Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk mendapatkan data dan informasi yang merupakan suatu substansi pokok dalam
program. Data dan informasi tersebut juga merupakan bahan pengambilan keputusan,
Oleh karena itu data dan informasi yang dihasilkan harus akurat, tepat waktu dan
dapat dipercaya. Dalam upaya memenuhi harapan data dan informasi yang berkualitas,
program dengan visi dan misi program baru serta perkembangan kemauan teknologi
informasi.
BAB II
PENDAHULUAN
oleh minimal seorang paramedis atau dan yang sudah mendapat latihan KB dan
memberikan pelayanan: cara sederhana (kondom,obat vaginal), pil KB,suntik KB, IUD
bagi fasilitas pelayanan yang mempunyai bidang yang telah mendapat pelatihan serta
oleh minimal dokter umum yang telah mendapat pelatihan dan memberikan pelayanan:
cara sederhana, suntik KB, IUD bagi dokter atau bidan yang telah mendapat pelatihan,
implant bagi dokter yang telah mendapat pelatihan, kontap pria bagi fasilitas yang
oleh minimal dokter spesialis kebidanan, dokter spesialis bedah/dokter umum yang
telah mengikuti pelatihan dan memberikan pelayanan: cara seerhana, pil KB, suntik
KB, IUD, pemasangan dan pencabutan implant, kontap pria, kontap wanita bagi
oleh minimal dokter spesialis kebidanan yang telah mngikuti pelatihan penanggulangan
Depkes, ABRI, Swasta serta instansi pemerintah lain diluar Depkes dan ABRI
b. Konseling adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas medis atau paramedik
dalam bentuk percakapan individual dalam usaha untuk membantu PUS guna
atau paramedic kepada calon peserta KB yang akhirnya menjadi peserta KB baru
d. Konseling lama adalah suatu kegiatan konseling yang dilakukan oleh petugas medis
e. Akibat sampingan atau komplikasi adalah kelainan dan atau gangguan kesehatan
f. Akibat sampingan atau komplikasi ringan adalah kelainan dan atau gangguan
inap.
g. Akibat sampingan atau komplikasi berat adalah kelainan dan atau gangguan
inap.
C. Batasan – Batasan
Dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan yang tepat dan benar diperlukan
dan menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan oleh fasilitas
pelayanan KB.
3. Peserta KB baru adalah PUS yang pertama kali mengguakan kontrasepsi atau PUS
diselingi kehamilan.
5. Peserta KB ganti cara adalah peseta KB yang berganti pemakaian dari satu metode
yang berkaitan kontrasepsi kepada calon dan peserta KB yang dilakukan dalam
Digunakan sebagai sarana untuk pendaftaran pertama bagi klinik KB baru dan
pendaftaran ulang semua klinik KB. Pendaftaran ulang dilakukan setiap akhir tahun
anggaran (bulan maret setiap tahun). Kartu ini berisi infomasi tentang identitas
klinik KB, jumlah tenaga, dan sarana klinik KB serta jumlah desa di wilayah kerja
Kartu ini diberikan terutama kepada peserta KB baru baik dari pelayanan KB jalur
swasta). Pada jalur pelayanan pemerintah, kartu ini merupakan sarana untuk
dalam berKB.
Dibuat bagi setiap pengunjung baru klinik KB yaitu peserta KB baru dan peserta
KB lama pindahan dari klinik KB lain atau tempat pelayanan KB lain. Kartu ini
peserta KB setiap hari pelayanan. Tujuan penggunaan register ini adalah untuk
ulang semua klinik KB. Pendaftaran ulang dilakukan setiap akhir tahun
anggaran (bulan Maret setiap tahun). Kartu ini berisi informasi tentang identitas
b. Kartu ini dibuat dalam rangkap 5 (lima) dengan tambahan lembar ”khusus” pada
a. Bagian sebelah kiri, untuk mencatat cir-ciri peserta KB. Bagian ini terutama
b. Data dibagian ini sangat diperlukan apabila suatu saat untuk mengetahui ciri-ciri
tangan dan nama terang pada K/IV/KV/85 di tempat yang telah disediakan.
d. Setelah sampai pada hari/tanggal terakhir dari satu bulan yang bersangkutan
f. Untuk tiap hari dalam bulan berikutnya pencatatan dilakukan pada lembar
(halaman) baru.
yaitu pada setiap akhir bulan kegiatan pelayanan kontrasepsi di klinik KB.
dalam dan diluar klinik KB) serta PPKBD/Sub PPKBD diwilayah binaan
Madya
Pengisian laporan bulanan klinik kB ini didasarkan pada data yang terdapat
dalam :
sekali, yaiu pada awal bulan berikutna dari bulan laporan. Tujuannya untuk
Tingkat Kabupaten/Kotamadya
c. Rekapitulasi
sampai tingkat kecamatan dan desa. Adapun mekanisme pencatatan dan pelaporan
Pada waktu mendaftar untuk pembukaan klinik KB dan pendaftaran ulang setiap
Setiap peserta KB baru atau pindahan dari klinik KB dibuat Kartu Pesreta KB
(K/I/KB/00)
dan pada akhir bulan dijumlahkan, karena register ini merupakan sumber data untuk
Pelayanan KB yang dilakukan oleh Dr/Bidan praktek swasta setiap hari dicatat
Setiap akhir bulan dijumlahkan dan merupakan sumber data dalam membuat
Setiap bulan PKB/PLKB tatu petugas yang ditunjuk sebagai petugas oenghubung
dokter/bidan praktek swasta membuat laporan bulanan ini merupakan sumber data
masing ke kantor BKKBN kabupaten/kota, mitra kerja tingkat II, kantor Camat dan
Arsip.
Rekapitulasi kartu pendaftaran klinik KB Tingkat Kabupaten/lota
dibuat rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-
dibuat rangkap 2 (dua) oleh kanwil BKKBN propinsi dan dikirim selambat-
BKKBN propinsi (bidang informasi keluarga dan analisa program) setiap bulan
umpan balik kepda semua pimpinan di jajaran BKKBN Pusat, ke kanwil BKKBN,
Kontrasepsi
adanya kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu selalu dilakukan monitoring dan
evaluasi. Melalui system pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrsepsi dari hasil
monitoring dan evaluasi tersebut dapat diketahui hambatan dan permasalahan yang
timbul, sehingga dapat dilakukan perbaikan kegiatan system pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi :
a. Cakupan laporan
meliputi jumlah, ketepatan waktu data yang dilaporkan, mulai dari tingkat
b. Kualitas data
disajikan setiap bulan atau tahunan. Dalam hal ini sering/dapat terjadi
c. Tenaga
I. PENDOKUMENTASIAN RUJUKAN KB
Tujuan sistem rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
pelayanan kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang
masalah yang timbul, baik secara vertical maupun secara horizontal kepada fasilitas
pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional. Tidak dibatasi oleh wilayah
secara timbal balik kepada fasilitas pelayanan yang lebih kompeten dengan tujuan
J. Tata Laksana
kesehatan lainnya
g. Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan rumah
berjenjang dari yang paling sederhana di tingkat keluarga sampai satuan fasilitas
pelayanan kesehatan nasional denga dasar pemikiran rujukan ditujukan secara timbal
balik kesatuan pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, dan rasional serta tanpa
klien ke fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, akan tetapi karena kondisi klien yang
mengaharuskan pemberian pelayanan yang lebih kompeten dan bermutu melalui upaya
rujukan. Untuk itu dalam melaksanakan rujukan harus telah pula diberikan:
d. Penghantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai kondisi klien
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dan menyajikan berbagai aspek yang berkaitan dengan pelayanan oleh fasilitas
kontrasepsi yang diberikan pada PUS baik calon maupun peserta KB.
Gerakan Keluarga Berencana Nasional, hal-hal yang harus dilakukan oleh setiap
pelaporan tersebut.
Tujuan system rujukan disini adalah untuk meningkatkan mutu, cakupan dan
khusus terutama ditujukan umtuk menunjang upaya penurunan angka kejadian efek
System rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan
masalah yang timbul, baik secara vertical maupun secara horizontal kepada fasilitas
Manuaba, Ida Bagus Gde. Prof.dr.DOSG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
DEPKES. RI. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : YBP-SP.
Hartanto, Hanafi, dr. KB dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2012