Anda di halaman 1dari 134

DOKUMEN PENGADAAN

PELELANGAN TERBATAS

PEKERJAAN PEMBUATAN COAL COVER DI AREA ST/RE 01


UNIT PEMBANGKITAN SURLAYA

No. 031.DP/612/PGD-II/2017
TANGGAL 17 MEI 2017
DAFTAR ISI
BAB BUTIR Judul Halaman
I Syarat Administrasi
1 Undangan
2 Pejabat yang berwenang
3 Sumber Dana
4 Direksi Pekerjaan
5 Jadwal Pengadaan
6 Syarat-Syarat Umum Peserta Pengadaan
7 Dokumen Pengadaan
8 Penjelasan (Pre-bid Conference)
9 Dokumen Penawaran dan Cara Penyampaiannya
10 Lingkup Pekerjaan dan Syarat-Syarat Teknis
11 Harga Penawaran dan Mata Uang
12 Pembukaan Dokumen Penawaran
13 Evaluasi Dokumen Penawaran
14 Penetapan Penyedia
15 Vendor Manajemen PT Indonesia Power
16 Pembatalan Proses Pengadaan
17 Pengadaan Gagal dan Pengadaan Ulang
18 Sanggahan
19 Ketentuan Peserta Pengadaan dengan bentuk
Konsorsium / Joint Operation
II Syarat - Syarat Umum Kontrak
1 Maksud dan Tujuan
2 Pengertian Istilah
3 Penolakan Pekerjaan (Rejection)
4 Penundaan Pelaksanaan Pekerjaan
5 Perpanjangan Waktu Penyelesaian Pekerjaan
6 Denda atas Keterlambatan
7 Jaminan Penawaran
8 Jaminan Pelaksanaan
9 Jaminan/Garansi
10 Masa Pemeliharaan
11 Direksi Pekerjaan
12 Pengawas Mutu Barang/ Jasa
13 Hak dan Kewajiban Para Pihak
14 Pernyataan dan Jaminan
15 Pekerjaan Tambah / Kurang
16 Kenaikan Harga
17 Pajak, Bea dan Ongkos
18 Keadaan Kahar (Force Majure)
19 Hak Memutus Kontrak
20 Pengunduran Diri
21 Pengakhiran Kontrak
22 Penyelesaian Perselisihan
23 Penilaian Kinerja
24 Asuransi
25 Pengaturan Lalu Lintas
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
26 Inspeksi dan test di Pabrik
27 Skorsing
28 Persyaratan K3, Kelestarian Lingkungan dan keamanan
29 Kepatuhan Terhadap Semua Peraturan Negara dan
Pemerintah Terkait
30 Bahasa dan Hukum yang Berlaku
31 Pengalihan Pekerjaan (Sub Kontraktor)
32 Benturan Kepentingan
33 Hak Atas Kekayaan Intelektual
34 Kerahasiaan
35 Keterpisahan
36 Perubahan
III Syarat - Syarat Khusus Kontrak
1 Nilai Kontrak
2 Tempat Penyerahan Pekerjaan
3 Waktu Penyerahan Pekerjaan
4 Mekanisme Serah Terima
5 Cara Pembayaran
6 Jam Kerja
7 Site Office
8 Keselamatan Kerja
9 Perlindungan Lingkungan
10 Keamanan
11 Transportasi
12 Fasilitas Pelaksanaan Pekerjaan
13 Biaya Test dan Komisioning
14 Pengetesan / Pemeriksaan
15 Alat pengangkut dan katrol
16 Pemeriksaan Barang di Unit
17 Penyiaran Informasi
18 Rapat Persiapan Pekerjaan dan Koordinasi Pekerjaan
IV Syarat – Syarat Teknik
1 Pendahuluan
2 Latar Belakang
3 Maksud dan Tujuan
4 Ruang Lingkup
5 Persyaratan Pengiriman
6 Titik Serah Terima
7 Mekanisme Serah Terima
8 Jaminan / Garansi
9 Usulan Persyaratan Calon Penyedia
10 Aturan Harga
11 Persyaratan Lainnya
V Lampiran dan Gambar – Gambar
1 Lampiran
2 Gambar-Gambar

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


BAB I
SYARAT ADMINISTRASI

1. Undangan
Sesuai dengan Undangan Pelelangan Terbatas No. 031.UND/612/PGD-II/2017,
tanggal 18 Mei 2017, PT Indonesia Power bermaksud mengadakan proses
Pelelangan Terbatas Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di Area ST/RE 01 Unit
Pembangkitan Suralaya yang akan dilaksanakan oleh PT Indonesia Power Kantor
Pusat.
2. Pejabat yang berwenang
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Pejabat yang berwenang dalam rangka Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di
Area ST/RE 01 Unit Pembangkitan Suralaya ini adalah PT Indonesia Power c.q
Kepala Departemen Pengadaan Spare Parts dan Jasa (KDEPPSJ).
3. Sumber Dana
Sumber dana untuk keperluan pengadaan ini adalah anggaran PT Indonesia Power
4. Direksi Pekerjaan
Direksi Pekerjaan pengadaan ini adalah General Manager Unit Pembangkitan
Suralaya (GM UPSLA)
5. Jadwal Pengadaan
a. Undangan.
Tanggal : 18 Mei 2017

b. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan.


Tanggal : 19 Mei 2017 s.d 14 Juni 2017
Waktu : 08:00 s.d 16:00 WIB
Tempat : Departemen Pengadaan Lt.6 PT Indonesia Power Kantor Pusat
c. Pemberian Penjelasan (Pre - Bid Conference)
Tanggal : 15 Juni 2017
Waktu : 09:00 WIB s.d Selesai
Tempat : Unit Pembangkitan Suralaya Jl. Raya PLTU Suralaya Cilegon
Site Visit (bila diperlukan)
Tanggal : 16 Juni 2017
Waktu : 09:00 WIB s.d Selesai
Tempat : Unit Pembangkitan Suralaya Jl. Raya PLTU Suralaya Cilegon
d. Pemasukan Dokumen Penawaran
Tanggal : 17 Juli 2017
Waktu : 08:00 s.d 14:00 WIB
Tempat : Departemen Pengadaan Lt.6 PT Indonesia Power Kantor Pusat
e. Pembukaan Dokumen Penawaran
Tanggal : 17 Juli 2017
Waktu : 14:15 WIB s.d Selesai
Tempat: Departemen Pengadaan Lt.6 PT Indonesia Power Kantor Pusat
f. Presentasi Dokumen Teknis
Tanggal : 18 Juli 2017
Waktu : 08:00 WIB s.d Selesai
Tempat: Departemen Pengadaan Lt.6 PT Indonesia Power Kantor Pusat

6. Syarat -syarat Umum Peserta Pengadaan


6.1. Bukan Golongan Usaha Kecil
6.2. Klasifikasi Usaha/Kelompok Usaha/Bidang Usaha : Jasa Konstruksi
6.3. Mendapatkan Undangan Pelelangan Terbatas Pekerjaan Pembuatan Coal
Cover Di Area ST/RE 01 Unit Pembangkitan Suralaya
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
6.4. Mendaftar dan mengambil Dokumen Pengadaan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
6.5. Peserta Pelelangan mempunyai pengalaman dalam pekerjaan sejenis
6.6. Memiliki Workshop dengan kapasitas pengerjaan 200 ton/bulan
6.7. Memiliki fasilitas alat berat dan crane
6.8. Mendapatkan dukungan pabrikan/pernyataan pabrikan
6.9. Wajib memberikan penawaran secara menyeluruh.
6.10. Memberikan Surat Penawaran Harga dan rincian penawaran harga sesuai
Lampiran 1 (satu) Dokumen Pengadaan.
6.11. Memenuhi dan mematuhi ketentuan - ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan dan lampiran - lampirannya.
7. Dokumen Pengadaan
Dokumen Pengadaan terdiri dari Lima bagian yaitu sebagai berikut :
Bab I : Syarat Administrasi
Syarat Administrasi merupakan petunjuk bagi Peserta Pengadaan
tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan
selama mengikuti proses pengadaan.
Bab II : Syarat-Syarat Umum Kontrak
Syarat-Syarat Umum Kontrak merupakan kondisi/persyaratan Kontrak
yang bersifat umum, tetapi harus menjadi perhatian para Peserta
Pengadaan karena beberapa mengandung risiko yang harus
diperhitungkan dalam menyiapkan penawaran.
Bab III : Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Syarat-Syarat Khusus Kontrak merupakan kondisi/persyaratan Kontrak
yang bersifat khusus, yang hanya terkait dengan Pekerjaan yang harus
dilaksanakan oleh Peserta Pengadaan.
Bab IV : Syarat Teknik
Syarat Teknik merupakan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
aspek teknis dari Pekerjaan yang harus dilaksanakan, antara lain berisi :
lingkup Pekerjaan, spesifikasi teknis, jadwal pelaksanaan Pekerjaan,
transportasi, asuransi, jaminan kualitas dan tata-cara serah terima
Pekerjaan
BAB V : Lampiran dan Gambar – Gambar
1. Lampiran
a. Lampiran 1 : Format Surat Penawaran
b. Lampiran 2 : Format Rincian Harga Penawaran
c. Lampiran 3 : Manajemen Vendor PT Indonesia Power
d. Lampiran 4 : Daftar Usulan sub Penyedia Barang
e. Lampiran 5 : Tata Cara Perhitungan Kemampuan Nyata,
Kemampuan Paket dan Kemampuan Dasar.
f. Lampiran 6 : Surat Kuasa
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
g. Lampiran 7 : Pakta Integritas
h. Lampiran 8 : Surat Pernyataan
i. Lampiran 9 : Formulir Isian Kualifikasi
j. Lampiran 10 : Format Jaminan Penawaran
k. Lampiran 11 : Format Jaminan Pelaksanaan
l. Lampiran 12 : Format Jaminan Pemeliharaan [bila ada]
2. Gambar – gambar [bila ada]
8. Penjelasan (Pre - Bid Conference)
8.1. Setelah mengambil Dokumen Pengadaan, Peserta Pengadaan
diharapkan mengikuti Penjelasan (Pre - Bid Conference) dan harus
menandatangani absensi yang telah disediakan oleh Pelaksana
Pengadaan. Apabila penanggung jawab perusahaan berhalangan hadir
maka orang yang mewakili harus dapat menunjukkan surat kuasa dari
penanggung jawab tersebut.
8.2. Penjelasan (Pre - Bid Conference) diberikan secara tanya - jawab antara
Pelaksana Pengadaan dengan Peserta Pengadaan Pelelangan sesuai
jadwal yang ditetapkan.
8.3. Bila ada perubahan terhadap ketentuan atau lingkup Pekerjaan yang
disampaikan pada saat Penjelasan (Pre - Bid Conference), maka selain
ditulis dalam Berita Acara Penjelasan, Pelaksana Pengadaan juga akan
menerbitkan Addendum yang akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Dokumen Pengadaan.
8.4. Berita acara penjelasan ditandatangani oleh Pelaksana Pengadaan dan
seluruh Wakil Peserta Pengadaan yang hadir.
8.5. Peserta Pengadaaan yang tidak hadir pada penjelasan
pengadaan(Aanwijzing) dianggap mengetahui dan menyetujui semua
hasil yang telah ditetapkan dalam berita acara penjelasan pengadaan.

9. Dokumen Penawaran Dan Cara Penyampaiannya


Proses Pengadaan akan diselenggarakan menggunakan metode Pelelangan
Terbatas dengan sistim penyampaian dokumen penawaran 1 (satu) Tahap 2 (dua)
Sampul dengan ketentuan sebagai berikut :
9.1. Dokumen Penawaran, dibuat dalam 1 (satu) berkas asli dan file softcopy
dalam flashdisk dengan ketentuan Sampul 1 berisi dokumen kualifikasi,
administrasi, teknis dan Jaminan Penawaran sedangkan Sampul 2 berisi
surat penawaran harga dimasukkan dalam sampul yang berbeda kemudian
kedua sampul tersebut disatuan ke dalam satu sampul dan disampaikan
bersamaan pada waktu yang telah ditentukan. Adapun rincian atas dokumen
penawaran tersebut meliputi :
a. Dokumen Penawaran Sampul 1
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Dokumen Kualifikasi & Administrasi
1) Akte pendirian perusahaan berikut perubahannya yang disahkan
oleh instansi/departemen yang berwenang;
2) Surat Keterangan Domisili yang masih berlaku;
3) Surat izin usaha pada bidang usahanya yang masih berlaku, yang
dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang antara lain
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk jasa perdagangan atau
Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). Dalam hal peserta berbentuk
Konsorsium atau Joint Operation, maka salah satu anggota
Konsorsium harus memiliki surat izin usaha yang sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
4) Dalam hal Penyedia Barang/Jasa melakukan kemitraan dalam
bentuk Konsorsium atau Joint Operation, maka Penyedia
Barang/Jasa wajib mempunyai perjanjian kerjasama kemitraan
(konsorsium) yang ditandatangani oleh perwakilan yang sah sesuai
Anggaran Dasar dari masing-masing Perusahaan yang disahkan
serta dibukukan oleh Notaris yang berwenang. Perjanjian
konsorsium wajib memuat antara lain persentase kepemilikan, hak
dan tanggung jawab para pihak, serta perusahaan yang mewakili
kemitraan Konsorsium (lead firm) tersebut. Dalam hal Penyedia
harus pabrikan atau agen tunggal, maka yang bersangkutan harus
bertindak atas nama sendiri atau sebagai pimpinan
Konsorsium/Joint Operation
5) Sertifikat Badan Usaha jasa konstruksi dari asosiasi jasa konstruksi
yang terakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
(LPJK) Nasional, dengan ketentuan Klasifikasi SBU Arsitektur, Sipil,
Mekanikal dan Elektrikal
6) Copy Sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (Quality
Management System) yang masih berlaku
7) Copy Sertifikat ISO 14001 : 2004 yang masih berlaku
8) Copy Sertifikat OHSAS 18001 : 2007 atau SMK3 yang masih
berlaku
9)
10) Copy Laporan keuangan perusahaan 3 tahun terakhir (2013,2014,
2015) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
11) Rekening Koran 3 (tiga) bulan terakhir
12) NPWP Perusahaan
13) Surat Pengukuhan Kena Pajak Perusahaan
14) Bukti pelunasan Kewajiban Pajak Tahun Terakhir PPh Pasal 25 dan
tiga bulan terakhir, Pasal 21 atau Pasal 23 dan PPN.
15) Surat Keterangan Fiskal (SKF).
16) Formulir Isian Kualifikasi (sesuai format)
17) Pakta Integritas (sesuai format).

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


18) Surat Pernyataan (sesuai format) salah satunya memuat
pernyataan memiliki kondite baik, tidak termasuk dalam Penyedia
Barang yang terkena sanksi kategori merah dan kategori hitam di
lingkungan Perusahaan dan black list di PT PLN (Persero).
19) Bukti pengalaman pada pekerjaan sejenis dengan paket pengadaan
yang diadakan, baik sebagai pelaksana utama maupun sebagai
anggota Konsorsium / Joint Operation ataupun sebagai sub
kontraktor. Dibuktikan dengan copy kontrak serta Surat Pernyataan
dari perusahaan yang berkontrak.
20) Peserta Pengadaan harus memiliki kemampuan nyata, kemampuan
paket dan kemampuan dasar sesuai ketentuan yang berlaku di
PT Indonesia Power.
21) Surat penyataan bahwa bahan/material yang disupply 100 %
kondisi baru, asli (genuine) sesuai pesanan dan spesifikasi yang
disyaratkan dan bebas dari cacat / kerusakan yang terlihat maupun
tersembunyi serta dapat dipakai dan dipasang secara baik.
22) Jaminan Penawaran
Dokumen Teknis
1) Bill of Quantity (BoQ) tanpa harga berikut volume, satuan dan
spesifikasi teknis secara detail part yang ditawarkan seperti yang
tercantum dalam Bab IV Syarat-syarat Teknik
2) Metoda Pelaksanaan
3) Jadwal Pelaksanaan
4) Daftar Personil
5) Daftar Peralatan
6) Sturktur Organisasi Proyek
7) Network Planning
8) Bukti dukungan dari pabrikan baja atas material yang ditawarkan
disertai brosur
9) Pengalaman Kerja dibuktikan dengan Copy Kontrak sebagai bukti
mempunyai pengalaman pekerjaan sejenis disertai dokumentasi
pekerjaan yang telah diselesaikan
10) Curriculum Vitae Tenaga Ahli yang menangani pekerjaan dengan
kualifikasi sertifikasi Grade Madya (SKA) untuk poin a s.d e dan
kualifikasi sertifikasi Grade Muda (SKA) untuk poin f s.d g yang terdiri
dari :
a. Project Manager, min pend. S1 Sipil/Arsitektur pengalaman 7 th
atau min pend. D3 Sipil/Arsitektur pengalaman 10 th
b. Site Engineer, min pend. S1 Sipil/Arsitektur pengalaman 5 th
atau min pend. D3 Sipil/Arsitektur pengalaman 10 th
c. Arsitektur, min pend. S1 Sipil/Arsitektur pengalaman 5 th atau
min pend. D3 Sipil/Arsitektur pengalaman 7 th

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


d. Mekanikal & Elektrikal, min pend. S1 Listrik Arus Kuat
pengalaman 5 th atau min pend. D3 Listrik Arus Kuat
pengalaman 7 th
e. Struktur, min pend. S1 Sipil/ pengalaman 5 th atau min pend.
D3 Sipil/r pengalaman 7 th
f. Safety Officer, min pend. S1 pengalaman 5 th atau min pend.
D3 pengalaman 7 th
g. Quality Control, min pend. S1 Teknik pengalaman 5 th atau min
pend. D3 Teknik pengalaman 10 th
11) Memiliki workshop dengan kapasitas pengerjaan 200 ton/bulan
dibuktikan dengan Surat Pernyataan dan Dokumentasi
12) Memiliki fasilitas alat berat dan crane dibuktikan dengan Surat
pernyataan dan Dokumentasi
13) Materi Presentasi Teknis

b. Dokumen Penawaran Sampul 2


Surat Penawaran Harga
 Surat Penawaran untuk seluruh Pekerjaan diberi tanggal, bermeterai
Rp. 6.000,-, berstempel, dan ditandatangani oleh penanggungjawab
perusahaan serta mencantumkan masa berlaku penawaran sesuai
dengan Lampiran 1 (satu) Dokumen Pengadaan.
 Bila ditandatangani oleh orang lain, maka orang lain tersebut harus
berwenang untuk mewakili perusahaan Peserta Pengadaan sesuai
ketentuan anggaran dasar perusahaan Peserta Pengadaan.
 Penawaran harus melampirkan daftar pekerjaan dan rincian harga
yang ditawarkan dengan mencantumkan jumlah, satuan, rincian
pekerjaan.
 Harga Penawaran meliputi seluruh lingkup Pekerjaan termasuk antara
lain nilai Pekerjaan, bea - bea, pajak - pajak, dan biaya lain sesuai
ketentuan yang berlaku.
 Harga penawaran yang dicantumkan / tertulis dengan jelas dalam
angka dan huruf, serta yang tertulis dalam angka harus sama dengan
yang tertulis dalam huruf.
 Seluruh penawaran harus berlaku untuk jangka waktu sekurang -
kurangnya 90 Hari Kalender terhitung sejak tanggal pemasukan
penawaran.
9.2. Cara Penyampaian Dokumen Penawaran
Dokumen Penawaran dimasukkan ke dalam Sampul tertutup.
a. Dokumen Penawaran ditujukan kepada :
PELAKSANA PENGADAAN II DEPARTEMEN PENGADAAN SPARE
PARTS DAN JASA PT INDONESIA POWER KANTOR PUSAT
b. Pada bagian kiri atas amplop Sampul Utama agar dituliskan :
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Pekerjaan : Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di Area ST/RE 01
Unit Pembangkitan Suralaya
c. Format Sampul
Sampul Utama
Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di Area ST/RE 01 Unit Pembangkitan
Suralaya
Kepada yth.
Pelaksana Pengadaan II Departemen Pengadaan Spare
Parts dan Jasa PT Indonesia Power Kantor Pusat

Dokumen Penawaran Sampul 1

Dokumen Kualifikasi, Administrasi & Teknis


Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di Area ST/RE 01 Unit Pembangkitan
Suralaya

Dokumen Penawaran Sampul 2

Surat Penawaran Harga


Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di Area ST/RE 01 Unit Pembangkitan
Suralaya

d. Dokumen Penawaran disampaikan dengan sampul tertutup yang tidak


tembus pandang serta dilem dengan baik tanpa mencantumkan nama
dan alamat pengirim.
e. Penyampaian Dokumen Penawaran dianggap sah apabila diserahkan
langsung oleh Peserta Pengadaan ditempat yang telah ditentukan.
f. Penyampaian Dokumen Penawaran yang melampaui batas waktu
yang telah ditentukan tidak diterima dan Peserta Pengadaan yang
bersangkutan dianggap mengundurkan diri.

10. Lingkup Pekerjaan dan Syarat-Syarat Teknis


Lingkup Pekerjaan dan syarat-syarat teknik termasuk tempat serah terima
Pekerjaan diatur dan dijelaskan secara rinci dalam Bab IV Syarat-Syarat Teknik
11. Harga Penawaran dan Mata Uang
11.1. Harga Penawaran harus dituangkan dengan jelas dalam huruf dan angka
yang meliputi seluruh Pekerjaan dan jasa yang merupakan lingkup
Pekerjaan ini, sudah termasuk biaya :
a. Bea - bea.
b. Pajak - pajak.
c. Pengepakan.
d. Transportasi (freight).
e. Customs clearance (bila ada).
f. Import duties (bila ada).
11.2. Mata Uang menggunakan Rp (Rupiah).
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
11.3. Harga Penawaran sudah termasuk PPN 10% dan Pajak-Pajak Lainnya

12. Pembukaan Dokumen Penawaran


12.1. Pelaksana Pengadaan membuka Sampul 1 dari setiap penawaran yang
masuk satu per satu kemudian memeriksa dokumen kualifikasi, administrasi
dan teknis, mengumumkan sebagian subtansi penawaran dan mencatat
dalam berita acara pembukaan Dokumen Penawaran Sampul 1 serta
ditandatangani oleh peserta pengadaan dan Pelaksana pengadaan
12.2. Apabila dalam Sampul 1 terdapat surat penawaran harga maka penawaran
dinyatakan diskualifikasi.
12.3. Dokumen Penawaran Sampul 2 disimpan oleh Pelaksana Pengadaan dan
akan dibuka apabila penawaran yang bersangkutan di Sampul 1 dinyatakan
lulus/memenuhi persyaratan kualifikasi, administrasi dan teknis.
12.4. Hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul 1 diumumkan secara tertulis
kepada peserta pengadaan oleh pelaksana pengadaan.
12.5. Bagi Peserta Pengadaan yang dinyatakan tidak lulus evaluasi sampul 1
maka Dokumen Penawaran Sampul 2 yang bersangkutan tidak dibuka dan
diminta untuk diambil oleh Peserta Pengadaan yang bersangkutan dalam
batas waktu yang ditentukan. Bila tidak diambil dalam batas waktu yang
ditentukan, Pelaksana Pengadaan tidak bertanggungjawab terhadap
keberadaan dokumen tersebut.
12.6. Peserta Pengadaan yang lulus evaluasi Sampul 1 akan diundang untuk
hadir pada pembukaan Dokumen Penawaran Sampul 2.
12.7. Pelaksana Pengadaan membuka Dokumen Penawaran Sampul 2 di
hadapan Peserta Pengadaan yang diundang. Dokumen penawaran harga
diperiksa kelengkapannya, diumumkan harga penawarannya, selanjutnya
dicatat dalam berita acara pembukaan dokumen penawaran sampul 2 serta
ditandatangani oleh peserta pengadaan dan Pelaksana Pengadaan

13. Evaluasi Dokumen Penawaran


13.1 Evaluasi Dokumen Penawaran.
Pelaksana Pengadaan akan melakukan evaluasi dokumen penawaran
dengan sistem nilai yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
memberikan nilai/angka pembobotan terhadap unsur/faktor yang dinilai
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Metoda sistem nilai yang digunakan
adalah Sistem Gugur (Passing Grade) yaitu peserta akan dievaluasi pada
sampul 1 dan harus memenuhi penilaian teknis minimal yang dipersyaratkan
dalam Dokumen Pengadaan ini. Kemudian penentuan pemenang
pelelangan berdasarkan penawaran harga terendah pada sampul 2 setelah
sebelumnya peserta dinyatakan lulus di sampul 1.
13.2 Kriteria penilaian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
Persyaratan Administrasi = wajib dipenuhi dan bila tidak dipenuhi oleh
calon penyedia jasa setelah dilakukan klarifikasi maka dianggap gugur.
Penyimpangan terhadap ketentuan Jaminan Penawaran dinyatakan gugur.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Persyaratan Teknis = harus memenuhi penilaian teknis minimal
dengan penilaian harus sama atau di atas 75 yang dinyatakan lulus passing
grade.
Pemenang Pelelangan ini ditetapkan berdasarkan lulusnya peserta dari hasil
evaluasi penilaian passing grade (sampul 1) dan berdasarkan penawaran
harga terendah (sampul 2)
Adapun kriteria penilaian passing grade seperti dalam BAB V Dokumen
Pengadaan ini.
13.3. Beberapa substansi penawaran akan dilihat dan dievaluasi serta
dibandingkan dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaan, antara lain :
a. pemenuhan terhadap persyaratan kualifikasi, administrasi dan teknis;
b. apakah Surat Penawaran bermeterai, berstempel dan ditandatangani
oleh Penanggung Jawab Peserta Pengadaan;
c. kesesuaian lingkup dan spesifikasi teknis dari Pekerjaan yang ditawarkan;
d. masa berlaku penawaran dan jadwal penyerahan Pekerjaan;
e. harga penawaran.
13.4. Pelaksana Pengadaan dapat melakukan verifikasi dan/atau klarifikasi
terhadap dokumen penawaran yang disampaikan oleh Penyedia Jasa.
13.5. Untuk evaluasi Dokumen Penawaran Sampul 1, Pelaksana Pengadaan akan
melakukan evaluasi atas kesesuaian terhadap Dokumen Pengadaan.
Penawaran yang dinilai tidak responsif terhadap persyaratan Dokumen
Pengadaan akan dinyatakan gugur.
13.6. Selama proses verifikasi dan/atau klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul 1,
Pelaksana Pengadaan dapat meminta tambahan data/dokumen yang
dipersyaratkan hanya untuk dokumen kualifikasi dalam waktu yang telah
ditentukan. Penyedia Barang/Jasa dapat menambahkan dokumen yang
diminta maupun tidak diminta oleh Pelaksana Pengadaan. Pada saat
penilaian kualifikasi dengan pascakualifikasi perubahan dokumen kualifikasi
tidak dikategorikan sebagai ‘Post Bidding’
13.7. Apabila diperlukan Pelaksana Pengadaan dapat melakukan peninjauan ke
fasilitas pendukung Penyedia Barang/Jasa.
13.8. Hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul 1 akan diumumkan kepada
Peserta Pengadaan yang memasukkan dokumen Penawaran Sampul 1 dan
bagi yang tidak lulus dapat mengambil kembali Dokumen Penawaran
Sampul 2 dan Jaminan Penawarannya.
13.9. Untuk evaluasi dokumen penawaran Sampul 2 (penawaran harga)
Pelaksana Pengadaan akan melakukan evaluasi atas kesesuaian harga
yang ditawarkan dengan ketentuan dalam Dokumen Pengadaan.
13.10. Dalam hal harga penawaran Peserta Pengadaan di bawah 80% HPS, maka
Pelaksana Pengadaan akan evaluasi kewajaran harga dengan meneliti dan
menilai konsistensi rincian/uraian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Utama
terhadap syarat teknis/spesifikasi sehingga tidak terjadi penyimpangan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja serta diyakini dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


14. Penetapan Penyedia
14.1. Pejabat yang berwenang menetapkan calon Penyedia atas dasar hasil
evaluasi penawaran.
14.2. Penetapan Penyedia ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang terhadap
usulan calon Penyedia yang diusulkan oleh Pelaksana Pengadaan
14.3. Peserta Pengadaan yang lulus atau memenuhi penilaian kualifikasi,
administrasi, teknis dan nilai penawaran harga yang terendah yang akan
ditetapkan sebagai pemenang pelelangan.
14.4. Apabila Penyedia Barang yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon
pemenang, sebelum penunjukan pemenang harus melengkapi dokumen-
dokumen persyaratan kualifikasi yang sudah habis masa berlakunya, hal ini
tidak dikategorikan sebagai post bidding
14.5. Pelaksana Pengadaan akan menyampaikan Surat Keputusan Pemenang
(SKP) kepada calon Penyedia setelah masa sanggah berakhir.
14.6. Dalam hal proses pengadaan dilakukan dengan pelelangan dan pemenang
urutan pertama mengundurkan diri, maka pemenang urutan kedua akan
diusulkan sebagai calon Penyedia sesuai dengan harga penawarannya
apabila penawaran tersebut masih berlaku dan demikian seterusnya.
14.7. Bagi calon pemenang yang telah ditetapkan dan mengundurkan diri maka
akan diberikan sanksi berupa pencairan Jaminan Penawaran dan sanksi
lain sesuai ketentuan Manajemen Vendor PT Indonesia Power.

15. Vendor Management PT Indonesia Power


15.1 Dalam pelaksanaan proses pengadaan barang / jasa dan pelaksanaan
pekerjaan / kontrak di lingkungan PT Indonesia Power akan dilakukan
assessment atas pelaksanaan proses pengadaan dan pelaksanaan
pekerjaan / kontrak tersebut.
15.2 Ketentuan manajemen vendor di lingkungan PT Indonesia Power tercantum
dalam lampiran 3 Dokumen Pengadaan.
16. Pembatalan Proses Pengadaan
16.1 Pembatalan proses pengadaan barang/jasa harus didasarkan pada alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan dan sedapat mungkin dihindarkan.
16.2 Pelaksana Pengadaan dapat secara sepihak menghentikan proses
pengadaan barang / jasa sebelum pemenang ditetapkan dan disampaikan
secara tertulis oleh Pejabat yang berwenang.
16.3 Dalam hal terjadi pembatalan proses pengadaan barang / jasa kecuali yang
diakibatkan oleh kondisi kahar/force majeure atau akibat adanya penetapan
pengadilan, maka Penyedia Barang yang ikut pada proses pengadaan
tersebut akan dikembalikan biaya penggantian dokumen pengadaannya.
16.4 Pembatalan Proses Pengadaan Barang/Jasa ini ditetapkan oleh Pejabat
yang berwenang.
17. Pengadaan Gagal dan Pengadaan Ulang

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


17.1 Pelelangan dinyatakan gagal apabila :
a. Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan
b. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat administrasi dan / atau
teknis sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan, atau
c. Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan
kebutuhan barang/jasa.
d. Apabila ada Negosiasi harga, Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil
menurunkan harga penawaran maksimal sama dengan HPS
e. Semua harga penawaran yang disampaikan diatas nilai HPS
f. Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha tidak sehat
g. Adanya indikasi terjadinya korupsi, kolusi dan Nepotisme (KNN)
h. Semua calon pemenang / calon penyedia mengundurkan diri atau tidak
bersedia ditunjuk sebagai Penyedia, atau
i. Sanggahan dari Peserta Pengadaan terbukti benar.
j. Akibat adanya penetapan pengadilan

17.2 Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan Pengadaan


Gagal kepada Penyedia.
17.3 Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pejabat Yang Berwenang
menugaskan Pelaksana Pengadaan untuk melakukan Pengadaan ulang,
dengan atau tanpa revisi Dokumen Pengadaan serta pada tahapan yang
disesuaikan dengan penyebab Pengadaan Gagal.
17.4 Pelelangan ulang dapat dilaksanakan dengan hanya mengundang peserta
pengadaan lama atau mengikutsertakan peserta pengadaan lama dan baru.
Dalam hal pelelangan ulang mengikutsertakan Peserta Pengadaan baru,
maka proses pengadaan dimulai dari tahapan pengumuman / undangan dan
Peserta Pengadaan lama diwajibkan untuk tetap mendaftar ulang. Adapun
terhadap Peserta Pengadaan yang telah dinyatakan lulus penilaian
kualifikasi sebelumnya tidak perlu dilakukan penilaian kualifikasi lagi.
17.5 Pelelangan Ulang dapat diulang dengan ketentuan dan kondisi sebagai
berikut :
a. Dalam hal terdapat perubahan HPS tetapi tidak terdapat perubahan
spesifikasi teknis dan/atau ruang lingkup pekerjaan, maka proses
pelelangan dilanjutkan secara langsung dengan pemasukan penawaran
harga ulang dengan mengundang peserta yang lulus administrasi &
teknis.
b.
Dalam hal terdapat perubahan spesifikasi teknis dan/atau ruang lingkup
pekerjaan, maka dilakukan pelelangan ulang yang dimulai sesuai
dengan hasil evaluasi Pelaksana Pengadaan.
17.6 Tahapan dari proses pelelangan ulang merupakan kewenangan penuh
Pelaksana Pengadaan.
17.7 Apabila pada pelelangan ulang masih tetap tidak ada penawaran yang
memenuhi persyaratan, maka Pejabat Yang Berwenang memutuskan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


proses pengadaan dihentikan dan Purchase Requisition dikembalikan
kepada User/Pengguna.
17.8 PT Indonesia Power tidak memberikan ganti rugi kepada Penyedia Barang
dan/ Jasa apabila penawarannya ditolak atau Pengadaan dinyatakan gagal.

18. Sanggahan
18.1 Peserta Pengadaan yang merasa keberatan, baik secara sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lainnya dapat mengajukan sanggahan
secara tertulis apabila menemukan :
a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur pelaksanaan
pengadaan barang / jasa sebagaimana diatur dalam Dokumen
Pengadaan; dan/atau
b. Adanya rekayasa yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang
tidak sehat; dan/atau

c. Adanya penyalahgunaan wewenang oleh Pelaksana Pengadaan atau


Pejabat lainnya;
18.2 Sanggahan dapat diterima apabila :
a. Diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sejak
diumumkannya Pemenang Pelelangan.
b. Disertai bukti otentik yang mendukung.
18.3 Sanggahan ditujukan kepada Pejabat yang berwenang dan Pejabat yang
berwenang harus memberikan jawaban tertulis atas sanggahan dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah
sanggahan diterima.
18.4 Apabila sanggahan terbukti tidak benar maka kepada yang bersangkutan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan manajemen vendor PT Indonesia Power.
18.5 Dalam hal sanggahan dinyatakan benar maka Pejabat yang berwenang
memerintahkan untuk dilakukan evaluasi dan pelelangan ulang.
18.6 Jawaban surat sanggahan bersifat “final and binding”.

19. Ketentuan Peserta Pengadaan dengan bentuk Konsorsium / Joint Operation


19.1 Dalam penentuan klasifikasi peserta maka golongan usaha ditentukan dari
golongan usaha yang paling tinggi dari anggota konsorsium atau joint
operation yang bersangkutan.
19.2 Pada saat penilaian kualifikasi maka salah satu anggotanya harus memiliki
sub bidang usaha yang sesuai dengan persyaratan pengadaannya.
19.3 Penilaian kualifikasi dilakukan terhadap keseluruhan kemampuan anggota
Konsorsium.
19.4 Kemampuan dasar dari lead firm / leader
19.5 Dalam hal peserta dalam bentuk konsorsium atau join operation maka
sekurang-kurangnya salah satu anggotanya harus memiliki sub bidang usaha
yang sesuai dengan persyaratan pengadaannya. Leader dari konsorsium atau
joint operation harus penyedia yang memiliki kompetensi atau sub-bidang
usaha yang sesuai dengan persyaratan dokumen pengadaan.
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
19.6 Dalam hal calon Peserta Pengadaan mendaftarkan diri sebagai Konsorsium
untuk pengadaan dengan yang masuk dalam kategori pengadaan untuk
badan usaha bukan kecil maka salah satu anggota Konsorsium atau Joint
Operation harus memenuhi persyaratan sebagai golongan usaha bukan
kecil.
19.7 Dalam hal peserta berbentuk Konsorsium atau Joint Operation, maka salah
satu anggota Konsorsium harus memiliki surat izin usaha yang sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
19.8 Pada dasarnya Penyedia Barang yang melakukan Konsorsium / Joint
Operation harus mendaftar sebagai Konsorsium / Joint Operation. Peserta
Pengadaan harus menyampaikan Konsorsium / Joint Operation Agreement
dalam Dokumen Penawarannya yang memuat antara lain persentase modal
kerja, hak dan tanggung jawab para pihak, serta perusahaan yang mewakili
kemitraan Konsorsium (lead firm) tersebut.
19.9 Untuk penandatanganan Kontrak maka dapat dilakukan oleh lead firm /
leader saja atau seluruh pihak yang terdapat didalam keanggotaan
Konsorsium / Joint Operation.

BAB II
SYARAT - SYARAT UMUM KONTRAK

1. Maksud dan Tujuan


a. Tercapainya Heat Rate sesuai dengan target KKU Semester 2 Tahun 2017
b. Pembuatan Cover di area ST/RE 01 untuk melindungi batubara agar terjaga
tingkat moisture dan kelembabpannya

2. Pengertian Istilah
2.1 Advance Payment adalah Pembayaran Uang Muka
2.2 Authorized Agen / Distributor adalah perusahaan yang mempunyai perjanjian
keagenan dan / atau distributor dengan pabrikan / prinsipal dan / atau Surat

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Terdaftar sebagai Agen / Distributor pada Kementrian Perdagangan.
2.3 Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai
perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk
melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang
dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya.
2.4 Agen Tunggal adalah perusahaan perdagangan nasional yang mendapatkan
hak eksklusif dari prinsipal berdasarkan perjanjian sebagai satu-satunya agen
di Indonesia atau wilayah pemasaran tertentu.
2.5 API-P (Angka Pengenal Impor Produsen) adalah perijinan yang diberikan
kepada importir yang melakukan impor barang/jasa untuk dipergunakan
sendiri, sebagai bahan baku, bahan penolong, dan/atau untuk mendukung
proses produksi.
2.6 Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan
atau dimanfaatkan oleh User / Pengguna.
2.7 Berita Acara Keterlambatan Penyerahan Pekerjaan adalah berita acara yang
menyatakan bahwa Penyedia Barang dikenakan sanksi keterlambatan atas
keterlambatan penyerahan Pekerjaan kepada User / Pengguna.
2.8 Berita Acara Kesepakatan Addendum/Amandemen adalah berita acara yang
dibuat oleh Direksi Pekerjaan bersama Penyedia Barang yang berisikan
usulan addendum / amandemen Kontrak kepada Pejabat yang berwenang
dalam hal terjadi perubahan dalam Kontrak.
2.9 Berita Acara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang adalah berita acara yang
menyatakan bahwa Barang telah diterima dan diperiksa oleh User /
Pengguna sesuai dengan ketentuan Kontrak.
2.10 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan adalah berita acara yang menyatakan
bahwa Pekerjaan telah selesai dan telah diperiksa serta hasil pekerjaan
sudah sesuai dengan ketentuan dalam Surat Perjanjian/Dokumen
Pengadaan serta Pekerjaan tersebut telah diserahterimakan oleh Penyedia
Barang ke User / Pengguna .
2.11 Berita Acara Selesainya Masa Pemeliharaan adalah berita acara yang
menyatakan bahwa masa pemeliharaan pekerjaan telah berakhir.
2.12 Bulan adalah kurun waktu yang dimulai pukul 00.00 WIB hari pertama dari
suatu bulan kalender dan berakhir pada pukul 24.00 WIB hari terakhir dari
bulan kalender yang sama, kecuali untuk bulan pertama dan bulan terakhir.
2.13 Direksi Pekerjaan adalah pejabat yang mewakili Pejabat yang berwenang
yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi, memantau
pelaksanaan Pekerjaan dan mengevaluasi kemajuan Pekerjaan serta
memberikan bimbingan, saran/arahan, petunjuk yang diperlukan demi
kelancaran pelaksanaan Pekerjaan.
2.14 Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak dan
atas namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian,
penyimpanan, penjualan serta pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


2.15 Delivery Order atau biasanya disebut Surat Jalan adalah surat yang berfungsi
sebagai surat pengantar pada saat mengirim barang kepada Perusahaan.
2.16 Dokumen Penawaran adalah dokumen yang memuat semua hal yang
berkaitan dengan penawaran barang/jasa yang disampaikan oleh Peserta
Pengadaan Langsung kepada Pelaksana Pengadaan.
2.17 Dokumen Pengadaan adalah dokumen pengadaan ini beserta lampiran-
lampirannya yang memuat lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis maupun
persyaratan administrasi serta kualifikasi yang disusun oleh Pelaksana
Pengadaan dan ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang yang digunakan
sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan penyampaian penawaran
oleh Penyedia serta pedoman evaluasi penawaran oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan
2.18 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan harga perkiraan dari
suatu barang/jasa yang dihitung berdasarkan estimasi biaya pokok
produksi atau estimasi biaya pokok pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi ekonomi terkini dan faktor-faktor lain yang berfungsi untuk melihat
kewajaran harga penawaran.
2.19 Hari Kalender adalah kurun waktu yang lamanya 24 (dua puluh empat) jam
terus menerus, yang dimulai pukul 00.00 WIB dan berakhir pada pukul 24.00
WIB hari yang sama, termasuk diantaranya adalah hari Sabtu, Minggu dan
hari libur nasional / cuti bersama yang ditetapkan oleh Pemerintah.
2.20 Hari Kerja adalah hari selain hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional / hari
yang ditetapkan pemerintah.
2.21 Hukum adalah adalah semua peraturan hukum, keputusan, peraturan,
instruksi, perintah dan tindakan hukum lainnya dari Negara Republik
Indonesia atau Badan Pemerintah atau oleh pengadilan dan semua
perjanjian internasional yang ditunduki oleh Negara Republik Indonesia.
2.22 Jangka Waktu Kontrak adalah waktu pelaksanaan Pekerjaan termasuk
masa pemeliharaan (bila ada), yang dihitung sejak penandatanganan Kontrak
sampai Pekerjaan dinyatakan selesai secara keseluruhan.
2.23 Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan dalam bentuk garansi bank yang
diterbitkan oleh bank umum nasional atau bank asing yang mempunyai
kantor perwakilan di Indonesia (tidak termasuk bank perkreditan rakyat dan
asuransi) yang diberikan oleh Penyedia Barang kepada Pejabat yang
berwenang untuk menjamin dapat terlaksana dan terselesaikannya seluruh
Pekerjaan dengan baik selama masa pelaksanaan Pekerjaan.
2.24 Jaminan Pemeliharaan adalah jaminan dalam bentuk garansi bank yang
diterbitkan oleh bank umum nasional atau bank asing yang mempunyai
kantor perwakilan di Indonesia (tidak termasuk bank perkreditan rakyat dan
asuransi) yang diberikan oleh Penyedia Barang/ Jasa kepada Pejabat yang
berwenang untuk menjamin hasil pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Barang
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
selama masa pemeliharaan.
2.25 Joint Operation adalah kerjasama operasi 2 (dua) perusahaan atau lebih
yang sifatnya sementara karena hanya untuk melaksanakan suatu
proyek/kontrak tertentu sampai proyek tersebut selesai dikerjakan. KSO
bukan merupakan Subyek Pajak, oleh karenanya pajak penghasilan dari
proyek tersebut dikenakan pada masing-masing anggota KSO sesuai dengan
bagian penghasilan yang diterimanya.
2.26 Kantor Pusat adalah Kantor Pusat PT Indonesia Power.
2.27 Kepala Departemen Pengadaan Spare Parts dan Jasa adalah pejabat yang
bertugas sebagai pembina pengadaan di lingkungan PT Indonesia Power
dan sebagai pelaksana pengadaan di lingkungan Kantor Pusat.
2.28 Keadaan kahar (force majeur) adalah suatu keadaan yang terjadi diluar
kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat terpenuhi.
Contoh keadaan kahar antara lain namun tidak terbatas pada : bencana
alam, bencana non alam, bencana sosial, pemogokan, kebakaran, gangguan
industri lainnya.
2.29 Klarifikasi adalah kegiatan meminta penjelasan oleh Pelaksana Pengadaan
kepada Penyedia atas substansi penawaran yang kurang jelas dalam rangka
evaluasi penawaran.
2.30 Konsorsium adalah kerjasama antara 2 (dua) perusahaan atau lebih yang
bersepakat menggabungkan sumber daya yang dimiliki masing-masing
anggota konsorsium, berbagi risiko dan meningkatkan daya saing dalam
upaya untuk bersama-sama mengikuti proses pengadaan.
2.31 Kontrak adalah perikatan dalam bentuk tertulis antara Pejabat Yang
Berwenang dengan Penyedia.
2.32 Lampiran adalah satu atau lebih dari satu lampiran yang melekat dalam
Kontrak dan Dokumen Pengadaan ini yang merupakan kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Kontrak dan Dokumen Pengadaan ini
2.33 Letter of Intent adalah surat / dokumen yang diterbitkan sebagai acuan bagi
Penyedia dalam memulai pekerjaan dalam keadaan darurat / emergency.
2.34 Negosiasi adalah kegiatan untuk pembahasan aspek teknis, harga dan waktu
pelaksanaan antara Pelaksana Pengadaan dengan Penyedia.
2.35 Pelaksana Pengadaan adalah pejabat struktural yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa atau
pejabat struktural yang memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana
pengadaan Barang/Jasa.
2.36 Pengawas Mutu adalah tim yang dibentuk oleh Direksi Pekerjaan yang
bertugas untuk memastikan mutu barang/pekerjaan sesuai dengan ketentuan
Kontrak.
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
2.37 Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi, kemampuan usaha,
serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya terhadap Peserta Pengadaan,
bersamaan dengan penyampaian penawaran.
2.38 Pekerjaan adalah seperti yang tertuang dalam judul dokumen pengadaan ini.
2.39 Pejabat yang berwenang adalah Pejabat yang berwenang untuk menetapkan
penyedia barang / jasa dan menandatangani Kontrak.
2.40 Penjelasan (Pre – Bid Conference) adalah kegiatan penjelasan atas isi
dokumen pengadaan termasuk diantaranya kegiatan tanya jawab antara
Pelaksana Pengadaan dan Peserta Pengadaan.
2.41 Pendukung adalah kontraktor, sub kontraktor, Agen, pabrikan, manufaktur,
afiliasi, atau pihak ketiga lainnya yang mendukung Penyedia Barang secara
langsung maupun tidak langsung dalam melaksanakan kewajiban Penyedia
Barang sesuai Surat Perjanjian.
2.42 Pengguna adalah Pejabat di Kantor Pusat maupun unit bisnis yang
merupakan pengguna barang/jasa yang dibutuhkan PT Indonesia Power.
2.43 Penyedia Barang adalah Peserta Pelelangan Terbatas yang telah ditunjuk
atau pemenang dalam Pelelangan Terbatas dan telah membuat Kontrak
dengan Pejabat yang berwenang.
2.44 Peserta Pengadaan adalah Penyedia Barang yang mengikuti proses
pengadaan.
2.45 Post Bidding adalah pengubahan atau penambahan atau pengurangan
persyaratan pengadaan oleh Pelaksana Pengadaan atau pengubahan /
penambahan / pengurangan kelengkapan dokumen penawaran oleh peserta
pengadaan pada proses pelelangan yang disampaikan setelah waktu
penyampaian dokumen penawaran ditutup.
2.46 PO (Purchase Order) atau biasa disebut Surat Pesanan Barang adalah
dokumen pesanan yang mendeskripsikan antara lain tipe, jenis, spesifikasi,
jumlah dari barang yang akan dibeli, tempat dan waktu penyerahan. PO
biasanya merupakan turunan dari dengan kontrak payung / Blanket Purchase
Agreement.
2.47 Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat / dokumen yang dikeluarkan untuk
sebagai perintah bagi Penyedia untuk mulai bekerja, dimana kontrak sudah
ditandatangani terlebih dahulu namun belum distatement waktu pelaksanaan
pekerjaannya.
2.48 Surat Peringatan adalah surat peringatan yang disampaikan secara tertulis
oleh Direksi Pekerjaan kepada Penyedia Barang untuk memenuhi prestasi/
kewajibannya sesuai ketentuan dalam Dokumen Pengadaan ini.
2.49 Tahun adalah kurun waktu 12 Bulan yang terdiri dari 365 atau 366 Hari
Kalender berdasarkan perhitungan kalender Masehi
3. Penolakan Pekerjaan (Rejection)
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
3.1 Direksi Pekerjaan berhak menolak atau tidak menerima Pekerjaan yang
disupplai/diserahkan oleh Penyedia Jasa, apabila :
a. Apabila dari aspek legalitas akan menimbulkan permasalahan bagi
Pejabat yang berwenang.
b. Apabila Pekerjaan yang diserahkan tidak sesuai dengan spesifikasi
barang dan/ atau lingkup Pekerjaan termasuk Barang yang disuplai
ternyata memiliki cacat disain, kerusakan akibat pengiriman, atau
spesifikasi teknisnya tidak sesuai dengan ketentuan Kontrak.
3.2 Penyedia Barang harus segera memperbaiki Pekerjaan atau mengganti Barang
yang ditolak atau tidak diterima oleh Direksi Pekerjaan untuk menghindari
keterlambatan dengan segala konsekuensi biaya yang timbul akibat
perbaikan/penggantian tersebut.

4. Penundaan Pelaksanaan Pekerjaan


4.1. Karena alasan yang tidak perlu dijelaskan kepada Penyedia Jasa, secara
tertulis Pejabat yang berwenang dapat memberi tahu kepada Penyedia
Barang untuk menunda sebagian atau keseluruhan Pekerjaan tanpa
mengakibatkan pembatalan dan/ atau pemutusan Kontrak.
4.2. Apabila terjadi penundaan pelaksanaan Pekerjaan, maka Penyedia Barang
perlu melakukan tindakan sebagai berikut :
a. Segera menghentikan kegiatan pada tanggal saat menerima
pemberitahuan dari Pejabat yang berwenang untuk bagian Pekerjaan
yang diminta untuk ditunda;
b. Menghentikan untuk mengalihkan Pekerjaan yang ditunda;
c. Selama masa penundaan tetap menjaga Barang/pekerjaan yang masih
dalam penguasaannya.
d. Menghitung konsekuensi biaya yang terjadi akibat penundaan ini, untuk
dibicarakan dengan Pejabat yang berwenang tentang kompensasi yang
bisa diberikan.

5. Perpanjangan Waktu Penyelesaian Pekerjaan


5.1 Perpanjangan waktu penyelesian Pekerjaan dapat diberikan oleh Pejabat
yang berwenang berdasarkan usulan dari Direksi Pekerjaan atas
pertimbangan yang layak dan wajar.
5.2 Perpanjangan waktu penyelesaian Pekerjaan dan/ atau penyerahan
Pekerjaan hanya mungkin dapat diadakan dikarenakannya adanya:
.a Pekerjaan tambah yang menyatakan bahwa untuk pekerjaan tersebut
diberi penambahan waktu pelaksanaan (kompensasi waktu)
.b Perubahan desain.
.c Keadaan Kahar (Force Majure).
.d Keterlambatan yang disesbabkan oleh Pihak PT Indonesia Power
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
.e Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia
5.3 Pejabat yang berwenang dapat menyetujui perpanjangan waktu
Penyelesaian Pekerjaan setelah melakukan penelitian dan evaluasi terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
5.4 Persetujuan Perpanjangan waktu Pelaksanaan pekerjaan akan dituangkan di
dalam Addendum / Amandemen Surat Perjanjian .
6. Denda Atas Keterlambatan
6.1 Apabila penyerahan pekerjaan melewati batas waktu yang ditentukan sesuai
ketentuan Kontrak, maka terhadap Pekerjaan yang terlambat, baik sebagian
atau keseluruhan akan dikenakan denda keterlambatan penyerahan
Pekerjaan sebesar 1‰ (satu per seribu) dari total nilai Kontrak atau bagian
kontrak untuk setiap Hari Kalender keterlambatan dengan batas maksimum
5% (lima persen) dari total nilai Kontrak atau bagian kontrak. Denda tersebut
akan langsung dikenakan pada saat pembayaran kepada Penyedia
Barang/Jasa.
6.2 Apabila denda keterlambatan sudah mecapai/ melampaui maksimum, maka
Pejabat yang berwenang dapat memutuskan kontrak secara sepihak atas
usulan Direksi Pekerjaan dan setelah Direksi Pekerjaan memberikan
peringatan ketiga atas keterlambatan pelaksanaan kontrak.
6.3 Sanksi keterlambatan pada butir 6.1 diatas ini tidak berlaku dalam hal
tersebut dibawah ini, dengan ketentuan harus mendapatkan persetujuan
tertulis Pejabat yang berwenang melalui Direksi Pekerjaan yaitu:
a. Terjadi karena Keadaan Kahar (Force Majeure) di sisi Penyedia Barang
yang mana telah memenuhi seluruh ketentuan yang diatur ketentuan
Force Majure dalam Dokumen Pengadaan ini; atau
b. Adanya Pekerjaan tambah/kurang atas permintaan Pejabat yang
berwenang yang mempengaruhi jangka waktu penyelesaian Pekerjaan;
atau
c. Ketidaksiapan Pejabat yang berwenang dan/atau hal-hal lainnya yang
merupakan kewajiban dari Pejabat yang berwenang sebagaimana
dinyatakan secara tertulis oleh Pejabat yang berwenang.
d. Keterlambatan yang disebabkan oleh Pihak PT Indonesia Power

6.4 Keterlambatan pelaksanaan Pekerjaan yang tidak dikenakan sanksi


berdasarkan butir 6.3 diatas akan dituangkan dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Penyedia Barang dan Direksi Pekerjaan
6.5 Apabila setelah batas waktu penyerahan Pekerjaan terlampaui ditambah 14
(empat belas) Hari Kalender, Penyedia Barang masih belum menyelesaikan
penyerahan Pekerjaan baik seluruhnya maupun sebagian, maka Direksi
Pekerjaan akan mengeluarkan Surat Peringatan pertama dan Penyedia
Barang tetap dikenakan denda sesuai dengan ketentuan butir 6.1 diatas.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


6.6 Apabila 14 (empat belas) Hari Kalender setelah Surat Peringatan pertama,
Penyedia Barang juga tidak menyelesaikan pekerjaan, maka Direksi
Pekerjaan akan mengeluarkan Surat Peringatan kedua dan Penyedia
Barang tetap dikenakan denda sesuai butir 6.1 diatas.
6.7 Apabila setelah Surat Peringatan kedua diterbitkan ditambah 14 (Empat
Belas) Hari Kalender, Penyedia Barang masih belum menyelesaikan
Pekerjaan baik seluruhnya maupun sebagian, maka atas usulan dari Direksi
Pekerjaan, Pejabat yang berwenang dapat dan berhak mengeluarkan surat
pemutusan Kontrak secara sepihak dan akan mencairkan Jaminan
Pelaksanaan untuk menjadi PT Indonesia Power tanpa persetujuan
Penyedia Barang dan Penyedia Barang akan dikenakan dikenakan sansi
sesuai dengan ketentuan manajemen vendor PT Indonesia Power
sebagaimana terlampir dalam Dokumen Pengadaan ini.
6.8 Bilamana diketahui bahwa Pelaksana Pekerjaan secara sengaja
menunda/memperlambat penyelesaian pekerjaan, maka Pelaksana
Pekerjaan dapat dikenakan Surat Peringatan serta Sanksi Pengurangan
Nilai Pekerjaan (Kerja Kurang).
6.9 Dalam hal terjadi pemutusan Kontraksecara sepihak, Penyedia Barang dan
Pejabat yang berwenang sepakat untuk tidak memberlakukan Pasal 1266
dan 1267 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata khusus tentang
pembatalan Kontrakyang harus dimintakan kepada hakim.
7. Jaminan Penawaran
7.1 Jaminan Penawaran adalah 1% – 3% dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
Pelaksana Pengadaan dapat menetapkan satu nilai dalam range tersebut
dengan mempertimbangkan jenis dan nilai pekerjaan yang diadakan. Dalam
hal jaminan penawaran yang diserahkan lebih besar dari nominal yang
ditetapkan Pelaksana Pengadaan atau lebih besar dari 3% dari HPS maka
hal tersebut tidak menyebabkan jaminan penawaran tersebut gugur.
7.2 Besarnya jaminan penawaran dapat juga ditetapkan oleh Pelaksana
Pengadaan untuk keseragaman namun dalam hal jaminan penawaran yang
disampaikan berbeda namun masih sesuai ketentuan butir 7.1 diatas maka
hal tersebut tidak menyebabkan jaminan penawaran tersebut gugur.
7.3 Dalam hal Penyedia Barang / Jasa membatalkan penawaran atau
mengundurkan diri selama masa berlakunya penawaran, maka jaminan
penawaran akan dicairkan dan menjadi milik Perusahaan.
7.4 Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum
Pengumuman Pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum
berakhirnya masa berlaku Jaminan Penawaran tersebut, Pelaksana
Pengadaan dapat meminta Penyedia untuk memperpanjang Jaminan
Penawaran. Dalam hal Penyedia tidak bersedia memperpanjang Jaminan
Penawaran setelah diminta Pelaksana Pengadaan, maka Calon Penyedia
dianggap mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dikembalikan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


7.5 Dalam hal Penyedia yang telah diumumkan sebagai Calon Penyedia namun
tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan
penandatanganan Kontrak, maka Penyedia tersebut dianggap
mengundurkan diri dan Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PT
Indonesia Power.
7.6 Dalam hal Penyedia mengundurkan diri pada masa penawarannya masih
berlaku atau sampai dengan Kontrak ditandatangani, maka Jaminan
Penawaran dicairkan dan menjadi milik PT Indonesia Power.
7.7 Jaminan Penawaran dinilai memenuhi persyaratan apabila :
a. Diterbitkan oleh Bank BUMN (Bank Mandiri, BNI, BRI dan BUKOPIN).
b. Jenis mata uang jaminan penawaran harus sama dengan jenis mata
uang yang digunakan dalam penawaran.
c. Masa berlaku Jaminan Penawaran sama dengan masa berlaku
Dokumen Penawaran ditambah 1 (satu) bulan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
d. Nama Penyedia sama dengan yang tercantum dalam Jaminan
Penawaran.
e. Nilai Jaminan Penawaran sama atau lebih tinggi dari nilai yang
ditetapkan.
f. Nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf dan
harus sama antara yang terbilang dengan angka dan huruf.
g. Nama Pejabat yang berwenang yang menerima Jaminan Penawaran
sama dengan nama Pejabat yang berwenang yang tercantum dalam
Dokumen Pengadaan.
h. Nama pekerjaan yang dijamin sama dengan pekerjaan yang diadakan.
i. Mencantumkan persyaratan unconditional bond.
j. Merujuk kepada pasal 1832 KUH Perdata dan menyimpang dari pasal
1831 KUH Perdata.
7.8 Apabila dalam 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa Jaminan
Penawaran tersebut habis tidak diambil oleh Penyedia Barang / Jasa, maka
Perusahaan tidak bertanggung jawab atas kehilangan, kerusakan dan
penyalahgunaan jaminan penawaran tersebut.
8. Jaminan Pelaksanaan
8.1 Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan kepada Pejabat yang berwenang
oleh Penyedia Barang /Jasa yang ditetapkan sebagai Pemenang
Pengadaan selambat - lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah
penerbitan Surat Keputusan Penunjukkan / Surat Keputusan Pemenang
sebagai syarat untuk penandatanganan Kontrak.
8.2 Besaran Jaminan Pelaksanaan sekurang - kurangnya 5% (lima persen) dari
harga Kontrak.
8.3 Dalam hal Penyedia Barang / Jasa mengundurkan diri selama masa Kontrak
atau oleh Pejabat yang berwenang dianggap tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan sehingga menyebabkan Kontrak diputus sebelum berakhir, maka
Jaminan Pelaksanaan Penyedia Barang yang bersangkutan akan dicairkan
dan menjadi milik PT Indonesia Power.
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
8.4 Jaminan pelaksanaan dapat diambil oleh Penyedia Barang apabila :
a. Pekerjaan dinyatakan selesai.
b. Jaminan Pemeliharaan telah diserahkan, khusus untuk pekerjaan
konstruksi / jasa lainnya yang menggunakan Jaminan Pemeliharaan.
8.5 Apabila dalam 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa Jaminan
Pelaksanaan tersebut habis tidak diambil oleh Penyedia Jasa, maka
Perusahaan tidak bertanggung jawab atas kehilangan, kerusakan dan
penyalahgunaan jaminan pelaksanaan tersebut.
8.6 Jaminan Pelaksanaan dinilai memenuhi persyaratan apabila :
a. Diterbitkan oleh Bank BUMN (Bank Mandiri, BNI, BRI dan BUKOPIN).
b. Jenis mata uang Jaminan Pelaksanaan harus sama dengan jenis mata
uang yang digunakan dalam Kontrak.
c. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari jangka waktu yang
ditetapkan dalam Surat Keputusan Penunjukkan / Pemenang, yaitu masa
pelaksanaan pekerjaan ditambah 1 (satu) bulan.
d. Nama Penyedia sama dengan yang tercantum dalam Jaminan
Pelaksanaan.
e. Nilai Jaminan Pelaksanaan tidak kurang dari nilai yang ditetapkan.
f. Nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf dan
harus sama antara yang terbilang pada angka dan huruf.
g. Nama Pejabat yang berwenang yang menerima Jaminan Pelaksanaan
sama dengan nama Pejabat yang berwenang.
h. Nama pekerjaan yang dijamin sama dengan pekerjaan yang diadakan.
i. Mencantumkan persyaratan unconditional bond;
8.7 Apabila pelaksanaan Pekerjaan belum selesai, Penyedia Barang wajib
memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya
14 (empat belas) Hari Kalender sebelum masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan habis, dan menyerahkan perpanjangan jaminan tersebut yang
asli kepada Pejabat yang berwenang. Terhadap Jaminan Pelaksanaan yang
terbaru (yang telah diperpanjang) tersebut akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak.
8.8 Apabila terjadi Pekerjaan tambah yang mempengaruhi nilai Kontrak, maka
besarnya Jaminan Pelaksanaan harus disesuaikan oleh Penyedia Barang
dan disampaikan kepada Pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 7
(tujuh) Hari Kerja setelah tanggal Pekerjaan tambah tersebut disepakati
antara Pejabat yang berwenang dan Penyedia Jasa.
8.9 Pejabat yang berwenang berhak untuk mencairkan Jaminan Pelaksanaan
untuk selanjutnya menjadi hak PT Indonesia Power sepenuhnya untuk
disetor ke kas PT Indonesia Power tanpa harus meminta persetujuan atau
konfirmasi apapun terlebih dahulu dari Penyedia Barang apabila :
a. Penyedia Barang menarik diri dan /atau mengundurkan diri sebelum
Kontrakberakhir dan/atau tidak sanggup menyerahkan baik seluruh
ataupun sebagian Pekerjaan;
b. Penyedia Barang tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
ketentuan Dokumen Pengadaan ini dan Kontrak; atau

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


c. Oleh Pejabat yang berwenang dianggap tidak mampu menyelesaikan
Pekerjaan sehingga menyebabkan Kontrak diputus sebelum berakhir.
9. Jaminan / Garansi
9.1. Penyedia Barang harus memberikan garansi atau jaminan bahwa Barang
yang disuplai terbebas dari cacat disain, kesalahan teknik pabrik dan/atau
kerusakan akibat pengiriman dan/atau kerusakan akibat pengepakan yang
kurang baik.
9.2. Penyedia Barang juga harus memberikan garansi bahwa Barang yang
disuplai harus dijamin 100% benar-benar barang baru, asli (genuine) dan
kualitasnya sesuai yang dipersyaratkan dalam Kontrak serta akan dapat
dipasang dan berfungsi dengan baik .
9.3. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan garansi selama 365 Hari Kalender
sejak Barang dioperasikan dan dinyatakan dengan Berita Acara Komisioning
atau 12 (dua belas) bulan barang diterima di site atau 18 (delapan belas)
bulan sejak barang dikirim.
9.4. Penyedia Barang harus bersedia mengganti/ memperbaiki apabila Barang
yang disuplai/ diterima ternyata memiliki cacat fisik/ disain dan/atau
mengalami kerusakan dari masa pengiriman sampai dengan jangka waktu
Kontrak selesai tanpa tambahan biaya apapun yang harus ditanggung oleh
Pejabat yang berwenang. Penyedia Barang akan dikenakan denda
keterlambatan apabila kejadian ini berakibat keterlambatan pada penerimaan
Barang tersebut oleh Pejabat yang berwenang dari waktu yang ditetapkan
dalam Kontrak.
9.5. Apabila Penyedia Barang tidak melakukan perbaikan atau penggantian
Barang sebagai akibat kerusakan, maka Pejabat yang berwenang akan
menyerahkan pelaksanaan perbaikan atau penggantian Barang dimaksud
kepada pihak lain tanpa persetujuan dahulu dari Penyedia Barang/Jasa, dan
biaya yang timbul dari akibat perbaikan atau penggantian Barang tersebut
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa
10. Masa Pemeliharaan
10.1 Masa Pemeliharaan Pekerjaan adalah selama 6 (enam) bulan kalender
sejak seluruh Pekerjaan telah diserahterimakan dari Penyedia Barang/Jasa
kepada Direksi Pekerjaan berdasarkan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan dan
10.2 Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan Jaminan Pemeliharaan kepada
PT Indonesia Power bernilai sekurang – kurangnya sebesar 5% (lima
persen) dari total nilai Surat Perjanjian.
10.3 Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan
selama masa pemeliharaan sebagaimana mestinya maka Perusahaan
dapat menggunakan uang retensi atau mencairkan jaminan pemeliharaan
untuk membiayai perbaikan atau pemeliharaan
10.4 Jaminan Pemeliharaan dinilai memenuhi persyaratan apabila :
a. Diterbitkan oleh Bank BUMN (Bank Mandiri, BNI, BRI dan BUKOPIN)
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
b. Jenis mata uang Jaminan Pemeliharaan harus sama dengan jenis mata
uang yang digunakan dalam Kontrak.
c. Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan tidak kurang dari jangka waktu
yang ditentukan yaitu sama dengan masa pemeliharaan yaitu selama 1
(satu) tahun sejak seluruh Pekerjaan telah diserahterimakan dari
Penyedia Barang/Jasa kepada Direksi Pekerjaan berdasarkan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan.
d. Nama Penyedia Barang/Jasa sama dengan yang tercantum dalam
Jaminan Pemeliharaan.
e. Nilai Jaminan Pemeliharaan tidak kurang dari nilai yang ditetapkan.
f. Nilai Jaminan Pemeliharaan dicantumkan dalam angka dan huruf dan
harus sama antara yang terbilang pada angka dan huruf.
g. Nama Pejabat yang berwenang yang menerima Jaminan Pemeliharaan
sama dengan nama Pejabat yang berwenang.
h. Nama Pekerjaan yang dijamin sama dengan Pekerjaan yang diadakan.
i. Mencantumkan persyaratan unconditional bond sehingga dapat
dicairkan tanpa menunggu penyelesaian antara Penjamin dan Penyedia
Jasa sesuai dengan Pasal 1832 KUH Perdata dan menyimpang dari
Pasal 1831 KUH Perdata; ;
10.5 Apabila dalam 30 (tiga puluh) hari kalender setelah masa Jaminan
Pemeliharaan tersebut habis tidak diambil oleh Penyedia Barang / Jasa,
maka Perusahaan tidak bertanggung jawab atas kehilangan, kerusakan dan
penyalahgunaan jaminan pelaksanaan tersebut.
10.6 Kewajiban Penyedia Barang/Jasa selama Masa Pemeliharaan adalah
memperbaiki hasil Pekerjaan dan/atau mengganti peralatan apabila terjadi
kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan pabrikasi, kesalahan
pemasangan, dan kesalahan pengaturan yang dilakukan oleh Penyedia
Barang/Jasa.
10.7 PT Indonesia Power akan mengembalikan Jaminan Pemeliharaan kepada
Penyedia Barang/Jasa setelah Masa Pemeliharaan Pekerjaan dinyatakan
selesai.
10.8 Selesainya Masa Pemeliharaan Pekerjaan adalah pada tanggal
ditandatanganinya Berita Acara Selesainya Pemeliharaan Pekerjaan oleh
Direksi Pekerjaan dan Penyedia Barang/ Jasa.
10.9 Penyedia Barang/Jasa menjamin bahwa selama Masa Pemeliharaan hasil
pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa dalam keadaan baik dan
semua peralatan dapat beroperasi sesuai yang dipersyaratkan Direksi
Pekerjaan.
10.10 PT Indonesia Power berhak secara sepihak mencairkan Jaminan
Pemeliharaan untuk selanjutnya menjadi hak PT Indonesia Power
sepenuhnya untuk disetorkan ke kas PT Indonesia Power apabila Penyedia
Barang/Jasa pada Masa Pemeliharaan tidak dapat melaksanakan kewajiban
sesuai ketentuan dalam Surat Perjanjian dan Dokumen Pengadaan ini dan
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


10.11 Dalam hal Jaminan Pemeliharaan dicairkan oleh PT Indonesia Power, maka
Surat Perjanjian ini berakhir.
10.12 Seluruh biaya yang timbul dari perbaikan pelaksanaan Pekerjaan oleh
Penyedia Barang/Jasa tidak dapat ditagihkan kepada PT Indonesia Power,
dan semua biaya tersebut adalah menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
10.13 Apabila selama Masa Pemeliharaan Penyedia Barang/Jasa tidak memenuhi
kewajibannya sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan ini, dan PT Indonesia
Power harus mengeluarkan biaya untuk melaksanakan kewajiban Penyedia
Barang/Jasa yang tidak dilaksanakan atau terlambat atau tidak dipenuhi, baik
untuk kebutuhan instalasi sementara (temporary work) maupun yang sifatnya
instalasi permanen, maka PT Indonesia Power akan membebankan kepada
Penyedia Barang/Jasa seluruh biaya terkait pelaksanaan Pekerjaan
dimaksud antara lain namun tidak terbatas pada biaya material, biaya jasa,
tenaga kerja, transportasi, pajak-pajak, bea dan lain-lain.
10.14 Dalam hal PT Indonesia Power akan melaksanakan kewajiban Penyedia
Barang/Jasa selama masa pemeliharaan karena terjadinya kondisi sesuai
butir 10.11 diatas, maka PT Indonesia Power akan menyampaikan secara
tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa diberi
waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sejak surat pemberitahuan
untuk menawarkan alternatif solusi lain (bila ada) dengan syarat solusi yang
ditawarkan Penyedia Barang/Jasa tidak lebih lama dari yang direncanakan
oleh PT Indonesia Power dan memenuhi kualitas / syarat-syarat teknik yang
telah ditentukan.
10.15 Dalam hal Penyedia Barang/Jasa tidak merespon pemberitahuan tertulis dari
PT Indonesia Power atau alternatif solusi yang ditawarkan Penyedia
Barang/Jasa tidak sesuai dengan syarat-syarat teknik yang telah ditentukan
atau usulan jadwal pelaksanaannya yang lebih lama, maka PT Indonesia
Power dapat melaksanakan kewajiban Penyedia Barang/Jasa selama Masa
Pemeliharaan antara lain perbaikan, penggantian part, pekerjaan manuver
sementara (temporary instalation) atau pekerjaan terkait lainnya tanpa
persetujuan dari Penyedia Barang/Jasa.
10.16 Pemberi Pekerjaan akan menyampaikan biaya disertai dengan bukti-bukti
pengeluaran selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kalender setelah selesainya
pelaksanaan perbaikan Pekerjaan tersebut kepada Penyedia Barang/Jasa
dan semua biaya tersebut akan diakumulasikan untuk dibebankan kepada
Penyedia Barang/Jasa dengan cara pemotongan langsung pada uang retensi
(jika ada) yang sisanya akan dibayarkan pada akhir Masa Pemeliharaan atau
dengan pencairan Jaminan Pemeliharaan apabila Penyedia Jasa tidak dapat
membayar biaya-biaya tersebut.
11. Direksi Pekerjaan
11.1 Untuk kelancaran pelaksanaan Pekerjaan ini yang bertindak sebagai Direksi
Pekerjaan adalah General Manager Unit Pembangkitan Suralaya (GM
UPSLA) yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengawasi, memantau
pelaksanaan Pekerjaan dan mengevaluasi kemajuan Pekerjaan serta
memberikan bimbingan, saran/arahan, petunjuk yang diperlukan demi
kelancaran pelaksanaan Pekerjaan.
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
11.2 Direksi Pekerjaan bersama-sama dengan Pengawas Mutu Barang/ Jasa
berwenang menandatangani :
a. Berita Acara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang
b. Berita Acara Pemeriksaan Mutu Barang/ Jasa
c. Berita Acara Realisasi Progress Pekerjaan
d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan
e. Berita Acara Selesainya Pekerjaan
f. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
g. Berita Acara Komisioning
h. Berita Acara Keterlambatan Penyerahan Pekerjaan
11.3 Direksi Pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud
pada butir 11.1 diatas, berwenang untuk membuat dan menandatangani
sebagai berikut :
a. Usulan Addendum / Amandemen Kontrak kepada Pejabat yang
berwenang dalam hal terjadi perubahan dalam Kontrak yang dituangkan
dalam Berita Acara Kesepakatan Addendum/Amandemen yang dibuat
dan ditandatangani secara bersama-sama dengan Penyedia Barang
sebagai dasar diterbitkannya Addendum/Amandemen Kontrak;
b. Surat Peringatan dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan Pekerjaan,
dengan tembusan kepada Pejabat yang berwenang;
c. Menunjuk pihak diluar perusahaan antara lain konsultan maupun
inspector untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan (apabila dipandang
perlu).
d. Mengarahkan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
diatur di dalam kontrak
e. Approval progress payment certificate, Berita Acara selesai pekerjaan
dan lain-lain.
f. Malaporkan pelaksanaan pekerjaan kepada Pejabat yang berwenang.
g. Melakukan penilaian Kinerja Penyedia.
h. Surat Usulan Pemutusan Kontrak dalam hal Penyedia Barang telah
diberikan Surat Peringatan sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan.
i. Surat untuk mengingatkan Penyedia Barang mengenai masa berlaku
Jaminan Pelaksanaan.
11.4 Direksi Pekerjaan memberikan penilaian kinerja Penyedia Barang setelah
berakhirnya pelaksanaan Kontrak ini sesuai ketentuan yang berlaku di
lingkungan PT Indonesia Power.
11.5 Dalam hal Direksi Pekerjaan berhalangan sampai dengan 5 (lima) Hari Kerja,
maka Direksi Pekerjaan harus memberitahukan kepada Pejabat yang
berwenang.
12. Direksi Lapangan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


12.1 Dalam melaksanakan pengendalian pekerjaan, Direksi Pekerjaan dapat
menunjuk Direksi Lapangan atau Tim Pengawas Mutu untuk membantu
pangawasan pelaksanaan kontrak. Direksi Lapangan dalam hal ini adalah
Manager Engineering Unit Pembangkitan Suralaya, sebagai ketua Tim
Pemeriksa Mutu Barang dan Jasa mewakili direksi pekerjaan untuk melakukan
pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan
12.2 Penyedia wajib menunjuk personil sebagai wakilnya yang berdomisili di lokasi
pekerjaan (Project Manager / Site Manager), yang diberi wewenang penuh dan
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di site.
13. Pengawas Mutu Barang/ Jasa
13.1 Direksi Pekerjaan dapat menunjuk Pengawas Mutu Barang/Jasa yang bertugas
untuk melakukan pemeriksaan mutu, memastikan mutu, pengujian dan
menerima Pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian dan Dokumen
Perngadaan dan untuk mewakili Direksi Pekerjaan.
13.2 Pengawas Mutu Barang/Jasa berhak untuk memberikan pertanyaan dan/atau
memeriksa/mengklarifikasi Barang dan kelengkapannya dalam pelaksanaan
Pekerjaan serta memastikan kelengkapan dokumen pendukungnya.
Guna kelancaran pemeriksaan, Penyedia Barang diharuskan melaporkan
kepada Pengawas Mutu Barang / Jasa selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari
Kalender sebelum penyerahaan Pekerjaan.
14. Hak dan Kewajiban Para Pihak
14.1 Pejabat yang berwenang :

a. Pejabat yang berwenang berhak menerima seluruh hasil pelaksanan


Pekerjaan dari Penyedia Barang sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak.
b. Pejabat yang berwenang wajib memberikan informasi dan penjelasan
secukupnya kepada Penyedia Barang mengenai hal-hal yang
diperlukan untuk kepentingan pelaksanaan Pekerjaan.
c. Pejabat yang berwenang wajib menanggung segala biaya yang timbul
atas segala kejadian dan kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan
(malpractice) atau kelalaian karyawan Pejabat yang berwenang.
d. Pejabat yang berwenang wajib melakukan pembayaran kepada
Penyedia Barang sesuai tahap-tahap dan ketentuan yang diatur di
dalam Kontrak.
e. Pejabat yang berwenang berhak untuk mengakhiri Kontrak sesuai
dengan ketentuan yang diatur di dalam Dokumen Pengadaan ini.
f. Dalam hal Penyedia Barang tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan
sesuai dengan waktu atau ketentuan yang telah ditentukan, Pejabat
yang berwenang berhak untuk menunjuk pihak lain dan Penyedia

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Barang wajib mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh Pejabat yang
berwenang.
g. Pejabat yang berwenang berhak untuk menerima ganti rugi apabila
Penyedia Barang tidak memenuhi syarat dan ketentuan sebagaimana
tercantum di dalam Dokumen Pengadaan, dan Pejabat yang
berwenang telah memberitahukan secara tertulis kepada Penyedia
Barang namun Penyedia Barang tetap tidak beritikad baik untuk
mengatasi/memperbaiki/menyelesaikan masalah tersebut yang
mengakibatkan kerugian bagi Pejabat yang berwenang.
14.2 Penyedia :

a. Penyedia wajib melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan syarat-syarat


yang telah ditentukan dalam Kontrak sehingga semua Pekerjaan dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya.
b. Penyedia dalam melaksanakan Pekerjaan tidak dibenarkan untuk
mengubah ruang lingkup Pekerjaan tanpa persetujuan tertulis dari
Pejabat yang berwenang.
c. Penyedia wajib melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic
(laporan harian, mingguan dan bulanan).
d. Penyedia wajib memberikan keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksnaan kontrak.
e. Penyedia wajib Mengambil langkah-langkah untuk melindungi
lingkungan, baik di dalam maupun di luar lokasi pekerjaan, dan
membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya sebagai akibat polusi, kebisingan dan kerusakan lain
yang disebabkan kegiatan Penyedia.
f. Penyedia wajib menanggung segala biaya yang timbul atas segala
kejadian dan kecelakaan dari Pekerjaan yang disebabkan oleh
kesalahan (malpractice) Penyedia Jasa.
g. Penyedia wajib untuk memberikan ganti rugi kepada Pejabat yang
berwenang terhadap kerugian yang diderita atau yang dialami Pejabat
yang berwenang sebagai akibat dari, yang berhubungan dengan atau
yang timbul dari kerugian yang disebabkan karena kesengajaan atau
karena pengabaian, penipuan atau pelanggaran dari Penyedia Barang
atas setiap kewajiban yang harus dilaksanakan Penyedia Jasa.
h. Penyedia wajib menjaga kerahasiaan sesuai ketentuan Dokumen
Pengadaan.
i. Penyedia tidak dibenarkan merahasiakan (menyembunyikan) hasil
Pekerjaan baik sebagian maupun keseluruhan kepada Pejabat yang
berwenang.
j. Penyedia berhak menerima pembayaran dari Pejabat yang berwenang
sesuai dengan tahap-tahap dan ketentuan yang diatur dalam Kontrak.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


k. Penyedia menjamin dan membebaskan Pejabat yang berwenang dari
tuntutan pihak ketiga lainnya baik dalam hal surat-surat dan dokumen
yang digunakan dalam dokumen pengadaan ini palsu/dipalsukan,
adanya kerjasama dengan Pejabat yang berwenang, maupun terhadap
Pekerjaan yang diserahkan baik sekarang atau kemudian hari, tidak
akan mendapat tuntutan dari pihak lain yang menyampaikan
mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas
Pekerjaan tersebut, termasuk Hak atas Kekayaan Intelektual atau turut
mempunyai hak atas Pekerjaan yang diserahkan
l. Apabila di kemudian hari Pejabat yang berwenang mendapat tuntutan
dari pihak lain sebagaimana dimaksud pada butir 14.2 huruf h diatas,
maka segala akibat dari tuntutan itu menjadi tanggung jawab Penyedia.
m. Penyedia wajib mentaati Hukum yang berlaku di Negara Indonesia
yang terkait dengan pelaksanan Pekerjaan ini.
n. Penyedia wajib memberikan hak-hak normatif ketenagakerjaan kepada
tenaga kerja Penyedia Jasa, antara lain mengenai upah, jaminan,
kesehatan, tunjangan dan ketentuan-ketentuan lain, sesuai ketentuan
peraturan perundangan-undangan di bidang ketenagakerjaan.
o. Penyedia bertanggung jawab penuh atas segala kewajiban yang harus
diberikan kepada tenaga kerja Penyedia Barang dalam pelaksanaan
Pekerjaan ini dan membebaskan Pejabat yang berwenang dari segala
tanggung jawab/tuntutan yang dilakukan oleh tenaga kerja Penyedia
Barang baik sekarang ataupun yang akan datang.
15. Pernyataan dan Jaminan
15.1 Pejabat yang berwenang dan Penyedia memiliki hak dan kewenangan secara
penuh berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
menjalankan seluruh kewajiban-kewajiban yang diatur didalam Kontrak dan
Dokumen Pengadaan ini.
15.2 Pejabat yang berwenang dan Penyedia menyatakan telah mempelajari, telah
memiliki pemahaman yang sama serta sepakat atas seluruh ketentuan dan
syarat-syarat yang terdapat di dalam Kontrak dan Dokumen Pengadaan ini.
15.3 Pejabat yang berwenang dan Penyedia menyatakan sepakat dan sanggup
untuk tunduk dan patuh sepenuhnya atas seluruh ketentuan dan syarat-
syarat yang diatur di dalam Kontrak dan Dokumen Pengadaan ini.
15.4 Pejabat yang berwenang dan Penyedia menyatakan akan melaksanakan
Pekerjaan ini dengan itikad baik dan sesuai ketentuan yang berlaku dengan
menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
kemandirian dan keadilan.
15.5 Pejabat yang berwenang dan Penyedia menjamin bahwa masing-masing
pihak tidak dalam suatu sengketa, perkara, tuntutan, gugatan maupun
permasalahan hukum apapun dengan pihak lain berdasarkan sepengetahuan
masing-masing, yang berakibat material yang dapat merugikan kondisi
keuangan, prospek usaha dan bisnis atau kemampuan masing-masing pihak
dalam melaksanakan kewajibannya.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


15.6 Pejabat yang berwenang dan Penyedia menjamin bahwa perwakilan dari
masing-masing Pihak yang menandatangani Kontrakdan/atau dokumen yang
terkait dengan proses pengadaan ini merupakan pihak yang berwenang
mewakili perusahaannya sesuai dengan Hukum yang berlaku. Apabila
dikemudian hari diketahui bahwa perwakilan dari salah satu pihak tidak
berwenang dalam menandatangani, maka Kontrakdan Dokumen Pengadaan
ini tetap mengikat bagi pihak tersebut untuk tunduk kepada seluruh ketentuan
dalam Kontrak dan Dokumen Pengadaan ini.
16. Pekerjaan Tambah/Kurang
16.1 Pekerjaan tambah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Merupakan kontrak harga Satuan (unit price) maupun gabungan
kontrak gabungan lum sump dan unit price.
b. Merupakan pekerjaan lanjutan yang bersifat integral.
c. Merupakan pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah
dilaksanakan sebelumnya dari suatu pekerjaan bersifat komplek yang
lingkup dan spesifikasinya tidak dapat dibuat dengan rinci pada saat
penyusunan Kontrak.
d. Merupakan bagian pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dari
pekerjaan sebelumnya, atau karena bagian pekerjaan itu harus
kompatibel dengan pekerjaan sebelumnya.
e. Pelaksanaannya didasarkan pada analisa dan evaluasi teknis serta
perhitungan biaya secara komprehensif.
f. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
g. Pekerjaan yang tidak dapat dielakkan dan harus dilaksanakan oleh
Penyedia Barang yang sama untuk mewujudkan kesamaan
(homogenitas) dan kesinambungan pekerjaan.
h. Untuk jenis kontrak lump sump nilai pekerjaan tambah tidak boleh
melebihi 10 % dari nilai Kontrak awal, kecuali Untuk kondisi
emergency / keadaan darurat.
16.2 Apabila dalam pelaksanaan Pekerjaan Direksi Pekerjaan menganggap perlu
adanya Pekerjaan tambah/kurang, maka Pejabat yang berwenang dan
Penyedia Barang sepakat untuk memberlakukan sistem harga satuan (unit
price) atas Pekerjaan tambah/kurang tersebut.
16.3 Apabila ada penambahan/pengurangan Pekerjaan, maka hal tersebut hanya
dapat dilakukan apabila ada perintah/pernyataan tertulis dari Direksi
Pekerjaan.
16.4 Dalam hal terjadi Pekerjaan tambah/kurang, maka akan dituangkan dalam
Addendum/Amandemen Kontrak).
16.5 Pekerjaan tambah / kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
merubah jangka waktu Penyerahan Pekerjaan kecuali adanya persetujuan
dari Direksi Pekerjaan secara tertulis.
16.6 Apabila terjadi pengurangan Pekerjaan dari Pekerjaan yang telah ditentukan
dalam Dokumen Pengadaan ini, maka pengurangan tersebut tidak dapat
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
dipakai sebagai dasar tuntutan hilangnya keuntungan Penyedia Barang yang
disebabkan oleh pengurangan Pekerjaan tersebut.
17. Kenaikan Harga
Penyedia Barang tidak berhak mengajukan klaim akibat kenaikan harga bahan baku,
upah buruh , bahan bakar atau hal- hal lain yang terkait dengan pelaksanaan
Pekerjaan ini. Klaim hanya dapat diajukan dalam hal adanya tindakan/kebijakan
moneter dari Pemerintah yang dibenarkan sesuai ketentuan Dokumen Pengadaan
yang mengakibatkan kenaikan harga.
18. Pajak, Bea Dan Ongkos
18.1Semua pajak - pajak yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan
Pekerjaan menjadi tanggungan Penyedia.
18.2 Bea meterai berupa meterai tempel sebesar Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah)
untuk setiap set Kontrak, ditempatkan satu di PT Indonesia Power dan yang
lainnya di Penyedia Jasa.
19. Keadaan Kahar (force majeure)
19.1 Keadaan Kahar (Force Majeure) yang dimaksud di sini adalah suatu keadaan
yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak diperkirakan sebelumnya
karena sesuatu hal di luar dugaan atau kekuasaan masing-masing pihak
yang menyebabkan salah satu pihak yang mengalami Keadaan Kahar tidak
dapat melaksanakan kewajibannya dan/atau mengganggu pelaksanaan
Pekerjaan dan tidak dianggap sebagai wanprestasi/kegagalan dari
pelaksanaan Kontrak, yaitu :
a. Bencana alam (gempa bumi, banjir, badai/topan, tsunami, gunung
meletus, petir dan kejadian lainnya yang secara umum dikategorikan
sebagai bencana alam).
b. Epidemi.
c. Kerusuhan, pemogokan umum, huru-hara
d. Perang, blokade,pemberontakan atau diberlakukannya kondisi darurat
militer.
e. Perubahan peraturan perundang-undangan dan/ atau Kebijakan
Pemerintah yang secara langsung mempengaruhi kemampuan salah
satu Pihak.
19.2 Keadaan Kahar (Force Majeure) sebagaimana dimaksud dalam butir 19.1
diatas harus dibuktikan dan dilengkapi dengan data-data pendukung dan
peristiwa yang tidak disebutkan pada butir 19.1 tidak dapat dikategorikan
sebagai Keadaan Kahar (Force Majeure).
19.3 Sebagai akibat adanya Keadaan Kahar (Force Majeure) yang mempengaruhi
salah satu pihak, maka pihak tersebut harus memberitahukan kepada pihak
lainnya secara tertulis dalam waktu 3 (tiga) Hari Kalender terhitung saat
adanya Keadaan Kahar (Force Majeure) untuk pertama kalinya dan perkiraan
lamanya Keadaan Kahar, yang disertai data-data pendukung sesuai
ketentuan butir 19.2 diatas.
19.4 Pihak yang menerima pemberitahuan tertulis tentang adanya Keadaan Kahar
dari pihak lainnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kalender setelah diterimanya
pemberitahuan tersebut wajib memberi tanggapan tertulis mengenai
persetujuan maupun penolakan atas Keadaan Kahar tersebut.
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
19.5 Jika sesuatu sebab pihak yang terkena Keadaan Kahar (Force Majeure) tidak
memberitahukan pihak lainnya sesuai ketentuan butir 19.3 diatas, maka
peristiwa Keadaan Kahar (Force Majeure) ini selanjutnya dianggap tidak
pernah terjadi.
19.6 Apabila terjadi Keadaan Kahar (Force Majeure) maka segala akibat yang
timbul akan segera diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
19.7 Pihak yang terkena Force Majeure wajib berusaha secara wajar untuk
melakukan tindakan yang ada dalam kekuasaannya untuk mengatasi akibat
dari keadaan Force Majeure.
19.8 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar di sisi Penyedia Barang dan Keadaan
Kahar tersebut berlangsung lebih dari 14 (Empat Belas) Hari Kalender
dan/atau menyebabkan Penyedia Barang tidak dapat melanjutkan
pelaksanaan Pekerjaan selama 14 (Empat Belas) Hari Kalender, maka
Pejabat yang berwenang berhak untuk mengakhiri Kontrak.
20. Hak Memutus Kontrak
20.1 Pejabat yang berwenang mempunyai hak untuk memutus Kontrak secara
sepihak apabila :
a. Penyedia Barang melanggar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Kontrak dan/atau apabila denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
akibat kesalahan Penyedia sudah melampaui besarnya Jaminan
Pelaksanaan atau maksimum denda keterlambatan, setelah Direksi
Pekerjaan memberikan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali kepada
Penyedia Jasa, namun Penyedia Barang masih tetap tidak menepati
atau memenuhi ketentuan dalam Kontrak.
b. Penyedia terbukti adanya praktek persekongkolan, korupsi kecurangan
dan pemalsuan data-data dan/atau surat-surat keterangan dalam proses
Pengadaan/ pelaksanaan kontrak Pekerjaan ini.
c. Penyedia tidak bersedia memperpanjang jaminan pelaksanaan.
d. Penyedia terbukti dengan sengaja bahwa Pekerjaan yang diserahkan
oleh Penyedia Barang kepada Direksi Pekerjaan tidak sesuai dengan
persyaratan dan ruang lingkup yang dikehendaki oleh Direksi Pekerjaan .
e. Penyedia mengundurkan diri setelah ditunjuk oleh Pejabat yang
berwenang atau menandatangani Kontrak atau oleh Pejabat yang
berwenang dianggap tidak mampu menyelesikan Pekerjaan.
f. Terjadi pencairan Jaminan Pelaksanaan oleh Pejabat yang berwenang
yang disebabkan Penyedia Jasa tidak melakukan kewajiban baik
sebagian maupun keseluruhan sesuai dengan ketentuan Kontrak.
20.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak secara sepihak, maka Penyedia Barang
akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Pencairan Jaminan Pelaksanaan
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (bila ada)
c. Penyedia membayar denda keterlambatan
d. Penyedia dikenakan sanksi sesuai ketentuan manajemen vendor PT
Indonesia Power.
20.3 Apabila terjadi pemutusan Kontrak secara sepihak, maka Pejabat yang
berwenang dan Penyedia Barang sepakat untuk tidak memberlakukan Pasal
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) khusus
tentang pembatalan Kontrak yang harus dimintakan kepada hakim.

21. Pengunduran Diri


21.1 Penyedia Barang yang mengundurkan diri setelah ditunjuk / menandatangani
Kontrak akan dikenakan sanksi berupa pencairan Jaminan
Penawaran/Jaminan Pelaksanaan dan menjadi milik PT Indonesia Power
tanpa persetujuan apapun dari Penyedia Barang dan dikenakan sanksi
sesuai ketentuan manajemen vendor PT Indonesia Power.
21.2 Apabila Penyedia Barang telah menandatangani Kontrak, ternyata dalam
batas waktu tertentu tidak menunjukkan kegiatan dan telah diberi peringatan
tertulis 3 (tiga) kali berturut - turut tetap tidak ada kegiatan, maka Penyedia
Barang tersebut dianggap mengundurkan diri dan dikenakan sanksi sesuai
ketentuan manajemen vendor PT Indonesia Power.
22. Pengakhiran Kontrak
22.1 Kontrak berakhir apabila salah satu alasan sebagaimana disebutkan
dibawah ini terjadi lebih dahulu, yaitu sebagai berikut :
a. Jangka waktu Kontrak berakhir;
b. Terjadi Keadaan Kahar yang mengakibatkan salah satu pihak dan/atau
kedua belah pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagaimana
diatur di dalam Kontrakdan/atau Dokumen Pengadaan ini;
c. Salah satu pihak dinyatakan pailit oleh pengadilan
d. Terjadinya pemutusan Kontrak secara sepihak oleh Pejabat yang
berwenang sebagaimana dijelasakan di dalam butir 20 Dokumen
Pengadaan ini; atau
e. Alasan lain yang disepakati oleh Pejabat yang berwenang dan Penyedia
Barang secara musyawarah.
22.2 Dalam hal terjadi pengakhiran Kontrak, Pejabat yang berwenang dan
Penyedia Barang dengan ini sepakat untuk mengenyampingkan ketentuan
Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer)
khusus tentang pembatalan Kontrakyang harus dimintakan kepada hakim.
22.3 Akibat dari pengakhiran Kontrak tidak menghilangkan kewajiban masing-
masing pihak sesuai dengan Kontrak yang timbul atau telah ada sebelum
tanggal pengakhiran Kontrak.

23. Penyelesaian Perselisihan


23.1 Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat yang berkaitan
dengan pelaksanaan Pekerjaan ini, maka Pejabat yang berwenang dan
Penyedia Barang sepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah
dalam waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak timbulnya perselisihan atau
perbedaan pendapat tersebut, atau jangka waktu lain yang disepakati oleh
kedua belah pihak.
23.2 Apabila penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah tidak tercapai
kata sepakat mengenai penyelesaian perselisihan, Pejabat yang berwenang
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
dan Penyedia Barang sepakat untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
23.3 Pejabat yang berwenang dan Penyedia Barang sepakat bahwa Keputusan
BANI adalah bersifat final dan mengikat kedua belah pihak.
23.4 Pejabat yang berwenang dan Penyedia Barang sepakat untuk memilih
tempat kedudukan yang sah dan tidak berubah di Kantor Badan Arbitrase
Nasional Indonesia di Jakarta, Indonesia.
23.5 Selama berlangsungnya proses BANI, Pejabat yang berwenang dan
Penyedia Barang sepakat untuk tetap melaksanakan Kontrak, kecuali
disetujui lain oleh kedua belah pihak.
24. Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja atas kinerja Penyedia Barang baik pada saat pelaksanaan proses
pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam manajemen vendor
PT Indonesia Power sebagaimana terlampir dalam dokumen pengadaan ini.
25. Asuransi
25.1 Penyedia Barang harus memastikan bahwa Barang yang disuplai dapat
diserahterimakan kepada Pejabat yang berwenang dengan aman dan tepat
waktu. Untuk tujuan itu, pada saat dalam pengiriman baik lewat laut atau
udara atau darat apabila diperlukan Barang yang disuplai harus
diasuransikan. Pengasuransian tersebut tidak membebaskan tanggung-
jawab Penyedia Barang kepada Pejabat yang berwenang terhadap
kewajiban-kewajibannya yang telah diatur dalam Kontrak.
25.2 Penyedia Barang wajib dan bertanggung jawab mengasuransikan untuk
Barang selama proses pengangkutan/pengiriman Barang sesuai dengan
Surat Keputusan Direksi No. 46.K/010/IP/2011 PT Indonesia Power Pasal 5
poin 3.2 tentang jenis asuransi untuk komponen mesin pembangkit adalah
dengan polis cargo insurance all risk.
25.3 Penyedia Barang harus menyerahkan salinan polis asuransi dari Barang
yang diasuransikan kepada Pejabat yang berwenang.

26. Pengaturan Lalu-lintas (jika diperlukan)


Dalam hal pengiriman Barang melalui darat akan menyebabkan gangguan terhadap
lalu-lintas di jalan yang akan dilewati, Penyedia Barang bertanggung jawab penuh
untuk berkoordinasi dan meminta ijin kepada semua pihak yang berwenang dalam
rangka kelancaran dan keamanan pengiriman Barang tersebut sampai ke tempat
yang ditetapkan dalam Kontrak. Semua biaya yang mungkin timbul sebagai akibat
dari hal tersebut, termasuk kemungkinan diperlukannya penguatan jalan dan/atau
jembatan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
27. Inspeksi dan test di Pabrik (jika diperlukan)
27.1 Pejabat yang berwenang berhak untuk setiap saat diperlukan melakukan
inspeksi dan menyaksikan pelaksanaan tes di pabrik milik / yang digunakan
Penyedia Barang sehubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan. Untuk tujuan
tersebut Penyedia Barang harus memberikan ijin dan memfasilitasi Pejabat
yang berwenang untuk memasuki lingkungan pabrik yang bersangkutan.
27.2 Inspeksi dan kehadiran Pejabat yang berwenang untuk menyaksikan
pelaksanaan test di pabrik tidak membebaskan Penyedia Barang dari

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


tanggung jawab untuk mensuplai Barang yang baik sesuai ketentuan
Kontrak.
27.3 Penyedia Barang dan Jasa harus melaksanakan Factory Acceptance Test
(FAT) untuk 4 (empat) orang selama 5 (lima) hari ke pabrik untuk melakukan
pemantauan proses pabrikasi dan witness pengujian individual. (conditional
untuk pengiriman peserta dari PT Indonesia Power)
27.4 Seluruh biaya Factory Acceptance Test (FAT), menjadi tanggungan Penyedia
Barang dan Jasa kecuali transportasi, akomodasi termasuk proses
pengurusan dokumen keimigrasian peserta dari PT Indonesia Power mejadi
tanggung jawab PT Indonesia Power.
27.5 Penyedia menanggung Custom clearance,jasa pengiriman dari asal
pembuatan Blade sampai ke work shop (including asuransi selama
transportasi dari pabrik sampai ke site).
28. Skorsing
28.1 Skorsing selama 2 (dua) Tahun tidak dapat mengikuti kegiatan tender
Pekerjaan/pengadaan barang/jasa di lingkungan PT Indonesia Power akan
dijatuhkan kepada Penyedia Barang apabila salah satu hal dibawah ini
terjadi, yaitu :
a. Terjadi peristiwa yang menyebabkan diputusnya Surat
Perjanjian secara sepihak oleh Pejabat yang berwenang.
b. Penyedia Memperkerjakan pegawai PT Indonesia Power,
kecuali terdapat pengaturan lain sesuai ketentuan yg berlaku di PT
Indonesia Power
c. Terbukti memasok barang palsu/ rekondisi (dalam hal
dipersyaratkan barang baru)
d. Dalam pelaksanaan pekerjaan mengalami kecelakaan kerja
yang mengakibatkan korban jiwa baik yang berada dalam tanggung
jawabnya maupun sub kontraknya
e. Pengurus/ pemilik modal Penyedia telah diputuskan
bersalah melakukan tindak pidana yang telah memiliki kekuatan hukum
yang tetap/ inkracht yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dan
merugikan PT Indonesia Power
f. Dinyatakan bangkurut/ pailit oleh badan peradilan yang
berwenang, baik di pengadilan tingkat pertama maupun di tingkat kasasi
g. Penyedia membatalkan pekerjaan secara sepihak sebelum
jaminan penawaran/ pelaksanaan masa berlakunya habis
h. Memasok barang/ melaksnakan pekerjaan fiktif.
28.2 Skorsing selama 1 (satu) Tahun tidak dapat mengikuti kegiatan tender
Pekerjaan/pengadaan barang/jasa di lingkungan PT Indonesia Power akan
dijatuhkan kepada Penyedia Barang apabila salah satu hal dibawah ini
terjadi, yaitu:
a. Sedang berada dalam sengketa / perselisihan dengan PT Indonesia
Power di pengadilan / Badan Penyelesaian Sengketa Lainnya (Abritase /
Mediasi)
b. tersangka dalam suatu tindak pidana berkaitan dengan Pengurus/Pemilik
Modal/Pemegang Saham ditetapkan sebagai pelaksanaan pekerjaannya
di PT Indonesia Power
c. Terbukti mengalihkan lebih dari 50% (lima puluh persen) dari nilai
Perjanjian kepada pihak lain
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
d. bersekongkol untuk mengatur harga di antara sesama Peserta Terbukti
melakukan usaha atau memperngaruhi untuk KKN atau pengadaan atau
dengan pegawai PT Indonesia Power
e. Terbukti berusaha untuk memaksa dengan ancaman atau dengan
kekerasan kepada pegawai PT Indonesia Power yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengadaan atau pekerjaaan
f. Menolak untuk menyerahkan sebagian pekerjaan pada jenis pekerjaan
konstruksi atau jasa lainnya kepada usaha kecil seperti yang disepakati
dalam kontrak
g. Tidak melunasi denda sampai dengan waktu yang telah ditentukan
h. Terbukti bahwa uang muka (apabila ada) yang diberikan tidak
sepenuhnya digunakan untuk mendanai pelaksanaan pekerjaan sehingga
mengakibatkan terlambatnya penyelesaian pekerjaan
i. Dalam melaksanakan pekerjaannya terbukti melanggar perundang‐
undangan yang berlaku
j. Tidak mampu memenuhi kewajiban atas komtmen pencapaian TKDN
28.3 Skorsing sebagaimana ditetapkan pada butir 28.1 dan 28.2 diatas ini juga
berlaku bagi Pendukung apabila:
a. Terbukti Pendukung dan Penyedia Barang dengan sengaja bekerjasama
melakukan pelanggaran maupun penyimpangan terhadap peraturan-
peraturan yang berlaku dalam proses pengadaan dan/atau pelaksanaan
Pekerjaan ini.
b. Terbukti Pendukung memberikan surat dukungan di luar kemampuannya
yaitu dalam ketepatan mutu dan waktu penyerahan Pekerjaan.
29. Persyaratan K3, Kelestarian Lingkungan dan Keamanan
29.1 Penyedia Barang diwajibkan untuk mematuhi Undang - Undang dan
Peraturan - Peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya
menyangkut ketenagakerjaan, kesehatan, keselamatan, keamanan,
kesejahteraan, pertolongan pada kecelakaan, menjaga kelestarian
lingkungan hidup serta tata tertib karyawannya di lingkungan tempat kerja.
29.2 Penyedia Barang wajib menjaga lingkungan sekitar daerah kerjanya selama
melaksanakan Pekerjaan yang meliputi :
a. Kebersihan lapangan daerah kerja
b. Perlindungan dan keamanan lingkungan kerja sekitarnya.
c. Pencegahan polusi udara, air dan tanah.
d. Pembiayaan dan akibat yang timbul berkaitan dengan hal tersebut
di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
29.3 Penyedia Barang bertanggung jawab untuk keamanan peralatan /instrumen
yang dipergunakan dan atau yang berada dibawah tanggung jawabnya,
Pengamanan harus dijalankan oleh Penyedia Barang untuk menjaga bahaya
pencurian, perusakan, kebakaran dan kerugian lainnya.
29.4 Penyedia Barang wajib mematuhi ketentuan dan prosedur keamanan di
lingkungan PT Indonesia Power.
29.5 Penyedia Barang berkewajiban untuk melaporkan secara tertulis atas setiap
kejadian kecelakaan yang menimpa petugas/pekerja atau karyawan kepada
Departemen Tenaga Kerja setempat maupun ke Pejabat yang berwenang
melalui Direksi Pekerjaan.
30. Kepatuhan terhadap semua Peraturan Negara dan Pemerintah yang terkait
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
30.1Penyedia Barang harus mematuhi semua peraturan yang terkait dari Negara
dan Pemerintah, baik di negara asal barang maupun di Indonesia, termasuk
semua pajak yang harus dibayar dan semua perijinan yang harus diperoleh.
Penyedia Barang bertanggung-jawab untuk mempelajari dan mencari
informasi tentang semua peraturan yang harus dipenuhi tersebut untuk
menjamin legalitas Barang yang akan disuplai kepada Pejabat yang
berwenang.
30.2 Apabila dalam masa pelaksanaan Kontrakterjadi perubahan peraturan atau
hukum yang berlaku yang mungkin dapat mempengaruhi kelancaran
pelaksanaan Pekerjaan, maka Penyedia Barang dan Pejabat yang
berwenang akan membicarakan hal tersebut dalam rangka mencari jalan
keluar yang terbaik bagi kedua belah pihak.
31. Bahasa dan Hukum yang Berlaku
Kontrak dan Dokumen Pengadaan ini dibuat dalam Bahasa Indonesia, dan diatur
berdasarkan ketentuan-ketentuan serta Hukum yang berlaku di negara Republik
Indonesia.
32. Pengalihan Pekerjaan (Sub-Kontraktor)
32.1 Penyedia Barang tidak boleh menyerahkan sebagian atau keseluruhan
Pekerjaan kepada pihak lain (sub-kontraktor) tanpa persetujuan Pejabat yang
berwenang. Dalam hal ada sebagian Pekerjaan yang di subkontrakan/
dialihkan telah memperoleh persetujuan dari Pejabat yang berwenang, maka
persetujuan tersebut tidak membebaskan pihak Penyedia Barang dari
tanggung-jawabnya terhadap pelaksanaan Pekerjaan secara keseluruhan.
Penyedia Barang tetap bertanggung-jawab terhadap semua tindakan ataupun
kesalahan yang mungkin dilakukan oleh pihak sub-kontraktor.
32.2 Penyedia Barang harus memastikan bahwa semua ketentuan dalam Kontrak
akan dilaksanakan dan dipenuhi oleh pihak sub-kontraktor. Bila perlu Pejabat
yang berwenang dapat meminta Penyedia Barang untuk menyerahkan salinan
perjanjian sub-kontraktor kepada Pejabat yang berwenang.
32.3 Penyedia wajib memenuhi kewajiban pembayaran kepada sub kontraktor
yang berkaitan dengan pelaksanaan Kontrak. Apabila diketahui Penyedia lalai
atau gagal memenuhi kewajiban yang diperjanjikan kepada sub kontraktor dan
digugat oleh sub kontraktor ke pengadilan atau arbitrase, Penyedia yang
bersangkutan tidak dapat diikutsertakan dalam kegiatan pengadaan
Perusahaan. Penyedia bersangkutan dapat diikutsertakan kembali dalam
kegiatan pengadaan apabila seluruh kewajibannya kepada sub kontraktor
terkait dipenuhi.
32.4 Penyedia Barang dilarang mengalihkan atau mensubkontrakkan /
mengalihkan :
a. Pekerjaan utama dan/atau lebih dari 50% (lima
puluh persen) dari nilai pekerjaan untuk jenis Pekerjaan Konstruksi atau
Jasa Lainnya kepada Penyedia Barang lain.
b. Penyediaan barang dan/atau peralatan untuk jenis
pekerjaan pengadaan barang
33. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Dalam pelaksanaan Pekerjaan ini dan dalam proses pengadaan ini, PT Indonesia
Power dan Penyedia Barang dilarang memiliki benturan kepentingan (conflict of
interest).
34. Hak Atas Kekayaan Intelektual
34.1 Apabila dalam pelaksanaan Kontrak, Penyedia Barang menggunakan, atau
menerapkan hak atas kekayaan intelektual namun tidak terbatas pada hak
paten, hak cipta dan hak merek, dari Pejabat yang berwenang atau pihak
ketiga lainnya, maka Penyedia Barang tersebut akan bertanggung jawab
terhadap penggunaan hak atas kekayaan intelektual tersebut.
34.2 Penggunaan hak milik intelektual Pejabat yang berwenang oleh Penyedia
Barang tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pejabat yang berwenang.
34.3 Penyedia Barang harus membebaskan Pejabat yang berwenang terhadap
tindakan hukum segala klaim yang timbul sebagai akibat suatu pelanggaran
atau kemungkinan pelanggaran hak atas kekayaan intelektual atau tuntutan
atau biaya-biaya yang mungkin timbul apabila ada permasalahan yang terjadi
yang berkaitan dengan perselisihan hak paten atau merk dagang atau
semacamnya.
34.4 Program sepenuhnya menjadi hak milik Pejabat yang berwenang termasuk
seluruh produk yang dihasilkan. Penggandaan/distribusi atas bagian apapun
dari program aplikasi beserta seluruh produk yang dihasilkan ini tidak
diperbolehkan tanpa adanya ijin secara tertulis dari pihak Pejabat yang
berwenang. Pihak manapun selain dari pihak/karyawan Pejabat yang
berwenang yang berwenang, yang mendapatkan penggandaan/distribusi atas
bagian apapun dari program aplikasi beserta seluruh produk yang dihasilkan
ini tanpa otorisasi dapat dikenakan sanksi/tindakan legal/hukum.
35. Kerahasiaan
35.1 PT Indonesia Power dan Penyedia Barang sepakat dan berkewajiban untuk
menjaga dan melindungi semua keterangan, data, informasi dan/atau hasil
kajian kelayakan dalam bentuk apapun juga yang bersifat rahasia berkenaan
dan atau yang berkaitan dengan pelaksanaan Pekerjaan ini (“Informasi
Rahasia”), dan tidak akan memberitahukan atau menyampaikan Informasi
Rahasia tersebut, dengan cara apapun juga, kepada pihak lain yang tidak
berwenang atau tidak berkepentingan tanpa persetujuan tertulis sebelumnya
dari salah satu pihak.
35.2 Pelaksana pekerjaan sepakat dan setuju untuk menjaga kerahasiaan atas
segala informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik
yang telah dilihat, didengar dan dilaksanakan selama masa kerja dan setelah
selesainya pekerjaan ini. Pelanggaran atas ketentuan ini dapat dituntut secara
hukum baik pidana maupun perdata sesuai dengan hukum yang berlaku.
35.3 Pembatasan Informasi Rahasia berdasarkan butir 35.1 diatas tidak berlaku
pada :
a. Informasi yang diterima dari pihak ketiga manapun tanpa ada batasan
keterbukaan;
b. Informasi yang telah menjadi milik umum pada saat keterbukaannya
atau setelahnya, tanpa melanggar ketentuan di dalam Kontrakdan
Dokumen Pengadaan ini;

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


c. Informasi publik yang digolongkan berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku;
d. Informasi kepada perusahaan afiliasi dan konsultan/penasihat masing-
masing pihak;
e. Informasi yang terlebih dahulu menjadi milik pihak yang menerima
informasi sebelum pihak tersebut menerima informasi dari pihak yang
memberikan informasi; atau
f. Informasi yang harus dibuka kepada pejabat pemerintah berdasarkan
Hukum yang berlaku.
g. Informasi yang diperlukan oleh Pejabat yang berwenang terkait
pelaksanaan Pekerjaan.
35.4 Kewajiban PT Indonesia Power dan Penyedia Barang berkaitan dengan
Informasi Rahasia sebagaimana dimaksud dalam butir 35.1 diatas
berlangsung selama jangka waktu Kontrak dan tetap berlaku setelah
berakhirnya Kontrak.
35.5 Pelanggaran atas ketentuan ini dapat dituntut secara hukum baik pidana
maupun perdata sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
36. Keterpisahan
36.1 Jika satu atau lebih ketentuan dalam Kontrak dan/atau Dokumen Pengadaan
ini dinyatakan tidak sah, melawan Hukum atau tidak dapat dilaksanakan
berdasarkan Hukum yang berlaku setelah ditandatanganinya Kontrakdan/atau
Dokumen Pengadaan ini, maka ketentuan-ketentuan lainnya yang terdapat
dalam Kontrak dan/atau Dokumen Pengadaan ini masih tetap berlaku sah dan
berkekuatan penuh serta mengikat bagi Pejabat yang berwenang dan
Penyedia Jasa.
36.2 Dalam hal ketentuan butir 36.1 diatas terjadi, maka Pejabat yang berwenang
dan Penyedia Barang sepakat untuk merundingkan kembali isi ketentuan yang
dinyatakan tidak sah, melawan hukum atau tidak dapat dilaksanakan tersebut
sehingga tidak bertentangan dengan Hukum yang berlaku, dan akan
dituangkan dalam bentuk Amandemen/Addendum Kontrak dan/atau Dokumen
Pengadaan.
37. Perubahan
37.1 Pejabat yang berwenang dalam masa pelaksanaan Pekerjaan dapat
melakukan perubahan terhadap lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan
Pekerjaan, harga Kontrak atau harga satuan Kontrakyang disebabkan oleh
Pekerjaan tambah/kurang. Apabila hal tersebut terjadi, maka Penyedia Barang
berkewajiban untuk melaksanakan permintaan Pejabat yang berwenang.
Konsekuensi terhadap jadwal pelaksanaan Pekerjaan dan biaya akibat dari
perubahan ini akan dibicarakan bersama dan dituangkan dalam
Addendum/Amandemen Kontrak.
37.2 Semua perubahan, pengurangan dan penambahan ketentuan serta
kesepakatan-kesepakatan baru yang belum diatur dan/atau tidak jelas
disebutkan di dalam Surat Perjanjian, apabila dipandang perlu dan disepakati
kedua belah pihak, akan diatur dalam Addendum/Amandemen Kontrak yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


37.3 Pihak yang mengusulkan addendum/amandemen wajib memberitahukan
terlebih dahulu secara tertulis kepada pihak lainnya, dalam hal ini Pejabat
yang berwenang di wakili oleh Direksi Pekerjaan.
37.4 Apabila usulan tersebut diterima pihak lainnya, maka Direksi Pekerjaan dan
Penyedia Barang akan membuat Berita Acara Kesepakatan Addendum/
Amandemen guna diusulkan kepada Pejabat yang berwenang, dan pihak
yang mengusulkan addendum wajib menyampaikan draft
amandemen/addendum tersebut kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 14
(empat belas) Hari Kalender setelah usulan tersebut diterima oleh pihak
lainnya.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


BAB III
SYARAT- SYARAT KHUSUS KONTRAK

1. Nilai Kontrak
1.1. Jenis kontrak yang digunakan adalah lump sum contract.
1.2. Nilai Kontrak harus termasuk PPN 10% (sepuluh persen) dan pajak-pajak
lain serta bea masuk dan biaya-biaya lain yang mungkin timbul akibat
pelaksanaan Pekerjaan.
1.3. Penyedia Barang tidak berhak mengajukan klaim, tuntutan maupun gugatan
baik sekarang maupun di kemudian hari kepada Pejabat yang berwenang,
terkait dengan perubahan Nilai Kontrak akibat kenaikan harga atau biaya
yang berhubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan ini.
2. Tempat Penyerahan Pekerjaan
Tempat Penyerahan Pekerjaan adalah di Unit Pembangkitan Suralaya dengan
Alamat Jl. Raya PLTU Suralaya PO Box 15 Cilegon 42456 Banten Indonesia dan
(site) tempat yang telah ditentukan.

3. Waktu Penyerahan Pekerjaan


Jangka waktu penyerahan Pekerjaan Pembuatan Coal Cover Di Area ST/RE 01
Unit Pembangkitan Suralaya adalah selambat-lambatnya 8 (delapan) bulan
kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perjanjian.

4. Mekanisme Serah Terima


Persyaratan serah terima pekerjaan antara lain :
a. Ketentuan lembar persyaratan serah terima
b. Kelengkapan dokumen penyertaan
c. Kelengkapan dokumen pengiriman packing list, dokumen asal barang, surat
jalan dari penyedian barang, dan lain-lain
d. Aturan dan prosedur akses, K3, Lingkungan Hidup sekitar UP Suralaya
e. Pemeriksaan barang di Unit Pembangkitan Suralaya; antara lain :
 Kualitas material tidak boleh berubah, termasuk cacat pabrik dan cacat
pengiriman
 Kuantitas barang tidak boleh berkurang, dengan mempertimbangkan aturan
pengiriman parsial dalam kontrak
 Fungsi material part tidak boleh berubah
 Dalam melakukan pengepakan, Spare Part atas barang yang dikirimkan
kontraktor kepada UBP Suralaya harus disiapkan oleh kontraktor dengan
memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :
 Pengepakan harus kuat sesuai dengan standar pengepakan guna
menghindari kehilangan atau kerusakan atas barang-barang, pencurian
dan dari bahaya bongkar muat pada saat penyimpanan, pengepakan
tersebut harus demikian kuat sehingga tidak pecah, bocor, atau tercerai
berai yang dapat mengakibatkan terbukanya isi pak, tertumpuk,
tersangkut dan bahan penahan benturan harus dipakai untuk mencegah
kerusakan akibat benturan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


 Peti yang berisi barang yang mudah pecah harus diberi tanda symbol
gelas dan dicetak tebal tulis “fragile”.
 Barang/spare part harus dilindungi dengan seksama dan dapat
melindungi dari proses pengkaratan dan penyebab-penyebab karat
lainnya.
 Penggunaan peti terbuka atau pengepakan yang serupa itu tidak boleh
diaplikasikan pada barang yang mudah dicuri atau mudah rusak karena
cuaca atau air laut. Metode pengepakan ini tidak boleh digunakan tanpa
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PT Indonesia power.
 Tiap peti berisi harus packing list dalam bahasa inggris yang
menerangkan isi masing-masing peti. Setiap jenis barang harus diberi
tanda table yang menyebutkan part number dan penjelasannya.
 Kontraktor sepakat bahwa Barang/spare part sebagaimana tersebut
diatas dikirimkan melalui jalur darat atau laut
 Biaya atas pengiriman barang/spare part dari Negara asal barang sampai
di tempat penyerahan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
 Pemeriksaan atas pelaksanaan Pekerjaan dilakukan oleh UP Suralaya
atau yang ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan.
 Hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksud didalam akan dituangkan
dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh
wakil dari masing-masing PIHAK.

f. Kewajiban atas mengasuransikan barang (asuransi kargo) dari tempat asal


barang sampai dengan titik serah terima.
g. Barang bisa di terima apabila kondisi baik dan tidak cacat baik yang terlihat
maupun tidak terlihat.
h. Pengiriman barang harus sesuai dengan aturan K3L dan Pengamanan serta
wajib mematuhi aturan dan prosedur PT Indonesia Power.
i. Barang yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi dan jumlah seperti
yang tertuang dalam kontrak.
j. Semua dokumen asal barang harus ada termasuk kelengkapan dokumen
penyertaan dan dokumen pengiriman dari pabrik.
k. Kedatangan barang diterima di Unit Pembangkitan paling lambat di hari kerja
pada jam 15:00 WIB.

5. Cara Pembayaran
5.1 Bahwa dalam pelaksanaan Pekerjaan ini PT Indonesia Power tidak
memberikan uang muka kepada Penyedia Jasa.
5.2 Pejabat yang berwenang berkewajiban melaksanakan pembayaran atas
pelaksanaan Pekerjaan kepada Penyedia Barang sesuai dengan tagihan
(invoice) yang diterbitkan Penyedia Barang/Jasa. Adapun persyaratan hak
atas pembayaran :
- Telah diserahterimakannya seluruh barang berdasarkan kontrak beserta
dokumen pendukungnya
- Telah dilaksanakannya lingkup tambahan
5.3 Pembayaran akan dilakukan dalam 3 termin/tahap pembayaran dengan
cara telegraphic transfer/pemindah bukuan antar bank ke dalam Rekening
Penyedia setelah seluruh Pekerjaan tanpa terkecuali diterima oleh
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya d/a Jalan Raya PLTU
Suralaya PO Box 15 Cilegon 42456 Banten cq. Manajer Keuangan dan
dibuktikan dengan dokumen pendukung pada persyaratan setiap terminnya.
5.4 Pembayaran akan dilakukan oleh PT Indonesia Power Unit Pembangkitan
Suralaya kepada Penyedia Barang/Jasa dengan rincian sebagai berikut:
a. Tahap I sebesar 25% dari total nilai Surat Perjanjian jika progress
pekerjaan sudah mencapai 35% dibuktikan dengan Berita Acara
Realisasi Progress Pekerjaan Tahap I;
b. Tahap II sebesar 35% dari total nilai Surat Perjanjian jika progress
pekerjaan sudah mencapai 70% dibuktikan dengan Berita Acara
Realisasi Progress Pekerjaan Tahap II;
c. Tahap III sebesar 40% dari total nilai Surat Perjanjian jika progress
pekerjaan sudah mencapai 100% dibuktikan dengan Berita Acara
Realisasi Progress Pekerjaan Tahap III dan Berita Acara Selesainya
Pekerjaan.
5.5 Pembayaran akan dilakukan selambat – lambatnya 14 (empat belas) Hari
Kerja setelah menerima Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dengan benar
dan lengkap dari Penyedia Barang/Jasa yang ditujukan kepada
PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya cq. Manajer
Keuangan disertai dengan persyaratan dokumen dengan lengkap dan
benar, dengan ketentuan sebagai berikut untuk setiap termin/tahapan :
a. Surat permohonan pembayaran dengan mencantumkan nomor rekening
bank dan mencantumkan contact person (nomor telepon / HP dan email
address) yang bisa dihubungi bila ada hal-hal yang perlu diklarifikasikan
terkait dengan tagihan.
b. Faktur / tagihan / invoice rangkap 3 (tiga) dengan disebutkan nomor
rekening Bank sesuai yang tertera pada kontrak..
c. Copy Surat Perjanjian yang diberikan cap dokumen terkendali oleh
PT Indonesia Power dengan menunjukkan aslinya, bila pembayaran
dilakukan dalam beberapa termyn atau berulang-ulang, maka fotocopy
dokumen kontrak cukup dilampirkan pada tagihan pertama saja.
d. Faktur Pajak Elektronik (e-faktur) 2 lembar asli kode “03” (yaitu lembar
ke-1 dan lembar ke-2)
e. Surat Setoran Pajak (SSP) minimal 4 lembar Asli atas nama Penyedia
Jasa, dimana sudah diisi lengkap kecuali bagian tanda tangan
penyetoran
Dengan keterangan : kode akun pajak 411211, kode jenis setoran 900,
uraian pembayaran “Penyetoran PPN Dalam Negeri yang Dipungut oleh
Pemungut Dalam Negeri”.
f. Copy Surat Pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).
g. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


h. Berita Acara Realisasi Progress Pekerjaan yang ditandatangani oleh
Direksi Pekerjaan dengan disebutkan nilai nominal yang disetujui untuk
dibayarkan (untuk tagihan tahap I,II dan III)
i. Asli / copy Certificate of Manufacture (COM) (tagihan tahap I)
j. Berita Acara Factory Acceptance Test (FAT) (tagihan tahap I)
k. Berita Acara Penerimaan dan Pemeriksaan Barang yang ditandatangani
oleh Direksi Pekerjaan dengan disebutkan nilai nominal yang disetujui
untuk dibayarkan (tagihan tahap I)
l. Berita Acara Selesainya Pekerjaan yang ditandatangani oleh Direksi
Pekerjaan dengan disebutkan nilai nominal yang disetujui untuk
dibayarkan (tagihan tahap III)
m. Jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari Total Nilai Kontrak dengan
jangka waktu masa Pemeliharaan selama 6 bulan Kalender (tagihan
tahap III)
6. Jam Kerja
6.1 Penyedia Barang/Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan perihal jam
kerja sebelum dimulainya pekerjaan.
6.2 Dalam hal pekerjaan dilakukan pada hari sabtu, minggu dan hari libur
nasional agar berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan terkait pelaksanaan
pekerjaan pada hari – hari tersebut.
6.3 Dalam hal pekerjaan dilakukan pada jam tertentu seperti malam hari, maka
Penyedia Barang harus berkoordinasi dengan Direksi Pekerjaan.

7. Site Office [jika ada]


7.1 Umum
a. Lokasi site office Penyedia harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b. Penyedia harus memelihara site office selama durasi pekerjaan dan
harus dibersihkan serta dikembalikan seperti kondisi aslinya apabila
pekerjaan telah selesai.

7.2 Fasilitas
a. Site office harus memiliki system kelistrikan, pembersihan dan sanitasi
yang baik dan peralatan pertolongan pertama serta fasilitas anggap
perlu.
b. Semua instalasi ini harus sesuai dengan persyaratan dari otoritas
setempat.
7.3 Akses
Penyedia Barang harus mengamankan dan memelihara akses yang aman
dan tepat untuk Site Office

8. Keselamatan Kerja
8.1. Penyedia Barang harus mentaati dan menjalankan segala ketentuan dan
peraturan mengenai ketenagakerjaan yang ditetapkan pemerintah
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
pusat/daerah serta memenuhi instruksi yang dari waktu ke waktu
dikeluarkan Pemberi Pekerjaan.
8.2. Penyedia Barang berkewajiban mempertanggung jawabkan segala kejadian
dalam hubungan kerja, baik antara Penyedia Barang dengan karyawan/
pekerja-pekerjanya maupun dengan Pemberi Pekerjaan ataupun dengan
pihak ke tiga sesuai dengan undang-undang/ peraturan-peraturan yang sah
dan berlaku.
8.3. Penyedia Barang berkewajiban mempertanggung jawabkan segala sesuatu
yang bertalian dalam hubungan kerja antara Penyedia Barang dengan
segenap karyawan/pekerjanya dalam hal urusan ketenagakerjaan /sosial
dengan undang-undang/ peraturan yang sah dan berlaku.
8.4. Penyedia Barang berkewajiban mengadakan tindakan preventif agar
pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cara yang tidak
membahayakan.
8.5. Penyedia Barang berkewajiban melaporkan secara tertulis atas
kejadiankecelakaan yang menimpa pekerja-pekerjanya, baik kepada
Kepolisian, Departemen Tenaga Kerja maupun kepada Direksi pekerjaan
Pemberi Pekerjaan.
9. Perlindungan Lingkungan [jika ada]
Penyedia Barang wajib melaksanakan pekerjaan dengan memperhatikan
perlindungan lingkungan terhadap peraturan yang berlaku antara lain dan tidak
terbatas pada :
9.1. Debu;
9.2. Kebisingan;
9.3. Kontaminasi limbah; dan
9.4. Getaran.
10. Keamanan [jika diperlukan]
10.1. Penyedia Barang harus bertanggung jawab dan memberikan perhatian yang
penuh untuk menjamin keamanan terhadap seluruh bahan-bahan, peralatan
dan pekerjaan bangunan dari bahaya pencurian, pengrusakan, kebakaran
dan dari bahaya kerusakan dan kehilangan lainnya.
10.2. Petugas keamanan yang ditugaskan oleh Penyedia Barang harus dilaporkan
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
10.3. Semua pekerja yang dipekerjakan dalam pelaksanaan pekerjaan, harus
dilengkapi dengan tanda pengenal dan didaftarkan dalam satuan keamanan
dari instansi Direksi Pekerjaan.
10.4. Penyedia Barang harus memberikan tanda pengenal kepada pekerjanya
dikoordinasikan dengan suatu sistem tanda pengenal yang dipakai pada
pekerjaan tersebut dan yang dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


10.5. Semua pekerja dan lalu lintas kendaraan yang memasuki atau
meninggalkan lapangan harus melalui pintu masuk proyek yang telah
ditentukan.
10.6. Orang yang tidak berhak masuk tidak akan diperkenankan memasuki
lapangan tanpa sebelumnya mendapat ijin tertulis dari Penyedia Barang dan
disahkan oleh Direksi Pekerjaan.
11. Transportasi [jika ada]
11.1 Penyedia harus mempersiapkan segala bahan-bahan, barang-barang dan
peralatan yang akan dikirimkan atau diangkut sedemikian rupa dan
bertanggung jawab untuk melindungi dan memperbaiki dari kerusakan atau
kerugian.
11.2 Penyedia Barang harus mengangkut semua bahan-bahan, barang-barang
dan peralatan yang tercantum dalam Kontrak ini ke lapangan dan tetap
bertanggung jawab penuh atas pemuatan dan pembongkaran, penanganan,
pengangkutan, penyimpanan di lapangan dan asuransinya yang memadai.
11.3 Penyedia Barang harus mengangkut bahan-bahan dan peralatan itu ke
lapangan dalam waktu yang tepat supaya pekerjaan persiapan dan
pemasangannya sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan.
11.4 Penyedia Barang harus bertanggung jawab untuk mendapatkan perijinan
dari Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah atau Instansi lain sehubungan
dengan segala transportasi dan pengiriman bahan-bahan, barang-barang
dan peralatan tersebut.

12. Fasilitas Pelaksanan Pekerjaan [jika diperlukan]


12.1 Peralatan Komunikasi
Penyedia harus mempunyai telpon dan/atau alat telekomunikasi lainnya
sehingga dapat dengan mudah berhubungan dengan Direksi Pekerjaan dari
waktu ke waktu.
12.2 Tenaga Listrik
a. Penyedia harus menyediakan semua fasilitas tenaga listrik dan
penerangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL), semua biaya penyambungan dan pemakaian
tenaga listrik ditanggung oleh Penyedia Barang /Jasa.
b. Bila fasilitas tersebut tidak diperlukan lagi, Penyedia harus segera
membongkar dan mengembalikan daerah tersebut seperti keadaan
semula.
c. Selama proses Comisioning Berbeban dan Reliability Run, pemakaian
tenaga listrik mengikuti unit beroperasi yang disediakan oleh PT
Indonesia Power.
12.3 Air
Semua penyediaan air yang diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan,
harus diadakan oleh Penyedia Barang /Jasa.
12.4 Udara Kompresi
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Semua kebutuhuan udara kompresi yang diperlukan selama pelaksanaan
pekerjaan, harus diadakan oleh Penyedia Barang /Jasa.
12.5 Perlindungan terhadap kebakaran
a. Penyedia Barang harus memberikan segala perhatiannya untuk
menghindari bahaya kebakaran terhadap bahan-bahan atau tempat
yang mudah terbakar.
b. Penyedia Barang harus menyediakan fasilitas dan peralatan
penanggulangan api yang tepat, memadai dan sesuai dalam setiap
kantor, bangunan sementara/ permanen dan areal kerja yang
dipergunakan dan/atau tidak dipergunakan

13. Biaya Test dan Komisioning [jika diperlukan]


Semua biaya testing dan komisioning, baik yang dinyatakan maupun yang tidak
dinyatakan dalam kontrak menjadi tanggungan Penyedia Barang /Jasa.

14. Pengetesan / Pemeriksaan [bila ada]


a. Penyedia Barang harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis
14 (empat belas) hari sebelum saat pelaksanaan testing unjuk kerja, kecuali
jika diadakan persetujuan bersama.
b. Penyedia Barang harus mensuplai segala tenaga kerja, material, peralatan,
instrumentasi dan tenaga ahli yang dapat melaksanakan segala testing
sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan.
c. Penyedia Barang harus melaksanakan kalibrasi dari instrument yang
digunakan dengan biaya sendiri.
d. Apabila testing unjuk kerja dari peralatan tidak berhasil sesuai ketentuan
Kontrak, maka Direksi Pekerjaan berhak :
a. Memerintahkan untuk mengulangi;
b. Menolak pekerjaan sesuai pasal (kerusakan sebelum penyerahan),
apabila unjuk kerja tidak sesuai garansi atau tidak memenuhi toleransi
yang diberikan;
c. Mengeluarkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dengan
pengurangan biaya kontrak.

15. Alat Pengangkat dan Katrol [bila ada]


Semua alat pengangkat dan katrol yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan harus dalam keadaan layak dan disetujui oleh Direksi Pekerjaaan.

16. Pemeriksaan Barang [untuk barang]


16.1 Material utama dan accessories yang dikirimkan harus sesuai dengan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan, dan dalam kondisi baik (tidak ada
cacat fisik dan fungsi)
16.2 Material utama dan accessories yang dikirimkan jumlahnya harus sesuai
dengan pesanan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


16.3 Penyedia Barang dan Jasa wajib membuat surat permohonan ijin untuk
mengirim material memasuki area PT Indonesia Power melalui bagian
Sekretariat dengan menyerahkan surat jalan, dokumen pengiriman, daftar
material, kendaraan, dan lain-lain yang akan digunakan dan dibawa masuk
ke dalam area Unit
16.4 Penyedia Barang dan Jasa wajib Melapor kepada pegawai/pengawas
pekerjaan yang ditunjuk oleh PT Indonesia Power
16.5 Penyedia Barang dan Jasa wajib Menyiapkan pembongkaran material untuk
selanjutnya dilakukan pemeriksaan barang secara bersama antara pihak
Penyedia Barang dan Jasa dan Tim Pemeriksa Mutu Barang PT Indonesia
Power

17. Penyiaran Informasi


Penyedia Barang tidak diperbolehkan/diperkenankan menyiarkan, menggunakan
advertensi, pengumuman-pengumuman, atau sales release, foto-foto, atau
reproduksi-reproduksi pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam Kontrak, atau uraian-
uraian tentang lebar dan luas, ukuran-ukuran, jumlah, kualitas, atau Informasi
lainnya sehubungan dengan pekerjaan itu tanpa adanya ijin tertulis dari Direksi
Pekerjaan.

18. Rapat Persiapan Pekerjaan dan Koordinasi Pekerjaaan


a. Setelah penanda tanganan Kontrak dan atau setelah penunjukan
pemenang, Penyedia Barang harus hadir dalam Rapat Persiapan Pekerjaan
dan hasilnya dicantumkan dalam risalah rapat.
b. Penyedia Barang diharuskan datang pada rapat-rapat di kantor lapangan
atau kantor pusat PT Indonesia Power untuk membicarakan tentang
perkembangan, serta ketidakcocokan/ serta ketidakberesan, dan koordinasi
pelaksanaan pekerjaan dengan Penyedia Barang lainnya (bila ada) dengan
selang waktu seperti yang diminta oleh Direksi Pekerjaan.
c. Di kantor lapangan, Penyedia Barang harus memelihara/menjaga
salinan-salinan gambar, persyaratan-persyaratan kerja, dan dokumen-
dokumen kontrak lainnya yang up to date serta data-data pelengkap yang
disertai juga dengan pembetulan-pembetulannya yang terakhir. Penyedia
Barang harus secara terus menerus mengadakan pencatatan mengenai
segala perubahan yang ada di lapangan, kesimpulan atas pekerjaan itu,
perubahan- perubahan dalam gambar-gambar maupun dalam data teknik
yang lain dan menyerahkan sejumlah tindasan yang dibutuhkan oleh dan
kepada Direksi Pekerjaan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


BAB IV
SYARAT - SYARAT TEKNIK

A. KETENTUAN UMUM

1. Pendahuluan.
a. Lokasi Unit PLTU Suralaya Unit 1-7
PLTU Suralaya U ni t 1- 7 terletak di desa Suralaya, Kecamatan Pulo
Merak, Serang, Banten. 120 km ke arah barat dari Jakarta menuju
pelabuhan Ferry Merak, dan 7 km ke arah utara dari Pelabuhan Merak
tersebut.

Lokasi PLTU Suralaya Unit 1-7

Luas areal PLTU Suralaya Unit 1-7 adalah ± 254 ha, yang terdiri :
Area Nama Lokasi Luas (Ha)
A Gedung Sentral 30,0
B Ash Valley 8,0
C Kompleks Perumahan 30,0
D Coal Yard 20,0
E Tempat Penyimpanan Alat-alat Berat 2,0
F Switch Yard 6,3
G Gedung Kantor 6,3
H Sisanya berupa tanah dan perbukitan 157,4
Jumlah 254,0

b. Bentuk Organisasi Bidang


PLTU Suralaya Unit 1-7 di kelola oleh General Manager didampingi 3 Deputy
General Manager Bidang antara lain: Bidang Operasi dan Pemeliharaan,
Bidang Energi Primer dan Bidang Administrasi.
Bidang Energi Primer mengelola Pelabuhan, Coal Handling dan Ash Handling,
sedangkan ST/RE 01 adalah suatu system yang merupakan bagian dari Coal
Handling dimana aktifitas pengisian batubara ke Coal Bunker diarahkan
memakai alat besar.

2. Latar Belakang.
 Pada musim penghujan sering terdapat gangguan plugging akibat batubara
basah
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
 Ganguan plugging mengakibatkan kehilangan kesempatan produksi secara
optimal.
 Gangguan plugging sering terjadi pada pasokan batubara untuk unit 1-4.
 Telah dilaksanakan Kajian pembuatan cover ST/RE 01 dengan No kontrak
0469.PJ/061/UPSLA/2015.
 Usulan Penetapan SKI 2017.

3. Ruang Lingkup Pekerjaan.

Lokasi pembuatan Cover Area ST/RE 01

Desain Cover ST/RE 01

Detil ruang lingkup pengadaan jasa Pembuatan Cover Hopper ST/RE 01, antara
lain :

a. Deliverable / Pekerjaan Pembuatan Cover Hopper ST/RE 01 meliputi.


• Perencanaan
• Proses pengadaan
• Pelaksanaan pekerjaan :
o Pembuatan Persiapan
o Pekerjaan tanah
o Pekerjaan pondasi
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
o Pekerjaan struktur
o Pekerjaan atap
o Pekerjaan Instalasi penerangan
o Pekerjaan Talang dan Drainage
o Pembuatan Akses untuk pemeliharaan tudung 6 titik tangga luar
(@setiap sisi 3 titik)
o Pekerjaan Fire Fighting
o Pekerjaan Penangkal Petir type ESE (Early Streamer Emission)
o Pekerjaan pemasangan repeater untuk komunikasi instrumentasi
ST/RE01 dengan Tower G
 Pekerjaan komisioning
 Pekerjaan Pelaporan Pekerjaan, Dokumentasi, dan As Built Drawing

b. Penjelasan lingkup Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Cover ST/RE 01.


 Perencanaan
Pekerjaan perencanaan meliputi pembuatan detail schedule waktu
pelaksanaan pekerjaan dengan aplikasi MS Project.
• Proses pengadaan
Pekerjaan pengadaan meliputi tenaga kerja, material dan peralatan
selama pekerjaan berlangsung.
• Pelaksanaan pekerjaan :
o Pembuatan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi mobilisasi dan demobilisasi
peralatan, Pengurusan administrasi dan perijinan pekerjaan,
pembuatan papan nama proyek, direksi kit, pembuatan metodologi
pekerjaan pembuatan Cover ST/RE 01 yang selanjutnya
metodologi ini akan menjadi acuan kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaannya.
o Pekerjaan tanah
Pekerjaan tanah diantaranya meliputi Pemindahan batubara,
galian tanah, Penimbunan kembali tanah bekas galian.
o Pekerjaan pondasi
Pekerjaan pondasi meliputi pekerjaan borpile diameter 50 cm,
kedalaman 11 m (Final Set), Pile Cap beton K300 dengan ukuran
250cm x 300cm (tebal 100cm).
serta menggunakan metoda Casing dan Auger.
o Pekerjaan struktur rangka baja
Keseluruhan struktur rangka baja dilakukan preparasi sesuai
dengan panduan perlindungan pada baja terhadap serangan
korosi untuk kategori lingkungan C51 yaitu lingkungan dengan
korosi berisiko sangat tinggi dan berada pada area industri
dengan kelembaban tinggi dan atmosfir agresif. Yang dapat dilihat
pada table berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Corrosivity classes C5l - Industrial areas with
(atmospheric corrosion) an high humidity and an
aggressive atmosphere
Type of protection system*) Paint
Reference to standard or EN ISO 12944-5 (system
code of practice A5I.05)
Preparatory treatment SA 2½ blasting
Priming coat (Basic coat) zinc rich epoxy primer 60 µm
Intermediate layer
epoxy 200 µm
(intermediate coat)
Finishing layer (Top coat) polyurethane 60 µm
Total nominal thickness of 320 µm
the dry layer
Expected working life for > 15 years
the first intervention

Secara umum proses pengerjaan pelapisan yang harus dilakukan


adalah sebagai berikut :
• Persiapan kondisi permukaan baja yang akan dilapis (surface
preparation and cleaning), yaitu dengan membersihkan permukaan
baja dari korosi, oli, cat yang lama dan kotoran lainnya (dilakukan
shotblast, pickling dan degreasing). Tahapan ini sangat penting untuk
menghasilkan kualitas pelapisan yang baik. Informasi lebih dalam
tentang standar untuk inspeksi dan kebersihan permukaan mengacu
kepada ISO 8501-1 and ISO 8501-2.
• Pelapisan (Coating system)
i. Basic coat : Zinc rich epoxy primer
ii. Intermediate coat : High build epoxy MIO (micaceous iron oxide),
iii. Top/final coat : High solid aliphatic polyurethane finish
o Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap meliputi kuda-kuda menggunakan pipa frame CS,
gording besi canal, atap seng aluminium dan skylight, polycarbonate
Industri warna Clear tebal 1,6 mm.
o Pekerjaan Instalasi penerangan
Perancangan untuk sistem penerangan ST/RE-01 menggunakan
lampu jenis LED Flood Light dengan jumlah total sebanyak 51 unit dan
masing-masing lampu berkekuatan setara 1000 Watt. Jarak
pemasangan antar lampu sejauh 6-10 meter pada ketinggian rata-rata
18-20 meter dari lantai. Untuk mempermudah pemeliharaan dan
penggantian lampu, lampu dipasang pada bagian bawah catwalk yang
sudah disediakan. Lampu menggunakan reflector yang mempunyai
beam angle 300 dan mempunyai kurang lebih 250 -350 flux flood light.
Pekerjaan intalasi penerangan meliputi pemasangan panel, kabel
berikut instalasi lampu dan stop kontak. Instalasi Listrik (armatur
contempo LED) 50 lux, SNI 03-6575-2001, explosion proof enclouser +
Panel
o Pekerjaan Drainase dan Talang
Pekerjaan pembuatan drainase dan talang berikut kelengkapannya.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


o Pembuatan Akses untuk pemeliharaan tudung 6 titik tangga luar
(@setiap sisi 3 titik)

Top Control atap


maintenance Skylight

o Pekerjaan Fire Fighting


 Fire Hydrant + Hydrant Pillar + gate valve + Hydrant Box + hose 20
m & nozzle lengkap + Pipa BSP + epoxy liner Ø 6 inchi +
Accessories.
 Pekerjaan pembuatan Line Fire Fighting dengan tapping ke sistim
Fire Fighting eksisting dengan lokasi berada di sisi luar gunungan
Batu-bara.
 Pekerjaan pembuatan Line Fire Fighting direncanakan dengan
tapping ke sistem Fire Fighting eksisting dengan lokasi berada di
sisi luar gunungan Batubara, seperti terlihat dalam gambar berikut:

Taping dan Portal pipa


eksisting ke tudung STRE

o Pekerjaan Pembuatan Repeater:


WiFi 2,4 GHz lengkap dengan antene pengarah
o Pekerjaan Pemasangan penangkal Petir:
Penangkal Petir Early Streamer Emission : Air Terminal ESE, Cover
> 125 m, FRP Ø 1" (3m) + mounting, HVSC / Med Voltage Cable
(20kV) Ø 50 mm² (45m) + Clamp, Grounding max 2 ohm

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Standar pelaksanaan pekerjaan minimum harus sesuai dengan hasil
kajian dan DED Pembuatan Cover ST/RE 01 yang telah dilakukan
oleh LAPI ITB (kajian terlampir), merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari TOR .
 Pekerjaan komisioning
Pelaksanaan komisioning meliputi aktifitas manuver alat besar saat
penggusuran batubara pada area cover ST/RE 01 , penerangan dan
kemampuan drainase saat musim hujan tiba.

c. Standar Kualitas Material


Material yang dikirimkan/digunakan dalam pelaksanaan pembuatan tudung
ST/RE 01 ini secara umum adalah:
 Jenis Pipa menggunakan pipa SCH 80
 Hydrant Jenis BSP

d. Spesifikasi dan Persyaratan Pekerjaan :


Menjelaskan spesifikasi pekerjaan dan kriteria penerimaan hasil pekerjaan,
antara lain :
 Kualitas dan kuantitas barang dan/atau jasa terkait pelaksanaan
pekerjaan
 Titik pemuatan dan titik pembongkaran
 Peralatan : jumlah dan spesifikasi
 Personil : jumlah, kualifikasi, dan pengalaman
 Kriteria kualitas pelaksanaan pekerjaan
 Kriteria kualitas hasil pekerjaan
 Parameter kinerja yang diinginkan
 Toleransi atas kualitas dan/atau kuantitas
 Kewajiban atas asuransi kargo dari tempat asal barang sampai dengan
titik serah terima
 Pengkondisian dalam pengiriman
 Pengepakan
 Moda pengangkutan (udara / laut / darat)
 Aspek teknis lainnya (kecepatan pemuatan / pembongkaran)
 Aturan lain sesuai mitigasi risiko
 dan lain-lain

e. Lingkup tambahan :
 Dokumentasi
 Laporan awal
 Laporan akhir
 Lingkup tambahan sesuai mitigasi risiko
 dan lain-lain

4. Jaminan / Garansi.
Barang dimaksud adalah yang telah disupply harus dijamin 100 % baru, asli
(genuine) sesuai pesanan dan spesifikasi yang disyaratkan dalam kontrak dan
bebas dari cacad / kerusakan yang terlihat maupun tersembunyi dapat dipakai dan
dipasang secara baik.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa barang / material / parts yang diserahkan
tidak sesuai dengan spesifikasi teknik dan atau apa bila barang / material / parts
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
diterima dan dipasang / dioperasikan ternyata terdapat adanya cacad / kerusakan
karena penggunaan material bermutu rendah atau kesalahan Pabrik pembuat /
Pemasangan / Instalasi / dan bukan kesalahan operasi, maka kontraktor
berkewajiban mengganti dengan yang baru
Barang yang diserahkan harus dijamin keaslianya dibuktikan dengan melampirkan
Certificate of Manufacture (asli) dari Pabrik pembuat pada waktu menyerahkan
barang ke PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Suralaya.

5. Usulan Isi Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknik


5.1.Umum
Dalam memasukkan surat penawaran harus melampirkan sertifikat tanda lulus uji
jenis (test report) atau sertifikat pengawasan mutu pabrikan atau laboratorium
independen.
Pada waktu penyerahan barang, harus disertai dengan sertifikat tanda lulus uji
contoh (sample test) yang diterbitkan oleh pabrik.
Semua biaya pengujian, baik untuk uji jenis maupun untuk uji contoh merupakan
tanggung jawab kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua keperluan untuk test termasuk tools, special
tools, electric power, instrumen, connection, udara dan lain – lain.
Semua instrumen yang digunakan untuk tes harus dilampiri sertifikat kalibrasi dari
laboratorium pengetesan dan kesalahan dalam melaksanakan pengetesan harus
dihindari sehingga didapat hasil pengetesan yang memuaskan. Semua instrumen
yang digunakan harus disetujui oleh Pemberi Kerja.
Jika salah satu item test mengalami kegagalan pada saat dilaksanakan
pengetesan dan tidak memenuhi persyaratan test, maka Pemberi Kerja berhak
menolak item tersebut atau komponen yang tidak memenuhi syarat tersebut.
Kontraktor melakukan penyesuian kondisi lapangan, dan kontraktor harus
melakukan test ulang untuk menunjukkan kesesuaian dengan spesifikasi tanpa
biaya tambahan.
Kontraktor harus menyediakan direksi kit termasuk kelengkapannya, tenaga listrik,
lampu penerangan, air untuk MCK, furniture, dan lain – lain

5.2.Special condition
Dokumen yang harus diberikan oleh Kontraktor:
Semua dokumen harus menggunakan bahasa Indonesia.
Pabrikan harus menyerahkan dokumen – dokumen sebagai berikut tidak terbatas
pada:
5.2.1.Bersamaan Qutation:
a. Schedule of Pembuatan Coal Cover di Area ST/RE 01
b. Equipment lay out drawing
c. Attachment detail drawing
d. Daftar Technical literature/vendoor pada equipment
e. Daftar suku cadang (spare) untuk setiap type material
f. Pernyataan tersedianya laporan test yang relevan.
g.Tool dan special tools
5.2.2.Setelah konfirmasi dari order:
a. Gambar di sertifikat
b. Sertifikat teknikal karakteristik
5.2.3.Setelah Inspeksi
a. Sertifikat Inspeksi
b. test report
Dokumen-dokumen tersebut diserahkan rangkap 5, 2 rangkap full color.
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
5.3.GARANSI
Masa garansi atas barang akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah
pengoperasian pertama, tetapi tidak lebih dari 18 bulan setelah pengiriman. Masa
garansi atas pekerjaan Jasa akan jatuh tempo dalam 24 bulan sejak tanggal
diselesaikannya pekerjaan Jasa yang bersangkutan.

5.4.AS BUILT DRAWING


Kontraktor harus membuat dan mengajukan gambar detail semua
material/peralatan yang disuplai/diadakan dan dipasang (as built drawing).
Semua as built drawing harus dilengkapi paling lambat 1 bulan setelah penyerahan
pekerjaan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


B. KETENTUAN TEKNIK

METODE PEKERJAAN

Metodologi dalam Kajian luasan Cover Coal ST/RE-01 meliputi: survei lokasi untuk
mendapatkan data-data lapangan sebagai persiapan dalam pengujian komposisi tanah
dan theodolite test. Selanjutnya adalah pelaksanaan pengujian yang akan dilakukan
dengan menggunakan peralatan alat uji tes. Langkah selanjutnya yaitu perancangan
Cover Coal ST/RE-01 yang terdiri dari perancangan pondasi, struktur bangunan, coating
dan kelistrikan. Setelah selesai perancangan, data perancangan didokumentasikan ke
dalam laporan akhir dan gambar teknik. Berikut merupakan alur pengerjaan
perencanaan Cover Coal ST/RE 01:

Mulai

Survei lokasi

Pengujian dan pengukuran


Uji Komposisi Tanah
Pengukuran Theodolite

Desain Cover Coal ST/RE 01

Gambar 2.1 Flowchart Tahapan Kegiatan


Dokumentasi

Selesai

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


DESAIN COVER COAL ST/RE-01

Survei Lapangan
Survei Cover Coal ST/RE-01 dilakukan dengan pengamatan langsung menggunakan
bantuan kamera, dengan tujuan untuk area lokasi yang akan dilakukan pengujian. Cover
Coal ST/RE-01 akan dibangun seperti pada gambar dibawah, lokasi tersebut merupakan
tempat penyimpanan utama batubara yang akan di masukan ke konveyor.

Gambar 3. 1 Lokasi ST/RE-01

Pengujian
Pengujian pertama dilakukan dengan kegiatan pengukuran dan penyelidikan lapangan
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Pengukuran topografi, berupa pengukuran koordinat dan elevasi lokasi rencana
Cover Coal terhadap bangunan-bangunan yang ada saat ini.
b. Penyelidikan geoteknik area ST/RE 01, meliputi :
- Pengeboran, dilakukan dengan menggunakan Bor Tangan, setelahnya
dilakukan Bor Mesin.
- Penyelidikan SPT / CPT / Sondir.
- Total titik penyelidikan geoteknik adalah 8 titik.

Pengukuran Topografi
Pengujian topografi digunakan untuk mengukur elevasi dan jarak. Pengujian ini biasa
digunakan untuk pekerjaan yang luas dan lahan dengan bentuk yang tidak beraturan
serta memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang
atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan
galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal
garis atau bangunan.

Gambar 3. 2 Pengukuran Theodolite Area ST/RE 01

Berdasarkan hasil survei di lapangan, Cover Coal ST/RE-01 direncanakan akan


dibangun seperti pada layout gambar berikut:

Area ST/RE 01

Gambar 3. 3 Layout Cover ST/RE-01

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Penyelidikan Geoteknik
Pelaksanaan penyelidikan geoteknik dilakukan pada 8 titik di lokasi Cover Coal ST/RE
01, dengan distribusi sebagai berikut : 5 titik Test Pit, 2 titik Bor Tangan, dan 1 titik
Sondir.

Gambar 3. 4 Bor Tangan

Gambar 3. 5 Pit Test

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 6 Pekerjaan Sondir
Pada pengujian ini didapatkan hasil yang tidak maksimal. Hal tersebut
dikarenakan kondisi tanah dilokasi berupa bebatuan sehingga pengeboran tidak
mencapai titik kedalaman yang diinginkan, maka pengujian diulang dengan
menggunakan alat mesin atau pengujian SPT.

1. Pengeboran dengan mesin


Pengeboran dilakukan menggunakan bor mesin dengan mata bor
Tungsteen (menghasilkan inti tanah dengan diameter 73 mm) yang dipasang
pada ujung single bor/double core yang diputar dan ditekan sehingga masuk ke
dalam tanah. Proses pemutaran dan penekanan stang bor dilakukan secara
hidrolis dengan mesin bor.

Gambar 3. 7 Drilling Equipment


Setiap kali sudah penuh dengan
tanah, core barrel diangkat untuk dilakukan
pendeskripsian terhadap jenis, warna, dan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


sifat konsistensi tanah yang terbawa. Tidak lupa dicatat juga kedalaman dimana
tanah tersebut berada. Setelah dibersihkan, maka dimulai lagi pemboran dan
pendeskripsian tanah yang terbawa.

Gambar 3. 8 Grafik Hasil Sondir

Dari hasil pengujian diatas didapatkan bahwa pada kedalaman 6,5 m perlawanan ujung
bikonus sondir mencapai 1000 kg/cm2, sedangkan jumlah hambatan lekat 1250 kg/cm.

2. Pengujian Standard Penetration Test (SPT)


Standar Penetration Test atau pengujian SPT dilakukan selama kegiatan
pemboran mesin berlangsung dengan interval pengujian setiap 2 m.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Pengujian SPT dilakukan dengan cara menghitung jumlah pukulan palu
untuk menekan tabung contoh split spoon sampler dengan diameter 2 inci
sedalam 30 cm ke dalam tanah. Palu pemukul yang digunakan seberat 63,5 kg
dengan tinggi jatuh 76 cm.
Penghitungan jumlah pukulan dilakukan setiap kali tabung contoh masuk
ke tanah (penetrasi) sedalam 15 cm. Nilai SPT diperoleh dengan menjumlahkan
jumlah pukulan yang diperlukan pada 15 cm penetrasi kedua dan ketiga.
:

Gambar 3. 9 Pengujian SPT

Dari pengujian SPT didapatkan bahwa tanah pada kedalaman 6


merupakan batuan andesit sehingga tanah tidak bisa di SPT (bor log dapat
dilihat pada lampiran Gambar 3.11), sehingga pada kedalaman tersebut data
sudah cukup untuk mendesain konstruksi pondasi.

Gambar 3. 10 Sampel Batuan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Berikut merupakan hasil dari pengujian SPT pada lokasi studi :
Gambar 3. 11 Hasil Penyelidikan Tanah

Dari hasil pengujian diatas, didapatkan keterangan bahwa pada kedalaman 0 - 1


m tanah di area ST/RE 01 berupa urugan pasir, kemudian pada kedalaman 1 - 2
m berupa urugan pasir sampai ukuran boulder, kedalaman 2 - 6 m berupa batuan
karang, dan kedalaman 6 - 11 m berupa batu andesit. Hasil tersebut menunjukan
bahwa pengujian SPT melebihi N 60, sehingga pondasi didesain dengan
menggunakan pondasi bore pile.

Desain Cover Coal ST/RE-01


Desain bentuk cover ST/RE-01 dirancang 60 x 204 m di dapat volume sebesar
87.516 ton. sedemikian rupa sehingga aktivitas dibawah Cover Coal ST/RE-01 dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
Gerakan ST/RE-01 secara linier di atas rel sepanjang 300 m. Gerakan alat swing
kanan kiri sepanjang ±15 m atau radius ± 45 m. Space maintenance 30% dari aktivitas

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


area kerja. Untuk ketinggian alat ST/RE-01 adalah sebesar ± 15 m, di berikan space
100% perbaikan setinggi alat, yang diperlukan untuk aktivitas crane. Sehingga di dapat
ketinggian Cover 27,5 m sampai 30 m.
Dengan mempertimbangkan acuan bentang lebar serta kondisi klimatologi
(terutama angin), pendekatan bentuk yang paling memungkinkan untuk desain Cover
Coal adalah dengan bentuk melengkung, dan dari sisi struktur menggunakan rangka
baja dengan profil pipa dengan maksud meminimalisir terjadinya pengendapan debu
batubara pada struktur.
Ruangan Cover Coal didesain serta menggunakan penerangan sistem Sky Light
sebagai penerangan saat siang hari, space terbuka dan penerangan buatan (lampu)
untuk kegiatan di malam hari, dan ventilasi alami dengan Ventilation Roof.

Gambar 3. 12 Desain Bentuk Cover ST/RE-01

Perhitungan Struktur Cover Coal ST/RE-01


Struktur Cover Coal ST/RE-01 terdiri dari beberapa komponen berikut:
 Tiang utama
 Brasing
 Sambungan
 Atap
Struktur tersebut didesain menggunakan besi pipa 6 inch yang disambung
dengan sistem baut 28 mm. Berikut merupakan ilustrasi komponen-komponen Cover
Coal:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 13 Desain Struktur Cover dan Kuda-Kuda Tampak Atas Coal ST/RE-
01

Kemudian desain struktur tersebut divalidasi dengan menggunakan software


SAP untuk mengetahui kelayakan sistem struktur yang didesain tersebut. Dari hasil SAP
didapatkan bahwa struktur sudah cukup baik dan kuat dengan tegangan maksimum
masih dibawah tegangan bahan dalam menahan beban statik dan dinamik.
Dalam melakukan desain struktur, digunakan beberapa peraturan dan standar
perencanaan sebagai berikut:
 Tata cara perencanaan Struktur baja untuk bangunan gedung SNI 03 – 1729
-2000
 Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, PPPURG 1987

Berikut merupakan data teknis yang digunakan dalam desain:


Bentang kuda kuda = 60 meter
Jarak antar kuda-kuda = 6 meter
Profil kuda-kuda = pipa 6”, 4”, 2”
Mutu baja = BJ 41
Alat sambung = Las dan baut
Tegangan leleh : fy =250 Mpa
Tegangan putus: fu = 410 MPa
Modulus elastisitas: E =200.000 MPa

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Modulus geser: G = 80.000 MPa
Nisbah poisson: μ = 0,3
Koofisien pemuaian: =12x10-6 /Cº
Profil gording: =C 125x50x20x3,2
Berat profil gording = 6,13 kg
Penutup atap = Seng Aluminium
Berat penutup atap = 12 kg/m2
Gempa Wilayah = 4 (merak)

Tahapan proses analisa dengan menggunakan SAP dapat sebagai berikut:


1) Menggambar model struktur
Sebelum analisa struktur ST/RE-01, model struktur perlu dibuat, layout
struktur tersebut telah di rancang dari gambar 3 dimensi seperti pada gambar 3.5.
mengambar model pada SAP menggunakan sistem koordinat untuk menggambar
garis-garis kolomnya seperti pada gambar berikut:

Gambar 3. 14 Modeling struktur

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 15 Mengambar Struktur

2) Status joint pada struktur


Joint pada struktur di setting hanya bertranslasi saja, sehingga arah rotasi
dianggap tidak terjadi perubahan, maka pada tool box dipilih hanya pada tranlasi 1
(arah x), translasi 2 (arah y) dan tranlasi 3 (arah z).

Gambar 3. 16 Status Joint Pada Struktur

3) Memasukan propertis material

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Langkah selanjutnya adalah memasukan propertis material, yaitu
memasukan data-data material yang digunkan pada struktur, seperti pada gambar
berikut:

Gambar 3. 17 Input Propertis Material

4) Memasukan jenis profil baja


Setelah masukan data sifat material selanjunya memasukan jenis profil baja
yang digunakan. Pada struktur doam coal ST-RE ini digunakan beberpa jenis profil.
Yaitu Pipa 6 inch, Pipa 4 inch, pipa 2 inch.

Gambar 3. 18 Jenis Profil Baja


5) Definisi Beban
Pendefinisian beban merupakan pendefinisian beban-beban yang bekerja
pada stuktur kuda-kuda, yang di input dengan program SAP v 14 dengan cara
mengisi jenis beban apa saja yang bekerja, dan mengisinya pada dialog box
define-load pattern, seperti yang di tunjukan pada gambar berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 19 Definisi Beban

6) Kombinasi pembebanan
Kombinasi pembebanan merupakan gabungan dari beberapa beban yang
bekerja pada struktur. Kombinasi beban yang di maksud adalah:
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L
3. 1,2 D + 0,5L + 0,8 Angin kanan
4. 1,2 D + 0,5L - 0,8 Angin kanan
5. 1,2 D + 0,5L + 0,8 Angin kiri
6. 1,2 D + 0,5L - 0,8 Angin kiri
7. 1,2 DL + 1.LL + 1.0 (±1.0Ex±0.3Ey)
8. 1,2 DL + 1.LL + 1.0 (±0.3Ex±1.0Ey)

Gambar 3. 20 Kombinasi Pembebanan yang Digunakan Dalam Analisis

7) Pemberian beban pada struktur


Beban pada struktur terdiri dari beban statik berupa beban gording dan atap
selain beban dari struktur itu sendiri.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


 Perhitungan beban Mati
Atap seng aluminium = 12 kg/m2 x 6 = 72 kg
Gording = C 125x50x20x3,2 = 7,43 kg/m x6 = 44,58 kg
Berat instalasi listrik = 25 kg +
141,58 kg

Gambar 3. 21 Pemberian Beban Mati pada Struktur

 Perhitungan beban hidup


Beban hidup = 100 kg

Gambar 3. 22 Pemberian Beban Hidup pada Struktur

 Perhitungan beban angin


Berdasarkan PPPURG 1987, koofisien angin untuk gedung tertutup adalah
sebagai berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 23 Koofisien Angin

Tekangan angin di daerah pantai (qw) = 50 kg/m2


Sudut kemiringan kuda=45º
Koofisien angin tekan=0,02-0,4
Koofisien angin hisap = -0,4
Perhitungan dengan rumus excel:

Tabel 3. 1 Perhitungan Beban Angin

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 24 Input Beban Angin

 Pemberian Beban Gempa (E)


Mengenai respon sepektrum dari analisis statik ekuivalen sepenuhnya
mengikuti tata cara perencanaan ketahanan gempa, SNI 03 – 1726-2012.
Dalam perencanaan ini di berikan peta-peta gerak tanah seismik dan
koefisien risiko dari gempa maksimum yang dipertimbangkan (Maximum
Considered Earthquake, MCE) yang ditunjukkan pada Gambar 9 sampai 13,
yang diperlukan untuk menerapkan ketentuan-ketentuan beban gempa dalam
standar ini.
Gambar 9 dan 10 menunjukkan peta gempa maksimum yang
dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) parameter-parameter gerak tanah Ss
dan S1 , kelas situs SB. Ss adalah parameter nilai percepatan respons spektral
gempa MCER risiko-tertarget pada perioda pendek, teredam 5 persen,
sebagaimana yang dijelaskan dalam 6.1.1. S1 adalah parameter nilai percepatan
respons spektral gempa MCER risiko-tertarget pada perioda 1 detik, teredam 5
persen, sebagaimana yang dijelaskan dalam 6.1.1.
Gambar 12 dan 13 menunjukkan nilai-nilai CRS dan CR1 . CRS adalah
koefisien risiko terpetakan untuk spektrum respons perioda pendek yang
digunakan dalam 6.10.2.1. CR1 adalah koefisien risiko terpetakan untuk spektrum
respons perioda 1 detik yang digunakan dalam 6.10.2.1.
Pada pasal ini juga diberikan Gambar 11, yang menyajikan gempa
maksimum yang dipertimbangkan rata-rata geometrik (MCEG), percepatan tanah
puncak, dalam g, kelas situs SB.

Nilai-nilai kontur percepatan puncak dijelaskan sebagai berikut:


a. Target risiko pada struktur saat mengalami keruntuhan didefinisikan
sebanding dengan 1 persen kemungkinan keruntuhan bangunan dalam 50
tahun, berdasarkan kekuatan umum struktur. Dalam kaitan ini, MCE Rrisiko-
tertarget didefinisikan sebagai nilai spektral SsdanS1MCE 2 persen

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


kemungkinan terlampaui dalam 50 tahun dikalikan dengankoefisien risiko,
masing-masing CRS dan CR1 (sesuai Gambar 12 dan Gambar 13).
b. Faktor pengali 1,05 pada periode 0,2 detik dan faktor pengali 1,15 pada
perioda 1 detik diterapkan terhadap nilai rata-rata geometrik hasil analisis
bahaya (hazard) gempa untuk memperhitungkan arah percepatan
maksimum;
c. Batas atas deterministik digunakan pada daerah dekat sesar aktif dengan
mengambil faktor pengali 1,5 kali dari nilai tengah percepatan puncak hasil
analisis bahaya gempa deterministik (faktor 1,5 kali nilai median digunakan
untuk merepresentasikan respons 84thpercentile), dan nilai spektral tidak
kurang 1,5 g untuk perioda 0,2 detik dan tidak kurang dari 0,6 g untuk
perioda 1 detik.

Gambar 3. 25 Ss, Gempa Maksimum yang Dipertimbangkan Risiko-Tertarget


(MCER), Kelas Situs SB

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 26 S1, Gempa Maksimum yang Dipertimbangkan Risiko-Tertarget
(MCER), Kelas Situs SB

Gambar 3. 27 PGA, Gempa Maksimum yang Dipertimbangkan Rata – Rata


Geometrik (MCEG), Kelas Situs SB

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 28 CRS, Koefisien Risiko Terpetakan, Periode Respons Spektral 0,2
Detik

Gambar 3. 29 CRf, Koefisien Risiko terpetakan, periode respons spektral 1 detik

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 30 Respon Spektrum Gempa

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 31 Input Respon Spektrum Gempa

8) Menghilangkan momen pada struktur


Struktur di asumsikan ke dalam jenis truss sehingga hanya gaya aksial saja
yang terjadi pada batang, maka pada batang tidak terjadi momen. Pada program
SAP untuk menghilangkan momen tersebut perlu di release sehingga momen yang
terjadi adalah nol.

Gambar 3. 32 Menghilangkan Momen pada Struktur

9) Setting analisis Case to Run


Tahap terakhir yaitu mensetting parameter untuk kasus yang akan di
running. Pada tahap ini simulasi SAP dapat diruning dan proses sehingga
menghasilkan data-data yang diperlukan seperti, tegangan, defleksi dan
sebagainya.

Gambar 3. 33 Setting Analisis Case to Run

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


10) Hasil analisa struktur
Dari hasil analisa diperoleh bahawa batang profil yang digunakan sudah
dalam wilayah aman, hal tersebut dapat dilihat dari warna batang profil yang sudah
berwarna biru. Dari hasil analisa juga didapatkan hasil seperti momen pada struktur,
gaya aksial pada struktur, dan defleksi pada struktur penyangga dan cover seperti
pada gambar berikut:

a)

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


b)
Gambar 3. 34 Hasil Analisa SAP Struktur Cover ST/RE-01 a) Defleksi pada
Struktur Cover, b) Momen pada Struktur Cover
Desain Pondasi Cover Coal ST/RE-01
Dari hasil pengukuran SPT didapatkan pada kedalaman 6 sampai 12 meter
terdapat batuan andesit sehingga dalam desain pondasi harus sesuai dengan data
tersebut. Dari hasil perhitungan pondasi direkomendasikan menggunakan bored pile.
Setiap tiang struktur direkomendasikan 4 titik bored pile seperti pada gambar berikut:

Gambar 3. 35 Desain Pondasi ST/RE-01

Desain Coating
Penanganan struktur material agar tidak cepat terserang korosi adalah dengan
mengenali lingkungan kerja / operasi tempat dimana baja digunakan / terekspos,
menentukan jenis material struktur tersebut dan jika diperlukan lapisan pelindung
(coating). Penentuan spesifikasi pelapis harus dilakukan secara tepat serta sesuai
dengan kondisi lingkungannya.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lingkungan kerja pada struktur Cover Coal ST/RE-01, berdasarkan BS EN ISO
12944; 1998 (Paints and varnishes corrosion protection of steel structures by protective
paint systems) dan ISO 9223; 1992 (Corrosion of metals and alloys – Corrosivity of
atmospheres – Classification) termasuk dalam kategori lingkungan C5I yaitu lingkungan
dengan korosi berisiko sangat tinggi dan berada pada area industri dengan kelembaban
tinggi dan atmosfir agresif. Informasi lengkap mengenai standar yang harus dilakukan
dalam proses persiapan dan pelapisan untuk baja dengan lingkungan C5I dapat dilihat
pada tabel berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Tabel 3. 2 Panduan Perlindungan pada Baja Terhadap Serangan Korosi untuk Lingkungan C5I.
Corrosivity classes
C5l - Industrial areas with an high humidity and an aggressive atmosphere
(atmospheric corrosion)
System number 5/1 5/2 5/3 5/4 5/5
Type of protection system*) paint Paint hot-dip galvanizing duplex paint metallization + paint
Reference to standard or EN ISO 12944-5 EN ISO 12944-5 EN ISO 14713 EN EN ISO 14713 EN ISO 14713
code of practice (system A5I.02) (system A5I.05) ISO 1461 EN ISO 1461 EN ISO 1461
EN ISO 12944-5 EN ISO 12944-5
Preparatory treatment SA2½ blasting SA2½ blasting hot-dip galvanizing hot-dip galvanizing 85 µm + SA3 blasting + metallization
85 µm light irradiation or chemical 120 µm
treatment
Priming coat epoxy 80 µm zinc rich epoxy epoxy 80 µm mist coat
(Basic coat) primer 60 µm
Intermediate layer epoxy 180 µm epoxy 200 µm epoxy 100 µm epoxy sealer 120 µm + epoxy
(intermediate coat) 120
Finishing layer polyurethane 60 polyurethane 60 µm polyurethane 60 µm polyurethane or epoxy 90 µm
(Top coat) µm
Total nominal thickness of 320 µm 320 µm 240 µm (on zinc layer) 330 µm (on metallization)
the dry layer
Expected working life for the > 15 years > 15 years 10-20 years > 15 years > 15 years
first intervention
*)
Keterangan: - Paint: Anticorrosion protection through the application of one or multiple layers of liquid paint
- Hot-dip galvanizing: Anticorrosion protection through submerging of the steel elements in a bath of liquid zinc
- Metallization + paint Anticorrosion protection consisting of the thermal spraying of zinc / aluminum, the sealing of the pores and the application of a
finishing layer with liquid paint
- Duplex paint: Anticorrosion protection through the application of a liquid paint on hot-dip galvanized steel elements that have been mechanically or
chemical treated beforehand so that the paint adheres properly

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Berdasarkan tabel diatas, maka jenis pelapis/coating untuk ST/RE-01 yang
direkomendasikan adalah:
 System number : 5/2
 Type protection : paint
 standard : EN ISO 12944-5 (system A5I.05)

Secara umum proses pengerjaan pelapisan yang harus dilakukan adalah


sebagai berikut :
 Persiapan kondisi permukaan baja yang akan dilapisi (surface preparation
and cleaning), yaitu dengan membersihkan permukaan baja dari korosi, oli,
cat yang lama dan kotoran lainnya (dilakukan shotblast, pickling dan
degreasing). Tahapan ini sangat penting untuk menghasilkan kualitas
pelapisan yang baik. Informasi lebih dalam tentang standar untuk inspeksi
dan kebersihan permukaan mengacu kepada ISO 8501-1 and ISO 8501-2.
 Pelapisan (Coating system)
i. Basic coat : Zinc rich epoxy primer
ii. Intermediate coat : High build epoxy MIO (micaceous iron oxide),
iii. Top/final coat : High solid aliphatic polyurethane finish

Instalasi Listrik dan Penerangan


Perancangan untuk sistem penerangan ST/RE-01 menggunakan lampu jenis
LED Flood Light dengan jumlah total sebanyak 51 unit dan masing-masing lampu
berkekuatan setara 1000 Watt. Penggunaan lampu jenis LED akan menghemat daya
hampir 50% dibandingkan dengan lampu konvensional. Jarak pemasangan antar
lampu sejauh 6-10 meter pada ketinggian rata-rata 18-20 meter dari lantai. Untuk
mempermudah pemeliharaan dan penggantian lampu, lampu dipasang pada bagian
bawah Catwalk yang sudah disediakan. Lampu menggunakan reflektor yang
mempunyai beam angle 300 dan mempunyai kurang lebih 250 -350 flux flood light.
Untuk penerangan di siang hari memanfaatkan cahaya matahari yang diteruskan dari
Sky Light. Berikut disajikan kurva perbandingan tinggi lampu dan diameter flux:

Gambar 3. 36 Kurva Perbandingan Tinggi Lampu vs Diameter Flux

Dengan perkiraan pola cahaya sebagai berikut :

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


20m

22 m

Gambar 3. 37 Prediksi Pola Cahaya

Gambar 3. 38 Single Line Diagram Penerangan ST/RE-01

Gambar di atas merupakan diagram penerangan yang digunakan dalam


perencanaan, yakni dengan single line diagram. Perancangan sistem penerangan
ST/RE-01 dibagi kedalam 2 Panel Group yaitu Panel A dan Panel B, dimana untuk
Panel A terdiri dari 6 group dan Panel B terdiri dari 3 group. Jumlah lampu jenis LED
Flood Light yang digunakan berdasarkan single line diagram diatas adalah Panel A
sebanyak 30 unit dan Panel B sebanyak 21 unit, sehingga total unit lampu LED yang
digunakan adalah sebanyak 51 unit. Sumber daya listrik diambil dari Panel MDP
terdekat dengan menggunakan kabel ukuran NYY 4x10 mm, dan kabel menuju
masing-masing lampu menggunakan ukuran NYM 2x2,5 mm. Kabel dari masing-
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
masing Panel Group (Panel A dan Panel B) digelar pada kabel tray atau pipa kabel.
Untuk pendistribusian kabel ke lampu di jalur Catwalk atas dan bawah di pasang
sub-panel untuk memudahkan pemeliharaan. Pemasangan lampu ditempatkan di
bagian bawah jalur Catwalk dengan perantara dudukan (bracket). Lampu yang
digunakan merupakan jenis LED Flood Light dengan kombinasi lampu yang dapat
digunakan, seperti :
1. LED Flood Light 100 W x 4
2. LED Flood Light 200 W x 2
3. LED Flood Light 400 W x 1
Berikut merupakan gambar wiring diagram pembagian group lampu:

Gambar 3. 39 Pembagian Group Lampu

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penempatan posisi lampu untuk
group yang sama dipasang secara bersilangan, yang dimaksudkan untuk
menghasilkan penerangan yang merata apabila dilakukan penyalaan lampu
sebagian atau sesuai kebutuhan. Penempatan panel group lampu dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 3. 40 Posisi Panel Group Lampu

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Wiring diagram masing-masing Panel Group Lampu, dapat dilihat pada
gambar dibawah ini :

Gambar 3. 41 Panel Group Lampu

Dari gambar panel diatas, sistem penerangan dilengkapi juga dengan stop
kontak yang terpasang di sepanjang dinding bagian bawah di kedua sisi bangunan
ST/RE dengan jarak masing-masing stop kontak sekitar 60 m. Berikut merupakan
gambar jenis lampu jenis LED FLood Light yang dapat digunakan:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Gambar 3. 42 Ilustrasi Lampu LED Flood Light

Rincian kebutuhan material untuk sistem penerangan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3. 3 Kebutuhan Material Sistem Penerangan
No Volum
. Item e Satuan Brand
1 LED Flood Light 400 Watt 51 unit PHILLIPS
JEMBO/SUPREM
2 NYY 4x10mm 400 meter E
JEMBO/SUPREM
3 NYY 4x6mm 100 meter E
JEMBO/SUPREM
4 NYM 2x2.5mm 2800 meter E
JEMBO/SUPREM
5 NYM 3x2.5mm 400 meter E
6 MCCB 3P, 80A 1 pcs Schneider
7 MCCB 3P, 60A 1 pcs Schneider
8 MCB 1P, 20A 15 pcs Schneider
9 Cu Busbar 2mm x 12mm 2 pcs Lokal
10 Box Panel 50cm x 40cm 2 unit Lokal
11 Box Panel 40cm x 30cm 2 unit Lokal
Kabel Tray 3m dari panel ke sub-
12 panel ( 15 x 5)cm 30 batang Lokal
Kabel Tray 3m dari sub-panel ke
13 lampu (10 x 5)cm 250 batang Lokal
14 Industrial Socket Outlet 1000W 12 pcs Schneider/Clipsal
15 T-Dus 70 pcs Schneider/Clipsal
Asesories (isolasi, cable ties,
16 1 Lot Lokal
isolator, selotape, dll)

Perencanaan Saluran Drainase, Talang Air dan Sistem Fire Fighting


Saluran drainase didesain menggunakan sistem drainase tertutup dan talang
air yang terletak di sisi kiri kanan Cover Coal. Pekerjaan pembuatan Line Fire
Fighting direncanakan dengan tapping ke sistem Fire Fighting eksisting dengan
lokasi berada di sisi luar gunungan Batubara, seperti terlihat dalam gambar berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Taping dan Portal pipa
eksisting ke tudung STRE

Gambar 3. 43 Tapping dan Portal Pipa Eksisting

Gambar 3. 44 Ilustrasi Talang dan Saluran Drainase

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Top Control atap Zink –Alum
dan Portal lengkung Frame
pipa hydrant

Gambar 3. 45 Perencanaan Sistem Fire Fighting

Perancangan Pembuatan Repeater dan Penangkal Petir


Untuk meningkatkan keamanan dan kelancaran komunikasi, perlu dipasang
sistem penangkal petir dan Repeater pada tudung STRE. Sistem tersebut akan
dipasang pada Top Control atap Zink–Alum dan Portal lengkung Frame pipa hydrant
dan Top Control atap maintenance Skylight. Repeater 2,4 GHz dilengkapi dengan
antena pengarah.

Rancangan Anggaran Biaya


Rancangan biaya disusun berdasarkan dari komponen dan peralatan yang
telah dirancang. Kurs dollar pada perhitungan RAB di asumsikan Rp14.500. Uraian
RAB disajikan dalam lampiran.

Rancangan Schedule Pelaksanaan Pembuatan Cover Coal ST/RE-01


Konstruksi Cover Coal ST/RE diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan, sehingga diperlukan pelaksanaan yang mengacu pada volume
pekerjaan dan schedule kegiatan. Untuk konstruksi untuk Cover Coal ST/RE,
estimasi waktu pelaksanaan selama 8 bulan, dengan rincian jadwal pekerjaan
disajikan dalam lampiran.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


KESIMPULAN

Kesimpulan
Dari hasil perancangan, dapat diambil beberapa kesimpulan berikut:
 Dari desain didapatkan dimensi Cover Coal ST/RE-01 yang
direkomendasikan adalah dengan lebar 60 meter, panjang 204 meter dan
tinggi 30 meter.
 Dimensi Cover Coal ST/RE-01 telah memperhitungkan manufer alat berat,
sehingga diharapkan aktivitas alat berat tidak terganggu.
 Berdasarkan hasil pengujian tanah didapatkan pada kedalaman 6 sampai 12
meter profil tanah sudah mencapai tanah keras atau mencapai N SPT > 60
sehingga didesain pondasi dengan menggunakan bored pile.
 Ruangan Cover Coal didesain dengan menggunakan penerangan sistem
Sky Light, space terbuka serta penerangan buatan (lampu).
 Bagian atap didesain dengan atap bersusun dan kisi yang terletak diantara
susunan atap yang difungsikan sebagai ventilasi udara.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


LAMPIRAN
A. Hasil Penelitian Tanah

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


BAB V
LAMPIRAN DAN GAMBAR – GAMBAR

1. Lampiran

Lampiran 1 : Format Surat Penawaran

KOP PERUSAHAAN
…………..………... 201[●]
Nomor : [nomor surat penawaran] Kepada :
Lampiran : 1 (satu berkas) [nama Pelaksana Pengadaan]
Perihal : Penawaran PT Indonesia Power [ Kantor Pusat ]
[ nama UBP ]
[ alamat ]

Yang bertandatangan di bawah ini,


Nama : ……………………………………………………………..
Jabatan : ……………………………………………………………..
Dalam hal ini mewakili : PT / CV …………………………………………………...
Alamat : ……………………………………………………………..

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Dan dengan ini kami menyatakan tunduk pada ketentuan Dokumen Pengadaan
[ nama pekerjaan ] Nomor [●] dan ketentuan, peraturan dan perundang - undangan
yang berlaku.
2. Bersedia dan sanggup melaksanakan Pengadaan [ nama pekerjaan ] sesuai dengan
syarat - syarat yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan :
Nomor : ……………………………..…………
Tanggal : ……………………………..…………
Dengan harga penawaran sebesar : Rp. ..............................
Terbilang :
3. Harga penawaran tersebut di atas meliputi harga seluruh pekerjaan termasuk,
pengepakan, transportasi (freight), customs clearance, import duties, bea - bea, dan
pajak - pajak lainnya dan PPN 10% (sepuluh persen), sesuai ketentuan yang berlaku
(rincian penawaran terlampir).
4. Waktu penyerahan Pekerjaan adalah [●] Hari Kalender.
5. Penawaran ini mengikat dalam jangka waktu 90 Hari Kalender terhitung sejak
tanggal pembukaan dokumen penawaran dan dapat diperpanjang lagi bila
diperlukan.

Hormat kami,
CV / PT …………….............
Meterai, tanda tangan, cap perusahaan
Nama Jelas
Jabatan
Lampiran 2 : Format Rincian Harga Penawaran22
KOP PERUSAHAAN
………….……... 201[●]
RINCIAN HARGA PENAWARAN
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA JUMLAH
SATUAN HARGA
1 PERSIAPAN
- Mobilisasi dan demobilasi 1.0 ls
- Listrik proyek 8.0 bulan
- Air proyek 8.0 bulan
- Papan nama proyek 1.0 ls
- Bowplank 408.0 m'
- Administrasi dan dokumentasi 1.0 ls
2 PEKERJAAN TANAH
- Galian tanah 1,601.1 m³
- Galian tanah Bored pile (Bor Mesin) 603.5 m³
- Galian batu bara 3,150.0 m³
- Timbunan tanah kembali 861.2 m³
- Pekerjaan timbunan pasir 10 cm 83.2 m³
3 PEKERJAAN PONDASI
- Pile cap beton K-300, besi 110 kg. 510.0 m³
- Bored Pile Ø 50 cm, K-300, besi 168 kg. 603.5 m³
- Pekerjaan lantai kerja pondasi 83.2 m³
4 PEKERJAAN STRUKTUR
- Kolom 1 (1200/2000), K-300, besi 96 kg. 701.8 m³
- Kolom 2 (400/400), K-300, besi 266 kg. 45.4 m³
- Tie beam (400/400), K-300, besi 123 kg. 63.4 m³
- Dinding beton, K-300, besi 248 kg. 274.7 m³
- Tangga 45,057.4 kg
- Tangga Tali & Papan (Moveable) 2.0 ls
5 PEKERJAAN ATAP
- kuda kuda 222,847.4 kg
- bracing 158,714.5 kg
- gording 118,157.3 kg
- atap Zinkalum 14,596.0 m²
- atap Skylight 2,772.0 m²
- louvre besi frame C 150.50.3,2 + coating 792.0 m²
- catwalk besi IWF 150.75.5.7 + siku 70.70.7 + 792.0 m²
plat aluminium bordes t=2,3 mm + railing siku
50.50.5 + ram kawat 60.60 mm + coating
- coating 27,238.9 m²
6 Sewa alat berat crane boom 40 m, min 3 unit 4.0 bln

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


7 Penangkal Petir Early Streamer Emission : Air 2.0 bh
Terminal ESE ex LPI CAT III, Cover > 125 m, FRP Ø
1" (3m) + mounting, HVSC / Med Voltage Cable
(20kV) Ø 50 mm² (45m) + Clamp, Grounding max
2 ohm
8 Repeater WiFi 2,4 GHz lengkap dengan antene 2.0 bh
pengarah + setting hingga berfungsi.
9 Fire Hydrant Merk Appron + Hydrant Pillar + gate 10.0 titik
valve + Hydrant Box + hose 20 m & nozzle lengkap
+ Pipa BSP + epoxy liner Ø 6 inchi + Accesories
11 Pipa BSP + epoxy liner Ø 6 inchi + Accesories 528.6 m
12 Talang gantung + talang turun (PVC Ø 12") 36.0 titik
13 Saluran Samping (perbaikan saluran eksisting) 408.0 m
14 Instalasi lampu penerangan: LED Flood Light 400 51.0 titik
Watt + Aksesoris + NYY 4x6 mm2 + NYA 2x2,5 mm
+ MCB 1 P 10 A + MCCB 3P 60 A + Cu Busbar
1,5x200 + Box Panel 40x30 cm + Pipa Conduit 1/2
inch + Industrial Socket Outlet + T-Dus
15 Jembatan pipa rangka (portal atas IWF 300x150 25,076.7 kg
dan 600x200, portal samping IWF 300x150 dan
150x75, portal lengkung besi 3" dan 2")
16 Pilar jembatan pipa (75x75x150), tapak 4.1 m3
(200x200x30), besi 100 kg/cm3
17 Pilar saluran pipa hydrant (15x15x150), tapak 9.3 m3
(60x60x10), besi 100 kg/cm3
18 Drainase tertutup (Buis beton diameter 80 cm) 566.0 m
19 Bak kontrol (1x1,5), dipasang per 12 m 47.0 buah
Jumlah
PPN 10%
Jumlah
Hormat kami,
CV / PT …………….............

Meterai, tanda tangan, cap perusahaan

Nama Jelas
Jabatan

JADUAL PELAKSANAAN (KURVA S) :

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


KRITERIA PASSING GRADE (MATERI PENILAIAN TEKNIS VENDOR)

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Kriteria Penilaian Presentasi Teknis Vendor :
1. Memahami penjelasan dalam RKS, Spec. dan penjelasan dalam aanwijzing
(dibuktikan dg uraian lengkap)
2. Pemahaman terhadap pekerjaan yang akan dikerjakan (dilengkapi dengan sketsa
gambar rencana pelaksanaan pekerjaan dan sinkron dengan network planning)
3. Jadwal pelaksanaan rencana kerja harus di buat terperinci
4. Daftar Personil dibuat terperinci
5. Daftar Peralatan dibuat sangat terperinci
6. Struktur Organisasi Proyek dibuat terperinci
7. Bukti dukungan dari pabrikan
8. Memiliki sertifikat ISO9001 dan OHSAS lengkap dan masih berlaku

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 3 : Manajemen Vendor PT Indonesia Power

Manajemen Penyedia Barang / Jasa

a. Maksud dan Tujuan


Manajemen Penyedia Barang dimaksudkan sebagai upaya dari Perusahaan untuk
membina hubungan yang saling menguntungkan dengan para Penyedia,
khususnya dengan Penyedia Barang yang memiliki perilaku dan kinerja baik
dalam hubungannya dengan Perusahaan. Hal itu dilandaskan karena PT
Indonesia Power sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi tenaga
listrik, sangat mememerlukan banyak Penyedia Barang yang kompeten untuk
menunjang aktivitas usahanya.
Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan agar aktifitas usaha Perusahaan dapat
berjalan lebih lancar dan efisien dengan didukung oleh para Penyedia Barang
yang loyal dan siap menyediakan kebutuhan Perusahaan dengan pelayanan yang
professional dan dapat dipertanggung-jawabkan.
b. Ketentuan dalam Pengelolaan Penyedia Barang
Perusahaan di dalam manajemen Penyedia Barang melakukan 3 (tiga) hal
kepada Penyedia Jasa, yaitu :
1) Penilaian dan Pembinaan;
2) Penghargaan dan Sanksi;
3) Penghapusan Penyedia Barang dari Vendor List Perusahaan.
c. Penilaian dan Pembinaan
1) Penilaian Penyedia Barang dilakukan baik terhadap Penyedia Barang yang
baru pertama kali maupun yang sudah beberapa kali bekerja untuk
Perusahaan, diawali pada saat Penyedia Barang mengikuti proses
pengadaan termasuk sikapnya pada saat mereka dinyatakan sebagai
pemenang atau sebagai pihak yang kalah dalam proses pengadaan dan
kinerjanya pada saat dalam tahap pelaksanaan pekerjaan.
2) Pembinaan Penyedia Barang yang dilakukan oleh Perusahaan tidak hanya
mengenai pemberian pemahaman terhadap segala ketentuan yang berkaitan
dengan pengadaan barang/jasa di lingkungan Perusahaan, tetapi juga dalam
rangka menciptakan hubungan timbal balik yang positif antara Perusahaan
dengan Penyedia.
3) Penilaian dari Penyedia Barang kepada Perusahaan diperlukan, karena hal
itu akan sangat membantu terutama pada saat Perusahaan membutuhkan
barang/jasa yang sangat mendesak akibat kondisi darurat yang terjadi.
4) Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan kepercayaan dan penilaian
positif kepada Perusahaan antara lain :

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


a) Dokumen pengadaan yang jelas, sehingga mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan pemahaman yang berbeda terhadap hak dan kewajiban
masing-masing pihak;
b) Sikap kesetaraan antara Penyedia Barang dan Perusahaan;
c) Pemenuhan hak-hak Penyedia Barang secara tepat waktu sesuai
ketentuan kontrak.
d. Penghargaan dan Sanksi
1) Pemberian penghargaan dan sanksi yang diatur dalam Keputusan ini
dikelompokan menjadi sebagai berikut :
a) Hijau adalah kelompok Penyedia Barang / Jasa dengan akumulasi dari
poin positif sampai dengan poin -30 (minus tiga puluh). Kelompok ini
menjadi prioritas dalam kegiatan pengadaan barang / jasa di lingkungan
Perusahaan.
b) Kuning adalah kelompok Penyedia Barang / Jasa dengan akumulasi dari
poin -31 (minus tiga puluh satu) sampai dengan poin -60 (minus enam
puluh). Kelompok ini tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan pengadaan
barang / jasa di lingkungan perusahaan tetapi tidak menjadi prioritas.
c) Merah adalah kelompok Penyedia Barang / Jasa dengan akumulasi dari
poin -61 (minus enam puluh satu) sampai dengan poin -120 (minus
seratus dua puluh). Kelompok Penyedia Barang / Jasa ini tidak
diperbolehkan mengikuti kegiatan pengadaan barang / jasa selanjutnya
dilingkungan Perusahaan selama 1 (satu) tahun.
d) Hitam adalah kelompok Penyedia Barang / Jasa dengan akumulasi
sama atau kurang dari poin -121 (minus seratus dua puluh satu).
Kelompok Penyedia Barang / Jasa ini tidak dapat dipercaya lagi sehingga
harus dikeluarkan sebagai Penyedia Barang / Jasa Perusahaan dan tidak
diperbolehkan mengikuti kegiatan pengadaan barang / jasa selanjutnya
dilingkungan Perusahaan selama 2 (dua) tahun.

2) Pemberian poin penghargaan diuraikan sebagai berikut :


Poin penghargaan diberikan kepada Penyedia Barang apabila melakukan
kegiatan yang masuk ke dalam kategori sebagai berikut :

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Pemberian poin sanksi diuraikan sebagai berikut :
Poin sanksi akan diberikan kepada Penyedia Barang apabila melakukan
kegiatan yang masuk ke dalam kategori sebagai berikut :

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


3) Pemberian sanksi berupa pemasukan Penyedia Barang ke dalam daftar
Kelompok Merah adalah sebagai berikut :
Penyedia Barang akan langsung dimasukkan ke dalam kelompok merah
apabila melakukan kegiatan yang masuk ke dalam kategori sebagai berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


4) Pemberian sanksi berupa pemasukan Penyedia Barang ke dalam daftar
Kelompok Hitam adalah sebagai berikut :
Penyedia Barang akan langsung dimasukkan ke dalam kelompok hitam
apabila melakukan kegiatan yang masuk ke dalam kategori sebagai berikut:

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


e. Sistem Perhitungan Poin Penghargaan dan Poin Sanksi
1) Pemberian poin penghargaan dan poin sanksi diberikan selama Penyedia
Barang/ Jasa mengikuti kegiatan pengadaan dan/atau selama pelaksanaan
pekerjaan di lingkungan Perusahaan yang mengacu kepada ketentuan ini.
2) Setiap Penyedia Barang ketika telah divalidasi dan masuk ke dalam daftar
vendor di Aplikasi ProPBJ akan mendapatkan poin “0” (nol).
3) Poin penghargaan dan poin pelanggaran berlaku 1 (satu) tahun dan bersifat
kumulatif pada masa berlaku poin tersebut.
4) Penilaian dilakukan pada saat proses pengadaan, pelaksanaan pekerjaan
dan apabila terjadi kondisi prestasi atau pelanggaran yang disebutkan diatas.
f. Pemberian Penghargaan
1) Ketentuan mengenai pemberian penghargaan sebagaimana diatur dalam
keputusan ini harus disosialisasikan kepada Penyedia Barang yang telah
terdaftar atau yang akan melakukan pendaftaran di vendor list Perusahaan.
2) Pemberian poin penghargaan dalam proses pengadaan barang / jasa
ditentukan oleh Pelaksana Pengadaan.
3) Pemberian poin penghargaan dalam pelaksanaan pekerjaan ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan.
4) Pelaksana Pengadaan atau Direksi Pekerjaan berkewajiban melakukan
pemantauan terhadap terjadinya pretasi selama pelaksanaan pengadaan
barang / jasa atau pelaksanaan pekerjaan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


g. Pemberian Sanksi
1) Ketentuan mengenai pemberian sanksi sebagaimana diatur dalam keputusan
ini harus disosialisasikan kepada Penyedia Barang yang telah terdaftar atau
yang akan melakukan pendaftaran di vendor list Perusahaan.
2) Pemberian poin sanksi dalam proses pengadaan barang / jasa ditentukan
oleh Pelaksana Pengadaan.
3) Pemberian poin sanksi dalam pelaksanaan pekerjaan ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan.
4) Pelaksana Pengadaan atau Direksi Pekerjaan berkewajiban melakukan
pemantauan terhadap terjadinya pelanggaran selama pelaksanaan
pengadaan barang / jasa atau pelaksanaan pekerjaan.
h. Pengaturan Terhadap Penerima Sanksi
1) Kelompok Merah
a) Penyedia Barang akan dibatalkan keikutsertaannya pada proses
pengadaan barang / jasa yang sedang berlangsung sepanjang belum
dilakukan penunjukkan pemenang.
b) Dalam hal Kontrak telah ditandatangani dan/atau pekerjaan sedang
berlangsung maka pekerjaan tetap harus diselesaikan.
2) Kelompok Hitam
a) Penyedia Barang akan dibatalkan keikutsertaannya pada proses
pengadaan barang / jasa yang sedang berlangsung sepanjang belum
dilakukan penunjukkan pemenang.
b) Dalam hal Kontrak telah ditandatangani dan/atau pekerjaan sedang
berlangsung maka pekerjaan dapat diselesaikan atau dapat diberhentikan
dengan pertimbangan khusus dari Pejabat yang berwenang.
i. Pihak - Pihak Yang Dikenakan Sanksi
1) Pemberian sanksi tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan pengadaan
barang / jasa dilingkungan Perusahaan dikenakan kepada Badan Usaha dan
Direktur Utama atau Direktur yang mempunyai otoritas tertinggi sebagai
pengambil keputusan dalam perusahaan.
2) Pemberian sanksi tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan pengadaan
barang / jasa dilingkungan Perusahaan bagi Penyedia Barang yang memiliki
kantor cabang atau perwakilan badan usaha adalah sebagai berikut :
a) Dalam hal Penyedia Barang yang diberikan sanksi berkedudukan sebagai
Kantor Pusat, maka sanksi tersebut juga berlaku untuk seluruh kantor
cabang/perwakilan badan usaha yang bersangkutan; dan
b) Dalam hal Penyedia Barang yang diberikan sanksi berkedudukan sebagai
kantor cabang / perwakilan badan usaha, maka sanksi tersebut hanya
dikenakan kepada masing-masing kantor cabang / perwakilan badan
usaha yang bersangkutan.
3) Pemberian sanksi berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


j. Koreksi Poin Terkait Status Penyedia Jasa
1) Apabila ditemukan data - data baru yang membuktikan bahwa jenis
penghargaan / sanksi yang telah diberikan tidak benar maka dapat dilakukan
koreksi poin maupun status.
2) Sole source yang berstatus Kelompok Merah atau Kelompok Hitam dapat
diikutsertakan dalam proses pengadaan dengan persetujuan Kepala Satuan
Prokurmen.
3) Koreksi atas poin disampaikan oleh Pelaksana Pengadaan / Direksi
Pekerjaan kepada Kepala Satuan Prokurmen untuk Kantor Pusat dan
manajer terkait untuk Unit Bisnis.
k. Keterkaitan Pemberian Sanksi Kelompok Merah dan Kelompok Hitam Kepada
Perusahaan Lain.
1) Dalam hal Penyedia Barang mendapatkan sanksi dimana Direktur Utama
atau Direktur yang mempunyai otoritas tertinggi sebagai pengambil keputusan
dalam perusahaan atau pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut
(“Perusahaan Awal I”) juga merupakan Direktur Utama atau Direktur yang
mempunyai otoritas tertinggi sebagai pengambil keputusan dalam
perusahaan atau pemegang saham mayoritas perusahaan – perusahaan lain
yang menjadi Penyedia Barang / Jasa Perusahaan (“Perusahaan Lain I”),
maka “Perusahaan Lain I” akan dikenakan sanksi yang sama dengan sanksi
yang diberikan kepada “Perusahaan Awal I”.
2) Dalam hal suatu Penyedia Barang / Jasa mendapatkan sanksi dimana
pengurus (yang bukan Direktur Utama / bukan Direktur yang mempunyai
otoritas tertinggi sebagai pengambil keputusan dalam perusahaan) atau
pemegang saham bukan mayoritas perusahaan tersebut (Perusahaan Awal
II”) juga merupakan pengurus (yang bukan Direktur Utama / bukan Direktur
dalam perusahaan) atau pemegang saham bukan mayoritas perusahaan –
perusahaan lain yang menjadi Penyedia Barang / Jasa Perusahaan
(“Perusahaan Lain II”) maka “perusahaan lain II” akan dikenakan sanksi
sebesar 25% dari poin pelanggaran yang diberikan kepada “Perusahaan Awal
II”.
3) Apabila di “Perusahaan lain I” dan “Perusahaan Lain II” terdapat penggantian
pejabat yang mempunyai otoritas tertinggi / pemilik saham mayoritas /
pengurus sehingga tidak ada lagi ikatan dengan “Perusahaan Awal I” dan
“Perusahaan Awal II”, maka keterkaitan sanksi kepada “Perusahaan Lain I”
dan “Perusahaan Lain II” tersebut diputihkan.
l. Penghapusan Penyedia Barang Dari Vendor List Perusahaan
Penyedia Barang / Jasa akan dihapus dari Vendor List Perusahaan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Dalam hal Penyedia Barang tidak melakukan aktivitas pengadaan
dilingkungan Perusahaan dalam waktu 2 tahun sejak terdaftar atau kegiatan
pengadaan barang / jasa terakhir maka terhadap Penyedia Barang yang

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


bersangkutan akan dihapus dari Vendor List Perusahaan namun tetap dapat
melakukan registrasi kembali.
2) Dalam hal Penyedia Barang / Jasa masuk ke dalam Kelompok Merah, maka
akan dihapus dari Vendor List Perusahaan selama 1 tahun dan setelah batas
waktu sanksi berakhir Penyedia Barang yang bersangkutan harus melakukan
permohonan registrasi kembali;
3) Dalam hal Penyedia Barang / Jasa masuk ke dalam Kelompok Hitam, maka
akan dihapus dari Vendor List Perusahaan dan tidak dapat melakukan
registrasi sebagai Penyedia Barang / Jasa selama 2 tahun dan setelah batas
waktu sanksi berakhir Penyedia Barang yang bersangkutan harus melakukan
permohonan registrasi kembali.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 4 Daftar Usulan Sub-Penyedia Jasa

Daftar Sub-Kontraktor berikut ini diusulkan oleh kami untuk nanti secara bersama
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.

Barang yang tidak tercantum dalam daftar ini merupakan bagian yang akan dilaksanakan
sendiri oleh Peserta Pengadaan.

Negara
No. Nama Barang/Pekerjaan Jumlah Nama Sub-Kontraktor Asal
Barang

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 5 : Tata Cara Perhitungan Kemampuan Nyata, Kemampuan Paket dan
Kemampuan Dasar

1. Penetapan Kemampuan Nyata untuk Pekerjaan Konstruksi


a. Kemampuan Nyata adalah kemampuan Penyedia Barang saat melakukan
penilaian kualifikasi meliputi kemampuan keuangan (KK), kemampuan
menangani paket pekerjaan (KP) dan kemampuan dasar (KD) untuk setiap
proses pengadaan.
b. Perhitungan KK, KP dan KD dapat menggunakan formula sebagai berikut :
1) Perhitungan Modal Kerja (MK)

Dimana :
KB = kekayaan bersih
fl = faktor likuiditas
(fl = 0,3 untuk penyedia usaha kecil)
(fl = 0,6 untuk penyedia bukan usaha kecil)
(fl = 0,8 untuk penyedia asing)
2) Penetapan Kemampuan Keuangan (KK)

Dimana :
MK = Modal Kerja (hasil perhitungan diatas)
fp = faktor perputaran modal
(fp = 5 untuk penyedia usaha kecil)
(fp = 7 untuk penyedia bukan usaha kecil)
(fp = 8 untuk penyedia asing)
3) Penetapan Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan (KP)
Dengan memperhatikan kemampuan manajemen proyek yang dapat
dilakukan oleh Penyedia Jasa, maka KP maksimum ditetapkan sebagai
berikut :
a) Penyedia usaha kecil : KP = 3
b) Penyedia bukan usaha kecil : KP = 8 atau 1,2 N
c) Penyedia asing : KP = 1,2 N
Dimana “N” adalah jumlah pekerjaan terbanyak yang dapat tertangani pada
saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


4) Sisa kemampuan keuangan (SKK) dan sisa kemampuan menangani paket
pekerjaan (SKP) untuk Pekerjaan Konstruksi.

5) Penetapan Kemampuan Dasar (KD)

Dimana “NPt” adalah nilai pekerjaan tertinggi berdasarkan pengalaman


dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Untuk nilai pekerjaan lebih dari 2
(dua) tahun dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan saat ini dengan
menggunakan “present value”.
2. Penetapan Kemampuan Dasar Untuk Pengadaan Barang, Jasa Lainnya atau Jasa
Konsultansi adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan dasar untuk Jasa Konsultansi

b. Kemampuan dasar untuk Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya.

3. Nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang


(present value) dengan perhitungan sebagai berikut :

Dimana :
NPs = Nilai pekerjaan sekarang (present value).
Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (bila ada) pada waktu
lampau.
Io = Indeks Biro Pusat Statistik pada bulan lampau.
Is = Indeks Biro Pusat Statistik pada bulan penilaian saat ini (dalam hal
belum ada dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks
bulan – bulan sebelumnya).

Indeks Badan Pusat Statistik yang digunakan adalah sebagai berikut :


 Pengadaan Barang
Indeks perdagangan besar yang sesuai.
 Pekerjaan Konstruksi
Indeks perdagangan besar konstruksi atau lainnya yang merupakan komponen
terbesar dari pekerjaan.
 Jasa Lainnya
Indeks yang sesuai.
 Jasa Konsultansi
Indeks biaya hidup (Consumer Price Index)

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 6 : Surat Kuasa
SURAT KUASA
Nomor : ___________

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : _____________________________
Alamat Perusahaan : _____________________________
Jabatan : _____________________ [Direktur Utama/Pimpinan
Perusahaan] _____________________________ [nama
PT/CV/Firma]
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan Akta Notaris No.
___ [No. Akta Notaris] tanggal ____________ [tanggal penerbitan Akta] Notaris
______________ [nama Notaris penerbit Akta] beserta perubahannya, yang selanjutnya
disebut sebagai Pemberi Kuasa,
Memberi kuasa kepada :
Nama : __________________________*)
Alamat : __________________________
Jabatan : __________________________
yang selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Penerima Kuasa mewakili Pemberi Kuasa untuk :


1. [menandatangani Surat Penawaran;]
2. [menandatangani Pakta Integritas;]
3. [menandatangani Kontrak.]

Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

_____ , _______________ 20___

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

............................. ...........................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)

*) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima


kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 7 : Pakta Integritas
PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dalam rangka pengadaan ________(nama
pekerjaan)_________ di (Kantor Pusat/ Unit Bisnis)* PT Indonesia Power, dengan ini
menyatakan bahwa saya :
1. Tidak akan melakukan praktek KKN;
2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/ berwenang apabila mengetahui
ada indikasi KKN dalam proses pengadaan ini;
3. Dalam proses pengadaan ini, berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih,
transparan, dan professional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan
sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari proses
prakualifikasi, penyiapan penawaran, pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan ini;
4. Akan menyampaikan data kualifikasi yang benar dan dapat dipertanggung
jawabkan;
5. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya sampaikan dalam PAKTA
INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta
dituntut ganti rugi dan pidana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Jakarta, 20__
Pejabat yang berwenang Penyedia Barang / Jasa

Meterai Rp.6000

.................................... ....................................
(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Pelaksana Pengadaan Barang / Jasa


1
....................................
(Nama Jelas)
2
....................................
(Nama Jelas)

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 8 : Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ………………………………………..…………………...…..
Jabatan : …………………………………………………..……...…......
Bertindak untuk : PT/ CV/ Firma/Koperasi……………………………..……….
dan atas nama
Alamat : ………………………………………..……………………….
Telepon/ Fax : ………………………………………………..……………….
e-Mail : ………………………………………………………………...
Dalam rangka mengikuti proses pengadaan ........................... dengan ini menyatakan
bahwa :
1. Berminat untuk mengikuti proses pengadaan sampai dengan selesai;
2. Dalam 5 (lima) tahun terakhir perusahaan tidak pernah dinyatakan pailit atau
insolven;
3. Tidak sedang dihentikan/dibekukan kegiatan usahanya oleh pengadilan atau instansi
yang berwenang;
4. Pengurus badan usaha atau Direksi atau pihak – pihak yang bertindak dan untuk
nama badan usaha tidak sedang tersangkut perkara pidana;
5. Mempunyai kewenangan yang sah menurut hukum untuk membuat dan
menandatangani kontrak;
6. Tidak masuk dalam daftar hitam / penerima sanksi pelanggaran pengadaan barang /
jasa di lingkungan PT Indonesia Power atau PT PLN (Persero) atau suatu instansi;
7. Tidak memiliki atau menyebabkan benturan kepentingan (conflict of interest) dengan
pengguna dan pihak – pihak lain manapun dalam kegiatan pengadaan tersebut;
8. Dokumen yang disampaikan dalam proses pengadaan ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan;
Demikian pernyataan ini kami buat dengan dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sesuai dengan keperluan dan apabila pada suatu saat didapati fakta-fakta
tertulis yang bertentangan dengan pernyataan ini, kami bersedia
mempertanggungjawabkan segala konsekuensi yang timbul menurut hukum yang
berlaku.

Jakarta, ...................................

PT .................................................
Meterai Rp.6000
.........................................
Nama Jelas

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 9 : Formulir Isian Kualifikasi
Formulir Isian Penilaian Kualifikasi

Pengadaan ......................................................................

Tahun Anggaran ..................

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ……………………………………………..................……….

Jabatan : ………………………………………………………………...

Bertindak untuk
dan atas nama : PT/ CV/ Firma/ Koperasi ………………………...…………..

Alamat : …………………………………………….…………………..

No. Telepon/ Fax : …………………………………………….…………………..

E-mail : …………………………………………….…………………..

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak berdasarkan


surat ………………………………;
2. Perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam
pengawasan pengadilan;
3. Saya tidak pernah dihukum berdasarkan putusan pengadilan atas tindakan yang
berkaitan dengan kondite profesional saya;
4. Data-data perusahaan saya adalah sebagai berikut :
a. Data Administrasi
b. Ijin Usaha Perusahaan
c. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan
d. Pengurus Perusahaan
e. Data Keuangan
f. Neraca Perusahaan Terakhir
g. Data Personalia
h. Data Peralatan
i. Data Pengalaman Perusahaan
j. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


a. Data Administrasi

1. Nama (PT/CV/Firma/Koperasi) :

2. Status (PT/CV/Firma/Koperasi) :  Pusat 


Cabang
3. Alamat (PT/CV/Firma/Koperasi) :
No. Telepon :
No. Fax :
E-Mail :
4. Alamat kantor Pusat : ………………………………………5)
No. Telepon :
No. Fax :
E-Mail :

b. Surat Ijin Usaha

No. IUJK/SIUP/SIUI/lainnya : No……………….tanggal ……………………


(pilih yang sesuai)
Masa berlaku ijin usaha : s.d. tanggal …………………………...…200 .…

Instansi pemberi ijin usaha : ...………………………………………………6)

c. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

1. Akta Pendirian PT/ CV/Firma


a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :
2. Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akta :
b. Tanggal :
c. Nama Notaris :

d. Pengurus Perusahaan

1) Komisaris (untuk PT)

No. Nama No. KTP Jabatan dalam


Perusahaan

2) Direksi / Penanggung Jawab/ Pengurus Perusahaan

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


No. Nama No. KTP Jabatan dalam
Perusaan

e. Data Keuangan
1) Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT) / Susunan Persero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. KTP Alamat Persentase

2) Pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak :

2. Bukti Pelunasan Pajak :


Tahun terakhir
Nomor/ Tanggal

3. Laporan bulanan :
PPh/ PPN tiga bulan terakhir
Nomor/Tanggal

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan
Lampiran 10 : Format Jaminan Penawaran
BANK GARANSI
JAMINAN PENAWARAN
___________ (Nomor)
_____________(tempat & tanggal)

Kepada :

PT. Indonesia Power Kantor Pusat / UB …….


__________ (alamat)

PT. Bank ____________ (Nama Bank) berkedudukan di __________________ (alamat),


(untuk selanjutnya disebut “Bank”), dengan ini menjamin tanpa dapat ditarik
kembali_____________(nama calon penyedia barang/jasa), beralamat di
_______________________ (untuk selanjutnya disebut “Terjamin” terhadap PT.
INDONESIA POWER Kantor Pusat / UB ….. beralamat di ________ (untuk selanjutnya
disebut sebagai “Penerima Jaminan”), untuk membayar sejumlah uang sebesar
___________ (terbilang : ___________________), apabila berdasarkan pendapat/opini
Penerima Jaminan, Terjamin tidak mengikuti proses pengadaan dan/atau tidak
menandatangani/memasuki kontrak/perjanjian atau memenuhi ketentuan lainnya
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan sehubungan dengan proses
pengadaan________________ (nama proyek).
Bank Garansi ini diterbitkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu selama _____________ (________)
bulan/hari, terhitung sejak tanggal __________ dan akan berakhir pada tanggal
___________ (tanggal jatuh tempo) ;
2. Pembayaran atas Bank Garansi ini dilakukan setelah adanya surat permintaan
pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank yang menyatakan (i)
jumlah yang harus dibayarkan kepada Penerima Jaminan dan (ii) bahwa terjamin
melakukan tindakan dan/atau gagal untuk melakukan tindakan atau memenuhi
ketentuan sebagaimana dinyatakan dalam Dokumen Pengadaan.
3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan tuntutan penagihan/klaim atas Bank
Garansi ini adalah selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal
jatuh tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan apabila tanggal tersebut jatuh pada
hari libur atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan dilakukan selambat-lambatnya
pada satu hari kerja Bank setelahnya dengan melampirkan asli Bank Garansi ini.
4. Bank akan membayar kepada Penerima Jaminan untuk jumlah tersebut diatas
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya surat
permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank.
5. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat
(unconditional) meskipun ada tuntutan, permintaan atau keberatan dari Terjamin atau
pihak manapun.
6. Pembaran atas klaim/tuntutan pencairan Bank Garansi akan dilakukan ke rekening
bank yang ditunjuk oleh Penerima Jaminan, bebas dan bersih serta tanpa
pengurangan dengan alasan apapun, baik yang berlaku pada saat ini atau
kemudian, dari semua pajak, pungutan, biaya atau pemotongan apapun, yang
dibebankan atau dipotong sehubungan dengan hal-hal tersebut.
7. Bank Garansi ini tidak dapat dipindahtangankan dan/atau dijaminkan kepada pihak
lain (non –transferable);
8. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


9. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Bank dengan ini melepaskan hak-hak istimewanya yang diberikan oleh Undang-
undang untuk menuntut supaya benda-benda milik Terjamin dan/atau yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Terjamin.
10. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala akibat hukumnya, Bank memilih domisili
yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di _________ (domisili pengadilan).
Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang berwenang pada tanggal
____________ untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan oleh yang
berkepentingan.

Jakarta, _______________ (tanggal)


PT. BANK _________________(nama bank)
________ (tanda tangan pejabat yang berwenang

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 11 : Format Jaminan Pelaksanaan

BANK GARANSI
JAMINAN PELAKSANAAN
___________ (Nomor)
_____________(tempat & tanggal)

Kepada :

PT. Indonesia Power Kantor Pusat / UB …….


__________ (alamat)

PT. Bank ____________ (Nama Bank) berkedudukan di __________________ (alamat),


(untuk selanjutnya disebut “Bank”), dengan ini menjamin tanpa dapat ditarik
kembali___________(nama Penyedia Jasa), beralamat di _______________________
(untuk selanjutnya disebut “Terjamin” terhadap PT. INDONESIA POWER Kantor Pusat /
UB ….. beralamat di ________ (untuk selanjutnya disebut sebagai “Penerima
Jaminan”), untuk membayar sejumlah uang sebesar ___________ (terbilang :
___________________), apabila berdasarkan pendapat/opini Penerima Jaminan,
Terjamin melakukan wanprestasi dan/atau gagal untuk memenuhi kewajibannya
sebagaimana yang dinyatakan dalam ____________ (kontrak) untuk _____________
(nama proyek) atas dasar Surat Penunjukan / Letter of Intent ___________ (tanggal)
Bank Garansi ini diterbitkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Bank Garansi ini berlaku efektif sejak tanggal _____________ dan akan berakhir
pada tanggal ___________ (tanggal jatuh tempo).
2. Pembayaran atas Bank Garansi ini dilakukan setelah adanya surat permintaan
pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank yang menyatakan (i)
jumlah yang harus dibayarkan kepada Penerima Jaminan dan (ii) bahwa Terjamin
tidak memenuhi kewajibannya atau telah melakukan wanprestasi atas ___________
(kontrak & nama proyek).
3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan tuntutan penagihan/klaim atas Bank
Garansi ini adalah selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal
jatuh tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan apabila tanggal tersebut jatuh pada
hari libur atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan dilakukan selambat-lambatnya
pada satu hari kerja Bank setelahnya dengan melampirkan asli Bank Garansi ini.
4. Bank akan membayar kepada Penerima Jaminan untuk jumlah tersebut diatas
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya surat
permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank.
5. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat
(unconditional) meskipun ada tuntutan, permintaan atau keberatan dari Terjamin atau
pihak manapun.
6. Pembaran atas klaim/tuntutan pencairan Bank Garansi akan dilakukan ke rekening
bank yang ditunjuk oleh Penerima Jaminan, bebas dan bersih serta tanpa
pengurangan dengan alasan apapun, baik yang berlaku pada saat ini atau

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


kemudian, dari semua pajak, pungutan, biaya atau pemotongan apapun, yang
dibebankan atau dipotong sehubungan dengan hal-hal tersebut.
7. Bank Garansi ini tidak dapat dipindahtangankan dan/atau dijaminkan kepada pihak
lain (non –transferable);
8. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
9. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Bank dengan ini melepaskan hak-hak istimewanya yang diberikan oleh Undang-
undang untuk menuntut supaya benda-benda milik Terjamin dan/atau yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Terjamin.
10. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala akibat hukumnya, Bank memilih domisili
yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di _________ (domisili pengadilan).

Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang berwenang pada tanggal ____________
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan oleh yang berkepentingan.

Jakarta, _______________ (tanggal)


PT. BANK _________________(nama bank)
________ (tanda tangan pejabat yang berwenang

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


Lampiran 12 : Format Jaminan Pemeliharaan

BANK GARANSI
JAMINAN PEMELIHARAAN
___________ (Nomor)
_____________(tempat & tanggal)

Kepada :

PT. Indonesia Power Kantor Pusat / UB …….


__________ (alamat)

PT. Bank ____________ (Nama Bank) berkedudukan di __________________ (alamat),


(untuk selanjutnya disebut “Bank”), dengan ini menjamin tanpa dapat ditarik
kembali___________(nama Penyedia Jasa), beralamat di _______________________
(untuk selanjutnya disebut “Terjamin” terhadap PT. INDONESIA POWER Kantor Pusat /
UB ….. beralamat di ________ (untuk selanjutnya disebut sebagai “Penerima
Jaminan”), untuk membayar sejumlah uang sebesar ___________ (terbilang :
___________________), apabila berdasarkan opini/tanggapan Penerima Jaminan,
Terjamin melakukan wanprestasi dan/atau gagal untuk memenuhi kewajibannya terkait
garansi pemeliharaan termasuk untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan
setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sebagaimana dinyatakan dalam __________
(kontrak) untuk ______________ (nama proyek).
Bank Garansi ini diterbitkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Bank Garansi ini berlaku untuk jangka waktu selama __________ (___________)
bulan/hari, terhitung sejak tanggal ___________ dan akan berakhir pada tanggal
___________ (tanggal jatuh tempo) ;
2. Pembayaran atas Bank Garansi ini dilakukan setelah adanya surat permintaan
pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada kepada Bank yang
menyatakan (i) jumlah yang harus dibayarkan kepada Penerima Jaminan dan (ii)
bahwa Terjamin tidak memenuhi kewajibannya atau telah melakukan wanprestasi
atas garansi pemeliharaan berdasarkan ___________ (kontrak & nama proyek).
3. Batas waktu pengajuan dan penerimaan tuntutan penagihan/klaim atas Bank
Garansi ini adalah selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal
jatuh tempo Bank Garansi ini, dengan ketentuan apabila tanggal tersebut jatuh pada
hari libur atau di luar hari kerja Bank, maka pengajuan dilakukan selambat-lambatnya
pada satu hari kerja Bank setelahnya dengan melampirkan asli Bank Garansi ini.
4. Bank akan membayar kepada Penerima Jaminan untuk jumlah tersebut diatas
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender setelah diterimanya surat
permintaan pencairan Bank Garansi dari Penerima Jaminan kepada Bank.
5. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan adalah mutlak dan tanpa syarat
(unconditional) meskipun ada tuntutan, permintaan atau keberatan dari Terjamin atau
pihak manapun.
6. Pembayaran atas klaim/tuntutan pencairan Bank Garansi akan dilakukan ke rekening
bank yang ditunjuk oleh Penerima Jaminan, bebas dan bersih serta tanpa

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


pengurangan dengan alasan apapun, baik yang berlaku pada saat ini atau
kemudian, dari semua pajak, pungutan, biaya atau pemotongan apapun, yang
dibebankan atau dipotong sehubungan dengan hal-hal tersebut.
7. Bank Garansi ini tidak dapat dipindahtangankan dan/atau dijaminkan kepada pihak
lain (non –transferable);
8. Bank Garansi ini diatur oleh dan ditafsirkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia.
9. Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Bank dengan ini melepaskan hak-hak istimewanya yang diberikan oleh Undang-
undang untuk menuntut supaya benda-benda milik Terjamin dan/atau yang diikat
sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Terjamin.
10. Untuk tujuan Bank Garansi ini dan segala akibat hukumnya, Bank memilih domisili
yang tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di _________ (domisili pengadilan).

Demikian Bank Garansi ini diterbitkan oleh yang berwenang pada tanggal ____________
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan oleh yang berkepentingan.

Jakarta, _______________ (tanggal)


PT. BANK _________________(nama bank)
________ (tanda tangan pejabat yang berwenang

Gambar – Gambar : N/A

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan


DEPARTEMEN PENGADAAN SPARE PARTS DAN JASA
PENGADAAN II
PT INDONESIA POWER - KANTOR PUSAT

Diperiksa Oleh Disusun Oleh


Atasan Langsung Pelaksana Pengadaan Pelaksana Pengadaan

SUKATMA MIHARJA DIDID BOWO LAKSONO


Manager Pengadaan II Ahli Madya Pengadaan II

Diketahui dan Disetujui oleh

PLT. KEPALA DEPARTEMEN


PENGADAAN SPAREPART DAN JASA

ALIANSYAH ABDULLAH

Paraf User/Pengguna Paraf Pelaksana Pengadaan

Anda mungkin juga menyukai