9.1.1.8 SK Penetapan Manajemen Resiko Klinis
9.1.1.8 SK Penetapan Manajemen Resiko Klinis
UPTD.PUSKESMAS TIRTAMULYA
Jln. Pasirmalang – Tirtamulya 41372 Telp. (0264)
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS TIRTAMULYA
NOMOR :........./KAPUS/VI/2016
TENTANG
Ditetapkan di : Tirtamulya
Pada tanggal : 1 Juni 2016
KEPALA PUSKESMAS TIRTAMULYA,
Nugraha
MANAJEMEN RESIKO KLINIS DI PUSKESMAS TIRTAMULYA
A. PENDAHULUAN
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik dirumah
sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayananan
medik. Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinik yang diberikan
kepadanya.
B. TUJUAN
1. Meminimalkan terjadinya “medical error”, “adverse events”. Dan “harms” pada pasien.
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan
pihak dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas.
2. Puskesmas pembantu.
3. Posyandu.
E. INCIDENT REPORT
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (patient
care dan patient safety).
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi / berpotensi menghadapkan
puskesmas pada tuntutan hukum.
4. Masalah / kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang berpotensi menyebabkan cedera.
5. Pelaporan masalah / kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan , peralatan maupun supplies.
1. Manusia :
a. Kelelahan.
b. Kurang terlatih.
c. Komunikasi yang buruk.
d. Kekuasaan / pengendalian kontrol.
e. Keterbatasan waktu.
f. Poor judgement
g. Keragu-raguan.
h. Logic error.
i. Over confidence.
2. Organisasi.
a. Rancang Bangun kerja.
b. Perencanaan kebijakan.
c. Adminstrasi / pembiayaan.
d. Insentif / disinsentif / kepemimpinan.
e. Manajement supply.
f. Supervisi / umpan balik.
g. Ketidakjelasan petugas.
h. Salah menempatan personil.
3. TEKNIKAL
a. Poor automation.
b. Peralatan yang buruk.
c. Keterbatasan peralatan.
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi.
g. Terlalu banyak informasi.
h. Tidak menggunakan ceklist.
H. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Tirtamulya, Kab Karawang.