ANTARA
…..........................................
DAN
….................................................
002/…...................../…....................../X/2019
Perjanjian Jual Beli Batubara (untuk selanjutnya disebut dengan “Perjanjian”) ini dibuat dan
ditanda-tangani pada Hari ….........., Tanggal ................... Bulan ................. Tahun Dua Ribu
Sembilan Belas (…/…/2019), oleh dan antara:
Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak” dan
masing-masing sebagai “Pihak”.
1. Bahwa Pihak Pertama adalah penjual batubara dari konsesi lahan pertambangan
dengan Izin Usaha Pertambangan Batubara (IUP-OP) yang syah dan telah mempunyai
sertifikat Clear and Clean (CnC) yang berlokasi di Kalimantan Timur.
2. Bahwa Pihak Kedua bermaksud untuk membeli batubara dari Pihak Pertama dengan
kualitas dan kuantitas sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Para Pihak sepakat untuk membuat dan menanda-
tangani Perjanjian ini dengan syarat dan ketentuan sebagaimana tertuang dalam Pasal-Pasal
berikut ini:
```
Pasal 1
OBJEK JUAL BELI
Objek jual beli dalam Perjanjian ini adalah batubara antracite yang berasal dari, Kalimantan
Timur dengan kualitas sebagai berikut:
Pasal 2
KUANTITAS BATUBARA
Para Pihak sepakat melakukan jual beli batubara dengan kuantitas/jumlah sebanyak 50.000
(Lima puluh Ribu) Metric Ton ± 10% PER BULAN sepanjang masa kontrak.
Pasal 3
PENENTUAN KUALITAS BATUBARA
2. Kualitas batubara yang diberikan kepada Pihak Kedua harus dalam kondisi
segar, langsung hauling dari tambang, bersih, tidak basah, bebas parting
Pasal 4
PENENTUAN KUANTITAS BATUBARA
Penentuan kuantitas batubara akan diperhitungkan berdasarkan hasil final Draft Survey
dalam Metrik Ton yang akan dilakukan di pelabuhan muat oleh pihak Independent Surveyor.
Pasal 5
HARGA BATUBARA
Harga jual FOB Tongkang Batubara chrused yang disepakati adalah Rp .................-
(......................................Rupiah) per MT FOB Tongkang, dengan pelabuhan muat di
..................................., KALIMANTAN TIMUR sudah termasuk biaya-biaya pemuatan, pelabuhan
serta pengurusan semua dokumen lokal yang diperlukan terhadap batubara dimaksud, dan
untuk biaya Independent Surveyor dibayar oleh Pihak Pembeli.
Pasal 6
PENALTI/SANKSI
1. Pihak Kedua akan mengambil sample batubara untuk diadakan test lab sebelum proses
loading untuk memeriksa kualitas batubara yang dijanjikan. Apabila hasil test tidak
sesuai dengan kualitas batubara dalam Pasal 1 perjanjian ini, maka Pihak Kedua berhak
untuk membatalkan / mengakhiri Perjanjian ini tanpa dikenakan penalti / sanksi apapun
oleh Pihak Pertama.
2. Apabila di dalam proses coalgeting, hauling dan proses loading, Pihak Kedua menemukan
ketidak-sesuaian seperti tersebut pada kualitas batu seperti tercantum pada Pasal 1 dan
Pasal 3 ayat 2 Perjanjian ini dalam keadaan belum selesai loading, maka Pihak Kedua
berhak untuk membatalkan / mengakhiri Perjanjian ini tanpa dikenakan penalti / sanksi
apapun oleh Pihak Pertama. Sebelum Proses Loading Pihak Kedua harus memeriksa
Batubara dan setelah disetujui oleh Pihak Quality Control dengan cargo dan kondisi yang
Page 2 of 7
ada baru diadakan Pelimpahan Cargo dari Pihak Penjual kepada Pihak Pembeli maka
Loading dilaksanakan.
Pasal 7
CARA PEMBAYARAN
1. Para Pihak sepakat untuk melakukan pembayaran batubara sebagaimana disebut dalam
Pasal 5 Perjanjian ini akan dilakukan secara bertahap;
b. Untuk kelengkapan dokumen lain akan di serahkan PENJUAL kepada PEMBELI paling
Page 3 of 7
lambat 4 (empat) hari setelah tongkap lepas dari pelabuhan muat, yang terdiri dari :
- Bill Of Lading (2 Set Original dan 5 Copy Original )
- Cargo Manifest (2 Set Original dan 5 Copy Original )
- Certificate Of Sampling Analysis (1 Original dan 3 Copy Original)
- Certificate Of Weight (1 Original dan 3 Copy Original)
- Final Draft Survey Report (1 Original dan 3 Copy Original)
2. Seluruh proses pembayaran yang dimaksud dalam Pasal ini akan dibayar oleh Pihak
Kedua tunai atau ditransfer sesuai invoice yang diberikan atau ke rekening:
Nama Bank : PT. ..................................
Alamat Bank : Jl. .......................................
Nama Rekening : ….....................................
Nomor Rekening : …..........................................
SWIFT Code : ............................................
Pasal 8
TEMPAT DAN WAKTU PENGIRIMAN/PEMUATAN BATUBARA
2. Pihak Kedua berhak menempatkan 2-3 orang untuk mengawasi proses loading mulai dari
proses coalgetting, sampai dengan pemuatan ke dalam tongkang.
3. Untuk proses pemuatan batubara dari stockpile, Pihak Pertama menyediakan sarana
jetty berikut sarana pendukung lainnya seperti Excavator, Wheel loader, dump truk yang
memadai untuk proses pemuatan;
4. Apabila proses pemuatan melebihi dari jumlah hari yang disepakati maka denda
keterlambatan (demurrage) tongkang akan dibebankan Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama, begitu juga dengan deadfreight tongkang.
Pasal 9
KEWAJIBAN PARA PIHAK
Page 4 of 7
f. Apabila Pihak Kedua meminta Pihak Pertama melakukan pembuatan dokumen atas
nama pembeli lain maka Pihak Kedua akan bertanggung-jawab atas seluruh
kewajiban yang dapat timbul baik dalam hal legalitas dokumen maupun biaya;
g. Membayar biaya Independent Surveyor dari batubara yang dibeli.
h. Apabila ada akibat yang terjadi demmurage yang dikarenakan keterlambatan
Pembayaran dari Pihak Pembeli kepada Pihak Penjual maka Pihak Pembeli akan
menanggung segala biaya yang terjadi terhadap Agen Tongkang.
i. Pajak atas hasil Pembelian ditanggung oleh Pihak Pembeli.
Pasal 10
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal ditanda-tangani Perjanjian ini sampai dengan
pengiriman batubara telah dilakukan sesuai dengan kuantitas dan kualitas batubara yang
diatur dalam Perjanjian ini;
2. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak apabila Pihak lainnya melakukan
wanprestasi, dengan tidak mengilangkan atau menghapus tanggung jawab ganti kerugian
dan/atau penalti dari Pihak yang wanprestasi kepada Pihak yang dirugikan akibat
wanprestasi tersebut;
Page 5 of 7
3. Berakhirnya atau diakhirinya Perjanjian ini tidak menghilangkan kewajiban masing-
masing Pihak yang masih terhutang kepada Pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini.
Pasal 11
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. Masing-masing Pihak menjamin kepada Pihak lainnya bahwa segala informasi atau
keterangan yang diberikan dalam Perjanjian ini adalah benar, dan masing-masing Pihak
merupakan pihak yang sah, berhak dan berwenang untuk membuat, menanda-tangani,
serta menjalankan isi dari Perjanjian ini;
Pasal 12
FORCE MAJEURE
1. Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah kejadian-kejadian yang terjadi di luar
kemampuan dan kekuasaan PARA PIHAK sehingga mempengaruhi pelaksanaan
Perjanjian ini antara lain tetapi tidak terbatas pada bencana alam, gempa bumi, angin
topan, tanah longsor, sambaran petir, blockade, pemberontakan, huru hara, pemogokan
umum, kebakaran besar, keputusan pemerintah atau instansi yang berwenang lainnya
yang menghalangi secara langsung pelaksanaan Perjanjian ini dan keadaan-keadaan
lainnya di luar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya;
2. Pihak yang terkena Force Majeure wajib untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis
kepada Pihak lainnya dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) hari kalender mengenai
keadaan Force Majeure yang dialaminya dan akibatnya terhadap pelaksanaan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini disertai dengan bukti dari otoritas setempat;
3. Apabila Pihak yang mengalami Force Majeure tersebut lalai untuk memberitahukan
kepada Pihak lainnya dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) Pasal
ini, maka seluruh kerugian, resiko, dan konsekuensi yang timbul menjadi beban dan
tanggung jawab Pihak yang mengalami Force Majeure;
4. Jika Force Majeure menyebabkan tidak terlaksananya Perjanjian ini secara tetap (not
performing property) sampai dengan berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini, maka Para
Pihak akan melakukan perundingan lebih lanjut untuk menyelesaikannya, dan apabila
diputuskan untuk diakhiri Perjanjian ini, maka Pihak Kedua akan mengembalikan
seluruh biaya yang telah ditransfer/dibayarkan oleh Pihak Pertama selambat-lambatnya
dalam 5 (lima) hari kerja dari tanggal diputuskan Perjanjian ini diakhiri.
Pasal 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terdapat perselisihan dalam pelaksanaan isi Perjanjian ini, Para Pihak sepakat
untuk mengutamakan penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai mufakat;
2. Apabila cara sebagaimana disebut dalam ayat (1) Pasal ini tidak berhasil, maka Para
Pihak sepakat untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut melalui Panitera
Pengadilan Negeri Samarinda, di Kalimantan Timur
Page 6 of 7
Pasal 14
ADDENDUM
Para Pihak sepakat untuk segala sesuatu hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian ini akan ditambahkan atau diatur dalam suatu perjanjian tambahan
(”Addendum”) yang ditanda-tangani oleh Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dengan
Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda-tangani oleh Para Pihak, bermaterai cukup, dalam
rangkap 2 (dua), masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama dan mengikat Para
Pihak.
................................... ........................................
Direktur Direktur
Page 7 of 7