Anda di halaman 1dari 19

Kadar glukosa darah dapat

meningkat karena hal-hal sebagai


berikut:
Pola makan yang tidak baik
Kurang tidur HIPERGLIKEMIA
Malas melakukan Aktifitas fisik
Mengalami stress
Tidak menggunakan cukup insulin
atau obat oral diabetes Herediter, sel B pankreas
Tidak menyuntikkan insulin dengan rusak/ terganggu,obesitas
benar atau menggunakan insulin
kedaluwarsa
Tidak mengikuti rencana makan
diabetes Produksi insulin terganggu

Katabolisme Protein Glukagon meningkat


Meningkat

Hiperglikemia (>200mg)
BUN Meningkat Asam amino meningkat

Asam laktat meningkat Glukosuria

Glukoneogenesis meningkat Diuretik osmotik

Poliuria

Resiko Syok Dehidrasi

Sel Kelaparan
Diag Kep. Defisit volume cairan dan
elektrolit

Selera makan Hilangnya protein


meningkat Produksi energi
metabolisme tubuh

NOC :
- Immune Status
- Knowledge : Infecti
- Risk control
Setelah dilakukan tin
NOC :
Diag Kep. Resiko - Immune Status
Polifagia Diag Kep. Kelelahan - Knowledge : Infecti
Infeksi
- Risk control
Setelah dilakukan tin
mengalami infeksi d
Diag Kep. Perubahan Nutrisi Kurang 1. Klien bebas dari ta
dari kebutuhan tubuh 2. Menunjukkan kem
3. Jumlah leukosit da
4. Menunjukkan per
5. Status imun, gastr

Nama : Ayu christiani febriana NIC :


Nim : 1. Pertahankan tekn
2. Batasi pengunjung
3. Cuci tangan setiap
4. Gunakan baju, sar
5. Ganti letak IV peri
6. Gunakan kateter i
kencing
7. Tingkatkan intake
8. Berikan terapi anti
9. Monitor tanda da
10. Pertahankan tek
11. Inspeksi kulit dan
drainase
12. Monitor adanya
13. Dorong masukan
14.Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien d
16. Kaji suhu badan
Hiperglikemia atau kenaikan kadar
gula darah, adalah efek yang tidak
terkontrol dari diabetes dan dalam
waktu panjang dapat terjadi
IPERGLIKEMIA
kerusakan yang serius pada
beberapa sistem tubuh, khususnya
pada pembuluh darah jantung
(penyakit jantung koroner), mata
(dapat terjadi kebutaan), ginjal
er, sel B pankreas
(dapat terjadi
Komplikasi gagal
yang muncul : ginjal), syaraf
erganggu,obesitas
(dapat terjadi
Mikrovaskular : stroke). (Saptarani.
-2012)
Kerusakan saraf (neuropati)
- Kerusakan pada pembuluh darah retina
insulin terganggu (retinopati diabetik)
- Kerusakan ginjal (nefropati diabetik) atau gagal
ginjal
- Masalah pada kaki yang disebabkan oleh saraf
agon meningkat yang rusak atau aliran darah yang buruk yang
dapat menyebabkan infeksi
Makrovaskular :
- Kardiovaskular (jantung)
glikemia (>200mg)

Glukosuria Hiperosmolaritas Liposis meningkat

Penurunan Kesadaran Asam lemak bebas


Diuretik osmotik meningkat

Koma

Poliuria Ketonuria Ketonemia

Menumpuk dalam darah


Dehidrasi Polidipsi

Ketoasidosis
efisit volume cairan dan
elektrolit
Asidosis metabolik

NOC :
NOC : -Hydration
- Immune Status -Nutritional Status : Food and Fluid Intake
- Knowledge : Infection control Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x3 jam di
- Risk control keperawatan teratasi dengan KH :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x3 pasien tidak 1. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas no
2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgo
NOC :
NOC : -Hydration
- Immune Status -Nutritional Status : Food and Fluid Intake
- Knowledge : Infection control Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x3 jam di
- Risk control keperawatan teratasi dengan KH :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x3 pasien tidak 1. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas no
mengalami infeksi dengan kriteria hasil: 2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgo
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yan
2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi 3. Orientasi terhadap waktu dan tempat baik
3. Jumlah leukosit dalam batas normal
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat NIC :
5. Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal 1. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran m
adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
NIC : 2. Kolaborasi pemberian cairan IV
1. Pertahankan teknik aseptif 3. Monitor status nutrisi
2. Batasi pengunjung bila perlu 4. Berikan cairan oral
3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan 5. Berikan penggantian nasogatrik sesuai output (5
4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 6. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
5. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum 7. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih mun
6. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung 8. Pasang kateter jika perlu
kencing 9. Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
7. Tingkatkan intake nutrisi
8. Berikan terapi antibiotik
9. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
10. Pertahankan teknik isolasi k/p
11. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase
12. Monitor adanya luka
13. Dorong masukan cairan
14.Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
16. Kaji suhu badan pada pasien neutropenia setiap 4 jam
: Food and Fluid Intake
tindakan keperawatan 1x3 jam diharapkan masalah
asi dengan KH :
nadi, suhu tubuh dalam batas normal
tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik,
: Food and Fluid Intake
tindakan keperawatan 1x3 jam diharapkan masalah
asi dengan KH :
nadi, suhu tubuh dalam batas normal
tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik,
embab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
ap waktu dan tempat baik

idrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi


arah ortostatik ), jika diperlukan
erian cairan IV
utrisi
ral
tian nasogatrik sesuai output (50 – 100cc/jam)
untuk membantu pasien makan
r jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
ka perlu
an urin output setiap 8 jam
Stress,gaya hidup, infeksi,
obesitas,kehamilan
DM TIPE 2 (Resistensi
insulin)

DM TIPE 1 (Defisiensi
insulin absolut)

Nama : Ayu Christiani Febriana


Nim : P1337420919035 KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Kasus : KAD

Sel beta pankreas


rusak atau terganggu

Produksi insulin

Katabolisme protein
Penningkatan meningkat
glukagon

BUN meningkat dan asam


amino meningkat
Hiperglikemia
>200mg/dL

Peningkatan asam laktat


Glukosuria Hiperosmolalitas

Peningkatan glukoneogenesis
Diuretik Penurunan kesadaran
osmotik sampai koma

Sel kelaparan

Poliuria Keluarnya kalori

Hilangnya
proteintubuh
Rasa lapar
Dehidrasi
Dehidrasi

Respon perdarahan
Rasa haus Polifagi lambat

Polidipsi Diag kep. Resiko


ketidakstabilan kadar Peningkatan leukosit
gula darah

Diag kep. Defisit


Volume Cairan

NOC : NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawa
selama ......... jam klien menunjukkan selama ......... jam klien menunjukkan
keseimbangan cairan, dibuktikan dengan kestabilan gula darah, dibuktikan den
kriteria hasil : kriteria hasil :
1. Tekanan darah sistolik 120-130mmhg dan Glukosa darah dalam batas normal :
diastolik 70-80mmhg 1. GDS ( <200mg/dl)
2. Pulse perifer dapat teraba 2. Klien tidak terlihat lemas
3. Turgor kulit dan CRT baik <2dtk
4. Keseimbangan urine output ±100cc NIC :
5. Kadar elektrolit : 1. Monitor peningkatan kadar glukos
- Hematokrit 40-50% 2. Monitor tanda-tanda hiperglikemia
- Natrium 136-145mmol/L polidipsi,olyuria,polifagia,lemah dan
- Kalium 3,5-5,1 mmol/L kepala.
- Chlorida 98-107 mmol/L 3. Monitor TTV
- Trombosit 150-400 x 10^3/uL 4. Kelola insulin untuk menurunkan g
6. Intake dan output adekuat. darah
5. Berikan cairan iv sesuai kebutuhan

NIC :
1. Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
2. Monitor status hidrasi ( kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik ), jika diperlukan
3. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi
cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin,
total protein )
4. Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam
5. Kolaborasi pemberian cairan IV
6. Monitor status nutrisi
7.Berikan cairan oral
8. Berikan penggantian nasogatrik sesuai
output (50 – 100cc/jam)
9. Dorong keluarga untuk membantu pasien
makan
10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
11. Atur kemungkinan tranfusi
12. Persiapan untuk tranfusi
13. Pasang kateter jika perlu
14. Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
8. Berikan penggantian nasogatrik sesuai
output (50 – 100cc/jam)
9. Dorong keluarga untuk membantu pasien
makan
10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
11. Atur kemungkinan tranfusi
12. Persiapan untuk tranfusi
13. Pasang kateter jika perlu
14. Monitor intake dan urin output setiap 8 jam
s,gaya hidup, infeksi, Definisi : Keadaan diabetes tidak Tanda dan gejala : nyeri perut, mual,
itas,kehamilan terkontrol berat disertai dengan muntah, dehidrasi. Muntah tanpa
konsentrasi keton tubuh >5mmol/L disertai diare . Pada anamnesis sering
yang membutuhkan penanganan didapatkan polidipsia, poliuria,
darurat menggunakan insulin dan nokturia, enuresis, dan pada diabetes
cairan IV. Trias KAD terdiri dari yang baru, didapatkan penurunan
:Hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis berat badan dalam beberapa waktu
metabolik. terakhir. Kesadaran menurun dan
kejang terjadi pada kasus yang berat

TOASIDOSIS DIABETIKUM

Sel beta pankreas Pemeriksaan Diagnostik :


rusak atau terganggu 1. GDS >200mg/dL
2.Elektrolit darah
3. Analisa gas darah,BUN dan kreatinin
4. Darah lengkap
5. Gas darah arteri : biasanya pH <7,3
dan penurunan pada HCO3 :250mg/dL
Produksi insulin 6. Foto polos dada
7. Aseton plasma (keton) : positif
secara mencolok
8. Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria)
Katabolisme protein Peningkatan lipolisis
meningkat

Pengangkutan asam lemak bebas ke hati


UN meningkat dan asam
amino meningkat

Terjadi asam lemak teroksidasi dan Sumber :


peningkatan ketogenesis (Ketonemia) Ketoasidosis, P., & Kad, D. (2010). Pena
Peningkatan asam laktat Nanda. 2018. Diagnosis Keperawatan D
Nic. (2013). Nursing Intervensions Clas
indonesia Intansari Nurjannah, Roxsan
Noc. (2013). Nursing Outcomes Clasific
Intansari Nurjannah, Roxsana Devi. Ind
Peningkatan glukoneogenesis Ketonuria

Ketoasidosis
Sel kelaparan

Asidosis metabolik
gnya Produksi energi
ntubuh metabolisme NOC :
menurun Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Diag kep. selama ......... jam klien menunjukkan pola
Ketidakefektifan pola nafas yang efektif, dibuktikan dengan kriteria
napas hasil :
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
Produksi energi
metabolisme NOC :
menurun Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Diag kep. selama ......... jam klien menunjukkan pola
Ketidakefektifan pola nafas yang efektif, dibuktikan dengan kriteria
napas hasil :
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
Penurunan ATP nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed
lips)
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
Diag kep. tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
Peningkatan leukosit pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
Kelelahan
suara nafas abnormal)
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi, pernafasan)

NOC : NIC :
: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Monitor respon kard
ah dilakukan tindakan keperawatan selama ......... jam kelelahan klien teratasi, pucat, tekanan hemodi
ma ......... jam klien menunjukkan dibuktikan dengan kriteria hasil : 2. Monitor dan catat po
abilan gula darah, dibuktikan dengan 1. Kemampuan aktivitas adekuat 3. Monitor lokasi ketida
ria hasil : 2. Mempertahankan nutrisi adekuat 4. Monitor intake nutris
osa darah dalam batas normal : 3. Keseimbangan aktivitas dan istirahat 5. Monitor pemberian d
DS ( <200mg/dl) 4. Menggunakan tehnik energi konservasi 6. Instruksikan pada pa
en tidak terlihat lemas 5. Mempertahankan interaksi sosial 7. Ajarkan tehnik dan m
6. Mengidentifikasi faktor-faktor fisik dan 8. Jelaskan pada pasien
psikologis yang menyebabkan kelelahan 9. Kolaborasi dengan ah
onitor peningkatan kadar glukosa darah 7. Mempertahankan kemampuan untuk 10.Dorong pasien dan k
onitor tanda-tanda hiperglikemia : konsentrasi 11. Catat aktivitas yang
ipsi,olyuria,polifagia,lemah dan sakit 12. Anjurkan pasien me
la. 13. Tingkatkan pembat
onitor TTV 14. Batasi stimulasi ling
lola insulin untuk menurunkan glukosa
h
rikan cairan iv sesuai kebutuhan.
dan gejala : nyeri perut, mual,
h, dehidrasi. Muntah tanpa
ai diare . Pada anamnesis sering
atkan polidipsia, poliuria,
ia, enuresis, dan pada diabetes
aru, didapatkan penurunan
badan dalam beberapa waktu
ir. Kesadaran menurun dan
terjadi pada kasus yang berat

ksaan Diagnostik :
>200mg/dL
rolit darah
sa gas darah,BUN dan kreatinin
h lengkap
darah arteri : biasanya pH <7,3
nurunan pada HCO3 :250mg/dL
polos dada
on plasma (keton) : positif
mencolok
sis (Ketonemia dan Ketonuria)

er :
idosis, P., & Kad, D. (2010). Penatalaksanaan ketoasidosis diabetik (kad). 11.
. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020, Edisi 11. Jakarta: ECG.
013). Nursing Intervensions Classification Edisi Keenam,Edisi bahasa indonesia. Editor bahasa
esia Intansari Nurjannah, Roxsana Devi. Indonesia : mocomedia.
2013). Nursing Outcomes Clasification, Edisi Kelima. Edisi bahasa indonesia. Editor bahasa indonesia
ari Nurjannah, Roxsana Devi. Indonesia : mocomedia.

NIC :
kan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
am klien menunjukkan pola 2. Pasang mayo bila perlu
ktif, dibuktikan dengan kriteria 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
strasikan batuk efektif dan suara 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
sih, tidak ada sianosis dan 6. Berikan bronkodilator :
pu mengeluarkan sputum, 7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
NIC :
kan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
am klien menunjukkan pola 2. Pasang mayo bila perlu
ktif, dibuktikan dengan kriteria 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
strasikan batuk efektif dan suara 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
sih, tidak ada sianosis dan 6. Berikan bronkodilator :
pu mengeluarkan sputum, 7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
as dg mudah, tidakada pursed 8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
9. Monitor respirasi dan status O2
an jalan nafas yang paten (klien 10. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
ercekik, irama nafas, frekuensi 11. Pertahankan jalan nafas yang paten
am rentang normal, tidak ada 12. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasI.
normal) 13. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
a vital dalam rentang normal 14. Monitor vital sign
h, nadi, pernafasan) 15. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas.
16. Ajarkan bagaimana batuk efektif
17. Monitor pola nafas

NIC :
1. Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, dispneu, diaphoresis,
pucat, tekanan hemodinamik dan jumlah respirasi)
2. Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien
3. Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama bergerak dan aktivitas
4. Monitor intake nutrisi
5. Monitor pemberian dan efek samping obat depresi
6. Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda-tanda dan gejala kelelahan
7. Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk mencegah kelelahan
8. Jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan proses penyakit
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan intake makanan tinggi energi
10.Dorong pasien dan keluarga mengekspresikan perasaannya
11. Catat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan
12. Anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi (membaca, mendengarkan musik)
13. Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas
14. Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi relaksasi
Stress,gaya hidup, infeksi,
obesitas,kehamilan
DM TIPE 2 (Resistensi
insulin)

DM TIPE 1 (Defisiensi
insulin absolut)

Nama : Ayu Christiani Febriana


Nim : P1337420919035 KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Kasus : KAD (HIPERGLIKEMIA)
pada Ny. S,62 tahun

Sel beta pankreas


rusak atau terganggu

Produksi insulin

Katabolisme protein
Penningkatan meningkat
glukagon

BUN meningkat dan asam


amino meningkat
Hiperglikemia
>200mg/dL

Peningkatan asam laktat


Glukosuria Hiperosmolalitas

Peningkatan glukoneogenesis
Diuretik Penurunan kesadaran
osmotik sampai koma

Sel kelaparan

Poliuria Keluarnya kalori

Hilangnya
proteintubuh
Rasa lapar
Dehidrasi
Dehidrasi

Respon perdarahan
Rasa haus Polifagi lambat

Polidipsi Diag kep. Resiko


ketidakstabilan kadar Peningkatan leukosit
gula darah

Diag kep. Defisit


Volume Cairan

Tindakan Keperawatan : NOC :


1. Memonitor peningkatan kadar glukosa darah Setelah dilakukan tindakan keperawa
2. Memonitor tanda-tanda hiperglikemia : selama ......... jam klien menunjukkan
polidipsi,olyuria,polifagia,lemah dan sakit kepala. kestabilan gula darah, dibuktikan den
3. Memonitor TTV kriteria hasil :
4. Mengelola insulin untuk menurunkan glukosa darah Glukosa darah dalam batas normal :
5. Memberikan cairan iv sesuai kebutuhan. 1. GDS ( <200mg/dl)
2. Klien tidak terlihat lemas
Catatan Perkembangan
S: - NIC :
O : Klien masih terlihat lemah. 1. Monitor peningkatan kadar glukos
GDS : 260mg/Dl 2. Monitor tanda-tanda hiperglikemia
A: Masalah resiko ketidakstabilan kadar gula darah teratasi polidipsi,olyuria,polifagia,lemah dan
P: Pertahankan intervensi kepala.
1. Monitor peningkatan kadar glukosa darah 3. Monitor TTV
2. Monitor tanda-tanda hiperglikemia : 4. Kelola insulin untuk menurunkan g
polidipsi,olyuria,polifagia, lemah dan sakit kepala. darah
3. Kelola insulin untuk menurunkan glukosa darah 5. Berikan cairan iv sesuai kebutuhan
s,gaya hidup, infeksi, Definisi : Keadaan diabetes tidak Tanda dan gejala : nyeri perut, mual,
itas,kehamilan terkontrol berat disertai dengan muntah, dehidrasi. Muntah tanpa
konsentrasi keton tubuh >5mmol/L disertai diare . Pada anamnesis sering
yang membutuhkan penanganan didapatkan polidipsia, poliuria,
darurat menggunakan insulin dan nokturia, enuresis, dan pada diabetes
cairan IV. Trias KAD terdiri dari yang baru, didapatkan penurunan
:Hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis berat badan dalam beberapa waktu
metabolik. terakhir. Kesadaran menurun dan
kejang terjadi pada kasus yang berat

TOASIDOSIS DIABETIKUM

Sel beta pankreas Pemeriksaan Diagnostik :


rusak atau terganggu 1. GDS >200mg/dL
2.Elektrolit darah
3. Analisa gas darah,BUN dan kreatinin
4. Darah lengkap
5. Gas darah arteri : biasanya pH <7,3
dan penurunan pada HCO3 :250mg/dL
Produksi insulin 6. Foto polos dada
7. Aseton plasma (keton) : positif
secara mencolok
8. Ketosis (Ketonemia dan Ketonuria)
Katabolisme protein Peningkatan lipolisis
meningkat

Pengangkutan asam lemak bebas ke hati


UN meningkat dan asam
amino meningkat

Terjadi asam lemak teroksidasi dan Sumber :


peningkatan ketogenesis (Ketonemia) Ketoasidosis, P., & Kad, D. (2010). Pena
Peningkatan asam laktat Nanda. 2018. Diagnosis Keperawatan D
Nic. (2013). Nursing Intervensions Clas
indonesia Intansari Nurjannah, Roxsan
Noc. (2013). Nursing Outcomes Clasific
Intansari Nurjannah, Roxsana Devi. Ind
Peningkatan glukoneogenesis Ketonuria

Ketoasidosis
Sel kelaparan

Asidosis metabolik
gnya Produksi energi
ntubuh metabolisme NOC :
menurun Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Diag kep. selama ......... jam klien menunjukkan pola
Ketidakefektifan pola nafas yang efektif, dibuktikan dengan kriteria
napas hasil :
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
Produksi energi
metabolisme NOC :
menurun Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Diag kep. selama ......... jam klien menunjukkan pola
Ketidakefektifan pola nafas yang efektif, dibuktikan dengan kriteria
napas hasil :
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara
Penurunan ATP nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan sputum,
mampu bernafas dg mudah, tidakada pursed
lips)
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien
Diag kep. tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
Peningkatan leukosit pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
Kelelahan
suara nafas abnormal)
3. Tanda Tanda vital dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi, pernafasan)

:
ah dilakukan tindakan keperawatan
ma ......... jam klien menunjukkan
abilan gula darah, dibuktikan dengan Tindakan Keperawatan :
ria hasil : 1. Atur posisi tidur untuk memaksimalkan ventila
osa darah dalam batas normal : 2. Jaga kepatenan jalan nafas : Suction, batu efek
DS ( <200mg/dl) 3. Kaji TTV, adanya sianosis
en tidak terlihat lemas 4. Kaji adanya penurunan ventilasi dan bunyi naf
5. Kaji peningkatan kegelisahan, ansietas, dan ter
6. Monitor pola nafas (bradipnea, takpinea, hipe
onitor peningkatan kadar glukosa darah 7. Monitor tipe pernafasan : Kusmaul, chyne sto
onitor tanda-tanda hiperglikemia : 8. Kolaborasi tim medis : untuk program terapi, p
ipsi,olyuria,polifagia,lemah dan sakit pernafasan, dan fisioterapi
la.
onitor TTV Catatan Perkembangan :
lola insulin untuk menurunkan glukosa S: Klien mengatakan sesak berkurang
h O:
rikan cairan iv sesuai kebutuhan. Terpasang O2 4lpm
Klien masih bernafas menggunkan otot bantu (cu
Pola nafas : Bradipnea
TD : 120/87mmHg
N : 83x/mnt
RR : 22x/mnt
S : 36,5
Spo2 : 99%
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas belum ter
P: Lanjutkan intervensi :
1. Kaji TTV, adanya sianosis
2. Kaji peningkatan kegelisahan, ansietas, dan ter
3. Monitor pola nafas (bradipnea, takpinea, hipe
4. Monitor tipe pernafasan : Kusmaul, chyne sto
5. Kolaborasi tim medis : untuk program terapi, p
pernafasan, dan fisioterapi
dan gejala : nyeri perut, mual,
h, dehidrasi. Muntah tanpa
ai diare . Pada anamnesis sering
atkan polidipsia, poliuria,
ia, enuresis, dan pada diabetes
aru, didapatkan penurunan
badan dalam beberapa waktu
ir. Kesadaran menurun dan
terjadi pada kasus yang berat

ksaan Diagnostik :
>200mg/dL
rolit darah
sa gas darah,BUN dan kreatinin
h lengkap
darah arteri : biasanya pH <7,3
nurunan pada HCO3 :250mg/dL
polos dada
on plasma (keton) : positif
mencolok
sis (Ketonemia dan Ketonuria)

er :
idosis, P., & Kad, D. (2010). Penatalaksanaan ketoasidosis diabetik (kad). 11.
. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020, Edisi 11. Jakarta: ECG.
013). Nursing Intervensions Classification Edisi Keenam,Edisi bahasa indonesia. Editor bahasa
esia Intansari Nurjannah, Roxsana Devi. Indonesia : mocomedia.
2013). Nursing Outcomes Clasification, Edisi Kelima. Edisi bahasa indonesia. Editor bahasa indonesia
ari Nurjannah, Roxsana Devi. Indonesia : mocomedia.

NIC :
kan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
am klien menunjukkan pola 2. Pasang mayo bila perlu
ktif, dibuktikan dengan kriteria 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
strasikan batuk efektif dan suara 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
sih, tidak ada sianosis dan 6. Berikan bronkodilator :
pu mengeluarkan sputum, 7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
NIC :
kan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
am klien menunjukkan pola 2. Pasang mayo bila perlu
ktif, dibuktikan dengan kriteria 3. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
strasikan batuk efektif dan suara 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
sih, tidak ada sianosis dan 6. Berikan bronkodilator :
pu mengeluarkan sputum, 7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
as dg mudah, tidakada pursed 8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
9. Monitor respirasi dan status O2
an jalan nafas yang paten (klien 10. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
ercekik, irama nafas, frekuensi 11. Pertahankan jalan nafas yang paten
am rentang normal, tidak ada 12. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasI.
normal) 13. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
a vital dalam rentang normal 14. Monitor vital sign
h, nadi, pernafasan) 15. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi
untuk memperbaiki pola nafas.
16. Ajarkan bagaimana batuk efektif
17. Monitor pola nafas

awatan :
ur untuk memaksimalkan ventilasi
n jalan nafas : Suction, batu efektif
ya sianosis
enurunan ventilasi dan bunyi nafas tambahan, kebutuhan insersi jalan nafas :ET , TT
an kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal
nafas (bradipnea, takpinea, hiperventilasi), kecepatan,irama, kedalaman dan usaha respirasi.
pernafasan : Kusmaul, chyne stokes, biot
medis : untuk program terapi, pemberian O2, obat bronkodilator, obat nyeri, pemasangan alat bantu
fisioterapi

bangan :
kan sesak berkurang

pm
afas menggunkan otot bantu (cuping hidung)
ipnea
Hg

akefektifan pola nafas belum teratasi.


rvensi :
ya sianosis
an kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal
nafas (bradipnea, takpinea, hiperventilasi), kecepatan,irama, kedalaman dan usaha respirasi.
pernafasan : Kusmaul, chyne stokes, biot
medis : untuk program terapi, pemberian O2, obat bronkodilator, obat nyeri, pemasangan alat bantu
fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai