Jurnal Handry
Jurnal Handry
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya hayati laut. Salah satu
sumber daya hayati laut yang cukup potensial adalah rumput laut sebanyak 65% dari total
komoditas perikanan di Indonesia pada tahun 2014. Rumput laut coklat Sargassum sp. merupakan
salah satu rumput laut yang berada di Indonesia, yang dikenal sebagai penghasil alginat. Pembuatan
natrium alginat diawali dengan perlakuan asam menggunakan larutan HCl 0,5%-v/w, perlakuan
basa mengunakan larutan NaOH 0,5%-v/w. Tahap kedua adalah ekstraksi batch menggunakan
pelarut alkali lautan Na2CO3 2%-w/v. Metode post-treatment yang dipilih adalah jalur asam
menggunakan Response Surface Methods dengan rancangan percobaan Miscellaneous Hybrid
Design dengan 5 center points. Hasil penelitian menunjukkan rendemen terbesar (61,32%),
viskositas terbesar (60 cP), kadar air terbesar (18,81%) serta kadar abu terbesar (50,01%) yang
dipengaruhi oleh dosis penambahan, konsentrasi HCl, waktu dan temperatur perendaman. Kondisi
optimum post-treatment dengan dosis penambahan HCl sebesar 3,50%-v/w, konsentrasi HCl
sebesar 0,003 M, waktu perendaman selama 48 menit, dan temperatur perendaman 32oC
memberikan karakteristik natrium alginat yang optimal yaitu dengan nilai rendemen sebesar
52,45%, viskositas 58 cP, kadar air 9,88%, dan kadar abu 24,6%.
Kata kunci: rumput laut, ekstraksi padat-cair, alginat, natrium alginat, jalur asam alginat, optimasi
Abstract
Indonesia is an archipelago country which is rich in biological sea resources. One of the
biological sea resources quite potential is seaweed that have 65% from total maritime commodity
in Indonesia at 2014. Brown algae Sargassum sp. is one of seaweed live in Indonesia which known
as a alginates-producer. In this research, sodium alginate was isolated from dried brown seaweed
(Sargassum sp.) which first passed through the acid treatment using 0,5%-v/w HCl and alkaline
treatment using 0,5%-v/w NaOH. Extraction was done in batch, using 2%-w/v Na2CO3 solvent.
The chosen post-treatment method was through the alginic acid path with experimental design
Response Surface Methods-Miscellaneous Hybrid Design with 5 center points. The results showed
highest rendement (61,32%), viscosity (60 cP), water content (18,81%), and ash content (50,01%).
Optimization found that post treatment condition under the dose of HCl addition 3,50%, HCl
concentration 0,003 M, soaking time for 48 minutes, and soaking temperature 32 oC gave optimum
sodium alginate characteristic with 52,45% rendement, 58 cP viscosity, 9,88% water content, and
24,6% ash content.
Keywords: seaweed, extraction, alginate, sodium alginate, hydrochloric acid, optimization
Prosedur Penelitian
C. Analisis Kadar Abu (AOAC, 1999)
A. Pembuatan Bubuk Natrium Alginat
Sebanyak 3 gram tepung natrium alginat
Pembuatan natrium alginat meliputi 3 tahapan ditimbang dalam cawan porselen yang telah
proses utama, pertama pre-treatment, meliputi: diketahui bobot keringnya kemudian dipanaskan
pengecilan ukuran alga coklat hingga 1-2 cm, dalam tanur pada suhu 650oC sampai bebas dari
perlakuan asam menggunakan larutan HCl (0,5%- karbon. Sampel didinginkan dalam desikator dan
v/w, 30 menit), perlakuan basa mengunakan larutan ditimbang.
NaOH (0,5%-v/w, 1 jam). Tahap kedua adalah
ekstraksi batch selama 2 jam pada temperatur 60oC
menggunakan pelarut alkali lautan Na 2CO3 2%-w/v.
Tahap ketiga berupa post-treatment menggunakan
jalur asam alginat, menggunakan asam klorida (HCl) D. Analisis Viskositas
untuk mengendapkan natrium alginat hasil ekstraksi. Sampel yang akan diukur viskositasnya
Variabel yang divariasikan pada post-treatment didapatkan dengan melarutkan 2.5 gram bubuk Na-
adalah dosis penambahan HCl (3,50 - 12,00%-v/w), alginat dalam 250 mL aquades yang dipanaskan pada
konsentrasi HCl (0,001 - 0,009 M), waktu temperatur 50oC. Pengukuran viskositas dilakukan
perendaman (15 - 51 menit) dan temperatur dengan menggunakan Viscotester VT-04F. Viskositas
perendaman (26 - 51oC). larutan dihitung dengan satuan centipoise (cP).
1. Rendemen