KERANGKA KEBIJAKAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI NAWA CITA DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS SDGs - UNPAD 20 November 2015 PDF
KERANGKA KEBIJAKAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI NAWA CITA DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS SDGs - UNPAD 20 November 2015 PDF
1
OUTLINE
I. PENDAHULUAN
II. NAWACITA DALAM RPJMN 2015-
2019
III. PELAKSANAAN SDG DALAM RPJMN
2015-2019
IV.TINDAK LANJUT
V. PERAN PERGURUAN TINGGI
2
I. PENDAHULUAN
3
Permasalahan Global
3 Permasalahan yang menjadi perhatian dunia dan
juga Indonesia
Perubahan Iklim
4
1. Kemiskinan dan kesenjangan
10.00
• Kesenjangan meningkat
baik Indonesia maupun
0.00 global.
0.00
2013*
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2014**
Dikembangkan dari Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001
10
Pengejawantahan Nawa Cita dalam RPJMN
2015-2019
Visi – Misi
Arahan Presiden terpilih:
RPJPN 2005-2025 NAWA CITA
Evaluasi
RPJMN 2010-2014
Rancangan Rancangan Rancangan
Teknokratis RPJMN Akhir
Isu Strategis Jangka
RPJMN 2015-2019 RPJMN
Menengah 2015-2019 2015-2019 2015-2019
(background studies)
Slide - 11
9 Agenda Prioritas Pembangunan
(Nawa Cita)
C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya
C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan
C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia
C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
C8. Melakukan revolusi karakter bangsa
C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
Slide - 12
Visi dan Misi
Pembangunan 2015-2019 (Nawa Cita)
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan Politik &
Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban Demokrasi
16
…lanjutan
Nawa Cita RPJMN 2015-2019 SDGs
Pembangunan Manusia dan
Meningkatkan produktivitas Masyarakat; Indeks
rakyat dan daya saing di pasar Pembangunan Manusia,
Internasional sehingga bangsa Indeks Pembangunan Goal 1 - 10
Indonesia bisa maju dan bangkit Masyarakat, Indeks Gini
bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya (C6) Pembangunan Infrastruktur
Dasar dan Konektivitas
19
1. AGENDA SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOAL:
17 GOAL, 109 TARGET DAN 63 MOI
PILAR PEMBANGUNAN SOSIAL
22
PILAR TATA KELOLA/GOVERNANCE DAN MOI
N Target MOI
Goal
o
Protect peaceful and inclusive societies for sustainable
development, provide access to justice for all and build
16 10 2
effective, accountable and inclusive institutions at all
levels
Strengthen the MOI and revitalize the global partnership
fro sustainable development:
• Finance - 5
• Technology - 3
17 • Capacity Building - 1 19
-
• Trade -3
• Policy and institutional coherence - 3
• Multi-stakeholder partnership - 2
• Data, monitoring and Accountability - 2
10 21
23
IV. TINDAK LANJUT
24
Rencana Kerja Pelaksanaan 2015-2016
No. KEGIATAN 2015
1 Pemetaan goal, target, dan calon indikator Pembangunan Berkelanjutan
untuk 3 pilar (ekonomi, sosial, dan lingkungan)
2. Penyusunan legal aspek SDGs:
a. Penyusunan draft Inpres tentang Pembangunan Berkelanjutan
b. Penyusunan draft Tim Koordinasi Pembangunan Berkelanjutan
Nasional
c. Penyusunan draft Pembentukan Sekretariat Pembangunan
Berkelanjutan Nasional
3. Rangkaian rapat koordinasi Kemen PPN/Bappenas, BPS, Kemenlu, Parlemen
(BKSAP DPR RI) dan KL terkait, serta CSOs untuk:
a. Membahas goal, target, dan calon indikator nasional
b. Penyusunan bahan sosialisasi: (i) teknokratik; (ii) versi
populer/masyarakat dan dunia usaha.
c. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2016.
25
NO. KEGIATAN 2016
1. Penyusunan rencana pelaksanaan 2016: matriks program
(APBN/D) dan peran stakeholders (NGO, swasta, filantrofi,
pakar/akademia, parlemen)
2. PELAKSANAAN SOSIALISASI: Pusat dan Daerah
3. Penajaman program pelaksanaan SDG: Pusat-daerah
4. Penajaman dan pengembangan data dan indikator SDG
5. Penyusunan:
a. Pemantauan dan laporan tahunan
b. Roadmap SDGs
c. Koordinasi pelaksanaan dan komunikasi – termasuk
peningkatan kapasitas
6. Penyelesaian Laporan 15 tahun pelaksanaan MDG
26
V. PERAN PERGURUAN TINGGI
27
MULTI PERAN PERGURUAN TINGGI
Mainstreaming SD
LEADER IN SD: build
competences among
EDUCATION students and University
& RESEARCH educators
REVOLUSI MENTAL
Transformation
of HE and
Society through
TRANSDICIPLIN
ARY Approach
POLICY PRACTICES
28
Bagaimana caranya
1. UNIVERSITY 4. UNIVERSITAS MEMILIH
SALAH SATU GOAL
PLATFORM FOR SDG SESUAI CORE
SDG COMPETENCE ATAU
2. AGENDA BERSAMA CIRI KHAS
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
5. MEMBENTUK CENTER
3. INISIATIF NASIONAL OF EXCELLENCE DI
WILAYAH
29
BAGAIMANA MEMULAI (1)
Pilihan:
a. Perguruan Tinggi memilih kegiatan di goal
yang sesuai dengan keinginan.
AKTIVITAS YANG INGIN
GOAL Riset Policy Praktek
DIDUKUNG
PAUD, Pemberantasan buta huruf
Pendidikan v
Perpustakaan desa/sekolah
Pelatihan untuk perempuan atau
anak perempuan
Jender v
Mendukung kompetisi anak
perempuan di bidang tertentu
Air bersih
Penyediaan air bersih desa
dan v
Bantuan sanitasi desa
sanitasi
Mendukung konservasi
Biodiversity v v 30
endangered species
BAGAIMANA MEMULAI (2)
31
BAGAIMANA MEMULAI (2)
33
TERIMA KASIH
LAMPIRAN
34
CONTOH KETERKAITAN GOAL SDGs DENGAN
AGENDA PEMBANGUNAN DALAM RPJMN
2015-2019
35
GOAL 7 Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all dengan
Agenda Ketahanan Energi
2014 Kementerian
INDIKATOR 2019 PROGRAM PRESIDEN:
(baseline) Terkait 1. Membangun terobosan strategi untuk menjaga dan meningkatkan produksi minyak
bumi :
Ketahanan Energi a. Pengurangan impor energi minyak dengan meningkatkan eksplorasi dan
eksploitasi migas;
- Minyak Bumi (ribu 818 Kemen. ESDM b. Pembangunan pipa gas;
710 c. Peningkatan efisiensi usaha BUMN penyedia energi (Pertamina, PLN, PGN);
BM/hari) d. Memperpanjang usia sumur-sumur yang sudah berproduksi dan
- Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.224 1.272 Kemen. ESDM meningkatkan kembali produksi minyak melalui penggunaan teknologi
seperti Enhanced Oil Recovery (EOR);
e. Merancang kegiatan eksplorasi yang mengkalibrasi antara resiko tinggi
- Batubara (Juta Ton) 397 421 Kemen. ESDM dengan pengembalian investasi sehingga bisa didanai baik oleh pemerintah
maupun swasta
Penggunaan gas bumi DN 53% 75% Kemen ESDM f. Penyusunan sistem fiskal yang fleksibel yang mengakomodasi perbedaan
setiap ladang minyak mempunyai karakter tersendiri dan mengakomodasi
Penggunaan batubara DN 24% 40% Kemen ESDM kesulitan geologi yang berbeda-beda
g. Pemberian kemudahan administrasi dalam kegiatan investasi
Pembangunan kilang minyak - 1 Kemen ESDM h. Menyusun tata kelola migas yang efektif dan efisien untuk membangun
industri migas nasional yang kuat berorientasi pada kedaulatan energi,
dengan cara merevisi UU Migas Merah Putih
Jaringan pipa gas (km) 514 2.676 Kemen ESDM i. Berkomitmen mengurangi subsidi dan menjaga penyediaan energi murah
j. Merelokasikan sebagian subsidi BBM (sebagian besar impor) ke biofuel
Jaringan gas kota 20 ribu 1,12 jt Kemen ESDM (berbasis domestik)
k. Berkomitmen mencapai industri migas yang kuat dan tangguh dengan
(sambungan rumah) mengoptimalkan dana APBN melalui lifting, merumuskan strategi reserve
replacement. Dengan komitmen ini akan mendorong revisi UU migas dengan
ARAH KEBIJAKAN: berbasis pada pasal 33 UU D 1945;
l. Pembangunan energi baru terbarukan
• Meningkatkan produksi energi primer m. cerdas mengatasi kelangkaan listrik, mengurangi biaya produksi,
mengeliminasi subsidi dan meningkatkan rasio elektrifikasi sampai 100
• Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional persen
n. Membangun infrastruktur migas di bidang transportasi yang berbasis energi
Energi lokal dan murah, percepatan pembangunan SPBG, infrastruktur hulu dan hilir
• Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam seeprti kilang, storage, pipa transmisi dan kapal tanker agar mengurangi
ketergantungan pada luar negeri, dan juga agar energi yang diproduksi di
bauran energi alam negeri dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
domestik. Teknologi hemat energi dan memberikan disinsentif yang tidak
• Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi memenuhi MOPS
2. Komitmen agar penguasaan SDA lebih banyak dilakukan oleh pengusaha tambang
• Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih nasional;
3. Masyarakat lokal di sekitar tambang harus memperoleh manfaat langsung dari
transparan dan tepat sasaran pengelolaan tambang diwilayahnya
2014 Kementerian
INDIKATOR
(BASELINE)
2019
Terkait PROGRAM PRESIDEN:
1. Meningkatkan produksi perikanan dua kali
Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau Selesai tahun KKP dan Kemlu
- lipat menjadi sekitar 40-50 juta ton per tahun
kecil ke PBB 2017
KKP pada 2019
Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk
2. Penerapan best aqua culture practices untuk
pembangunan ekonomi nasional, a.l : Produksi 22,4** 48
perikanan tangkap dan budidaya (juta ton ) komoditas-komoditas unggulan
3. Peningkatan luas kawasan konserrvasi perairan
Kemenhub
Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam (lihat sasaran yang dikelola secara berkelanjutan. Kawasan
rangka meningkatkan konektivitas laut infrastruktur) konservasi dalam lima tahun mendatang
menjadi 17 juta ha dan penambahan kawasan
Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya hayati laut, a.l. melalui: konservasi seluas 700 ha.
- Peningkatan luas kawasan konservasi laut (%)
15,7 juta
20 juta ha
KKP 4. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan
ha*** lautan
- Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya KKP, BakorKamla
n.a. 53,4 % 5. Mengurangi intensitas penangkapan di
perikanan dan kelautan
kawasan over fishing dan meningkatkan
ARAH KEBIJAKAN:
intensitas penangkapan di kawasan
1. Menegakkan kedaulatan dan yurisdiksi nasional melalui: (a) penyelesaian tata
batas; menyelesaikan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, penyelesaian underfishing sesuai batas kelestarian
penamaan pulau2 dan pendaftarannya; (b) pengaturan dan pengendalian ALKI; (c) 6. Pembangunan 100 sentra perikanan sebagai
pengembangan dan penerapan tata kelola laut: penyusunan tata ruang laut tempat pelelangan ikan terpadu dengan
nasional; penyusunan rencana aksi dan roadmap pembangunan kelautan dan penyimpanan dan pengoalahn produk
kemaritiman; (d) peningkatan keamanan laut dan pengawasan SDA kelautan. perikanan terpadu
2. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan: (a0 pengembangan industri
kelautan berkelanjutan; (b) pengembangan konektivitas laut (tol laut) dan sistem
7. Pemberantasan illegal, unregulated, dan
logistik laut; (c) pengembangan kawasan dan potensi baru; (d) inventarisasi dan unreported fishing
evaluasi potensi sumberdaya kelautan; 8. Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan
3. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lautan yang mendukung kinerja pembangunan
lingkungan laut maritim dan perikanan
4. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan Iptek
kelautan
5. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir. Slide - 37
Goal 15 Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems, sustainably manage
forests, combat desertification, and halt and reverse land degradation and halt biodiversity loss dengan
Agenda Pelestarian SDALH dan Pengelolaan Bencana
2014 Kementerian
INDIKATOR 2019
(baseline) Terkait
PROGRAM PRESIDEN:
Penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan
hutan
- 100% Kemen LH & Hut 1. . Mengintensifkan kerjasama internasional dalam
mengatasi masalah-masalah global seperti perubahan
Operasionalisasi KPH 120 579 Kemen LH & Hut
iklim, penyebaran penyakit
Indeks Kualitas LH (IKLH) - 66,5-68,5 Kemen LH & Hut 2. Rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan lautan;
3. Peningkatan luas kawasan konservasi perairan yang
Pengelolaan Bencana
dikelola secara berkelanjutan. Kawasan konservasi
Meningkatnya ketangguhan masyarakat dalam lima tahun mendatang menjadi 17 juta hektar
BNPB
dalam menghadapi bencana
dan penambahan kawasan konservasi seluas 700
Meningkatnya sistem peringatan dini hektar;
untuk pelayanan informasi cuaca dan BIG 4. Pengawasan dan penegakan hukum yang lebih efektif
iklim, serta penanganan bencana
terhadap pelaku illegal logging
Meningkatnya kecepatan dan akurasi data dan
BMKG
informasi MKG.
ARAH KEBIJAKAN:
1. Konservasi dan tata kelola hutan berkelanjutan ARAH KEBIJAKAN:
• Melakukan percepatan pengukuhan kawasan hutan melalui penataan batas, 3. Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Resiko Bencana
pemetaan dan penetapan, yang melibatkan berbagai pihak • Penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM penanggulangan bencana
• Membentuk dan mewujudkan unit manajemen yang handal • Menyediakan sarana dan prasarana mitigasi, kesiapsiagaan, sistem
• Meningkatkan kapasitas pengelola dan sarana prasarana KPH peringatan dini dalam menghadapi bencana
• Membangun hubungan yang saling menguntungkan antara masyarakat, termasuk • Edukasi dan penguatan kapasitas masyarakat tentang pengurangan
masyarakat adat, dengan pemerintah pengelolaan hutan di kawasan hutan risiko bencana;
• Peningkatan partisipasi dan peran serta multi-pihak dalam
2. Penguatan Sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup penanggulangan bencana;
• Peningkatan kualitas lingkungan hidup 4. Penyediaan informasi iklim dan kebencanaan
• Penguatan sistem insentif dan disinsentif pengelolaan lingkungan hidup • Meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis serta penyampaian
• Penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan informasi peringatan dini, MKG dan informasi pendukung penanganan
• Penguatanpendanaan lingkungan hidup dan kerjasama kementerian/lembaga, perubahan iklim yang berkesinambungan
pemerintah daerah dan swasta
Slide - 38