjelaskan definis  Urgensi Melihat,
Tingkat komunikatif,
7, 8 ROM, pencegahan Melaksanakan, 6,26%
pemantauan ROM Presentasi
dan pelaporannya jika Diskusi,
terjadi  Pencegahan ROM Mempresentasikan
Bentuk penilaian:
 Program
Lisan,Tulisan, Kinerja.
pemantauan ROM

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 8


Mg Ke- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman Kreteria (Indikator) Bobot
yg Diharapkan (Materi Ajar) Alokasi Waktu Belajar Penilaian Penilan
Dan Referensi Mahasiswa (%)
 Pelaporan ROM
 Tanggung jawab
farmasis dalam
ROM
Evaluasi Penggunaan Ceramah,
Obat (EPO) 2x50 menit
 Unsur dasar EPO Kriteria Penilaian:
Mahasiswa dapat  Kriteria obat yang Mendengar,
Ketajamananalisis,
menjelaskan cara di-EPO Inovasi solusi,
Melihat,
mengevaluasi Tingkat komunikatif,
9, 10  Kerangka kerja Melaksanakan, 6,26%
penggunaan obat dan Presentasi
EPO Diskusi,
menetapkan obat
 Disain studi EPO Mempresentasikan
prioritas Bentuk penilaian:
 Tanggungjawab Lisan,Tulisan, Kinerja.
farmasis dalam
EPO
Jaminaan Mutu Ceramah,
dalam Pelayanan
2x50 menit Kriteria Penilaian:
Mahasiswa dapat Farmasi
Ketajamananalisis,
menjelaskan definisi  Definisi jaminan Mendengar,
Inovasi solusi,
dan komponen mutu Melihat,
Tingkat komunikatif,
11, 12 jaminan mutu serta Melaksanakan, 6,26%
 Tujuan jaminan Presentasi
inplemetasinya dalam Diskusi,
kefarmasian klinikdi mutu Mempresentasikan
 Komponen utama Bentuk penilaian:
rumah sakit
Lisan,Tulisan, Kinerja.
program jaminan
mutu

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 9


Mg Ke- Kemampuan Akhir Bahan Kajian Metode Pembelajaran Pengalaman Kreteria (Indikator) Bobot
yg Diharapkan (Materi Ajar) Alokasi Waktu Belajar Penilaian Penilan
Dan Referensi Mahasiswa (%)
 Standar pelayanan
kefarmasian
 Penerapan jaminan
mutu pada bidang
kefarmasian

Panduan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) - LP3M 2016 10

Anda mungkin juga menyukai