Candi Hindu seperti Perambanan, Gedung Songo, Dieng yang berfungsinya untuk memperingati
seseorang seperti raja yang meninggal
tipe Jawa Tengah: Menghadap timur, terbuat dari batu, berada di tengah dll.
tipe Jawa Timur: menghadap barat, terbuat dari bata, berada di belakang dll.
Peninggalan kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang paling dikenal masyarakat yaitu candi dan
berbagai prasasti. Keberadaan peninggalan ini pun dilestarikan sebagai cagar budaya warisan
Indonesia. Hingga saat ini peninggalan kerajaan Hindu Budha banyak dilestarikan sebagai
tempat-tempat wisata.
Di samping itu tidak sedikit juga berbagai peninggalan seperti prasasti juga dilestarikan di dalam
museum-museum. Ini merupakan wujud pelestarian budaya Indonesia. Bermula dari penyebaran
agama, hingga saat ini peninggalannya masih bisa kita rasakan. Pada artikel kali ini akan dibahas
mengenai sejarah hingga perkembangan kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
DAFTAR ISI ARTIKEL
Awal Mula Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya Kerajaan Hindu Di Indonesia Berdasarkan Teori-Teori
1. Teori Brahmana
2. Teori Waisya
3. Teori Ksatria
5. Teori Arus Balik
Perkembangan Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia
1. Seni Bangunan
2. Seni Ukir
3. Aksara Dan Sastra
4. Sistem Kepercayaan
Awal Mula Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia bermula dari perdagangan dan penyebaran agama. Agama
Hindu dan Budha merupakan agama yang pertama kali masuk ke Indonesia dimana sebelumnya
masyarakat Indonesia masih mengenal animisme.
Ajaran agama Hindu sendiri pertama kali dibawa oleh musafir dari India bernama Maha Rezi
Agastya pada awal penanggalan masehi. Sedangkan ajaran Budha dibawa oleh I-Tsing mulai
pada abad ke-7 dan berkembang pesat di Sumatera yang terkenal dengan kerajaan Budha
Sriwijaya.
Hingga abad ke-14 kerajaan Sriwijaya sangat berkembang pesat hingga mampu menguasai
berbagai wilayah di Pulau Jawa. Begitu pula dengan kerajaan Majapahit yang berada pada
puncaknya pada abad ke-14. Namun patih Majapahit yaitu Gajah Mada berhasil memperoleh
kekuasaannya hampir di seluruh Indonesia hingga Semenanjung Melayu.
Kerajaan Kalingga
Tidak sampai disitu, pada awal abad ke-12 ajaran Islam pun diterima bangsa Indonesia dengan
baik. Sehingga memunculkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam seperti Samudera Pasai dan
Demak. Ekspansionis yang dilakukan ajaran Islam secara perlahan mampu
mengakhiri eksistensi kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
Masuknya Kerajaan Hindu Di Indonesia Berdasarkan Teori-Teori
Selain penjelasan sejarah kerajaan Hindu Budha di atas. Sejarah kerajaan ini juga dapat
dijelaskan melalui versi beberapa teori. Beberapa teori tersebut diantaranya:
1. Teori Brahmana
Teori ini mengatakan bahwa ajaran agama yang disebarkan di Indonesia berasal dari kasta
Brahmana. Dimana pada saat itu para Brahmana merupakan tamu yang diundang oleh raja-raja
penganut agama tradisional Indonesia. Seiring berjalannya waktu para Brahmana ikut
menyebarkan ajaran agama Hindu di Indonesia. Teori ini berdasarkan pernyataan ilmuwan yaitu
Van Leur.
2. Teori Waisya
Dalam teori ini pun mengatakan bahwa ajaran Hindu di Indonesia disebarluaskan oleh kasta
Waisya, terutama para pedagang. Para pedagang memiliki hubungan dan kerjasama yang kuat
dengan raja-raja di Indonesia. Di sela-sela kegiatan berdagang itu kemudian para Waisya
menyebarkan agama Hindu pada masyarakat Indonesia. Ilmuwan yang sependapat dengan teori
ini yaitu N.J. Krom.
3. Teori Ksatria
Sama seperti teori Brahmana dan Waisya, teori ini juga mengatakan bahwa ajaran Hindu di
Indonesia adalah berasal dari kasta Ksatria. Dimana golongan ksatria ini berasal dari prajurit
perang dan bangsawan.
Menurut teori ini, masalah politik di India menyebabkan pertumpahan darah dan menyebabkan
prajurit dan bangsawan yang kalah mencari tempat pelarian. Salah satunya yaitu di Indonesia.
Asumsi ini berdasarkan seorang iluwan yang bernama C.C. Berg dan Mookerji.
Kerajaan Sriwijaya
Perkembangan Kerajaan Hindu Budha Di Indonesia
Hampir sebagian besar budaya dan adat di Indonesia mengandung unsur peninggalan kerajaan
Hindu Budha. Meskipun kejayaanya sudah berlalu berabad-abad yang lalu, namun faktanya
ketenarannya masih dirasakan hingga saat ini.
Hal ini merupakan wujud kerajaan Hindu Budha masih eksis ditengah pesatnya kemajuan Jaman
maupun agama Islam di Indonesia. Lalu, apa saja sebenarnya peninggalan kerajaan Hindu Budha
yang masih berkembang hingga sekarang? Berikut ulasannya.
1. Seni Bangunan
Perkembangan peninggalan kerajaan Hindu Budha yang satu ini memang sangat tidak asing bagi
kita. Salah satu contoh yang paling mudah disebutkan yaitu peninggalan candi. Berbagai candi
yang ada di Indonesia berada pada naungan cagar budaya yang mana banyak dijadikan sebagai
tempat wisata.
Dalam seni bangunan seperti gapura dan candi memiliki karakteristik yang masih terdapat unsur
budaya kerajaan Hindu Budha. Dari relief bangunannya jelas terlihat ukiran dan tumpukan-
tumpukan batu yang merupakan salah satu unsur ajaran agama Hindu Budha.
2. Seni Ukir
Jika kita berjalan-jalan ke Bali pasti merasakan nuansa berbeda dengan daerah lain. Tentu saja,
sejauh mata memandang pasti kita akan disuguhkan dengan bangungan pura dengan ukiran yang
beraneka ragam. Ukiran memang seperti sudah menjadi simbol dan ciri khas sendiri bagi
masyarakat Hindu.
Selain pada bangunan pura yang memang notabenenya sebagai tempat ibadah, ukiran juga
diaplikasikan pada berbagai furniture seperti meja, kursi dan lainnya. Ini merupakan suatu
bentuk peninggalan kerajaan Hindu yang masih ada hingga saat ini.
Begitu pula dengan sastranya. Dari sejarah yang terukir menimbulkan karya-karya sebagai saksi
bisu keberadaan mereka di Indonesia. Berbagai seni sastra berupa cerita Rahwana, Mahabrata
dikisahkan dalam bentuk wayang asli warisan Indonesia. Bahkan keberadaan kisah-kisah
tersebut kini dibuat film dan tetap mendapat perhatian khusus masyarakat Indonesia.
4. Sistem Kepercayaan
Sebelum ajaran Hindu Budha masuk ke Nusantara, tradisi kepercayaan yang dianut nenek
moyang yaitu animisme. Seiring berjalannya waktu tradisi animisme tersebut mengalami
pergeseran dan mulai digantikan oleh ajaran agama. Seiring penyebarluasan baik dengan
berdagang maupun dengan penguasaan wilayah, perkembangan ajaran agama Hindu Budha pun
kian meningkat.
Hingga saat ini agama Hindu Budha masih tetap ada di Indonesia. Meskipun Indonesia terkenal
dengan agama yang beragam, tapi kemungkinan terjadi pertentangan antar agama sangat minim.
Terlebih bagi umat Hindu sendiri yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrwa”, yang berarti saling menghormati antar pemeluk agama sangat mutlak
diperlukan.
Keberadaan unsur budaya pada jaman kerajaan Hindu Budha di Indonesia memang masih
membekas hingga sekarang. Meskipun tidak dapat langsung dirasakan, namun tanpa disadari
peninggalan tersebut sangat dekat dengan kita. Seperti halnya perhitungan kalender Indonesia
yang berporos pada perhitungan kalender Saka yaitu 365 hari. Dan merupakan perhitungan
kalender orang-orang Hindu jaman dahulu.
Eksistensi kebudayaan Hindu Budha di Indonesia saat ini sebenarnya merupakan perpaduan
kebudayaan modern dan budaya asli Indonesia. Perpaduan tersebut
menimbulkan akulturasi yang unik bagi Nusantara. Akulturasi semacam inilah yang sebaiknya
terus dilestarikan dengan saling menghormati dan menghargai diantara perbedaan.