Anda di halaman 1dari 2

PAHLAWAN TAK TERLIHAT

Perluasan makna pada Kata “ pahlawan ” sudah terjadi dalam era ini. Dahulu, dari kata “ pahlawan “ orang
mengenal sebagai sosok pejuang yang gagah berani melawan penjajah dan mempertahankan NKRI.
Pahlawan kerap diasosiasikan dengan penjajahan. Kini, pahlawan dapat digambarkan sebagai seseorang
yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran tidak harus menjadi abdi
negara dan ikut perang.

Namun, bisa juga dibilang bahwa orang yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pengabdian
juga bisa disebut pahlawan meskipun tanpa kata sandang ”gelar”. Guru bisa juga dikatakan sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa. Dokter, tentara, polisi, dan profesi/pekerjaan pengabdian lainnya yang
bersungguh-sungguh melayani masyarakat, juga tidak salah untuk dianggap pahlawan. Selain profesi
tersebut, ada pekerjaan pengabdian lainnya yang bisa dibilang dipandang sebelah mata. Mereka ini, boleh
dibilang bekerja melayani secara tulus dan tak kenal waktu. Mereka ini adalah pahlawan yang tak terlihat.
Bekerja dengan sungguh-sungguh, tapi jarang mendapat ”pengakuan”.

Bisa dilihat disekitar kita misal tukang sapu. mereka bisa juga disebut sebagai pahlawan lingkungan. Ketika
sebagian orang masih acuh dengan kebersihan sekitar, sebagian yang lain baru terjaga, pasukan kebersihan
ini bahkan sudah menyusuri jalan-jalan di sekitar kampus. Menyeka jalan dan trotoar dari bermacam-
macam sampah. Ya sampah dari mahasiswa dan orang sekitar di kampus , ya sampah dari daun yang jatuh
dari pohon, ya sampah yang tak tahu dari mana asalnya, tiba-tiba terserak begitu saja. Tanpa keberadaan
mereka, kita pasti sering menggerutu di pagi hari ketika melihat sampah berserakan di sepanjang jalan.

Para tukang sapu ini layak menyandang predikat pahlawan yang tak terlihat. Mereka bekerja di jalan raya,
taman, alun-alun, dan fasilitas-fasilitas publik lainnya. Merekalah salah satu pihak yang menyulap fasilitas
umum itu jadi lebih nyaman.

Selain tukang sapu yaitu tukang sampah. Pekerjaan ini jelas tak semua orang peduli. Bahkan untuk
berurusan dengan sampah sekalipun. Mereka juga kerap terabaikan dari pandangan kita para pembuang
sampah tentang pengabdian masyarakat yang telah mereka lakukan. Apa jadinya jika tukang sampah mogok
massal selama seminggu saja? Mereka tak peduli berapa pun menggunungnya kotoran di tong sampah
rumah kita, sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya. Pasukan inilah yang berada di garda
depan untuk memunguti sampah, kemudian mengumpulkannya di lokasi pembuangan atau pengelolaan.
Mereka inilah unsung hero. Orang yang sering terabaikan dari sekadar ucapan terima kasih.

Lalu petugas kebersihan. Pekerjaan sering di pandang sebelah mata. Hampir sama dengan tukang sapu.
Bedanya, petugas kebersihan lebih dipekerjakan di dalam ruangan. Orang-orang ini kebanyakan juga
bekerja di sektor jasa, terutama di kantor atau kampus. Di kampus, misalnya, berapa banyak mahasiswa
ataupun dosen sekalipun yang mengenal dan akrab dengan petugas kebersihan. Rasanya tidak banyak,
bukan. Di kantor, di tempat kerja, kiranya hampir tidak banyak yang mengenal bahkan tahu nama petugas
kebersihannya. Kita pastinya mengerti, petugas kebersihan inilah yang datang lebih awal untuk
membersihkan ruangan sebelum sang empu datang. Bahkan, mungkin juga mereka pulang lebih akhir
karena masih ada tugas beres-beres atau merapikan.

pekerjaan – pekerjaan berikut adalah contoh pahlawan yang jasanya sering terlupakan. Keberadaan mereka
sering tak terlihat, jauh dari pandangan kita. Tentu masih banyak pengabdi masyarakat lain yang ada di
kampus ini dan belum disebutkan. Pahlawan tidak harus yang berperang menggunakan senjata untuk
menumpas penjajah. Tidak juga harus mereka yang berkontribusi terhadap bangsa dengan goresan penanya.
Tapi, mereka yang ”hanya” punya sapu, gerobak, atau apa pun itu, yang berfaedah buat insan lain, juga
layak diberi predikat pahlawan. Karena ada kata bijak yang menyatakan, berbuat baiklah sesuai dengan
kemampuan dan kedudukanmu.

Anda mungkin juga menyukai