Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alif Ridho Hafadza Mulya

NIM : 44411700058
Kelas : 5A

RANGKUMAN BUKU TEORI DUNIA KETIGA

Pembangunan merupakan indikator pertumbuhan ekonomi masyarakat suatu negara.


Terdapat beberapa indikator mengenai bagaimana pembangunan di suatu negara itu dapat diukur.
Indikator tersebut antara lain kekayaan rata-rata, pemerataan, kualitas kehidupan, kerusakan
lingkungan, keadilan sosial dan kesinambungan.
1. Kekayaan rata-rata
Masyarakat dikatakan berhasil dalam melaksanakan pembangunan apabila
pertumbuhan ekonomi masyarakat di suatu negara tergolong tinggi. Dengan kata
lain, jumlah kekayaan suatu negara merupakan alat untuk mengukur apakah
pembangunan berjalan atau tidak.
2. Pemerataan
Pemerataan merupakan kondisi di mana tidak terjadi kesenjangan yang terlalu
tinggi antara masyarakat yang tergolong berpenghasilan rendah dengan golongan
masyarakat yang punya penghasilan tinggi. Artinya kesejahteraan dan
kemakmuran terdistribusi secara merata di setiap masyarakat.
3. Kualitas kehidupan
Selain faktor kekayaan masyarakat, kualitas hidup juga merupakan salah satu
indikator penting dalam mengukur tingkat pembangunan. Negara yang sejahtera
secara otomatis mencerminkan bahwa masyarakatnya memiliki tingkat kualitas
hidup yang baik, begitupun sebaliknya.
4. Kerusakan lingkungan
Kegiatan ekonomi suatu negara yang didasari oleh produktivitas yang tinggi,
memiliki kecenderungan untuk tidak memperhatikan dampak yang dihasilkan
terhadap lingkungan. Padahal lingkungan atau sumber daya alam merupakan
aspek penting yang perlu diperhatikan, dikarenakan dapat menjadi penentu
keberlangsungan kegiatan perekonomian di suatu negara.
5. Keadilan sosial dan kesinambungan
Keadilan sosial berkaitan erat dengan kualitas kehidupan masyarakat. Apabila
terjadi pemerataan kesejahteraan, kesenjangan sosial antara masyarakat miskin
dan kaya akan dengan mudah teratasi, dan kemudian menciptakan keadilan sosial,
dan akan mengurangi gejolak politik yang akhirnya membuat suatu negara berada
dalam keadaan yang stabil.

Pembangunan berkaitan erat dengan keadaan ekonomi negara. Hal ini dilihat dari cabang-
cabang ilmu ekonomi yakni ekonomi tradisional, ekonomi politik, dan ekonomi pembangunan.
Ekonomi tradisional membahas mengenai keterkaitan antara pembangunan dan pertumbuhan
material yang dapat menyejahterakan masyarakat. Lalu ekonomi politik membahas mengenai
proses-proses sosial dan institusional, di mana pelaku ekonomi dan politik berusaha
mempengaruhi keputusan untuk mengelola sumber daya yang sifatnya terbatas. Kemudian
ekonomi pembangunan berkaitan dengan mekanisme ekonomi, sosial, dam institusional, baik
sektor pemerintahan atau swasta, demi menciptakan perbaikan taraf hidup masyarakat. Namun
bagaimanapun juga, pembangunan manusia sendiri juga perlu diperhatikan, karena manusia-
manusia di suatu negaralah yang menentukan keberhasilan pembangunan.
Dalam perkembangannya, teori pambangunan didasari oleh tiga kelompok besar teori,
yakni teori modernisasi, teori ketergantungan, dan teori pasca ketergantungan. Pada awalnya
terdapat sebuah paham mengenai pembagian kerja setara internasional, dimana setiap negara
harus memiliki dan melakukan spesialisasi produksi sesuai dengan keuntungan komparatif yang
dimiliki negara tersebut dibandingkan negara lain. Lalu berkembanglah sebuah pendapat di mana
kemiskinan merupakan hal yang disebabkan oleh faktor internal negara itu sendiri, disebut teori
modernisasi. Terdapat beberapa teori yang digolongkan ke dalam teori modernisasi, antara lain:
a Teori Harrord-domar: Tabungan dan investasi
Menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan
dan investasi di masyarakat.
b Max Weber: Etika Protestan
Teori ini menjelaskan bahwa agama punya peran penting dalam kemajuan
ekonomi suatu negara, dalam kasus ini etika protestan yang dijadikan semacam
norma di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, yang pada akhirnya
memunculkan kapitalisme.
c David McClelland: Dorongan Berprestasi
Teori ini mengemukakan bahwa masyarakat yang mempunyai dorongan
berprestasi yang tinggi, dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
pula.
d W. W. Rostow: Lima Tahap Pembangunan:
Teori ini melihat pembangunan sebagai proses transformasi masyarakat dari
tradisional ke modern. Ada lima fase, yakni Masyarakat tradisional, Prakondisi
untuk lepas landas, Lepas Landas, Bergerak ke Kedewasaan, dan Zaman
Konsumsi Massal Yang Tinggi
e Bert F Hoselitz: Faktor Non Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa faktor non ekonomi berupa lingkungan, sesuatu yang
penting dalam pembangunan.
f Alex Inkeles dan David H. Smith: Manusia Modern
Secara umum teori ini menyatakan bahwa manusia yang berpandangan modern
dibutuhkan untuk mengembangkan sarana material menjadi sesuatu yang
produktif dan menguntungkan
Kemudian muncullah tentang teori struktural. Teori ini bertentangan dengan teori
modernisasi. Pada teori ini dijelaskan bahwa kemiskinan khususnya pada negara dunia ketiga
yang mengandalkan sektor pertanian disebabkan oleh eksploitasi oleh negara yang lebih maju.
Dari teori struktural ini lahirlah teori ketergantungan yang bersumber dari beberapa induk yakni:
a Raul Prebisch: Industri Substitusi Impor
Teori ini merupakan perkembangan dari teori pembagian kerja, di mana
dinyatakan bahwa negara-negara pertanian sebaiknya juga melakukan
industrialisasi untuk mengatasi keterbelakangannya, lewat industri substitusi
impor.
b Teori dari Karl Marx mengenai imperialisme dan kolonialisme yang didasari oleh
bangsa Eropa yang melakukan misi 3G atau God, Gospel, dan Glory
c Teori dari Paul Baran, yang menolak pandangan Marxisme. Paul Baran
berpendapat bahwa campur tangan negara kapitalis terhadap perekonomian suatu
negara non-kapitalis, akan menghambat negara tersebut untuk berkembang secara
ekonomi.
Pada perkembangan teori ketergantungan yang selanjutnya, dinyatakan bahwa negara
pinggiran memiliki dinamika sendiri, dan apabila tidak disentuh oleh kapitalisme akan tumbuh
secara mandiri. Kemudian dinyatakan pula oleh Andre Gunder Frank bahwa paham kapitalisme
sendiri itulah yang akan menghancurkan sebuah negara yang sedang berkembang dikarenakan
kapitalisme di negara pinggiran berbeda dengan kapitalisme yang berada di negara maju.
Namun, Theototino Dos Santos memberi sedikit bantahan mengenai teori ini, menyatakan bahwa
negara pinggiran masih tetap dapat berkembang, walaupun perkembangannya sekedar mengikuti
negara pusat.
Setelah teori ketergantungan, teori-teori pembangunan baru mulai muncul. Sesuai dengan
waktu munculnya, teori-teori ini disebut sebagai teori pasca ketergantungan. Beberapa teori
tersebut antara lain:
a Teori Liberal
Teori ini berpegang pada asumsi bahwa modal dan investasi mendorong pertumbuhan
perekonomian suatu negara
b Teori Bill Warren
Bill Warren menyatakan bahwa negara-negara yang tergantung menunjukkan kemajuan
dalam pertumbuhan ekonomi lewat industrialisasi
c Teori Artikulasi
Teori ini beranggapan bahwa setiap negara memiliki artikulasi masing-masing dalam
menerapkan suatu sistem perekonomian dalam pembangunan negaranya
d Teori Sistem Dunia dari Immanuel Wallerstein
Kurang lebih menjelaskan bagaimana sistem perekonomian kapitalis sifatnya menyeluruh
dan tidak dapat dielakkan oleh negara manapun di seluruh dunia.
Walaupun sudah banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli, namun tetap saja masih
belum bisa menjelaskan keterbelakangan negara dunia ketiga dan krisis-krisis yang dialaminya.
Masih belum ada pandangan tentang pembangunan yang bisa dijadikan pegangan oleh negara
yang masih dikatakan pinggiran untuk melangkah menjadi negara maju.

Anda mungkin juga menyukai