Anda di halaman 1dari 4

Review

“DIVIDEND POLICY, CORPORATE GOVERNANCE AND MANAGERIAL


ENTRENCHMENT HYPOTHESIS: AN EMPIRICAL ANALYSIS”

Jorge Farinha

Oleh:
Kelompok 6

Ni Luh Nia Karolina 1881611053


I Wayan Wina Widyatama 1881611057
Hendy Anggara 1881611063
Ni Kadek Indah Sanjiwani Dewi 1881611069

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019

0
Dividend Policy, Corporate Governance and Managerial Entrenchment Hypothesis: An
Empirical Analysis
Kebijakan Dividen, Corporate Governance, dan Hipotesis Managerial
Entrenchment: Sebuah Analisis Empiris
Jorge Farinha

Ringkasan
Paper ini menganalisis penjelasan agency untuk variasi cross-sectional dari
kebijakan dividen perusahaan di UK dengan melihat pada managerial entrenchment
hypothesis yang diambil dari literatur agency.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Huck (1998), dan Myers (2000)
menyatakan agency theoretic model dari prilaku dividen di mana manajer membayar
dividen dengan tujuan untuk menghindari tindakan disiplin dari pemegang saham.
Easterbrook (1984) berargumen bahwa dividen memegang peranan dalam mengontrol
masalah ekuitas agensi dengan memfasilitasi pasar modal dalam mengawasi aktivitas
dan performance perusahaan. Schooley dan Barney (1994), menggunakan data U.S.
untuk mendokumentasikan hubungan bentuk U antara dividen dan kepemilikan oleh
CEO.
Hasil penelitian konsisten dengan prediksi, terdapat hubungan bentuk U yang
signifikan antara dividend payout ratio dan insider ownership. Hal ini dengan kuat
menyarankan bahwa kemungkinan terjadinya managerial entrenchment ketika insider
ownership mencapai sekitar 30%.

A. Motivasi Penelitian
Penelitian ini dimotivasi oleh beberapa keterbatasan penelitian sebelumnya.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Schooley dan Barney (1994), menggunakan data
U.S, mendokumentasikan hubungan bentuk U antara dividend dan kepemilikan oleh
CEO, di mana penelitian tersebut mengandung beberapa keterbatasan. Kepemilikan
oleh CEO tidak selalu merupakan ukuran terbaik bagi insider ownership sebagaima
sering dijumpai bahwa board member selain CEO memegang jumlah yang signifikan
dari ekuitas perusahaan.

1
B. Masalah Penelitian
Masalah secara umum adalah walaupun teori lain telah menjelaskan kebijakan
dividen cross-sectional, literatur empiris yang ada menemukan bahwa prilaku dividen
yang diobservasi konsisten dengan lebih dari single theory, dan oleh karena itu biasanya
keliru dalam menghilangkan penjelasan alternatif. Bagaimanapun juga managerial
entrenchment hypothesis yang diambil dari literatur agency memberikan set prediksi
yang berbeda yang tidak ditemukan dalam penjelasan lain dari prilaku kebijakan
dividen cross-sectional.

C. Landasan Teori
Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori keagenan (Agency theory)
merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama
ini. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang
memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang
(agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut ”nexus of
contract”.

D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Distribusi secara cross sedctional dari dividend payouts, yang lain
konstan, berhubungan negatif dengan beneficial insider ownership di
bawah level kepemilikan entrenchment dan di atas level kepemilikan
tersebut berhubungan positif
2. Untuk level beneficial ownership yang rendah (di bawah critical
entrenchment point), dividend payoutsmemiliki hubungan berbentuk U
dengan total insider ownership (beneficial dan non-beneficial), yang lain
konstan, sebagaimana diprediksikan pada hipotesis 1 untuk beneficial
ownership dengan titik balik di atas level beneficial holdings.
3. Compliance dengan Cadbury (1992) code dari praktik terbaik memiliki
zero impact pada dividend payouts, yang lain konstan.

2
E. Karakteristik Kualitatif Desain Penelitian
1.Rantai Kausal dan Validitas Logika
Penelitian ini memiliki validitas logika yang memadai. Logika yang dibangun
mulai dari landasan teori sampai pengujian hipotesis menunjukkan adanya rantai kausal
yang kuat.
2.Pengendalian Variabel Extraneous
Variabel extraneous dikendalikan melalui penyaringan sampel. Pengamatan yang
diperkirakan mengandung factor-faktor yang bersifat extraneous terhadap penelitian
dikeluarkan dari sampel.
3.Validitas Internal
Terdapat kesesuaian antara variabel penelitian, alat analisis dan teori yang
digunakan. Teori yang mendasari penelitian ini sudah tepat digunakan untuk menguji
fenomena yang diteliti, sehingga peneliti memiliki dasar yang cukup utuk
menyimpulkan adanya hubungan kausalitas antara variabel independen dengan variabel
dependen.
4.Validitas Eksternal
Penelitian ini menggunakan purposive sampling, sehingga kemampuan
generalisasinya masih terbatas.
5.Pengumpulan dan Analisis Data
Data diambil secara purposive sampling. Data diambil dari Standard Poor’s
(S&P) Global Vantage Database. Data finansial diambil dari Global Vantage.
Datastream diambil dari laporan tahunan perusahaan, statistik pasar diambil dari LBS
Risk Measurement Service, data kepemilikan diambil dari laporan tahunan perusahaan.
Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi.
6.Uji Statistik
Pengujian statistik dilakukan dengan regresi.

Anda mungkin juga menyukai