Anda di halaman 1dari 20

ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

A. Alam Semesta
2.4 Teori Terbentuknya Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentak mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya.,
Atom, elekron, sel, amoeba dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-
benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar. Seperti, bintang, planet, galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang
ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai mahluk
Tuhan yang berakal budi dan sebagi penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin
tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang
sampai di bumi timbulah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam
semesta. Teori tersebut dikelompokkan menjadi :
1) Teory keadaan tetap (steady-state theory)
Teory ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun
selalu sama, dan segala sesuatu dialam semesta selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak saling menjauhi satu sama lain. Teory ini
beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga
usianya.
2) Teory dentuman besar (big bang theory)
Teory ini berlandaskan dari adanya asumsi tentang adanya massa yang
sangat besar dan memiliki massa jenis yang sangat besar, karena adanya reaksi
inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang
dengan sangat cepat menjauhi ledakan. Menurut teory ini ada beberapa masa yang
penting selama terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa batas diding yaitu pada masa alam semesta berusia 10 pangkat
minus 43 detik.
b. Masa Jiffy : alam semesta berumur 10 pangkat minus 23 detik.
c. Masa Quark : alam semesta berumur 10 pangkat minus 4 detik.

6
d. Masa pembentukan Lipton alam semesta berumur setelah 10 pangkat
minus 4 detik.
e. Masa radiasi: alam semesta berumur 1 detik sampai 1 juta tahun
kemudian.
f. Masa pembentukan galaksi : alam semesta berumur 10 pangkat 8 – 10
pangkat 9 tahun. Pada masa ini galaksi masih berupa kabut pilin yang
berputar membentuk piringan raksasa.
g. Masa pembentukan tata surya

3) Teori Tidal
Diungkapkan pertama kali oleh James Jeans dan Haarold Jeftreys pada
tahun 1919. menurut teori ini planet merupakan percikan darimatahari yaitu
seperti percikan matahari yang sampai kini masih nampak ada. Percikan tersebut
disebut tidal. Tidal yang besar yang kemudian akan menjadi planet it disebabkan
karena adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat. Peristiwa ini
tentu jarang sekali terjadi namun bila ada 2 buah bintang yang bergerak mendekat
satu dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru seperti tersebut
diatas.

B. Tata Surya
2.5 Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita tidaklah seperti
sekarang ini. Ia masih berupa kabut gas hitrogen yang sangat besar. Ia bergerak
perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat. Karena gaya
beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Massa bagian luar bayak yang tertinggal pada
bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang besar terbentuklah
bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itu pun secara berlahan
mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan
panas radiasi dan bintang-bintang itu pun makin turun temperaturnya.
Sebagian terbesar bintang-bintang adalah matahari. Kesemuanya itu bersinar dengan
cahaya sendiri. Beberapa bintang malah lebih besar dan lebih cemerlang daripada
matahari kita. Tetapi karena jaraknya demikian jauh bintang-bintang itu hanya nampak

7
sebagai bintik di langit. Didalam Bima Sakti massa terbesar terdiri dari gas atau sebagian
gas tampak di sekitar bintang-bintang. Ini dinamakan kabut. Ada kabut lain yang terdapat
di luar galaksi kita, misalnya kabut andromeda.

Ada berbagai ukuran bintang pada jarak yang berbeda-beda. Betelgeuse, di rasi Orion,
garis tengahnya 550 kali garis tengah matahari. Karena berupa bintang merah yang sangat
besar, Betelgeuse dikelompokkan sebagai Raksasa Merah. Antares di rasi scorpio,
besarnya kira-kira 230 kali besar matahari. Suhu bintang-bintang ini lebih rendah dari
pada suhu matahari; Betelgeus suhunya 40000 C dan Antares 35000 C. Suhu permukaan
matahari sekitar 60000 C. Suhu pusatnya 150000000 C.

Bintang-bintang lain, seperti Sirius B di dalam rasi


Canis Mayor, garis tengahnya kurang dari
seperenam puluh garis tengah matahari. Dengan
demikian Sirius B bahkan lebih kecil daripada
Yupiter, dan kira-kira separuh ukuran Neptunus.
Bintang yang lebih kecil dari Tetapi Sirius B berpijar cemerlang dengan cahaya
matahari putih kebiru-biruab, dan suhunya sangat tinggi,
yakni 150000 C.
Jadi ukuran dan suhu bintang beraneka
ragam. Bintang kerdil ialah bintang yang
tak mengerut lagi, tetapi lambat laun
kehilangan bahangnya. Matahari ialah
sebuah bintang kerdil kuning. Raksasa
merah dan kerdil putih adalah bintang
yang jauh lebih tua daripada matahari. Bintang yang lebih besar dari matahari

Galaksi, berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan, dapat kita bedakan
adanya tiga macam galaksi, yaitu :

a) Galaksi spiral b) Galaksi Elips c) Galaksi Tak beraturan


Induk dari Matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky Way. Bima sakti
mempunyai bentuk spiral. Tetangga terdekat dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda
yang juga berbentuk spiral yang jauhnya 870.000 tahun cahaya

8
Bima Sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain itu masih terdapat
gumpalan-gumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang banyak jumlahnya.

1. Hipotesis nebula (teori Kabut )

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775,
kemudian disempurnakan oleh Simon de Laplace pada tahun 1796, hipotesis ini lebih
dikenal hipotesis nebula Kant-Laplace. Hipotesis nebula ini terdiri dari beberapa tahap.

1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang
disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk
Susunan Keluarga Matahari

9
Gambaran proses hipotesis nebula yang merupakan salah satu teori yang di yakini
para ahli fisika dapat menjelaskan asal usul tata surya

2. Hipotesis Planetisimal dan Pasang Surut Bintang

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukaan oleh Thomas C. Chamberlain dan


Forrest R Moulton pada tahun 1900. Hipotesis ini menyatakan bahwa pada mulanya tata
surya berupa matahari saja. Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir
sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi
tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut
mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan


permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai
menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal-
Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada akhirnya membentuk planet-planet
yang mengelilingi matahari.

Pada tahun 1917 James Jean dan Herold mengemukakan teori yang hampir mirip
dengan teori planetisimal yang biasa disebut teori pasang surut. Teori ini menyatakan
bahwa sejak awal memang sudah ada dua matahari, gaya gravitasi salah satu matahari
mengakibatkan materi matahari yang lain sedikit-demisedikit meninggalkan
permukaannya, selanjutnya terbentuklah planet-planet.

3. Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi dikemukakan oleh GP.Kuiper pada tahun 1950. Hipotesis ini
menyatakan bahwa tata surya pada mulanya berupa bola kabut raksasa. Kabut ini terdiri
dari debu, es, dan gas. Bola kabut ini berputar pada porosnya sehingga bagian-bagian

10
yang ringan terlempar ke luar, sedangkan bagian yang berat berkumpul di pusatnya
membentuk sebuah cakram mulai menyusut dan perputarannya semakin cepat, serta
suhunya bertambah, akhirnya terbentuklah matahari.

Bagian tepi cakram yang berupa gas dan debu mulai bertarikan, sehingga
terbentuk gumpalan. Gumpalan-gumpalan ini disebut protoplanet yang lambat laun
makin dingin dan padat yang pada akhinya membentuk planet

4. Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956.
Hipotesis ini menyatakan bahwa pada awalnya tata surya berupa dua bintang yang
berukuran hampir sama dan letaknya berdekatan. Dari kedua bintang tersebut, dengan
salah satunya belum stabil. Pada bintang yang tidak stabil ini suatu saat terjadi reaksi
yang sangat cepat sehingga menghasilkan energi berupa panas, dan akhirnya bintang
tersebut meledak menjadi serpihan-serpihan kecil.

Serpihan-serpihan tersebut terperangkap oleh gaya gravitasi bintang yang tidak


meledak dan mulai bergerak mengelilinginya. Karena adanya gaya gravitasi serpihan
yang letaknya berdekatan bergabung sedikit demi sedikit dan akhirnya membentuk
planet, dan terbentuklah susunan tata surya.

11
2.6 Sistem Tata Surya

Tata surya terdiri dari Matahari, planet-planet, dan benda langit lain. Semuanya
beredar mengelilingi matahari. Di langit banyak sekali benda lain yang serupa dengan
matahari. Bintang di langit yang berkedap-kedip berkedudukan sama seperti Matahari.
Berikut akan di bahas lebih lanjut mengenai Tata Surya.

1. Matahari sebagai pusat Tata Surya


Matahari adalah pusat tata surya kita. Tata surya
terdiri dari Matahari, delapan planet (salah satu
diantaranya adalah Bumi), dan semua benda lain yang
berjalan mengedari matahari. Matahari adalah suatu
bola gas panas. Piringan matahari yang menyilaukan,
tempat asala cahaya dan bahang memancar, disebut
Fotosfer. Disekeliling Fotosfer adalah lapisan gas merah
cemerlang yang disebut Kromosfer. Untain hidrogen
merah menyala terlempar sejauh ratusan ribu kilometer
ke antariksa dari Kromosfer. Untaian ini disebuah
Prominensa. Sekeliling kromosfer terdapat lapisan gas
lain yang disebut Korona. Permukaan matahari ditandai
bercak-bercak suram yang disebut bintik matahari. Ini
dapat dilihat dengan teleskop khusus.
Matahari bergaris tengah 1392000 km, atau sekitar 109 kali garis tengah Bumi.
Massa atau berat totalnya 331950 kali Bumi. Suhu permukaannya 60000 K; dan suhu
dipusat 150000000 K.
Bintik matahari adalah bercak suram yang tampak di fotosfer matahari. Itu
disebabkan oleh turunnya suhu dipermukaan matahari. Suhu di tengah bintik matahari
kurang lebih 40000 K. Kecermelangannya kira-kira seperlima fotosfer normal. Beberapa
bintik matahari besar sekali, sekian kali garis tengah Bumi. Bentuknya bermacam-
macam. Bila dilihat dengan telescop khusus, tiap-tiap bintik matahari terdiri dari petak
suram ditengah serta dikelilingi daerah yang lebih terang. Bintik matahari sebenarnya
adalah badai massa gas elektrik yang berpusat-pusat. Dalam gerakannya melintasi

12
permukaan matahari, bintik tersebut menciptakan kegaduhan magnetik yang besar dan
mempengaruhi peralatan elktrik dan magnetik di Bumi.

Korona sewaktu adanya bintik Matahari Korona sewaktu ada sedikit bintik Matahari
Kromosfer ialah lapisan gas merah kira-kira setebal 10000 km, bagaikan atmosfer
Bumi.Prominensa terdiri dari awan hidrogen yang terlempar melampaui kromosfer ke
korona. Korona ialah awan gas sangat tipis, warnanya hijau mutiara, kekuning-kuningan,
dan hanya terlihat pada waktu terjadi gerhana matahari total.

Bintik matahari besar dan jumlahnya berubah-ubah dalam daur


sepanjang sebelas tahun dan berpengaruh terhadap kegiatan matahari. Pusat
suram bintik matahari disebut Umbra. Umbra ini dikelilingi cincin lebih
terang yang disebut Penumbra. Korona, Prominensa, dan Kromosfer hanya
nampak selama gerhana matahari. Diwaktu lain semuanya itu tertutup oleh
kecermelangan fotosfer. Ketiganya dapat diamati oleh alat Koronagraf, yakni
Prominensa
telescop khusus yang menghilangkan sinar menyilaukan dari fotosfer.

2. Planet-Planet
Selain Matahari, kadang-kadang mata kita melihat benda-benda di langit yang
berpindah-pindah di antara bintang-bintang. Ada hal yang membedakan bintang dengan
planet. Bintang dapat memancarkan cahaya sendiri, sedangkan planet tidak dapat
memancarkan cahaya sendiri. Planet hanya memantulkan cahaya yang diterimanya dari
bintang-bintang. Apabila kita memperhatikan benda-benda langit itu dengan cermat,
maka kita akan melihat bahwa planet tidak berkedap-kedip, sedangkan bintang selalu
berkedap-kedip.
Sampai saat ini kita telah mengenal 8 planet yang bergerak bengelilingi Matahari.
kedelapan planet tersebut adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,

13
Uranus, Neptunus. Planet-planet tersebut bergerak mengelilingi Matahari. Garis edar
atau lintasan planet mengelilingi Matahari disebut orbit. Garis edar planet (orbit) adalah
lintasan planet mengelilingi matahari. Sistem benda angkasa yang menempatkan bumi
sebagai pusat tata surya disebut sistem geosentris ( geo atinya bumi, sentris arinya pusat).
Sistem geosentris lambat laun tumbang oleh teori yang dikemukkan oleh Nicolaus
Copernicus (1473-1543) dari Polandia yang dikenal dengan sistem heliosentris yang
menekankan bahwa matahari sebagai pusat tata surya dan semua planet, termasuk bumi
mengelilingi matahari.

Hukum Kepler I menyatakan bahwa garis edar semua planet mengelilingi matahari
berbentuk elips dan matahari berada pada salah satu titik fokus elips tersebut. Karena
bentuk orbit planet berbentuk elips, maka terdapat posisi planet pada garis edar yang
jaraknya paling dekat dengan matahari yang disebut prihelium. Sebaliknya terdapat posisi
planet pada orbit yang jaraknya paling jauh ke matahari yang disebut aphelium.

Berdasarkan garis edarnya terhadap garis edar bumi maka planet dapat di
klasifikasikan menjadi planet dalam dan planet luar. Planet dalam atau planet inferior
adalah planet yang memiliki garis edar ke matahari lebih dekat dibandingkan garis edar
bumi. Planet yang termasuk kelompok ini adalah merkurius dan venus.

Planet luar atau planet superior adalah planet yang memiliki garis edar ke matahari
lebih jauh dibandingkan garis edar bumi. Planet yang termasuk kelompok ini adalah
Mars, Jupiter, Sarturnus, Uranus, dan Neptunus.

Setiap planet mengalami siang dan malam seperti yang terjadi di Bumi. Hal ini
membuktikan bahwa planet-planet berputar pada sumbunya. Per putaran planet pada
sumbunya disebut rotasi. Waktu yang diperlukan planet untuk berotasi pada sumbunya
disebut kala rotasi. Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical
Union = IAU) mengumumkan berdasarkan kesepakatan , maka dalam sistem Tata Surya
terdapat delapan planet, yaitu :

14
Berikut merupakan table kala revolusi dan kala rotasi anggota Tata Surya.
No. Tata Surya Kala Revolusi Kala Rotasi
1 Matahari - 25,0 hari
2 Merkurius 88,0 hari 59,0 hari
3 Venus 224,7 hari 243,0 hari
4 Bumi 365,3 hari 23,9 jam
5 Mars 687,0 hari 24,6 jam
6 Yupiter 11,9 tahun 9,9 jam
7 Saturnus 29,5 tahun 10,7 jam
8 Uranus 84,0 tahun 17,2 jam
9 Neptunus 164,8 tahun 16,1 jam
10 Pluto 248,5 tahun 6,4 jam

3. Sifat dan Keadaan Planet dalam Tata Surya


a. Merkurius

Planet ini lebih kecil dari Bumi dan letaknya paling dekat dengan Matahari. Planet
ini dapat sering muncul rendah di kaki langit sebelah barat setelah Matahari terbenam.
Kadang-kadang juga muncul di kaki langit sebelah timur menjelang matahari terbit.
Bentuk Merkurius kelihatan selalu berubah-ubah. Kadang-kadang kelihatan seperti
bulan penuh, kadang-kadang seperti bulan setengah, dan kadang-kadang seperti bulan
sabit. Diameter Merkurius lebih kurang 4.878 km dan jarak rata – ratanya dari Matahari
adalah 57,9 juta km. Karena letaknya paling dekat dengan Matahari, maka planet inilah

15
yang paling banyak mendapatkan cahaya atau panas Matahari. Akibatnya, temperature
permukaannya disiang hari dapat mencapai 430°C, dan pada malam hari sangat dingin,
yaitu - 170°C.
Merkurius bergerak mengelilingi Matahari dengan gerakan yang sangat cepat. Sekali
putaran mengelilingi Matahari , Merkurius memerlukan waktu 88 hari di Bumi. Jadi, satu
tahun di planet Merkurius hanyalah 88 hari di Bumi. Sementara itu, periode rotasinya
sangat lama, yaitu 59 hari. Bandingkan dengan rotasi Bumi yang hanya sehari. Atmosfer
Merkurius terdiri dari uap natrium dan kalium yaitu sangat tipis sehingga kadang –
kadang planet ini dianggap tidak mempunyai atmosfer.

b. Venus

Planet ini selalu tampak bercahaya terang. Planet ini paling dekat dengan Bumi.
Ukuran planet ini hampir sama dengan Bumi. Venus kadang – kadang terlihat di sebelah
timur sebelum Matahari terbit sehingga sering disebut Bintang Timur atau Bintang Pagi.
Kadang – kadang Venus juga terlihat di sebelah barat sebelum Matahari terbenam,
sehingga dinamakan Bintang Senja, Bintang Barat, atau Bintang Malam. Ada lagi yang
menyebutnya Bintang Kejora .
Jarak rata – rata antara Venus dan Matahari adalah 108,2 juta km. Diameter venus
kira – kira 12.100 km. Ukuran ini tidak jauh berbeda dengan diameter Bumi. Demikian
juga dengan massa Venus dan Bumi tidak jauh berbeda. Akibatnya gravitasi di Venus
juga tidak berbeda ( hampir sama ) dengan gravitasi Bumi.
Sekali beredar mengelilingi Matahari, Venus memerlukan waktu 224,7 ( dibulatkan
menjadi 225 ) hari di Bumi. Jadi, satu tahun bagi Veus adalah 225 hari di Bumi.
Sementara itu, kala rotasi planet Venus adalah 243 hari. Disini terlihat bahwa planet ini
lebih cepat mengitari Matahari dari pada berputar pada sumbunya. Hal aneh dari planet
ini ialah arah rotasinya yang berlawanan dengan planet – planet lain, yaitu dari timur ke
barat.

16
Planet Venus selalu ditutupi awan padat. Temperatur permukaannya sangat tinggi
(480°C) sehingga tidak mungkin terdapat air dalam wujud cair. Tekanan atmosfernya
(terdiri dari karbon dioksida dan nitrogen) juga sangat tinggi, yaitu kira – kira 90 kali
tekanan atmosfer Bumi. Hal – hal yang demikian tidak memungkinkan adanya kehidupan
di planet tersebut. Seperti Merkurius, planet ini juga tidak mempunyai satelit.

c. Bumi

Bumi merupakan satu – satunya planet di tata surya yang dihuni makhluk hidup.
Bumi merupakan planet ketiga terdekat dari Matahari. Bumi mempunyai atmosfer yang
tersusun dari Nitrogen (N2)=78%, Oksigen(O2)= 21%, dan sisanya 1 % terdiri dari
argon, karbon dioksida, ozon dan gas – gas lain. Atmosfer melindungi kita dari sinar
Matahari dan juga benda – benda langit yang tertarik oleh Bumi. Diameter Bumi kita
kurang lebih 12.756 km dan kira – kira dua pertiga dari permukaan Bumi ditutupi oleh
air.
Bumi berotasi pada porosnya sekali dalam waktu 24 jam. Selain bumi berputar pada
porosnya ( rotasi), Bumi juga berputar mengelilingi Matahari, yang memerlukan waktu
365 ¼ hari atau satu tahun untuk satu kali putaran.
Bumi juga memiliki gaya tarik( gravitasi ). Gaya inilah yang menyebabkan kita tetap
melekat diatasnya dan tidak akan terlempar. Bumi memiliki sebuah satelit, yaitu Bulan.
Bulan selalu mengelilingi Bumi dalam peredarannya mengitari Matahari

Bulan adalah tetangga terdekat Bumi dalam antariksa. Bulan


juga benda paling cemerlang dalam langit malam, bukankarena
terdiri dari gas menyala seperti matahari, melainkan karena
memantulkan cahaya matahari. Pada beberapa malam bulan
berupa bola sempurna ynag bercahaya, sedangkan pada malam
lain hanya berupa sepotong perak. Namun demikian bentuk dan
ukuran bulan tak berubah. Yang berubah hanyalah
penampakkannya, sepadan dengan bertambah dan berkurangnya
Fase Bulan

17
permukaan bulan yang disinari matahari. Perbahan panampakkan
bulan disebut fasa.
Tatkala bulan berada diantara Bumi dan Matahari, sisinya yang gelap menghadap ke
Bumi, sehingga bulan tidak tampak. Fase gelap Bulan ini dinamakan Bulan Muda.

Bulan
Bulan Bulan sesudah Bulan sesudah Bulan sesudah Bulan
sesudah lima
sabit sepekan 10 hari 13 hari purnama
hari

Segera sesudah bulan muda, bulan sabit yang mirip benang terlihat di langit barat
sesudah matahari tenggelam. Sabitnya menjadi semakin lebar hari demi hari hingga
menjadi Bulan separuh. Bulan dikatakan mengembang bila ukurannya nampak bertambah
besar. Fasa ini disebut pekan pertama. Kira-kira tujuh hari sesudah pekan pertama, atau
14 hari sesudah bulan muda, bulah telah berpindah ke suatu titik, sehingga bumi terletak
diantara bulan dan matahari. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi nampak;
fasa ini dinamakan bulan purnama. Bulan purnama ini tepat berlawanan dengan bulan
muda. Bulan terbit pada langit sore di timur dan tenggelam di barat sekitar matahari terbit.

Sesudah bulan purnama, bulan mulai menyusut (menjadi lebih kecil), melewati tahap
bulan separuh, yang disebut pekan terakhir, dan akhirnya kembali fasa bulan muda. Bulan
separuh yang bertambah besar disebut bulan separuh yang sedang menggembang. Bulan
yang menciut disebut bulan separuh yang lagi menyusut.

Bulan memerlukan 29½ hari untuk menamatkan satu peredaran mengelilingi Bumi.
Bulan berjalan bersama bumi selama bumi mengedari matahari. Namun sewaktu terbit
dan tenggelam gerakannya seolah-olah dari timur ke barat, karena putaran bumi lebih
cepat daripada peredaran bulan mengelilingi bumi.

d. Mars

Planet Mars juga disebut planet merah. Disebut planet merah karena jika dilihat
langsung dengan mata atau dengan teropong tampak berwarna kemerah – merahan.
Mars mempunyai saat – saat bersinar terang dan bersinar lemah. Pada saat terang kita
mudah menemukan planet Mars dilangit, yaitu saat Bumi berada diantara Mars dan

18
Matahari, tetapi bukan segaris. Pada saat bersinar lemah, Mars berada paling jauh dari
Bumi dan tampak hanya seperti planet merah.
Pada permukaan Mars terdapat kawah – kawah dengan diameter mencapai 200 km.
Pada kawah – kawah tersebut tampak ada gejala erosi akibat adanya udara yang tipis.
Kawah tersebut dari Bumi tampak seperti bercak – bercak hitam. Temperatur rata – rata
permukaan Mars kira – kira -18°C. pada siang hari panas temperature di Mars mencapai
50°Csampai 60°C. Pada malam hari yang sangat dingin suhunya dapat mencapai 100°C
dibawah nol.
Mars mempunyai garis tengah ( diameter ) 6.786 km. Mars juga berputar pada
porosnya seperti Bumi. Sekali Mars berputar pada porosnya membutuhkan waktu 24,6
jam dan sekali mengelilingi Matahari membutuhkan waktu 687 hari. Gaya tarik Mars
lebih kecil dari gaya tarik Bumi. Jarak rata – rata Mars dengan Matahari adalah 249,1 juta
km. Atmosfer Mars tipis, tersusun dari karbon dioksida dan Nitrogen ( sama dengan
Venus ), dan tekanannya sangat rendah yaitu 0,005 kali tekanan di permukaan Bumi.
Mars mempunyai dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos.

Gambar Phobos Gambar Deimos


e. Yupiter

Yupiter adalah planet kelima terdekat ke Matahari. Menurut orang Romawi kuno,
Yupiter adalah raja langit . Nama tersebut memang cocok karena Yupiter merupakan

19
Planet terbesardalam Tata Surya. Massanya lebih kurang 300 kali massa Bumi, sehingga
Yupiter disebut juga “ Tubuh Raksasa”.Planet ini kelihatan sangat cerah karana hampir
70% cahaya Matahari yang diterimanya dipantulkan kembali. Planet ini biasanya
berwarna merah kecoklatan.
Diameter planet ini 142.984 km atau sekitar 11 kali diameter bumi kita. Jarak planet
Yupiter ke Matahari adalah 778 juta km. Gravitasi planet ini juga lebih besar dari
gravitasi Bumi. Kala revolusi planet ini lebih kurang 11,9 tahun dank ala rotasinya 9 jam
55 menit. Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti
planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63
satelit, di antaranya lo, europa, ganymede, dan calisto (Galilean moons)

G. Europa G. calisto
f. Saturnus

Saturnus termasuk planet yang besar dan merupakn planet terindah untuk
dipandang. Keindahan tersebut karena adanya cincin-cincin yangmelingkarinya yang
terdiri dari bongkahan es atau batu krikil yang dilapisi es. Planet ini tampak berwarna
kekuning-kuningan. Diameter planet ini 120.536 km dan jaraknya dari matahari sejauh
1426 juta km. kala revolusinya adalah 29,5 tahun dan kala rotasinya lebih kurang 10,7
jam.Atmosfer Saturnus terdiri dari hydrogen dan helium. Selain itu, ada juga sejumlah
kecil gas metana, uap air dan gas amoniak. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya
kehidupan di Saturnus. Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh
diantaranya cukup pasif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasi

20
sendiri. Mereka adalah mimas, enceladus, tethys, dione , rhea, titan (Satelit terbesar
dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan iapetus.

Gambar saturnus dan salah satu satelitnya Titan

g. Uranus

Planet Uranus ditemukan oleh Sir Wilhelm Herschell pada tahun 1781 di Inggris.
Planet ini memiliki jarak rata-rata dari Matahari lebih kurang 2869 juta km. planet ini
diselubungi oleh awan tebal sehingga sulit diselidiki permukaannya. Masa peredaran
mengelilingi Matahari (kala revolusi) sama dengan 84 tahun dan kala rotasinya sama
dengan 17 jam. Planet ini tampak berwarna hijau kebiru-biruan. Atmosfer planet ini
terdiri dari hydrogen, helium dan metana. Karena begitu jauh dari Matahari atmosfer
planet ini sangat dingin, kira-kira -190°C. Uranus memiliki 18 satelit alami, diantaranya
Ariel, Umbriel, Miranda, Titania, dan Oberon.

G. Ariel G. Miranda G. Oberon

h. Neptunus

21
Planet ini lebih besar dari pada Bumi, tetapi tidak dapat dilihat tanpa alat Bantu
karena letaknya jauh. Neptunus sering disebut “kembaran”dari Uranus. Keberadaan
planet ini diramalkan oleh John Loweh Adams dari Inggris yang bekerja sama dengan
Jean Joseph Le Varrier dari Perancis pada tahun 1846. Tak lama setelah diramalkan, pada
tahun yang sama planet tersebut berasil diamati oleh Johan Lalle di Berlin.
Diameter Neptunus hampir sama dengan Uranus 49.525 km. Planet ini berwarna
cerah kebiru-biruan. Atmosfernya terdiri dari hydrogen, helium dan metana. Temperature
permukaan Neptunus sekitar -210°C. Jaraknya yang sangat jauh mengakibatkan waktu
revolusinya menjadi sangat lama., yaitu 165 tahun. Sedangkan kala rotasinya hanya 16
jam. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan tipis
silikat. Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya. Planet
Neptunus memiliki 8 buah satelit, di antaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa.

G. Nereid
i. Pluto
Pluto merupakan benda angkasa (Planet) terkecil dalam Tata Surya. Dan masih
sedikit informasi yang diketahui tentangnya. Planet ini ditemukan oleh Clyde W.
Tombugh seorang astronom asal Amerika Serikat pada tahun 1930. Pluto merupakan
planet terjauh dari Matahari. Jarak Pluto dengan Matahari lebih kurang 5.943 juta km.
diameter planet ini 2300 km. Suhu pada permukaan Pluto antar 130°C sampai dengan
210°C dibawah nol. Pluto mempunyai satu satelit yang diberi nama Charon. Namun
menurut data selanjutnya orbit Pluto mulai menyimpang, dan ukurannya pun terlalu kecil
untuk planet oleh sebab itu masih terjadi perdebatan tentang status Pluto.

22
4. Meteor dan Meteoroid
Di angkasa banyak sekali benda-benda langit berukuran kecil yang tidak
mempunyai lintasan tertentu. Benda-benda ini bergerak bebas di angkasa dengan
kecepatan tinggi. Benda ini disebut meteoroid. Apabila benda ini tertarik oleh planet yang
mempunyai atmosfer seperti bumi maka benda tersebut akan berpijar karena bergesekan
dengan atmosfer. Benda yang berpijar tersebut dinamakan meteor.

Gambar meteor G. kawah meteor


Apabila meteor tidak habis terbakar di atmosfer, maka akan sampai di bumi. Batu
meteor yang sampai di bumi kita sebut meteorid. Contoh meteorid ada yang tersimpan di
museum Geologi Bandung. Apabila meteorid yang sampai ke permukaan Bumi
berukuran besar, maka permukaan Bumi yang kejatuhan meteorid tersebut dapat
membentuk kawah. Kawah yang terbentuk disebut kawah meteor. Salah satu contoh
kawah meteor terdapat di Wolf Creek, Amerika Serikat. Menurut para ahli meteor
tersusun dari besi dan nikel.

5. Komet

K.West K. Enke K. Halley K. Ikeya-Seki


Komet ialah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar atau orbit
yang berbentuk sangat lonjong. Komet menyerupai bintang. Apabila ia mendekati
matahari, maka komet mendapatkan dorongan angin matahari sehingga ekornya yang
berpijar berada di belakangnya. Oleh karena itu, orang menyebutnya bintang berekor.

23
Peristiwa terlihatnya komet di angkasa merupakan suatu hal yang menakjubkan dan
menarik perhatian semua orang.
Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang dapat membeku jika jauh dari
matahari. Ekor komet selalu menjauhi matahari. Pada saat komet bergerak medekati
matahari ekornya berada di belakang, sedangkan pada saat komet bergerak menjauhi
matahari, ekornya berda di depan. Panjang ekor komet sampai jutaan kilometer. Semakin
dekat dengan matahari ekornya semakin panjang.
Contoh beberapa komet yang sudah diketahui orang :
a. komet Encke, muncul setiap 3 tahun
b. komet Halley, muncul setiap 76 tahun
c. komet West, muncul tahun 1976
d. komet Ikeya-Seki, muncul pada tahun 1965
e. komet Kohoutek, muncul pada tahun 1973
f. komet Howard-Koomen-Michel, muncul pada tahun 1979
g. komet Shoemaker-Levy, muncul pada tahun 1993

6. Asteroid Atau Planetoid

G. Asteroid G. Asteroid Ceres G. Asteroid Juno


Asteroid atau Planetoid ialah benda-benda langit berukuran kecil yang
mengelilingi matahari pada lintasan tertentu. Rata-rata garis tengah asteroid adalah 2 km.
Bentuk sisinya tidak beraturan sehingga orang mengatakan bahwa asteroid adalah
pecahan-pecahan sebuah benda langit. Bentuk lintasannya menyerupai lingkaran dan
kebanyakan berada di sabuk asteroid yang berada diantara orbit Mars dan Yupiter.
Asteroid terbesar yang telah ditemukan ialah Ceres dengan diameter 770 km. telah
ditemukan lebih dari 5.500 asteroid dan beberapa di antaranya ialah:
a. Pallas, garis tengahnya 560 km,

24
b. Juno, garis tengahnya 190 km, dan
c. Vesta, garis tengahnya 390 km.

7. Satelit

Satelit sering disebut pengiring planet karena satelit selalu menemani


(mengiringi) planet ketika planet mengelilingi matahari. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit
alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang sudah ada dalam tata surya dan
bukan diciptakan atau dibuat oleh manusia. Contoh satelit alam adalah bulan. Satelit
buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diluncurkan dengan menggunakan
roket. Contoh satelit buatan adalah satelit Palapa yang dimilliki oleh Negara kita.

25

Anda mungkin juga menyukai