Anda di halaman 1dari 2

Artikel tentang FIFA World Cup 2014, Rio de Janeiro, Brazil.

Tim nasional Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 setelah di babak final mengalahkan
Argentina 1-0, di Rio de Janeiro, Minggu malam (13/07) atau Senin dini hari WIB.

Gol kemenangan Jerman dicetak oleh Mario Goetze di menit ke-113 dengan memanfaatkan
umpan Andre Schurrle.

Pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu setelah dalam 2x45 menit kedua bermain
imbang 0-0.

Kedua tim bermain agresif sejak menit pertama, dengan Jerman menekan dengan serangan
yang dimotori di sektor kanan, sementara Argentina tajam di serangan balik.

Setidaknya Argentina memiliki dua peluang emas, melalui Gonzalo Higuain di babak pertama
dan Lionel Messi di babak kedua. Tendangan kedua pemain sama-sama melebar.

Bagi Jerman ini adalah gelar juara Piala Dunia yang keempat dan menjadi tim Eropa pertama
yang juara di turnamen yang digelar di Amerika Selatan. Jerman terakhir kali menjuara Piala
Dunia pada 1990 di Italia ketika masih memakai nama Jerman Barat.

Laga final di Rio de Janeiro ditonton oleh 79.000 orang, termasuk presiden Brasil, ketua FIFA,
dan kanselir Jerman, Angela Merkel.

Sementara penonton yang menyaksikan final Piala Dunia melalui layar televisi diperkirakan
mencapai satu miliar pemirsa. Para pengamat mengatakan Jerman sangat layak menjuarai Piala
Dunia tahun ini.

Dalam perjalanan menuju juara, Jerman di semifinal membantai tuan rumah Brasil 7-1 dan di final
mengalahkan Argentina, salah satu tim terbaik dari Amerika Latin dan sudah dua kali menjuarai
Piala Dunia.

Bagi Argentina, meski kalah di babak final, kapten mereka Lionel Messi ditetapkan sebagai
pemain terbaik.
Komentar menurut Teori Behavioristik :

Mereview kembali dari gelaran piala dunia sepak bola tahun 2014 di Brazil lalu, para
pecinta sepak bola masih mengharapkan Tim Nasional Jerman menjuarai ajang bergengsi yang
diadakan 4 tahun sekali ini. Piala Dunia selanjutnya akan diadakan di negara Rusia. Piala Dunia
2018 ini pasti akan menyajikan pertandingan sepak bola yang menarik, mengingat tim – tim yang
mengikuti gelaran ini adalah tim – tim yang dapat dikatakan kuat, dan di hampir setiap tim memiliki
pemain bintangnya sendiri. Misalnya, tuan rumah Rusia memiliki kiper bertalenta Igor Akinveev,
Inggris dengan Harry Kane, juara piala Eropa Portugal dengan Cristiano Ronaldo, dan masih
banyak lagi. Mengingat dekatnya ajang ini, seluruh peserta piala dunia sudah menetapkan dan
memperkuat skuad mereka masing – masing dengan pemain – pemain yang berkelas.

Jerman sebagai pemegang tahta sebelumnya mau tidak mau harus bermain habis –
habisan dengan skuad yang dapat dikatakan masih baru ini. Ini dikarenakan Jerman sudah
ditinggalkan hampir setengah pemain yang memperkuat Timnas Jerman edisi 2014, sebut saja
Philip Lahm, Mario Gomez, Miroslav Klose, dan pencetak gol akhir kemenangan Jerman kala itu
yaitu Mario Gotze. Meskipun Timnas Jerman berada satu grup dengan Mexico, Swedia, dan
Korea Selatan sebaiknya Jerman bermain all out jika mereka tidak ingin terlempar lebih dulu dari
Piala Dunia 2018. Jerman juga harus waspada dengan serangan lawan mereka di fase grup
karena 3 lawan Jerman sama – sama menggunakan counter attack yang dapat membuat
pertahanan Jerman kewalahan jika lengah. Swedia dan Korea Selatan juga memiliki striker muda
yang mobile saat di dalam kotak penalty yang dapat membahakan gawang Jerman yang saat ini
masih belum diperkuat Manuel Neuer karena cidera akhir – akhir ini dan masih belum ada kabar
dapat merumput kembali.

Karena lawan – lawan setelah fase grup akan jauh lebih menyeramkan. Spanyol yang
telah menemukan kiper terbaik dunia, David de Gea dan komposisi pemain tengah yang pas
dengan dipimpin oleh Isco Allarcon, Brazil yang lebih fresh lagi dengan diperkuat pemain –
pemain berkelas seperti Neymar, Willian, dll. Atau Timnas Perancis dengan permainan yang solid
dibangun dari lapangan tengah beranggotakan Paul Pogba, Blaise Mattuidi, dan N’golo Kante.
Lalu ada Timnas Belgia dan Timnas Inggris yang sama – sama diperkuat dengan pemain yang
berusia rata – rata 24 tahun dan mulai solid sebagai tim. Maka Timnas Jerman harus bermain
total football atau menyerang jika mereka masih ingin melaju sampai ke final. Dan mengulang
euphoria kemengan serta mengankat trofi Piala Dunia untuk ke lima kalinya.

Anda mungkin juga menyukai